Anda di halaman 1dari 5

Namanya Aulia, mahasiswi semester 1 di salah satu fakultas kedokteran di universitas ternama di

kotanya. Ia anak pertama dari 3 bersaudara. Aulia adalah gadis yang sangat rajin, pintar dan giat
belajar. Tak bisa dipungkiri, bahwa selama ini ia selalu menjadi juara di sekolahnya, Karena itu ia
mentargetkan setiap ujian blok harus dapat nilai A.

Aulia : Aulia lagi belajar, kayak tulis tulis di buku, terus angkat angkat telfon.

Selain kuliah, ia juga sangat senang berwirausaha. Ia pun sekarang sedang menyibukkan dirinya
untuk mengeksplor potensi yang ada pada dirinya melalui bidang kewirausahaan. Ia sedang
membina bisnisnya sendiri. Bisnis berupa pakaian dengan mereknya sendiri, Aulia Store.

Setelah itu Aulia pergi ke "Aulia store" jadi penjual (bisnis)

Pembeli (1) : "kak, mau beli bajunya ya sama jilbabnya"

Pembeli (2) : "saya juga kak"

Aulia : kasih barang ke mereka

Pagi dan siang, ia habiskan untuk kuliah lalu mengembangkan bisnisnya. Malam ia gunakan untuk
belajar untuk materi kuliah dan praktikum keesokan harinya. Ia merasa bahwa ia cukup bisa
menjalani semua ini sendiri.

Setiap ada teman yang mengajaknya ikut kajian di kampusnya, ia tidak mau. Karena ia merasa
waktunya sudah padat dan ia tidak punya waktu untuk itu.

Salmah : "Aulia, yuk ke Asyifa. Ada kajian obsesi disana"

Aulia : "aduh maaf ya aku gak bisa nih. Soalnya abis ini aku mau pergi"

Teman salmah (1): "bener gak mau? Materinya bagus loh. Kakaknya juga asik kalau sampaikan materi"

Aulia : "kapan kapan aja ya. Sibuk nih"

6 bulan kemudian.

Semakin lama, Aulia merasa bisnisnya tidak ada perkembangan. Justru waktunya malah banyak
terbuang dan Aulia tidak bisa mencapai target IPK yg ia inginkan pada semester lalu. Ia sedih bahkan
ini sudah kesekian kalinya ia menangis mengumpat dirinya sendiri.
Aulia duduk sambil menangis.

Salmah dan temannya datang kemudian menanyakan apakah Aulia dalam keadaan yang baik baik aja
atau tidak.

Salmah : "Au? Kenapa? Kok nangis?"

Aulia : tidak menjawab

Teman salmah : "kenapa au? Gak papa cerita aja ke kami kalau ada masalah. Mungkin kami bisa bantu"

Aulia memandang kedua temannya. Air mata Aulia makin mengalir deras, dalam hati ia berkata :
"kenapa mereka begitu baik, disaat semua tidak ada yang peduli, mereka datang, padahal aku sering
menolak ajakan mereka karena aku yang merasa terlalu sibuk"

-musikalisasi- [lagu : Tuhan Tau Kita Mampu] #salmah dan temannya lipsinc#

Salmah :"kalau belum siap cerita gakpapa, kita bakal siap dengerin kamu kalau kamu mau berbagi nanti"

Aulia : "aku....aku lagi sedih. Aku bingung, aku ngerasa aku udah belajar giat, rajin bahkan sampai gak
tidur tapi kenapa nilai aku gak sesuai sama yang aku harapkan? Aku juga udah giat kerja supaya bisnisnya
lancar tapi malah kenapa kok justru berbalik. Bisnisku hancur. Bangkrut. Rasanya Allah tuh gak adil ya"

Salmah dan temannya : "innalilahi, kami baru tau kamu sedang ada masalah yg besar seperti ini"

Aulia : "aku ngerasa aku gak dapat apa apa dari usaha kerasmu selama ini. Kenapa sih?! (Marah nangis)"

Salmah : "Au, salmah tau au lagi sedih dan kalau salmah jadi au pasti salmah juga akan ngerasa down
kayak sekarang. Tapi kalau boleh salmah bantu, coba au pikirkan lagi. Instropeksi. Yang paling tau apa yg
kurang adalah au sendiri. Apakah usaha yg au lakukan benar-benar sudah maksimal?"

Aulia : "udah"

Teman salmah : "apa setiap usaha dari au selalu melibatkan Allah?"

Aulia : -diam-

Salmah : "iya benar, apa au selalu melibatkan Allah disetiap keputusan yang au ambil? Disetiap langkah
yang au jalani?"

Aulia : -diam-, lalu pergi meninggalkan salmah dan temannya.

Setelah pertemuannya dengan salmah dan temannya, Aulia memikirkan beribu kali pernyataan
tersebut.

"Apakah benar aku belum melibatkan Allah disetiap langkah dan keputusanku ?"
Nyatanya ya benar. Aulia terlalu sibuk memikirkan usaha dan hasilnya di dunia tanpa memberi
makan pada jiwa nya. Ia terlalu sibuk mencari hal dunia tapi lupa mengisi relung ruhiyyah dirinya.

Jika ia diajak kajian, ia tidak pernah mengiyakan.

Jika malam hari, ia tidak pernah memberi waktu untuk fokus mengaji misalnya. Yang ia pikirkan
hanya bagaimana caranya besok urusan perkampusannya selesai. Sampai bahkan begadang dan
akhirnya ia tidak sempat meluangkan waktu untuk solat tahajud.

Solat pun masih sering ia akhiran waktunya dengan alasan alasan urusan yang sebenernya bisa saja
ia hentikan jika azan berkumandang.

Doa setelah solat pun tidak senikmat dan sekhusyuk dulu saat ia benar benar baru belajar doa di
sekolah dasar.

Aulia : "Sepertinya Allah sedang rindu. Aku terlalu jauh dariNya"

Sejak hari itu, Aulia mulai mengatur jadwal kehidupannya kembali. Ia berusaha membuka lembaran
baru dengan tujuan hidup yang baru. Ia mulai sering ikut kajian di kampusnya, ia mulai sering
meluangkan waktunya untuk Alquran, ia memiliki jadwal pasti untuk bangun di sepertiga malam,
sedikit demi sedikit perubahan itu mulai ia lakukan. Ia selalu melibatkan Allah disetiap urusannya.

(Adegan : salmah, teman salmah dan Aulia ikut kajian dengan kakak pemateri (1) dan teman lainnya
(2).terus pulang dan belajar bersama (salmah, teman salmah dan Aulia) terus bisnis lagi (nanti ada yg beli
ke Aulia))

Perlahan demi perlahan, Ia mulai bangkit kembali untuk mengembangkan bisnisnya yang sempat
bangkrut dengan disemangati oleh teman teman barunya, salmah dan (teman salmah).

3 tahun kemudian,

Saat ini, Aulia sudah lulus dari Fakultas Kedokteran dengan predikat kelulusan cumlaude. Orang tua
nya sangat bangga sekali ketika Aulia dipanggil namanya saat wisuda diselenggarakan.

(Adegan : Aulia dikasih kertas gulungan terus dipita kayak pokoknya wisudaan gitu)

Salmah : "Alhamdulillah, akhirnya kamu lulus cumlaude lagiii"

Teman salmah :"wah masyaalllah selamat ya"

Aulia : "alhamdulillah terimakasih salmah dan (teman salmah)"

Keesokan harinya, Saat sedang duduk-duduk bersama salmah dan temannya, Aulia mendapat
informasi via telfon dari sebuah admin Acara Terkenal "Muslimah Event 2019 Banda Aceh"
Admin : "assalamu'alaikumm, dengan kak Aulia pemilik Aulia store?"

Aulia : "iya benar, ada apa ya?"

Admin : "begini kak, kami mau memberi info bahwa surat undangan untuk hadir sebagai nominasi
sebagai "muslimah muda terproduktif 2019" sudah di kirim via email ya kak"

Aulia : "ah maksudnya?"

Admin : "iya, kakak berhasil jadi nominasi di muslimah award 2019 kak. Mohon kehadirannya ya"

(Telfon di tutup)

Aulia memeluk salmah dan temannya

Salmah : "kenapa au?"

Aulia : "ah aku masuk nominasi di muslimah award 2019!"

Teman salmah : "wah selamat yaaa. Itu kan ajang bergengsi banget di Banda Aceh"

salmah : Masyaallla semoga bisa jadi pemenang ya"

Di muslimah event 2019

Aulia ditemani salmah dan temannya pergi menghadiri undangan tersebut, awalnya mereka ragu,
namun setelah memastikan kembali ke pihak penyelenggara, akhirnya mereka yakin untuk
berangkat.

Saatnya pengumuman.

MC : kami akan membacakan pemenang nominasi "muslimah muda terproduktif 2019" . Pemenangnya
adalah : Aulia! Mahasiswi Fakultas Kedokteran dengan predikat kelulusan cumlaude dan berhasil
membuka bisnis Aulia Store yang sudah memiliki 2 cabang di Banda Aceh. Kepada Aulia dipersilahkan
maju kedepan dan memberikan sepatah dua patah kata"

(Adegan) Aulia terkejut segera memeluk salmah dan temannya. Kemudian sujud syukur.

Lalu pergi ke panggung, MC memberikan mahkota kertas pada Aulia. Kemudian Aulia berdiri untuk
memberikan sepatah dua patah kata.

-musikalisasi- (Karena Cinta -diubah jadi karena Allah)


(Adegan Aulia salmah dan temannya pergi)

Di slide :

(Ada tulisan penutup)

Kita bukan apa apa tanpa Allah

Kita bukan siapa siapa kalau bukan karena Allah

Jangan lupa untuk melibatkan Allah disetiap gerak langkah kita

Maka Allah akan melibatkan cintaNya dalam setiap skenario hidup kita.

-salam dari kami, 2017-

Anda mungkin juga menyukai