Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN


ASN DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

JUDUL
PENINGKATAN PENGELOLAAN ARSIP
DI UNIT KERJA SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
INDUSTRI TRANSPORTASI

Disusun Oleh :

Nama : Sri Ningrom

NIP : 198708162019032009

Jabatan : Pengelola Data

Instansi Asal : Kementerian Riset, Teknologi,


dan Pendidikan Tinggi

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXIX

PUSDIKLAT SDM KETENAGAKERJAAN KEMNAKER RI

TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : PENGELOLAAN ARSIP YANG BAIK DAN


BENAR DI UNIT KERJA SEKSI
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TRANSPORTASI
NAMA : SRI NINGROM, S.T.
NIP : 198708162019032009
INSTANSI : KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
JABATAN : PENGELOLA DATA

Jakarta, September 2019

Menyetujui,

COACH / PEMBIMBING MENTOR

Dr. Ir Sugiarto Sumas, M.T. Dr. M. Athar Ismail Muzakir


NIP. 195804171982031004 NIP. 198003152009121001

ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah
Subhanahuwata’ala atas seluruh rahmat dan karuniaNya yang tak henti
hentinya dicurahkan kepada semua makhluk di dunia ini. Khususnya
kepada penulis yang telah diberikan kemudahan dan kelapangan dalam
menyelesaikan tugas Rancangan Aktualisasi dengan judul ‘Pegelolaan
Arsip yang Baik dan Benar di Unit Kerja Seksi Pengembangan Teknologi
Industri Transportasi’.
Adapun tujuan dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai indikator untuk menilai sejauh mana nilai-nilai dasar ANEKA dan
peran kedudukan ASN dalam NKRI terinternalisasi dan dimplementasikan
oleh penulis. Dan juga semoga output dari rancangan aktualisasi ini
apabila telah dilaksanakan, dapat bermanfaat bagi unit kerja penulis.
Selain itu rancangan aktualisasi ini menjadi kewajiban kepada penulis
untuk dipenuhi sebelum melangkah pada tahapan pelaksanaan aktualisasi
di tempat habituasi.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan, masukan maupun dukungan moral dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Ibu Elsie Armaita, S.H., M.H., selaku Kepala Pusdiklat SDM
Ketenagakerjaan Kemnaker RI;
2. Dr. Ir Sugiarto Sumas, M.T., selaku coach aktualisasi Pendidikan
dan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXXIX;
3. Dr. M. Athar Ismail Muzakir, selaku mentor aktualisasi dan habituasi
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS, unit kerja Direktorat
Pengembangan Teknologi Industri;
4. Semua panitia, Widyaiswara dan penyelenggara pelatihan dasar
CPNS;

Terima kasih juga penulis haturkan kepada Kedua orang tua yang
senantiasa memberikan dukungan moral dan sebagai motivasi bagi
penulis, suami tercinta yang selalu mendukung dan memberikan
semangat bagi penulis, teman-teman peserta Diklatsar dan juga di unit
kerja, serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
membantu penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam


rancangan aktualisasi ini olehnya itu penulis memohon maaf atas segala
kesalahan. Saran dan kritik yang membangun tentu sangat diharapkan
sebagai perbaikan untuk menghasilkan output yang lebih baik lagi.

Jakarta, September 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 2
C. Nilai-Nilai Dasar ASN ...................................................................... 4
D. Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI ....................................... 10
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ............................................................ 15
A. Visi Misi dan Nilai-Nilai Organisasi .................................................. 15
B. Struktur Organisasi ......................................................................... 17
C. Tugas Pokok Peserta di Unit Kerja ................................................. 18
BAB III ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU ............ 20
A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisa Penyebab ....................................... 20
B. Isu Terpilih....................................................................................... 22
C. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................ 24
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 27
A. Uraian Kegiatan .............................................................................. 27
B. Potensi Kendala dan Rencana Antisipasi........................................ 38
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi........................................................ 38
BAB V PENUTUP...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. vii

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan ........................................................21


Tabel 3.2 Identifikasi Gagasan Pemecahan ……………………………….25
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi .............................................................29
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Aktualisasi .....................................................38

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan


pengembangan ………………………………………………………………..17
Gambar 3.1 Teknik Fish Bone ............................................................. 23

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008, kementerian


adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Kementerian berkedudukan di ibukota negara yaitu
Jakarta dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
presiden. Sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014, dalam
melaksanakan aktifitas pemerintahan, kementeriaan mempekerjakan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) yang menjadi
penggerak roda organisasi. Pegawai ASN yang dipekerjakan di
kementerian maupun pada lembaga pemerintah lainnya terbagi atas
dua jenis yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Seseorang yang telah berikrar sebagai ASN berarti telah siap


untuk mewakafkan dirinya untuk mengabdi pada negara dan
masyarakat. Karena tugasnya adalah mengabdi pada negara maka
tujuan utama dari ASN adalah melaksanakan cita-cita bangsa serta
mewujudkan tujuan negara seperti yang tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh
karena itu perlu dibentuk ASN yang berintegritas, profesional, netral,
bersih dari KKN, serta mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan sebagai unsur perekat
dan pemersatu bangsa.

Dalam upaya pembentukan karakter ASN tersebut, perlu


dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) yang mengarah pada upaya peningkatan sikap dan semangat

1
pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa,
negara dan tanah air. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang tertuang dalam lima
Nilai Dasar Profesi ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang dikenal dengan sebutan
ANEKA serta kedudukan dan peran sebagai PNS yaitu dalam hal
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Hal ini
diatur dalam Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kelima nilai ANEKA tersebut kemudian dibuat dalam satu
rancangan aktualisasi sebagai salah satu proses untuk menjadikan
aktual/nyata terjadi. Rancangan Aktualisasi merupakan rencana
penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat kerja/magang
dengan bimbingan coach dan mentor. Di dalam rancangan aktualisasi
ini berisikan beberapa rencana kegiatan yang mengandung nilai-nilai
ANEKA yang akan diimplementasikan di Unit Direktorat
Pengembangan Teknologi Industri.

Permasalahan yang di angkat di Direktorat Pengembangan


Teknologi Industri adalah kurangnya kecepatan dalam pencarian data
penelitian pengembangan teknologi industri transportasi. Isu ini dipilih
berdasarkan tingkat keseriusan dan dampaknya apabila tidak segera
diatasi. Hal ini dikarenakan kurangnya penerapan pengelolaan arsip
yang baik dan benar. Untuk mengatasi permasalahan ini, rancangan
aktualisasi yang akan dibuat harus menerapkan pengelolaan arsip
yang baik dan benar sehingga dapat membuat pencarian data
penelitian menjadi lebih cepat.

B. Tujuan dan Manfaat


Secara umum tujuan dari dibuatnya rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai bentuk aktualisasi dari penerapan nilai-nilai dasar ASN

2
yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) serta pelaksanaan peran dan kedudukan ASN
sebagai penyelenggara negara pada instansi pemerintah. Secara
khusus tujuan dari rancangan aktualisasi ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi Aparatur Sipil Negara;
2. Memahami dengan baik peran dan kedudukan ASN sebagai
penyelenggara negara pada instansi pemerintah;
3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara, ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN
sebagai penyelenggara negara pada instansi pemerintah.

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan rancangan


aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Peserta Diklat
Sebagai acuan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI di unit kerja.
2. Bagi Unit Kerja
Tercapainya visi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan yaitu meningkatnya relevansi dan produktifitas
riset dan pengembangan iptek untuk daya saing bangsa. Melalui
misi yang ke-1 yaitu menghasilkan kebijakan riset dan
pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan
pengguna. Hal ini dikarenakan yang menjadi tujuan rancangan
kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam
pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data

3
penelitian lengkap dan mudah di akses maka akan mempermudah
dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan
riset selanjutnya.

C. Nilai-Nilai Dasar ASN

Indikator dari nilai-nilai dasar ASN adalah Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang harus ditanamkan pada setiap ASN antara lain:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu:


a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

4
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

a. Untuk menyediakan control demokratis (peran demokrasi),


dengan membangun suatu system yang melibatkan
stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat,
pihak swasta, legislative, yudikatif dan di lingkungan pemerintah
itu sendiri baik di tingkat kementerian, lembaga maupun
daerah);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).

2. Nasionalisme
Nasionalisme secara luas diartikan sebagai pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai dasar nasionalisme antara lain, yaitu:
a. Sila pertama (Ketuhanan)

5
Religius, toleran, amanah, etos kerja, transparan, tanggung
jawab, integritas, dan pengabdian
b. Sila kedua (Kemanusiaan)
Humanis, saling menghargai dan menghormati, persamaan
derajat, serta tidak diskriminatif
c. Sila ketiga (Persatuan)
Gotong royong, cinta tanah air, rela berkorban, mengutamakan
kepentingan publik, menjaga ketertiban dan saling bersinergi
d. Sila keempat (Kerakyatan)
Musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat,
menerima masukan, arif, dan bijaksana
e. Sila kelima (Keadilan)
Adil, saling menolong, tidak tamak, dan sederhana

3. Etika Publik
Etika diartikan sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tidakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Adapun dalam melaksanakan tugas ASN memiliki sejumlah
kode etik yang harus dipatuhi. Kode etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok

6
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yanga menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

7
Nilai-nilai dasar dari etika publik adalah Jujur, Bertanggung
jawab, Integritas tinggi, Cermat, Disipilin, Hormat, Sopan, Taat
pada peraturan perundang-undangan, Taat perintah, Menjaga
rahasia.

4. Komitmen Mutu

Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu yaitu efektif, efisien,


inovasi, dan orientasi pada mutu. Efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur,
dan mekanisme yang keluar alur. Karakteristik ideal dari tindakan
yang efektif dan efisien antara lain: penghematan, ketercapaian
target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, pekerjaan
dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta terciptanya
kepuasan semua pihak: pimpinan, pelanggan, masyarakat, dan
pegawai itu sendiri. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang
tidak efektif dan tidak efisien adalah ketidaktercapaian target kerja,
ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan kredibilitas instansi
tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan akan menimbulkan
kerugian secara finansial.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat

8
pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).

Merujuk ketiga pandangan di atas dapat dirumuskan bahwa


nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
a. mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients;
b. memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
c. menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
d. beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi;
e. menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;
f. melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin corruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani
corruption berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) korupsi adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan
dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

9
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
a. Kerugian keuangan negara
b. Suap-menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan
g. Gratifikasi

Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi


merupakan kontribusi untuk dapat mengetahui apakah nilai-nilai
organisasi telah selaras dan menampung secara maksimal nilai-
nilai dasar anti korupsi. Keselarasan tersebut akan mengurangi
dilema etik dan menjadi payung bagi kontribusi dalam
membangun sistem integritas.
Komitmen anti korupsi tidak hanya diikrarkan lewat perkataan,
namun harus dimanifestasikan seorang ASN dalam melaksanakan
tugas jabatannya. Nilai-nilai anti korupsi yang harus dimiliki
seseorang untuk mewujudkan ikrar anti korupsi antara lain adalah
jujur, peduli, mandiri, disiplin, berani, adil, sederhana, kerja keras
dan tanggung jawab.

D. Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI

Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara.


Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah dan pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Sedangkan peran ASN
adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

10
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yangprofesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

1. Pelayanan Publik
Peran Aparatur Sipil Negara sangatlah urgen dalam
menciptakan masyarakat madani yang patuh pada hukum, dinamis
pada perkembangan teknologi, menjunjung keadilan dan bermoral.
ASN memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan publik
yang dilaksanakan secara adil dan merata kepada masyarakat.
Tugas pegawai ASN sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5
tahun 2014 adalah :
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Merujuk pada poin b mengenai pelayanan publik, pelayanan


publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan
/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Prinsip-Prinsip pelayanan publik adalah partisipatif, transparan,


responsif, tidak diskriminatif, murah dan mudah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

11
Sikap pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Passionate (Sangat bergairah = Bersemangat, Antusias)
b. Progressive (Memakai cara yang terbaik = termaju)
c. Proactive (Antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)
d. Prompt (Positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)
e. Patience (Penuh rasa kesabaran)
f. Proporsional (Tidak mengada-ada)
g. Punctional (Tepat waktu)

2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
perumusan kebijakan, manajmen program, dan pelayanan publik.
Whole of Government bertujuan menciptakan Good Governance
di mana terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah,
swasta/bisnis dan masyarakat. Adapun alasan WoG diperlukan,
antara lain:
a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik;
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan
publik;
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing
sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru
kontraproduktif atau ‘saling membunuh’;

12
d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong
perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit
pada kepentingan sektornya yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional; dan
e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi.

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,


yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
3. Membentuk gugus tugas
4. Koalisi Sosial

3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan zaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;

13
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan; dan
n. Kesejahteraan.

14
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

Tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015. Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terdiri atas :
a. Sekretariat Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
c. Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi;
d. Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi;
e. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan;
f. Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi;
g. Inspektorat Jenderal;
h. Staf Ahli Bidang Akademik;
i. Staf Ahli Bidang Infrastruktur;
j. Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas

A. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi

Visi
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek
dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”

15
Misi
1. Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas;
2. Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan
nilai tambah produk inovasi; dan
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka
reformasi birokrasi.

Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 54 Tahun 2016, tata nilai
kemenristekdikti terdiri atas:
a. Sinergi, yaitu membangun hubungan kerja sama dengan internal
maupun kemitraan eksternal yang produktif dan harmonis;

b. Integritas, yaitu bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan


berdasarkan sistem nilai, moral, kejujuran, komitmen, dan
kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Inovatif, yaitu membangun sikap menyempurnakan yang sudah


ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus
menerus dan berkelanjutan;
d. Akuntabel, yaitu mengembangkan sikap dan tindakan kerja yang
terukur dan bertanggung jawab terhadap hasil; dan

e. Profesional, yaitu bersikap dan bertindak dengan pengetahuandan


keahlian.

Visi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan


“Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan
iptek untuk daya saing bangsa”

16
Misi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
1. Menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil dan pengguna; dan
2. Meningkatkan produktivitas riset dan pengembangan iptek untuk
meningkatkan daya saing.
B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur organisasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset


dan pengembangan

17
C. Tugas Pokok Peserta di Unit Kerja
Berdasar pada pasal 341 Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2015,
susunan organisasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan terdiri atas:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal;


2. Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan;
3. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat;

4. Direktorat Pengembangan Teknologi Industri; dan

5. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual.

Sesuai tugas pokok dalam Permenristekdikti Nomor 89 Tahun 2017,


adapun tugas pokok di unit kerja, khususnya di Direktorat
Pengembangan Teknologi Industri adalah sebagai berikut :

1. mengumpulkan data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi;

2. menginput data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi;

3. mengolah data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi;

4. merekapitulasi data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi;

5. memverifikasi dan mengonfirmasi data pengembangan teknologi


industri bidang transportasi;

6. menyajikan data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi yang telah diolah;

18
7. melakukan pengkinian data pengembangan teknologi industri
bidang transportasi;

8. menyimpan data pengembangan teknologi industri bidang


transportasi;

9. menyiapkan bahan layanan permintaan data pengembangan


teknologi industri bidang transportasi;

10. melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai


pertanggungjawaban; dan

11. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

19
BAB III

ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU

A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisis Penyebab


Dalam mengidentifikasi persoalan isu-isu yang berkembang di
lokasi tempat aktualisasi salah satu caranya yaitu dengan Metode
USG. Metode USG merupakan kependekan dari Urgency,
Seriousness, Growth yaitu dengan menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 –
5 (skala likert). Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency
Urgency merupakan seberapa mendesak isu tersebut harus
dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa
keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi
2. Seriousness
Seriousness merupakan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang
sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain lebih
serius dibanding suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Growth menunjukkan seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

20
Dalam penentuan prioritas masalah dilakukan dengan
mengadakan pertemuan yang di pimpin oleh Kepala Seksi
Pengembangan Industri Transportasi yang diikut oleh 10 peserta yaitu,
para Kasubdit, Kasubbag, dan Staf.
Di bawah ini adalah hasil analisis identifikasi permasalahan dengan
menggunakan teknik analisis USG.

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan

21
Berdasarkan metode penentuan prioritas permasalahan di atas,
maka permasalahan yang menjadi prioritas adalah kurangnya
kecepatan dalam pencarian data penelitian pengembangan teknologi
industri transportasi.

Berdasarkan tingkat Urgency-nya, isu nomor satu penting


karena isu tersebut menyebabkan lambatnya pelayanan terhadap
stakeholder dalam memenuhi permintaan data. Selain itu dilihat dari
segi isu nya,dapat berdampak serius (Seriousness) karena jika tidak
ada solusi maka akan menghambat pekerjaan pegawai lain yang
membutuhkan data penelitian. Sedangkan berdasarkan tingkat
Growth-nya, isu tersebut harus segera diberikan bagaimana solusinya
karena apabila tidak diberikan solusi maka menghambat pekerjaan
pegawai lain atau stakeholder yang membutuhkan data penelitian.

B. Isu Terpilih
Berdasarkan pada identitas permasalahan ditemukan 5 isu
berdasarkan metode fishbone. Diagram tulang ikan atau fishbone
adalah salah satu metode di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga
diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect
diagram.

22
Adapun penerapan metode fishbone yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Teknik fishbone

Dari diagram fishbone di atas ditemukan penyebab dari isu


‘kurangnya kecepatan dalam pencarian data penelitian
pengembangan teknologi industri transportasi’, adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga


2. Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan arsip yang baik dan
benar
3. Kurangnya penerapan pengelolaan arsip yang baik dan benar
4. Kurangnya kemampuan IT khususnya tentang database
5. Kurangnya sarana dan prasarana pengarsipan seperti rak, lemari,
perangkat computer khusus database

23
Berdasakan diagram fishbone di atas, terdapat lima sumber
permasalahan yang melatarbelakangi munculnya isu. Pertama dari
segi SDM, tidak adanya staf, kurangnya pengetahuan tentang
pengelolaan arsip dan kemampuan IT khususnya tentang database di
Seksi Pengembangan Teknologi Industri Transportasi sebelum ada
CPNS yang baru masuk 3 bulan ini, dengan banyaknya beban kerja
yang harus dilakukan oleh Kasi. Kedua dari segi sarana dan prasarana
juga kurang mendukung, serta ketiga dari segi metode yaitu
kurangnya penerapan pengelolaan arsip yang baik dan benar
sehingga menyebabkan kurangnya kecepatan dalam pencarian data
penelitian yang dapat menghambat pekerjaan pegawai lain atau
stakeholder yang membutuhkan data penelitian.
Dari kelima isu di atas diambil satu yang menjadi isu terpilih
yaitu Kurangnya penerapan pengelolaan arsip yang baik dan benar.

C. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan pada isu terpilih sebelumnya maka dibuatlah


gagasan-gagasan pemecahan isu menggunakan metode tapisan
berdasarkan tingkat efektifitas, efisiensi dan kemudahan. Teori
Tapisan yakni model pemilihan alternatif terbaik dari berbagai
alternatif yang ada berdasarakan skala lirkert yaitu sebuah model
dalam menilai, membobot satu faktor dengan memberikan skore 1 – 5.
Faktor yang paling berpengaruh diberikan skore tertinggi, sebaliknya
yang pengaruhnya kecil diberikan skore 1 sesuai dengan tingkat
pengaruhnya. Teori Tapisan ini digunakan untuk melihat derajat
kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan.
Hasilnya adalah sebagai berikut:

24
Tabel 3.2 Identifikasi Gagasan Pemecahan Isu menggunakan
Metode Tapisan

No Alternatif Strategi Efektivitas Efisiensi Kemudahan Total Rank


1 Meningkatkan 4 3 4 11 2
pengetahuan tentang
pengelolan arsip yang
baik dan benar (sesuai
aturan)
2 Menambah sumber daya 1 1 1 3 5
manusia khususnya
tenaga

3 Pengadaan sarana dan 2 2 2 6 4


prasarana pengarsipan
seperti rak, lemari,
perangkat komputer
khusus database
4 Melakukan penerapan 5 4 5 14 1
pengelolaan arsip yang
baik dan benar baik
arsip fisik maupun
digital
5 Meningkatkan 3 5 3 11 3
kemampuan IT
khususnya tentang
database

Dari tabel tersebut tampak bahwa gagasan pemecahan isu


terpilih untuk dilaksanakan adalah melakukan penerapan pengelolaan
arsip yang baik dan benar baik arsip fisik maupun digital. Hal ini di
dukung pula oleh arahan dari pimpinan untuk melaksanakan gagasan
nomor 4 tersebut. Karena dengan menerapkan pengelolaan arsip yang
baik dan benar (arsip fisik maupun digital) akan mempermudah dalam
pencarian data melalui link yang akan dibuat juga sekaligus terdata
sesuai arsip sehingga, apabila arsip tersebut sudah mencapai masa
inaktif, bisa langsung diserahkan ke bagian pengarsipan di biro umum.

25
Gagasan ini dinilai lebih efektif dan efisien dibanding gagasan lainnya.
Meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan arsip dan juga
kemampuan IT tentang database membutuhkan waktu untuk
menunggu pengadaan diklat dari bagian kepegawaian. Untuk
menambah pegawai dan sarana prasarana juga memerlukan birokrasi
yang panjang dan waktu yang cukup lama.

26
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Uraian Kegiatan

Nama Peserta : Sri Ningrom


NIP : 198708162019032009
Unit Kerja : Direktorat Pengembangan Teknologi
Industri Direktorat Jenderal Penguatan Riset
dan Pengembangan
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya kecepatan dalam pencarian data penelitian
Pengembangan Teknologi Industri
2. Kurangnya kecepatan dalam mengetahui progress tahap
pencairan dana penelitian
3. Kurangnya kerapihan di unit kerja
Isu yang Diangkat : Kurangnya kecepatan dalam pencarian data
penelitian pengembangan teknologi industri
transportasi.

Gagasan Pemecahan Isu : Pengelolaan arsip yang baik dan benar baik
arsip fisik maupun digital

Kegiatan :
1. Menyampaikan gagasan kepada mentor
2. Koordinasi pengelolaan arsip dengan pegawai terkait
3. Mengumpulkan semua data penelitian pengembangan teknologi
industri transportasi
4. Memilah data penelitian sesuai dengan kategori

27
5. Menyusun data penelitian ke dalam format arsip yang sudah di
buat
6. Membuat daftar arsip yang juga memuat link untuk akses data
penelitian

28
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
UNIT KERJA: Seksi Pengembangan Teknologi Industri Transportasi

IDENTIFIKASI ISU:

1. Kurangnya kecepatan dalam pencarian data penelitian pengembangan teknologi industri transportasi

2. Kurangnya kecepatan dalam mengetahui progress tahap pencairan dana penelitian

3. Kurangnya kerapihan di unit kerja

ISU YANG DIANGKAT: kurangnya kecepatan dalam pencarian data penelitian pengembangan teknologi industri transportasi

GAGASAN PEMECAHAN ISU: Melakukan penerapan pengelolaan arsip yang baik dan benar baik arsip fisik maupun digital

KONSTRIBUSI
KETERKAITAN MATA TERHADAP VISI MISI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASIL PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Menyampaikan gagasan 1.1. Menghubungi mentor Lembar persetujuan Etika Publik Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
kepada mentor tentang ide atau gagasan mentor 1. Sopan santun mewujudkan visi mampu meningkatkan
yang akan dibuat sebagai 2. Hormat Direktorat Jenderal nilai organisasi :
rancangan aktualisasi Akuntabilitas Individu Penguatan Riset dan - Sinergi yaitu
Hubungan antara pengembangan yaitu membangun hubungan
individu dengan meningkatnya relevansi kerjasama yang produktif
lingkungan kerja yang dan produktifitas riset dan dan harmonis
saling pengembangan iptek untuk - Profesional yaitu
bertanggungjawab daya saing bangsa. Hal ini bersikap dan bertindak
dikarenakan yang menjadi dengan pengetahuan dan
1.2. Membuat rancangan Rancangan aktualisasi Akuntabilitas tujuan kegiatan adalah keahlian.
aktualisasi 1. Fokus untuk mempermudah dan
2. Profesional mempercepat dalam
3. Bersemangat pencarian data riset atau
penelitian.

29
1.3. Membuat janji pertemuan Jadwal presentasi Etika Publik
dengan mentor 1. Sopan santun Mewujudkan misi
2. Hormat Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan
Pengembangan yang ke-1
yaitu menghasilkan
1.4. Mempresentasikan Saran, kritik dan Etika Publik kebijakan riset dan
rancangan aktualisasi pendapat Menghargai pendapat pengembangan iptek yang
orang lain relevan antara penghasil
Manajemen ASN dan pengguna.
Menerima arahan
dan kebijakan

Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 1.1 :


a. Saya akan menghubungi mentor dan menyampaikan gagasan dengan sikap sopan santun dan hormat. (Etika Publik)
b. Saya akan menyampaikan gagasan kepada mentor dengan bertanggung jawab atas gagasan atau ide yang saya ajukan. (Akuntabilitas)

Deskripsi tahapan kegiatan 1.2 :


Dalam membuat rancangan aktualisasi, akan saya lakukan dengan fokus, profesional, dan bersemangat. (Akuntabilitas)

Deskripsi tahapan kegiatan1. 3 :


Saya akan berkoordinasi dengan atasan saya untuk menentukan waktu diskusi tentang rancangan aktualisasi dengan sikap sopan santun dan hormat. (Etika Publik)

Deskripsi tahapan kegiatan 1.4 :


a. Setelah mempresentasikan rancangan aktualisasi, saya akan menghargai pendapat dari atasan saya. (Etika Publik)
b. Setelah mempresentasikan rancangan aktualisasi, saya akan menerima arah dan kebijakan yang diberikan oleh atasan saya. (Manajemen ASN)

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 yaitu penyampaian isu dan gagasan masalah diharapkan dapat menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang menjadi tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau
penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah di akses maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan
riset selanjutnya.
- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu sinergi, dimana terjadi hubungan kerjasama antara peserta dengan mentor yang
produktif dan harmonis serta profesional karena peserta bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan keahlian.

30
2 Membuat format arsip 2.1. Berkomunikasi dengan Format arsip penelitian Whole of Government Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
fisik dan digital bagian tata usaha tentang yang sesuai dengan Kerja sama mewujudkan visi mampu meningkatkan
format arsip yang baik dan ketentuan di Nasionalisme Direktorat Jenderal nilai organisasi :
benar kemenristekdikti Persatuan Penguatan Riset dan - Sinergi yaitu
Komitmen Mutu pengembangan yaitu membangun hubungan
Sesuai dengan meningkatnya relevansi kerjasama yang produktif
ketentuan dan produktifitas riset dan dan harmonis;
pengembangan iptek untuk - Integritas yaitu
daya saing bangsa. Hal ini bersikap, bertindak, dan
2.2. Berkomunikasi dengan Draft format arsip Etika Publik dikarenakan yang menjadi mengambil keputusan
sesama staf seksi digital Sopan santun tujuan kegiatan adalah berdasarkan sistem nilai,
pengembangan teknologi Nasionalisme : untuk mempermudah dan moral, kejujuran,
industri transportasi dalam Tolong menolong mempercepat dalam komitmen, dan kepatuhan
membuat draft format arsip pencarian data riset atau pada ketentuan peraturan
digital penelitian. yang ada;
2.3. Berkonsultasi dengan Masukan, saran, dan Etika Publik - Profesional yaitu
kepala seksi kritik Menghargai pendapat Mewujudkan misi bersikap dan bertindak
orang lain Direktorat Jenderal dengan pengetahuan dan
Manajemen ASN Penguatan Riset dan keahlian.
Menerima arahan dan Pengembangan yang ke-1
kebijakan yaitu menghasilkan
kebijakan riset dan
2.4. Membuat Draft format Format arsip digital Akuntabilitas pengembangan iptek yang
arsip yang sesuai dengan 1. Cermat relevan antara penghasil
masukan, saran, dan kritik 2. Fokus dan pengguna.
dari kepala seksi

31
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 2.1 :


a. Untuk lebih mengetahui tentang format arsip yang baik dan benar, saya akan bekerjasama dengan bagian tata usaha. (Whole of Government)
b. Dalam bekerjasama dengan bagian tata usaha, saya akan selalu mengedepankan persatuan, meskipun staf lain tersebut berbeda suku dan ras. (Nasionalisme)
c. Dalam berkomunikasi dengan bagian tata usaha, saya akan meminta informasi terkait format arsip yang baik, dan saya terapkan format arsip tersebut sesuai dengan
ketentuan di kemenristekdikti. (Komitmen Mutu)

Deskripsi tahapan kegiatan 2.2 :


Saya akan meminta bantuan rekan sesama staf dengan sopan, bahasa yang santun (Etika Publik) dan saling tolong menolong dalam membuat draft format arsip
digital. (Nasionalisme)

Deskripsi tahapan kegiatan 2.3 :


a. Dalam berkonsultasi dengan atasan, saya akan menghargai pendapat dari atasan saya. (Etika Publik)
b. Dalam berkonsultasi dengan atasan, saya akan menerima arah dan kebijakan yang diberikan oleh atasan saya. (Manajemen ASN)

Deskripsi tahapan kegiatan 2.4 :


Saya akan membuat draft format arsip digital dengan cermat dan fokus agar didapatkan format yang baik dan sesuai dengan masukan kepala seksi. (Akuntabilitas)

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 yaitu menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang
menjadi tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah
di akses maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan riset selanjutnya.
- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu :
a. Sinergi, dimana terjadi hubungan kerjasama antara peserta dengan mentor dan pegawai lain yang produktif dan harmonis
b. Profesional, karena peserta akan bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan keahlian
c. Integritas, yaitu kepatuhan pada arahan dan kebijakan yang ada

32
3 Mengumpulkan semua 3.1. Bekerjasama dengan Kumpulan data atau Akuntabilitas Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
data penelitian sesama staf yang lain dalam berkas penelitian yang Bersemangat mewujudkan visi mampu meningkatkan
pengembangan mengumpulkan data atau berupa fisik/kertas Kerja keras Direktorat Jenderal nilai organisasi :
teknologi industri berkas penelitian yang Nasionalisme Penguatan Riset dan - Sinergi yaitu
transportasi berupa fisik/kertas Tolong menolong pengembangan yaitu membangun hubungan
meningkatnya relevansi kerjasama yang produktif
dan produktifitas riset dan dan harmonis
pengembangan iptek untuk - Profesional yaitu
daya saing bangsa. Hal ini bersikap dan bertindak
dikarenakan yang menjadi dengan pengetahuan dan
tujuan kegiatan adalah keahlian.
untuk mempermudah dan
mempercepat dalam
3.2. Bekerjasama dengan Kumpulan data atau Akuntabilitas pencarian data riset atau
sesama staf yang lain dalam berkas penelitian yang Bersemangat penelitian.
mengumpulkan data atau berupa digital Kerja keras
berkas penelitian yang Nasionalisme Mewujudkan misi
berupa digital Tolong menolong Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan
Pengembangan yang ke-1
yaitu menghasilkan
kebijakan riset dan
pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil
dan pengguna.

Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 3.1 dan 3.2 :


Dalam bekerjasama dengan staf lain saat mengumpulkan data penelitian, saya akan melakukan dengan bersemangat (Akuntabilitas), saling tolong menolong
(Nasionalisme), dan juga bekerja keras (Akuntabilitas) agar dapat selesai sesuai waktunya.

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang menjadi
tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah di akses
maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan riset selanjutnya.

- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu sinergi, dimana terjadi hubungan kerjasama antara peserta dengan staf lain yang

33
produktif dan harmonis serta profesional karena peserta bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan keahlian.

4 Memilah data penelitian 4.1. Memilah data penelitian Data penelitian Akuntabilitas Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
sesuai dengan kategori yang berupa fisik/kertas fisik/kertas yang Teliti mewujudkan visi mampu meningkatkan
sesuai dengan kategori sesuai dengan Fokus Direktorat Jenderal nilai organisasi :
kategori Komitmen mutu Penguatan Riset dan - Integritas yaitu
Sesuai dengan kategori pengembangan yaitu bersikap, bertindak, dan
meningkatnya relevansi mengambil keputusan
dan produktifitas riset dan berdasarkan sistem nilai,
pengembangan iptek untuk moral, kejujuran,
daya saing bangsa. Hal ini komitmen, dan kepatuhan
dikarenakan yang menjadi pada ketentuan peraturan
tujuan kegiatan adalah yang ada;
untuk mempermudah dan - Profesional yaitu
mempercepat dalam bersikap dan bertindak
4.2. Memilah data penelitian Data penelitian digital Akuntabilitas pencarian data riset atau dengan pengetahuan dan
yang berupa digital sesuai yang sesuai dengan Teliti penelitian. keahlian.
dengan kategori kategori Fokus
Komitmen mutu Mewujudkan misi
Sesuai dengan kategori Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan
Pengembangan yang ke-1
yaitu menghasilkan
kebijakan riset dan
pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil
dan pengguna.

Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 4.1 dan 4.2 :


Dalam memilah data penelitian, saya akan melakukan dengan teliti dan fokus (Akuntabilitas), serta sesuai kategori sehingga memudahkan dalam penyusunannya.
(Komitmen Mutu)

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

34
- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang menjadi
tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah di akses
maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan riset selanjutnya.
- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu integritas, dimana peserta bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan
berdasarkan sistem nilai, moral, kejujuran, komitmen, dan kepatuhan pada ketentuan serta profesional karena peserta bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan
keahlian.

5 Menyusun data 5.1. Menyusun data Susunan data Akuntabilitas Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
penelitian ke dalam penelitian yang berupa penelitian yang berupa Cermat mewujudkan visi mampu meningkatkan
format arsip yang sudah fisik/kertas sesuai dengan fisik/kertas sesuai Fokus Direktorat Jenderal nilai organisasi :
di buat format arsip dengan format arsip Komitmen mutu Penguatan Riset dan - Integritas yaitu
Sesuai dengan pengembangan yaitu bersikap, bertindak, dan
ketentuan format meningkatnya relevansi mengambil keputusan
Anti Korupsi dan produktifitas riset dan berdasarkan sistem nilai,
Jujur pengembangan iptek untuk moral, kejujuran,
daya saing bangsa. Hal ini komitmen, dan kepatuhan
dikarenakan yang menjadi pada ketentuan peraturan
tujuan kegiatan adalah yang ada;
untuk mempermudah dan - Profesional yaitu
mempercepat dalam bersikap dan bertindak
5.2. Menyusun data Susunan data Akuntabilitas pencarian data riset atau dengan pengetahuan dan
penelitian yang berupa digital penelitian yang berupa Cermat penelitian. keahlian.
sesuai dengan format arsip digital sesuai dengan Fokus
format arsip Komitmen mutu Mewujudkan misi
Sesuai dengan Direktorat Jenderal
ketentuan format Penguatan Riset dan
Anti Korupsi Pengembangan yang ke-1
Jujur yaitu menghasilkan
kebijakan riset dan
pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil
dan pengguna.

Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 5.1 dan 5.2 :


Dalam menyusun data penelitian, saya akan melakukan dengan cermat dan fokus (Akuntabilitas), serta sesuai dengan ketentuan format yang telah dibuat.
(Komitmen Mutu)

35
Saya akan menyusun data penelitian dengan jujur, dalam arti saya tidak akan menambah atau mengurangi data. (Anti Korupsi)

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang menjadi
tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah di akses
maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan riset selanjutnya.
- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu integritas, dimana peserta bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan
berdasarkan sistem nilai, moral, kejujuran, komitmen, dan kepatuhan pada ketentuan serta profesional karena peserta bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan
keahlian.

6 Membuat daftar arsip 6.1. Berdiskusi dengan Draft daftar arsip Etika Publik Berkontribusi dalam Kegiatan ini diharapkan
sesama staf tentang daftar Sopan santun mewujudkan visi mampu meningkatkan
arsip dan pembuatan link Nasionalisme Direktorat Jenderal nilai organisasi :
untuk akses data penelitian Tolong menolong Penguatan Riset dan - Sinergi yaitu
Komitmen mutu pengembangan yaitu membangun hubungan
Inovatif meningkatnya relevansi kerjasama yang produktif
Akuntabilitas dan produktifitas riset dan dan harmonis;
Profesional pengembangan iptek untuk - Profesional yaitu
daya saing bangsa. Hal ini bersikap dan bertindak
6.2. Berkonsultasi dengan Masukan, saran, dan Etika Publik dikarenakan yang menjadi dengan pengetahuan dan
kepala seksi kritik Menghargai pendapat tujuan kegiatan adalah keahlian
orang lain untuk mempermudah dan - Inovatif yaitu
Manajemen ASN mempercepat dalam membangun sikap
Menerima arahan dan pencarian data riset atau menyempurnakan yang
kebijakan penelitian. sudah ada dan
mengkreasi hal baru yang
Mewujudkan misi lebih baik

36
6.3. Membuat daftar arsip Daftar arsip dan link Akuntabilitas Direktorat Jenderal .
dan link untuk akses data untuk akses data Cermat Penguatan Riset dan
penelitian penelitian Fokus Pengembangan yang ke-1
Pelayanan publik yaitu menghasilkan
Aksesibel kebijakan riset dan
pengembangan iptek yang
relevan antara penghasil
dan pengguna.

Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan

Deskripsi tahapan kegiatan 6.1 :


Saya akan berdiskusi dengan rekan sesama staf secara sopan, dengan bahasa yang santun (Etika Publik) dan saling tolong menolong (Nasionalisme) dalam
membuat draft daftar arsip, serta mengerahkan daya pikir dan profesionalitas (Akuntabilitas) agar dapat membuat daftar arsip yang inovatif sehingga membuat lebih
cepat dalam pencarian data. (Komitmen Mutu)

Deskripsi tahapan kegiatan 6.2 :


Dalam berkonsultasi dengan atasan tentang daftar arsip dan pembuatan link, saya akan menghargai pendapat (Etika Publik) dan menerima arahan kebijakan dari
atasan saya.(Manajemen ASN)

Deskripsi tahapan kegiatan 6.3 :


Dalam membuat daftar arsip dan link, saya akan melakukan dengan cermat dan fokus (Akuntabilitas), serta aksesibel agar apabila ada rekan yang membutuhkan data
penelitian, dapat saya layani dengan baik dan lebih cepat. (Pelayanan Publik)

Deskripsi kontribusi terhadap visi dan misi serta nilai organisasi

- Kontribusi dengan visi dan misi ke-1 menghasilkan kebijakan riset dan pengembangan iptek yang relevan antara penghasil dan pengguna dikarenakan yang menjadi
tujuan kegiatan adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data riset atau penelitian. Sehingga apabila data penelitian lengkap dan mudah di akses
maka akan mempermudah dalam analisis data penelitian untuk membuat kebijakan-kebijakan riset selanjutnya.
- Penguatan nilai yang ada pada kegiatan ini yang selaras dengan organisasi yaitu :
a. Sinergi, dimana terjadi hubungan kerjasama antara peserta dengan mentor dan pegawai lain yang produktif dan harmonis
b. Profesional, karena peserta akan bersikap dan bertindak dengan pengetahuan dan keahlian
c. Inovatif, yaitu membangun sikap menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus menerus dan berkelanjutan

37
B. Potensi Kendala dan Rencana Antisipasi
Beberapa potensi kendala yang mungkin akan timbul dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi beserta rencana antisipasinya adalah
sebagai berikut:
1) Adanya tugas tambahan dari pimpinan. Sebagai antisipasinya,
saya akan memprioritaskan sesuai dengan urgensinya.
2) Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan memilah data
penelitian kemungkinan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebagai antisipasinya, kegiatan-kegiatan lain dapat diselesaikan
terlebih dahulu dengan prioritas output akhir yang berupa link data
penelitian dapat tercapai.

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi


Nama Peserta : Sri Ningrom
Unit Kerja : Direktorat Pengembangan Teknologi Industri
Waktu : 9 September 2019 s.d 11 Oktober 2019

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

September Oktober
No Rencana Kegiatan 2019, 2019,
Minggu ke- Minggu ke-

2 3 4 1 2

1 Menyampaikan gagasan kepada mentor

2 Koordinasi pengelolaan arsip dengan pegawai terkait


Mengumpulkan semua data penelitian pengembangan
3
teknologi industri transportasi
4 Memilah data penelitian sesuai dengan kategori
Menyusun data penelitian ke dalam format arsip yang
5
sudah di buat
Membuat daftar arsip yang juga memuat link untuk akses
6
data penelitian

38
BAB V

PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai media internalisasi nilai-


nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Disamping itu Rancangan aktualisasi ini
juga memiliki nilai dari peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yang harus
diaplikasikan di tempat kerja yang terdiri dari Pelayanan Publik,
Manajemen ASN dan Whole of Government. Rancangan aktualisasi
menjadi tolak ukur penulis dalam melaksanakan habituasi di Direktorat
Pengembangan Teknologi Industri dan dalam pelaksanaannya harus
disertai dengan bukti-bukti yang relevan.

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama off campus pada tanggal 9


September 2019 sampai dengan 11 Oktober 2019. Kegiatan yang
diajukan adalah melakukan pengelolaan arsip yang baik dan benar di unit
kerja. Dan pada setiap tahapan kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
ASN serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.

Penulis berharap adanya dukungan dari seluruh pihak dalam


melaksanakan rancangan aktualisasi ini agar dapat diterapkan dengan
baik di tempat habituasi.

38
DAFTAR PUSTAKA

Modul
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara 2017. Whole of Government: Modul
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tata Nilai, Budaya Kerja,
dan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi

vii
Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti Nomor 89 Tahun 2017 tentang Uraian Jabatan
Pelaksana di Lingkungan Unit Utama.

viii
ix

Anda mungkin juga menyukai