Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Latar Belakang

A. Latar Belakang
Masalah Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi industri. Hasil
buangannya dapat berbentuk padat, cair atau gas tergantung produk yang dihasilkan.
a) Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah merupakan salah satu penyebab pencemaran
lingkungan yang membawa dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Limbah digolongkan kedalam dua kelompok yaitu limbah rumah tangga dan limbah industri.
1. Limbah Rumah Tangga (limbah domestik) adalah semua limbah yang berasal dari kamar
mandi, WC, dapur, tempat cuci pakaian, apotik rumah sakit, dan sebagainya, yang secara
kuantitatif terdiri atas bahan organik, baik padat maupun cair, bahan berbahaya (B3), garam
terlarut, lemak dan bakteri.
2. Limbah Industri merupakan hasil produksi aktifitas industri (pabrik). Industri yang
tergolong dalam rumah tangga, seperti industri pembuatan tahu dan industri perkayuan,
menghasilkan limbah-limbah organik yang merupakan sisa hasil proses produksi. Limbah
organik tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali agar tidak mencemari
lingkungan. Salah satu alternatifnya ialah diolah sebagai bahan baku kompos.

Limbah Tahu merupakan salah satu produk olahan biji kedelai yang telah lama dikenal banyak masyarakat,
harganya murah dan mudah didapat. Kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu merupakan salah satu
jenis tumbuh-tumbuhan yang banyak mengandung protein dan kalori serta mengandung vitamin B dan kaya
akan mineral. Pada dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan
penggumpal.

Limbah tahu dibagi atas 2 yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah yang keluar dari proses pembuatan
tahu terdiri limbah padat yang keluar dari tahap penyaringan, serta limbah cair dari proses perendaman,
pencucian, penggumpalan, dan percetakan. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek perlakuan
adalah limbah tahu padat.

b) Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari
kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27%
asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan
lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1
yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk
dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi
mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru
saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

Alasan menggunakan tanaman kacang hijau sebagai objek penelitian,karena saat melakukan
praktikum biji atau tanaman kacang hijau mudah didapatkan, mudah diamati serta proses
pertumbuhannya yang tidak lama yaitu 1 – 2 bulan, sehingga memudahkan dalam melakukan
praktikum.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pemanfaatan Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna
radiata)

B. Rumusan Masalah

1. Faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang Hijau (Vigna radiata) ?

2. Adakah pengaruh pemberian limbah tahu padat terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
(Vigna radiata) ?

3. Bagaimana pengaruh pemberian limbah tahu padat berpengaruh terhadap pertumbuhan


tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) ?
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang


Hijau (Vigna radiata).

2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah tahu padat terhadap pertumbuhan


tanaman kacang hijau (Vigna radiata).

3. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang diberi limbah
tahu padat dan yang tidak diberi limbah tahu padat.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penulisan makalah penelitian ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan
bagi penulis tentang pengaruh pemberian limbah padat tahu terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diberi limbah tahu padat dan yang tidak diberi limbah tahu padat.

E. Hipotesis

Ha : Limbah tahu padat meningkatkan jumlah daun, jumlah tangkai daun, dan pertumbuhan
tinggi tanaman.

H0 : Limbah tahu padat tidak meningkatkan jumlah daun, jumlah tangkai daun, dan
pertumbuhan tinggi tanaman.
BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Zat Yang Terkandung dalam Limbah Tahu Padat

Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada umumnya
sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam ampas tersebut dapat berupa protein,
karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah
yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang mencapai 40% -
60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto, 1987). Semakin lama
jumlah dan jenis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan
pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam
ampas tahu tersebut.

B. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

C. Morfologi Tanaman Kacang Hijau

a. Batang
Tanaman kacang hijau memiliki batang berbatang tegak dengan tinggi mencapai 53 cm.
Cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu. Memiliki warna
batang dan cabang hijau dan bila sudah tua batang berubah menjadi kecoklatan.
b. Daun
Tanaman kacang hijau memiliki daun tiga helai dan memiliki letak berseling, tangkai
dauan yang cukup panjang. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau dan kekuningan
jika sudah layu atau mau gugur.
c. Bunga
Tanaman kacang hijau memiliki bunga berwarna kuning yang akan muncul 28 – 33 hari,
tersusun, dalam tandan, dan muncul pada batang. Pada tanaman ini terjadinya bunga
terjadinya penyerbukaan sendiri.
d. Polong atau kacang
Tanaman kacang hijau memiliki polong berbentuk selindris dengan panjang 6-15 cm dan
biasanya berbulu pendek. Pada waktu mudah warna polong berwarna hijau, namun jika
suda tua berwarna kehitaman atau coklat. Satu plog berisi 10-15 biji.
e. Biji
Tanaman kacang hijau memiliki kacang lebih kecil di banding dengan kacang lainnya.
Warna kacang hijau kebanyakan berwarna hijau atau hijau mengkilat.dan ada juga berearna
kuning, coklat dan hitam.

Pada proses penanaman tanaman, ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhannya, beberapa diantaranya yaitu, iklim, suhu, air, radiasi, dan jenis tanaman
itu sendiri.
a. Iklim
Iklim untuk pertumbuhan tanaman seledri yaitu bersuhu sedang dengan curah hujan
rata-rata dan bersuhu tinggi (pegunungan) dengan curah hujan tinggi dan berhawa
dingin.
b. Suhu
Setiap jenis tanaman sayur mempunyai batas suhu yang minimal, maksimal, dan
optimal yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Suhu menjadi faktor
penting dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang tepat. Untuk tanaman
seledri dapat ditanam pada suhu berkisar antara 15- 240C.
c. Air
Air adalah faktor penting dalam produksi tanaman sayur karena berpengaruh terhadap
kelembapan tanah. Jumlah air yang berlebihan dalam tanah akan mengubah berbagai
proses kimia dan biologis bagi akar tanaman. Curah hujan yang lebat akan
mengganggu pembungaan dan penyerbukan. Untuk tanaman seledri PH tanah yang
dibutuhkan adalah 5,5- 6,5, dengan kelembapan 80-90 %, serta curah hujan 60-100
mm/ bulan.
d. Radiasi Penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan
tanaman, untuk tanaman seledri memerlukan intensitas cahaya matahari yang cukup.28
e. Tanah
Syarat penting tumbuhnya tanaman seledri ialah tanahnya banyak mengandung humus
(subur), gembur, serta mengandung garam dan mineral. Tanah yang mengandung garam
natrium dan kalsium serta unsur boron lebih disukai seledri dan tanah yang agak kering.
Jika tanahnya kekurangan natrium, tanamannya akan menjadi kerdil.29
f. Hormon
Pertumbuhan, perkembangan serta pergerakan tanaman di kendalikan oleh hormon.
Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik yang berfungsi sebagai
prekursor. Faktor lain yang juga sangat menentukan pertumbuhan tanaman, selain media
tanam adalah unsur hara (nutrisi). Kecukupan nutrisi bagi tanaman sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan hasilnya akan diperoleh. Pemupukan dapat meningkatkan ketersediaan
unsur hara bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Jalan Perum Dalung Permai, Ruko D31, Banjar Tegal Sari, Kuta
Utara, Badung, Bali. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 4 September 2019-20 September
2019.

B. Variabel
Variabel bebas : dosis limbah tahu padat
Variabel terikat : pertumbuhan kacang hijau
Variabel kontrol : dosis tanah, air, cahaya.
ket :

POT JUMLAH BIJI DOSIS TANAH DOSIS LIMBAH


TAHU

A (kontrol) 4 3 sekop 0

B 4 3 sekop 1 sendok makan

C 4 3 sekop 2 sendok makan

D 4 3 sekop 3 sendok makan

E 4 3 sekop 4 sendok makan

C. Alat dan Bahan


Alat :
-pot
-sekop
-sendok
-penggaris
-spidol
-stiker
Bahan :
-tanah
-biji kacang hijau
-limbah tahu padat
-air

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Beri label pada masing-masing pot
3. Campurkan tanah dengan ampas tahu sesuai dengan dosis masing-masing pot
4. Masukkan tanah yang sudah dicampur tersebut ke dalam pot yang sudah diberi label
5. Gemburkan tanah dan buat lubang pada tanah, lalu masukkan biji kacang hijau ke
dalam tanah yang telah digemburkan.
6. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai