Anda di halaman 1dari 6

JAKHKJ Vol. 5, No.

2, 2019

PENERAPAN JUS TOMAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA


HIPERTENSI DI RT 001 RW 007 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA TAHUN 2019
Rosita M Lubis, Ni Wayan Suliani, & Andita Anestiya
Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya
rosita.lubis@husadakaryajaya.ac.id

Abstrak
Latar Belakang: Hipertensi adalah tekanan darah dengan sistolic blood pressure (SPB) ≥130 mmHg atau
tekanan darah dengan diastolic blood pressure (DBP) ≥80 mmHg. Penyakit hipertensi juga sering disebut
dengan silent killer karena penderitanya sering tidak merasa kesakitan maupun mengalami keluhan.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif studi kasus dengan membandingkan dua
pasien dengan penerapan jus tomat yang dapat menurukan tekanan darah karena adanya kandungan kalium
yang berfungsi sebagai vasodilatasi pembuluh darah.
Hasil: Dari hasil penelitian ini ditemukan di pengkajian bahwa dari kedua pasien tersebut hampir sama,
dilakukan intervensi dan implementasi yang sama. Dalam evaluasi, dari kedua pasien ditemukan bahwa salah
satu dari dua pasien tersebut lebih cepat dalam penurunan tekanan darah karena sering meminum jus tomat
dan berolahraga.
Kesimpulan: Bagi peneliti yang ingin melanjutkan, diharapkan agar lebih banyak dalam jumlah sampel yang
akan diteliti dan mencari pengaruh apa saja yang dapat menurunkan tekanan darah.

Kata kunci: Tekanan darah, Jus Tomat, Hipertensi

LATAR BELAKANG Hasil Riskesdas (2018) melaporkan


Hipertensi adalah suatu kondisi dimana bahwa, jumlah penderita hipertensi berdasarkan
pembuluh darah meningkat secara persisten diagnosis dokter pada penduduk usia ≥18 tahun
(WHO, 2019). Hipertensi disebut juga the silent di Indonesia yaitu sebesar 8,36%. Sedangkan
killer karena penderitanya sering tidak merasa prevalensi hipertensi di DKI Jakarta sebesar
sakit maupun mengalami keluhan, sehingga 10,17% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Hasil
orang-orang sering menyepelekannya (Kemenkes dari pengukuran tekanan darah yang dilakukan
RI, 2018). pada penduduk usia ≥18 tahun penderita
Menurut laporan WHO (2015), hipertensi hipertensi di Jakarta Utara sebesar 18.38% (Profil
merupakan penyebab kematian pertama setiap Sudinkes Provinsi DKI Jakarta, 2016). Dan
tahunnya di dunia. Sebanyak 1,13 miliar orang di hipertensi lebih banyak diderita oleh perempuan
dunia menderita hipertensi, yang berarti satu dari (10,95%) dibanding laki-laki (5,74%)
tiga orang di dunia terdiagnosis menderita (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
penyakit tersebut (Heriyanti, 2018). Sekitar tahun Terdapat 2 cara penyelesaian masalah
2020, sebanyak 1,56 miliar orang dewasa akan hipertensi yaitu dengan terapi farmakologi dan
menderita hipertensi. Hipertensi dapat membunuh non farmakologi. Terapi farmakologi adalah terapi
±8 miliar orang setiap tahunnya di dunia (Ita, yang menggunakan obat-obatan seperti diuretik,
2017). Di Indonesia sendiri hipertensi adalah ace-inhibitor, calcium channel blocker,
penyebab kematian nomor 5 terbesar menurut angiotensin receptor blockers, dan beta blocker
data Survey Sample Registration (Kemenkes RI, (Dr. Widharto, 2007 dalam Hidayah, Utomo, &
2017). Denys, 2018). Sedangkan terapi non farmakologi
adalah terapi yang terdiri dari mengurangi garam,

28
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

penurunan berat badan, olahraga, berhenti METODE


minum alkohol, dan berhenti merokok, dan Desain penelitian ini menggunakan
perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur. pendekatan studi kasus. Metode studi kasus ini
Sayuran dan buah-buahan yang mempunyai efek dipilih karena dapat menjawab rumusan masalah
menurunkan tekanan darah diantaranya pisang, dan tujuan penelitian yaitu Bagaimana
mentimun, semangka, strawberry, dan tomat yang menerapkan jus tomat terhadap perubahan
dijadikan jus tomat (Sari & Ismail, 2017). tekanan darah pada penderita hipertensi di RT
Jus tomat adalah salah satu olahan dari 001 RW 007 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara.
buah tomat. Jus tomat mengandung kalium (235 Teknik sampling pada penelitian ini
mg/100 gr tomat) dan lycopen yang efektif untuk adalah non probability sampling (teknik
menurunkan tekanan darah. Kalium bekerja pengambilan sampel yang tidak memberikan
untuk mempengaruhi sistem renin peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
angiotensinogen menjadi angiotensin I, namun anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel)
karena ada blok di sistem tersebut maka dengan pendekatan purposive sampling (Teknik
pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga pengambilan sampel dengan pertimbangan atau
tekanan darah turun (Monika, 2013 dalam tujuan tertentu)
Hidayah, Utomo, & Denys, 2018).

HASIL PENELITIAN
Evaluasi Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
Kasus 1 S: pasien mengatakan S: pasien mengatakan S: pasien mengatakan
kepalanya masih pusing dan merasa pusing dan sudah mulai rileks, merasa enteng, dan
berat di daerah tengkuk rileks dapat mengontrol tekanan
O: pasien nampak rileks saat O: pasien nampak rileks setelah darahnya.
diberikan jus tomat diberikan jus tomat, TD 127/81 O: pasien nampak rileks, TD:
TD: 141/78 mmHg, S: 35,9oC, mmHg, S: 36,4oC, warna kulit 120/80 mmHg S: 36,6oC,
warna kulit pucat, lembab, kemerahan, lembab, CRT 2 detik, warna kulit kemerahan,
CRT 3 detik, udem (-) udem (-) lembab, CRT 2 detik, udem (-)
A: masalah penurunan curah A: masalah penurunan curah A: masalah penurunan curah
jantung belum teratasi jantung belum teratasi jantung teratasi
P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dilanjutkan P: intervensi dipertahankan
Kasus 2 S: pasien mengatakan masih S: pasien mengatakan masih S: pasien mengatakan merasa
merasa pusing merasa pusing dan merasa rileks rileks, merasa enteng, dan
O: pasien nampak rileks setelah diberikan jus tomat dapat mengontrol tekanan
setelah diberikan jus tomat, O: pasien terlihat rileks saat darahnya.
TD: 149/98 mmHg, S: 35,5oC, diberikan jus tomat, TD: 152/99 O: pasien tampak rileks, TD
warna kulit pucat, lembab, mmHg, S: 35,7oC, warna kulit 137/84 mmHg, S: 36oC ,
CRT >3 detik kemerahan, lembab, CRT 3 detik, warna kulit kemerahan,
A: masalah penurunan curah udem (-) lembab, CRT 2 detik, udem (-
jantung belum teratasi A: masalah penurunan curah ).
P: intervensi jantung belum teratasi A: masalah penurunan curah
P: intervensi dilanjutkan jantung teratasi
P: intervensi dipertahankan

29
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

PEMBAHASAN dan mudah lelah. Hal ini sama dengan teori yang
Pada pengkajian yang dilakukan pada Ny. dikemukakan (Irianto, 2014) bahwa beberapa
H dan Ny. R dilakukan secara menyeluruh, tanda gejalanya yaitu merasa pusing, kaku pada
dimulai dari biodata, keluhan utama, riwayat leher, serta mudah lelah. Data dari riwayat masa
penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, lalu menunjukkan bahwa Ny R telah menderita
riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik. hipertensi sejak 6 bulan yang lalu dan mempunyai
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh riwayat pemakaian obat amlodipine, sedangkan
(Dermawan, 2012) bahwa tahap pengumpulan dari riwayat keluarga pasien ditemukan bahwa
data dimulai dari pengkajian, mencari informasi ibu pasien juga menderita penyakit hipertensi.
yang relevan yang nantinya dijadikan langkah Penulis juga mendapatkan data bahwa pasien
selanjutnya untuk diambil. sering mengkonsumsi makanan asin. Sesuai
Hasil pengkajian biodata, didapatkan data dengan teori yang disampaikan (Whelton, 2018
bahwa pasien 1 bernama Ny H dan pasien 2 dan Nurarif & Kusuma, 2015) bahwa penyebab
bernama Ny R, keduanya berjenis kelamin hipertensi yaitu genetik dan konsentrasi garam.
perempuan dan umur Ny H lebih tua dibanding Pada pemeriksaan fisik Ny H didapatkan
Ny R. Keduanya beragama islam. Ny H bersuku data tanda-tanda vital sebagai berikut TD 151/79
bangsa betawi sedangkan suku bangsa Ny R yaitu mmHg, nadi 85x/menit, RR 21x/menit, suhu
sunda. Kedua pasien sebagai ibu rumah tangga. 36,5oC, GCS E:4, M:6, V:5, tidak ada gangguan
Saat dilakukan pengkajian, kedua pasien bersifat penglihatan, tidak ada sesak maupun sumbatan
ramah serta kooperatif. Ny H dan Ny R jalan nafas, merasa pusing dan sakit kepala,
mempunyai diagnosa medis yang sama yaitu merasa cepat lelah dan tidak ada udem.
Hipertensi. Hal ini sesuai dengan teori (Nanda NIC Sedangkan pada Ny R yaitu TD 167/110 mmH,
NOC, 2015 dan Doenges, 2012) yang membahas nadi 87x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,2oC, dan
tentang hipertensi. GCS E: 4, M:6, V:5. Tidak ada gangguan
Dari hasil pengkajian riwayat penyakit, penglihatan, tidak ada sesak dan sumbatan jalan
pada Ny. H menunjukkan bahwa pasien nafas, merasa pusing dan sakit kepala, merasa
mengalami sakit kepala, merasa pusing, kaku di cepat lelah, serta tidak ada udem. Data-data yang
bagian leher, dan merasa mudah lelah, hal ini ditemukan penulis pada kedua pasien ternyata
sesuai dengan teori (Irianto, 2014) bahwa tanda tidak ada perbedaan yang signifikan antara data
dan gejala yang dirasakan pada pasien hipertensi yang diperoleh dari hasil pengkajian Ny. H dan
yaitu mudah lelah, merasa pusing, sakit kepala, Ny. R. Hal ini sesuai dengan yang penelitian
mual, muntah, sesak nafas, pandangan kabur, (Apriliawati, 2012) bahwa pasien yang
kaku dibagian leher, sakit dada, udem, dan gelisah. mengalami hipertensi mengalami tanda dan gejala
Saat pengkajian riwayat masa lalu didapatkan TD meningkat, kelelahan, mual, muntah, sakit
bahwa Ny H telah menderita hipertensi sejak 3 kepala, pusing, pandangan kabur, sesak nafas,
tahun yang lalu serta mempunyai riwayat kaku leher, sakit dada, udem, gelisah.
pemakaian obat amlodipine dan catopril. Pada Hasil analisa data yang dilakukan pada
pengkajian riwayat kesehatan keluarga pasien, Ny H dan Ny R ditemukan masalah keperawatan
didapatkan data bahwa sebagian dari keluarganya yang sama yaitu penurunan curah jantung b.d
menderita penyakit hipertensi, hal ini sama vasokontriksi. Hal ini sesuai dengan teori
dengan teori (Whelton et al, 2018) bahwa (Doenges, 2012) bahwa secara umum diagnosa
hipertensi dapat terjadi karena faktor genetik. yang sering muncul pada penderita hipertensi
Sedangkan hasil pengkajian riwayat yaitu penurunan curah jantung b.d vasokontriksi,
penyakit dari Ny. R, menunjukkan bahwa pasien hal ini di dukung oleh penelitian yang
mengalami pusing, terasa kaku dibagian leher,
30
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

dikemukakan oleh (Sari & Ismail, 2017) masalah adanya pengaruh pemberian jus tomat terhadap
yang biasanya ditemukan pada pasien hipertensi. penurunan tekanan darah. Hal ini juga didukung
Untuk mengatasi masalah penurunan oleh (Paramitha, 2015) yang mengatakan bahwa
curah jantung pada Ny H dan Ny R, penulis telah pemberian jus tomat 1x/ hari selama 14 hari
melakukan intervensi yang sama, tujuannya agar sangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan
penurunan curah jantung yang berhubungan darah sistolik maupun diastolik pada penderita
dengan vasokontriksi dapat teratasi sesuai dengan hipertensi.
teori ( Doenges, 2012 dan Nanda NIC NOC, 2015)
yaitu pantau tekanan darah, amati warna kulit, KESIMPULAN
kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler Hasil tindakan keperawatan yang telah
(CRT), catat edema umum/ tertentu, dan dilakukan penulis yaitu diperoleh respon dari
pemberian jus tomat. kedua pasien tampak membaik ditandai dengan
Implementasi keperawatan yang tekanan darah pasien menurun setelah diberikan
dilakukan pada kedua pasien yaitu menyamakan jus tomat selama 3 hari dan dilihat dari evaluasi
implementasi dengan lebih menekankan pada pada tanggal 3 Mei 2019 diperoleh bahwa kedua
pemberian jus tomat. Hal ini sama dengan pasien mampu membuat jus tomat sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Sari & Ismail, yang penulis demonstrasikan. Ny H dan Ny R juga
2017) bahwa terapi jus tomat dapat diberikan sudah mampu mengontrol tekanan darahnya pada
sebagai penurun tekanan darah. Terapi hipertensi saat mengalami peningkatan tekanan darah.
dilakukan sebagai terapi non farmakologi dari
pasien itu sendiri. SARAN
Evaluasi yang sudah penulis yaitu untuk Bagi peneliti yang ingin melanjutkan,
menilai respon dari kedua pasien tersebut di hari diharapkan agar lebih banyak dalam jumlah
ke 3 penelitian setelah dilakukan pemberian jus sampel yang akan diteliti dan mencari pengaruh
tomat. Respon dari Ny H yaitu terlihat rileks, CRT apa saja yang dapat menurunkan tekanan darah.
2 detik, TD: 120/80 mmHg S: 36,6oC, warna kulit
kemerahan, kulit lembab, udem (-). Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
respon yang di dapatkan dari Ny R pada hari ke 3 1. American Heart Association. (2017).
yaitu pasien terlihat rileks, TD 137/84 mmHg, S: Hypertension Highlights 2017. Diakses dari
36oC , warna kulit kemerahan, kulit lembab, CRT https://profesional.heart.org pada tanggal 24
2 detik, udem (-). Maret 2019.
Dari hasil respon kedua pasien, penulis 2. Apriliah, I. (2017). Ekstraksi Antioksidan
dapat menyimpulkan bahwa memberikan jus Lycopene Dari Buah Tomat (Hylocereus
tomat efektif untuk menurunkan tekanan darah, Undatus) Mengunakan Pelarut Etanol-
karena dalam tomat mengandung kalium yang Heksan. Diakses dari
berfungsi sebagai vasodilatasi pada pembuluh http://eprints.polsri.ac.id/3162/3/BAB%20II.pd
darah. Evaluasi keberhasilan penerapan jus tomat f pada tanggal 24 Maaret 2019.
dalam pasien menunjukkan bahwa Ny H lebih 3. Doenges, Moohouse, & Geissler. (2012).
dahulu menunjukkan responnya karena lebih Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
sering mengkonsumsi jus tomat serta melakukan untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
olahraga dibandingkan Ny R. Namun keduanya Perawatan Pasien, Ed. 3. Jakarta: EGC
juga memberikan respon bahwa tekanan 4. Heriyanti, A. (2018). Jangan Diremehkan,
darahnya menurun secara sistematis saat Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Satu di
diberikan jus tomat. Hasil penelitian ini sesuai Dunia. Diakses dari
dengan penelitian (Sari & Ismail, 2017) yaitu https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
31
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

4022843/jangan-diremehkan-hipertensi- ce=6&isAllowed=y pada tanggal 20 Maret


penyebab-kematian-nomor-satu-di-dunia 2019.
pada tanggal 23 Februari 2019. 14. Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
5. Hidayah, Utomo, dan Denys. (2018). Medis Nanda NIC NOC. Yogyakarta: Media
Pengaruh Jus Tomat Terhadap Penurunan Action
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi 15. Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2016). Asuhan
Lansia. The Indonesian Journal Of Health keperawatan Nanda, NIC NOC (jilid I).
Science. ISSN 2476-9614. Diakses dari Yogyakarta: Media Action.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJ 16. Paramitha, S. (2015). Pengaruh Pemberian Jus
HS/article/view/1525/1260 pada tanggal 26 Tomat (Lycopersicum Commune) terhadap
Maret 2019. Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Laki-
6. Irianto, K. (2014). Memahami Berbagai Laki Hipertensif Usia 40-45 Tahun. Diakses
Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta dari
7. Ita, S. (2017). Pengaruh Brisk Walking http://eprints.undip.ac.id/47001/1/719_Sukm
Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah a_Paramita_Ramadhani.pdf pada 16 Maret
Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Andalas 2019.
Kota Padang Tahun 2016. Diakses dari 17. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler
http://scholar.unand.ac.id/22316/3/2.%20BAB Indonesia. (2015). Pedoman Tatalaksana
%20I.pdf pada tanggal 28 Maret 2019. Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskuler.
8. Kemenkes RI. (2014). Hipertensi. Jakarta: Diakses dari
Pusat Data dan Informasi Kementerian http://www.inaheart.org/upload/file/Pedoman
Kesehatan RI _TataLaksna_hipertensi_pada_penyakit_Kardi
9. Kemenkes RI. (2017). Sebagian Besar ovaskular_2015.pdf pada tanggal 16 Maret
Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya. 2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik 18. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2016).
Indonesia. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
10. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan DKI Jakarta Tahun 2016. Jakarta: Bidang
Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Perencanaan dan Pembiayaan Dinas
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI 19. Rokhimah, I. (2015). Asuhan Keperawatan
11. Krisnanda, M.D. (2017). Hipertensi. Diakses pada Ny. S Dengan Hipertensi Di Ruang
dari Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_peneliti Goetheng Taroenadibrata. Tugas akhir.
an_1_dir/3f252a705ddbef7abf69a6a9ec69b Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2fd.pdf pada tanggal 30 Maret 2019. Diakses dari
12. Maryam, A. (2017). Pedoman Penulisan Karya http://repository.ump.ac.id/4994/3/Ismi%20Ro
Tulis Ilmiah Prodi DIII. Naskah tidak di khimah%20COVER.pdf pada tanggal 7 April
publikasikan. 2019.
13. Noorhidayah, S. W. (2016). Hubungan 20. Sari & Ismail. (2017). Pengaruh Pemberia Jus
Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill)
Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Terhadap Tekanan Darah pada Penderita
Di Desa Salamrejo. Diakses dari Hipertensi Di Kecamatan Torgamba
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/1 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 2017. Jurnal
23456789/7325/6.%20BAB%20II.pdf?sequen Kedokteran dan Kesehatan Ibnu Sina
32
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892
JAKHKJ Vol. 5, No. 2, 2019

Universitas Islam Sumatera Utara 1(1) ISSN


1411-9986.
21. Susiati, I. (2016). Perbandingan Pengaruh
Terapi Musik Tradisional dan Terapi Tertawa
Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi di Panti Werdha
Mojopahit Mojokerto. Tesis. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses dari
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/1
23456789/7566/5.BAB%20II.pdf?sequence=6
&isAllowed=y pada tanggal 7 April 2019.
22. Wahyuni, Ferti Estri Suryani. (2017).
Pengaruh Pemberian Terapi Jus Tomat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Primer Stage 1 Di Desa
Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten
Grobogan. The 6th Niversity Research
Colloquiom 2017 Universitas
Muhammadiyah Magelang ISSN 2407-9189.
Diakses dari
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/a
rticle/download/1429/881/ pada tanggal 26
Februari 2019 pukul 18.00 WIB
23. Whelton et al. (2018).
ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/aPhA/ASH/A
SPC/NMA/PCNA Gudeline for the Prevention,
Detection, Evaluation, and Management of
High Blood Pressure in Adults. Journal of the
American College of Cardiology 71 (19).
24. WHO. (2019). Hypertension.
https://www.who.int/topics/hypertension/en/
25. Wijayanti, S. (2017). Potensi Edible Coating
Pati Tapioka Antimikroba Air Rebusan Kayu
Manis (Cinnamomum Sp.) Terhadap Zona
Hambat Mikroba Dan Organolepik Manisan
Tomat (Solanum Lycopersicum)
Dikembangkan Sebagai Bahan Ajar. Diakses
dari
http://eprints.umm.ac.id/36862/3/jiptummpp-
gdl-sariwijaya-50531-3-babii.pdf pada
tanggal 20 Maret 2019.

33
p-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892

Anda mungkin juga menyukai