Anda di halaman 1dari 6

JURNAL AKHIR

Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


Penyulang Ayu GI Cikande

Rifqi Fakhrusy Hilman (41413110079)


Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mercu buana Jakarta
Email : rifqifakhrusyhilman@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu penyulang / feeder yang ada di GI Cikande (Serang, Banten), yaitu
penyulang Ayu, memiliki karakteristik kepadatan beban penyulang yang tergolong tinggi.
Pelanggan di penyulang ayu merasakan padam listrik (LPR / Lama Padam Rata- rata) selama
29,28 jam / tahun. Berdasarkan SPLN No 68-2 Tahun 1986 Standar LPR yaitu 12,8 jam per
tahun. Hal itu termasuk dalam kategori kehandalan yang buruk. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemotongan beban di penyulang Ayu.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur mengenai penyaluran tenaga
listrik, pengolahan data menggunakan aplikasi ETAP (Electric Transient Analysis Program)
untuk mengetahui hilang daya dan tegangan ujung di penyulang Ayu, dan aplikasi pemetaan
Map Info untuk mengetahui pencitraan satelit dari penyulang ayu dan beberapa alternatif
pemotongan bebannya.
Terdapat dua alternatif yang memungkinkan dalam pemotongan beban penyulang
ayu, yaitu interkoneksi penyulang mila dan penarikan jaringan baru. Pada simulasi aliran
beban, pemotongan beban dengan cara penarikan jaringan baru menghasilkan nilai susut
daya dan tegangan ujung yang lebih baik. Sedangkan dari segi ekonomi, Investasi material
dasar penarikan jaringan lebih mahal daripada interkoneksi dengan penyulang mila.
Kesimpulannya, alternatif yang paling optimal dan efektif dalam pemotongan beban
penyulang ayu yaitu interkoneksi dengan penyulang Mila, karena investasi lebih murah dan
kenaikan susut daya serta penurunan tegangan ujung masih dalam kategori aman (Standar
pelayanan PLN yaitu ≥ 18 kV)
Kata kunci : Mutu & Kehandalan, Pemotongan Beban, Penarikan Jaringan Baru,
Interkoneksi Mila

I.PENDAHULUAN dari besarnya tegangan jatuh yang


terjadi di ujung tegangan / pelanggan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
Proses penyaluran tenaga listrik secara
paling ujung dan besarnya beban yang
garis besar yaitu listrik dibangkitkan dari
ditanggung. Untuk kehandalannya salah
pembangkit - pembangkit yang ada (PLTU,
satunya dapat diukur dari Lama Padam
PLTGU, PLTD, PLTA, dll) lalu
Rata-rata (LPR = SAIDI) dalam satuan
ditransmisikan melalui jaringan transmisi
waktu. Menurut IEEE (Institute of Electrical
dan didistribusikan ke pelanggan melalui
and Electronics Engineers) istilah yang
jaringan / penyulang distribusi. Pada sisi
digunakan adalah SAIDI (System Average
distribusi, mutu pasokan listrik dapat diukur
Interruption Duration Index). Indikator

Rifqi Fakhrusy Hilman 1 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande
tersebut mengindikasikan lamanya waktu area Banten Utara. PLN rayon Cikande sendiri
yang dihabiskan pasokan listrik yang memiliki total aset Berikut adalah konfigurasi
terganggu agar dapat normal kembali. penyulang ayu, dengan rincian sebagai berikut :

Salah satu penyulang yang ada di GI a. Jumlah Gardu : 68 Gardu


Cikande (Serang, Banten), yaitu penyulang b. Panjang Jaringan : 71,18 kms
Ayu, memiliki karakteristik kepadatan
beban penyulang yang tergolong tinggi. c. Jumlah Pelanggan : 14.397 pelanggan
Ditambah dengan kurang handalnya P. PONTANG
LBS.
KETERANGAN
PNL. A Y U
PTT 200 Gardu Tembok :
DLN 100 Jongjing 3 Gardu

penyaluran tenaga listrik dikarenakan tidak DKN 160


DLNA 50
CO DLN
A3C 70
PTS DPR CRT 100 CRK 100 CRU 100
CRKA 100

DPY 100
Gardu Cantol :
Gardu Portal :
44 Gardu
21 Gardu TOTAL :
A3C 70

adanya alternatif manuver pasokan tenaga KMS 50


DSD 100 DPR 160
CO DPR
DPYC 50
LBS / PTS
Recloser
Cut Out
:
:
:
10 Titik
1 Titik
11 Titik
68 Gardu
93.50 kms

listrik dimana beban penyulang yang CO PGK DLP 160


A3C 240 mm :

A3C 70
PTS PGK A3C 150 mm : 2,33 KMS
utik
LBS. Bangkir Cibe A3CS 150 mm :
CBT PTS 4,66
- KMS

terkoneksi dengan penyulang ayu sudah P. HIC


200

A3C 70
BGC 160
CAR 50
XLPE 240 mm
A3C 70 mm
:
:
16,04 KMS
34,28 KMS
CBTC A3C 35 mm : 13,87 KMS
tinggi. Sehingga apabila menjadi penyulang 100

A3C 70
RMC 200 A3C 70
PMN 100 PMS
100 MEK 100
N

cadangan di saat penyulang ayu gangguan, RMCB


100
A3C 70
RAC
100 CO
PM
CO
Pols
ek
LBS PMN
KKC 100
MSW 50
ONM 3
100

AB
maka bisa berakibat terjadinya beban lebih CO
W WGS 50
WTR WKU 50
100
MDS
ONM 4
100 GI. CIKANDE

A3C 70
WAA 25 CO MDY 50 SKR 50
TBJ 100 LBS TRAFO I 60 MVA

di penyulang cadangan tersebut, sehingga WAB 50 TBC 50


CO W
TR
Carenang
KIP 100
A
MDY 50
MDA
250
BIG 250

CES 100
CO SM WHC LMR 25

pemotongan beban untuk mengurangi beban SAT 100


A3C 70
WAC 160
TAS 200
WACD
50
WPE 100
100
DLC 3x25

LC
SKU 250 CO D
dan meningkatkan kehandalan pasokan SLM 100
DKK 100
CAG 100
TL
K
PRT
100
LMRA 100

KTC
CO TLK

listrik penyulang tersebut. Perumusan

A3C 70
GH KN

A3CS 150
200 250 WLK GH GREN
OCTB
100
LBS KRG WKS LBS SLK OCT 160 LBS SMP SKTM
250 250 A3CS 150 240 mm
P. P. HIC

masalahnya yaitu bagaimana mengatasi NAMBO


KCK 250

GARPOR KTM PNL AYU arah GARPOR KCK


A3C 150

IKS IKO 1110 SKTM


TBK
250A3C 150
TBS Rec
315
Grand

240 mm
P. DESI ATM 329

masalah kepadatan beban pada penyulang 1730+5550

Ayu yang sekaligus dapat memberikan Gambar SLD Penyulang Ayu


keuntungan baik teknis maupun ekonomis.
Ada pula pencitraan penyulang ayu
II. METODE PENELITIAN menggunakan aplikasi Map info sehingga letak
geografisnya dapat dilihat dengan jelas. Berikut
Metode penelitian yang digunakan adalah : adalah pencitraan Penyulang ayu menggunakan
1. Studi Literatur aplikasi Map info.

Dalam studi literatur ini akan dipelajari skema Gambar Mapping Penyulang Ayu
penyaluran tenaga listrik, jenis konfigurasi
penyulang, dan kriteria kehandalan suatu
penyulang.
2. Pengolahan Data
Langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
dalam penelitian adalah sebagai berikut :
 Menentukan parameter Jaringan
Tegangan Menengah (JTM)
 Menentukan ambang batas pembebanan
penyulang.
 Menentukan besar beban.
 Menggambar Diagram Satu Garis untuk
mempermudah simulasi ETAP. 2. Beban Tertinggi Penyulang Ayu

III.HASIL PENELITIAN Monitoring beban tertinggi penyulang sangat


dibutuhkan agar kondisi penyulang beban dapat
1. Konfigurasi dan mapping Penyulang Ayu dikendalikan dan dapat dijadikan acuan dalam
rencana pembangunan jaringan jangka pendek
Penyulang ayu adalah salah satu penyulang yang maupun panjang. Untuk pembebanan penyulang
berada di wilayah kerja PLN Rayon Cikande ayu dapat dilihat pada tabel berikut :

Rifqi Fakhrusy Hilman 2 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande
Tabel Pembebanan Penyulang Ayu di PLN IV.ANALISA DATA
Rayon BEBAN
Cikande
TERTINGGI PENYULANGTahun
TAHUN 2014 2014
1. Perubahan Konfigurasi Penyulang Ayu
NO
GARDU PENYULANG
WILAYAH KERJA
PANJANG PENYULANG (KMS) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
rata-rata
Sebelum & Setelah Pemotongan Beban
INDUK
NAMA SKTM SUTM KHA SKTM SUTM TOTAL A % A % A % A % A % A % A % A % A % A %
1 CIKANDE AYU AL240 A3C150 385 R. CIKANDE 5.00 88.50 93.50 190 49 190 49 195 50 225 58 225 58 200 51 210 54 220 57 270 70 214 55 Untuk mempermudah mengetahui perubahan
konfigurasi pada penyulang Ayu, maka dapat
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa beban dilihat pada gambar berikut :
tertinggi rata – rata penyulang ayu dari januari
s/d September adalah 214 Ampere. Meskipun
masih jauh dari KHA kabel Incoming GI (KHA
kabel NA2XSEYBY 240 mm2 yaitu 385 Penyulang PONTANG

LBS
SEBELUM PERUBAHAN

Ampere), tetapi penyulang ayu tidak dapat JONGJING

dijadikan sebagai pilihan manuver pasokan PTS


PGK
PTS
CIBETIK
Penyulang PONTANG
listrik apabila penyulang lain gangguan. ONM.3

LBS
PAMANUK

3. LPR Penyulang Ayu LBS


BANGKIR LBS
CARENANG

RECLOSER

Penyulang HIC
Untuk menghitung LPR Penyulang Ayu, data BADAK

Penyulang Mila
LBS SALIKUR
jumlah lama padam seluruh konsumen dan LBS KOPER

jumlah total seluruh konsumen yang ada di Penyulang AYU


GI LBS DAHU
Cikande
penyulang ayu harus diketahui. Dengan melihat Penyulang ANITA

record gangguan penyulang Ayu tahun 2014, Gambar Konfigurasi Awal


maka jumlah lama padam seluruh konsumen dan
jumlah konsumen penyulang Ayu dapat
Penyulang PONTANG
LBS SESUDAH PERUBAHAN
diketahui. Untuk daftar record gangguan JONGJING

penyulang Ayu terlampir. PTS


PTS
CIBETIK
CIBETIK
Penyulang PONTANG

Maka nilai LPR adalah : ONM.3

LBS
PAMANUK

𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒𝑛 LBS


LBS
LBS BBK
𝐿𝑃𝑅 = 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 BANGKIR
CARENANG
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒𝑛 RECLOSER
Penyulang HIC

BADAK

21034539 LBS SALIKUR


Penyulang Mila

= 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 10 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 LBS KOPER

14397 Penyulang AYU


GI LBS DAHU
Cikande
= 1461.137747 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 10 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 Penyulang ANITA

Gambar Konfigurasi Akhir Setelah Interkoneksi


= 146.1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 dengan Mila
= 2.44 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Penyulang PONTANG
SESUDAH PERUBAHAN
Jadi, pelanggan di penyulang ayu merasakan LBS
JONGJING

padam listrik selama 2,44 jam setiap bulannya. PTS


PTS CIBETIK
Berdasarkan SPLN No 68-2 Tahun 1986 yang CIBETIK

membahas tentang Tingkatan Jaminan LBS


ONM.3

Distribusi, Standar LPR untuk penyulang yang LBS


PAMANUK

BANGKIR LBS
dilengkapi alat proteksi Pemutus Balik Otomatis CARENANG
RECLOSER
Penyulang HIC

/ Recloser yaitu 12,8 jam per tahun. Apabila BADAK


Penyulang Mila
Penyulang Baru

dihitung per tahun, maka nilai SAIDI dari LBS SALIKUR


LBS KOPER

penyulang Ayu adalah 2,44 jam x 12 = 29,28 Penyulang AYU


GI LBS DAHU
jam / tahun. Hal itu termasuk dalam kategori Cikande
Penyulang ANITA
kehandalan yang buruk. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemotongan beban di penyulang Ayu Gambar Konfigurasi Akhir Setelah Penarikan
sehingga kehandalan pasokan listrik akan lebih Jaringan Baru
baik. Pada gambar Konfigurasi Akhir Setelah
Interkoneksi dengan Mila dapat dilihat bahwa
penyulang mila yang memiliki beban 97.2 A

Rifqi Fakhrusy Hilman 3 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande
diinterkoneksikan dengan penyulang Ayu.
Interkoneksi tersebut melalui jaringan arah
ONM 3 dengan alat pengaman tambahan yaitu
LBS BBK. Setelah jaringan tersambung,
konfigurasi sistem proteksi berubah, yaitu LBS
Carenang posisi keluar sedangkan LBS BBK
posisi masuk sehingga dari Penyulang Mila
memasok sebagian penyulang Ayu sampai
dengan LBS Carenang, LBS Jongjing, dan LBS
Bangkir.
Sedangkan pada gambar Konfigurasi Akhir
Setelah Penarikan Jaringan Baru dijelaskan
bahwa penyulang baru memotong penyulang
Ayu dari LBS Carenang sehingga Penyulang
Gambar Hasil Simulasi Aliran daya
baru memasok sebagian penyulang Ayu dari
Penyulang Ayu
LBS Carenang sampai dengan LBS Jongjing,
dan LBS Bangkir.
Dari gambar diatas, tampak bahwa untuk
Pemotongan beban penyulang Ayu dilakukan di keadaan normal, penyulang Ayu mengalami
LBS Carenang dikarenakan beban dari LBS losses daya sebesar 0,09 MW. Pada saat
Carenang yang terbaca adalah 100 Ampere, beban sudah dipotong dengan penyulang
sedangkan untuk Penyulang Ayu adalah 214 baru, maka losses daya yang terjadi
Ampere. Dengan kata lain, LBS Carenang berkurang sebesar 0,065 MW. Dengan kata
adalah titik tengah dari keseluruhan penyulang lain alternatif penarikan penyulang baru
Ayu, sehingga pemotongan beban akan lebih memberi keuntungan daya yang dapat
optimal. Apabila Penyulang Ayu telah dipotong diselamatkan sebesar 0,025 MW. Lain
baik dari penyulang mila maupun dari halnya dengan interkoneksi penyulang mila.
penyulang baru, maka beban Penyulang Ayu Setelah dipotong, maka losses daya yang
akan menjadi 114 Ampere, sedangkan terjadi meningkat, yaitu 0,102 MW,
penyulang Mila yang awalnya 67.2 Ampere sehingga dengan alternatif ini, losses daya
menjadi 167.2 Ampere dan penyulang Baru yang terjadi bertambah 0,012 MW.
menjadi 100 Ampere karena belum ada beban
lain. 3. Tegangan Ujung Penyulang Ayu

2. Losses Daya Pada saat aliran daya disimulasikan pada


program ETAP, tegangan ujung jaringan
Apabila disimulasikan aliran daya dari dapat pula terukur. Pada gambar 4.8,
penyulang Ayu (kondisi normal, interkoneksi tegangan ujung penyulang Ayu yaitu 19,455
penyulang mila, dan penarikan jaringan baru), kV. Dikarenakan tegangan yang dihasilkan
maka dapat diketahui losses dan tegangan ujung trafo di GI Cikande sebesar 20 kV, sehingga
penyulang Ayu. tegangan jatuh yang terjadi yaitu 0,545 kV.
Agar Simulasi aliran daya dapat berjalan dengan Berdasarkan SPLN No 1 Tahun 1995,
baik dan nilai yang didapat mendekati nilai riil, tegangan pelayanan PLN yaitu +5 % dan -10
maka dibutuhkan data material yang lengkap %. Sehingga tegangan ujung sebesar 19.455
dan terkini, seperti jenis penghantar, panjang kV masih dikategorikan baik (Tegangan
penghantar, besar beban dan jenis beban, serta Ujung ≥ 18 kV).
besar daya yang memasok penyulang ayu.
Berikut adalah hasil simulasi aliran daya
penyulang ayu :

Rifqi Fakhrusy Hilman 4 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande
diketahui investasi mana yang lebih ekonomis.
Dengan bantuan aplikasi Map info, jarak antara
ujung penyulang Mila dengan Ujung Penyulang
Ayu yang akan diinterkoneksikan dan jarak
penyulang baru yang akan ditarik dari GI
Cikande ke penyulang Ayu yang terdekat, dapat
terukur. Pada gambar 4.12. tampak bahwa jarak
antara penyulang Mila dan penyulang Ayu
adalah 1,210 meter. Sedangkan pada gambar
4.13, panjang penyulang baru dari GI Cikande
Gambar Tegangan Ujung Sebelum Perubahan ke Gardu DLCA (Penyulang Ayu) adalah 3,350
meter.
Dari perbedaan jarak hampir 3 kalinya, sudah
dipastikan bahwa material yang dibutuhkan akan
semakin banyak. Untuk perbandingan harga
dapat dilihat pada tabel simulasi berikut : (
Simulasi ini menggunakan HVS 2013 PT PLN
(Persero) yang menjadi dasar dalam menentukan
harga satuan dalam pengadaan barang dan jasa)

Gambar Tegangan Ujung Setelah Dipotong


Penyulang Mila

Gambar Tegangan Ujung Setelah Dipotong


Penyulang Baru
Dari simulasi di atas, dapat dilihat bahwa
Pada gambar beban Penyulang Ayu dipotong
investasi penarikan penyulang baru memiliki
dengan penyulang Mila, tegangan ujung
penyulang ayu berkurang 0,105 kV menjadi
selisih Rp 243.342.400,00 dengan alternatif
19,35 kV. Meskipun tegangan semakin interkoneksi penyulang Mila. Hal ini
berkurang, tetapi masih dalam kategori baik. menjelaskan bahwa pemilihan alternatif
Lain halnya dengan Pemotongan beban dengan yang paling optimal baik dari segi ekonomi
penarikan jaringan baru yang tampak pada dan teknik yaitu interkoneksi dengan
gambar diatas, tegangan ujung bertambah 0,239 penyulang Mila. Apabila dilihat dari
kV menjadi 19,694 kV. Hal ini dikarenakan investasi penarikan jaringan baru yang jauh
penyulang baru belum ada beban awal dan lebih mahal sedangkan perbaikan tegangan
langsung memotong beban penyulang Ayu. ujung dan losses daya hanya sedikit.
Berdasarkan hukum ohm, dimana arus Meskipun tegangan ujung dan losses daya
berbanding terbaik dengan tegangan, maka
penyulang Ayu menjadi berkurang
Semakin beban / arus yang mengalir bertambah,
maka tegangan ujung yang dihasilkan akan
kualitasnya apabila dipotong oleh Penyulang
semakin berkurang. Mila, tetapi masih dalam kategori aman.

4. Perbandingan Pemotongan Beban dari Segi V.KESIMPULAN


Ekonomi
1. Terdapat dua alternatif yang memungkinkan
Dari segi ekonomi, 2 alternatif pemotongan dalam pemotongan beban penyulang ayu,
beban akan dibandingkan sehingga akan dapat
Rifqi Fakhrusy Hilman 5 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban
(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande
yaitu interkoneksi penyulang mila dan
penarikan jaringan baru.
2. Pada simulasi aliran beban, pemotongan
beban dengan cara penarikan jaringan baru
menghasilkan nilai susut daya dan tegangan
ujung yang lebih baik.
3. Investasi material dasar penarikan jaringan
baru memiliki selisih Rp 243.342.400,00
lebih mahal daripada interkoneksi dengan
penyulang mila.
4. Alternatif yang paling optimal dan efektif
dalam pemotongan beban penyulang ayu
yaitu interkoneksi dengan penyulang Mila,
karena investasi lebih murah dan kenaikan
susut daya serta penurunan tegangan ujung
masih dalam kategori aman (Standar
pelayanan PLN yaitu ≥ 18 kV)
5. Nilai LPR (Lama Padam Rata – rata)
Penyulang ayu sebelum interkoneksi dengan
penyulang Mila adalah 29,28 jam / tahun
(standar pelayanan PLN yaitu 12,8 jam /
tahun), Setelah interkoneksi dilakukan,
angka LPR akan lebih baik dan lama padam
yang dirasakan pelanggan pun akan
berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Afiandi,A.N. 2010. Operasi Sistem


Tenaga Listrik Berbasis
EDSA.Yogyakarta : Gava Media
2. Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem
Tenaga Listrik.Yogyakarta : Graha Ilmu
3. Zuhal.1995. Ketenagalistrikan
Indonesia . Jakarta : Ganeca Prima
4. SPLN 72 : 1987 “Spesifikasi Desain
untuk Jaringan Tegangan Mengengah
(JTM) dan Jaringan Tengangan Rendah
(JTR) “
5. SPLN 68-2 : 1986 “Tingkatan Jaminan
Sistem Tenaga Listrik Bagian Dua :
Sistem Distribusi”
6. SPLN 1 : 1995 “Tegangan – Tegangan
Standar”
7. Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000)
8. www.etap.com/m/index.htm

Rifqi Fakhrusy Hilman 6 Simulasi dan Analisa Pemotongan Beban


(41413110079) Penyulang Ayu GI Cikande

Anda mungkin juga menyukai