LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 REGULER AKUNTANSI
DEPOK
JUNI 2014
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 REGULER AKUNTANSI
DEPOK
JUNI 2014
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
karunia dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini.
Adapun penulisan laporan magang ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang berdasarkan pada pengalaman
penulis semasa melaksanakan program magang di Kantor Akuntan Publik
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar, dan Saptoto.
iv
Serta seluruh pihak yang yang telah membantu proses penyusunan laporan
magang ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu. Semoga laporan
magang ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu akuntansi.
Laporan magang ini membahas mengenai proses audit atas persediaan PT XYZ
untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013. Secara lebih rinci, dibahas
mengenai kebijakan akuntansi, tahapan-tahapan audit, prosedur-prosedur audit
yang digunakan, hasil audit, serta kesesuaiannya dengan teori auditing.
Berdasarkan hasil audit, dijelaskan bahwa penyajian dan penilaian akun
persediaan PT AH telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku, serta prosedur audit yang telah dijalankan memberikan
keyakinan bahwa akun persediaan PT XYZ telah disajikan secara wajar.
Kata Kunci:
Persediaan, prosedur audit
ABSTRACT
This report is aimed to explain the audit process of inventory at PT XYZ for the
period ended December 31st 2013. Furthermore, this report mentions the
accounting policy, the audit processes, the implemented audit procedures, the
audit results, and its relevancy with the auditing theory. In terms of the result
obtained from the audit process, PT XYZ has complied with the Indonesian
Financial Accounting Standards for the disclosure and valuation of its inventory.
In addition, the audit procedures, which are applied by the public accountant firm,
have proven a reasonable assurance that the inventory accounts have been fairly
disclosed.
Keywords:
Inventory, audit procedure
vii
viii
ix
Tabel 2.1 Prosedur Analitis dan Kemungkinan Salah Saji Akun Persediaan ...... 19
Tabel 2.2 Tujuan Audit Terkait Saldo & Prosedur Umum Observasi Fisik
Persediaan ................................................................................................... 21
Tabel 2.3 Tujuan Audit Terkait Saldo & Prosedur Umum Pricing dan Kompilasi
Persediaan ................................................................................................... 22
Tabel 4.6 Hasil Stock Taking dan Mutasi Persediaan PT XYZ ........................... 53
Al (2009) ................................................................................................... 61
xi
xii
xiii
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu critical success factor dalam
bisnis, terlebih dalam era persaingan global dewasa ini. Kebutuhan akan sumber
daya manusia yang andal bagi suatu praktek bisnis sangat penting untuk
mengatasi persaingan yang ada. Kompetensi, kapabilitas, dan profesionalisme
merupakan beberapa kriteria kualitas tenaga kerja yang semakin penting untuk
diasah dan ditingkatkan. Apalagi dengan tingginya kompetitivitas dalam dunia
kerja, sehingga individu-individu dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi
pula.
1
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
2
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
3
Manfaat yang didapat oleh penulis melalui program magang ini antara lain:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
4
Penulis ditempatkan pada divisi Green, yang merupakan divisi audit and
assurance untuk klien perusahaan manufaktur dan pertambangan. Selama
pelaksanaan magang, penulis dibimbing dan diarahkan oleh seorang senior auditor
dan seorang manajer dalam satu tim. Sebelumnya, penulis terlebih dahulu
diberikan training selama satu minggu pertama mengenai metodologi dan
prosedur audit yang digunakan di KAP AAJ.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
5
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
BAB 2
LANDASAN TEORI
6
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
7
direalisasi dari penjualan persediaan dalam kegiatan usaha biasa. Nilai wajar
mencerminkan jumlah di mana persediaan yang sama dapat dipertukarkan antara
pembeli dan penjual yang berpengetahuan dan berkeinginan di pasar dan dalam
suatu transaksi yang wajar.
Biaya pembelian, meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya.
Termasuk juga biaya pengangkutan, biaya maintenance, dan biaya lainnya
yang melekat terhadap perolehan barang jadi, bahan mentah, dan jasa
sementara diskon dan rabat dikurangkan dari biaya pembelian.
Biaya konversi, meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit
yang diproduksi seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
produksi tetap dan variabel yang dialokasikan secara sistematis.
Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
8
seperti ini mencakup ongkos pengangkutan barang yang dibeli, biaya pembelian,
serta biaya produksi lainnya yang dikeluarkan dalam memproses barang ketika
dijual.
Biaya periode (period cost) adalah biaya yang tidak berhubungan langsung
dengan pembelian dan produksi barang. Beban penjualan dan beban umum serta
administrasi termasuk dalam komponen biaya ini dan tidak dianggap sebagai
bagian dari biaya persediaan karena tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi.
Khusus untuk jenis persediaan yang tidak dapat diganti dengan jenis yang
lain (not interchangeable) serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek
khusus, dilakukan identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing. Sementara
untuk persediaan yang sifat dan jenisnya sama (interchangeable), dihitung dengan
menggunakan rumus biaya:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
9
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
10
Menurut SA seksi 110, tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam hal
yang material, poisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Apabila auditor
mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut disajikan seara tidak
wajar ataupun auditor tidak dapat membuat kesimpulan karena kurangnya bukti
maka auditor memiliki tanggung jawab untuk memberikan peringatan kepada
pengguna laporan keuangan melalui laporan audit yang dikeluarkan oleh auditor.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
11
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
12
Secara garis besar proses audit dibagi ke dalam empat fase, merencanakan
dan mendesain pendekatan audit, melaksanakan test of control dan substantive test
of transcaction, melakukan prosedur analitis dan test of detail balance, dan yang
terakhir menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan.
Pada tahap ini, auditor merancang desain program audit yang dapat
memfasilitasi perolehan bukti-bukti audit yang memadai. Dalam merancang
desain pendekatan audit, auditor harus mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi waktu serta anggaran yang dimiliki. Berikut adalah beberapa tahapan
yang dilakukan dalam proses perencanaan audit, yaitu :
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
13
klien untuk mengukur risiko salah saji dengan akurat dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari proses audit.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
14
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
15
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
16
Persediaan bisa terdiri dari berbagai jenis, tergantung dari nature bisnis
yang dijalankan. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bisa dalam bentuk
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi, namun dalam perusahaan retail
atau wholesale, persediaan sebagian besar terdiri dari barang jadi. Dalam siklus
persediaan sendiri terdapat tujuh proses yang berlangsung, antara lain:
1. Proses Pemesanan
Siklus Persediaan dimulai dari proses pemesanan untuk bahan baku. Proses
permintaan bahan baku bisa diinisiasi oleh staf gudang, bisa secara otomatis
oleh software apabila jumlah bahan baku telah mencapai kuantitas tertentu,
bisa berdasarkan customer order, dan bisa juga berdasarkan perhitungan
persediaan secara periodik.
Proses penerimaan bahan baku ini bisa termasuk proses pengecekan terhadap
kuantitas dan kualitas dari bahan baku yang diterima. Biasanya bagian
penerimaan akan membuat laporan penerimaan barang yang merupakan
dokumen pendukung ketika proses pembayaran barang akan dilakukan.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
17
Apabila barang jadi sudah diproduski, maka barang jadi tersebut akan
disimpan dalam gudang atau tempat penyimpanan lain sampai saatnya nanti
akan dikirimkan.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
18
Aktivitas terkait memperoleh dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead,
Aktivitas perpindahan aset dan biaya dalam perusahaan,
Aktivitas pengiriman barang serta pencatatan pendapatan dan biaya,
Aktivitas observasi fisik atas persediaan, dan
Aktivitas pricing dan compilation persediaan.
Prosedur analitis merupakan salah satu prosedur yang penting dalam suatu
proses audit. Prosedur analitis dilakukan dengan membandingkan saldo ataupun
rasio antar peridoe untuk melakukan penilaian awal terhadap kewajaran
perubahan yang terjadi, sehingga auditor bisa memperkirakan area yang memiliki
kemungkinan salah saji. Beberapa prosedur analitis dan kemungkinan salah saji
yang umum terjadi pada akun persediaan dapat dilihat pada Tabel 2.1
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
19
Tabel 2.1
Prosedur Analitis dan Kemungkinan Salah Saji Akun Persediaan
Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji
Membandingkan presentase gross Persediaan dan harga pokok
margin tahun ini dengan tahun penjualan disajikan terlalu rendah
sebelumnya. atau terlalu tinggi.
Membandingkan inventory turnover Persediaan mengalami keusangan,
tahun ini dengan tahun sebelumnya. yang mempengaruhi persediaan dan
harga pokok penjualan.
Membandingkan unit cost tahun ini Unit cost disajikan terlalu rendah
dengan tahun sebelumnya. atau terlalu tinggi, dimana hal ini
dapat mempengaruhi persediaan
dan harga pokok penjualan.
Membandingkan nilai persediaan Salah saji dalam kompilasi, unit
tahun ini dengan tahun sebelumnya. cost, atau extentions, yang dapat
mempengaruhi persediaan dan
harga pokok penjualan.
Membandingkan manufacturing Salah saji unit cost dari persediaan,
cost tahun ini dengan tahun terutama tenaga kerja langsung dan
sebelumnya. manufacturing overhead, yang
dapat mempengaruhi persediaan
dan harga pokok penjualan.
Sumber: Arens et al (2009)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
20
Auditor harus memastikan bahwa persediaan telah dicatat pada nilai yang
tepat dan pengkompilasian persediaan juga telah dilakukan dengan tepat.
Pengujian pricing persediaan termasuk didalamnya seluruh pengujian harga untuk
memperoleh keyakinan bahwa penetapan harga dari masing-masing unit sudah
dicatat dengan tepat. Sedangkan pengujian kompilasi persediaan bisa dalam
bentuk pengujian terhadap summary atas perhitungan persediaan yang dilakukan
klien, rekalkulasi harga per unit dikalikan dengan kuantitas, melakukan footing
list, dan melacak total ke buku besar. Adapun ujuan audit dan prosedur audit yang
umum dilakukan dalam audit atas penetapan harga dan kompilasi persediaan
diperlihatkan dalam tabel 2.3.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
21
Tabel 2.2
Tujuan Audit Terkait Saldo & Prosedur Umum Observasi Fisik Persediaan
Tujuan Audit Prosedur Umum Observasi Persediaan
- Memilih sampel acak dari list persediaan yang akan
diobservasi
Existence
- Mengamati apakah terjadi pergerakan selama perhitungan
persediaan.
- Memeriksa persediaan untuk memastikan bahwa persediaan
telah diberi kode
- Menyelidiki apakah terdapat persediaan di lokasi lainnya
- Memperhitungkan semua tag yang digunakan dan tidak
Completeness
digunakan untuk memastikan tidak ada yang hilang atau
dihilangkan secara sengaja
- Mencatat nomor tag yang digunakan dan tidak digunakan
untuk tindak lanjut berikutnya
- Menghitung ulang perhitungan klien untuk memastikan
bahwa persediaan telah diberi kode
Accuracy - Membandingkan perhitungan fisik dengan file induk
persediaan perpetual
- Mencatat perhitungan klien untuk pengujian selanjutnya
- Memeriksa deskripsi persediaan pada tag dan
membandingkannya dengan persediaan aktual bahan baku,
Classification work-in-process, dan barang jadi
- Mengevaluasi apakah persentase penyelesaian yang dicatat
pada tag untuk barang dalam proses sudah layak
- Memastikan persediaan untuk item-item diatas tanggal cutoff
telah dikecualikan dari perhitungan
Cutoff
- Mereview area pengiriman dan penerimaan yang harus
dilibatkan daam perhitungan fisik
- Menguji persediaan yang usang dengan menanyakan pada
Realizable karyawan pabrik dan manajemen serta mewaspadai
Value persediaan yang terlihat rusak, berdebu, atau diletakan ke
tempat yang tidak biasa
- Melakukan wawancara terkait barang konsinyasi ataupun
barang milik pelanggan yang dicantumkan dalam premis
Rights
klien
- Mewaspadai persediaan yang dipisahkan atau ditandai
Sumber: Arens et al (2009)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
22
Tabel 2.3
Tujuan Audit Terkait Saldo & Prosedur Umum Pricing dan Kompilasi Persediaan
Tujuan Audit Prosedur Umum Observasi Persediaan
- Melakukan footing list persediaan untuk bahan baku, barang
Detail tie-in dalam proses, dan barang jadi
- Mengalikan kuantits dengan harga item terpilih
- Menelusuri persediaan yang tercantum dalam list persediaan
Existence
dan pencatatan auditor untuk eksistensi dan deskripsi
- Mencatat dan menghitung nomor label yang tidak terpakai
untuk menyakinkan bahwa tidak ada label yang ditambahkan.
Completeness
- Menghtung label yang tidak terpakai untuk menyakinkan
bahwa tidak ada label yang dihilangkan.
- Menelusuri persediaan yang ada dalam daftar persediaan ke
perhitungan yang dicatat auditor terkait kuantitas dan
Accuracy
deskripsi
- Melakukan pengujian harga persediaan
Realizable - Melakukan pengujian terhadap mana yang terendah antara
Value harga pokok atau harga pasar, harga jual, dan keusangan.
- Menelusuri tag persediaan yang diidentifikasikan sebagai
yang tidak dimiliki selama observasi fisik ke list persediaan
untuk memastikan item tersebut tidak dicantumkan
Rights
- Mereview kontrak dengan vendor dan pelanggan serta
melakukan pertanyaan kepada manajemen tentang
kemungkinan pencantuman persediaan konsinyasi.
Sumber: Arens et al (2009)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
BAB 3
23
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
24
Tabel 3.1
Operating Income PT XYZ
2013 2012
(Rp .000) (Rp .000)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
25
Tabel 3.2
Komposisi Aset PT XYZ
ASET LANCAR
Piutang Usaha
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
26
1. Etanol (Ethanol)
Etanol (C2H5OH) atau yang sering disebut etil alkohol, alkohol absolut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan jenis alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol sendiri digunakan dalam
industri farmasi; produk-produk kesehatan dan rumah sakit; industri
kosmetik, parfum, dan minuman beralkohol. Selain itu, etanol merupakan
bahan utama dalam produksi asam asetat, etil asetat, spiritus, dan gasohol.
Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam etanoat dan asam cuka,
adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat digunakan sebagai bahan
cuka makanan; industri kimia pure terephthalic acid (PTA); bahan tekstil;
benang karet; PVC film.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
27
4. Spiritus (Hydroxymethane)
5. Pupuk
Tabel 3.3
Struktur Kepemilikan PT XYZ
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
28
Dewan Komisaris
Board of Commisioners
Komite Audit
Audit Committee
Presiden Direktur
President Director
Wakil Direktur Plant Wakil Direktur Komersial Wakil Direktur Hub. Industri
Plant Vice Excecutive Officer Commercial VEO Industrial Relation VEO
Departemen Produksi Dept. Riset Pasar & Adm. Departemen Akuntansi Departemen HR
Producttion Department Market Research Dept. Accounting Department HR Department
Producttion Department Producttion Department
Departemen Mekanik
Mechanic Mtc Department
Departemen Lingkungan
Environment Department
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
29
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
30
Unit Produksi PT XYZ terdiri dari unit kimia dan unit pupuk, dimana unit
kimia memiliki area produksi etanol, asam asetat, etil asetat, dan spiritus.
Sementara unit pupuk memproduksi pupuk bio organik plus, dengan nilai rupiah
yang tidak sesignifikan unit kimia. Produksi didasarkan pada forecast penjualan
yang dibuat oleh departemen penjualan. Adapun alur produksi pada unit kimia
perusahaan ditunjukan pada gambar 3.2.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
31
Molasses
Mash
Etanol Spiritus
Etil Asetat
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
32
kuantitas yang telah disepakati. Dan ketika molasses diterima oleh perusahaan,
maka dokumen Bukti Penerimaan Barang (BPB) dibuat oleh departemen logistik,
yang selanjutnya akan melakukan update pada Stock Card sesuai kuantitas
persediaan yang diterima.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
33
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
34
12. Biaya lain-lain: Merupakan biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya
pemeliharaan dan perbaikan plant produksi, dan biaya lain-lain yang masih
terkait dengan kegiatan produksi. Pengalokasian didasarkan pada
persentase produksi dari kapasitas produksi pertahun.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
35
realisasi bersih, serta panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan
biaya persediaan. Penyisihan untuk persedian yang usang ditetapkan berdasarkan
penelaahan berkala atas nilai realisasi dan kondisi fisik persediaan.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
BAB 4
PEMBAHASAN
Langkah awal dari tahap ini yaitu auditor merencanakan suatu penugasan
audit yang didokumentasikan ke dalam engagement letter. Perencanaan tersebut
meliputi tujuan audit, tanggung jawab auditor, ruang lingkup, jumlah personil,
tenggat waktu penyelesaian laporan audit, serta hal-hal terkait lainnya untuk
36
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
37
Selain bisnis dan industri klien, auditor juga perlu untuk memahami
lingkungan eksternal klien seperti kondisi industri, kompetitor klien, dan regulasi
terkait. Auditor juga perlu memahami operasi dan proses bisnis klien, manajemen
dan tata kelola perusahaan, serta tujuan dan strategi perusahaan. Secara umum,
tim audit telah memiliki pemahaman yang cukup memadai tentang PT XYZ,
dikarenakan KAP AAJ telah memasuki tahun audit ketiga dalam mengaudit PT
XYZ.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
38
Dalam tahap ini, auditor melakukan penilaian terkait apa saja potensi
risiko-risiko bisnis klien, kemudian mengevaluasi kontrol manajemen terkait
risiko bisnis, dan yang terakhir menilai risiko salah saji material dengan
mempertimbangkan kontrol manajemen terhadap risiko bisnis terkait. Penilaian
risiko ini nantinya akan mempengaruhi area yang akan di audit.
Terkait dengan akun persediaan, salah satu risiko bisnis yang sebutkan
kesalahan penilaian persediaan yang mana akan langsung berpengaruh pada
laporan laba rugi ataupun neraca. Selain itu ada juga risiko terkait nature
persediaan itu sendiri, dimana persediaan PT XYZ merupakan cairan kimia yang
mudah menguap, sehingga bisa menimbulkan penurunan nilai dan kuantitas, yang
berpengaruh kepada salah saji dalam laporan keuangan. Mitigasi yang dilakukan
perusahaan adalah dengan melakukan penyimpanan cairan kimia tersebut di plant
penyimpanan dirancang khusus dan tertutup.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
39
Prosedur ini dilakukan saat audit interim, dimana data yang digunakan
adalah laporan keuangan audited 2012 dan laporan keuangan tengah tahun per 30
Juni 2013. Dikarenakan data yang digunakan adalah laporan keuangan per 30 Juni
2013, maka untuk komponen-komponen laporan laba rugi seperti penjualan, laba
kotor, beban-beban, harus disetahunkan terlebih dahulu (12/6 bulan x saldo) untuk
bisa dilakukan perbandingan dengan laporan keuangan per 31 Desember 2012.
Berdasarkan hasil prosedur analitis awal yang ditampilkan pada tabel 4.1,
perubahan saldo yang dinilai cukup signifikan terdapat pada kelompok akun
persediaan yang berkurang sebesar 39,1%, total kewajiban yang mengalami
penurunan sebesar 33,53%, kas yang mengalami penurunan sebesar 28,22%, serta
hutang usaha yang mengalami penurunan senilai 24,17%. Berdasarkan hasil
inquiry yang terdokumentasikan dalam form, manajemen berpendapat bahwa
perubahan yang cukup signifikan tersebut dikarenakan persediaan yang dibeli
pada tengah tahun pertama di 2013 tidak sebanyak biasanya (hal ini nantinya
dibuktikan pada dokumen rekapitulasi pembelian klien, salah satunya adalah
pembelian molasses, dimana pada paruh pertama tahun 2013 hanya sekitar 12%
apabila dibandingkan total pembelian molasses tahun 2013), dan terkait
penurunan kewajiban disebabkan karena terdapat beberapa pelunasan hutang
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
40
jangka panjang. Sedangkan penurunan saldo kas dan hutang usaha dikarenakan
selama tengah tahun pertama 2013 terdapat pelunasan hutang usaha serta
pembayaran keperluan operasional perusahaan.
Tabel 4.1
Preliminary Analytical Procedures
30 Juni 2013 31 Desember
(annualized) 2012 % Change
(In Thousand Rupiah)
Sales -0,81%
381.018.018 384.145.388
Gross Margin -1,69%
79.964.450 81.336.409
Gross Margin Percentage 20,99% 21,83% -4,00%
Selling and G&A Expense -1,02%
50.370.248 50.886.930
Net income -17,46%
14.002.486 16.963.915
Cash -28,22%
13.455.724 18.746.821
Accounts receivable 1,46%
68.292.998 67.312.492
Number of days in receivables
65 64 0,82%
(365 days/(average receivables/sales))
Inventory -39,10%
109.618.438 180.002.478
Number of days sales in inventory
176 175 0,57%
(365 days/inventory turnover)
Working capital
3,43 2,75 24,73%
(Current assets/current liabilities)
Accounts payable -24,17%
7.052.974 9.300.947
Debt -33,53%
66.514.906 100.062.895
Equity 2,60%
276.205.387 269.204.143
Debt to Equity Ratio 24,08% 37,17% -35,22%
Sumber: KAP AAJ (telah diolah kembali)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
41
Terdapat tiga tolak ukur yang dapat digunakan dalam penentuan overall
materiality, yakni total revenue, net assets, dan income before tax. Setelah tolak
ukur ditentukan, kemudian auditor melakukan perhitungan berdasarkan RSM
Methodology sebagaimana terdapat pada tabel di bawah:
Tabel 4.2
RSM Methodology terkait penentuan Overall Materiality
Revenue Net Assets Income Before Tax
USD m % USD m % USD m %
First 25 2,00% 10 5,00% 5 10,00%
Next 50 1,50% 20 4,00% 10 7,50%
Next 75 1,00% 30 3,50% 15 6,00%
Next 100 0,75% 40 3,25% 20 5,50%
Balance 0,50% 3,00% 5,00%
Sumber: RSM Audit Manual 2010
Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa penentuan overall materiality dilakukan
dengan cara progresif, dan dihitung dengan menggunakan tolak ukur US$. Untuk
US$25.000.000,- pertama akan dikalikan dengan 2%, US$50.000.000,- berikutnya
akan dikalikan 1,5%, dan seterusnya. Oleh sebab itu total revenue perlu untuk
terlebih dahulu dikonversi ke US$ berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
perhitungan materialitas.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
42
Tabel 4.3
Perhitungan Overall Materiality
Total revenue Rp381.018.018.000
Konversi revenue ke US$ US$38.374.259
First US$25.000.000 x 2,00% US$500.000
Balance US$13.374.259 x 0,50% US$66.871
Total OML dalam US$ US$566.871
Total OML dalam Rupiah Rp5.628.465.090
Sumber: KAP AAJ (telah diolah kembali)
500.000.000
450.000.000
400.000.000
Total Revenue (dalam
ribuan rupiah)
350.000.000
Tahun
300.000.000
250.000.000
200.000.000
2011 2012 2013
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
43
Untuk perikatan audit dengan risiko audit keseluruhan yang kecil maka
performance materiality ditetapkan sebesar 80% dari nilai overall
materiality.
Untuk perikatan audit dengan risiko audit keseluruhan yang besar maka
performance materiality ditetapkan sebesar 70% dari nilai overall
materiality.
Untuk PT XYZ, nilai yang ditetapkan tim audit adalah sebesar 70% dari
overall materiality, atau senilai Rp3.939.925.563,-. Akun persediaan PT XYZ
pada trial balance memiliki saldo senilai Rp192.744.152.191,-. Angka tersebut
melebihi batas performance materiality sehingga tim audit menyimpulkan bahwa
akun persediaan perusahaan bersifat material.
Terkait risiko, akun persediaan dinilai oleh tim audit sebagai high risk
material account, yang nantinya mempengaruhi luasnya prosedur audit atas
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
44
Persediaan merupakan aset lancar yang menjadi salah satu kunci dalam
proses bisnis perusahaan.
Nilai persediaan perusahaan mencapai ratusan miliar, dan memiliki
proporsi yang sangat signifikan dalam komposisi aset lancar dan total aset
perusahaan.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
45
Form yang kedua adalah form Risk Control Matrix, yang dilampirkan pada
lampiran 1. Form ini digunakan untuk mengetahui risk exposure yang ada dalam
akun persediaan serta mitigasi yang dilakukan oleh perusahaan. Pada form ini
terdapat empat pertanyaan mengenai risiko-risiko dalam siklus persediaan dan
pengendalian yang perusahaan lakukan. Informasi tersebut diperoleh melalui
interview terhadap manajer dan supervisor akuntansi perusahaan:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
46
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
47
Tabel 4.4
Ukuran Sample Test of Control
Frequency High Risk Low Risk
Daily or more 23 12
Weekly 5 3
Monthly 3 2
Quarterly 2 1
Biannual 1 1
Annual 1 1
Sumber: RSM Audit Manual 2010
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
48
Berdasarkan test of control yang telah dilakukan, semua sampel yang diuji
telah memenuhi workdone checklists yang telah ditetukan. Tim audit
berkesimpulan bahwa pengendalian perusahaan telah memadai dan unit moneter
yang tercatat pada buku besar telah sesuai dengan yang tertera pada dokumen
pendukung.
Dari hasil analytical review sebagaimana yang ditunjukan pada tabel 4.5,
saldo total persediaan mengalami kenaikan senilai Rp. 29.195.164,98 atau
17,85%. Kenaikan terbesar terdapat pada molasses, yakni senilai Rp
25.125.318.123,55 atau 17,48%. Selain itu akun yang mengalami persentase
kenaikan terbesar adalah persediaan spareparts, yang mengalami kenaikan
sebesar Rp 2.911.708.555,96 atau 80,39%. Berdasarkan inquiry dengan manajer
akuntansi klien, kenaikan saldo molasses disebabkan oleh peningkatan harga beli
rata-rata molasses selama 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Sedangkan
kenaikan saldo persediaan sparepart secara umum dikarenakan selama 2013
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
49
terdapat beberapa batch pembelian dengan kuantitas yang cukup besar untuk
sparepart plant and machinery perusahaan.
Tabel 4.5
Analytical Review Akun Persediaan
2013 2012 Increase (Decrease) %
Salah satu komponen dalam kertas kerja adalah lead schedule. Lead
schedule merupakan dokumen pada kertas kerja yang menghubungkan saldo
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
50
audited tahun sebelumnya dengan trial balance perusahaan sebagai saldo yang
akan diaudit. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
Selain itu pada kertas kerja juga disebutkan audit objective yang ingin
dicapai melalui pengimplementasian prosedur-prosedur audit. Audit objective
yang ditetapkan untuk audit akun persediaan PT XYZ yaitu:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
51
Salah satu prosedur audit yang paling penting untuk dilakukan terkait
dengan persediaan adalah stock taking atau stock opname. Stock taking dilakukan
untuk memastikan bahwa semua persediaan yang tercatat dalam laporan keuangan
memang terdapat bukti fisiknya di tempat penyimpanan, dan semua persediaan
sudah masuk ke list persediaan.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
52
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
53
Adapun hasil perhitungan dan mutasi dari prosedur stock taking yang
dilakukan diperlihatkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Stock Taking dan Mutasi Persediaan PT XYZ
Mutasi 1 Jan - 7 Jan 2014 Jumlah Per Per Stock
Jumlah Per Persentase
Jenis Persediaan Total Mutasi Total Mutasi Mutasi Card
Stock taking Selisih
Keluar Masuk 31 Des 2013 31 Des 2013
Raw Material:
Work-in-Process:
Finished Goods:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
54
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
55
Adapun unit persediaan yang diuji adalah etanol, asam asetat, dan etil
asetat. Nilai estimasi beban penjualan per unit berasal dari unaudited selling
expense di tahun 2013. Nilai tersebut merupakan selling expense untuk semua
produk, sehingga masih harus dibagi berdasarkan proporsi penjualan dari unit
persediaan yang akan diuji untuk mendapatkan estimated selling expense per jenis
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
56
Tabel 4.7
Summary of NRV Test
Tabel 4.7 menampilkan summary dari prosedur dari NRV test yang telah
dilakukan. Untuk masing-masing jenis persediaan yang dijadikan sampel, yakni
etanol, asam asetat, dan etil asetat, pertama-tama dilihat harga per unit pada
invoice penjualan terbaru di 2014. Kemudian dilakukan perhitungan estimasi
NRV dengan mengurangi harga jual dengan estimasi biaya penjualan per unit.
Setelah didapat estimasi NRV, kemudian dibandingkan dengan historical cost
yang tercatat pada Stock Card.
Dari prosedur NRV test yang dilakukan, didapati bahwa NRV per unit dari
persediaan etil asetat lebih rendah daripada historical cost per unit, sehingga
diperlukan suatu allowance untuk mengakui penurunan nilai realisasi tersebut,
yaitu senilai selisih antara biaya dan NRV per unit dikalikan dengan total
kuantitas. Adapun proposed adjustment journal entry (PAJE) yang dibuat adalah
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
57
Keterlibatan penulis pada tahapan ini tidak terlalu banyak. Tahapan ini
secara umum dilakukan oleh tingkat senior associates keatas. Penulis hanya
berperan dalam membantu pengisian worksheet. Berdasarkan prosedur audit
persediaan yang telah dilakukan, tidak didapati temuan yang signifikan. Jurnal
penyesuaian ataupun jurnal reklasifikasi relatif lebih banyak di kelompok-
kelompok akun yang lain. Secara keseluruhan, tim audit menyatakan bahwa PT
XYZ telah menyajikan dan mengungkapkan laporan keuangan secara wajar.
Dalam tahap awal audit atas laporan keuangan PT XYZ, KAP AAJ
terlebih dahulu melakukan prosedur perencanaan audit. Komponen-komponen
kunci dalam perencanaan audit berdasarkan teori audit menurut Arens et al (2009)
dapat dilihat pada tabel 4.8. Tahapan yang paling pertama adalah tahap
penerimaan klien. PT XYZ menggunakan jasa audit KAP AAJ sejak periode audit
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
58
Tabel 4.8
Komponen-Komponen Kunci dari Perencanaan Audit
Major Part of Planning Subparts of Planning
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
59
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
60
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
61
Tabel 4.9
Perbandingan Analytical Review dengan teori menurut Arens et al (2009)
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
62
persentase perubahan saldo sebesar 80,39% dinilai cukup signifikan dan bisa
mengindikasikan adanya salah saji. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
senior-in-charge penulis, hal tersebut dikarenakan nilai persediaan spareparts yag
dianggap tidak terlalu signifikan, yakni sekitar 3% dari total persediaan, serta
keterbatasan waktu fieldwork.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
63
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
64
Detail tie-in: Tujuan audit ini adalah untuk memastikan apakah detail
persediaan yang diberikan oleh persediaan nilainya sesuai dengan yang
tertera di buku besar. Pada praktiknya, pada working paper telah dilakukan
footing untuk memastikan bahwa total keseluruhan dari detail persediaan
yang diberikan oleh klien sama dengan total di buku besar.
Existence: Berdasarkan teori menurut Arens et al (2009), prosedur ini
berkaitan dengan hasil observasi fisik, dimana auditor menelusuri
persediaan yang tercantum dalam daftar persediaan dan pencatatan auditor
untuk memastikan keberadaan persediaan. Pada praktiknya, prosedur ini
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
65
telah dilakukan pada saat observasi fisik dimana tim audit memilih sampel
dari daftar persediaan klien, dan memastikan keberadaannya dengan
observasi fisik.
Completeness: Prosedur audit umum untuk tujuan audit completeness
menurut Arens et al (2009) dilakukan dengan melakukan pencatatan pada
nomor label yang tidak digunakan untuk memastikan tidak ada yang
ditambahkan atau dikurangkan. Hal ini tidak bisa dilakukan pada PT XYZ
dikarenakan nature persediaan dan metode penyimpanan persediaan
perusahaan. Untuk tujuan audit terkait completeness hanya dilakukan pada
saat observasi fisik.
Accuracy: Untuk memenuhi tujuan audit accuracy, tim audit telah
pengujian penetapan harga dengan mengambil sampel barang jadi yaitu
etanol. Tim audit melakukan rekalkulasi cost of goods manufactured,
menghitung cost per unit, dengan metode weighted average, dan kemudian
membandingkan dengan perhitungan yang dilakukan oleh klien.
Realizable value: Prosedur yang dilakukan untuk tujuan audit ini adalah
melakukan net realizable value (NRV) test. Tim audit melakukan
perhitungan estimasi NRV berdasarkan harga penjualan diawal 2014, dan
kemudian melakukan perbandingan dengan historical cost. Hasilnya
ditemukan bahwa produk etil asetat mengalami indikasi penurunan nilai
sehingga diajukan jurnal penyesuaian (PAJE) kepada manajemen:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
66
PSAK merupakan acuan bagi auditor dalam melakukan proses audit atas
laporan keuangan di Indonesia. Saat ini pedoman terkait pencatatan persediaan
diatur dalam PSAK nomor 14 revisi 2008. Berikut adalah perbandingan antara
pedoman yang diatur dalam PSAK 14 dengan penerapan dalam PT XYZ:
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
67
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Persediaan merupakan aset dengan proporsi nilai yang paling besar pada
neraca PT XYZ. Akun persediaan sendiri dikategorikan high risk material
account karena selain nilainya yang material, persediaan merupakan sumber
revenue perusahaan, dan kesalahan penilaian ataupun adanya defisiensi
pengendalian bisa menyebabkan salah saji material pada laporan keuangan secara
keseluruhan.
Tim audit telah melakukan proses audit mulai dari tahap perencanaan,
penilaian pengendalian, pengujian saldo, sampai tahapan finalisasi audit.
Berdasarkan penilaian dan pengujian yang dilakukan atas pengendalian terkait
siklus persediaan PT XYZ, disimpulkan bahwa pengendalian yang
diimplementasikan berjalan dengan efektif. Sedangkan dalam tahapan pengujian
saldo, tim audit telah melakukan prosedur-prosedur diantaranya stock taking,
cutoff test, NRV test, pricing test. Dari seluruh proses audit yang telah dijalankan,
tim audit berkesimpulan bahwa persediaan PT XYZ pada laporan keuangan telah
disajikan secara wajar untuk hal yang bersifat material.
Secara garis besar, prosedur audit yang dilakukan oleh KAP AAJ telah
sesuai dengan teori menurut Arens et al (2009). Namun yang perlu diperhatikan
adalah bahwa nature dari persediaan, metode penyimpanan persediaan, ataupun
metode pencatatan persediaan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang
lain pasti berbeda, sehingga prosedur test of detail of balances juga pasti terdapat
perbedaan, tergantung bagaimana perancangan test of detail of balances yang
dianggap paling sesuai dan bisa memenuhi tujuan-tujuan audit yang telah
ditentukan.
68
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
69
5.2 Saran
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
70
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
71
DAFTAR REFERENSI
Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder, dan Amir Abadi Jusuf. (2009).
Auditing and Assurance Services, an Integrated Approach – Indonesian
Adaptation. Singapore: Prentice Hall.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2011). Intermediate
Accounting Volume 1 IFRS Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
RSM AAJ Associates. (2012). RSM AAJ Associates Employee Handbook version
12.01.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
72
This form is completed in relation to the control documentation to identify the controls that address potential risks (what can go wrong). When controls are identified,
we need to determine if the controls are designed effectively, whether the control process is a key control or not and if we are planning to rely on the control process.
This Risk Control Matrix should be filled out with the documentation obtained from the client MAP 352.100.
Step 1: Review each risk and identify controls that mitigate the risk.
Step 2: Describe the control in the “Control Summary” below.
Step 3: In the “What Can Go Wrong” section, if there is a control that mitigates the risk, specify the control number from the “Control Summary”.
Step 4: Once the “Control Summary” and the “What Can Go Wrong” is populated, perform your walkthrough, ensuring that each control is addressed.
Sufficient Key
controls in Issues
Applicable Control Key?
Risk Assertion Description of Control place to Identified
(Y/N) # Y or N
cover risk 740.MPQ
(Y / N / NA) Y or N
C, A, V, E Factory entrance guarded by a security
A) How do they ensure that
Y 1 guard and always do a check on vehicles in N Y
inventory is protected from theft?
and out of the factory.
B) How do they ensure that N/A N/A
consigned goods have been C
properly accounted for?
C) How do they ensure the Y 2 Costing calculations performed and recorded Y Y
costing system properly A monthly and conducted directly by the
accumulates inventory costs? Accounting Manager after all the financial
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
73
Sufficient Key
controls in Issues
Applicable Control Key?
Risk Assertion Description of Control place to Identified
(Y/N) # Y or N
cover risk 740.MPQ
(Y / N / NA) Y or N
data and other data is complete.
D) How do they identify and
appropriately record inventory V N/A N/A
obsolescence?
E) How do they ensure that 2 Costing calculations performed and recorded Y Y
inventory is recorded in monthly and conducted directly by the
accordance with their costing Accounting Manager after all the financial
A
policy and that goods are relieved data and other data is complete.
into cost of goods sold at the
proper amount?
People interviewed
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
74
This form requires the listing of the positions of individuals responsible for each function. The purpose is to
determine whether there is a potential lack of segregation of duties or individuals performing incompatible duties,
thereby the existence of a potential risk of fraud.
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014
75
Universitas Indonesia
Audit atas..., Dharmawan Adi Nugroho, FE UI, 2014