Karakteristik Beton
Karakteristik Beton
Definisi umum:
Beton merupakan campuran agregat {(agregat halus (pasir) dan agregat
kasar(kerikil/batu pecah)} yang diikat dengan pasta (semen + air).
Untuk tujuan tertentu, ditambah bahan tambah (admixture), gunanya antara lain:
o memperlambat pengerasan; à pengecoran yang jauh dari lokasi adukan, biasanya diangkut dari
lokasi pembuatan beton (ready mix) untuk proyek yang relatif jauh tempatnya atau proyek dalam
kota yang sering terjadi kemacetan yang lama sehingga memerlukan waktu beberapa jam dalam
perjalanan.
o mempercepat pengerasan; à biasanya digunakan untuk pembuatan beton prategang.
o membuat adukan lebih encer à untuk menabah kemudahan dalam pengerjaan atau biasa
disebut dengan workability.
Sifat-sifat beton:
a. Kebaikan beton:
o Harga relatif murah (bahan pasir, kerikil, air), kecuali harga semen.
o Kuat tekan tinggi, bila cara pengolahannya baik, dapat menyamai kekuatan batuan alami.
o Mudah diangkut, dituang, dicetak, dibentuk sesuai keinginan.
o Dapat dikombinasikan dengan bahan baja untuk komponen struktur yang berat karena angka
muainya yang sama. Kerjasama beton (kuat tekan) dan baja (kuat tekan dan tarik) dapat digunakan
untuk struktur balok, kolom, dinding, plat lantai, dan sebaginya.
o Beton segar dapat disemprotkan untuk menutup beton lama, atau dapat dipompa dan dituang
sehingga mudah dillakukan pada tempat-tempat yang posisinya sulit.
o Beton lebih tahan aus dan kebakaran dibandingkan baja dan kayu.
b. Kejelekan beton:
o Kuat tariknya rendah sehingga mudah retak, perlu diberi baja atau tulangan kasa.
o Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras akan mengembang bila basah,
sehingga perlu diadakan dilatasi (pemutusan) pada bentangan yang panjang/lebar agar tidak terjadi
retak akibat perubahan kembang-susut.
o Beton keras juga mengembang da menyusut bila terjadi peruahan suhu. Dilatasi juga
diperlukan untuk mencegah retakan beton akibat perubahan suhu.
o Beton keras bersfat getas, mudah retak, perlu diberi tulangan baja agar tidak rusak/runtuh
secara tiba-tiba.
Nilai kuat tekan beton, berdasarkan peraturan beton tahun 1991 (SK SNI -1991) disimbolkan
dengan fc’ (dalam Mpa), misalnya fc’ 20, fc’ 30 dan sebagainya, sedangkan peraturan lama
(PBI1971) disimbolkan dengan K atau karakteristik (dalam kg/cm2), misalnya K200, K 300 dan
sebagainya. Untuk menguji kuat tekan beton digunakan mesin uji seperti terlihat pada Gambar 1.
Di negara-negara yang sudah maju seperti di Jepang dan Prancis, mereka dapat membuat beton
dengan kuat tekan mencapai 100 Mpa atau setara 1000 kg/cm2 dengan cara mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton.
Kekuatan beton dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa faktor yang sangat menentukan, yakni :
1. Sifat bahan dasarnya,
2. Komposisi campuran,
3. Pelaksanaan
4. Perawatannya.