A. Pengertian
DHF atau Demam Berdarah Dengue adalah Demam akut dengan ciri-ciri
demam, manifestasi perdarahan dan bertedensi mengakibatkan renjatan yang
dapat menyebabkan kematian. (Mansjoer, 2002).
Dengue Haemorhagic Fever adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
(Narusalam, 2005).
Jadi DHF adalah suatu penyakit yabng disebabkan oleh virus dongue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
B. Etiologi
Etiologi DHF menurut Mandal, dkk (2004) adalah :
3. Virus ini merupakan virus RNA dengan 4 serotif, setiap tipe dapat
menginfeksi manusia. Dengue virus 1 dan 2 dapat menyebabkan penyakit
sedangkan yang ketiga dan keempat cenderung menjadi asimptomatik. Virus
dengue berbentuk batang, bersifat temoragil, sensitif terhadap inaktifitas oleh
diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 27 oC. Keempat serotif
tersebut telah ditemukan pula di Indonesia dengan serotif ke-3 merupakan
serotif yang paling banyak.
C. Anatomi - Fisiologi
a. Sel darah merah (eritrosit)
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
yang sudah terinfeksi virus dengue dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi
dan terbentuklah kompleks virus antibody. Dalam sirkulasi akan mengativasi
sitem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua
peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
merembesnya plasma dari ruan intravaskuler ke ruang ekstravaskuler.
Perpindahan plasma tersebut dapat menyebabkan terjadinya trombositopenia
menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrombin dan
fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya pendarahan hebat, terutama
pendarahan gastrointestinal pda DHF. Perembesan plasma terbukti dengan adanya
peningkatan hematokrit, penurunan kadar natrium dan terdapatnya cairan di
dalam rongga serosa, perembesan plasma menyebabkan hipovolemia dan
akhirnya dapat menyebabkan syok. Syok yang tidak ditangani secara adekuat,
akan menyebabkan asidosis dan anoksia yang akan berakibat kematian (Mansjoer,
2002).
4. Derajat IV : Syok berat, nadi tidak teraba, dan tekanan darah tidak dapat
diukur.
F. Manifes Klinis
a. Demam Dengue
- Demam akut 2 – 7 hari
- Nyeri kepala
- Nyeri retro orbital
- Mialga / artialgia
- Ruam kulit
- Petekie
- Leukopenia
b. DHF
- Riwayat demam akut 2 – 7 hari
- Uji kourniquet positif
- Petekie, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa, saluran cerna, tempat bekas suntikan
- Hematemesis/melana
- Trombositopenia
- Peningkatan nilai hematokrit
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologis
Pada foto thorax didapatkan efusi pleura (DBD derajat III/IV dan sebagian
besar derajat II). Asites dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG.
H. Komplikasi
a. tirah baring
b. diit makanan lunak
c. anjurkan minum sebanyak 2-3 liter/hari dalam 24 jam : susu teh manis, air
tawar ditambah garam
d. berikan kompres hangat untuk kenaikan suhu. Berikan obat antiperatik
dari golongan asetaminofen
e. antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder
2. Penatalaksanaan DHF dengan renjatan:
a. observasi tanda vital setiap jam
b. pemeriksaan Hb, Ht, setiap 4-6 jam pada hari pertama pengamatan
selanjutnya tiap 24 jam
c. dalam keadaan renjatan, berikan RL diguyur. Bila tidak tampak perbaikan
diberikan ekspander plasma dengan jumlah 15-29 ml/kg BB
d. berikan O2
3. Transfusi darah dilakukan pada :
a. pasien dengan perdarahan (hematemesis/melena)
b. pasien dengan penurunan Hb dan Ht
J. Pengkajian ASKEP
a. Pengkajian Keperawatan
6. Untuk
mengganti
jumlah
darah yang
hilang
selama
perdarahan
Nutrition 4. Agar
Monitoring nutrisi/
kalori yang
1. Monitor mual diberikan
dan muntah sesuai
2. Monitor dengan
kalori dan kebutuhan
intake nutrisi klien
1. Untuk
menentuka
n jenis
makanan
yang akan
diberikan
2. Untuk
mengontro
l jumlah
kalori yang
akan
diberikan
5. Untuk
melihat
gambaran
kerja
jantung
Pembimbing
Akademik
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGUE HEMORAGIC FEVER
DISUSUN OLEH :