Anda di halaman 1dari 15

KECERDASAN EKOLOGIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP

Sarwiji Suwandi, Ahmad Yunus, dan Laili Etika R.


FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
e-mail: sarwijiswan@staff.uns.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menjelaskan muatan kecerdasan ekologis dalam buku ajar
sekolah elektronik (BSE) mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan analisis isi. Muatan kecerdasan ekologis
dalam BSE mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi: (1) mengidentifikasi komponen-
komponen ekosistem; (2) memahami fungsi dan kegunaan komponen ekosistem; (3)
memahami sistem pengelolaan alam dan lingkungan; (4) memahami tata nilai lingkungan,
yang mencakup nilai kearifan lokal, nilai religius, dan nilai normatif; (5) menunjukkan
keprihatinan atas kerusakan lingkungan atau pencemaran lingkungan; (6) melakukan
adaptasi tingkah laku terhadap lingkungan; (7) memecahkan masalah yang timbul dari
dampak lingkungan baik secara individual maupun kolektif; (8) mengelola/melestarikan
sumber daya alam; dan (9) memanfaatkan lingkungan secara positif. Muatan nilai
kecerdasan ekologis dalam BSE masih didominasi aspek pengetahuan dan belum
menekankan aspek pemahaman, internalisasi nilai, dan penerapannya.

Kata kunci: kecerdasan ekologis, buku sekolah elektronik, Bahasa Indonesia

ECOLOGICAL INTELLIGENCE
IN ELECTRONIC INDONESIAN LANGUAGE COURSE BOOKS
FOR JHS STUDENTS

Abstract
This study aims to explain ecological intelligence contents in electronic Indonesian
language course books for junior high school (JHS) students. The methods in the study
were literature review and content analysis. The ecological intelligence contents in the
books include: (1) identifying ecosystem components; (2) comprehending the functions
and uses of the components; (3) understanding environmental management systems; (4)
understanding environmental values which comprise local wisdom and religious and
normative values; (5) showing concern about environmental destruction and pollution; (6)
adapting behavior to the environment; (7) solving problems arising from environmental
impacts, either individually or collectively; (8) managing/preserving natural resources;
and (9) exploiting the environment positively. The ecological intelligence contents are still
dominated by the cognitive aspect and have not emphasized the comprehension, value
internalization, and application aspects.

Keywords: ecological intelligence, electronic course books, Indonesian language

PENDAHULUAN menyebabkan kerugian yang begitu besar


Bencana alam yang melanda Indone- bagi masyarakat Indonesia, tidak saja
sia beberapa tahun belakangan ini telah secara material tetapi juga mental-spiri-

23
24

tual. Badan Nasional Penanggulangan pendidikan. Buku merupakan faktor


Bencana (BNPB) mencatat jumlah bencana penting dalam pendidikan yang dapat
alam tahun 2014 terjadi 372 kali dengan memberikan pengetahuan, keterampilan,
korban meninggal mencapai 245 jiwa, dan sikap positif kepada anak tentang
luka-luka 1.523 jiwa, dan korban me- pentingnya menjaga dan melestarikan
ngungsi 1.044.990 jiwa. Jumlah tersebut lingkungan. Melalui buku pelajaran yang
didominasi oleh banjir, tanah longsor, berbasis pada nilai-nilai cinta terhadap
kekeringan, dan kebakaran hutan (http:// alam dan lingkungan sekitar, anak ditun-
www.republika.co.id). tun untuk memiliki kecerdasan ekologis
Salah satu penyebab timbulnya berba- (ecological intelligence), yakni menjadikan
gai bencana tersebut adalah ulah manusia anak mampu menempatkan dirinya seba-
sendiri. Pernyataan ini dapat dibuktikan gai kontrol terhadap lingkungannya (hu-
melalui beberapa hasil penelitian tentang man as in control of the natural environment)
penyebab banjir. Banjir di kota-kota besar (Jung dalam Utina, 2012: 2). Kecerdasan
timbul akibat perubahan penggunaan la- ekologis ini diyakini memiliki kekuatan
han di sekitar daerah aliran sungai (DAS) besar untuk menanggulangi berbagai ben-
(As-syakur, 2010:205) serta kebiasaan cana alam yang disebabkan oleh perilaku
membuang sampah di sungai sehingga buruk manusia terhadap alam.
mengurangi kapasitas volume saluran Upaya pelestarian lingkungan terse-
air (Sartohadi dan Suryono, 2003: 199). but selayaknya menjadi perhatian semua
Terjadinya pembalakan liar terhadap elemen pendidikan. Pelestarian lingku-
kekayaan hutan dengan berbagai latar ngan tidak hanya menjadi tanggung jawab
belakang alasan sebagaimana dikemuka- guru mata pelajaran IPA atau Sains, tetapi
kan oleh Kasia dkk. (2011: 1-2) turut pula oleh semua guru mata pelajaran, termasuk
berpengaruh terhadap keseimbangan guru Bahasa Indonesia. Buku atau bahan
alam. ajar Bahasa Indonesia yang tersedia be-
Kenyataan di atas menunjukkan be- lum memberikan perhatian yang cukup
tapa buruknya kesadaran masyarakat ten- pada upaya menjaga dan melestarikan
tang pentingnya menjaga lingkungan. lingkungan (ekosistem). Untuk itu, dipan-
Upaya-upaya penanggulangan bencana dang penting melakukan penelitian untuk
sebenarnya sudah banyak dilakukan, mendeskripsikan dan menjelaskan mua-
seperti penyusunan aplikasi SSOP Bantal tan kecerdasan ekologis dalam buku teks
untuk mendeteksi dini daerah rawan ban- Bahasa Indonesia SMP. Dari data tersebut
jir dan tanah longsor (Santoso, 2012:53), selanjutnya dapat dikembangkan/disusun
peningkatan peran serta masyarakat model buku teks bahasa Indonesia berba-
dalam pengelolaan sampah (Riswan, sis kecerdasan ekologis.
dkk, 2011:31-38), revitalisasi fungsi DAS Penanaman kesadaran tentang peles-
melalui pemberdayaan seluruh elemen tarian lingkungan dapat dilakukan me-
masyarakat (Suganda, dkk, 2009:143-153). lalui pembelajaran bahasa. Melalui ba-
Namun, upaya-upaya tersebut tampaknya hasa pengetahuan dan nilai-nilai diko-
masih dilakukan secara parsial dan hanya munikasikan dan diinternalisasikan. Wills
menyentuh wilayah fisik dan teknis, (1996:12) dengan tegas menyatakan bahwa
sedangkan penanggulangan bencana de- hal terpenting dalam mempelajari bahasa
ngan mengutamakan aspek mental berupa adalah menggunakan bahasa itu.
perubahan mindset dan penanaman sikap Keterampilan berbahasa yang terea-
belum banyak dilakukan. lisasikan dalam wujud penggunaan
Penanaman sikap cinta terhadap ling- bahasa dapat dibedakan menjadi dua,
kungan dapat diupayakan melalui jalur yakni keterampilan reseptif dan produktif

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


25

(Widdowson, 1987:36). Keterampilan re- rasa ingin tahu, dan mengembangkan


septif adalah penggunaan bahasa untuk pendapat.
memahami pesan, pendapat, perasaan, Buku pelajaran yang baik secara lang-
dan sebagainya yang disampaikan orang sung maupun tidak juga mengomunikasi-
lain. Keterampilan ekspresif adalah peng- kan nilai-nilai sosial dan budaya. Ini
gunaan bahasa untuk mengomunikasikan yang disebut ‘kurikulum tersembunyi’
pesan, gagasan, pendapat, dan sebagainya yang berupa program mendidik, tetapi
kepada orang lain. tidak dinyatakan dan tidak diperlihat-
Pembelajaran merupakan sistem yang kan. Hal ini bisa berupa ungkapan sikap
kompleks. Menurut Richards (2002:54), dan nilai yang secara tidak sadar dilaku-
terdapat empat faktor utama dalam pem- kan tetapi tetap mempengaruhi isi dan
belajaran, yaitu sekolah, guru, proses kesan terhadap bahan pengajaran dan
pembelajaran, dan siswa. Buku pelajaran, kurikulum secara keseluruhan. Karena
menurut Cunningsworth (1995:7), hen- sistem nilai yang pokok tidak eksplisit
daknya dipandang sebagai sebuah sum- dan tidak dinyatakan, kita perlu melihat
ber dalam mencapai tujuan pembelajaran buku pelajaran tersebut secara teliti me-
yang telah ditetapkan. Buku pelajaran nemukan apa saja nilai-nilai yang tidak
memiliki peran ganda dalam pembelaja- diungkapkan(Cunningsworth, 1995:91).
ran bahasa dan dapat berfungsi sebagai (1)
sumber untuk bahan presentasi lisan atau METODE
tertulis; (2) sumber aktivitas bagi prak- Pendekatan penelitian yang diguna-
tik dan interaksi komunikatif siswa; (3) kan dalam penelitian ini adalah peneli-
sumber referensi untuk siswa mengenai tian deskriptif kualitatif dengan metode
aspek kebahasaan (tata bahasa, kosakata, analisis isi (content analysis). Analisis isi
pengucapan, dll.); (4) sumber rangsangan dilakukan untuk mendeskripsikan dan
dan ide bagi aktivitas bahasa kelas; (5) si- menjelaskan muatan kecerdasan ekologis
labus (dalam buku terdapat tujuan belajar dalam buku sekolah elektronik mata pela-
yang telah ditentukan). jaran Bahasa Indonesia untuk SMP. Selain
Peran dan fungsi buku tersebut sejalan analisis terhadap buku pelajaran, juga
dengan pendapat Abbs dan Freebairn dilakukan studi pustaka yang berkaitan
(dalam Cunningsworth, 1995: 97) tentang dengan kecerdasan ekologis.
kebutuhan siswa dalam belajar bahasa. Keabsahan data yang diperoleh di-
Terdapat lima kebutuhan siswa dalam lakukan melalui triangulasi, pengecekan
mempelajari bahasa, yaitu (1) kebutuhan anggota, dan pemeriksaan sejawat mela-
berkomunikasi secara efektif; (2) kebutu- lui diskusi. Teknik analisis data yang
han untuk mengenal sistem bahasa; (3) digunakan adalah model analisis inter-
kebutuhan untuk menghadapi tantangan; aktif. Prosedur yang diguakan Miles dan
(4) kebutuhan untuk lebih mendalami Huberman (1984) adalah (1) pengumpu-
matapelajaran; dan (5) kebutuhan akan lan data (focusing the collection data); (2)
persilangan budaya. reduksi data (analysis during data collection,
Buku pelajaran dituntut memuat topik within site analysis, cross site analysis); (3)
yang gayut dengan kebutuhan siswa. Jika penyajian data (matrix displays some general
tidak, buku akan kehilangan perhatian suggestion); dan (4) penarikan simpulan
dari para penggunanya. Bahan pelajaran (drawingand verivying conclutions). Analisis
yang baik adalah bahan yang menciptakan dilanjutkan dengan penarikan simpulan
respon yang asli, yang memberi informasi, berdasarkan pada tema-tema yang men-
menantang, membangkitkan semangat, jadi fokus eksplorasi.
menambah pengalaman, mendorong

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
26

HASIL DAN PEMBAHASAN tentang pentingnya hidup selaras dengan


Manusia memiliki tanggung jawab alam dan sekaligus bertumpu pada mata
dalam pengelolaan lingkungan. Menu- rantai kehidupan dalam alam sekitar.
rut Soemarwoto (1991:73), pengelolaan Kesadaran tentang pentingnya alam inilah
lingkungan dapat diartikan sebagai usaha yang kemudian melahirkan dan menjelma
secara sadar untuk memelihara dan atau dalam perilaku yang selalu ramah atas
memperbaiki mutu lingkungan agar ke- lingkungan hidup, perilaku yang selalu
butuhan dasar kita dapat terpenuhi de- menjaga dan merawat lingkungan hidup
ngan sebaik-baiknya. Karena persepsi sebagai sebuah kebiasaan dan pola laku
tentang kebutuhan dasar, terutama untuk hidup.
kelangsungan hidup manusiawi, tidak Upaya menjaga lingkungan menuntut
sama untuk semua golongan masyarakat manusia melek ekologi. Melek ekologi
dan berubah-ubah dari waktu ke waktu, (ecolitary) adalah istilah yang digunakan
pengelolaan lingkungan haruslah bersifat oleh Capra untuk menggambarkan
lentur. Dengan kelenturan itu, kita berusa- manusia yang sudah mencapai tingkat
ha untuk tidak menutup pilihan golongan kesadaran tinggi tentang pentingnya
masyarakat tertentu untuk mendapatkan lingkungan hidup. Istilah lain yang sering
kebutuhan dasarnya. digunakan adalah ecological literacy.
Untuk mendapatkan mutu lingku- Ecoliteracy mengacu pada makna
ngan yang baik, usaha yang perlu dilaku- orang yang sudah tercerahkan tentang
kan manusia adalah memperbesar man- pentingnya lingkungan hidup. Ecoliteracy
faat lingkungan dan atau memperkecil menggambarkan kesadaran tentang pen-
risiko lingkungan. Untuk itu, manusia tingnya lingkungan hidup. Orang yang
dituntut memahami krisis dan bencana sudah sampai pada taraf ecoliteracy, de-
lingkungan hidup serta memberi solusi. ngan demikian, adalah orang yang sudah
Menurut Keraf (2014: 124), solusi yang sangat menyadari betapa pentingnya ling-
ditawarkan pada tempat pertama ada- kungan hidup, pentingnya menjaga dan
lah pemikiran atau paradigma alternatif merawat bumi, ekosistem, alam sebagai
karena penyebab utama dari krisis dan tempat tinggal dan berkembangnya ke-
bencana lingkungan hidup adalah kesala- hidupan. Atas dasar dan digerakkan oleh
han paradigma berpikir. Hanya dengan kesadaran inilah manusia menata pola
mengubah paradigma inilah akan mun- dan gaya hidupnya menjadi pola dan gaya
cul perilaku dan cara hidup baru sebagai hidup yang selaras dengan lingkungan
solusi akhir bagi keseluruhan krisis dan hidup. Manusia lalu menggunakan kesa-
bencana lingkungan hidup global. daran tersebut untuk menuntun hidupnya
Inti dari tawaran solusi ini adalah dalam segala dimensinya sampai menjadi
membangun sebuah masyarakat berkelan- sebuah budaya yang merasuki semua ang-
jutan, baik pada tingkat global, nasional, gota masyarakat untuk akhirnya tercipta-
atapun daerah. Sebuah masyarakat ber- lah sebuah masyarakat yang berkelanju-
kelanjutan membangun dan menata ke- tan (Keraf, 2014:127). Untuk itu, menurut
hidupannya secara bersama dengan ber- Keraf (2014: 129), pentingnya merevitali-
tumpu pada kesadaran tentang penting- sasi komunitas-komunitas—termasuk
nya lingkungan hidup. Kesadaran inilah komunitas pendidikan, komunitas bisnis,
yang disebut sebagai ecoliteracy atau melek dan komunitas politik—agar prinsip-
ekologi (Capra, 1997:297). prinsip ekologi bisa diwujudnyatakan
Kesadaran yang sama, menurut Keraf di dalam komunitas-komunitas sebagai
(2014:125), dapat pula bertumpu pada prinsip-prinsip pendidikan, manajemen,
filsafat bioregionalisme, yaitu kesadaran dan politik.

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


27

Prinsip-prinsip ekologis yang dimak- kecerdasan ekologis (Goleman, 2009).


sudkan oleh Capra (1997: 298-304) meli- Pada beberapa persoalan, kecerdasan
puti prinsip interdependensi, daur ulang, atau wawasan ekologis sering dikaitkan
kemitraan, fleksibilitas, dan keragaman. dengan nilai-nilai kearifan lokal kelompok
Dengan sedikit merevisi prinsip-prinsip masyarakat adat. Banyak pakar melihat
ekologis di atas dalam bukunya The Hid- bahwa wawasan dan kearifan ekologi
den Connections, Capra (2004: 201-202) yang dimiliki oleh masyarakat pedesaan
merumuskan prinsip-prinsip itu sebagai memiliki peran penting dalam upaya
jejaring (networks), siklus (cycles), energi pengelolaan sumber daya alam, pengayo-
surya (solar energy), kemitraan (pertner- man terhadap keanekaragaman hayati,
ship), keanegaramaan (diversity), dan ke- dan memberikan model atau cara hidup
seimbangan dinamis (dynamic balance). dengan lingkungan (Turner, Ignace, and
Berkes dalam Pilgrim, et. al, (2008: Ignace, 2000:1275).
1004-1005) mendeskripsikan empat ting- Kearifan lokal dapat berwujud nyata
katan dalam kecerdasan ekologis, yakni (tangible) dan takberwujud (intangible),
(1) mengidentifikasi komponen-kom- yaitu nilai-nilai yang turun-temurun dan
ponen ekosistem, baik biotik maupun abi- masih dilaksanakan, di antaranya ter-
otik; (2) memahami fungsi dan kegunaan cermin dalam tata wilayah (rumah adat,
setiap komponen dalam ekosistem; (3) permukiman, pengairan, sawah dan
memahami sistem pengelolaan alam dan ladang serta hutan), tata wayah yang
lingkungan; (4) memahami dan mampu ditunjukan berdasarkan fenomena alam,
menjalankan tata nilai yang berlaku dalam dan tata lampah yang diwujudkan dalam
sistem ekologi. aturan-aturan berkenaan dengan ling-
Kecerdasan ekologis mengacu pada kungan (etika lingkungan) serta upacara
pemahaman akan dampak ekologis ter- adat. Nilai-nilai tata lingkungan yang
sembunyi dan pemecahan untuk mem- ada di antaranya nilai adaptif terhadap
perbaiki hal tersebut. Kecerdasan ekolo- lingkungan, nilai preventif terhadap ben-
gis memadukan keterampilan kognitif cana, nilai keseimbangan dan keselarasan
dengan empati terhadap segala bentuk ekologis, nilai kesinambungan, nilai ke-
kehidupan. Kecerdasan sosial dan emo- percayaan, nilai kemasyarakatan (sosial
sional terbangun atas kemampuan untuk dan budaya).
melihat dari sudut pandang orang lain, Tata nilai sosial budaya dapat diarti-
merasakan apa yang dirasakan orang kan sebagai pola cara berpikir atau aturan-
lain, dan menunjukkan kepedulian kita. aturan yang mempengaruhi tindakan-tin-
Kecerdasan ekologis memperluas kapa- dakan dan tingkah laku warga masyarakat
sistas tersebut ke seluruh sistem alami. dalam kehidupan sehari-hari. Pada cara
Kita menunjukkan empati dan merasa berpikir itu tumbuh berkembang dan ko-
sedih melihat tanda-tanda penderitaan koh sebagai pedoman dalam bertingkah
bumi atau kita bertekad untuk membuat laku dalam masyarakat itu sendiri. Nilai-
segalanya menjadi lebih baik. Empati nilai sosial budaya yang telah mengakar
yang meluas ini meningkatkan analisis dalam kehidupan masyarakat merupakan
rasional terhadap unsur penyebab dan salah satu modal dasar bagi masyarakat
memengaruhi motivasi untuk mem- untuk membangun dan melestarikan
bantu. Kita harus mempelajari kepekaan lingkungan.
baru terhadap serangkaian ancaman tak Berdasarkan berbagai pendapat ahli
dikenal, yang berada di luar jangkauan di atas dapat disintesiskan bahwa kecer-
radar sistem saraf dan mempelajari cara dasan ekologis adalah kemampuan manu-
menghadapinya. Untuk itulah diperlukan sia dalam berinteraksi dengan lingkungan

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
28

serta kemampuan beradaptasi, mengon- Terdapat tujuh komponen kecerdasan


trol, mengatur, mempeduli, menjaga, ekologis pada buku pelajaran tersebut,
melestarikan, dan memanfaatkan ling- yakni mengidentifikasi komponen eko-
kungannya demi kelangsungan hidup sistem, memahami fungsi dan kegunaan
manusia. Komponen yang tercakup komponen ekosistem, memahami sistem
dalam kecerdasan ekologis meliputi (1) pengelolaan lingkungan, memahami tata
mengidentifikasi komponen-komponen nilai lingkungan, menunjukkan sikap
ekosistem, baik abiotik maupun biotik; menghargai lingkungan serta kepriha-
(2) memahami fungsi dan kegunaan tinan atas kerusakan lingkungan atau
komponen ekosistem, baik abiotok pencemaran lingkungan, melakukan
maupun biotik; (3) memahami sistem adaptasi tingkah laku terhadap lingkung-
pengelolaan alam dan lingkungan, baik an, memecahkan masalah yang timbul
abiotik maupun biotik; (4) memahami dari dampak lingkungan, mengelola/
tata nilai lingkungan, yang meliputi nilai melestarikan sumber lingkungan hidup,
kearifan lokal, nilai religius, dan nilai dan memanfaatkan lingkungan secara
normatif; (5) menunjukkan keprihatinan positif.
atas kerusakan lingkungan atau pence- Tujuh dimensi kecerdasan ekologis
maran lingkungan, baik abiotik maupun yang dimuat pada buku tersebut masing-
biotik; (6) melakukan adaptasi tingkah masing dideskripsikan dalam subdimensi
laku terhadap lingkungan, baik abiotok terkait, yakni aspek abiotik dan biotik,
maupun biotik; (7) memecahkan masalah serta kearifan lokal, nilai religius, dan
yang timbul dari dampak lingkungan nilai literer.Secara persentase, pemun-
(abiotik maupun biotik), baik secara in- culan komponen kecerdasan ekologis
dividual maupun kolektif; (8) mengelola/ dalam buku pelajaran tersebut mencapai
melestarikan sumber daya alam (abiotik 77% karena dari sembilan komponen
dan biotik), baik secara individual dan kecerdasan ekologis yang ada, dua kom-
kolektif; dan (9) memanfaatkan lingku- ponen kecerdasan ekologis tidak terdapat
ngan secara positif (abiotik dan biotik), dalam buku pelajaran tersebut. Sementara
baik secara individual maupun kolektif. itu, jika dilihat dari aspek kecerdasan
Berdasarkan konsep kecerdasan eko- ekologis, buku pelajaran tersebut baru
logis yang telah disintetis dari berbagai mencapai 40,63% saja (13 dari 32 aspek
teori di atas, selanjutnya buku sekolah yang dirumuskan).
elektronik mata pelajaran Bahasa Indo- Dimensi mengidentifikasi komponen
nesia SMP dianalisis dan dideskripsikan ekosistem aspek abiotik tersaji pada
hasilnya berikut ini. bagian evaluasi Pelajaran 3. Di dalam-
1. Berbahasa dan Bersastra Indonesia nya ditemukan wacana yang membahas
untuk SMP/MTs Kelas VIII Karangan keindahan Pulau Karimunjawa, meliputi
Asep Yudha Wirajaya dan Sudarma- keindahan pantai, cahaya matahari pagi
wati dan sore hari, serta kesejukan udara
Buku pertama yang dianalisis adalah (BBI8 A&S, 2008: 65). Sementara itu, pada
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk wacana Pelajaran 9 dan 10 ditampilkan
SMP/MTs Kelas VIII karangan Asep Yudha puisi “Masih Tersisa” karya Taufiq Abi
Wirajaya dan Sudarmawati (selanjutnya Sabda berisi tentang keindahan alam
disingkat BBI8 A&S). Buku pelajaran ini Indonesia yang patut dibanggakan dan
diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Dep- disyukuri keberadaannya dan puisi “Pada
diknas tahun 2008 dan memiliki ketebalan Gelombang” karya Tri Astoto Kodarie
208+viii halaman. yang menggambarkan keindahan laut
dengan ombak, batu karang, dan burung-

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


29

burung beterbangan (BBI8 A&S, 2008: 172 dan renungkan tentang laut. …”), tugas
& 185). Pelajaran 9 (“Selain perubahan iklim,
Komponen memahami fungsi dan emisi kendaraan bermotor dan industri
kegunaan komponen ekosistem buku BBI8 yang dapat menimbulkan efek gas rumah
A&S hanya memuat aspek biotik, seperti kaca diperkirakan juga akan meningkat-
tampak pada tugas Evaluasi Pelajaran 5. kan temperatur global rata-rata 14° C di
Di dalamnya dijelaskan fungsi dan man- akhir abad ini”) yang memberikan gam-
faat hutan bakau. Petikan “Sejatinya, 1.300 baran tentang bahaya emisi kendaraan
hektar hutan bakau bermanfaat sebagai dan industri terhadap gejala pemanasan
daerah resapan air serta penahan air un- global, bahan diskusi dampak peng-
tuk Jakarta” menunjukkan bukti manfaat gunaan teknologi yang dapat merusak
yang dihasilkan dari hutan bakau. Materi lingkungan yang memungkinkan siswa
tersebut memberikan pemahaman kepada memiliki keprihatinan terhadap peng-
siswa mengenai fungsi/kegunaan unsur- gunaan teknologi yang berdampak pada
unsur biotik (BBI8 A&S, 2008: 100). kerusakan lingkungan – serta aspek biotik
Muatan memahami sistem pengelo- seperti terlihat pada kutipan “… Limbah,
laan lingkungan (manusia, hewan, tum- polusi, dan kebisingan sepertinya meru-
buhan, dan mikroba dalam BBI8 A&S pakan satu kesatuan yang tidak mungkin
ditampilkan dalam kaitan aspek abiotik, lepas dari penggunaan mesin-mesin. …”
seperti tertuang dalam wacana berjudul (BBI8 A&S, 2008: 91, 108-109, 136, 163).
“Pencemaran Lingkungan” yang memuat Materi bermuatan komponen meme-
strategi penyelesaian masalah pencema- cahkan masalah yang timbul dari dampak
ran, yang terdiri atas dua langkah, yaitu lingkungan dalam buku ini hanya dising-
langkah pencegahan dan pengendalian gung pada aspek abiotik. Contoh muatan
(BBI8 A&S, 2008: 91-92). tersebut tersaji pada Uji Kemampuan 2
Komponen memahami tata nilai ling- Pelajaran 5 berupa tugas yang diberikan
kungan dalam buku ini hanya diperjelas kepada siswa untuk melakukan wawan-
dengan muatan nilai normatif. Hal terse- cara dengan tema masalah lingkungan
but tampak pada petikan hasil wawancara yang ada di sekitar guna memikirkan cara
pada wacana berjudul “Masalah Ling- atau strategi untuk memecahkan masalah
kungan, Kita Tinggal Tunggu Waktu” lingkungan (BBI8 A&S, 2008: 95).
yang memaparkan UU No 4 Tahun 1982 Sementara itu, komponen memanfaat-
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup kan lingkungan secara positif disajikan
dengan berbagai analisis kekurangan dan dalam dua aspek, abiotik dan biotik. Peti-
kelebihannya, serta wacana Pelajaran 10 kan wawancara dengan Bagas Kurniawan,
yang menampilkan UU No. 23 Tahun 1997 pemilik Ninety Nine Trees Community Kam-
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pung Rusa berisi strategi memanfaatkan
sebagai penguat argumen penulis tentang lingkungan secara positif sebagaimana
perempuan dalam pengelolaan lingkung- terlihat pada kutipan berikut. “Caranya
an hidup (BBI8 A&S, 2008: 94 &184). minimal kita punya rumah, kolam ikan,
Buku BBI8 A&S memuat materi dan punya tanaman untuk diolah. Jadi
komponen menunjukkan sikap meng- kita berkebun. ... Dengan kita membuat
hargai lingkungan serta keprihatinan atas makanan yang diambil dari alam, oto-
kerusakan lingkungan atau pencemaran matis kehidupan kita secara ekonomi
lingkungan melalui paparan aspek abi- maupun sosial lainnya akan lebih baik.”
otik – sebagaimana tersaji dalam Pelaja- (BBI8 A&S, 2008: 101).
ran 7 (“... Misalnya kalian ingin menulis Secara umum, buku BBI8 A&S cukup
tentang laut, sejenak kalian bayangkan banyak memuat komponen kecerdasan

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
30

ekologis, sekalipun aspek kecerdasan Unsur identifikasi ekosistem biotik


ekologis masih kurang. Kekurangan lain yang dimuat dalam buku ini adalah
yang terdapat dalam buku BBI8 A&S udara, tanah, dan musim. Selain itu,
meliputi: (1) dimensi kecerdasan ekolo- terdapat juga unsur abiotik yang berupa
gis lebih didominasi pada aspek kognitif unsur ekosistem waduk, pantai, dan laut.
dan afektif, sedangkan aspek psikomotor Teks yang berjudul Tamasya ke Masa Silam
tidak banyak ditemukan, (2) belum ada membahas cahaya matahari.
kesinambungan antara wacana berbasis Materi yang bermuatan identifikasi
kecerdasan ekologis dengan tugas atau unsur ekosistem biotik banyak ditemukan
tagihan yang diberikan kepada siswa, (3) pada Pelajaran 8 yang bertema Peningka-
dimensi kecerdasan ekologis yang muncul tan Hasil Pertanian dan Pelajaran 10 yang
dirasa masih kurang variatif, dan (4) buku bertema Menjaga Kelestarian Alam. Unsur
belum mengarahkan siswa untuk mem- biotik yang terdapat pada buku ini adalah
berdayakan dan melestarikan lingkungan, tumbuhan. Terdapat pula sebuah teks
khususnya lingkungan sekitar. hasil wawancara yang membahas cabai
Namun demikian, terlepas dari ke- kathur serta keunggulannya.
kurangan yang ada, buku ini memiliki Aspek biotik lainnya adalah hewan.
kelebihan, yakni (1) wacana tentang kein- Pada Pelajaran 1 terdapat sebuah teks
dahan alam, sistem pengelolaan lingkung- pengalaman yang mengesankan yang
an, masalah pencemaran lingkungan, dan membahas pencegahan demam berdarah.
strategi memanfaatkan alam secara positif Dalam teks tersebut dibahas tentang
banyak dikandung dalam buku ini, serta nyamuk. Dalam soal Uji Kompetensi 1
(2) dimensi-dimensi kecerdasan ekologis terdapat unsur biotik kerang. Bagian
tidak saja muncul pada tema lingkungan Rubrik Rehat Sejenak Pelajaran 8 mem-
pada Pelajaran 5, tetapi secara merata da- bahas unsur biotik hewan, yakni wereng
pat dijumpai pada hampir semua tema. dan kumbang lembing. Pada Pelajaran
10 terdapat sebuah teks laporan hasil
2. Bahasa Indonesia (untuk SMP/MTs wawancara mengenai pelestarian penyu
Kelas VII) Karya Atikah Anindyarini di Sulawesi Utara, teks bacaan yang ber-
dan Sri Ningsih judul Keindahan Alam Bawah Laut memba-
Buku kedua yang dianalisis berjudul has secara detail mengenai penyu laut dan
Bahasa Indonesia (untuk SMP/MTs Kelas VII) berbagai macam ikan hias (BI7 AA&S,
(selanjutnya disingkat BI7 AA&S) yang 2008: 132 ).
disusun oleh Atikah Anindyarini dan Sri Buku BI7 AA&S juga memuat materi
Ningsih, diterbitkan oleh Pusat Perbu- dimensi memahami fungsi dan kegunaan
kuan, Departemen Pendidikan Nasional komponen ekosistem. Subdimensi abiotik
pada tahun 2008 dan memiliki ketebalan ditampilkan dalam bentuk ulasan menge-
v + 154 halaman. nai kegunaan air bersih secara implisit.
Dimensi mengidentifikasi komponen “... saluran air agar tetap mengalir lancar.
ekosistem (abiotik dan biotik) ditampilkan ... Hidup sehat diawali dari lingkungan yang
pada Pelajaran 1 dan 10. Pelajaran menya- sehat”. Apabila air mengalir lancar, per-
jikan tema Menjaga Kelestarian Lingkungan. tumbuhan nyamuk penyebab demam ber-
Pentingnya air (Pelajaran 1)disajikan baik darah tidak berkembang, maka masyarakat
pada pengantar pelajaran, cerita pengala- terhindar dari penyakit demam berdarah
man yang mengesankan, teks bacaan, ru- (BI7 AA&S, 2008: 5 dan 7).
brik Rehat Sejenak, maupun bacaan soal Muatan materi memahami sistem
pada Uji Kompetensi 1 (BI7 AA&S, 2018: pengelolaan lingkungan dalam buku
1, 5, 6, 7, 8, 12, dan 13). ini dimunculkan pada beberapa bagian

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


31

untuk aspek abiotik dan biotik, seperti Paparan tentang kebiasaan warga Desa
terlihat pada Rubrik Rehat Sejenak Pela- Lalumpe yang gemar menyelamatkan
jaran 1 yang membahas cara pengolahan penyu di Pantai Tulaun dengan cara me-
sampah kering (anorganik), “... tempat laporkan pencuri penyu kepada kepala
sampah sebaiknya yang tertutup ....” dan teks desanya (“... setiap kali ada yang menangkap
soal nomor 9 Uji Kompetensi 1 yang mem- penyu, penduduk melaporkan kepada saya.”)
bahas mengenai pengolahan air limbah dan bantuan dari World Wide Life Fund
yang harus sesuai dengan ketentuan baku (WWF) berupa uang segar, kakus umum,
mutu limbah cair, “...pengolahan limbar cair dan instalasi air bersih untuk warga yang
perusahaan tersebut tidak melebihi ketentuan terbukti tidak menangkap penyu pada
baku mutu limbah cair”, serta penyampaian Pelajaran 10 mengungkapkan aspek nilai
amanat kepada anak dilakukan dengan kearifan lokal (BI7 AA&S, 2008: 137).
memaparkan kondisi memprihatinkan Nilai literer dan religius dikemukakan
ulah manusia yang demi keuntungan pada Pelajaran 1 melalui dongeng Si Janda
komersial justru melalaikan kelestarian dan Ketela Pohon yang memberi pemaha-
lingkungan (BI7 AA&S, 2008: 11 & 12). man kepada anak bahwa kehidupan di
Materi lain yang memuat aspek abiotik bawah kendali kuasa Tuhan (BI7 AA&S,
adalah Rubrik Rehat Sejenak Pelajaran 1 2008: 3). Hal tersebut dilengkapi dengan
yang membahas cara pengolahan sampah muatan subdimensi nilai normatif mela-
basah (organik) (“...pisahkan antara sampah lui sajian teks berjudul Keindahan Alam
kering dan sampah basah.”) dan Uji Kom- Bawah Laut yang di dalamnya terdapat
petensi Semester 2, yaitu teks yang ber- penjelasan hukum adat yang berlaku di
judul Pontianak Kembangkan Lidah Buaya Bali (“... kami nelayan bebas sianida! Jika ada
di Lahan Gambut. Melalui bacaan ini, anak yang melanggar, hukum adat berbicara dan
akan memahami bahwa tanah gambut sanksinya bisa berupa pengucilan oleh seluruh
apabila diolah dengan benar ternyata da- warga desa” (BI7 AA&S, 2008: 137).
pat dimanfaatkan untuk budidaya lidah Nilai-nilai literer dalam buku ini di-
buaya (BI7, 2008: 147). wakili oleh dongeng (legenda) yang ber-
Sementara itu, aspek biotik ditampil- judul Si Janda dan Ketela Pohon, cerita anak
kan melalui materi soal esai Uji Kompetensi yang berjudul Kebaikan Berbuah Kebaikan,
1 berupa teks yang berjudul Hutan Kon- teks bacaan pada soal Uji Kompetensi
servasi Dirambah yang membahas menge- yang berjudul Marty, Saat Pak Jago Sakit,
nai penebangan liar di Taman Wisata Asal Usul Nama Madura, puisi Paman-
Alam (TWA) Asuansang (BI7, 2008:11). Se- paman Tani Utun karya Piek Ardiyanto
lain itu, terdapat sebuah hasil wawancara Supriyadi, cerpen Tamasya ke Masa Silam,
pada uji Kompetensi 8 yang membahas dan puisi berjudul Serenade Pagi: Dusun
efisiensi pengolahan sayuran aeroponik Nenekku dalam Kerinduan. (BI7 AA&S,
(“Pemasaran sayuran aeroponik mudah ...”) 2008: 44-45, 58, 75, 113, 134, dan 138)
dan teks pada Uji Kompetensi Semester Buku ini juga memuat materi yang
2 berjudul Pontianak Kembangkan Lidah menunjukkan sikap menghargai lingkung-
Buaya di Lahan Gambut yang menjelaskan an serta keprihatinan terhadap kerusakan
bahwa lidah buaya dapat diolah menjadi lingkungan seperti tampak pada Pengan-
minuman, shampo, jus, dodol, dan maka- tar Pelajaran 1 penulis memaparkan kon-
nan (BI7 AA&S, 2008: 115 &147). disi lingkungan yang sudah mengkha-
Untuk komponen memahami tata watirkan karena tercemar dan menga-
nilai lingkungan, buku ini menampilkan jak siswa untuk peduli dan menjaga
materi bermuatan subdimensi nilai keari- kelestarian lingkungan, “... jika seluruh
fan lokal, normatif, religius, dan literer. masyarakat peduli dan ikut menjaga serta

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
32

melestarikannya, kerusakan lingkungan pasti semua sudah tersaji dalam buku ini. Di
dapat dicegah”. Pada bagian lain, teks pe- dalamnya, terdapat muatan 21 aspek dari
ngalaman pribadi yang membahas de- 32 aspek kecerdasan ekologis yang diru-
mam berdarah juga mengajak siswa untuk muskan. Dengan kata lain, buku terse-
turut menjaga kebersihan lingkungan but memuat 100% dimensi kecerdasan
sekitar dengan bekerja bakti, “... akhirnya, ekologis dan 65,63% untuk subdimensi
mereka bekerja bakti membersihkan lingkung- kecerdasan ekologis.
an sekitar, menguras bak mandi, ....” (BI7 Dapat dikemukakan bahwa kelebihan
AA&S, 2008: 1& 5). buku ini adalah (1) materi, tugas, dan lati-
Unsur kecerdasan ekologis pada kom- han soal sudah sesuai dengan kompetensi
ponen melakukan adaptasi tingkah laku dasar yang akan dipelajari oleh siswa dan
terhadap lingkungan abiotik dan biotik (2) setiap bagian pelajaran dalam buku ini
secara singkat disinggung melalui teks sudah diberi materi pengantar pembelaja-
yang berjudul Keindahan Alam Bawah Laut. ran yang dibutuhkan oleh siswa. Adapun
Di dalam teks tersebut dijelaskan bahwa hal-hal yang tercatat sebagai kekurangan
di Bali terdapat kesepakatan para nelayan buku ini, antara lain dikemukakan berikut
untuk tidak menggunakan sianida saat ini. (1) Aspek dan indikator yang perlu
mencari ikan di laut, yang melanggar diberikan kepada siswa tidak merata,
kesepakatan akan mendapatkan sanksi. bahkan ada aspek dan indikator yang
Oleh karena itu, siswa didorong untuk sama sekali tidak ada di dalam buku pela-
tidak melanggar larangan tersebut saat jaran ini. (2) Tugas dan latihan soal juga
berada di Bali demi menjaga laut yang masih kurang dalam memuat aspek dan
sehat (BI7 AA&S, 2008: 137) indikator tentang ekosistem baik abiotik
Penyajian komponen memecahkan maupun biotik.
masalah yang timbul dari dampak ling-
kungan disajikan dalam Rubrik Rehat 3. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs
Sejenak. Siswa diajak untuk turut ambil Kelas IX Karya Atikah Anindyarini,
bagian menjaga kebersihan lingkungan. Yuwono, dan Suhartanto
Siswa harus memiliki kesadaran pribadi Buku ketiga yang dianalisis adalah
untuk memisahkan sampah anorganik Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX
dan organik. Sampah yang berupa kertas Atikah Anindyarini, Yuwono, dan Suhar-
bekas, kantong plastik, botol, dan kaleng tanto (selanjutnya disingkat BI9 AAYS)
bekas dijadikan satu pada tempat sampah yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
anorganik (BI7 AA7S, 2008: 11). Departemen Pendidikan Nasional pada
Buku ini juga memuat komponen tahun 2008, dengan tebal buku194 + vii
melestarikan sumber lingkungan hidup. halaman.
Dalam teks yang berjudul Keindahan Alam Berdasarkan hasil analisis, ditemukan
Bawah Laut siswa diberi pemahaman sembilan komponen kecerdasan ekolo-
bahwa cita-cita masyarakat mengenai gis dan 23 aspek dari 32 aspek. Apabila
kelestarian lingkungan (kelestarian air) ditinjau dari persentase kemunculannya,
dapat diupayakan dengan penyusunan komponen kecerdasan ekologis telah
hukum yang jelas. Hukum tersebut selan- mencapai 100%; sedangkan persentase
jutnya dipublikasikan dan dengan sanksi kemunculan aspek kecerdasan ekologis
yang mengikat niscaya masyarakat jera 71,87%.
mengulangi perbuatan yang merugikan Bagian-bagian kecerdasan ekologis
lingkungan (BI7 AA&S, 2008: 137). yang dimunculkan dalam buku BI9
Berdasarkan sembilan komponen AAYS dideskripsikan berikut ini. Muatan
kecerdasan ekologis yang dirumuskan, mengidentifikasi komponen ekosistem

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


33

abiotik dan biotik. Wacana Pelajaran AAYS berkaitan dengan aspek abiotik
1 memuat unsur air dan cahaya. Hal saja. Pelajaran 7 memberikan pemahaman
tersebut diulang kembali pada uji kom- terhadap siswa mengenai sistem pengelo-
petensi (“Biji kopi itu dicuci hingga bersih laan unsur abiotik (air) secara tepat(BI9
dan dijemur dua-tiga hari agar benar-benar AAYS, 2008: 117).
kering.”). Sinopsis novel pada Pelajaran Komponen memahami tata nilai
7 menyebutkan beberapa unsur abiotik, lingkungan pada buku ini disampaikan
yaitu air, sinar matahari, dan sawah (BI9 berhubungan dengan nilai kearifan lokal
AAYS, 2008: 3, 15, dan 17). dan normatif. Nilai kearifan lokal yang
Aspek biotik dalam buku BI9 AAYS biasanya berhubungan dengan nilai-
diperkenalkan kepada siswa melalui kuti- nilai pada daerah tertentu, dalam buku
pan “... daun pisang ....” dan “... buah nangka pelajaran ini disajikan berkaitan dengan
....”. Keduanya merupakan tumbuhan lingkungan biotik.
yang masuk pada unsur biotik. Selanjut- Uji Kompetensi Pelajaran 7 menyaji-
nya, pada Uji Kompetensi Semester 1 di- kan bacaan yang memberikan pemaha-
sebutkan unsur biotik berupa hewan (itik) man kepada siswa mengenai nilai kearifan
dan pada wacana Pelajaran 7 disebutkan lokal di daerah tempat diceritakannya
tanaman padi dan melon. Pada wacana peristiwa (Banjar), “Seorang arsitek pe-
lain disebutkan unsur subdimensi biotik ngairan di Banjar baru saja selesai mengubur
berupa hutan mangrove, ikan, kayu, dan kepala kerbau untuk mengeringkan rawa Lak-
kera berhidung panjang dan berbulu ku- bok.” Dari penggalan kalimat tersebut siswa
ning emas (BI9 AAYS, 2008: 7, 9, 92, 123, dapat memahami bahwa nilai kearifan
dan 188). lokal di daerah Banjar menggunakan
Komponen memahami fungsi dan kepala kerbau untuk mengeringkan rawa
kegunaan komponen ekosistem aspek (BI9 AAYS, 2008: 126).
abiotik dan biotik. Pada wacana ditemu- Komponen menunjukkan sikap meng-
kan kalimat, “Biji kopi itu dicuci hingga hargai lingkungan serta keprihatinan
bersih dan dijemur dua-tiga hari agar atas kerusakan/pencemaran lingkungan
benar-benar kering.” Kalimat tersebut dikemukakan melalui deskripsi subdi-
memberikan pemahaman kepada siswa mensi aspek abiotik dan biotik. Dijelaskan
bahwa salah satufungsi air adalah untuk bahwa salah satu wujud keprihatinan
mencuci; sedangkan fungsi cahaya un- yang perlu ditunjukkan oleh siswa ada-
tuk menjemur. Pada bacaan Pelajaran 7 lah sikap prihatin terhadap kerusakan
siswa diberi pemahaman mengenai fungsi lingkungan abiotik. Buku pelajaran ini
unsur abiotik yang berupa airberfungsi memuat bacaan-bacaan yang mendorong
untuk mengairi sawah (BI9 AAYS, 2008: siswa untuk menunjukkan sikap kepriha-
3 & 117). tinannya tersebut (BI9 AAYS, 2008:101).
Buku BI9 AAYS menyajikan materi Sinopsis novel Kemarau karya A.A.
pada salah satu soal Uji Kompetensi Se- Navis pada Pelajaran 7 merupakan contoh
mester 1 berupa sebuah paragraf yang muatan yang mendorong siswa untuk
mengandung subdimensi biotik, “Itik menunjukkan sikap prihatin terhadap
Indonesia baik sekali diternakkan. Peme- kerusakan unsur abiotik. “Para petani se-
liharaannya sederhana , telurnya banyak, makin merasa berputus asa karena musim
dan memiliki dayatahan tahan yang baik kemarau yang panjang ... Keadaan itu
terhadap penyakit. Ia kuat sekali berjalan membuat mereka tdak mau lagi mengo-
jauh” (BI9 AAYS, 2008: 92). lah sawah atau mengairi sawah mereka.”
Komponen memahami sistem pe- Sikap yang muncul yaitu keprihatinan ter-
ngelolaan lingkungan disajikan buku BI9 hadap kondisi sawah yang diterlantarkan
oleh para petani (BI9 AAYS, 2008:117).

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
34

Komponen melakukan adaptasi ting- man dan memeliharanya, sesekali dengan


kah laku terhadap lingkungan abiotik dan merawat dan membersihkan taman (BI9
abiotik. Setiap manusia diwajibkan untuk AAYS, 2008: 133).
bisa beradaptasi dengan lingkungan Komponen memanfaatkan lingkung-
sekitar. Dengan adaptasi tersebut, ma- an secara positif dalam buku ini hanya
nusia dapat dengan mudah berinteraksi ditampilkan pada satu aspek, yaitu aspek
dalam kehidupannya. Salah satu adaptasi biotik. Pelajaran 1 memberikan cara kepa-
yang diperlukan adalah adaptasi dengan da siswa untuk bisa memanfaatkan unsur
lingkungan abiotik. Bacaan Pelajaran 7 abiotik secara positif. “Biji kopi itu dicuci
menunjukkan contoh strategi beradaptasi hingga bersih dan dijemur dua-tiga hari
dengan lingkungan abiotik. agar benar-benar kering.” Dari kalimat
“Suatu hari ada seorang bocah kecil ber- tersebut siswa dapat memanfaatkan air
nama Acin yang membantunya mengairi untuk mencuci biji kopi dan menjemurnya
sawah sehingga keduanya saling bergan- menggunakan cahaya. Pemanfaatan
tian mengambil air di danau dan mengairi kedua unsur ini sangat positif karena
sawah ....” (BI9 AAYS, 2008:117). memberikan keuntungan bagi pengguna
Siswa mengerti harus bertingkah laku (BI9 AAYS, 2008: 3).
seperti apa untuk menghadapi musim ke- Sebagaimana layaknya buku sekolah
marau dengan cuaca yang sangat panas. elektronik yang telah lolos peniaian oleh
Komponen memecahkan masalah Badan Standar nasional pendidikan,
yang timbul dari dampak lingkungan materi, tugas, dan latihan soalyang terda-
dikemukakan dalam beberapa bentuk. pat dalam buku ini sudah sesuai dengan
Pada wacana Pelajaran 7 siswa secara kompetensi dasar yang harus dipelajari
individual diberi strategi menyikapi oleh siswa. Sementara itu ditinjau dari
permasalahan yang muncul akibat dari perpektif muatan kecerdasan ekologis,
lingkungan abiotik. Siswa tetap harus bisa kekurangan yang terdapat dalam buku ini
memanfaatkan lahan pertanian meskipun adalah (1) ada sejumlah apek kecerdasan
dalam cuaca yang panas (musim kema- ekologis yang tidak tersaji dan (2) muatan
rau) (BI9 AAYS, 2008:123). aspek dan indikator tentang ekosistem
Komponen mengelola/melestarikan baik abiotik maupun biotik pada tugas
sumber lingkungan hidup pada buku ini dan latihan/ soal masih kurang.
dikemukakan dalam beberapa unsur. Di
dalam buku pelajaran ini disajikan materi- 4. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk
materi yang memberikan cara kepada SMP/MTs Kelas IX Karya Maryati
siswa secara individual untuk melestari- dan Sutopo
kan unsur abiotik dan biotik, di antaranya Buku keempatyang menjadi objek ka-
tersaji dalam contoh teks pidato. Dalam jian dalam penelitian ini berjudul Bahasa
teks pidato dimuat strategi untuk me- dan Sastra Indonesia 3 untuk SMP/MTs Kelas
lestarikan unsur abiotik, antara lain: (1) IX karyaMaryati dan Sutopo (selanjutnya
Menjaga kebersihan, membuang sampah disingkat BSI3 MS) yang diterbitkan oleh
pada tempatnya sehingga kota terlihat Penerbit Erlangga pada tahun 2008 dan
bersih dan (2) Menjaga program kali memiliki ketebalan sejumlah x+228 hala-
bersih yang sudah dicanangkan. Tidak man.
membuang sampah ke sungai membuat Berdasarkan hasil analisis yang telah
aliran air lancar, tidak banjir, dan tidak dilakukan, hanya ditemukan tiga dari
menyebabkan polusi air. Isi pidato juga sembilan komponen kecerdasan ekolo-
memberikan cara untuk melestarikan gis dalam buku pelajaran tersebut, yakni
unsur biotik, yakni dengan menjaga ta- mengidentifikasi komponen ekosistem,

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


35

memahami fungsi dan kegunaan kom- muka pucat, sering pusing,dan berbagai
ponen ekosistem, serta memahami sistem keluhan penyakit lain.
pengelolaan lingkungan. Jika ditinjau dari Berkenaan dengan pemahaman sistem
segi komponennya, buku pelajaran ini pengelolaan lingkungan, buku ini hanya
hanya menampilkan lima dari sembilan menampilkan materi yang berkaitan de-
kompoen kecerdasab ekologis (55,55%). ngan aspek biotik, seperti tampak pada
Sementara itu,jika ditinjau dari aspeknya, bagian Uji Kompetensi nomor 11(BSI3
buku ini hanya mengakomodasi delapan MS, 2008: 141). Dalam kutipan tersebut
dari 32 aspek kecerdasan ekologis yang ditekankan pentingnya pemupukan yang
ada (25%). berimbang untuk mendapatkan padi
Hasil analisis tiap komponen dan berkualitas.
aspek dapat dipaparkan berikut ini. Mua- Buku ini juga memiliki muatan me-
tan kecerdasab ekologis pertama adalah ngenai pemahaman tata nilai lingkungan,
mengidentifikasi komponen ekosistem, baik pada aspek nilai religius maupun
baik aspek abiotik maupun biotik disaji- normatif. Pada kutipan cerpen terdapat
kan pada buku BSI3 MS. Buku ini banyak kalimat “Apabila kupandang air muka
memuat unsur abiotik yang harus dikenali ayah, aku merasa senang. Mukanya
oleh siswa, seperti tampak pada kutipan bersih karena berkali-kali dicuci apabila
cerita pada Pelajaran 1 berikut, “Matahari mengambil air sembahyang.” Selanjutnya
semakin hangat melelehkan selapis tipis salju.” dalam kutipan cerpen ditemukan kali-
(BSI3 MS, 2008: 7). Sementara muatan mat “Lestarikan lingkungan kita sebagai
aspk biotik seperti tampak pada kutipan wujud syukur kita kepada Sang Maha
cerita “Anak-anak asrama suka meng- Pencipta” (BSI3 MS, 2008: 10 & 94).
ganggu. Mengambil tomat. Mengambil Meskipun tidak banyak, buku ini juga
ikatan kacang. Bukan untuk dimakan, mengandung nilai kecderdasan ekologis
hanya untuk mengganggu Mang Sayur yang berkenaan dengan menunjukkan
yang baik hati (BSI3 MS, 2008: 3). sikap positif terhadap lingkungan (ke-
Pemahaman fungsi dan kegunaan prihatinan dan menghargai) pada aspek
ekosistem pada aspek abiotik dan biotik biotik yang ditampilkan dalam BSI3 MS
dalam buku BSI3 MS ditampilkan kutipan tidak begitu banyak. Sebagai contoh dapat
cerpen berjudul “Emak” yang di dalam- kemukakan kutipan puisi berikut ini:
nya ditemukan kutipan “Tadi, saat aku cuci
nggak ada noda kayak gini.” (BSI3 MS, 2008: Untuk Kita Renungkan
69) dan Nabila menyirami bunga tadi ...
sore.” (BSI3 MS, 2008: 100). Kutipan terse- Anak menjerit-jerit, asap panas memba-
but menyebutkan fungsi unsur abiotik kar
air, yaitu untuk mencuci dan menyirami Lahar dan badai menyapu bersih
bunga. Sementara itu, usur biotik antara Ini bukan hukuman hanya satu isyarat
lain terdapat pada bagian Uji Kompetensi Agar kita mesti banyak berbenah
buku BSI3 MS, seperti pada kutipan ...
“Jamu Tradional Temu Lawak Akan me-
nyembuhkan keluhan Anda: Nyeri perut, Ditinjau dari kriteria yang ditetapkan
muka pucat, sering pusing,dan berbagai BSNP, buku ini memiliki sejumlah kele-
keluhan penyakit lain (BSI3 MS, 2008: bihan sebagai berikut. (21) Setiap bagian
137). Hal itu memberikan pemahaman pelajaran diawali dengan pengantar yang
mengenai fungsi dan kegunaan unsur menunjukkan pentingnya penguasaan
biotik tanaman temulawak yang berman- kompetensi dasar tertentu bagi siswa.
faat menyembuhkan keluhan nyeri perut, (2) Uji latih kompetensi, uji kebahasaan,

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
36

dan uji kompetensi sudah sesuai dengan dasan ekologis. Buku pelajaran bahasa
kompetensi dasar yang harus dipelajari Indonesia untuk SMP pada umumnya
oleh siswa. (2) Setiap bagian pelajaran masih lebih dominan menyajikan hal-hal
dalam buku ini sudah diberi materi peng- yang bersifat pengetahuan dan belum me-
antar pembelajaran yang dibutuhkan oleh nekankan pada internalisasi nilai kecer-
siswa. Sementa itu, kekurangan buku ini, dasan ekologis serta penerapannya, baik
khsusnya jika dilihat dari perpektif mua- berupa adaptasi tingkah laku terhadap
tan kecerdasan ekologis, banyak apek lingkungan, pemecahan masalah yang
kecerdasan ekologis yang tidak tersaji timbul dari dampak lingkungan, pengelo-
dan belum mampu memberikan pemaha- laan/pelestarikan sumber daya alam, dan
man yang memadai bagi siswa mengenai pemanfaatan lingkungan secara positif.
pentingnya menjaga dan melestarikan
lingkungan. UCAPAN TERIMA KASIH
Artikel ini merupakan sebagian dari
SIMPULAN hasil penelitian eksploratif untuk mengem-
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- bangkan model Buku Teks Bahasa Indo-
bahasan dapat dikemukakan beberapa nesia Berbasis Kecerdasan Ekologis bagi
simpulan sebagai berikut. Pertama, ke- Siswa SMP. Penelitian ini terlaksana atas
cerdasan ekologis adalah kemampuan bantuan dana dari Direktorat Penelitian
manusia dalam berinteraksi dengan ling- Pengabdian kepada MasyarakatDikti
kungan serta kemampuan beradaptasi, melalui Skim Hibah Kompetensi (Hikom)
mengontrol, mengatur, mempeduli, dengan nomor kontrak 339/UN27.11/
menjaga, melestarikan, dan memanfaat- PL/2015. Atas kesempatan yang diberikan
kan lingkungannya demi kelangsungan kami mengucapkan terima kasih. Ucapan
hidup manusia. Komponen yang tercakup terima kasih juga kami sampaikan kepada
dalam kecerdasan ekologis meliputi (1) kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia
mengidentifikasi komponen-komponen SMP di Surakarta termpat penelitian ini
ekosistem; (2) memahami fungsi dan dilaksanakan. Kepada redaksi LITERA
kegunaan komponen ekosistem; (3) me- terima kasih atas dimuatnya artikel ini.
mahami sistem pengelolaan alam dan
lingkungan; (4) memahami tata nilai DAFTAR PUSTAKA
lingkungan, yang meliputi nilai kearifan As-syakur, A.R., dkk. 2010. “Studi Pe-
lokal, nilai religius, dan nilai normatif; rubahan Penggunaan Lahan di DAS
(5) menunjukkan keprihatinan atas keru- Badung”. Dalam Jurnal Bumi Lestari,
sakan lingkungan atau pencemaran ling- Vol. 10, No. 2. pp. 200-208.
kungan; (6) melakukan adaptasi tingkah Capra, Fritjof. 1997. The Web of Life: A New
laku terhadap lingkungan; (7) memecah- Scientific Understanding of Living Sys-
kan masalah yang timbul dari dampak tems. London: Flamingo.
lingkungan; (8) mengelola/melestarikan Capra, Fritjof. 2004. The Hidden Connec-
sumber daya alam; dan (9) memanfaatkan tions: A Science for Sustainable Living.
lingkungan secara positif. London: Flamingo.
Kedua, komponen-komponen kecer- Cunningsworth, Alan. 1995. Choosing Your
dasan ekologis di atas tersaji secara Coursbook. Oxford: Heinemann.
variatif dalam buku pelajaran bahasa Goleman, Daniel. 2009. Ecological Intelle-
Indonesia untuk siswa SMP; dari buku gence: How Knowing the Hidden Impact
yang hanya memuat tiga komponen ke- of What We Buy Can Change Everything,
cerdasan ekologis sampai dengan buku New York: Broadway Books.
yang memuat semua komponen kecer-

LITERA, Volume 15, Nomor 1, April 2016


37

Kasia, Rahmad, dkk. 2011. Penanganan Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi, Lingku-
Masalah Pembalakan Liar di Kawasan Ulu ngan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta:
Masen, Aceh: Strategi, Aksi dan Tujuan Djambatan.
di Masa Yang Datang. Aceh: Laporan Suganda, Emirhadi, Yandi Andri Yatmo,
Fauna & Flora International. dan Paramita Atmodiwirjo. 2009.
Keraf, A. Sonny. 2014. Filsafat Lingkungan “Pengelolaan Lingkungan dan Kon-
Hidup: Alam sebagai Sebuah Sistem disi Masyarakat pada Wilayah Hilir
Kehidupan Bersama Fritjof Capra. Yog- Sungai”. Makara, Sosial Humaniora,
yakarta: Kanisius. Vol. 13, No. 2, Desember 2009: 143-
Pilgrim, Sarah E., et.al. 2008. “Ecologi- 153.
cal Knowledge is Lost in Wealthier Turner, Nancy J., Ignace, Marianne
Communities and Countries”. Envi- Boelscher, and Ignace, Ronald. 2000.
ronmental Science & Technology/Vol. “Traditional Ecological Knowledge
42, No. 4. And Wisdom Of Aboriginal Peoples
Richards, Jack C. 2002. Curriculum De- In British Columbia”. Ecological
velopment in Language Teaching. New Applicationis, 10 (5), 2000, pp. 1275-
York: Cambridge University Press. 1287, 2000 by the Ecological Society
Riswan, Henna Rya Sunoko, dan Agus of America.
Hadiyarto. 2011. “Pengelolaan Sampah Utina, Ramli. 2012. “Kecerdasan Ekologis
Rumah Tangga di Kecamatan Daha dalam Kearifan Lokal Masyarakat
Selatan”. Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, Bajo Desa Torosiaje Provinsi Goron-
No. 1, April 2011. talo”. Makalah. Dimuat dalam Prosid-
Santoso, Harry. 2012. “Aplikasi “SSOP ing Konferensi dan Seminar Nasional
BANTAL” Berbasis DAS untuk Pe- Pusat Studi Lingkungan Hidup Indo-
nanggulangan Banjir dan Tanah Long- nesia Ke 2, 13-15 September 2012 di
sor. Jurnal Penanggulangan Bencana Mataram.
Volume 3 Nomor 1, Tahun 2012. Wills, Jane. 1996. A Framework for Task-
Sartohadi, Junun dan Suyono. 2003. Based Learning. England: Longman.
“Mencermati Penyebab Banjir Pan- Widdowson, H.G. 1987. “The Teaching of
tai Utara Jawa Tengah pada Satuan English as Communication” The Com-
Wilayah Sungai Pemali-Comal”. Pro- municative Approach to Language Teach-
siding Lokakarya Nasional dengan ing, (ed) C.J. Brumfit dan K. Johnson.
Tema Menuju Pengelolaan Sumber- Oxford: Oxford University Press.
daya Wilayah Berbasis Ekosistem http://www.republika.co.id/berita/na-
untuk Mereduksi Potensi Konflik sional/umum/14/03/04/n1wxjl-bnpb-
Antardaerah. 245-orang-meninggal-akibat-bencana-
2014

Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Anda mungkin juga menyukai