FINA OKTAVIANI
BP.1311311067
DOSEN PEMBIMBING
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmatNya yang
penulis telah dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul Hubungan Berat Badan
dan Pola Diet Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air Dingin
Terima kasih yang sebesar – besarnya saya ucapkan kepada Ibu Hema Malini,
S.Kp, MN, PhD dan Ibu Ns. Windy Freska, S.Kep, M.Kep sebagai pembimbing saya,
yang telah dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing saya dalam menyusun
skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Pembimbing
Akademik saya, Ibu dr. Susmiati, M.Biomed yang telah banyak memberi motivasi,
Universitas Andalas. Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih pada :
1. Ibu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M. Kes selaku Dekan Fakultas
2. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
3. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
v
4. Seluruh dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
5. Orang tua dan keluarga yang selama ini selalu memberikan dukungan
maksimal dan do’a tulus kepada peneliti dalam seluruh tahapan proses
6. Sahabat tercinta, teman dekat dan teman – teman angkatan A 2013 Fakultas
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran
dan kritik yang kontruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya.
Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Fina Oktaviani
vi
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
SKRIPSI, JULI 2017
Hubungan Berat Badan Dan Pola Diet Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Di Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2017
ABSTRAK
vii
UNDERGRADUATE NURSING PROGRAM
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
SKRIPSI, JULY 2017
Relationship of Body Weight and Dietary Pattern with Blood Pressure of Patients
Hypertension at Air Dingin Health Public Padang 2017
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................9
C. Tujuan Penelitian.................................................................................9
1. Tujuan Umum................................................................................9
2. Tujuan Khusus...............................................................................9
D. Manfaat Penelitian...............................................................................10
ix
BAB IV METODE PENELITIAN...............................................................37
A. Jenis Penelitian....................................................................................37
B. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................37
C. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................39
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional.....................................40
E. Instrumen Penelitian............................................................................42
F. Etika Penelitian....................................................................................43
G. Metode Pengumpulan Data.................................................................44
H. Pengolahan Data..................................................................................46
I. Teknik Analisa Data............................................................................47
BAB VI PEMBAHASAN..............................................................................55
A. Analisa Univariat.................................................................................55
B. Analisa Bivariat...................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................75
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian........................................................................81
Lampiran 2. Anggaran Dana Penelitian..........................................................82
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian....................................................................83
Lampiran 4. Surat Telah Selesai Penelitian.....................................................84
Lampiran 5. Kartu Bimbingan Proposal dan Skripsi.......................................85
Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Responden..................................87
Lampiran 7. Informed Consent........................................................................88
Lampiran 8. Instrumen Penelitian...................................................................89
Lampiran 9. Master Tabel...............................................................................96
Lampiran 10. Hasil Uji Statistik......................................................................104
Lampiran 11. Curiculum Vitae........................................................................110
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah merupakan ukuran tekanan yang digunakan oleh aliran darah
melalui arteri berdasarkan dua hal yaitu ketika jantung berkontraksi dan ketika
jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi
dan volume darah yang bersirkulasi dan elastisitas pembuluh darah mempengaruhi
tekanan darah. Apabila tekanan darah tinggi akan menyebabkan gangguan pada tubuh
dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, karena hipertensi seringkali
(Anggara, 2012). Di Indonesia, tren kematian akibat PTM meningkat dari 37% di
prevalensi kejadian hipertensi di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4%
menjadi 29,2% di tahun 2030. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di
negara maju dan 639 sisanya berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi
tertinggi berada di daerah Afrika yaitu 46% orang dewasa berusia di atas 25 tahun
1
2
hipertensi pada tahun 2013 mencapai 25,8%, yang berarti terdapat 65 juta jiwa
Barat pada tahun 2013 terdapat 232.274 kasus hipertensi yang terdeteksi melalui
terdapat enam kabupaten/kota yang memilik angka tertinggi penderita hipertensi yaitu
kota Bukittinggi (41,8%), Kota Padang (29%), Kota Solok (25%), Kabupaten 50
baik faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol. Faktor yang
dapat dikontrol antaranya stres, diet, rokok, dan medikasi. Faktor yang tidak dapat
dikontrol diantaranya usia, gender dan ras (Vaughans, 2013). Ada beberapa faktor
yang tidak dapat dimodifikasi yaitu faktor genetika, usia, etnis dan faktor lingkungan
dan faktor yang dapat dimodifikasi yaitu pola diet, berat badan, merokok dan stres
(Herwati, 2014).
Berat badan merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi yang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu berat badan kurus (underweight) (BMI
<18,5 kg/m2), berat badan normal (BMI 18,5-24,9), berat badan berlebih (overweight)
(BMI 25-29,9), dan obesitas (BMI ≥ 30) (WHO, 2011). Pada tahun 2014 lebih dari
3
1,9 miliar orang dewasa berusia ≥ 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, dan
membuktikan bahwa obesitas merupakan ciri khas pada populasi pasien hipertensi
(AS, 2010).
kaitan antara akumulasi lemak yang berlebih didalam tubuh (obesitas) dengan
peningkatan retensi garam yang disebabkan oleh efek antinatriuretik dari kenaikan
kadar insulin. Perubahan kadar hormon yang mempengaruhi regulasi tekanan darah,
produksi kortisol oleh jaringan adiposa meningkat, leptin dan angiotensin yang
menyempit, jaringan lemak akan menekan pembuluh darah, sehingga tidak bisa
tubuh pun terganggu. Hal ini memaksa jantung memompa darah lebih keras, sehingga
Selain terjadi kepada seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau
obesitas hipertensi juga dapat terjadi kepada seseorang yang memiliki berat badan
kurang maupun berat badan normal ini diikuti dengan faktor stres, genetik, pola
4
makan dan aktivitas fisik yang dapat meninimbulkan terjadinya hipertensi (AS,2010).
Untuk mengetahui seseorang memiliki berat badan yang berlebih atau tidak, dapat
dilihat dari perhitungan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT).
disepakati sebagai standar yang diterima untuk menentukan berat badan (Black &
Hawks, 2014). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan formula matematis yang
bertalian dengan lemak tubuh orang dewasa yaitu berat badan (kg), dibagi kuadrat
tinggi badan (m2) (Arisman, 2010). Nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) mencerminkan
obesitas memiliki potensi untuk mengidap darah tinggi, karena pembuluh darah arteri
ataupun vena kemungkinan besar dipenuhi lemak, dan menyebabkan tekanan darah
semakin meningkat. Sehingga terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT)
dengan tekanan darah. Menurut Anggara & Prayitno (2013), seseorang yang obesitas
akan mengalami peningkatan tekanan darah 2-6 kali lebih tinggi dibanding seseorang
Hipertensi terjadi akibat dari gaya hidup dan faktor lingkungan. Seseorang
yang memiliki pola makan tidak terkontrol dan mengakibatkan berat badan
meningkat atau bahkan terjadi obesitas merupakan pencetus awal timbulnya penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi (AS, 2010). Para ahli umumnya bersepakat
bahwa faktor resiko yang utama meningkatnya hipertensi adalah perilaku atau gaya
hidup (life style), dimana gaya hidup berkaitan dengan pola makan yang menjadi
5
penyumbang utama terjadinya hipertensi seperti diet tinggi garam, diet tinggi lemak
(AS, 2010).
Pola makan berkaitan dengan diet yang merupakan faktor yang dapat
dimodifikasi pada pasien hipertensi. Diet adalah pilihan makanan yang lazim
dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk (Back, 2002). Diet yang dapat
dimodifikasi pada penderita hipertensi seperti diet rendah garam atau rendah natrium,
makanan yang mengandung natrium lebih atau diet tinggi garam seperti makanan
yang diawetkan, garam dapur serta bumbu penyedap ini penyumbang utama
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Diet seperti ini tidak lepas dari
makanan asin setiap hari, dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur 93,6% dan
24,5% dan ini merupakan salah satu penyebab dan faktor resiko meningkatnya
penderita hipertensi, untuk itu pasien hipertensi harus mengontrol diet dengan
Research Organisation (CSIRO) menyebutkan bahwa salah satu diet yang dianjurkan
yaitu diet rendah lemak, tinggi sayuran dan buah-buahan (CSIRO, 2017). Menurut
Dobson et,al (1993), CSIRO Healthy Diet bertujuan untuk membantu pasien untuk
6
memperbaiki aspek dietnya dengan mengurangi konsumsi lemak dan garam dan
tinggi serat.
hipertensi, karena semakin banyak lemak dalam tubuh maka akan menyebabkan
terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah dan akan menyebabkan
satu diet yang dapat mengatasi tekanan darah, yang merupakan diet sayuran serta
buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) dan mineral tertentu
pola diet kaya buah-buahan dan sayuran, dan juga dalam produk susu rendah lemak,
yang memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang sedikit dapat mengurangi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada
tahun sebanyak 623.376 jiwa dan dari jumlah penduduk tersebut dilakukan
pemeriksaan tekanan darah terhadap 343.837 jiwa dan didapatkan sebanyak 7881
menunjukkan wilayah kerja Puskesmas Air Dingin merupakan salah satu wilayah
tertinggi yang memiliki pasien hipertensi yaitu sebanyak 518 orang (DKK Padang,
7
2016). Berdasarkan data yang didapatkan peneliti dari Puskesmas Air Dingin,
terdapat peningkatan penyakit hipertensi dari tahun 2016 ke tahun 2017. Dimana
pada tahun 2016 hipertensi berada pada 10 penyakit terbanyak yang ada di
Puskesmas Air Dingin yaitu sebanyak 4114 orang dan pada tahun 2017 dari bulan
Air Dingin dengan jumlah kunjungan pasien hipertensi sebanyak 814 orang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan April 2017
di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Padang, melalui observasi dan wawancara
berat badan berlebih dimana IMT mereka ≥ 25 dan 3 orang lainnya memiliki berat
badan normal namun tekanan darah mereka ≥140/90 mmHg, dan 5 dari 10 orang
mengatakan tidak melakukan diet dengan baik ini dikarenakan kebiasaan mereka
masyarakat yang tidak mengontrol faktor resiko hipertensi. seperti berat badan dan
diet. Apabila sesorang memiliki berat badan berlebih maka akan menyebabkan
terjadinya penumpukan lemak dan ini menimbulkan tekanan darah meningkat, dan
(AS,2010).
8
Menurut Herwati (2013), seseorang yang memiliki berat badan normal atau
berat badan kurang juga beresiko memiliki tekanan darah tinggi dikarenakan adanya
faktor stres dan aktivitas fisik. Dimana stres cenderung menyebabkan kenaikan darah
untuk sementara waktu jika stres telah berlalu maka tekanan darah biasanya akan
kembali normal. Dan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga dan juga pola makan
yang tidak baik, juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Perubahan gaya
hidup seperti perubahan pola makan menjurus makanan siap saji yang mengandung
banyak lemak, protein, dan tinggi garam tetapi rendah serat pangan, membawa
hipertensi.
yang berlemak seperti rendang, gulai dan kebiasaan mengkonsumsi garam berlebih
yang dapat menimbulkan tekanan darah meningkat. Ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Syahrini, dkk tentang faktor-faktor risiko hipertensi primer yang
menstabilkan tekanan darah penderita hipertensi harus melakulan diet dengan baik
seperti diet rendah garam, diet rendah lemak dan tinggi serat.
tentang “Hubungan Berat Badan dan Pola Diet dengan Tekanan Darah Penderita
B. Rumusan Masalah
permasalahannya adalah apakah ada hubungan berat badan dan pola diet dengan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Air Dingin Padang Tahun
2017”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan berat badan dan pola diet dengan tekanan darah
2. Tujuan Khusus
Tahun 2017.
b. Diketahui nilai rata-rata berat badan di Puskesmas Air Dingin Padang Tahun
2017.
e. Diketahui hubungan berat badan dan pola diet dengan tekanan darah
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan untuk diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
pengaruh berat badan dan pola diet dengan tekanan darah pada pasien hipertensi,
berkurang.
2. Bagi Puskesmas
Pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
hipertensi tentang pola diet sehat bagi penderita hipertensi. Untuk meningkatkan
penyebab hipertensi seperti berat badan dan pola diet. yang baik
3. Bagi Responden
tetang berat badan mereka termasuk kedalam berat badan kurus, normal,
overweight atau obesitas. Dan dapat melihat bagaimana gambaran pola diet
mereka apakah pola makan mereka sehat atau tidak. Diharapkan dengan
11
terjadi apabila berat badan dan pola diet mereka tidak baik.
mengenai hubungan berat badan dan pola diet dengan tekanan darah penderita
hipertensi.
dan pola diet dengan tekanan darah penderita hipertensi sehingga dapat
TINJAUAN TEORI
A. Hipertensi
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri akibat
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan puncak yang terjadi saat ventrikel
berkontraksi. Dan tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
jantung beristirahat (Smeltzer & Bare, 2002). Tekanan puncak terjadi saat
tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat nilai normal tekanan darah
pada orang dewasa berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg dengan
Tekanan darah merupakan daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh. Bila seseorang mengatakan bahwa tekanan dalam
pembuluh adalah 100 mmHg hal itu berarti bahwa daya yang dihasilkan cukup
untuk mendorong kolom air raksa melawan gravitasi sampai setinggi 100 mm
(Guyton & Hall, 2008). Tekanan darah juga didefinisikan sebagai kekuatan
lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung
(Potter & Perry, 2005). Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-
dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan
12
13
adalah suatu keadaan dimana tekanan darah dan aliran darah dapat
2. Definisi Hipertensi
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 95 mmHg
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
oleh satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
terjadi apabila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg (Wijaya & Putri 2013 ;
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko
14
secara normal.
3. Klasifikasi Hipertensi
Umumnya gejala baru terlihat setelah terjadi komplikasi pada organ target
seperti: ginjal, mata, otak dan jantung (Wijaya & Putri, 2013).
2) Hipertensi Sekunder
4. Etiologi Hipertensi
darah tetap tinggi dan terus naik dari waktu ke waktu karena peningkatan
menerus dalam resistansi arteri adalah karena retensi ginjal yang tidak sesuai
meningkat saat tekanan darah, baik sistolik dan diastolik meningkat (Black &
Hawks, 2014).
16
Faktor- faktor risiko dapat digolongkan menjadi risiko yang dapat diubah
sering ditemukan pada orang berkulit hitam. Seseorang dengan usia tua
yang memiliki hipertensi berada pada risiko hipertensi yang lebih tinggi
2) Usia
lebih dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
prognosis yang lebih buruk pada klien yang hipertensinya mulai pada
yang berusia lebih dari 50 tahun, dengan hampir 24% dari semua
TDS lebih baik daripada TDD karena merupakan prediktor yang lebih
3) Jenis Kelamin
mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun muda (Wijaya & Putri,
2013).
18
4) Etnis
wanita dewasa berkulit putih dengan hipertensi lebih rendah yaitu pada
angka 4,7%, pria berkulit putih pada tingkat terendah berikutnya yaitu
6,3% dan pria berkulit hitam pada tingkat terendah berikutnya yatu
22,5% angka kematian tertinggi pada wanita berkulit hitam pada angka
1) Stres
hipertensi dapat berkembang. Stresor bisa dari banyak hal, mulai dari
waktu dan bila stres sudah hilang tekanan darah bisa kembali normal.
2) Berat Badan
tekanan darah. Berat badan yang berlebih (> 25% diatas BB ideal)
yang mempunyai berat badan normal dengan tekanan darah yang setara,
ini menyebabkan ada hubungan antara berat badan dan hipertensi, bila
berat badan meningkat diatas berat badan ideal maka resiko hipertensi
3) Diet
sudah diolah. Salah satu faktor menaikkan tekanan darah pada sebagian
hipertensi esensial. Paling tidak 40% dari klien yang akhirnya terkena
4) Aktivitas fisik
faktor terjadinya hipertensi (Thomas et al, 2002 : Potter & Perry 2005).
22
6. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Pengobatan Farmakologi
sesuai dengan kebutuhan dan usia. Pemberian obat juga harus dapat
(Riaz, 2012).
diuretik meliputi tiazide, diuretik hemat kalium, dan loop diuretik, agen
aldesteron.
b. Penatalaksanaan nonfamakologi
penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang
genetik, usia, jenis kelamin, diet, stres dan aktifitas fisik (Vaughans, 2013).
B. Berat Badan
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam
dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram (kg). Dengan mengetahui
berat badan, dapat diperkirakan tingkat kesehatan atau gizi seseorang saat
sekarang, dan bila dilakukan secara periodik, yaitu sebulan sekali akan dapat
ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh. Berat badan dipakai
sebagai indikator untuk mengetahui keadaan gizi seseorang. Pada orang normal
berat badan merupakan keadaan yang stabil karena asupan makanan akan
interaksi pusat-pusat ini mencakup berbagai faktor, dan kontrol jangka panjang
dan pendek dianggap operatif. Apapun mekanisme sistem secara normal efisien
berat badan pada orang dewasa, untuk mengetahui apakah berat badannya
tergolong kurus, normal, lebih atau obesitas. Perbandingan ini dinamakan Indeks
Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT adalah berat badan
dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam meter. Rumusnya
( )
IMT = (
Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT). Berdasarkan Index Massa Tubuh
(IMT) untuk penduduk Indonesia menjadi kurus, normal, dan berat badan
Tabel 2.2 Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut WHO (2011)
Berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat dikontrol untuk
untuk itu perlu adanya pengontrolan pada berat badan. Faktor-faktor yang dapat
adalah:
a. Genetik
berlebih.
b. Lingkungan
Makanan yang mengandung lemak yang tinggi, tinggi kalori, dan gaya
(Davey, 2005).
Berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat diubah pada tekanan
darah penderita hipertensi. berat badan yang berlebih (overweight atau obesitas)
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi dan juga
kaitan antara akumulasi lemak yang berlebih didalam tubuh (obesitas) dengan
tekanan darah, produksi kortisol oleh jaringan adiposa meningkat, leptin dan
langsung.
aliran darah ke seluruh tubuh pun terganggu. Hal ini memaksa jantung memompa
darah lebih keras, sehingga tekanan darah meningkat dan terjadilah penyakit
makan yang tidak baik bagi penderita hipertensi, dimana akan menyebabkan
dan resistensi perifer total. Total curah jantung dipengaruhi oleh volume darah
(Robbins, 2004).
C. Pola Diet
1. Definisi Diet
Diet adalah pilihan makanan yang lazim di maka seseorang atau suatu
populasi penduduk (Back, 2011). Diet merupakan suatu kebiasaan makan dan
minum seseorang, diet seseorang dapat bervariasi dari hari ke hari, pengolahan
makanan memberi efek besar pada kandungan makanan yang mereka makan.
Diet yang menyebabkan terjadinya hipertensi adalah diet tinggi garam dan diet
tinggi lemak. Diet seperti ini merupakan suatu bentuk pola makan yang salah,
makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah
Diet yang baik pada penderita hipertensi adalah diet yang ditujukan untuk
2. Klasifikasi
makan CSIRO Healthy Diet yaitu diet rendah lemak, rendah garam, tinggi
darah tinggi dengan pola diet makanan baik dan seimbang, secara garis besar ada
Ada tiga macam diet rendah garam (sodium) yaitu; 1). Diet ringan,
gram garam dapur, 2). Diet menengah, boleh mengkonsumsi kurang dari
0,5-1,5 gram sodium per hari, senilai dengan 1,25-3,75 gram garam perhari,
3). Diet berat, hanya boleh mengkonsumsi kurang dari 0,5 gram sodium atau
kurang dari 1,25 gram garam dapur per hari. Tujuan diet rendah garam untuk
harus diperhatikan dalam mengatur diet ini yaitu; 1). Hindari penggunaan
makanan yan digoreng dengan minyak, 2). Batasi konsumsi daging, hati,
limpa, dan jenis jeroan lainnya serta seafood (udang, kepiting), minyak
kelapa, dan kelapa (santan), 3). Gunakan susu skim untuk pengganti susu
full cream, 4). Lebih sering mengkonsumsi tempe, tahu, dan jensi kacang-
kacangan lainnya, 5). Batasi konsumsi kuning telur paling banyak tiga butir
dalam seminggu, 6). Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-
manis seperti; sirup, kue, biskuit, dll, 7). Lebih banyak mengkonsumsi
serat tinggi; 1). Golongan buah-buahan seperti; jambu biji, belimbing, jambu
kol, kedondong, anggur, markisa, papaya, jeruk, mangga, apel, semangka dan
pisang, 2). Golongan sayuran seperti; daun bawang, jamur, bawang putih,
daun dan kulit melinjo, buah kelor, daun kacang panjang, kacang panjang,
daun singkong, daun ubi jalar, lobak, tomat, kangkung, touge, buncis, pare,
kol, wartel, bayam dan sawi, 3). Golongan protein nabati seperti: kacang
tanah, kacang hujau, kacang kedelai, kacang merah, dan biji-bijian (beras
merah, jagung).
dengan mengurangi asupan kalori sekitar 25% dan menu makanan harus
yang memiliki kebiasaan buruk pada pola makan akan berdampak pada tekanan
darahnya. Dimana pada seseorang yang terbiasa mengkonsumsi diet tinggi garam
dan diet tinggi lemak akan meningkatkan tekanan darahnya. Dimana faktanya
asupan garam merupakan faktor penting yang memiliki hubungan utama dengan
31
terjadinya hipertensi dalam beberapa situasi (AS, 2010). Menurut Qin, (2014),
ada hubungan positif antara asupan garam dan tekanan darah tinggi.
karena menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan
volume dan tekanan darah. Diet tinggi lemak juga akan menyebabkan terjadinya
aterosklerosis. Pertambahan plak dapat terjadi di pembuluh darah apa saja, dan
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang
didorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan darah dikatakan normal apabila
(Parry & Potter, 2005). Peningkatan tekanan darah secara progresif akan
Beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi yaitu faktor yang dapat dikontrol dan
Beberapa faktor risiko yang tidak dapat dikontrol seperti genetik, usia, jenis
kelamin, dan ras. Sedangkan faktor risiko yang dapat dikontrol berhubungan dengan
faktor lingkungan berupa perilaku atau gaya hidup seperti berat badan berlebih
(overweight atau obesitas), kurang aktivitas atau kurang olahraga, stres, dan konsumsi
konsumsi makanan asin, konsumsi makanan manis, dan konsumsi makanan berlemak
disebabkan oleh banyak variabel baik variabel yang dapat dikonrol dan faktor yang
tidak dapat dikontrol. Variabel yang dapat dikontrol antaranya stres, diet, rokok, dan
medikasi. Variabel yang tidak dapat dikontrol diantaranya usia, gender dan ras.
32
33
Berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat dikontrol pada penderita
hipertensi. Berat badan sangat erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah,
karena semakin besar massa tubuh atau berat badan yang berlebih maka semakin
banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan
tubuh. Ini berarti bahwa volume darah yang beredar melalui pembuluh darah menjadi
meningkat sehingga memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri (AS, 2010).
merupakan ciri khas pada populasi hipertensi. Untuk menilai berat badan seseorang
termasuk kedalam kategori kurus, normal, lebih atau obesitas maka digunakan
perbandingan (rasio) berat badan/tinggi badan yang dinamakan Indeks Massa Tubuh
Selain berat badan, meningkatnya tekanan darah juga disebabkan karena faktor
diet yaitu diet tinggi garam dan diet tinggi lemak (Udjianti, 2011). Mengkonsumsi
makanan tinggi lemak akan menyebabkan timbulnya plak yang tersusun di pembuluh
darah atau disebut aterosklerosis. Pertambahan plak dapat terjadi dipembuluh darah
apa saja. Jika terjadi di arteri jantung koroner seseorang akan beresiko mengalami
serangan jantung. Makanan yang berlemak tinggi, kolesterol tinggi, dan sodium
Para ahli umumnya bersepakat bahwa faktor resiko yang utama meningkatnya
hipertensi adalah perilaku atau gaya hidup (life style), prilaku di Indonesia pada
umumnya kurang makan buah dan sayur 93,6% dan 24,5% yang berusia di atas 10
tahun mengkonsumsi makanan asin setiap hari, ini merupakan salah satu penyebab
34
Garam dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena menarik cairan
di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Konsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram/hari yang setara dengan
110 mmol natrium atau 2400 mg/hari. Asupan natrium akan meningkat menyebabkan
tubuh merentensi cairan yang meningkatkan volume darah (AS, 2010). Lembaga
menyebutkan bahwa salah satu diet yang dianjurkan untuk penderita kardiovaskuler
salah satunya hipertensi adalah CSIRO Healthy Diet yaitu diet rendah lemak, rendah
Hiper
Faktor yang dapat diubah: tensi
Berat Badan : IMT
Pola Diet:
Diet rendah garam, diet
rendah lemak, dan diet
tinggi serat
Aktivitas Fisik
Stres
Sumber: AS (2010), WHO (2011), Vaughans (2011), Parry & Potter (2005)
B. Kerangka Konsep
Berikut ini adalah skema kerangka konsep untuk mengetahui hubungan berat
badan dan pola diet dengan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas Air
Penderita
C. Hipotesis
sebagai berikut:
Ha1 : ada hubungan antara berat badan dan pola diet penderita hipertensi di
Ha2 : ada hubungan antara berat badan dan pola diet dengan tekanan darah penderita
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah survei analitik cross sectional yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach). Pada penelitian ini terdapat variabel independen dan variabel
dependen, dimana variabel independennya adalah berat badan dan pola diet, dan
bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan dan pola diet dengan tekanan
1. Populasi
atau generalisasi (Supardi & Rustika, 2013). Populasi penelitian ini adalah pasien
yang berkunjung di Puskesmas Air Dingin yaitu rata-rata pasien yang berkunjung
37
38
2. Sampel
akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Maka besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Lameshow
(Hidayat, 2014) :
≈ 146 Orang
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Jumlah populasi
Jadi jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 146 orang, sampel diambil
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri, atau
gagal ginjal
Tidak kooperatif
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2017,
1. Variabel Penelitian
E. Instrument Penelitian
Di dalam pegumpulan data dengan cara apapun, selalu diperlukan suatu alat yang
ini adalah :
1. Lembar Persetujuan
2. Lembar Observasi
Daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal wawancara) memberikan
2010).
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data demografi dan
Kuesioner Short Fat Questinare (SFQ) yaitu kuesioner tentang gambaran pola
diet atau pola makan seseorang. SFQ berasal dari jurnal penelitian Dobson, et al
43
(1993) yang mengacu kepada CSIRO Healthy Diet yang terdiri dari 21
pertanyaan, dan telah digunakan pada penelitian sebelumnya yaitu oleh Dewi
(2015).
dan terdapat 5 pilihan jawaban dengan rentang skor 4 sampai 0. Pola diet
dikatakan baik jika skornya antara 0 sampai 21 dan dikategorikan tidak baik jika
F. Etika Penelitian
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormatinya. Namun selama
3. Kerahasiaan (Confidentially)
4. Keadlilan (Justice)
5. Kejujuran (Honesty)
metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur dalam kekurangan atau
1. Data Primer
Data yang diperoleh melalui hasil penelitian secara langsung terhadap objek
yang diteliti. Data primer pada penelitian ini adalah berat badan, pola diet dan
2. Data Sekunder
Data yang didapatkan secara tidak langsung dari objek penelitian. Dimana
data sekunder penelitian ini adalah data dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan
Peneliti meminta surat izin kepada bagian akademik yang ditujukan ke Dinas
Kesehatan Kota Padang. Setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari
Dinas Kesehatan Kota Padang yang ditujukan ke Puskesmas Air Dingin Padang,
awal.
hipertensi di Puskesmas Air Dingin Padang yang sesuai dengan kriteria inklusi
Lalu peneliti memeriksa berat badan dan tinggi badan responden dengan alat
ukur timbangan berat badan dan tinggi badan. Kemudian peneliti memberikan
kuisoner kepada responen untuk mengetahui identitas dan pola diet responden
H. Pengolahan Data
atau angket. Setelah melakukan editting peneliti tidak menemukan data yang
”kodean” atau ”coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
perempuan
bentuk “kode” (angkat atau huruf) dimasukkan kedalam program atau “software”
komputer.
Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
1. Analisa Univariat
jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median
dan standar deviasi. Pada penelitian ini analisa univariatnya adalah veriabel berat
badan, veriabel pola diet yang merupakan data numerik dan veriabel tekanan
2. Analisa Bivariat
penelitian ini adalah veriabel berat badan dan tekanan darah penderita hipertensi
dan variabel pola diet dan tekanan darah penderita hipertensi. dengan uji partial
dan variabel terikat dengan salah satu variabel bersifat konstan atau tetap
Nilai korelasi (r) berkisar 0 sampai 1 atau bila dengan disertai arahnya
Tingkat kemaknaan (α) 95% (0,05), maka jika nilai p < 0,05 berarti ada
nilai p ≥ 0,05 berarti tidak ada hubungan bermakna antara variabel independen
HASIL PENELITIAN
Juni-22 Juni 2017. Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
Dingin Padang Tahun 2017. Banyaknya responden dalam penelitian ini adalah 146
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Short Fat
Questinare (SFQ) dan lembar observasi dengan cara mengukur Indeks Massa Tubuh
(IMT) dan tekanan darah responden. Indeks Massa Tubuh (IMT) responden diukur
dengan menggunakan timbangan berat badan dan meteran, sedangkan tekanan darah
dilakukan oleh peneliti dan hasil penelitian disajikan dalam dua bagian, yaitu analisa
49
50
B. Karakteristik Responden
Puskesmas Air Dingin Padang peneliti mendapatkan frekuensi (f) dan persentase (%)
dari karakteristik jenis kelamin dan umur responden . Untuk lebih jelasnya pada tabel
penderita hipertensi adalah perempuan dengan jumlah 100 orang (68.5%). Hampir
separuh dari responden penderita hipertensi berusia 46-55 tahun dengan jumlah 68
orang (46.6%).
Pada penelitian ini variabel dependen adalah tekanan darah dan variabel
independen berupa berat badan dan pola diet, dan akan diuji normalitasnya untuk
menentukan jenis hipotesis yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan untuk
51
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Hubungan Berat Badan dan Pola Diet Dengan
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air Dingin
Padang Tahun 2017 (n=146)
Kolmogorov-Smirnova
Statistik Df Sig.
Pola Diet 0.121 146 0.000
Berat Badan 0.125 146 0.000
Tekanan Darah 0.252 146 0.000
Tabel 5.2, menunjukkan hasil uji normalitas instrumen analitik yaitu, uji
variabel independen pola diet dan berat badan memiliki nilai <0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ketiga data tersebut memiliki sebaran data tidak terdistribusi
normal. Karena sebaran data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji alternatif
korelasi Spearman untuk variabel berat badan dengan pola diet dan menggunakan uji
korelasi parsial untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan berat badan, pola diet
D. Analisa Univariat
darah, berat badan dan pola diet dikatakan tidak baik. Untuk lebih jelasnya pada tabel
5.3 disajikan nilai rata-rata, nilai minimum dan nilai maksimum responden
Tabel 5.3 Rata-Rata Tekanan Darah, Berat Badan Dan Pola Diet Pada
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun
Padang Tahun 2017 (n=146)
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan darah
responden penderita hipertensi adalah 143.22 mmHg dengan tekanan darah minimum
130 mmHg, tekanan darah maksimum 180 mmHg, dan standar deviasi 11,741. Rata-
rata berat badan responden melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
24.005 kg/m2 dengan berat badan minimum adalah 13.8 kg/m 2, berat badan
maksimum adalah 34.1 kg/m2 dan standar deviasi 4.1302. Rata-rata pola diet
penderita hipertensi adalah 26.45 dengan pola diet minimum adalah 15, pola diet
E. Analisa Bivariat
Pada penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui kemaknaan,
kekuatan arah hubungan antara berat badan dan pola diet dilakukan uji Spearman,
dan mengetahui kemaknaan dan kekuatan arah hubungan antara berat badan, pola diet
berat badan dan pola diet. Pola makan yang tidak baik dapat mempengaruhu
berat badan. Untuk lebih jelasnya pada tabel 5.4 disajikan nilai hubungan,
Tabel 5.4 Hubungan Berat Badan dengan Pola Diet Penderita Hipertensi Di
Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun Padang Tahun 2017
(n=146)
Variabel r P (value)
Pola diet 0,181 0,029
Berat badan
Berdasarkan hasil uji statistik Spearman pada tabel 5.7 diatas diperoleh bahwa
nilai p = 0,029. Oleh karena, P (value) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dengan pola diet, dengan
berat badan dan pola diet dengan tekanan darah. Pola makan yang tidak baik dan
berat badan yang berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Untuk
lebih jelasnya pada tabel 5.5 disajikan nilai hubungan, kekuatan dan arah
hubungan antar variabel berat badan, pola diet dengan tekanan darah.
Tabel 5.5 Hubungan Berat Badan, Pola Diet dengan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun
Padang Tahun 2017 (n=146)
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi parsial pada tabel 5.8 diatas diperoleh
bahwa nilai p = 0,012. Oleh karena, P (value) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan pola diet dengan tekanan
darah dengan r = 0,209 yaitu arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Tekanan Darah
Pada hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa dari 146 responden penderita
memiliki tekanan darah 140-159 mmHg. Dari 146 responden rata-rata memiliki
tekanan darah yaitu 143.22 mmhg dengan standar deviasi 11.741. Ini
aktivits fisik, stres, usia, jenis kelamin. Faktor berat badan dan pola makan
merupakan faktor yang dapat diubah pada pasien hipertensi, namun sebahagian
kepada berat badan dan pola makannya. Sedangkan faktor jenis kelamin dan
umur merupakan faktor yang tidak dapat diubah pada pasien hipertensi, namun
Berdasarkan hasil penelitian ini pada tabel 5.1, didapatkan bahwa dari 146
55
56
berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
tekanan darah.
dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High
yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus
umur wanita alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun
muda.
57
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa hampir separuh (46.6%) responden
hampir separuh (33%) responden penderita hipertensi berusia > 45-55 tahun.
tekanan darah yang berhubungan dengan elastisitas pembuluh darah (Potter &
pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi
jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
2. Berat Badan
Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa, dari 146 responden penderita
hipertensi didapatkan hasil ukur Indeks Massa Tubuh (IMT) responden rata-rata
yaitu 24.005 Kg/m2 dengan standar deviasi 4.1302. Ini menunjukkan bahwa nilai
58
sebaran data pada responden penderita hipertensi berada pada nilai mendekati
mean yaitu dengan rata-rata 24.005 Kg/m2. Hampir separuh (43.2%) responden
memiliki berat badan pada kategori overweight. Dalam penelitian Nieky (2014),
karena berlebihnya asupan lemak didalam tubuh. Tingginya kadar lemak akan
tekanan darah. Menurut Wijaya & Putri (2013), berat badan berlebih (overweight
atau obsesitas) akan memperberat kerja jantung untuk memompa darah. Organ -
organ vital lain juga mendapatkan beban akibat banyaknya lemak didalam tubuh.
penyakit lainnya.
degeneraif dimana perempuan akan mulai kehilangan 30-50% massa otot total
badan berlebih karena proses penuaan, dimana metabolisme tubuh secara alami
massa otot dengan lemak tubuh. Penurunan massa otot membantu untuk
mengurangi konsumsi kalori dan hampir setiap makanan diubah menjadi lemak.
Kelebihan berat badan pada perempuan setengah baya adalah terutama karena
hampir separuh dari responden penderita hipertensi berusia 46-55 tahun dengan
jumlah 68 orang (46.6%). Dari 46.6% responden yang berusia 46-55 tahun rata-
fungsi sistem di dalam tubuh. Apabila penurunan fungsi sistem pada tubuh
diikuti dengan peningkatan asupan lemak dan penurunan aktifitas fisik maka
Menurut Resni (2012), semakin bertambahnya usia maka harus diikuti dengan
lemak berkurang dan pada usia lanjut mengalami perubahan proporsi jaringan
kalori maka terjadinya obesitas atau kegemukan. Namun hal ini tergantung pada
kondisi kesehatan, berat badan aktual, dan tinggi rendahnya tingkat aktivitas fisik
seseorang.
3. Pola Diet
(67,1%) responden memiliki pola diet tidak baik. rata-rata pola diet responden
adalah 26.45 dengan satndar deviasi 6.688. ini menunjukkan bahwa sebaran data
pola diet 26.45. Banyaknya responden yang melakukan pola diet tidak baik
pekat, daging dan mengkonsumsi garam setiap harinya namun tidak diikuti
dengan konsumsi serat yang tinggi. Diet seperti ini merupakan suatu bentuk pola
Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa makanan yang sering dikonsumsi
oleh responden adalah makanan yang berminyak dan makanan yang mengandung
santan yang pekat seperti gulai, gorengan, makanan yang mengandung garam,
gorengan memiliki skor tertinggi yaitu 370. Hampir separuh (47.9%) responden
(36.3%) responden menggunakan garam >2 kali seminggu. Ini merupakan suatu
bentuk pola diet yang tidak sehat yang dilakukan oleh responden.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Herwati (2014), didapatkan bahwa lebih
dari separuh (56.4%) responden mempunyai pola diet kurang baik. Dimana
sebagian besar (70.5%) responden sering makan gorengan, santan yang pekat,
daging sapi, otak, jeroan dan sebahagian besar (69.23%) responden sering
mengandung lemak dan kolesterol tinggi dan termasuk bentuk pola makan yang
tidak sehat. Pola makan tidak sehat seperti ini jika dilakukan dalam jangka waktu
panjang maka akan berdampak bagi kesehatan tubuh seperti meningkatnya kasus
tingkat konsumsi garam, gula dan juga lemak yang berlebihan pada masyarakat
bentuk pola diet yang tidak baik. Pada responden didapatkan hampir separuh
Seseorang dikatakan mengkonsumsi serat dengan baik apabila makan 2-3 porsi
(mangkok) buah dan 3-4 porsi (mangkok) sayuran setiap hari bagi perempuan
dan bagi laki-laki membutuhkan 3-4 porsi buah dan 4-5 porsi sayuran setiap hari.
Maka dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya asupan serat yang didapatkan
oleh responden.
buahan dalam porsi yang memadai akan menjadi sumber asupan antioksidan bagi
tubuh. Dalam hal ini, antioksidan mampu menangkap radikal bebas dan
B. Analisa Bivariat
Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa melalui uji korelasi Spearman didapatkan
nilai p = 0,029, dan r = 0,181. Apabila P (value) < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara berat badan dengan pola diet,
dengan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Adanya hubungan
antara berat badan dan pola diet karena, pola diet merupakan salah satu faktor
63
yang mempengaruhi berat badan. Pada penelitian ini didapatkan dari sebahagian
besar (67,1%) responden memiliki pola diet tidak baik hampir separuh (43.2%)
responden yang memiliki pola diet tidak baik, hampir separuh (39.4%) responden
seseorang yang melakukan pola diet yang tidak baik akan menimbulkan
Terjadinya berat badan berlebih pada responden yang melakukan pola diet
penimbunan lemak disebabkan karena pola makan responden yang tidak baik.
Menurut Davey (2005), makanan yang mengandung lemak yang tinggi, tinggi
kalori, dan gaya hidup yang jarang berolahraga dapat meningkatkan lemak
Konsumsi lemak pada tubuh penting tapi dalam jumlah dan jenis yang tepat,
(Mulyati, 2015). Apabila konsumsi lemak lebih dari kebutuhan tubuh maka akan
terjadi peningkatan akumulasi lemak didalam tubuh dan pembuluh darah arteri
Lemahnya hubungan antara berat badan dan pola diet dikarenakan masih
banyak faktor yang mempengaruhi berat badan seperti aktifitas fisik dan genetik
Dimana pada hasil penelitian diapatkan bahwa dari 74 responden yang memiliki
berat badan berlebih 19 orang diantaranya memiliki berat badan berlebih namun
pola diet mereka baik. Ini dikarenakan faktor genetik atau faktor lainnya yang
kurus.
Menurut Davey (2005), efek genetik bersifat kompleks dan poligeni dengan
memiliki berat badan berlebih. Adanya faktor genetik pada seseorang yang
memiliki berat badan berlebih biasanya terkait dengan gaya hidup dalam
Menurut Andriani & Kartika, (2011), orangtua yang memberikan pola asuh
makan yang salah dalam keluarga akan mengakibatkan anggota keluarga lain
65
seperti anak juga mempunyai perilaku makan yang salah. Apabila kebiasaan pola
makan ini terjadi dalam waktu panjang akan mengakibatkan anggota keluarga
terjadi akibat dari kurangnya pengetahuan orangtua tentang pola makan yang
sehat. Pada penelitian ini peneliti menemukan bahwa ada sebahagian responden
yang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui bagimana pola makan yang
sehat. Setiap harinya responden mengkonsumsi makanan dengan pola makan yan
tidak sehat seperti responden makan dengan gulai ditambah dengan ikan balado
namun tidak diiringi dengan sayur. Ini juga diakibatkan karena kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang bersantan seperti gulai dan gorengan. Pola makan
yang seperti ini akan menyebabkan berat badan responden berlebih dan beresiko
kurangnya informasi responden tentang pola makan sehat maka perlu adanya
makan yang sehat kepada responden, agar pengetahuan responden tentang pola
makan meningkat.
66
Pada tabel 5.5 dapat dilihat hasil analisa korelasi parsial tentang hubungan
berat badan, pola diet dengan tekanan darah. Pada uji korelasi parsial didapatkan
nilai r= 0,209 dengan p = 0,012 (α < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara berat badan, pola diet dengan tekanan darah
artinya semakin besar berat badan dan nilai pola diet seseorang maka akan
Berat badan dan pola diet merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
159 mmHg yaitu pada hipertensi derajat I. Dengan rata-rata tekanan darah
IMT 25-29.9 dengan kategori berat badan overweight. Rata-rata IMT adalah 24
Kg/m2. Pada pola diet sebahagian besar (67.1%) responden memiliki pola diet
yang tidak baik, dengan rata-rata skor pola diet responden adalah 26.45.
tekanan darah, dikarenakan faktor berat badan dan pola diet yang tidak baik.
Seseorang yang melakukan pola diet yang tidak baik akan menimbukan
seminggu. Kebiasaan pola makan responden seperti ini akibat dari faktor
tinggi lemak, seperti gulai, dendeng dan ikan balado yang menjadikan tidak
baiknya pola diet responden. Pola diet seperti ini akan menyebabkan terjadinya
sapi berupa rendang, lemak jenuh tinggi (otak, paru, minyak). Kebiasaan makan
seperti ini menyebabkan masyarakat suku minang jauh lebih banyak berpotensi
menderita penyakit hipertensi, jantung koroner, penyakit stroke dari pada suku-
berat badan dan pola diet dengan peningkatan tekanan darah. Dimana subyek
dengan kelebihan berat badan dan obesitas yang melakukan pola diet tidak sehat
lebih mungkin untuk memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan mereka dengan
68
berat badan normal dan melakukan pola diet sehat. Ini terjadi karena lebih dari
garam.
Para ahli umumnya bersepakat bahwa faktor resiko yang utama meningkatnya
hipertensi adalah perilaku atau gaya hidup (life style), dimana gaya hidup
hipertensi seperti diet tinggi garam, diet tinggi lemak. Hipertensi terjadi akibat
dari gaya hidup dan faktor lingkungan. Seseorang yang memiliki pola makan
tidak terkontrol dan mengakibatkan berat badan meningkat atau bahkan terjadi
obesitas merupakan pencetus awal timbulnya penyakit tekanan darah tinggi atau
darah semakin meningkat, dimana menurut Back (2011), salah satu faktor
meningkatnya tekanan darah pada sebagian orang adalah konsumsi garam yang
meningkatkan tekanan darah karena kadar sodium dalam sel-sel otot halus pada
dinding arteri juga meningkat. Kadar sodium yang tinggi ini memudahkan
penelitian epidemiologi berat badan yang berlebih merupakan ciri khas pada
pasien hipertensi. Curah jantung dan volume darah sirkulasi pasien obesitas
berat badan normal dengan tekanan darah yang setara, ini menyebabkan ada
hubungan antara berat badan dan hipertensi, bila berat badan meningkat diatas
berat badan ideal maka resiko hipertensi juga meningkat (AS, 2010).
Namun pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir separuh 37.0%
responden memiliki berat badan normal dan sebahagian kecil 12.3% responden
memiliki berat badan kurus. Dimana didapatkan hasil bahwa responden yang
memiliki IMT 17.2 dengan kategori berat badan kurus dan nilai pola diet 21
1-2 kali seminggu masih memiliki tekanan darah 150/100 mmHg. Ini
membuktikan bahwa seseorang yang memiliki berat badan normal atau kurus
juga dapat mengalami tekanan darah tinggi. Tingginya tekanan darah pada
responden yang memiliki berat badan kurus atau berat badan normal
badan berlebih atau obesitas hipertensi juga dapat terjadi kepada seseorang yang
70
memiliki berat badan kurang maupun berat badan normal ini diikuti dengan
faktor stres, genetik, pola makan dan aktivitas fisik yang dapat meninimbulkan
terjadinya hipertensi.
Pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk
melakukan kegiatan makan secara sehat. Menurut Bobak (2006), pola makan
gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Untuk dapat mencapai
keseimbangan gizi maka setiap orang harus mengkonsumsi minimal satu jensi
bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu karbohidrat, protein
Dan bagi penderita hipertensi diet yang baik adalah diet yang ditujukan
CSIRO Healthy Diet yaitu diet rendah lemak, tinggi sayuran dan buah-buahan
(CSIRO, 2017).
aspek dietnya dengan mengurangi konsumsi lemak dan garam dan tinggi serat.
tidak mengatur pola makan. Untuk itu perlu adanya pemahaman dan penyuluhan
71
kepada pasien tentang diet yang sehat, pola makan yang sehat serta akibat yang
terjadi apabila tidak melakukan pola makan yang sehat. Sehingga nantinya dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dengan pola diet dengan
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan, pola diet dengan tekanan
72
73
B. Saran
Air Dingin Lubuk Minturun Padang Tahun 2017 terdapat beberapa saran yaitu:
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
setiap 2 kali sebulan. Dan promosi kesehatan melalui media seperti brosur yang
ditempel di ruang tunggu atau leaflet yang diberikan kepada pasien setelah
hipertensi dan pola diet yang baik bagi penderita hipertensi, sehingga pasien
dapat dapat memahami dietnya dan dapat menerapkan diet yang telah dianjurkan
2. Bagi Responden
tentang berat badan,pola diet dan tekanan darah. Sehingga bagi responden yang
memiliki pola diet yang tidak baik dapat mengubah pola dietnya dengan pola diet
yang sehat seperti mengurangi makanan yang bersantan, makanan gorengan dan
Agar tekanan darah responden dapat lebih stabil dan terkontrol sehingga tidak
hipertensi di Indoneia sehingga perlu adanya upaya bagi perawat sebagai salah
dapat mengontrol pola makan dan berat badannya sehingga resiko terjadinya
hipertensi berkurang.
hubungan berat badan dan pola diet dengan tekanan darah penderita hipertensi
diharapkan dilakuknnya penelitian mengenai hubungan berat badan dan pola diet
Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Andria, K. M. (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress Dan Pola Makan
AS, M. (2010). Hidup Bersama Hipertensi Seringai Darah Tinggi Sang Pembunuh
Bertalina & Muliani (2016). Hubungan Pola Makan, Asupan Makanan Dan Obesitas
75
76
https://www.csiro.au/en/Research/Health/CSIRO-diets/CSIRO-Healthy-Diet.
Dalimartha, S. dkk. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Dewi, P. S. (2015). Hubungan Aktivitas Fisik dan Asupan Lemak Dengan Kejadian
Dien, N. K., Mulyadi., & Kundre, R. M. (2014). Hubungan Indeks Massa Tubuh
Hipertensi Dan Nefrologi Blu Rsup Prof. Dr.R. D. Kandou Manado. Jurnal
Dinas Kota Padang. (2016). Jumlah Penderita Hipertensi Tahun 2016. Padang.
2017 (18:50).
Gibney, M.J., et al. (2009). Gizi Kesehatan Masayarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
Guyton, A. C & Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Pola Diet dan Kebiasaan Olahraga Di Padang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan
JNC-7. (2003). The Seventh Report Of The Joint National Committee Prevention,
Detection, Evaluation, And Treatment Of High Blood Pressure. JAMA 289 hal:
2560-2571.
Yogyakarta : Laksana.
78
Kumala. M. (2014). Peran Diet Dalam Pencegahan Dan Terapi Hipertensi. Journal
Levine & Fodor. (2003). Buku Pintar Menanaklukkan Hipertensi. Jakarta: Ladang
Pustaka Media.
Mahmudah, dkk (2015). Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan Kejadian
Mulyati, S.( 2015). Metode Therapeutic Lifestyle Changes Untuk Manajemen Berat
Perry, A & Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses
Price & Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Qin, Y. et al. (2014). Association of dietary pattern and body weight with blood
2017 (13:15).
Robbins. (2004). Buku Ajar Patologi Edisi 7 vol 2. Penerbit Buku kedokteran: EGC
Nuha Medika.
Supardi, S & Rustika. (2013). Buku Ajar Metodologi Riset Keperwatan. Jakarta:
Yogyakarta: Andi.
Hipertensi Pada Lansia (Studi di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember.
World Health Organization. (2011). Global Health and Aging. Switzerland: World
(20:35).
Lampiran 1
No. Bp 1311311067
HUBUNGAN BERAT BADAN DAN POLA DIET DENGAN TEKANAN DARAH PENDERITA
HIPERTENSI DI PUSKESMAS AIR DINGIN PADANG TAHUN 2017
Lampiran 2
BP : 1311311067
Judu : Hubungan Berat Badan Dan Pola Diet Dengan Tekanan Darah
2017
No Keterangan Biaya
1 Print proposal Rp. 130.000,00
2 Penggandaan proposal dan instrument penelitian Rp . 200.000,00
3 Dana ujian proposal dan ujian skripsi Rp. 300.000,00
4 Pelaksanaan penelitian Rp. 50.000,00
5 Penyusunan dan perbaikan skripasi Rp. 150.000,00
6 Print dan penggandaan skripsi Rp. 250.000,00
Jumlah Rp. 1.080.000,00
Peneliti
Fina Oktaviani
83
Lampiran 3
84
Lampiran 4
85
Lampiran 5
86
87
Lampiran 6
Kepada Yth,
Bapak/ Ibu Calon Responden
di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas semester VIII :
Nama : Fina Oktaviani
No BP : 1311311067
Akan mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Berat Badan Dan
Pola Diet Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air
Dingin Padang Tahun 2017”
Penelitian ini tidak akan merugikan Bapak/Ibu, karena kerahasiaan semua
informasi yang diberikan akan dijaga. Apabila Bapak/ Ibu menyetujui, dengan ini
saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk menandatangani lembar persetujuan.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu sebagai partisipan, saya ucapkan
terima kasih.
Fina Oktaviani
88
Lampiran 7
(Informed Consent)
yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian
Fina Oktaviani (No. BP 1311311067) dengan judul “Hubungan Berat Badan Dan
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan dari
siapapun.
Responden
(........................................)
89
Lampiran 8
KUISONER PENELITIAN
Tanggal Pengisian:
A. Data Demografi
Petunjuk Pengisian:
Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi jawaban atau lingkari sesuai dengan
identitas Bapak/Ibu
1. Nama Responden : (inisial)
2. Usia : Tahun
3. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan
B. Tekanan Darah
Tekanan darah = mmHg
C. Berat Badan
Berat badan = Kg
Tinggi Badan = Cm
IMT = (diisi oleh peneliti)
90
4. Seberapa sering anda memakan sayuran yang digoreng atau dimasak dengan
minyak?
4. lebih dari 6 kali perminggu
3. 3-5 kali perminggu
2. 1-2 kali perminggu
1. kurang dari 1 kali perminggu
0. tidak pernah
5. Berapa kali dalam seminggu anda memakan daging atau ayam?
4. lebih dari 6 kali perminggu
3. 3-5 kali perminggu
2. 1-2 kali perminggu
1. kurang dari 1 kali perminggu
0. tidak pernah
6. Seberapa sering anda memakan roti bakery/basah , kue atau biscuit yang
manis?
4. lebih dari 6 kali perminggu
3. 3-5 kali perminggu
2. 1-2 kali perminggu
1. kurang dari 1 kali perminggu
0. tidak pernah
7. Seberapa sering dalam seminggu anda memakan kentang goreng panas?
4. lebih dari 6 kali perminggu
3. 3-5 kali perminggu
2. 1-2 kali perminggu
1. kurang dari 1 kali perminggu
0. tidak pernah
8. Bagaimana anda biasanya memasak daging?
4. digoreng
3. ditumis
92
Lampiran 9
Master Tabel
Hubungan Berat Badan Dan Pola Diet Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2017
Karakeristik IMT Pola Diet
Kriter
No TD Kriteria BB TB Kriteria jml
ia
Nama Usia JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
18.7
1 Ny. K 53 2 140/90 2 156 19 2 3 2 2 2 1 3 1 0 0 0 2 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 20 1
26.8
2 Ny.H 56 2 150/80 2 157 27 3 3 2 3 3 2 2 3 0 2 1 3 2 1 0 0 0 4 2 2 1 1 37 2
26.5
3 Ny.E 52 2 140/80 2 161 27 3 3 2 3 3 2 2 3 0 2 1 2 1 1 0 1 1 4 2 3 1 1 38 2
19.6
4 Ny.N 65 2 150/80 2 152 20 2 2 3 2 2 2 1 3 0 2 1 1 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 23 2
27.4
5 Tn.J 47 1 140/90 2 150 27 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 16 1
19.6
6 Ny.F 46 2 130/90 1 155 20 2 4 2 2 3 1 3 2 4 0 3 1 1 0 0 0 0 2 2 1 4 0 35 2
17.2
7 Tn.M 50 1 150/100 2 171 17 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 0 1 4 1 1 0 21 1
30.5
8 Tn.D 43 1 150/90 2 143 31 4 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 32 2
25.2
9 Ny.P 39 2 150/90 2 157 25 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 1 2 0 17 1
26
10 Ny.W 46 2 130/80 1 158 26 3 2 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 26 2
21.7
11 Tn.J 52 1 140/100 2 150 22 2 3 2 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 2 0 21 1
16.4
12 Tn.U 48 1 150/90 2 158 16 1 4 2 3 2 1 2 3 4 0 2 2 0 0 0 1 2 3 1 3 3 0 38 2
17.1
13 Ny.I 54 2 140/90 2 156 17 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 2 1 1 2 1 0 21 1
16.8
14 Tn.J 38 1 130/80 1 159 17 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 0 1 4 1 1 0 21 1
25.4
15 Ny.C 53 2 140/90 2 155 25 3 4 2 3 2 1 2 3 4 0 2 2 0 0 0 1 2 3 1 3 3 0 38 2
26.7
16 Ny.N 56 2 130/80 1 155 27 3 2 1 2 2 1 0 1 0 2 0 1 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 16 1
97
23.1
17 Ny.S 48 2 140/80 2 160 23 2 3 2 3 2 2 2 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 3 2 0 0 1 25 2
22.2
18 Ny.J 67 2 150/90 2 153 22 2 4 2 2 3 1 2 2 0 2 1 2 0 0 3 0 0 2 1 0 0 0 27 2
17.1
19 Ny.D 72 2 180/90 3 143 17 1 1 1 1 1 1 2 1 0 2 1 1 0 0 2 0 0 2 1 0 0 0 17 1
26.5
20 Ny.M 53 2 130/90 1 151 27 3 2 3 2 2 2 2 2 0 2 1 2 1 0 3 0 1 2 1 2 0 0 30 2
25.8
21 Ny.N 65 2 130/90 1 146 26 3 2 1 1 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 2 0 0 0 18 1
13.8
22 Ny.W 62 2 130/90 1 150 14 1 3 1 2 2 1 1 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 23 2
26.9
23 Tn.M 42 1 150/90 2 163 27 3 3 3 2 2 1 3 1 4 2 2 2 0 1 0 2 2 2 4 1 3 0 40 2
26.9
24 Ny.L 48 1 160/100 3 153 27 3 3 2 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 1 3 1 1 3 0 23 2
17.3
25 Tn.R 53 1 140/80 2 161 17 1 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 3 0 31 2
27.6
26 Tn.A 52 1 130/90 1 158 28 3 2 1 2 2 2 3 1 0 3 2 1 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 24 2
31
27 Ny.L 64 2 130/90 1 147 31 4 3 2 2 2 3 1 1 4 2 1 2 1 0 1 0 0 2 1 0 1 0 29 2
26.1
28 Ny.N 56 2 170/90 3 134 26 3 3 2 2 2 1 3 1 0 2 1 2 0 0 0 0 0 4 4 0 1 0 28 2
19.7
29 Ny.W 48 2 140/90 2 151 20 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 1 2 2 1 0 0 0 3 2 1 1 1 37 2
21.4
30 Ny. E 54 2 140/90 2 145 21 2 3 3 2 2 2 2 1 4 2 2 3 1 1 0 1 0 4 1 0 0 1 35 2
30.5
31 Ny.A 62 2 150/90 2 146 31 4 2 2 1 1 2 2 1 0 2 2 1 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 20 1
26.7
32 Ny.N 60 2 160/90 3 144 27 3 2 2 2 2 2 2 1 0 0 3 1 0 0 0 0 0 4 3 1 2 0 27 2
26.2
33 Tn.A 57 1 140/100 2 145 26 3 2 1 2 2 1 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 4 2 0 1 0 21 1
27.9
34 Tn.R 54 1 140/100 2 154 28 3 3 2 2 2 2 2 0 4 2 1 2 1 0 1 1 1 2 1 1 0 0 30 2
25.9
35 Ny.A 65 2 130/90 1 147 26 3 3 2 2 1 2 1 0 0 2 2 3 0 0 2 0 0 4 2 0 0 0 26 2
18
36 Tn.A 65 1 150/90 2 159 18 1 2 2 2 2 1 1 1 0 2 3 1 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 22 2
25
37 Ny.M 56 2 130/100 1 148 25 3 3 2 1 1 2 2 1 0 0 3 1 0 0 2 0 0 1 1 0 0 0 20 1
18.8
38 Tn.A 78 1 140/100 2 162 19 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 3 3 0 0 1 0 0 2 2 1 1 0 24 2
98
21.4
39 Ny.J 50 2 140/90 2 144 21 2 2 1 2 2 1 3 1 0 2 2 1 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 21 1
27.1
40 Ny.K 47 2 130/80 1 144 27 3 2 2 1 1 2 2 1 4 0 1 1 2 1 1 0 0 2 2 0 1 1 27 2
26.4
41 Ny.N 63 2 170/100 3 148 26 3 3 3 2 2 2 2 1 4 0 1 2 0 1 1 1 0 1 2 2 1 1 32 2
25.7
42 Ny.D 57 2 160/90 3 145 26 3 3 2 2 2 1 3 1 4 3 3 2 1 0 0 1 0 2 2 1 1 1 35 2
22.4
43 Tn.L 53 1 150/90 2 158 22 2 3 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 27 2
26.4
44 Ny.H 51 2 140/90 2 157 26 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 2 1 1 2 2 0 22 2
23.3
45 Tn.T 51 1 130/80 1 153 23 2 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 0 1 1 1 1 2 0 20 1
22.6
46 Ny.C 41 2 140/100 2 150 23 2 3 2 2 3 1 3 2 0 0 3 1 1 0 0 0 0 2 2 1 2 1 29 2
27.5
47 Ny..S 54 2 140/90 2 154 28 3 4 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 33 2
17.4
48 Ny.E 51 2 150/90 2 165 17 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 2 1 0 17 1
30
49 Tn.S 55 1 160/100 3 168 30 4 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 32 2
18.2
50 Tn.O 62 1 130/90 1 167 18 1 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 2 2 0 18 1
26.2
51 Ny.D 39 2 130/90 1 145 26 3 2 3 2 2 2 3 0 0 2 3 1 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 24 2
26
52 Ny.J 49 2 130/90 1 142 26 3 3 1 2 2 3 1 1 3 2 3 3 1 0 3 0 0 2 2 1 2 0 35 2
28.3
53 Ny.W 49 2 160/90 3 152 28 3 3 3 2 2 2 2 1 4 2 1 3 1 0 0 0 0 3 2 2 1 0 34 2
23.9
54 Ny.K 62 2 140/90 2 151 24 2 2 2 2 2 1 2 1 0 2 1 1 0 0 1 0 0 2 2 2 3 0 26 2
26.5
55 Ny.N 53 2 150/100 2 150 27 3 3 2 1 1 2 2 1 0 2 1 3 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 28 2
22
56 Ny.R 45 2 160/90 3 158 22 2 3 2 3 3 2 1 2 4 0 1 3 1 0 0 1 1 2 2 0 1 0 32 2
25.7
57 Ny.M 50 2 130/90 1 150 26 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 1 3 1 0 1 1 1 1 1 37 2
20.9
58 Ny.Y 43 2 140/90 2 147 21 2 2 1 1 1 1 2 1 0 2 2 2 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 18 1
20.4
59 Ny.E 53 2 130/100 1 162 20 2 3 2 2 2 2 2 1 0 2 2 3 2 1 0 1 1 2 1 2 2 1 34 2
23.8
60 Tn.D 55 1 160/90 3 160 24 2 2 2 2 1 2 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 1 28 2
99
26.1
61 Ny.E 45 2 130/90 1 152 26 3 3 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 1 0 0 0 0 2 2 1 1 1 28 2
26.3
62 Ny.A 67 2 140/90 2 154 26 3 2 1 1 1 1 3 0 0 2 2 2 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 19 1
21.8
63 Ny.S 75 2 130/90 1 148 22 2 2 1 1 1 1 2 0 0 2 2 1 0 0 3 0 0 3 1 1 0 0 21 1
26.9
64 Tn.R 67 1 140/100 2 153 27 3 2 2 1 1 2 1 0 0 2 1 2 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 18 1
24.4
65 Ny.N 54 2 140/90 2 158 24 2 3 3 2 2 2 1 0 0 2 1 2 1 0 0 1 0 3 2 1 0 0 26 2
28.6
66 Ny.A 58 2 160/100 3 143 29 3 3 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2 1 0 0 1 0 3 2 1 1 0 35 2
26.9
67 Ny.B 63 2 140/100 2 151 27 3 2 2 2 2 2 1 0 0 2 3 3 0 0 2 1 0 2 1 1 0 0 26 2
22.8
68 Ny.N 53 2 130/80 1 158 23 2 3 2 1 2 2 3 0 0 2 2 3 1 1 3 0 0 1 2 0 0 1 29 2
20.5
69 Ny.S 52 2 140/90 2 149 21 2 3 1 1 2 3 2 1 0 2 1 2 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 24 2
19.6
70 Ny.N 69 1 130/90 1 150 20 2 2 1 1 1 2 2 0 0 2 3 1 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 19 1
17.7
71 Tn.J 91 1 130/90 1 160 18 1 2 2 2 2 1 3 0 0 0 2 3 0 0 3 0 0 3 2 0 0 0 25 2
21.8
72 Ny.J 73 2 130/90 1 149 22 2 2 1 1 2 2 1 0 0 2 3 2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 19 1
26.7
73 Ny.N 43 2 140/100 1 155 27 3 3 3 2 3 2 2 0 4 2 2 2 1 1 0 1 0 2 2 1 1 1 35 2
28.3
74 Tn.F 74 1 130/100 1 150 28 3 3 2 1 2 1 1 0 0 2 3 3 0 0 3 0 0 4 2 0 0 0 27 2
24.4
75 Ny.E 50 2 140/90 2 150 24 2 2 3 2 2 3 2 1 4 2 2 3 1 1 0 1 1 2 2 0 1 1 36 2
21.2
76 Ny.S 55 2 170/90 3 160 21 2 4 2 2 2 1 2 1 4 2 2 1 0 0 0 2 2 2 2 1 3 1 36 2
20.4
77 Tn.Y 49 1 140/100 2 158 20 2 2 2 1 1 2 2 2 0 2 2 1 1 1 0 0 1 3 1 1 3 0 28 2
20.7
78 Tn.D 53 1 150/90 2 163 21 2 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 32 2
28.2
79 Tn.J 52 1 140/100 2 167 28 3 3 2 1 1 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 2 0 22 2
21.1
80 Ny.A 53 2 160/90 3 165 21 2 3 2 2 1 2 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 28 2
28
81 Ny.I 54 2 140/90 2 143 28 3 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 2 1 2 1 0 0 21 1
23.6
82 Tn.I 46 1 150/80 2 157 24 2 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 32 2
100
19.2
83 Ny.H 54 2 170/90 3 157 19 2 3 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 0 1 0 1 2 2 1 1 3 0 36 2
26.5
84 Tn.M 42 1 150/90 2 160 27 3 3 3 2 2 1 3 1 4 2 2 2 0 1 0 2 2 2 2 1 3 0 38 2
31.1
85 Tn.R 53 1 140/80 2 162 31 4 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 3 0 31 2
20
86 Ny.L 48 2 160/100 3 156 20 2 3 2 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 1 3 1 1 3 0 23 2
22
87 Ny.I 43 2 140/100 2 159 22 2 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 3 0 31 2
17.3
88 Ny.O 53 2 150/90 2 160 17 1 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 2 1 1 0 20 1
20
89 Tn.P 47 1 140/90 2 155 20 2 3 3 3 2 2 3 2 0 0 1 2 0 1 4 0 2 2 0 1 3 0 34 2
26.1
90 Tn.J 51 1 130/90 1 152 26 3 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 1 0 19 1
23.2
91 Tn.K 50 1 130/80 1 168 23 2 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 2 1 0 17 1
29.6
92 Ny.E 45 2 140/100 2 150 30 3 4 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 4 0 33 2
25.3
93 Tn.O 55 1 130/90 1 150 25 3 2 2 1 1 2 2 2 0 2 2 1 1 1 0 0 1 3 1 1 3 0 28 2
22.1
94 Ny.K 57 2 150/90 2 156 22 2 2 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 26 2
22
95 Ny.A 62 2 140/90 2 158 22 2 3 2 2 3 1 3 2 0 0 3 1 1 0 0 0 0 2 2 1 2 1 29 2
22.7
96 Ny.D 45 2 150/90 2 160 23 2 3 3 2 1 2 3 3 0 0 2 2 1 1 0 1 2 2 0 3 3 0 34 2
22.8
97 Tn.S 48 1 140/90 2 168 23 2 4 2 2 2 1 2 1 4 2 2 1 0 0 0 2 2 2 2 1 3 1 36 2
20.4
98 Ny.M 60 2 130/80 1 155 20 2 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 1 0 19 1
30.1
99 Ny.N 51 2 160/100 3 152 30 4 4 2 2 2 1 3 2 4 0 3 1 1 0 0 0 0 2 2 1 3 0 33 2
26.4
100 Tn.S 52 1 130/90 1 167 26 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 1 1 2 1 1 2 1 0 20 1
17.7
101 Ny.R 55 2 140/90 2 160 18 1 3 2 2 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 3 0 31 2
20.8
102 Ny.A 50 2 150/90 2 159 21 2 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 2 1 1 2 1 0 21 1
20.4
103 Ny.U 47 2 140/90 2 161 20 2 2 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 26 2
26.1
104 Ny.Y 67 2 150/90 2 150 26 3 2 3 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 0 3 0 0 2 2 0 0 0 26 2
101
25
105 Ny.S 63 2 140/100 2 148 25 3 2 1 1 2 1 3 0 0 3 2 2 0 0 1 0 0 4 4 1 1 1 29 2
21.7
106 Ny.R 62 2 150/100 2 150 22 2 2 1 1 1 1 2 0 0 2 2 1 0 0 2 1 0 3 2 0 0 0 21 1
27.1
107 Ny.J 91 2 160/100 3 145 27 3 2 1 1 1 1 3 0 0 2 3 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 18 1
22.5
108 Ny.N 48 2 140/90 2 155 23 2 2 2 2 3 2 3 0 4 2 2 2 1 1 0 1 1 2 2 1 1 1 35 2
29.1
109 Ny.S 53 2 140/90 2 148 29 3 1 3 2 3 2 1 1 4 2 3 2 1 0 3 0 0 1 1 0 1 0 31 2
27.7
110 Ny.N 60 2 140/100 2 147 28 3 2 1 2 2 1 3 0 0 2 2 2 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 21 1
21.4
111 Ny.R 60 2 130/90 1 144 21 2 2 1 1 1 1 1 0 0 2 2 0 0 0 3 0 0 3 2 0 0 0 19 1
18.4
112 Ny.Y 67 2 140/90 2 138 18 1 2 1 1 1 2 1 0 0 2 2 1 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 21 1
32.1
113 Ny.N 68 2 140/100 2 154 32 4 3 1 1 2 2 2 1 0 2 1 1 0 0 1 1 0 2 2 1 1 0 24 2
20.7
114 Tn.E 69 1 130/90 1 171 21 2 2 2 2 2 2 1 0 0 0 1 3 1 0 0 1 0 3 2 0 1 0 23 2
22
115 Ny.Y 63 2 140/100 2 159 22 2 3 2 2 1 2 2 1 4 2 1 1 0 1 1 0 1 3 2 1 0 1 31 2
27.1
116 Ny.D 73 2 130/90 1 146 27 3 2 1 1 1 2 2 0 0 2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 16 1
25.6
117 Ny.R 48 2 130/80 1 151 26 3 3 2 2 3 2 2 0 4 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 37 2
26.8
118 Ny.Z 50 2 140/90 2 147 27 3 3 3 2 2 2 1 0 0 2 2 2 1 1 1 1 0 2 1 0 0 1 27 2
26.9
119 Ny.J 57 2 140/100 2 160 27 3 2 1 1 1 1 3 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 20 1
28.3
120 Ny.W 49 2 150/100 2 152 28 3 3 2 2 3 2 3 1 4 2 2 2 1 1 3 0 0 4 2 2 1 0 40 2
30.4
121 Ny.J 49 2 140/90 2 155 30 4 3 2 2 3 3 3 0 4 2 2 3 1 1 0 1 0 2 2 1 2 1 38 2
22.7
122 Ny.N 52 2 130/90 1 148 23 2 2 3 2 2 1 2 1 0 3 3 2 1 0 1 0 0 2 1 0 0 1 27 2
26.9
123 Tn.R 64 1 150/90 2 162 27 3 3 3 2 2 2 1 0 4 0 1 2 0 0 1 0 0 3 2 1 1 0 28 2
28.8
124 Tn.R 62 1 150/90 2 154 29 3 2 2 1 1 1 2 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 17 1
27.8
125 Ny.G 47 2 140/90 2 152 28 3 2 3 3 3 2 2 2 0 3 3 3 2 1 0 0 1 3 4 2 2 1 42 2
16.9
126 Ny.L 65 2 170/100 2 161 17 1 2 1 2 2 3 2 0 0 2 3 3 0 0 3 1 0 3 1 1 0 0 29 2
102
18.3
127 Ny.M 43 2 140/100 2 153 18 1 3 1 2 3 1 1 0 0 2 3 3 1 0 3 1 1 3 4 2 0 0 34 2
20.8
128 Ny.E 51 2 140/90 2 159 21 2 2 1 1 2 2 1 0 0 2 3 1 0 0 1 1 0 2 1 0 0 0 20 1
15.2
129 Tn.S 80 1 130/90 1 152 15 1 2 2 1 1 1 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 15 1
28.2
130 Tn.H 70 1 130/90 1 148 28 3 1 3 1 1 2 3 0 0 2 2 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 20 1
26
131 Ny.I 57 2 140/100 2 158 26 3 3 3 1 3 3 1 0 4 2 1 3 1 0 1 0 0 1 2 0 0 1 30 2
22.7
132 Ny.Y 51 2 130/90 1 148 23 2 2 1 1 1 2 3 0 0 2 2 1 0 0 1 0 0 3 2 0 0 0 21 1
34.1
133 Ny.K 51 2 140/100 2 148 34 4 2 3 2 2 2 3 1 0 2 3 2 0 0 2 1 0 3 2 1 1 0 32 2
20.5
134 Ny.N 75 2 150/100 2 145 21 2 1 3 2 3 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 2 1 1 1 0 19 1
27.3
135 Ny.A 61 2 140/90 2 147 27 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 16 1
20.4
136 Ny.R 61 2 140/90 2 154 20 2 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 1 2 0 17 1
27.6
137 Tn.A 66 1 160/90 3 146 28 3 3 2 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 2 1 22 2
26.9
138 Tn,R 66 1 130/90 1 152 27 3 2 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 1 1 3 0 27 2
19
139 Ny.N 73 2 170/100 3 146 19 2 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 1 2 1 0 17 1
27.4
140 Tn.B 62 1 140/90 2 153 27 3 2 2 2 1 1 2 2 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 3 0 26 2
26.8
141 Ny.N 78 2 170/100 3 137 27 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 1 1 1 2 2 0 21 1
26.9
142 Tn.B 72 1 160/90 3 151 27 3 3 2 1 0 2 2 1 4 0 1 2 0 1 2 1 0 1 4 1 1 0 29 2
32.1
143 Ny.Y 66 2 150/90 2 140 32 4 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 1 2 1 1 2 1 1 22 2
18.4
144 Tn.M 67 1 150/90 2 161 18 1 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2 0 1 2 0 1 1 1 1 2 0 20 1
22.9
145 Ny.M 69 2 170/100 3 143 23 2 2 2 2 1 1 1 2 0 0 1 2 0 1 3 1 0 1 1 1 1 0 23 2
31.5
146 Tn.Y 68 1 160/90 3 160 32 4 4 2 2 2 1 2 1 4 2 2 1 0 0 0 2 2 2 2 1 3 1 36 2
TOTAL 370 268 242 222 216 278 144 130 193 233 261 54 65 140 86 91 305 213 128 193 32
103
KETERANGAN
:
Jenis Kelamin Pola Tekan I JK= Jenis kelamin
Lampiran 10
Statistics
Minimum 1 38
Maximum 2 91
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
Missing 0 0 0
TekananSDarah
N Valid 146
Missing 0
Mean 143.22
Median 140.00
Std. Deviation 11.741
Minimum 130
Maximum 180
107
S
t
N Vali a 146
d t
Mean i 0
s
Std. t24.00
i 5
Deviati
Berat Badan
54 37.0 37.0 49.3
Normal
Statistics
Pola Diet
N Valid 146
Missing 0
Mean 26.45
Median 26.00
Minimum 15
Maximum 42
pola diet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Uji Bivariat
Correlations
N 146 146
N 146 146
Berat Badan, Pola Diet Dengan Tekanan Darah (Uji Korelasi Parsial)
Correlations
tailed) 0 143
Df
Df 143 0
110
Lampiran 11
CURIKULUM VITAE
Agama : Islam
Padang
Riwayat Pendidikan