Anda di halaman 1dari 4

LITERATURE REVIEW EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI AIR

HANGAT PADA PASIEN HIPERTENSI

Diana1, Indah Puspitasari2 Rika Harini3.


1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan D3,
Jurusan Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bani Saleh
Email: dianasmsdn@gmail.com
2
Program Studi Keperawatan D3, Jurusan
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bani Saleh
Email: indah@stikesbanisaleh.ac.id
3
Program Studi Keperawatan S1, Jurusan
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bani Saleh
Email : rika_suri@yahoo.com

ABSTRACT

Basic Health Research 2018 states the prevalence of hypertension based on the results of
measurements in the population aged ≥ 18 years by 34.1%. The highest was in South Kalimantan
(44.1%), while the lowest was in Papua (22.2%) and West Java 39.1%. West Java Province was
ranked second in the highest number of hypertension sufferers from 34 provinces in Indonesia.
One therapy that can overcome hypertension is warm water foot bath therapy. The review of this
literature aims to determine the effectiveness of warm water foot bath therapy in hypertensive
patients. The design in this scientific paper is a literature review search using an electronic
database that is Google Scholar. Keywords used in the search are hypertension, warm water foot
bath therapy, and blood pressure. The results found 5 articles from Google Scholar discuss the
effect of soaking feet of warm water in hypertensive patients. The literature review results from
the five articles show that warm water foot bath therapy can reduce blood pressure.

Key Words : Hypertension, Hydrotherapy and Blood pressure

PENDAHULUAN menyatakan prevalensi hipertensi


Penyakit jantung atau pembuluh berdasarkan hasil pengukuran pada
darah, termasuk hipertensi merupakan penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1%.
penyakit yang mematikan banyak penduduk Tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%),
di negara maju dan negara berkembang. sedangkan terendah di Papua sebesar
Banyak orang tidak menyadari bahwa (22,2%) dan di Jawa Barat sebanyak 39,1%.
dirinya menderita hipertensi, hal ini Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat ke
disebabkan gejalanya yang tidak nyata dan 2 terbanyak jumlah penderita hipertensi dari
pada stadium awal belum menimbulkan 34 provinsi di Indonesia (Riskesdas, 2018).
gangguan yang serius pada kesehatannya Komplikasi serius yang di akibatkan
(Triyanto, 2014). oleh hipertensi membuat penderita merasa
Riset Kesehatan Dasar 2018 perlu untuk mencari alternatif

1
menyelesaikan masalah baik secara hipertensi. Penderita hipertensi stadium III
farmakologi maupun nonfarmakologi. (tinggi) dan stadium II (sedang) untuk
Terapi farmakologi yaitu dengan obat- tekanan darah sisitolik sudah tidak ada, 17
obatan dan terapi non farmakologi yang responden mengalami penurunan tingkat
dapat dilakukan pada penderita hipertensi hipertensi menjadi hipertensi stadium I
yaitu: Teknik relaksasi progresif, terapi (ringan) dan 69 responden menjadi normal.
musik, terapi diet, senam , yoga dan Untuk diastolik stadium II sudah tidak ada,
hidroterapi (rendam kaki air hangat) 21 responden turun menjadi stadium 1 dan
(Triyanto, 2014). 65 responden menjadi normal.
Rendam kaki air hangat adalah salah Hal ini sejalan dengan penelitian
satu terapi non farmakologis yang mudah Ferayanti et al. (2017) dengan pemberian
dan murah yang dapat digunakan untuk terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi
menurunkan tekanan darah pada penderita nafas dalam ini berpengaruh terhadap
hipertensi. Selain untuk menurunkan tekanan darah. Setelah diberikan terapi
tekanan darah, terapi rendam kaki ini bisa rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas
digunakan sebagai salah satu terapi yang dalam selama dua minggu dengan
memulihkan otot sendi yang kaku. Banyak penurunan rata-rata sistolik sebesar 22,71
metode yang dapat diterapkan dengan mmHg dan diastolik sebesar 5,45 mmHg.
merendam kaki menggunakan air hangat Dibuktikan juga oleh peneltian terbaru
(Wijayanti, 2009). Malibel et al. (2020) yang berjudul Pengaruh
Pemberian Hidroterapi (Rendam Kaki Air
METODE Hangat) Terhadap Penurunan Tekanan
Metode dalam penulisan karya tulis Darah Pada Pasien Hipertensi di Wilayah
ilmiah ini adalah menggunakan studi Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang.
literature review. Studi literature review Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil,
adalah uraian tentang teori, temuan dan sebelum dilakukan hidroterapi tekanan
bahan penelitian lain yang diperoleh dari darah sistolik rata-rata adalah 140-159
bahan acuan untuk dijadikan landasan mmHg, sedangkan tekanan darah diastolik
kegiatan penelitian untuk menyusun yaitu 90-99 mmHg dan tekanan darah
kerangka pemikiran yang jelas dari sesudah diberikan terapi rendam kaki air
perumusan masalah yang ingin diteliti. hangat terjadi penurunan tekanan darah
Artikel yang digunakan pada literature sistolik yaitu <140 mmHg sebanyak 38
review ini adalah artikel yang didapatkan lansia, sdangkan pada tekanan darah
dengan menggunakan 1 database Google diastolik terjadi penurunan yaitu <90 mmHg
Scholar dan dengan memasukan kata kunci sebanyak 38 responden
artikel. Artikel yang digunakan adalah 5 Penelitian Hartinah et al. (2019)
artikel yang di terbitkan sepuluh tahun menyebutkan bahwa tekanan darah sistolik
terakhir. pada kelompok intervensi sebelum
hidroterapi diberikan rata-rata 165,00
HASIL DAN PEMBAHASAAN mmHg sedangkan tekanan darah diastolik
Berdasarkan penelitian Wulandari, et rata-rata adalah 101,00 mmHg dan setelah
al. (2016) yang berjudul Pengaruh Rendam dilakukan hidroterapi adalah 151,00 mmHg
Kaki Menggunakan Air Hangat dengan tekanan darah sistolik sedangkan tekanan
Campuran Garam dan Serai Terhadap darah diastolik rata-rata adalah 92,00
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita mmHg. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
Hipertensi ini berpengaruh terhadap tekanan rendam kaki air hangat dapat mendilatasi
darah. Setelah diberikan intervensi tersebut pembuluh darah, melancarkan peredaran
menunjukan adanya penurunan tingkat darah, dan memicu syaraf yang ada pada
2
telapak kaki untuk bekerja. Hangatnya air melakukan teknik rendam kaki air hangat
membuat sirkulasi darah menjadi lancar. untuk menurunkan tekanan darah.
(Lalage, 2015). 2. Bagi Pendidikan Keperawatan
Jika dilihat dari segi waktu Bidang keperawatan komunitas dapat
berdasarkan ke lima jurnal ini, Penelitian menjadikan hasil Karya Ilmiah literature
Hartinah et al. (2019) yang berjudul The review ini sebagai landasan untuk
Effect Of Hydrotherapy on Blood Pressure pengembangan ilmu keperawatan yang
of Hypertensive Patients in Public Hospital aplikatif terhadap pelaksanaan intrevensi
of RA Kartini Jepara adalah yang efektif kolaborasi dalam hal menurunkan
berdasarkan waktu yaitu membutuhkan hipertensi.
waktu ± 15 menit, 1 kali sehari selama 5 hari
berturut-turut. Berbeda dengan penelitian
empat lainnya rata rata membutuhkan waktu REFERENSI
selama tujuh hari. Jika dilihat dari penurunan
tekanan darah sistolik ataupun diastolik Dewi. (2016). Pengaruh terapi rendam kaki
penelitian Malibel et al. (2020) adalah yang air hangat terhadap perubahan tekanan
paling efektif berdasarkan penurunan darah pada penderita hipertensi di RT
sistolik dan diastolik karena dari hasil 7 RW 5 Kelurahan Wonoteto
penelitian menunjukan penurunan tekanan Kecamatan Wonokromo Surabaya.
darah sistolik rata-rata 10-39 mmHg dan Jurnal Keperawatan. Vol: 5 No. 2.
diastolik 20-28 mmHg. Triyanto, Endang (2014). Pelayanan
Dalam literature review pada 5 keperawatan bagi penderita
jurnal ini yang membahas tentang pengaruh hipertensi. Yogyakarta: GRAHA
rendam kaki air hangat didapatkan hasil ILMU.
bahwa penderita hipertensi yang Ferayanti, et al. (2017). Efektifitas terapi
mendapatkan terapi rendam kaki air hangat rendam kaki air hangat dan relaksasi
ini efektif dalam menurunkan tekanan darah. nafas dalam terhadap tekanan darah.
Nurscope : Jurnal Keperawatan dan
KESIMPULAN Pemikiran Ilmiah.
Dari studi literature review Hartinah, et al. (2019). The Effect Of
penerapan terapi rendam kaki air hangat Hydrotherapy on Blood Pressure of
pada pasien hipertensi dapat ditarik Hypertensive Patients in Public
kesimpulan bahwa terapi rendam kaki air Hospital of RA Kartini Jepara.
hangat bermaanfaat untuk menurunkan Advances in Health Sciences
tekanan darah, mengurangi stress dan Research. Volume 15.
memberikan ketenangan. Terapi rendam Lalage, Zerlina. (2015). Hidup sehat dengan
kaki air hangat dilakukan ±15 menit, 1 kali terapi air.Yogyakarta: Abata Press.
Malibel, et al. (2020). Pengaruh pemberian
sehari selama 5 hari berturut-turut. Setelah
terapi diberikan maka dilakukan pengukuran hidroterapi (rendam kaki air hangat)
terhadap penurunan tekanan darah
tekanan darah untuk mengevaluasi seberapa
efektif terapi yang dilakukan. pada pasien hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Sikumana Kota
SARAN
1. Bagi Profesi Keperawatan Kupang. CHMK HEALTH JOURNAL.
Vol 4 No 1.
Pada telaah literature review terapi
rendam kaki air hangat sangat efektif Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Hasil utama Riskesdas 2018.
dalam menurunkan tekanan darah
sehingga diharapkan perawat dapat Jakarta: Badan Litbangkes,
Kemenkes RI.

3
Wijayanti D. (2009). Sehat dengan penderita hipertensi di Wilayah
pengobatan alami. Yogyakarta Podorejo RW 8 Ngaliyan. Jurnal
:Venus. keperawatan. Vol 7, No 1 (2016).
Wulandari, Arifianto, & Sekarningrum, D.
(2016). Pengaruh rendam kaki
menggunakan air hangat dengan
campuran garam dan serai terhadap
penurunan tekanan darah pada

Anda mungkin juga menyukai