ACARA II
PROTEIN
INHAL
Disusun oleh:
Mu’min Hilman Hawali PT/07455
Nonik Azizah Prabawati PT/07506
Asisten: Fariz Radivan Dirgantara
PROTEIN
Tujuan Praktikum
Tinjauan Pustaka
Protein terdiri dari molekul asam amino, yang ketika terjadi proses
transkripsi dan tranlasi kode genetis, saling menyambung karena diikat oleh
ikatan peptida, dan membentuk rantai panjang polipeptida dalam rangkaian
yang secara unik ditentukan oleh kode genetik organisme. Rangkaian yang
unik itu pula yang menjadi struktur primer dari protein (Carta and
Jungbauer, 2010).
Struktur protein terdiri dari struktur primer yang ditentukan oleh kode
genetik, dan dilanjutkan dengan struktur sekunder berupa bentuk rangkaian
polipeptida antara α-helix, maupun β-strand, yang membentuk dari ikatan
hidrogen yang terjadi antara gugus N-H dan C=O pada rangkaian utama
dari protein. Pada protein globular, salah satu atau kedua polipeptida α-
helix dan β-strand, beserta loop dan bengkokan akan melipat, menjadi
struktur tersier. Polipetida-polipeptida tersebut melipat menjadi gumpalan
atau rangkaian panjang berbentuk 3 dimensi, atau disebut struktur
kuartener (Petsko dan Ringe, 2004).
Materi.
Metode
Pengendapan
Reaksi Warna
Reaksi Pengendapan
Disiapkan dua buah tabung reaksi, tabung 1 dan 2 diisi 2,5 ml larutan
gelatin hasil preparasi percobaan perbedaan sifat protein, lalu tabung 1
ditambahkan 1 sendok pengaduk ammonium sulfat padat, sedangkan
tabung 2 ditambahkan 2 ml Kalium Ferosianida dan 3-5 tetes asam asetat
glasial. Reaksi yang terjadi pada campuran diamati.
Hasil dan Pembahasan
Pengendapan
Dengan menggunakan logam berat. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui adanya pengendapan logam berat. Prinsip kerja pengendapan
menggunakan logam berat adalah penggumpalan pada protein ketika
mencapai titik isoelektrik. Penambahan ZnSO4 lewat jenuh menyebabkan
protein melewati titik isoelektrik dan ikatan Zn protein menjadi terlepas.
Tabel 1. Hasil uji pengendapan menggunakan logam berat
Bahan Perlakuan Hasil
Reaksi Warna
Uji Biuret. Bertujuan untuk membuktikan adanya ikatan peptida
pada protein. Prinsip kerja pada percobaan ini yaitu ikatan antara Cu dari
CuSO4 dengan N dari peptida dengan larutan basa membentuk
Cupripotasium biuret yang berwarna ungu.
Tabel 4. Hasil uji biuret
Bahan Perlakuan Hasil
Tabel 11. Hasil uji perbedaan sifat protein menggunakan uji Neuman
terhadap kasein
Bahan Perlakuan Hasil
Tabel 12. Hasil uji perbedaan sifat protein dengan menggunakan gelatin
Bahan Perlakuan Hasil
Gelatin yang sudah Uji Biuret Terdapat cincin ungu
dipanaskan dengan
akuades
Gelatin yang sudah Uji Millon Sebelum dipanaskan
dipanaskan dengan berwarna merah,
akuades setelahnya menjadi
hilang
Gelatin yang sudah Uji Hopskin-Cole Tidak terdapat warna
dipanaskan dengan ungu
akuades
Gelatin yang sudah Uji Xanthoprotein Larutan berwarna
dipanaskan dengan kuning
akuades
Gelatin yang sudah Uji Molisch Ada tiga lapisan
dipanaskan dengan warna, paling atas
akuades warna coklat, tengah
cincin ungu, paling
bawah putih bening
Reaksi Pengendapan
Prinsip kerja reaksi pengendapan ini adalah sifat ammonium sulfat
atau (NH4)SO4 yang mengikat air (higroskopis). Penambahan (NH4)SO4
dapat menetralkan larutan sekaligus mendehidrasi, sehingga terbentuk
endapan dan berwarna keruh.