Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENCEGAHAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT DAN PRINSIP PENERAPAN


PATIENT SAFETY

Di susun oleh :

Hario Muhammad Akbar (1611B0290)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
2018
PENCEGAHAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT
Penularan infeksi bisa terjadi pada pasien, petugas pelayanan kesehatan dan pengunjung
rumah sakit. Misalnya, dalam ruangan tertutup, satu orang saja terjangkit influenza, sejumlah
orang di ruangan itu, berpotensi terpapar virus influenza. Kalau sekadar influenza, tentu masih
mudah penanganannya. Apa jadinya kalau, flu burung,flu babi atau penyakit lainnya yang seberat
itu.

Maka dari itu, sebagai upaya pengurangan infeksi di rumah sakit yaitu Mengingat
pentingnya peran lingkungan rumah sakit dalam pencegahan terjadinya infeksi, maka persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit harus dipenuhi sesuai standar yang telah ditentukan.

Pencegahan penularan infeksi sangat di perlukan karena dampak dari penyakit yang
begitu bervariasi apa lagi di rumah sakit tempat berkumpul nya berbagai penyakit karena itu kita
harus mencegah dengan melakukan berbagai cara seperti Cuci tangan setelah kontak dengan
alat-alat yang tajam ,Memakai sarung tangan untuk safety supaya lebih aman, Memakai
perlengkapan pelindung , Menggunakan tehnik aseptik, Memproses alat bekas pakai, Menangani
peralatan tajam dengan aman, Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
sampah secara benar

Maka dari itu, sebagai upaya pengurangan infeksi di rumah sakit yaitu Mengingat
pentingnya peran lingkungan rumah sakit dalam pencegahan terjadinya infeksi, maka persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit harus dipenuhi sesuai standar yang telah ditentukan.

Cara Pencegahan Infeksi ,Dengan menggunakan Standar kewaspadaan terhadap infeksi


,Mengantisipasi bila terkena, melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak
dengan darah dan cairan tubuh. Cegah pakaian tercemar selama tindakan klinik yang dapat
berkontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dan segera mencuci tangan

Tangani peralatan yang tercemar dengan baik untuk mencegah kontak langsung dengan
kulit atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan lingkungan , Perawatan
rutin, pembersihan dan perlengkapan dalam ruang perawatan pasien , Masukkan instrument tajam
ke dalam tempat yang tidak tembus tusukan dan tidak tipis.
PRINSIP PENERAPAN PATIENT SAFETY

Patient safety merupakan istilah yang saat ini cukup populer dalam pelayanan kesehatan.
Pasient safety merupakan upaya-upaya pelayanan yang mengutamakan pada keselamatan pasien.
Penekanannya adalah pada pelaporan kejadian yang merugikan pasien, pencegahan terhadap
kesalahan medis dan pencegahan perawatan yang dapat merugikan kesehatan, serta keselamatan
pasien

Kejadian tidak diharapkan (KTD), merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera
yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission) dan bukan karena “underlying disease” atau kondisi
pasien. Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara
pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi.
Sedangkan pada tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan
terapi, metode penggunaan obat dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang
tidak layak.

Kegiatan Pelaksanaan Patient Safety Di Rumah Sakit dapat di lakukan dengan berbagai
cara

Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan susunan
organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter gigi, perawat, tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.

Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal
tentang insiden secara singkat jelas dan padat supaya mudah di pahami.

Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (KKPRS) secara rahasia.

 Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan
tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yaitu :

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien

2. Memimpin dan mendukung staf

3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risik

4. Mengembangkan sistem pelaporan

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien


6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

 Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat (2)
meliputi:

1. Hak pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga

3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan

4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program


peningkatan keselamatan pasien

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

 Manfaat penting nya PATIENT SAFETY

1.Budaya safety meningkat dan berkembang


2.Komunikasi dengan pasien berkembang
3.Kejadian tidak diharapakn (KTD) menurun
4.Risiko klinis menurun
5.Keluhan berkurang
6.Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat
7.Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat
 LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY ADALAH

1. Di Rumah Sakit
a. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan susunan
organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter gigi, perawat,
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal
tentang insiden
c. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
d. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan
tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
e. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil
dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru
dikembangkan.

2. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit di
wilayahnya
b. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran
terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
c. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit

3. Di Pusat
a. Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh Indonesia
b. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring
pendidikan.
d. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.

Anda mungkin juga menyukai

  • Infeksi Traktus Genetalis Edited
    Infeksi Traktus Genetalis Edited
    Dokumen19 halaman
    Infeksi Traktus Genetalis Edited
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat
  • Pacuan Kuda MINGGU SAMPAI RACE 6
    Pacuan Kuda MINGGU SAMPAI RACE 6
    Dokumen8 halaman
    Pacuan Kuda MINGGU SAMPAI RACE 6
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Wayang Juni
    Jadwal Wayang Juni
    Dokumen5 halaman
    Jadwal Wayang Juni
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Un BIN
    Rangkuman Un BIN
    Dokumen60 halaman
    Rangkuman Un BIN
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat
  • IPN
    IPN
    Dokumen5 halaman
    IPN
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat
  • Safi Punya
    Safi Punya
    Dokumen13 halaman
    Safi Punya
    はリお むはなづ あくばる
    Belum ada peringkat