SEGMENTASI PASAR
Oleh :
……………………………….
……………………………….
……………………………….
………………………………..
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
BAB X
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi-bagi suatu pasar yang heterogen ke
dalamkelompok-kelompok pembeli atau konsumen yang memiliki ciri-ciri/sifat yang homogen
dan dapat berarti bagi perusahaan (Assauri, 2004:145). Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi
suatu pasar kedalam kelompok yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok tersebut terdiri dari
konsumen yang mempunyai ciri/sifat yang hampir sama (Assauri, 2004:144).
Segmentasi pasar merupakan pemasaran sasaran (target marketing) dilakukan oleh
pemasar melalui tiga langkah utama, yaitu:
1. Market segmentation atau segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan memilih-milih
kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta produk atau bauran
pemasaran tersendiri.
2. Market targeting atau pasar sasaran yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki.
3. Market positioning atau penetapan posisi pasar, yaitu membentuk dan
mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk prusahaan dengan
produk lain dipasar (Laksana, 2008: 33).
Kasali (2007:119-120) mengatakan bahwa segmentasi adalah proses mengotakkotakan
pasar (yang heterogen) kedalam kelompok-kelompok “potential customres” yang memiliki
kesamaan kebutuhan dan/atau karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan
uangnya (Kasali, 2007: 119-120).
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2007:35) segemtasi pasar dapat didefinisikan
sebaga proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai
kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan
sasaran bauran pemasaran yang berbeda.
Swastha & Handoko (2007) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang
yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih
terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Segmentasi harus
didasarkan oleh pengetahuan yang mendalam tentang pasar, yaitu riset. Tetapi riset membutuhkan
waktu, ketrampilan dan biaya.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group
discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk
memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku. Dengan adanya gambaran
awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan
menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh
melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk
menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis
cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara
signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing
cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan
dari sebuah program, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan
karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
Untuk mencapai segmentasi yang efektif terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Agar bermanfaat, segmen pasar harus (Kotler dan Amstrong, 2008: 226):
a. Terukur: Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur. Variabel segmentasi
tertentu sulit dukur. Sebagai contoh, ada 32,5 juta orang kidal di Amerika Serikat-
hampir sama dengan seluruh populasi Kanada. Teapi hanya segelintir produk
ditargetkan untuk segmen kidal ini. Masalh utama mungkin segmen produk dtargetkan
untuk segmen kidal ini. Masalah utama mungkin segmen tersebut sulit diidentifikasi
dan diukur. Tidak ada data tentang demografi orang kidal dan U.S. Census Bureau
tidak menyimpan data penduduk kidal dalam surveinya. Perusahaan data pribadi
menyimpan tumpukan statistik tentang segmen demografi lain tetapi tidak tentang
segmen kidal.
b. Aksesabilitas: Segmen pasar bisa dijangkau dan dilayani dengan efektif. Contohnya,
sebuah perusahaan parfum menemukan bahwa pengguna berat merknya adalah pria
dan wanita bujangan yang senang keluar rumah hingga larut malam dan sering
bersosialisasi. Kecuali jika kelompok ini tinggal atau berbelanja di tempat tertentu dan
terpaparkan oleh media tertentu, anggotanya akan sulit dijangkau.
c. Substansial: Segmen pasar cukup besar atau menguntungkan untuk dilayani. Sebuah
segmen harus merupakan kelompok homogen berukuran sebesar mungkin, yang layak
dikejar dengan program pemasaran yang disesuaikan. Sebagai contoh, tidak layak dan
merugikan jika produsen mobil mengembangkan mobil yang hanya diperuntikkan bagi
prang dengan tinggi badan lebih dari tujuh kaki.
d. Dapat didifferensiasi: Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan direspons secara
berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita
menikah dan wanita tidak menikah mempunyai respons yang sama terhadap penjualan
parfum, mereka tidak dianggap sebagai segmen yang terpisah.
e. Dapat ditindaklanjuti: Program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan
melayani segmen. Contohnya, meskipun satu maskapai penerbangan kecil
mengidentifikasi 7 segmen pasar, stafnya terlalu sedikkit untuk mengembangkan
program pemasaran terpisah lagi bagi masing-masing segmen.
Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif, dan bermanfaat bagi perusahaan, maka
segmen pasar harus memenuhi kriteria dan syarat berikut (Assauri, 2014:145):
a. Dapat diukur (Measurable), baik besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen
pasar tersebut.
b. Dapat dicapai atau dijangkau (Accessible), sehingga dapat dilayani secara efektif.
c. Cukup Luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan jika dilayani.
d. Dapat dilaksanakan (Actionable), sehingga semua program yang telah disusun untuk
menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Dibuat oleh …………………….
Menurut Mursid (2014: 34) pada garis besarnya, dikenal 3 (tiga) pola dasar untuk
mengelompokkan pasar, yaitu:
a) Geographic Segmentation (Segmentasi Geografi)
b) Demographic Segmentation (Segmentasi Demografi)
c) Pshycographic Segmentation (Segmentasi Psikografi)
Berikut akan di bahas lebih lanjut mengenai pola segmentasi.
1. Geographic Segmentation (Segmentasi Geografi)
Yakni pengelompokan yang didasarkan atas daerah dimana para penjual membedakan
secara teliti mana yang bisa memberikan keuntungan yang berbeda-beda (Mursid, 2014:
34). Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2002: 226) mendefinisikan segmentasi
geografiss sebagai pola segmentasi yang membagi pasar menjadi unit geografis yang
berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar
(Cravens, 1996:184).
Kadang-kadang geografiberguna umtuk mengkombinasikan atau menyatukan
berbagai variabel segmentasi. Perbedaan tanggapan permintaan terjadi dalam daerah
geografi yang berbeda dalam suatu negara unutk makanan, mobil, dan produk lainnya
(Cravens, 1996:184).
2. Demographic Segmentation (Segmentasi Demografi)
Demographic segmentation ini dimaksudkan untuk membedakan berbagai macam
kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah (demographic variables)
seperti misalnya, pengelompokan dalam bidang umur, jenis kelalmin, dan besarnya famili,
pendapatan, jabatan kepala keluarga, pendiikan, siklus penghidupan keluarganya (family
life cycle) pengelompokan dalam bidang agama, sosial, suku (Mursid, 2014: 34).
Sedangkan Kotler dan Amstrong (2002:227) berpendapat bahwa segmentasi demografis
merupakan pola pembagian pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia,
jenis kelamin,ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
agama , ras, generasi, dan kebangsaan. Karakteristik dari segmentasi demografis yakni
(Mursid, 2014: 34):
a. Age Group (Kelompok Umur)
b. Sex (Jenis Kelamin)
c. Family Size (Besarnya Keluarga)
d. Family Life Cycle ( Sklus Penghidupan Keluarga)
e. Income (Pendapatan)
f. Occupation (Jabatan)
g. Education (Pendidikan)
h. Religion (Agama)
i. Race (Suku Bangsa)
j. NAtionality (Suku Bangsa)
k. Social Class (Klasifikasi Sosial)
3. Pshycographic Segmentation (Segmentasi Psikografi)
Dengan Psycographic segmentation ini, kita mencoba membedakan berbagai macam
kebutuhan pembeli atau adalah timbul sebagai hasil dari kenyataan bahwa kebutuhan
pembeli lebih berbeda sepanjang life style atau personality life daripada demographic lives
(Mursid, 2014: 37). Kelompok psycographic ini adalah (Mursid, 2014: 37):
a. Swingers: adalah mereka yang selalu mencari barang yang mutakhir (up to date)
dan gerak cepat, cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan.
b. Seekers : kelompok ini adalah kelompok yang selalu membeli barang barang yang
dapat mencerminkan kedudukan mereka yang tinggi di masyarakat.
c. Plain Goes : adalah kelompok yang selalu mencari barang barang yang biasa, yang
tidak mencolok mata, akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2002:229) segmentasi pssikografis
membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau
karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama bisa
memiliki komposisi psikografis yang sangat bebeda.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, H. 2017. “Analisis Strategi Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen”. Jurnal
Al-Ulum Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 3. No. 1:329-352.
Kasali, Rhenald. 2007. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Schiffman, Kanuk. 2007. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid Kedua Edisi Ketujuh. Jakarta:
Erlangga.
Swasta, Basu DH., dan Handoko, T. Hani. 2007. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:
Liberty.