Anda di halaman 1dari 2

a.

FISIK
Pada masa remaja proporsional tubuhnya menjadi terlalu besar, karena terlebih
dahulu mencapai kematangan daripada bagian-bagian yang lain. Hal ini terutama tampak
jelas pada hidung, kaki, dan tangan. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu
mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagian.
Perkembangan seksualitas remaja:
1. Ciri-ciri seks primer
Terjadi kematangan pada organ-organ seks sehingga remaja laki-laki mengalami
“mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual) dan remaja perempuan mengalami
menstruasi.
2. Ciri-ciri seks sekunder

Laki-Laki Wanita
• Tumbuh rambut/bulu di sekitar • Tumbuh rambut /bulu di sekitar
kemaluan dan ketiak kemaluan & ketiak
• Terjadi perubahan suara • Bertambah besar buah dada
• Tumbuh kumis dan jakun • Bertambah besar pinggul
b. PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL)

Secara mental remaja dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak,
dengan kata lain berpikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis
dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir konkret.

Pada masa remaja Terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe Frontal yang berfungsi
sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu kemampuan merumuskan perencanaan
strategis, atau mengambil keputusan tetapi tidak seterampil remaja yang lebih tua usianya
yang menunjukkan wawasan atau perspektif yang luas terhadap suatu masalah.

c. Perkembangan emosi

Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitife dan
reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat
negatif dan temperamental (mudah tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung), sedangkan
remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya.

Proses kematangan emosional remaja sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional


lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya. Kematangan emosi
ini ditandai oleh :

1. Adekuasi emosi : cinta kasih, simpati, alturis (senang menolong orang lain), respek
(sikap hormat atau menghargai orang lain), dan ramah.
2. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, bersikap optimis dan
tidak pesimis (putus asa), dan dapat menghadapi situasi frustasi secara wajar.
d. Perkembangan sosial
Karakteristik penyesuaian sosial remaja di tiga lingkungan tersebut adalah :
1. Di lingkungan keluarga
 Menjalin hubungan yang baik dengan para anggota keluarga
 Menerima otoritas orangtua (mau menaati peraturan yang ditetapkan orangtua)
 Menerima tanggung jawab dan batasan-batasan (norma) keluarga
 Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu maupun
kelompok dalam mencapai tujuannya.
2. Di lingkungan sekolah
 Bersikap respek dan mau menerima peraturan sekolah
 Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah
 Menjalin persahabatan dengan teman-teman di sekolah
 Bersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah, dan staf lainnya
 Membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya
3. Di lingkungan masyarakat
 Mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain
 Memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain
 Bersikap simpati dan altruis terhadap kesejahteraan orang lain
 Bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum, tradisi, dan kebijakan-kebijakan
masyarakat
(Alexander A. Schneiders, 1964: 452-460).

Anda mungkin juga menyukai