SKRIPSI
Sebagai salah satu syaral memperoteh gelar
Saijana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
AGUS SUBHAN
NIM : 702009033
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Menyctujui:
Dekan
Fakultas Kedokteran
1. Karya Tulis Saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
2. Karya Tulis ini mumi gagasan, rumusan dan penelitian Saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain,
kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan
orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyalaan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan kelidakbenaran dalam pemyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi
akademik atau sanksi tainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
SKRIPSI, FEBRUARI 2013
AGUS SUBHAN
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Hipertensi Dengan Tekanan
Darah Rata-rata Pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
xi + 53 Halaman + 12 Tabel + 7 Lampiran
ABSTRAK
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Hipertensi yang tidak
terkendali tetap menjadi masalah kesehatan utama. Salah satu alasan yang menyebabkan
tekanan darah tidak terkendali adalah kurangnya pengetahuan dan sikap tentang
hipertensi. Pengetahuan dan sikap sadar pasien mengenai hipertensi merupakan faktor
penting dalam mencapai kontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan hubungan antara
pengetahuan dan sikap tentang hipertensi dengan tekanan darah rata-rata pasien di
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan
menggunakan desain deskriptif analitik observasional dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 114 pasien yang terbagi dalam 2 keiompok yaitu
38 pasien dengan sikap posotif dan 76 pasien dengan sikap negatif. Pengambilan sampel
penelitian dilakukan secara consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner pertanyaan terbuka dan sphygmomanometer, data yang diambil meliputi
tingkat pengetahuan, sikap pasien tentang hipertensi dan tekanan darah rata-rata. Analisa
data penelitian menggunakan metode uji chi square dengan level signifikansi sebesar 5%.
Dari Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 38 sikap positif, 25 responden (65,8%)
tekanan darahnya terkontrol dan 13 responden (34,2%) tekanan darahnya tidak terkontrol.
Sedangkan 76 responden dengan sikap negatif, 17 responden (22,4%) tekanan darahnya
terkontrol dan 59 responden (77,6%) tekanan darahnya tidak terkontrol. Dari basil uji Chi
Square didapatkan nilai p value 0,000. Semakin baik tingkat pengetahuan dan positif
sikap seseorang tentang hipertensi maka semakin besar kesadaran seseorang untuk
mengontrol tekanan darah.
Referensi: 27 (2000-2011)
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Hipertensi
iv
"Aku Bukanlah Orang Hcbat, Tapi Aku Mau Bclajar Dari Orang-Orang Yang
Hcbat. Aku Adalah Orang Biasa Tapi Aku Ingin Menjadi Orang Vang Luar Biasa.
Dan Aku Bukanlah Orang Vang Istimewa, Tapi Aku Ingin Membuat Seseorang
Menjadi Istimewa "
(Agus subhan)
Dengan mcngucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kuperscmbahkan karya kcciiku ini
untuk orang-orang yang kusayangi:
Papa Mama tercinta, motivator terhcbat dalam hidupku yang tak pernah jemu
mendo'akan dan mcnyayangiku, atas semua pcngorbanan dan kesabarcm
mcngantarku sampai kini. Tak pernah cukup ku membalas cinta Papa Mama
padaku.
Saudara-saudariku Evi Julita, Nor Andi, Dwi Agustini, Dedi Tri Saputra dan Mey
qoyymah yang telah banyak mcmberikan banyak ha! yang berharga, terima kasih
do'a dan semangatnya.
Dr. Lcgiran, M.<cs dan Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M.kcs terima kasih banyak
untuk bimbingan, arahan yang luar biasa selama pcmbuatan skripsi ini.
Spcsial untuk orang yang selalu menemani dan memberikan scmangat setiap waktu
dalam pcmbelajaran, suka dan duka, yang ku sayang Vera Irawanda
ill
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH PALEMBANG,
MEDICAL FACULTY
SKRIPSI, FEBRUARY2013
AGUS SUBHAN
Relations Knowledge And Attitudes About Hypertension With Blood Pressure Average
Patients In Hospitals Muhammadiyah Clinics Disease In Palembang
ABSTRACT
References: 27 (2000-2011)
Keywords: Knowledge, Attitudes, Hypertension.
V
KATA PENGANTAR
Fuji S5aikur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang beijudul
'^Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Hipertensi dengan Tekanan
Darah Rata-rata Pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang", sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked). Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Terima kasih kepada dr. Legiran, M.kes selaku pembimbing I dan Drs. Sadakata
Sinulingga, Apt, M.Kes selaku pembimbing II atas kesabaran, perhatian, dan masukan-
masukan berharga selama penyusunan proposal skripsi ini. Terima Kasih kepada seluruh
dosen, slaf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang,
keluarga, dan teman-teman sejawat yang selalu memberikan bantuan dan semangat
kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang atas perhatian dan kerjasamanya dalam penelitian ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
B A B ! PENDAHULUAN 1
2.1 Hipertensi 7
2.1.1 Defmisi Hipertensi 7
2.1.2 Klasifikasi hipertensi 7
2.1.3 Etiologi Hipertensi 8
2.1.4 Patofisiologi Hipertensi 10
2.1.5 Tanda dan Gejala Hipertensi 12
2.1.6. Faktor-faktor Risiko Hipertensi 13
2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi 16
2.1.8 Komplikasi Hipertensi 16
2.2 Tekanan Darah 17
2.2.1 Pengertian tekanan darah 17
2.2.2 Pengukuran Tekanan Darah 18
2.2.3 Mekanisme Pemeliharaan Tekanan darah 19
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah 20
2.3 Pengetahuan (knowledge) 21
2.3.1 Pengertian 21
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku 22
2.3.3 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif 23
2.3.4 Cara Memperoleh Pengetahuan 24
2.3.5 Kriteria Pengetahuan 26
2.3.6. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 26
2.4 Sikap 27
2.4 Kerangka Teori 29
vii
2.5 Hipotesis 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 53
DAFTAR PUSTAKA xi
LAMPIRAN 54
BIODATA RINGKAS ATAU RIWAYAT HIDUP 73
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.Penelitian Sebelumnya Tentang Hipertensi 4
2.Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 7
3. Variabel kategorik dalam bentuk tabel 36
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian 54
2. Sural izin pengambilan data awal dari RSMP 58
3. Data Pasien dengan diagnose hipertensi 69
4. Kartu aktivitas bimbingan proposal penelitian 60
5. Master Tabel Data Responden 61
7. Hasil uji statistik 65
6. Surat selesai penelitian dari RSMP 71
8. Kartu aktivitas bimbingan skripsi 72
X
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
a. Bagi Masyarakat
Setelah penelitian ini diberikan edukasi pada penderita hipertensi
mengenai cara mengontrol tekanan darah dan diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang hipertensi dan pengendalian tekanan darah sehingga dapat
mencegah morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler laiimya.
DR.Moewardi 15 pasien
(26,3%) dengan
pengetahuan
tidak baik, 6
pasien (40%)
tekanan darahnya
terkendali dan 9
pasien (60%)
tekanan darahnya
tidak terkendali.
sebelumnya secara spesifik terletak pada subjek penelitian, lokasi dan waktu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan sisitolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg (Price, Wilson, 2006)
HighBlood Pressure.
1
8
2) Sistem Renin-Angiotensin
Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan
ekstraseluler dan sekresi renin. Sistem Renin-Angiotensin merupakan sistem
endokrin yang penting dalam pengontrolan tekanan darah. Renin disekresi
oleh juxtagiomeruius aparantus ginjal sebagai respon glomerulus
imderperfusion atau penurunan asupan garam, ataupun respon dari sistem
saraf simpatetik (Gray, dkk. 2005). Mekanisme teijadinya hipertensi adalah
melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-
converting enzyme (ACE). ACE memegang peranan fisiologis penting dalam
mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang
diproduksi hati, yang oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah
menjadi angiotensin
I (dekapeptida yang tidak aktif). Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II (oktapeptida yang sangat aktif).
Angiotensin I I berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersifat
sebagai vasoconstrictor melalui dua jalur, yaitu:
11
6) Hiperkoagulasi
Pasien dengan hipertensi memperlihatkan ketidaknormalan dari dinding
pembuluh darah (disfungsi endotelium atau kerusakan sel endotelium),
ketidaknormalan faktor homeostasis, platelet, dan fibrinolisis. Diduga
hipertensi dapat menyebabkan protombotik dan hiperkoagulasi yang semakin
lama akan semakin parah dan merusak organ target. Beberapa keadaan dapat
dicegah dengan pemberian obat anti-hipertensi (Gray, dkk. 2005).
7) Disfungsi diastolik
Hipertropi ventrikei kiri menyebabkan ventrikei tidak dapat beristirahat
ketika terjadi tekanan diastolik. Hal ini untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan input ventrikei, temtama pada saat olahraga terjadi peningkatan
tekanan atrium kiri melebihi normal, dan penurunan tekanan ventrikei (Gray,
dkk. 2005).
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal dan Iain-lain (Wiryowidagdo,2002).
sama sekali dalan makanan. Sebaliknya jumlah garam yang dikonsumsi batasi
(Wijayakusuma, 2000).
Merokok merupakan salah satu faktor yang dapat diubah, adapun
hubungan merokok dengan hipertensi adalah nikotin akan menyebabkan
peningkatan tekana darah karena nikotin akan diserap pembulu darah kecil
dalam paru-paru dan diedarkan oleh pembulu dadarah hingga ke otak, otak
akan bereaksi terhadap nikotin dengan member sinyal pada kelenjar adrenal
untuk melepas efinefrin (Adrenalin). Hormon yang kuat ini akan
menyempitkan pembulu darah dan memaksa jantung imtuk bekeija lebih berat
karena tekanan yang lebih tinggi.Selain itu, karbon monoksida dalam asap
rokokmenggantikan iksigen dalam darah. Hal ini akan menagakibatkan tekana
darah karena jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang
cukup kedalam orga dan jaringan tubuh ( Astawan, 2002).
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian
tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan
terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara
mendadak (Santoso, 2006).
Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut.
Karena hipertensi kronik dan hipertensi ventrikei, maka kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark. Demikian juga hipertropi ventrikei dapat
menimbulkan perubahan-
17
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001). Menurut Hayens (2003),
tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ
jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana
jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis
dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa
tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
a. Garam
Salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah makan terlalu banyak
garam. Banyak orang mendapati tekanan darah mereka naik setelah makan
terlalu banyak garam. Kita sering mengonsumsi natrium jauh melebihi yang
kita sadari. Penyebabnya seringkali karena garam yang sudah ada dalam
makanan. Dalam banyak makanan seperti sup, gorengan dan mie terdapat
garam yang lebih banyak garam daripada yang mungkin Anda perkirakan atau
rasakan.
b. Stres
Jika stres,seseorang memiliki tekanan darah lebih tinggi.Sehingga perlu
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenamya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus,metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja.
24
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
4) Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial dimana di dalam kehidupan
saling berinteraksi satu dengan yang lain. Individu yang dapat
berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi.
Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan
individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media. Dengan demikian hubungan sosial dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang suatu hal.
5) Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bisa di
peroleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya,
karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat
di peroleh.
2.4. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Dari berbagai batasan tentang sikap dapat disimpulkan
bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu.
Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
II
28
bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau
perilaku.
Dalam bagian lain AUport, menurut Notoatmodjo, menjelaskan bahwa sikap
itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni:
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek c.
Kecendrungan untuk bertindak
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
(total attitude). Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seorang ibu telah
mendengar penyakit polio (penyebabnya, akibatnya, pencegahannya, dan
sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berfikir dan berusaha
supaya anaknya tidak terkena polio. Dalam berfikir ini komponen emosi dan
keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut bemiat akan mengimunisasikan
anaknya untuk mencegah anaknya terkena polio.
Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsimg dapat ditanyakan bagaiamana pendapat atau pemyataan responden
terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pemyataan-
pemyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (setuju, ragu-ragu,
tidak setuju) (Notoadmodjo, 2007).
29
Tindakan mengontrol
Faktor-faktor yang tekanan darah :
mempengaruhi Makan diet
hipertensi: rendah garam
Tinggi asupan Berhenti
garam merokok
Merokok Berat badan ideal Tekanan
Obesitas Batasi alkohol darah
Minum alkohol Minum obat terkontrol
Minum obat secara teratur
tidak sesuai sesuai yang
aturan dianjurkan
Tidak periksa Periksa tekanan
tekanan secara darah secara
teratur teratur
2.3. Hipotesis
HqI : Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan tekanan
darah rata-rata pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
H i l : Ada hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan tekanan
darah rata-rata pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
Ho2 : Tidak ada hubungan antara sikap tentang hipertensi dengan tekanan darah
rata-rata pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
Hi2 : Ada hubungan antara sikap tentang hipertensi dengan tekanan darah rata-
rata pasien di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang
BAB III
METODE PENELITIAN
(Pl-P2)^
n : Ukuran masing-masing sampel dari kedua keiompok sampel
?! ; Perkiraan Proporsi sakit pada populasi terpapar - 0,3
31
32
44
n2 = : -=51
(1-0,15)
jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian masing-masing
keiompok a dan keiompok b adalah 51 sampel penelitian.
Karena kendala penelitian waktu dan dana maka peneliti memutuskan untuk
memperbanyak jumlah keiompok sikap positif danjumiah keiompok sikap negatif
dikurangi, sesuai dengan cara metodologis dan etis yang benar, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
n'=n(c+l)/2c
33
selanjutnya
kala kategorik dan terdiri dari jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan
2. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variasi seluruh
maupun membuat nilai rata-rata, maupun nilai tengah untuk data kontinyu.
3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Analisis bivariat yang dilakukan
pada penelitian ini ada 2 yaitu :
a. Analisis Hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan
Analisis yang akan digunakan pada menguji dua variabel yang berskala
kategorik analisis adalah dengan uji chi square, dengan melihat nilai fisher
exact test bila dijumpai nilai < 5 dan melihat nilai continue correction
apabila tidak dijumpai nilai harapan < 5.
b. Analisis hubungan antara sikap tentang hipertensi dengan tekanan darah
rata-rata
Analisis yang akan digunakan pada menguji dua variabel yang berskala
kategorik analisis adalah dengan uji chi square, dengan melihat nilai fisher
exact test bila dijumpai nilai < 5 dan melihat nilai continue correction
apabila tidak dijumpai nilai harapan < 5
38
3.8.Alur penelitian
Populasi
I
Informed consent
I
Sampel
;
Pelaksanaan Penelitian dan pengambilan data
Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 di
Poliklinik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang berlokasi di Jin. Jenderal A. Yani
No. 13 Ulu. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang
hipertensi dengan tekanan darah rata-rata pasien hipertensi. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu setiap pasien
hipertensi dewasa yang datang berobat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Sebanyak 114
responden, terdiri dari 38 responden dengan sikap positif dan 76 responden dengan sikap
negatif.
Cara pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner
dengan pertanyaan terbuka, untuk pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan mengenai
hipertensi dan untuk sikap terdiri dari 10 pemyataan mengenai hipertensi dan dilakukan
pengukuran tekanan darah pada hari itu juga setelah menjawab kuesioner, kemudian
dilakukan lagi pengukuran tekanan darah selanjutnya baik di Poliklinik Penyakit Dalam
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang maupun melakukan kunjungan ke rumah
responden sampai 3 kali pengukuran kemudian diambil nilai rata-rata dari 3 kali
pengukuran tekanan darah responden.
39
40
Cukup 29 25,4
Kurang 43 37,7
Negatif 76 66,7
2 114 100
3 86 75,4
4 78 68,4
5 114 100
6 114 100
7 40 35
8 16 14
9 114 100
10 82 71,9
45
(100%)
antar variabel dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan Gamma. Hasil
perhitungan Gamma adalah sebesar 0,739. yang diartikan tingkat sikap
tentang hipertensi mempunyai keeratan makna yang sedang untuk terjadinya
tekanan darah rata-rata yang terkontrol maupun tidak terkontrol. Dan
didapatkan Selain itu dari hasil analisis diperoleh RP =6.674 (95% CI = 2.823
- 15.788) yang artinya sikap positif 6 sampai 7 kali lebih besar untuk
terjadinya tindakan mengontrol tekanan darah, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 11. Berikut
% % 6.674
(2.823- 0,739 0,000
Negatif 17 22,4 59 77,6 100% 15.778)
% %
Jumlah 42 36,8 72 63,2 114
% % (100%)
Uji Chi Square, bila bermakna secara statistic bila p < 0,05.
48
4.3. Pembahasan
4.3.1. Umur Responden
Dari hasil penelitian pada tabel 11 menunjukkan bahwa usia
responden yang paling banyak menderita hipertensi adalah usia antara 56
sampai 65 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Julianti, 2005)
bahwa faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan
bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. Insiden
hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Ini sering disebabkan
oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung,
pembuluh darah dan hormon.
tentang hipertensi, penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh
(Dian C,2010) yang dilakukan di Sekayu hasilnya dari 80 responden hanya 5
yang mempunyai sifat negatif terhadap hipertensi.
seseorang karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari
pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori tersebut yaitu pengetahuan responden terhadap hipertensi
berhubungan dengan tindakan dalam mengontrol tekanan darah. Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh J Wulansari
(2012), Firdayani G (2009) dan Dian C (2010) yang mendapatkan hasil
penelitian bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi
dengan pengendalian tekanan darah. Dari hasil penelitian ini peneliti
menyimpulkan semakin baik pengetahuan seseorang tentang hipertensi maka
semakin besar kesadaran untuk mengontrol tekanan darah.
52
53
darah rata-rata dengan desain berbeda dan lebih banyak lagi sampel dalam
penelitian.
2. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang agar memberikan edukasi
sedini mungkin secara nyata seperti pembagian brosur atau selebaran
mengenai bahaya hipertensi kepada pasien hipertensi agar dapat mencegah
terjadinya komplikasi.
3. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Sebagai
salah satu sumber bahan seminar atau edukasi dari Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang untuk keiompok masyarakat yang
rentan terutama yang berada disekitar fakultas kedokteran.
4. Bagi dokter umum Dapat memantau tekanan darah pasien agar adapt
terkontrol dengan cara memberikan konseling setiap melakukan pengobatan
terhadap pasien hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander M., Gordon N.P., Davis C.C., & Chen R.S., 2003. Patient Knowledge and
Awareness of Hypertension Is Suboptimal: Results From a Large Health
Maintenance Organization. 77;^ Journal of Clinical Hypertension. 5: 254-60.
Astawan, (2002). Cegah Hipertensi dengan pola makan. Dibuka pada website
http:/www.liz.aherbal.com, Diakses 08 oktober 2012
Busari O.A et al., 2010. Impact of Patients" Knowledge, Attitude and Practices on
Hypertension on Compliance with Antihypertensive Drugs in a Resource-poor
Setting. TAF Prev Med Bull. 9(2): 87-92.
xi
Hyman D.J., & Pavlik V.N., 2001. Characteristics of Patients with Uncontrolled
Hypertension in the United States. The New England Journal of Medicine. 345:
479-86.
Khosman, All . , 2000. Teknik pengukuran pengetahuan gizi. Jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumber daya Keluarga. IPB: Bogor.
Khosravi A., Ansari R., Shirani S., & Baghaei., 2005. Causes of Uncontrolled Blood
Pressure in the Over-65 Population. ARYA Journal. 1(2): 101-105.
Kusmana W., 2011., Manajemen Hipertensi dengan Penyulit Proteinuria,. Cermin Dunia
Kedokteran,. 38 : 7-11
Lindholm L.H., 2002. The Problem of Uncontrolled Hypertension. Journal of Human
Hypertension. 16: S3-8.
Notoatmodjo S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Oliveria S.A., Chen R.S., McCarthy B.D., Davis C.C., & Hill M.N., 2004. Hypertension
Knowledge, Awareness, and Attitudes in a Hypertensive Population. J Ge/i Intern
Med. 20: 219-225.
Price S.A., and Wilson L.M., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Ed ke-6. Jakarta: EGC pp. 582-4.
Kusmana W., 2011., Manajemen Hipertensi dengan Penyulit Proteinuria,. Cermin Dunia
Kedokteran,. 38 : 7-11
xii
54
LAMPIRAN 1
Kode:
Tanggal/Waktu:
Kepada Bapak/lbu, saya ucapkan terima kasih sebesar-besamya atas kesediaanya meluangkan
waktu untuk mengisi surat persetujuan ini.
saya merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yang
sedang mengerjakan penelitian sebagai salah satu kewajiban kami untuk menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Kedokteran.
Adapun judul penelitian kami adalah Hubungan pengetahuan dan sikap tentang hipertensi
dengan tekanan darah rata-rata pasien di Poliklinik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pengetahuan dan sikap
mengenai hipertensi dan tekanan darah pada pasien hipertensi dewasa.
Untuk itu kami memohon kesediaan Bapak/lbu untuk ikut serta dalam penelitian ini, yaitu sebagai
responden. Kami akan menanyakan beberapa pertanyaan.
Demikian kami beritahukan, atas kesediaan Bapak/lbu saya ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya. Semoga partisipasi Bapak/lbu dalam penelitian ini membawa manfaat besar bagi kita semua.
SURAT PERSETUJUAN
{INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat
Dengan ini bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini, tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun. Saya akan menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan jujur dan
apa adanya, serta partisipasi ini saya lakukan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan/pamrih.
Palembang 2012
55
( )
LAMPIRAN I!
Data Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tekanan darah :
Jawaban :
Jawaban :
3. Berapa tekanan darah systole (angka diatas) dan diastole (angka dibawah) dikatakan normal?
Jawaban :
5. Apa saja menurut anda tanda-tanda dan gejala seseorang menderita hipertensi?
Jawaban :
6. Selain pemberian obat-obatan, apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menangani hipertensi?
8. Apa hubungan antara dosis dan frekuensi pemberian obat dengan hipertensi?
Jawaban :
9. Apa-apa saja akibat dari hipertensi yang tidak terkontrol? (Apa-apa saja bahaya dari hipertensi yang
tidak terkontrol?
Jawaban :
10. Hal-hal apa saja yang dapat mencegah seseorang terhindar dari menderita hipertensi?
Jawaban :
57
LAMPIRAN III
^=?T
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang
Di Palembang
Assalamu'alaikum Wr. Wh
Demikian hal ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Dr. YudiFadilah,SD.PD.FINASIM
NBP.05.64.0066
)UL PROPOSAL .
KONSULTASI
VrW.Ucm ll?Aft-l,tvv^(,^LciU f\j6\j^
Cf ,AD\i^
T r y
A.TAN : D i k e l u a r k an di . Palembang
Pada tanggaI ^ _
a.n. Dekan
Ketua UPK.
61
p e n e l i t i a na g u s s u b h a
nomor n jenis lingKdl
umur kelamin tpkanan darah rata-rata DPneetahuan Sikap
responden
IW 11Q11 1AILLATA LATA
Xo1R
rfs TERKONTROL(<130/80 mmHg) CUKUP(60-80%) NEGATtF(skor<20)
Ho
1Q
TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHg) KURANG(<60%) NEGATIF(skor<20)
X3 DX
XV/ TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHg) KURANG(<60%) POSITIF(skor>20)
SR PR
oo TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHg) CUKUP(60-80%) NEGATIF(skor<20)
91 PR
XX oo
99 TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHg) BAIK(>80%) NEGATtF(skor<20)
Sfi
23 30 PR TERKONTROL(<130/80 mmHg) BAIK(>80%) POSITIF(skor>20)
24 45 PR TERKONTROL(<130/80 mmHg) BAIK(>80%) POSITIF(skor >20)
58 LK 1 BAIKI>80%1 POSITIF(skor
1 X ^ ^ l 1 I I y O F A ^^I
>201
f
85 50 r lA In/
BAIK(>80%1 POSlTlFlskor £201
PR 1 k 1\1AA^ 1A 1 1\X^ XA_ X , J AO J AO AO 11 Tl 111 1 xj «ji 111 1 xnx' > X w /
X'«' •3\I TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHel KURANG(<60%1 NFGATIFfskor<201
86 54 LK 1 1 XOrA lA • X1 A1A^^ 1A 1 1AA^XI ^ X ..0 tO/ tO^/ l l l l l l l In/ »Au 1 m i A y ^w /v/ 1AX^JrA ill 1 J TAXI 1£^— \J 1
to^ r lA
TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHg) KURANG(<60%) NEGATIF(skor<20)
90 31 PR
r lA TIDAK TERKONTROL(>130/80 mmHel BAIK(>80%1 NEGATIF(skor<201
91 51 LK 11XOr^ 1 A 1 k 1 A 1 A ^ ^ 1 A l l A^^ X 1 X^AO/ AO AO l l l l l l l IK J XT* 11AI^ t \J J ' V I 1AXX ffn • 11 yjrxfi ^xx//
Missing 0 0 0 0 0
-requency Table
umur kategorik
Cumulative
JENtS KELAMIN
Cumulative
SIKAP RESPONDEN
Cumulative
frosstabs
C a s e Processing Summary
Cases
INGKAT PENGETAHUAN *
114 100.0% 0 .0% 114 100.0%
EKANAN DARAH RATA-RATA
IKAP RESPONDEN *
114 100.0% 0 .0% 114 100.0%
EKANAN DARAH RATA-RATA
67
C r o s s t ab
TEKANAN DARAH RATA-RATA
negatif Count 17 59 76
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
Value df sided) sided)
sided)
20.527* 1 .000
earson Chi-Square
18.703 1 .000
ontinuity Correction"
20.432 1 .000
kelihood Ratio sher's
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.00.
Symmetric Measures
Value Asymp. Std, Error* Approx. T " Approx. Sig.
Risk Estimate
ATA-RATA = terkontrol
or cohort TEKANAN DARAH .441 .279 .696
C r o s s t ab
TEKANAN DARAH RATA-RATA
PENGETAHUAN
cukup Count 17 12 29
innCfiL
% within TINGKAT 58.6% 41.4%
PENGETAHUAN
kurang Count 4 39 43
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
parson Chi-Square 23.052* 2 .000
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
10.68.
70
Symmetric Measures
Value Asymp. Std, Error* Approx. T* Approx. Sig.
Risk Estimate
Value
JUDUL S K R I P S i /n
<VeWotAr\ (SUrcvU r c c V ^ ' f c ^ ^^'^ ^ . v ' ^ u i f r W ^ (L^^2^
A^f^V/^ t lMuUrY\A4cccL'^ ^4fiJhUrtj
SURAT KETERANGAN
No:ai 9S /KET/L- l/RSMIVIiy2013
0'
BIODATA
Alamat : JI. Rama raya, Perumahan Villa Melayu Indah, KM. 10 Palembang.
Email : abot.kunyit@gmail.com
Agama : Islam
Jumlah Saudara :5
Anak ke :6
(Agtist Subhan)