OLEH :
11020190030
PEMBIMBING :
PENGUJI
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
i
KATA PENGANTAR
ii
6. Teristimewa kepada orang tua penulis Abdul Azis dan Fibriani
Sulianti. Saudara penulis (kakak dan adik penulis) beserta seluruh
keluarga besar yang telah mendukung dan membantu dari segala hal
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
7. Saudara seperjuangan penulis yang tergabung dalam BMT, Lembah,
serta Axion 2019 yang telah mendukung dan membantu penulis.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis Akbar, Lutfi, Didit, Khaidir,
Taqdir, Putri, Astri, Hijriah, Aisyah dan Ana yang telah membantu,
menemani penulis dari awal perjuangan dan turut memberi beberapa
arahan yang baik kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Serta seluruh pihak terkait dan telibat yang belum dituliskan dalam
Karya Tulis Ilmiah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
iii
ABSTRAK
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
iv
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND LEVEL FASTING
BLOOD GLUCOSE IN STUDENTS UNIVERSITY FACULTY OF
MEDICINE INDONESIAN MUSLIM
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
2.1.1 Definisi................................................................................................... 6
vi
2.1.5 Kategori Indeks Massa Tubuh ............................................................. 11
2.2.1 Definisi................................................................................................. 11
vii
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 23
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
minimal secara nasional mencakup 33,9% untuk kelompok usia 4-6 tahun
dan 41,8% untuk usia 7-9 tahun. Prevalensi konsumsi protein di bawah
usia 4-6 tahun dan 30,8% untuk usia 7-12 tahun. Selain sebagai indikator
1
gagal menunjukkan hubungan tersebut. Kekurangan zat gizi secara
pertumbuhan1.
hasil Riskesdas (2013), kejadian status gizi pendek dan kurus pada anak-
anak usia sekolah (5-12 tahun) masih tinggi. Sebesar 30.7% anak-anak
usia 5-12 tahun mengalami status gizi pendek dan sebesar 11,2%
2
dan kemampuannya untuk mendukung pengambilan glukosa pada lemak
dan otot.2
bahwa adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kadar gula
darah didapatkan nilai p value 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 (0,000
adalah 25,77 Kg/m2 yang menunjukkan status gizi obesitas.10 Hasil ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risna Ningsih pada
Angkatan 2019.
3
1.3 TUJUAN PENELITIAN
angkatan 2019.
2019.
Angkatan 2019.
darah puasa.
darah puasa.
4
b. Bagi pelayanan Kesehatan
c. Bagi masyarakat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga
dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan
lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena
jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu5.
seseorang dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar
dari jumlah energi yang dikeluarkan Hal ini terjadi karena jumlah energi
6
yang masuk melebihi kecukupan energi yang dianjurkan untuk
menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi
kurang maupun gizilebih5. Penilaian status gizi terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Penilaian langsung
a. Antropometri
spesifik5.
b. Klinis
7
dengan kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi.
c. Biofisik
8
b. Statistik vital
c. Faktor ekologi
gizi5.
satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur dan
tingkat gizi. Salah satu contoh dari indeks antropometri adalah Indeks
Massa Tubuh (IMT) atau yang disebut dengan Body Mass Index6.
9
IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang
IMT hanya dapat digunakan untuk orang dewasa yang berumur diatas
18 tahun6.
1. Berat Badan
beberapa zat gizi seperti protein, lemak, air dan mineral. Untuk
tinggi badan6.
2. Tinggi Badan
10
kuadrat.6
batas IMT yang digunakan, seperti yang terlihat pada tabel 2.1 yang
Normal 18,5-24,9
Overweight >23
Obesitas 1 25-29,9
Obesitas 2 >30
2.2.1 Definisi
11
makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan otot rangka.
Kadar gula darah tersebut merupakan sumber energi utama bagi sel
aliran darah untuk bahan bakar, jadi semakin dipakai semakin rendah
Kadar gula darah puasa merupakan kadar glukosa darah yang diukur
pemeriksaan8
12
memperhatikan waktu pasien terakhir kali makan8.
4) HbA1c
sebagian besar sel lain. Lalu, glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa
13
menjadi protein yang sangat polimorfik. Hati adalah sumber utama
asam amino lainnya juga dapat mengalir dari otot ke hati dan ginjal, di
14
oksidatifnya menyumbang sekitar 25% dari tingkat metabolisme basal
dan lebih dari 50% penggunaan glukosa seluruh tubuh. Otak dapat
15
Gambar 1.Metabolisme Glukosa
108 mg/dL). Hal ini dipengaruhi oleh kapasitas fungsional sel beta
16
terhadap insulin.11
dan glikogenolisis, yang terjadi di hati dan otot. Ini juga meningkatkan
17
konsentrasi asam lemak dan asam keto dalam darah.12
18
sitokin inflamasi (tumor necrotic factor-α (TNF-α)) dan interleukin-6
19
2.5 Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Kadar Glukosa
Status
Gizi Darah Puasa
Keterangan
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
Muslim Indonesia.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
satu saat sehingga pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dan menilai hubungan status gizi dengan peningkatan kadar gula darah
rumus:
21
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 )2
252
𝑛=
1 + 252(0,1)2
252
𝑛=
1 + 252(0,01)
252
𝑛=
1 + 2,52
252
𝑛=
3,52
Keterangan :
n: jumlah sampel.
N: jumlah populasi.
d: presisi yang ditetapkan.
A. Kriteria
a) Kriteria Inklusi
b) Kriteria Eksklusi
22
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
3.4.1 Waktu
3.4.2 Tempat
Indonesia Makassar
23
3.5 Definisi Operasional
Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer. Data
primer diperoleh dari hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) diikuti
dengan pemeriksaan kadar gula darah puasa pada sampel yang telah
dipilih.
24
Lalu, peneliti melakukan informed consent kepada subjek peneliti untuk
hubungan obesitas dengan kadar gula darah. Uji korelasi yang digunakan
adalah uji korelasi pearson jika data berdistribusi normal atau uji korelasi
bermakna jika nilai signifikan probabilitas (p) <0.05 Hasil data yang
25
3.8 Alur Penelitian
Proposal
Informed Consent
Pengukuran BB, TB
Dan IMT
Penetapan
Status Gizi
Pemeriksaan
Kadar Gula
Darah Puasa
Kesimpulan
26
3.9 Etika Penelitian
ikut dalam penelitian secara sukarela dan bila karena suatu alasan,
27
BAB IV
pada bulan Januari 2023 mengenai hubungan status gizi dengan kadar
berikut :
28
1. Karakterisitik Sampel
2. Status Gizi
29
obes I berjumlah 16 responden (21,3%), status gizi underweight
yang merupakan suatu paket atau program statistik yang dibuat untuk
30
mengolah atau menganalisa data. Dimana batas kemaknaan yaitu 0,05.
Bila nilai p value < 0,05 berarti Ho ditolak sehingga ada hubungan
antara variabel independen dan dependen dan bila p value > 0,05
Tabel 4.4 Hubungan status gizi dengan kadar glukosa darah puasa
31
darah puasa normal berjumlah 12 responden (80,0%), glukosa darah
responden (0,0%).
Dari Uji Statistik Chi Square didapatkan p value = 0,001 (α < 0,05)
4.2 Pembahasan
Indeks Massa Tubuh (IMT) diikuti dengan pemeriksaan kadar gula darah
32
4.2.1 Hasil Analisis Karakteristik Sampel
1. Jenis Kelamin
kadar gula darah sewaktu dengan kadar kreatinin serum pada pasien
%).15
33
perempuan 20-25% dari berat badan. Jadi peningkatan kadar lemak
diabetes.
1. Status Gizi
34
Universitas Muhammadiyah Jakarta, menunjukkan hasil bahwa dari 68
antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh. Salah satu cara untuk memantau status gizi
dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan
35
pada obesitas terkait dengan adanya jaringan adiposa yang
memproduksi adipokine dan protein fase akut yang dipicu oleh hipoksia.
pada obesitas terjadi penurunan hormon ini. Selain itu asam lemak yang
sehingga perlu status gizi yang seimbang. Semakin tinggi kategori IMT
36
2. Glukosa Darah Puasa
(0,0%).
37
dapat mengganggu metabolisme glukosa dan terjadinya resistensi
38
dengan glukosa darah puasa normal berjumlah 9 responden (56,2%),
Uji Statistik Chi Square didapatkan p value = 0,001 (α < 0,05) yang
Malo (2021) yang berjudul status gizi, activity daily living berkaitan
ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa
value 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga
hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah pada penderita
39
Diabetes Melitus tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Iskak
Tulungagung.22
Indeks massa tubuh (IMT) yang berlebih maka kadar gula darah
menjadi tinggi.23
40
merupakan penyumbang utama dalam peningkatan kadar gula darah
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
status gizi dengan kadar gluosa darah puasa pada mahasiswa fakultas
Indonesia.
Muslim Indonesia.
5.2 Saran
case control atau cohort serta mengontrol variable lain seperti asupan
42
DAFTAR PUSTAKA
2. Rachman, L.V., Hartono, H., Novrianti, A., Wulandari. Guyton, A.C., &
J.
Hub. antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial
1699 (2017).
(Elsevier, 2011).
43
NIHSSPADA STROKE ISKEMIK AKUT. 7, 185–198 (2018).
323-54642-3.00149-X.
doi:10.20527/jps.v8i1.9720.
11. Mathew TK, Tadi P Blood Glucose Monitoring. Medical Devices and
kelamin dan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kadar Kreatinin Serum
16. Komariah, K. & Rahayu, S. Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Indeks
44
Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes
17. Wahyuni, T. et al. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula
(2022).
18. Yolan Anggita, F., Siregar, A., Yuniarti, H., Gizi, J. & Palembang, K.
Analisis Zat Gizi Makro, Status Gizi dan Kadar Glukosa Darah Pada
vol. 1 (2022).
180 (2018).
21. Masruroh, E.-. Hubungan Umur Dan Status Gizi Dengan Kadar Gula
Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii. J. Ilmu Kesehat. 6, 153 (2018).
22. Ferdinan Yanto Malo, Ronasari Mahaji Putri & Ragil Catur Adi Wibowo.
Status Gizi , Activity Daily Living Berkaitan Kadar Gula Darah Lansia
Diabetes Melitus. Bul. Kesehat. Publ. Ilm. Bid. Kesehat. 5, 64–72 (2021).
45
23. Hasanah, R. & anita Candra, D. Hubungan Antara Status Gizi Dengan
(2018).
46
LAMPIRAN – LAMPIRAN
47
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
48
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian
49
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
50