PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Yogyakarta, provinsi yang terletak bagian selatan pulau Jawa ini
merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit yang ada di Indonesia, hal ini
dikarenakan Yogyakarta banyak obyek wisata yang sangat menarik. Di Utara
Yogyakarta, terdapat Gunung Merapi. Di Selatan Yogyakata terdapat pantai
pantai yang Indah. Serta di tengah Yogya terdapat Keraton, yang merupakan
obyek wisata budaya yang sangat menarik. Selain hal hal yang disebut di atas.
Yogyakarta memiliki obyek wisata yang menarik. Obyek wisata yang sering
dilewati namun kadang kala sering dilupakan. Obyek ini, berupa jalan yang
dikenal dengan nama Malioboro.
Orang-orang Tionghoa menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya,
sehingga kawasan perdagangan yang awalnya berpusat di Beringharjo dan
Pecinan akhirnya meluas ke arah utara hingga Stasiun Tugu. Sekarang pasar ini
sangat ramai dan mewarnai Jalan Malioboro sebagai pusat belanja yang terkenal
murah dan banyak ragamnya. Mulai dari pakaian batik, pernak pernik, sepatu,
tas kulit, barang kerajinan dan seni.Dalam hal ini penulis ingin mengetahui
keunikan malioboro yang ada di yogyakarta.mengetahui obyek wisata apa saja
yang terdapat dimalioboro.serta kelebihan malioboro dengan obyek wisata yang
lain. Penulis mengangkat masalah “Keunikan CorakMalioboro ” agar
masyarakat khususnya pelajar, mengetahui seperti apakah malioboro yang ada di
keraton yogyakarta.
1
2
3
4
Lebih dari 250 tahun yang lalu Malioboro telah menjelma menjadi sarana
kegiatan ekonomi melalui sebuah pasar tradisional pada masa pemerintahan Sri
Sultan Hamengkubuwono I. Dari tahun 1758 – sekarang Malioboro masih terus
bertahan dengan detak jantung sebagai kawasan perdagangan dan menjadi salah
satu daerah yang mewakili wajah kota Yogyakarta. Sejak awal degup jantung
Malioboro berdetak telah menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian
perkotaan.
Setiap bagian dari jalan Malioboro ini menjadi saksi dari sebuah jalanan
biasa hingga menjadi salah satu titik terpenting dalam sejarah kota Yogyakarta
dan Indonesia. Bangunan Istana Kepresidenan Yogyakarta yang dibangun tahun
1823 menjadi titik penting sejarah perkembangan kota Yogyakarta yang
merupakan soko guru Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari bangunan ini
berbagai perisitiwa penting sejarah Indonesia dimulai dari sini. Pada tanggal 6
Januari 1946,Yogyakarta resmi menjadi ibukota baru Republik Indonesia yang
masih muda. Istana Kepresidenan Yogyakarta sebagai kediaman Presiden
Soekarno beserta keluarganya. Pelantikan Jenderal Soedirman sebagai Panglima
Besar TNI (pada tanggal 3 Juni 1947), diikuti pelantikan sebagai Pucuk
Pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia (pada tanggal 3 Juli 1947), serta
5
6
lima Kabinet Republik yang masih muda itu pun dibentuk dan dilantik di Istana
ini pula.
Benteng Vredeburg yang berhadapan dengan Gedung Agung. Bangunan
yang dulu dikenal dengan nama Rusternburg (peristirahatan) dibangun pada
tahun 1760. Kemegahan yang dirasakan saat ini dari Benteng Vredeburg
pertama kalinya diusulkan pihak Belanda melalui Gubernur W.H. Van
Ossenberch dengan alasan menjaga stabilitas keamanan pemerintahan Sultan HB
I. Pihak Belanda menunggu waktu 5 tahun untuk mendapatkan restu dari Sultan
HB I untuk menyempurnakan Benteng Rusternburg tersebut. Pembuatan
benteng ini diarsiteki oleh Frans Haak. Kemudian bangunan benteng yang baru
tersebut dinamakan Benteng Vredeburg yang berarti perdamaian. Biasanya ada
festival yang memeriahkan malioboro, siang malam dimalioboro seperti tidak
ada pembatas bagi kita untuk menyelusuri malioboro lebih dalam lagi dan lebih
lama lagi. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme Malioboro
terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak orang, serta memaksa
mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang ada
dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat
diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap
Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam bahasa Sansekerta, kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu
mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara
besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga
berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang
pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro
bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan).
7
8
DAFTAR PUSTAKA
http://materiskolah.blogspot.co.id/2014/02/karya-ilmiah-keunikan-malioboro.html
wisatapedi.com/tempat-wisata-dekat-malioboro-jogja-sekitar-seputar/