BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi pada saat ini, kita dihadapkan untuk
merakit sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan dapat membuat daya kreaktivitas kita
semakin meningkat. Untuk mengembangkan kreaktivitas tersebut kami mencoba membuat
suatu rancangan sederhana. Kami membuat suatu robot line follower sederhana berbasis
mikrokontroler. Robot ini dibuat dengan ciri khasnya yaitu berjalan mengikuti alur yang
kita berikan. Jalur yang kita berikan untuk robot tersebut dapat berupa lakban hitam
sehingga sensor cahayanya dapat menangkap cahaya dari led. Jika cahaya yang diterima
oleh sensor cahaya tersebut kurang maksimal atau tidak ada sinar sama sekali, maka robot
tersebut akan berhenti dengan sendiri. Itulah sebagian gambaran tentang robot yang akan
kami buat.
Sebelum kita membuat robot tersebut, kita harus mengenal terlebih dahulu
tentang apa saja komponen yang akan kita gunakan dalam perakitan robot tersebut. Jika
semua perlengkapan telah terpenuhi, maka perakitan robot dapat kita mulai. Robot ini
dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari sensor cahaya yang
merupakan inti dari penggunaan komponen robot tersebut. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui prinsip dari cara kerja secara keseluruhan dari komponen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu sistem yang dapat berjalan dengan sendirinya
tanpa ada suatu perintah dari kita.
Dasar Sistem Robot Pengikut Garis mengacu pada dasar sistem robot bergerak
otonom. Secara umum, struktur robot bergerak otonom adalah kalang tertutup melalui
dunia luar yang terdiri atas sensor, persepsi (perception), basis pengetahuan (knowledge
base) dan kendali (control), dan aktuasi (actuation).
Komunikasi berfungsi untuk berhubungan dengan robot lain atau untuk menerima
tugas-tugas khusus dari pusat kendali. Subsistem sensor menyediakan pengukuran
kuantitatif terhadap kenyataan di dalam lingkungan. Pemilihan sensor sebaiknya
disesuaikan dengan misi yang akan dijalankan. Selanjutnya subsistem persepsi melakukan
proses ekstraksi informasi dari sensor dan interpretasi informasi.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan robot linetracer ini yaitu sebagai syarat untuk mengikuti
mata pelajaran Mulok 03 dan sebagai penilaian untuk semesteran di mata pelajaran
Teknik Robotika.
1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan robot linetracer ini dan dalam penerapannya yaitu :
1. Kita dapat mengerti system kerja mikrokontroler dan mikroprosesor
2. Dapat memahami konsep kerja Robot line follower
3. Memahami mekanisme dan prinsip dasar control dalam robotic
4. Memahami system kerja peralatan yang digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Robot line follower adalah suatu robot mobil yang akan mengikuti garis ( garis
hitam diatas lantai putih ). Jadi untuk membuat robot line follower berjalan, maka kita
harus menginput program ke chip yang digunakan . Apabila semua program telah berhasil
maka Robot Line Follower tersebut akan berjalan mengikuti garis hitam diatas dasar warna
putih.
A. Resistor
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi
berwarna coklat,merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada
badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan
warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam.
Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna
kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat
tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika
gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai
resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah
menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya
memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang
pertama dan gelang kedua.
Masih dari tabel-1 diketahui gelang merah nilainya = 2 dan gelang hijau nilainya = 5. Jadi
gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 25.
Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange berarti faktor
pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut
adalah nilai satuan x faktor pengali atau 25 x 1000 = 25K Ohm dan toleransinya adalah
5%. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan
selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus
listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt.
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1,
2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang
berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak
langsung dibadannya, misalnya 100 5W yang berarti 100 Ohm 5Watt atau ada juga seperti
1k2 5W 1200 Ohm 5Watt.
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya
dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat
dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut.
Simbol Trimpot :
Suatu komponen yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik.
D. Dioda
Dioda adalah devais semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda
terbuat dari Germanium atau Silicon yang lebih dikenal dengan Dioda Junction. Dioda
juga digunakan pada adaptor yang berfungsi sebagai penyearah dari sinyal AC ke DC.
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
Gambar 4. Dioda
LED biasa berfungsi sebagai lampu indikator pada saat sensor bekerja, dan bekerja
pada bias forward. LED Superbright berfungsi sebagai pengirim cahaya ke garis untuk
dibaca sensor. Kerjanya ketika sumber tegangan masuk pada battery on, maka arus masuk
sehinnga Led superbrigth menyala dengan terang yang kemudian dibiaskan pada
photodioda.
Gambar 5. LED
Suatu IC regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan DC. Pada IC ini
range tegangan input antara 5V-18V dan tegangan output yaitu sebesar 5V.
G. PhotoDioda
Photodioda atau dioda foto mempunyai sifat yang berkebalikan dengan LED yaitu
akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari
besarnya cahaya yang masuk.
Photodiodes dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si)
atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å
untuk silicon, 8000 Å - 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi
dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan
menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di
mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah
Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan
pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan
photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di
bagian-bagian elektroda.
Gambar 7. Photodioda
H. Kapasitor
Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-
lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,
mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari
bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor adalah Farad,
dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012 pF.
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka. Angka
pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga menunjukkan faktor
pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah pikofarad (pF).
Contoh :Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif dan
kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya : 100mF 16 V artinya
elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Simbol Elco :
L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat mengendalikan arah putaran dan
kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. Mampu mengeluarkan output tegangan untuk
Motor dc dan motor stepper sebesar 50 volt. IC l298 terdiri dari transistor-transistor logik
(TTL) dengan gerbang nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu
motor dc dan motor stepper. Dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun pada hanya
dapat mengendalikan 1 motor stepper. Penggunaannya paling sering untuk robot line
follower. Bentuknya yang kecil memungkinkan dapat meminimalkan pembuatan robot line
follower.
Gambar 9. L298N
Arsitektur ATMega 8 :
32 register
Komparator analog
Fitur ATMega 8
Port B (PB0…PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus
Port B (PC0…PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus,
Port D (PD0…PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator
Komponen IC memilki bentuk fisik kecil, terbuat dari bahan Silikon dan berwarna
hitam. Komponen IC memiliki banyak kaki dan pada umumnya jumlah kakinya sangat
tergantung dari banyaknya komponen yang membentuk komponen IC tersebut. Letak kaki-
kaki disusun dalam bentuk dua baris atau Dual In Line (DIL).
Gambar 2.13. IC
Motor adalah komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik,
dalam kasus perancangan robot, umumnya digunakan motor DC, karena jenis motor
tersebut mudah untuk dikendalikan.
Kecepatan yang dihasilkan oleh motor DC berbanding lurus dengan potensial yang
diberikan. Untuk membalik arah putarnya cukup membalik polaritas yang diberikan.
BAB III
PERANCANGAN
Rangkaian Robot Line follower pada intinya ialah 2 buah motor DC yang aktif
berdasarkan input dari sensor Photodioda, jika Photodioda mendeksi garis putih (terang)
dan garis hitam(gelap) maka akan ada perubahan nilai hambatan pada Photodioda
tersebut,. Untuk mengatur input tegangan ke komparator LM 339, maka digunakan
pembagi tegangan, dalam hal ini trimpot / potensiometer 10k – 50k. Perubahan logika pada
komparator juga akan menyebabkan LED menyala atau mati, sebagai indikator apakah
Photodioda membaca garis hitam/putih. Perubahan logika pada komparator juga sebagai
input pada mikrokontroler dan driver motor L298N, yang akan mengaktifkan /
menonaktifkan motor DC, dimana rangkaian line follower memiliki beberapa bagian
utama yakni: Sensor, Komparator, Mikrokontroler, Driver motor dan Aktuator. Perhatikan
gambar berikut:
Berdasarkan gambar, sensor yang digunakan untuk mengamati lingkungan luar dari
sistem yang dirancang adalah sensor aktif Photodioda. Parameter yang diinginkan diamati
oleh robot adalah keberadaan garis yang diikuti di dalam arena. Keluaran sensor masih
berupa data mentah dalam bentuk tegangan selanjutnya diekstraksi oleh bagian persepsi
dengan untai pengkondisi isyarat berupa komparator sehingga dihasilkan isyarat digital
dengan standar TTL (Transistor Transistor Logic) LM 339.
Robot jenis ini terdiri dari 2 roda kemudi dan 1 buah roda bebas, manuver dan
keseimbangan robot sangat bergantung pada roda bebas.
3.5. Flowchart
Ketarangan:
Jika sensor terdeteksi garis putih maka sensor aktif high = 1, sedangkan Jika sensor
terdeteksi hitam maka sensor aktif low = 0.
Nb: apabila mengiginkan robot mendeteksi garis hitam maka logika sensor tinggal
membaliknya dari yang aktif high = 1 di ubah menjadi aktif low = 0.
U1
14 2
PB0/ICP PD0/RXD Sensor 1
15 3
PB1/OC1A PD1/TXD Sensor 2
16 4
USB asp 17
PB2/SS/OC1B PD2/INT0
5
Sensor 3
PB3/MOSI/OC2 PD3/INT1 Sensor 4
18 6
PB4/MISO PD4/XCK/T0 Tombol Push button
19 11
PB5/SCK PD5/T1
9 12
PB6/XTAL1/TOSC1 PD6/AIN0
10 13
PB7/XTAL2/TOSC2 PD7/AIN1
5 V DC
23
Motor kanan 1 PC0/ADC0
24
Motor kanan 2 PC1/ADC1
25
Motor kiri 1 PC2/ADC2
26
Motor kiri 2 PC3/ADC3
27
PC4/ADC4/SDA
28 20
PC5/ADC5/SCL AVCC
1 21
PC6/RESET AREF
ATMEGA8
Bascom AVR merupakan editor list program yang berbasis bahasa basic.
a. New, digunakan untuk membuat project baru atau membuat file program baru.
b. Open, digunakan untuk membuka project atau file program yang pernah dibuat.
d. Save As…, digunakan digunakan untuk menyimpan project tau menyimpan file
dengan nama yang berbeda dari sebelumnya.
e. Print Preview, digunakan untuk melihat hasil cetakan print out dari sintsks
penulisan program.
a. compile, digunakan untuk mengkompile program. Proses ini akan menghsilkan file
berektension *.hex
c. Show result, digunakan untuk melihat hasil report dan error dari penulisan
program.
e. Send to chip, digunakan untuk mengirim file *.hex ke dalam chip mikrokontroler
(mendownload program mikrokontroler).
c. Libray Manager, digunakan untuk library yang terdapat pada BASCOM AVR
AVR dude merupakan software yang sering dipakai untuk proses download
program ke mikrokontroler dengan menggunakan modul Usb asp.
- sekarang coba klik Execute
- Jika tidak ada mikro yang akan diprogram,akan muncul tampilan
seperti ini:
jika tampilan seperti ini error, mikro rusak atau rangkaian salah.
- Jika sudah benar, masukan target file yang akan didownload.
- lihat TAB Files
- di sana ada lokasi file yang akan ditulis atau dibaca keflash atau
eeprom data
- Jika sudah ditentukan file yang akan di program ke mikro
- Tinggal klik Excute saja
- hatihati type format file harus cocok, atau di autodetect saja
- jika sukses akan muncul tampilan seperti ini.....:
Dalam pembuatan rangkaian Line Follower ini dibutuhkan beberapa peralatan &
komponen-komponen elektronika, yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan PCB IC bolong / metrik atau PCB desain anda, lalu pasang dan
solderlah komponen sesuai rangkaian diatas.
3. Jika sudah selesai, pasanglah PCB rangkaian, sensor dan pendukungnya pada
akrilic atau desain body robot yang telah dibuat, dan pastikan aktuator /
motornya terpasang dengan baik.
5. Kemudian siapkan Laptop dan ISP Downlodernya, dan robot siap di download
program yang telah dibuat dengan compiler pada Codevision AVR, pastikan ground
pada stiap rangkaian tersambung pada catu daya ( battery ).
6. Jika sudah dirakit dan diprogram cobalah jalankan pada lantai yang sudah
dipasang jalur hitam berkelok (dapat menggunakan lakban), maka robot akan
berjalan mengikuti jalur tersebut. Jika sensor kurang sensitif, putarlah
perlahan-lahan trimpot / potensiometer robot tersebut, untuk hasil yang
optimal. Pastikan sensor cahaya ( photo dioda ) berada cukup dekat dengan
lantai.
BAB IV
PEMBAHASAN
Sensor proximity bisa kita buat sendiri. Prinsip kerjanya sederhana, hanya
memanfaatkansifat cahaya yang akan dipantulkan jika mengenai benda berwarna terang
dan akan diserap jikamengenai benda berwarna gelap. Sebagai sumber cahaya kita
gunakan LED (Light Emiting Diode)yang akan memancarkan cahaya merah. Dan untuk
menangkap pantulan cahaya LED, kita gunakanphotodiode. Jika sensor berada diatas garis
hitam maka photodioda akan menerima sedikitsekalicahaya pantulan. Tetapi jika sensor
berada diatas garis putih maka photodioda akan menerimabanyak cahaya pantulan. Berikut
adalah ilustrasinya :
Sifat dari photodioda adalah jika semakin banyak cahaya yang diterima, maka nilai
resistansi diodanya semakin kecil. Dengan melakukan sedikit modifikasi, maka besaran
resistansi tersebut dapat diubah menjadi tegangan. Sehingga jika sensor berada diatas garis
hitam, maka tegangan keluaran sensor akan kecil, demikian pula sebaliknya.
Agar dapat dibaca oleh mikrokontroler, maka tegangan sensor harus disesuaikan
dengan level tegangan TTL yaitu 0 – 1 volt untuk logika 0 dan 3 – 5 volt untuk logika 1.
Hal ini bisa dilakukan dengan memasang operational amplifier yang difungsikan sebagai
komparator. Output dari photodiode yang masuk ke input inverting op-amp akan
dibandingkan dengan tegangan tertentu dari variable resistor VR. Tegangan dari VR inilah
yang kita atur agar sensor proximity dapat menyesuaikan dengan kondisi cahaya ruangan.
Untuk menggerakkan dua buah motor dc, digunakan IC H-Bridge Motor Driver
L298, yang mampu memberikan arus maksimum sebesar 1A ke tiap motor. Input L298 ada
6 jalur, terdiri dari input data arah pergerakan motor dan input untuk PWM (Pulse Width
Modulation). Untuk mengatur kecepatan motor, pada input PWM inilah akan diberikan
lebar pulsa yang bervariasi dari mikrokontroler. Lihat gambar rangkaian driver motor
dibwah ini:
Hasil uji coba Line Follower ini menunjukkan mampu berjalan di beberapa medan,
dintaranya medan lurus, belok, naik, dan menurun.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Line Follower adalah suatu robot rangkaian elektronik yang tersusun dari beberapa
komponen-komponen elektronik. Dalam Line Follower terdapat beberapa bagian
rangkaian utama, yaitu ;
Hasil uji coba Line Follower ini menunjukkan mampu berjalan di beberapa medan,
dintaranya medan lurus, belok, naik, menurun, dan medan kombinasi.
5.1. Saran
Dalam perancangan dan pembuatan robot line follower ini tentunya tidak lepas dari
berbagai macam kekurangan dan kelemahan baik sistem maupun peralatan yang dibuat,
untuk itu demi kesempurnaan proyek ini dapat memberikan beberapa catatan :
Mengembangkan program yang lebih komplek agar robot dapat berjalan dengan
maksimal dan handal di berbagai lintasan.
Meriset rangkaian sensor agar lebih sensitif dan time respon yang cepat.
Mengembangkan mekanik untuk segala medan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Dedy Rusmadi, Aneka Rangkaian Elektronika Alarm dan Bel Listrik, Pioner Jaya,
Bandung, 2005.
4. Endra, Pitowarno. Robotika Design Kontrol dan Kecerdasaan Buatan. Penerbit Andi,
2006
http://www.electronic.com
http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=24&fname=index.htm
http://id.wikipedia.org