Anatomi Fisiologi Sistim Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistim Pencernaan
PENGERTIAN
Sistem pencernaan adalah suatu sistem organ yang bekerja menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh melalui rangkaian proses tertentu baik secara mekanis
maupun enzimatik.
1. FUNGS SISTIM PENCERNAAN
Fungsi sistem pencernaan adalah untuk mengubah molekul nutrisi organik kompleks ini menjadi
molekul organik dan anorganik sederhana yang kemudian dapat diserap ke dalam darah atau getah
bening untuk diangkut ke sel (Scanlon, 2007)
bagian sistim pencernaan tidak terjadi di dalam organ-organ ini, tetapi masing-masing berkontribusi
pada proses pencernaan (Scanlon, 2000
GIGI
– Fungsi : mengunyah (proses mekanik dimana makanan diubah menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil, sambil dicampur dengan air liur)
– Jenis gigi : sulung & permanen
– Sulung 20 gigi (incisivus, caninus, molar)
– Permanen 32 gigi (incisivus, caninus, premolar, molar)
LIDAH
– Fungsi Lidah : membantu menggerakkan makanan saat dikunyah / ditelan, pengecapan (indera
perasa), bicara
KELENJAR LUDAH
– Air liur / saliva = cairan pencernaan dalam rongga mulut
– Muara dari : kelenjar parotis, submandibula, sublingual
– Memicu sekresi saliva : makanan, benda asing, bau makanan parasimpatis
– Mengurangi sekresi : stress simpatis
– Enzim Amylase : Amilum Maltose
Pharynx reflex
Terdiri dari 3 bagian :
1. Nasopharynx terletak di atas palatum mole, berkaitan dengan saluran pernafasan
2. Oropharynx terletak di belakang arcus palatoglossus, epitel skuamous kompleks non keratin
3. Laryngopharynx terletak antara oropharynx sampai diatas tulang rawan hyoid
Food passageways connecting oral cavity - esophagus, no digestion
Esophagus
– Peristaltik, no digestion.
– Lower esophageal sphincter
Relax bolus masuk ke lambung
Kontraksi mencegah cairan lambung masuk ke esofagus
SWALLOWING :
* Buccal phase : volunter
* Pharingeal phase : in volunter
* Oesophageal phase : in volunteer
MENINDAI:
* Fase Buccal: sukarela
* Fase Pharingeal: secara sukarela
* Fase esofagus: secara sukarel
Tahap Volunter dari Penelanan
Bila makanan sudah siap untuk ditelan, “secara sadar” makanan ditekan atau digulung ke arah posterior ke
dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan ke belakang terhadap palatum.
Tahap Faringeal dari Penelanan
Sewaktu bolus makanan memasuli bagian posterior mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor
menelan di seluruh faring, dan impuls ini berjalan ke batang otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot
faringeal secara otomatis berikut:
1. Palatum mole menutupi nares posterior
2. Epiglotis bergerak ke belakang diatas pembukaan laring cegah makanan masuk trakea
3. Laring terangkat ke atas menarik dan melebarkan pembukaan esofagus
4. Relaksasi sfingter faringo-esofageal
Tahap Esofageal dari Penelanan
Terjadi proses peristaltik primer dan sekunder
Refleks menelan dikoordinasikan oleh medulla oblongata, yang menstimulasi urutan kontraksi dan relaksasi yang
tepat dalam otot skeletal yang berpartisipasi, sfingter, dan kelompok otot polos.
Bagian-bagian dari lambung :
1. Kardia
2. Fundus
3. Korpus
4. Pilorus
Bagian-bagian dari lambung :
1. Kardia
2. Fundus
3. Korpus
4. Pilorus
Fungsi Motorik Lambung
1. Penyimpanan sejumlah besar makanan sebelum makanan dapat diproses di duodenum
2. Pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung sampai membentuk campuran setengah cair yang
disebut kimus
3. Pengosongan makanan dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus
Mucous cell mucus
Parietal cell HCl & faktor intrinsik
Chief cell Pepsinogen
G cell hormon Gastrin
HCl : Pepsinogen pepsin
Pepsin : Polypeptide peptide
SMALL INTESTINE
Diameter 2,5 cm; Panjang +/- 6 m
Duodenum 25 cm / 10 inch
– Muara duktus biliaris : ampulla of Vater / hepatopancreatic ampulla
– Hormon Secretin (produksi empedu, produksi bikarbonat)
– Hormon Cholecystokinin (stimulasi pengeluaran empedu, produksi enzim pankreas)
Jejunum 2,4 m
Ileum 3,3 m
Produk akhir pencernaan darah dan limfe
USUS HALUS
Mukosa usus: epitel kolumner ( sel kolumner dgn mikrovili, sel goblet, sel
enteroendokrin )
Limfonodi Plaque Peyeri
Lapisan muskularis circular & longitudinal peristaltik
Absorbsi
– Sebagian air & alkohol gaster
Circular Plica
Sel kolumner + microvilli
Sel Goblet
Sel Enteroendokrin
Jaringan kapiler
Lakteal
USUS HALUS
Absorbsi
Nutrisi yang larut dalam air jaringan kapiler
Monosakarida, asam amino, ion (+), vitamin larut air (B & C) transpor aktif
Ion (-) transpor aktif dan pasif
Air & mineral (Na) osmosis
Nutrisi yang larut dalam lemak lakteal
FA + gliserol Trigliserida (TG)
TG + kolesterol + protein chylomicrons darah
Darah dari capillary networks vena porta di hepar
Pencernaan Enzimatik
molekul organik Lokasi pencernaan Perubahan molekul yang terjadi
kompleks
Karbohidrat 1. Mulut 1. Amilum maltosa (amylase saliva)
2. Duodenum 2. Amilum maltosa (amylase pancreas)
3. Jejunum - Ileum 3. Maltosa glucosa + glucosa (maltase)
Laktosa glucosa + galactosa (lactase)
Sukrosa glucosa + fruktosa (sucrase)
PANCREAS
Panjang +/- 15 cm
Fungsi: endokrin & eksokrin
Kelenjar eksokrin acini (tunggal: acinus)
Produksi enzim pencernaan utk 3 tipe molekul komplek (KH, Lemak, Protein)
– Amylase
– Lipase
– Trypsinogen Trypsin
Bicarbonate juice basa (netralisasi gastric juice di duodenum)
Pankreas, dipotong untuk menunjukkan saluran pankreas. Saluran pankreas utama bergabung dengan saluran
empedu.
Saluran pankreas utama, saluran empedu, Ampulla Vater, Saluran kistik, saluran hepar
Bagian mikroskopis menunjukkan acini dengan duktus dan beberapa pulau Langerhans.
Sel α, sel β, sel δ, kapiler (Pulau Langerhans)
Acini, saluran
USUS BESAR
Diameter 6,3 cm; panjang 1,5 m
Tidak ada pencernaan yang terjadi di usus besar
Makanan yang tidak dicerna: selulosa, udara
Sekresi: lendir pelumas
Colon: caecum - ascenden - transversum - descenden - sigmoid - rektum - canalis analis
Fungsi: absorbsi udara (80%), mineral, vitamin (diproduksi oleh flora normal), ion; eliminasi materi yang
tidak tercerna
- Appendiks
- Valvula Ileocecal
- Colon Ascenden
- Colon Transversum
- Colon Descenden
- Colon Sigmoid
- Rectum
- Canalis analis - anus
- Fleksura Hepatika / Hepatic flexure
- Fleksura Lienalis / Splenic flexure
- Taenia Coli
- Haustra
- Rectum
- Canalis analis
- Anus
- Internal anal sphincter
- External anal sphincter
- Feces / tinja : selulosa + undigestible material + bakteri + air
- Reflek Defekasi volunter
- Dimulai ketika feces masuk ke rektum peregangan dinding rektum reflek
- Internal anal sphincter otot polos
- External anal sphincter otot lurik
REFLEKS DEFEKASI
RINGKASAN
Proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi memungkinkan tubuh untuk menggunakan molekul
makanan kompleks untuk banyak tujuan
Tubuh mensintesis protein dan lipid untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan menghasilkan enzim
untuk mengkatalisasi semua reaksi yang berkontribusi pada homeostasis.
Beberapa makanan kita menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan, gerakan,
sensasi, dan pemikiran