2, 2019
Abstrak
Latar Belakang: Hipertensi adalah tekanan darah dengan sistolic blood pressure (SPB) ≥130 mmHg atau
tekanan darah dengan diastolic blood pressure (DBP) ≥80 mmHg. Penyakit hipertensi juga sering disebut
dengan silent killer karena penderitanya sering tidak merasa kesakitan maupun mengalami keluhan.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif studi kasus dengan membandingkan dua
pasien dengan penerapan jus tomat yang dapat menurukan tekanan darah karena adanya kandungan kalium
yang berfungsi sebagai vasodilatasi pembuluh darah.
Hasil: Dari hasil penelitian ini ditemukan di pengkajian bahwa dari kedua pasien tersebut hampir sama,
dilakukan intervensi dan implementasi yang sama. Dalam evaluasi, dari kedua pasien ditemukan bahwa salah
satu dari dua pasien tersebut lebih cepat dalam penurunan tekanan darah karena sering meminum jus tomat
dan berolahraga.
Kesimpulan: Bagi peneliti yang ingin melanjutkan, diharapkan agar lebih banyak dalam jumlah sampel yang
akan diteliti dan mencari pengaruh apa saja yang dapat menurunkan tekanan darah.
28
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019
HASIL PENELITIAN
Evaluasi Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
Kasus 1 S: pasien mengatakan S: pasien mengatakan S: pasien mengatakan
kepalanya masih pusing dan merasa pusing dan sudah mulai rileks, merasa enteng, dan
berat di daerah tengkuk rileks dapat mengontrol tekanan
O: pasien nampak rileks saat O: pasien nampak rileks setelah darahnya.
diberikan jus tomat diberikan jus tomat, TD 127/81 O: pasien nampak rileks, TD:
TD: 141/78 mmHg, S: 35,9oC, mmHg, S: 36,4oC, warna kulit 120/80 mmHg S: 36,6oC,
warna kulit pucat, lembab, kemerahan, lembab, CRT 2 detik, warna kulit kemerahan,
CRT 3 detik, udem (-) udem (-) lembab, CRT 2 detik, udem (-)
A: masalah penurunan curah A: masalah penurunan curah A: masalah penurunan curah
jantung belum teratasi jantung belum teratasi jantung teratasi
P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dipertahankan
Kasus 2 S: pasien mengatakan masih S: pasien mengatakan masih S: pasien mengatakan merasa
merasa pusing merasa pusing dan merasa rileks rileks, merasa enteng, dan
O: pasien nampak rileks setelah diberikan jus tomat dapat mengontrol tekanan
setelah diberikan jus tomat, O: pasien terlihat rileks saat darahnya.
TD: 149/98 mmHg, S: 35,5oC, diberikan jus tomat, TD: 152/99 O: pasien tampak rileks, TD
warna kulit pucat, lembab, mmHg, S: 35,7oC, warna kulit 137/84 mmHg, S: 36oC ,
CRT >3 detik kemerahan, lembab, CRT 3 detik, warna kulit kemerahan,
A: masalah penurunan curah udem (-) lembab, CRT 2 detik, udem (-
jantung belum teratasi A: masalah penurunan curah ).
P: intervensi jantung belum teratasi A: masalah penurunan curah
P: intervensi dilanjutkan jantung teratasi
P: intervensi dipertahankan
29
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019
PEMBAHASAN dan mudah lelah. Hal ini sama dengan teori yang
Pada pengkajian yang dilakukan pada Ny. dikemukakan (Irianto, 2014) bahwa beberapa
H dan Ny. R dilakukan secara menyeluruh, tanda gejalanya yaitu merasa pusing, kaku pada
dimulai dari biodata, keluhan utama, riwayat leher, serta mudah lelah. Data dari riwayat masa
penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, lalu menunjukkan bahwa Ny R telah menderita
riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik. hipertensi sejak 6 bulan yang lalu dan mempunyai
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh riwayat pemakaian obat amlodipine, sedangkan
(Dermawan, 2012) bahwa tahap pengumpulan dari riwayat keluarga pasien ditemukan bahwa
data dimulai dari pengkajian, mencari informasi ibu pasien juga menderita penyakit hipertensi.
yang relevan yang nantinya dijadikan langkah Penulis juga mendapatkan data bahwa pasien
selanjutnya untuk diambil. sering mengkonsumsi makanan asin. Sesuai
Hasil pengkajian biodata, didapatkan data dengan teori yang disampaikan (Whelton, 2018
bahwa pasien 1 bernama Ny H dan pasien 2 dan Nurarif & Kusuma, 2015) bahwa penyebab
bernama Ny R, keduanya berjenis kelamin hipertensi yaitu genetik dan konsentrasi garam.
perempuan dan umur Ny H lebih tua dibanding Pada pemeriksaan fisik Ny H didapatkan
Ny R. Keduanya beragama islam. Ny H bersuku data tanda-tanda vital sebagai berikut TD 151/79
bangsa betawi sedangkan suku bangsa Ny R yaitu mmHg, nadi 85x/menit, RR 21x/menit, suhu
sunda. Kedua pasien sebagai ibu rumah tangga. 36,5oC, GCS E:4, M:6, V:5, tidak ada gangguan
Saat dilakukan pengkajian, kedua pasien bersifat penglihatan, tidak ada sesak maupun sumbatan
ramah serta kooperatif. Ny H dan Ny R jalan nafas, merasa pusing dan sakit kepala,
mempunyai diagnosa medis yang sama yaitu merasa cepat lelah dan tidak ada udem.
Hipertensi. Hal ini sesuai dengan teori (Nanda NIC Sedangkan pada Ny R yaitu TD 167/110 mmH,
NOC, 2015 dan Doenges, 2012) yang membahas nadi 87x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,2oC, dan
tentang hipertensi. GCS E: 4, M:6, V:5. Tidak ada gangguan
Dari hasil pengkajian riwayat penyakit, penglihatan, tidak ada sesak dan sumbatan jalan
pada Ny. H menunjukkan bahwa pasien nafas, merasa pusing dan sakit kepala, merasa
mengalami sakit kepala, merasa pusing, kaku di cepat lelah, serta tidak ada udem. Data-data yang
bagian leher, dan merasa mudah lelah, hal ini ditemukan penulis pada kedua pasien ternyata
sesuai dengan teori (Irianto, 2014) bahwa tanda tidak ada perbedaan yang signifikan antara data
dan gejala yang dirasakan pada pasien hipertensi yang diperoleh dari hasil pengkajian Ny. H dan
yaitu mudah lelah, merasa pusing, sakit kepala, Ny. R. Hal ini sesuai dengan yang penelitian
mual, muntah, sesak nafas, pandangan kabur, (Apriliawati, 2012) bahwa pasien yang
kaku dibagian leher, sakit dada, udem, dan gelisah. mengalami hipertensi mengalami tanda dan gejala
Saat pengkajian riwayat masa lalu didapatkan TD meningkat, kelelahan, mual, muntah, sakit
bahwa Ny H telah menderita hipertensi sejak 3 kepala, pusing, pandangan kabur, sesak nafas,
tahun yang lalu serta mempunyai riwayat kaku leher, sakit dada, udem, gelisah.
pemakaian obat amlodipine dan catopril. Pada Hasil analisa data yang dilakukan pada
pengkajian riwayat kesehatan keluarga pasien, Ny H dan Ny R ditemukan masalah keperawatan
didapatkan data bahwa sebagian dari keluarganya yang sama yaitu penurunan curah jantung b.d
menderita penyakit hipertensi, hal ini sama vasokontriksi. Hal ini sesuai dengan teori
dengan teori (Whelton et al, 2018) bahwa (Doenges, 2012) bahwa secara umum diagnosa
hipertensi dapat terjadi karena faktor genetik. yang sering muncul pada penderita hipertensi
Sedangkan hasil pengkajian riwayat yaitu penurunan curah jantung b.d vasokontriksi,
penyakit dari Ny. R, menunjukkan bahwa pasien hal ini di dukung oleh penelitian yang
mengalami pusing, terasa kaku dibagian leher,
30
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019
dikemukakan oleh (Sari & Ismail, 2017) masalah adanya pengaruh pemberian jus tomat terhadap
yang biasanya ditemukan pada pasien hipertensi. penurunan tekanan darah. Hal ini juga didukung
Untuk mengatasi masalah penurunan oleh (Paramitha, 2015) yang mengatakan bahwa
curah jantung pada Ny H dan Ny R, penulis telah pemberian jus tomat 1x/ hari selama 14 hari
melakukan intervensi yang sama, tujuannya agar sangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan
penurunan curah jantung yang berhubungan darah sistolik maupun diastolik pada penderita
dengan vasokontriksi dapat teratasi sesuai dengan hipertensi.
teori ( Doenges, 2012 dan Nanda NIC NOC, 2015)
yaitu pantau tekanan darah, amati warna kulit, KESIMPULAN
kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler Hasil tindakan keperawatan yang telah
(CRT), catat edema umum/ tertentu, dan dilakukan penulis yaitu diperoleh respon dari
pemberian jus tomat. kedua pasien tampak membaik ditandai dengan
Implementasi keperawatan yang tekanan darah pasien menurun setelah diberikan
dilakukan pada kedua pasien yaitu menyamakan jus tomat selama 3 hari dan dilihat dari evaluasi
implementasi dengan lebih menekankan pada pada tanggal 3 Mei 2019 diperoleh bahwa kedua
pemberian jus tomat. Hal ini sama dengan pasien mampu membuat jus tomat sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Sari & Ismail, yang penulis demonstrasikan. Ny H dan Ny R juga
2017) bahwa terapi jus tomat dapat diberikan sudah mampu mengontrol tekanan darahnya pada
sebagai penurun tekanan darah. Terapi hipertensi saat mengalami peningkatan tekanan darah.
dilakukan sebagai terapi non farmakologi dari
pasien itu sendiri. SARAN
Evaluasi yang sudah penulis yaitu untuk Bagi peneliti yang ingin melanjutkan,
menilai respon dari kedua pasien tersebut di hari diharapkan agar lebih banyak dalam jumlah
ke 3 penelitian setelah dilakukan pemberian jus sampel yang akan diteliti dan mencari pengaruh
tomat. Respon dari Ny H yaitu terlihat rileks, CRT apa saja yang dapat menurunkan tekanan darah.
2 detik, TD: 120/80 mmHg S: 36,6oC, warna kulit
kemerahan, kulit lembab, udem (-). Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
respon yang di dapatkan dari Ny R pada hari ke 3 1. American Heart Association. (2017).
yaitu pasien terlihat rileks, TD 137/84 mmHg, S: Hypertension Highlights 2017. Diakses dari
36oC , warna kulit kemerahan, kulit lembab, CRT https://profesional.heart.org pada tanggal 24
2 detik, udem (-). Maret 2019.
Dari hasil respon kedua pasien, penulis 2. Apriliah, I. (2017). Ekstraksi Antioksidan
dapat menyimpulkan bahwa memberikan jus Lycopene Dari Buah Tomat (Hylocereus
tomat efektif untuk menurunkan tekanan darah, Undatus) Mengunakan Pelarut Etanol-
karena dalam tomat mengandung kalium yang Heksan. Diakses dari
berfungsi sebagai vasodilatasi pada pembuluh http://eprints.polsri.ac.id/3162/3/BAB%20II.pd
darah. Evaluasi keberhasilan penerapan jus tomat f pada tanggal 24 Maaret 2019.
dalam pasien menunjukkan bahwa Ny H lebih 3. Doenges, Moohouse, & Geissler. (2012).
dahulu menunjukkan responnya karena lebih Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
sering mengkonsumsi jus tomat serta melakukan untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
olahraga dibandingkan Ny R. Namun keduanya Perawatan Pasien, Ed. 3. Jakarta: EGC
juga memberikan respon bahwa tekanan 4. Heriyanti, A. (2018). Jangan Diremehkan,
darahnya menurun secara sistematis saat Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Satu di
diberikan jus tomat. Hasil penelitian ini sesuai Dunia. Diakses dari
dengan penelitian (Sari & Ismail, 2017) yaitu https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
31
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019
33
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892