P
ornografi, sebagai sebuah adanya agresifitas seksual, hadirnya
2009). Seperti yang diyakini oleh para sangat adiktif. Aspek adiktif
yang terdistorsi dari realitas sosial atau dengan reaksi biologis dalam
klinis, dan ahli biologi bahkan telah seksual akibat terpapar pornografi
psikologis pornografi, dan para ahli saraf tertular penyakit menular seksual
(Fagan, 2009). Secara umum efek dari c) Efek pada Jantung: Pornografi
adalah siswa kelas 5 sekolah dasar dengan kerelaan responden untuk terlibat dalam
total 75 siswa (41 perempuan dan 34 laki- penelitian (Dörnyei dalam Etiker, Musa &
pendekatan kualitatif berupa kualitatif dalam penelitian ini berupa analisis isi
salah satu metode yang digunakan untuk halnya dipaparkan oleh Ello dan Kyngäs
mencoba melihat sebuah makna dari data (2008) menekankan pada upaya peneliti
yang sifatnya tekstual (Hsieh & Shannon, untuk bisa membuat sebuah kesimpulan
2005). Dalam penelitian ini, data yang berdasarkan data yang dimiliki dari
dari kuisioner terbuka yang diberikan membuktikan sebuah teori yang sudah
kepada responden penelitian. Dalam ada. Dalam kesimpulan ini dapat dijelaskan
yang muncul bersifat subyektif dari muncul tidak terbatasi dari keberadaan
proses coding yang telah dilakukan dari peneliti yang mendasarkan pada data
secara sistematis. Pertanyaan terbuka yang diperoleh bisa saja sejalan maupun
yang dibangun dalam penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang
apa?, kedua, media sosial apa saja yang Dalam tahapannya, Ello dan
sebanyak 37% (28 siswa) dan tampilan memperlihatkan aurat yang tidak boleh
siswa). Sesuai dengan Undang-undang kemaluan, dan foto terbuka aurat. Dalam
No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi hal ini dapat disimpulkan bahwa persepsi
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, pribadi individu. Artinya, objek pornografi
kartun, percakapan, gerak tubuh, atau itu sendiri berupa perilaku seksual yang
bentuk pesan lainnya melalui berbagai muncul atau terlihat. Perlunya terlihat
pertunjukan di muka umum, yang memuat sesuai dengan perkembangan kognitif dari
kecabulan atau eksploitasi seksual yang anak-anak yang menjadi responden, usia
yang menggunakan baju relatif tertutup 16 siswa yang berarti 21% dari
(guru perempuan mengenakan hijab/ total keseluruhan 75 siswa menyatakan
jilbab/kerudung) tidak menunjukkan pernah mencari konten pornografi secara
banyak bagian-bagian tubuh mereka sengaja. Dari total 16 siswa tersebut,
kecuali telapak tangan dan jari-jari serta 57% atau 9 siswa pernah mencari konten
wajah juga secara tidak langsung menjadi pornografi melalui youtube. 19% atau 3
contoh tentang penampilan yang sesuai siswa pernah mencari konten pornografi
dengan nilai-nilai Islam yang berusaha melalui instagram dan web/media sosial
sekolah wariskan pada siswanya. lainya yang berupa line dan google. 5%
Penelitian ini menemukan atau 1 siswa pernah mencari konten
sebanyak 55 siswa menjawab pernah pornografi melalui FB. Hal ini cukup
terpapar konten pornografi secara tidak mengkhawatirkan karena menunjukkan
sengaja. Dalam hal ini sebanyak 73% sudah munculnya keingintahuan besar
siswa dari total keseluruhan responden pada sebagian anak-anak yang menjadi
(75 siswa) pernah terpapar konten responden sehingga mereka mencari
pornografi secara tidak sengaja. Lebih secara sengaja konten pornografi.
detail dapat digambarkan bahwa dari Apabila kita ingin mengatasi kondisi
55 siswa yang pernah terpapar secara ini, Fagan (2009) meyakini cinta yang
tidak sengaja tersebut 85% atau 47 ada dalam hubungan keluarga dapat
siswa pernah terpapar saat membuka membantu menghilangkan banyak faktor
youtube. 32% atau 18 siswa pernah yang berperan mendorong terpaparnya
terpapar konten pornografi saat individu oleh pornografi dalam waktu
membuka instagram. 20% atau 11 siswa panjang sebelum kekuatan pornografi
pernah terpapar konten pornografi saat yang adiktif mengganggu kehidupan
membuka web atau media sosial yang mereka. Penelitian sebelumnya
lain dalam hal ini line, wa dan google. menunjukkan persepsi bisa berubah
9% atau 5 siswa pernah terpapar konten jika orang yang signifikan (penting)
pornografi saat membuka Facebook. mendorong perubahan tersebut. Melalui
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian proses inilah persepsi tentang suatu hal
Fagan (2009) yang menunjukkan bahwa atau perilaku terbentuk. Oleh karena
pornografi cukup banyak membanjiri itulah pembentukan persepsi merupakan
individu, pasangan-pasangan, dan kegiatan-kegiatan simbolis yang penting
keluarga yang pada awalnya memiliki bagi kebanyakan orang (Sika-Bright &
hubungan kasih sayang yang baik antara Nnorom, 2013). Orangtua sebagai orang
ibu dan ayah atau antara orang tua dan yang signifikan dalam kehidupan anak
anak, walaupun mereka pada awalnya perlu memperhatikan hal ini apabila
Rahmania, T, Haryanto, H.C, Persepsi Pornografi Pada Anak (Studi Pendahuluan Pada Siswa Kelas 5
Sekolah Dasar Islam “X”) 71
ditemukan persepsi yang kurang tepat yang bersifat normatif dan menjawab
dengan landasan nilai-nilai sosial ambigu dan tidak memberikan jawaban.
masyarakat. Apabila orang tua jarang Penjelasan lebih jauh dari persepsi
mengawasi anak-anak remajanya, kurang tentang pornografi yang ditemukan
memberi dukungan, dan menerapkan pola menunjukkan bahwa pemahaman
disiplin secara tidak efektif, maka akan responden mengenai konsep pornografi
menyebabkan terjadinya penyimpangan berupa memperlihatkan bagian tubuh
tingkah laku (R, Mudjiran & Syukur, 2012). pribadi mengarahkan pada tampilan
Keluarga perlu waspada terhadap (gambar/video) yang memperlihatkan
paparan pornografi pada anak-anaknya aurat yang tidak boleh dilihat, melihat
karena pengaruh pornografi pada tubuh pribadi, gambar telanjang,
keluarga dapat mengganggu keutuhan payudara, video terlihat kemaluan,
keluarga, menurut Fagan (2009) dan foto terbuka aurat. Untuk konsep
pornografi menghilangkan kehangatan pornografi berupa penggambaran
kehidupan keluarga, padahal kehangatan perilaku seksual dibangun atas
adalah nutrisi alami yang dibutuhkan subkategori yang berupa video hubungan
anak untuk tumbuh berkembang. seksual, ciuman, memegang bagian
tubuh pribadi, hubungan seksual laki-
PENUTUP laki dan perempuan di tempat tidur.
Kesimpulan dan Saran Untuk kategori lainnya yang berupa
Mudahnya akses dan paling memberikan jawaban yang normatif
teknologi informasi dan komunikasi merusak pikiran, hal buruk, hal yang
baik itu untuk kepentingan pendidikan, terlarang untuk anak, foto yang tidak
anak-anak baik secara sengaja ataupun gambar yang ‘parah’, foto-foto, orang
konsep pornografi yang dipahami oleh saran lain tentang perlunya melakukan
siswa kelas 5 SDI yang menjadi responden kontrol pada berbagai alat teknologi
responden yang lain, memberikan jawaban sebagai upaya perlindungan pada anak
72 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 1, Juli 2017, hlm 55-74
seperti yang diperintahkan Undang- baik yang sesuai dengan norma yang
Undang RI. Saat ini semakin mudahnya berlaku.
memperoleh alat komunikasi yang juga Persepsi anak-anak yang menjadi
terhubung dengan internet membuat responden menunjukkan belum tampilnya
anak-anak menggunakannya untuk tema pornografi terkait fenomena yang
mengunjungi berbagai website yang menjelaskan tentang berbagai efek
dapat mengarahkan mereka pada negatif yang mungkin muncul ketika
pornogafi. Youtube, Instagram, aplikasi
individu atau masyarakat terpapar
Line, WA termasuk mesin pencari Google
pornografi. Hal ini dapat dimasukan
adalah media yang perlu untuk diawasi
dalam bahan pendidikan “sex education”,
oleh orangtua mengingat anak-anak
sehingga selain kesehatan reproduksi
bisa terpapar pornografi secara sengaja
terdapat tema berkaitan dengan efek
ataupun tidak sengaja. Pendidikan tentang
buruk dari pornografi. Penelitian lebih
manajemen menggunakan internet perlu
lanjut dapat diperluas pada siswa SD
diberikan baik kepada anak-anak maupun
orangtua sebagai individu terdekat negeri dan memperbanyak jumlah
Cho, J. Y. , & Lee, E-H. (2014). Reducing & VanMeyel, G. T. (2005). Children
Lifestyles And Health Among Adolescents. sexual abuse: The case of children
74 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 1, Juli 2017, hlm 55-74
in some selected schools in the Perubahan Atas Undang-
Cape Coast Metropolis, Ghana. Undang Nomor 23 Tahun 2002
Advances in Applied Sociology, 3 Tentang Perlindungan Anak.
(6), 246-252. Diunduh dari https://www.
Silahuddin. (2014). Konsep pendidikan ilo. org/dyn/natlex/docs/
Islam menurut Al-Ghazali ELECTRONIC/98588/117398/
(tinjauan filsafat pendidikan). F1211362854/IDN98588%20
Islamic Studies Journal. 2 (1), 150-163. Idn. pdf pada 15 Februari 2017.
Staksrud, E. , & Livingstone, S. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia
Children and online risk: Nomor 44 Tahun 2008. (2008).