BAB III
KEGIATAN
1. Mahasiswa melakukan pengamatan emergency KIT yang terdapat di ruang IGD, Kamar
Operasi.
2. Mahasiswa mengamati penyimpanan obat dan alat kesehatan yang terdapat di Gudang
Farmasi, Rawat Jalan dan Rawat Inap.
3. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap kelembaban dan suhu ruangan pada obat-
obatan dengan penyimpanan di suhu ruang dan pada obat-obatan dengan penyimpanan
khusus, monitoring dilakukan setiap hari pada Gudang Farmasi pada pukul 12.00 wib dan
pengamatan dilakukan pada Kamar Operasi pada tanggal 6 dan 9 Maret 2018 pada pukul
12.00 wib.
4. Melakukan proses evaluasi pada penyimpanan obat dan alat kesehatan berdasarkan
bentuk sediaan obat diantaranya obat tablet, obat sirup, alat kesehatan dan sediaan injeksi
di Gudang Farmasi serta sediaan obat tablet dan obat sirup di depo Rawat Jalan, yang
meliputi kesesuaian stock, death stock, hampir kadaluarsa dan TOR
Kesesuaian stock obat adalah jumlah obat yang tersedia disesuaikan dengan kartu stock dan
stock komputer. Pada Gudang Farmasi dilakukan kesesuaian stock fisik, kartu stock dan stock
komputer sedangkan pada depo Rawat Jalan dilakukan kesesuaian stock fisik dengan kartu stock.
Obat dengan kategori death stock adalah obat yang tidak pernah keluar selama 3 bulan terakhir.
Obat dengan kategori kadaluarsa adalah obat yang memiliki tanggal kadaluarsa 6 bulan
mendekati tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Nilai TOR dilihat pada data tahun
2017.
BAB IV
LAPORAN HASIL TUGAS
A. Mengamati Ward Floor Stock Jenis Obat dan Alkes Dikamar Operasi/ IGD
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa obat-obat yang ada dalam emergency kit antara lain :
Aminophylin
Lidokain
Digoxin
D40
Adrenalin
B. Mengamati Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi, Depo Rawat Inap dan Depo Rawat
Jalan
Penyimpanan obat di Gudang Farmasi, Rawat Inap dan Rawat Jalan menggunakan sistem:
FIFO dan FEFO
Alfabetis
Bentuk sediaan
Obat dengan penyimpanan khusus disimpan secara terpisah seperti :
Obat dengan suhu dingin
Obat high alert
Obat narkotika, psikotropika, prekusor, dan obat-obat tertentu
C. Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kondisi Penyimpanan Sesuai Dengan SOP yang
Berlaku
1. Gudang Farmasi
No Tanggal Suhu Ruang Suhu Kulkas Samping Kulkas
T0 RH T0 RH T0 RH
1 5 Maret 2018 25,10 79% 50 79% 29,30 55%
D. Melakukan Evaluasi Penyimpanan di Gudang Farmasi dan Depo Rawat Jalan yang
Meliputi Kesesuaian Stock, Death Stock, Hampir Kadaluarsa dan TOR
1. KESESUAIAN STOK OBAT GUDANG
Kesesuaian Stok di Gudang Farmasi
Tablet:
Kesesuaian
No Nama Obat Fisik Komputer Keterangan
Stok
1 Imunos Kaplet 60 60 1.020 Tidak Sesuai
Nexium 20 mg
2 84 84 224 Tidak Sesuai
Tab
3 Lancid capsul 120 120 130 Tidak Sesuai
4 Becom C 200 200 200 Sesuai
5 Doloneurobion 400 400 0 Tidak Sesuai
Diovan 160
6 30 30 55 Tidak Sesuai
mg
7 CPG tablet 30 30 150 Tidak Sesuai
Cefspan 200
8 30 30 10 Tidak Sesuai
mg
9 Aptor 500 500 400 Tidak Sesuai
10 Cavit D3 200 200 200 Sesuai
Brainact oral
11 210 210 0 Tidak Sesuai
500
12 Ardium drag 120 120 360 Tidak Sesuai
13 Aldisa SR Tab 250 250 300 Tidak Sesuai
14 Amoxan 500 200 200 200 Sesuai
15 Osfit DHA 330 330 330 Sesuai
16 Neurodex 2600 2600 5160 Tidak Sesuai
17 Nephrolith 200 200 100 Tidak Sesuai
Nitrokaf
18 1600 1600 1970 Tidak Sesuai
Retard 2,5
19 Avodart Cap 30 30 30 Sesuai
Neurosanbe
20 100 100 0 Tidak Sesuai
Tab
21 Hemobion 100 100 100 Sesuai
Glucosamin
22 240 240 380 Tidak Sesuai
250 mg
Gitas Plus
23 300 300 200 Tidak Sesuai
Tablet
24 Fordesia 90 90 180 Tidak Sesuai
25 Flamar 50 mg 200 200 200 Sesuai
26 Flamar 25 mg 100 100 200 Tidak Sesuai
27 Folavit 400 100 100 200 Tidak Sesuai
28 Histapan 100 100 100 Sesuai
29 Heptasan 100 100 100 Sesuai
30 Hexilon 8 mg 60 60 60 Sesuai
Sirup:
Kesesuaian
No Nama Obat Fisik Komputer Keterangan
Stok
Salbutamol
1 51 51 51 Sesuai
Syr
Sucralfat
2 10 10 28 Tidak Sesuai
Syrup
3 Tremenza 30 30 30 Sesuai
Syr
Vometa Syr
4 7 7 10 Tidak Sesuai
60 ml
Vistrum 60
5 4 4 4 Sesuai
ml
6 Sanprima Syr 3 3 5 Tidak Sesuai
Proris Forte
7 2 2 8 Tidak Sesuai
Suspensi
Promuba
8 4 4 4 Sesuai
syrup
Ranivell Syr
9 6 6 36 Tidak Sesuai
75 mg/5 ml
10 Sanmol Sy 3 3 33 Tidak Sesuai
Progesic
11 4 4 14 Tidak Sesuai
Syrup
12 Profilas Sy 4 4 6 Tidak Sesuai
13 Plantacid Syr 1 1 1 Sesuai
Salbuven
14 2 2 62 Tidak Sesuai
Exp 100 ml
Ossovit sirup
15 4 4 11 Tidak Sesuai
100 ml
OBH syrup
16 6 6 14 Tidak Sesuai
IKA
17 Novalgin Sy 5 5 10 Tidak Sesuai
Narfoz Syr
18 1 1 4 Tidak Sesuai
30 ml
19 L-Zink Syr 5 5 10 Tidak Sesuai
Lactulax
20 7 7 20 Tidak Sesuai
sirup
21 Intunal Sy 10 10 10 Sesuai
Bufect
22 suspensi 60 3 3 4 Tidak Sesuai
ml
Claneksi Syr
23 2 2 3 Tidak Sesuai
Forte
Cefspan
24 10 10 14 Tidak Sesuai
sirup
Curmunos
25 2 2 7 Tidak Sesuai
Syrup
Donexan DX
26 7 7 13 Tidak Sesuai
Syr 60 cc
27 Elkana CL 15 15 16 Tidak Sesuai
SYR
Imboost
28 force Syrup 10 10 33 Tidak Sesuai
60
Inpepsa Syr
29 0 0 3 Tidak Sesuai
100 ml
30 Elkana Sy 1 1 33 Tidak Sesuai
Injeksi:
Kesesuaian
No Nama Obat Fisik Komputer Keterangan
Stok
1 Piracetam Inj 3 gr 20 20 17 Tidak Sesuai
2 Meropenen Inj 1 gr 5 5 9 Tidak Sesuai
Mecobalamin Inj
3 50 50 140 Tidak Sesuai
500 mg
Ketorolac 30 mg
4 60 60 6.012 Tidak Sesuai
Inj
5 Amikacin AK 30 4 4 0 Tidak Sesuai
Neurotam 200
6 8 8 0 Tidak Sesuai
mg/ml IV
7 Cravit 500 mg IV 2 2 3 Tidak Sesuai
8 Cravit 750 mg IV 2 2 3 Tidak Sesuai
Dexamethasone 5
9 100 100 100 Sesuai
mg/ml
Aminophyllin Inj
10 24 24 62 Tidak Sesuai
Etica
Gentamicin 80 mg
11 65 65 85 Tidak Sesuai
Inj
12 Ranitidin Inj 30 30 220 Tidak Sesuai
Phytomenadion/Vit
13 150 150 330 Tidak Sesuai
K Inj
Ondansetron 8
14 330 330 970 Tidak Sesuai
mg/4 ml Inj
15 Lidocain 2% Inj 500 500 185 Tidak Sesuai
16 Vopicain Inj 2 2 2 Sesuai
17 Vascon Inj 30 30 0 Tidak Sesuai
18 Pehacain amp 520 520 240 Tidak Sesuai
19 Phenytoin Inj 30 30 0 Tidak Sesuai
20 Ephedrin Inj Ethica 60 60 60 Sesuai
Epinephrin
21 30 30 120 Tidak Sesuai
(Adrenalin)
22 Herbesser Inj 50 10 10 7 Tidak Sesuai
mg
23 Ketamin 10 mg Inj 1 1 0 Tidak Sesuai
24 Nicardipin 10 ml 20 20 10 Tidak Sesuai
25 Cedocard IV 50 50 100 Tidak Sesuai
26 Amiodarone Inj 18 18 60 Tidak Sesuai
Dopamin 200
27 5 5 5 Sesuai
mg/KF
28 Dobutamine Inj 15 15 15 Sesuai
29 Nexium IV 34 34 34 Sesuai
30 Novalgin Inj 35 35 20 Tidak Sesuai
Alat Kesehatan:
Kesesuaian
No Nama Obat Fisik Komputer Keterangan
Stok
Micromist
1 Neb.W 38 38 12 Tidak Sesuai
01885/DWS
Adult Non
Rebreat
2 9 9 29 Tidak Sesuai
Mask (NRM
dewasa)
ET Nasal 7
3 34 34 0 Tidak Sesuai
Rush Karet
Urine Bag
4 102 102 150 Tidak Sesuai
NS Ramson
Gypsona 3
5 11 11 8 Tidak Sesuai
Inch
Gypsona 4
6 0 0 0 Sesuai
Inch
Gypsona 6
7 6 6 13 Tidak Sesuai
Inch
Spuit
8 Terumo 50 82 82 53 Tidak Sesuai
cc
Spuit
9 Terumo 20 5 5 5 Sesuai
cc
ET Oral No 4
10 2 2 0 Tidak Sesuai
Rush
ET Nasal 7,5
11 13 13 0 Tidak Sesuai
Rush Karet
12 Fixomul 5 x 10 10 0 Tidak Sesuai
10 cm 76992
Fixomul 5 x
13 0 0 0 Sesuai
15 cm
Fixomul 5 x
14 22 22 0 Tidak Sesuai
5 cm
Opsite Post-
15 OP 25 x 10 0 0 0 Sesuai
cm
Opsite Post-
16 OP 20 x 10 10 10 0 Tidak Sesuai
cm
Handscond
17 ST 6,5 0 0 0 Sesuai
Maxter
Handscond
18 145 145 0 Tidak Sesuai
ST 7 Maxter
Stomach
19 32 32 0 Tidak Sesuai
Tube 18 T
Stomach
20 0 0 0 Sesuai
Tube 16 T
Infus Set
21 32 32 0 Tidak Sesuai
PKD PAED
Betadine
22 14 14 500 Tidak Sesuai
Plester
Neonatus
23 Nasal Canula 0 0 26 Tidak Sesuai
Salter
Feeding
24 Tube FR 5 19 19 19 Sesuai
(40 cm)
Feeding
25 Tube FR 5 0 0 81 Tidak Sesuai
(100 cm)
Feeding
26 Tube FR 8 7 7 13 Tidak Sesuai
(100 cm)
Feeding
27 17 17 32 Tidak Sesuai
Tube FR 3,5
Sanyo
28 Maternity 7 7 90 Tidak Sesuai
Napkin L
29 Sanyo 4 4 162 Tidak Sesuai
Maternity
Napkin M
Guedel
30 Airway No 1 0 0 4 Tidak Sesuai
(Putih)
c. RAWAT JALAN
No Nama Obat Tgl ED Sisa
1 Agustus
Novalgin 2018 1
A. Mengamati Ward Floor Stock Jenis Obat Alkes Dikamar Operasi/ IGD
Ward Floor Stock adalah tatanan kegiatan distribusi sediaan obat oleh IFRS di ruangan untuk
memberikan pelayanan kefarmasian secara cepat dengan menyediakan obat dan alat kesehatan
dengan jenis spesifik dan jumlah tertentu sesuai kebutuhan pasien untuk tiap ruangan.
Perbekalan farmasi yang tersedia di ruangan antara lain emergency kit dan alkes. Pasien yang
memerlukan obat-obatan secara cepat dapat diambilkan dari persediaan obat WFS.
Sistem WFS adalah sistem pendistribusian obat dengan menyimpannya dalam jumlah yang
cukup di ruangan sehingga dapat digunakan dengan segera ketika pasien memerlukannya. Obat
yang didistribusikan dengan sistem WFS adalah obat-obat emergency kit. Sistem distribusi ini
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan akan obat-obat emergency kit yang sifatnya kondisional
dan mendesak, sehingga proses penggunaan obat untuk pasien menjadi lebih singkat.
Dalam system distribusi obat persediaan lengkap di ruang, semua obat yang dibutuhkan
penderita tersedia dalam ruang penyimpanan obat diruang tersebut, kecuali obat yang jarang
digunakan atau obat yang sangat mahal. Persediaan obat diruang di pasok oleh IFRS. Biasanya,
setiap dua hari sekali personel IFRS memeriksa persediaan obat diruang, lalu menambah obat
yang persediaanya sudah sampai tanda batas pengisian kembali. Obat yang di dispensing di
bawah system ini terdiri atas obat penggunaan umum yang biayanya dibebankan pada biaya
paket perawatan menyeluruh dan order obat yang harus dibayar sebagai biaya obat. Obat
penggunaan umum ini terdiri atas obat yang tertera dalam daftar yang telah ditetapkan oleh PFT
dan IFRS yang tersedia di unit perawat, misalnya kapas pembersih luka, larutan antiseptic, dan
obat tidur. Biasanya obat ini dibayar sebagai bagian dari biaya pelayanan perawatan.obat yang
harus dibayar tersedia pada tiap unit perawatan dan penderita yang menggunakannya akan
membayarnya sebagai biaya obat.
Definisi dari system distribusi obat persediaan lengkap di ruang adalah tatanan kegiatan
penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada order obat, yang disiapkan dari
persediaan diruang oleh perawat dan dengan mengambil dosis obat dari wadah persediaan yang
langsung diberikan kepada penderita diruang itu.
Penggunaan sistem floor stock digunakan pada kondisi tertentu seperti :
a. Dalam bagian emergensi dan ruang operasi, dimana obat biasanya harus selalu cepat tersedia
segera setelah mendapat resep dokter.
b. Pada situasi yang dapat mengancam kehidupan pasien, ketersediaan obat-obat di sekitar
pasien sangat dibutuhkan.
c. Obat-obatan dengan harga rendah dan biasa dipakai (high volume drug) dapat dikelola dengan
cara ini dengan catatan kemungkinan terjadi medication error yang kecil.
Seperti yang diketahui bahwa emergency kit memiliki fungsi vital dalam keadaan darurat
yang bertujuan menyelamatkan jiwa pasien dan menghindari kecatatan, untuk itu emergency kit
harus tersedia diruangan. Pada RS PKU, emergency kit apabila telah digunakan maka yang
melakukan pergantian obat atau alat kesehatan kedalam emergency kit adalah perawat yang
bertugas, alat emergency kit pada RS PKU Muhammadiyah Gamping meliputi alat kesehatan
dan obat-obatan diantaranya, obat-obat yang terdapat dalam emergency kit sebagai berikut :
Aminophylin
Lidokain
Digoxin
D40
Adrenalin
B. Mengamati Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi, Depo Rawat Inap dan Depo Rawat
Jalan
Indikator penyimpanan obat yaitu: 1) Kecocokan antara barang dan kartu stok, indikator
ini digunakan untuk mengetahui ketelitian petugas gudang dan mempermudah dalam pengecekan
obat, membantu dalam perencanaan dan pengadaan obat sehingga tidak menyebabkan terjadinya
akumulasi obat dan kekosongan obat, 2) Turn Over Ratio, indikator ini digunakan untuk
mengetahui kecepatan perputaran obat, yaitu seberapa cepat obat dibeli, didistribusi, sampai
dipesan kembali, dengan demikian nilai TOR akan berpengaruh pada ketersediaan obat. TOR
yang tinggi berarti mempunyai pengendalian persediaan yang baik, demikian pula sebaliknya,
sehingga biaya penyimpanan akan menjadi minimal, 3) Persentase obat yang sampai
kadaluwarsa dan atau rusak, indikator ini digunakan untuk menilai kerugian rumah sakit, 4)
Sistem penataan gudang, indikator ini digunakan untuk menilai sistem penataan gudang standar
adalah FIFO dan FEFO, 5) Persentase stok mati, stok mati merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan item persediaan obat di gudang yang tidak mengalami transaksi dalam
waktu minimal 3 bulan, 6) Persentase nilai stok akhir, nilai stok akhir adalah nilai yang
menunjukkan berapa besar persentase jumlah barang yang tersisa pada periode tertentu, nilai
persentese stok akhir berbanding terbalik dengan nilai TOR.
Penyimpanan obat di Gudang Farmasi, Rawat Inap dan Rawat Jalan menggunakan system
alfabetis dan berdasarkan bentuk sediaan dengan metode FIFO dan FEFO yang bertujuan agar
memudahkan dalam pengambilan obat dan alat kesehatan serta mencegah terjadinya kadaluarsa
pada obat dan alat kesehatan.
Obat dengan penyimpanan khusus disimpan secara terpisah seperti obat yang memerlukan
penyimpanan dengan suhu dingin, obat high alert yang memiliki resiko tinggi dan obat
narkotika, psikotropika dan prekusor yang memerlukan penyimpanan dalam lemari khusus
dengan dua pintu dan dengan kondisi yang harus selalu terkunci.
C. Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kondisi Penyimpanan Sesuai Dengan SOP yang
Berlaku
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X2004,
persyaratan Ruang Operasi / Ruang Bedah di Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
-Indek pencahayaan: 300 – 500 lux
-Standar suhu: 19 – 24 ºC
-Kelembaban: 45 – 60 %
-Tekanan udara: Positif
-Indeks kebisingan 45 dBA
-Di atas meja operasi class 10.000
-Di atas meja operasi Laminar Air Flow
-Di dalam ruang operasi class 100.000
-Indeks angka kuman: 10 CFU/m³
-Waktu pemaparan 8 jam. Untuk pemantauan kualitas udara ruang harus dilakukan uji kualitas
udara (kuman, debu, dan gas).
Dari standart Menkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dapat disimpulkan data
yang akurat sbb:
-Indek pencahayaan 400 lux ( +50 )
-Standar suhu: 20 ºC ( +1 )
-Kelembaban: 55% ( +5 )
-Tekanan udara: Positif (10-15pa)
-Pertukaran udara min 40ACH
-Indeks kebisingan 45 dBA ( +5 )
-Di atas meja operasi class 10.000
-Di atas meja operasi Laminar Air Flow
-Di dalam ruang operasi class 100.000
-Indeks angka kuman: 10 CFU/m³
-Waktu pemaparan 8 jam. Untuk pemantauan kualitas udara ruang harus dilakukan uji kualitas
udara (kuman, debu, dan gas).
Untuk mencapai angka yang ditentukan sangat diperlukan infrastuktur yang memadahi
dalam ruangan.
-Lampu LED dengan frame tertanam di ceiling dapat fokus dalam pencahayaan 400 lux
-AC Split duct dengan kapasitas >10PK dapat menunjang suhu 20 ºC dalam ruangan
-Humidifier adalah pilihan tepa untuk kontrol kelembaban
-Udara yang di suply ke ruangan harus lebih besar dari exhaust agar ruangan positif
-Minimal kapasitas boster fan yang digunakan adalah 40x dari vol ruangan
-Plenum dan ducting dibuat selonggar mungkin untuk mencegah kebisingan pada saluran
-Hepa Filter terpasang 30% dari luas area ceiling
-Hepa filter tertata sepanjang zona meja operasi
-return berada di bawah
-Dilakukan Sterilisasi
-HVAC harus running minimal 6jam sbebelum pengetesan dan tindakan
Dari data yang telah didapatkan melalui monitoring suhu di Gudang Farmasi dan Kamar
Operasi tidak ada hasil yang menyimpang atau sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
di RS PKU Gamping, untuk suhu dingin diantaranya 2-8oC dan untuk suhu ruang <300C.
D. Evaluasi Penyimpanan di Gudang Farmasi dan Depo Rawat Jalan yang Meliputi
Kesesuaian Stock, Death Stock, Hampir Kadaluarsa Dan TOR
1. KESESUAIAN STOCK
Dilakukan pengecekan terhadap kecocokan stock fisik, kartu stock dan stock komputer pada
Gudang Farmasi, sedangkan pada Rawat Jalan dilakukan pengecekan stock fisik dan kartu stock,
namun pada rawat jalan tidak semua obat memiliki kartu stock, hanya obat-obat khusus yang
memiliki kartu stock. Pengecekan terhadap kesesuaian stock masing-masing diambil sampel
sejumlah 30 setiap bentuk sediaan
Persentasi kesesuaian stock dihitung dengan rumus :
stock yang sesuai
𝑥100%
sampel
Persentasi ketidak sesuaian stock dihitung dengan rumus:
stock yang tidak sesuai
𝑥100%
sampel
Persentase kesesuaian stock Gudang Farmasi dan Rawat Jalan sebagai berikut :
a. GUDANG FARMASI
10
Tablet = 30 𝑥100 = 33,33%
6
Sirup = 30 𝑥100 = 20%
7
Alkes = 30 𝑥100 = 23,33%
6
Injeksi = 30 𝑥100 = 20%
b. RAWAT JALAN
100
Tablet = 𝑥100 = 100%
20
100
Sirup = 𝑥100 = 100%
20
24
Sirup = 30 𝑥100 = 80%
23
Alkes = 30 𝑥100 = 76,67%
24
Injeksi = 30 𝑥100 = 80%
Hasil perhitungan diperoleh nilai TOR sebesar 2,8 kali yang artinya perputaran obat itu
rendah dibandingkan dengan standar yang mengatakan bahwa TOR yang optimal adalah sebesar
8-12 kali/tahun. Rendahnya niliai TOR ini akan memberikan resiko meningkatnya obat
ED/kadaluarsa.
BAB V
REKOMENDASI
1. Perlu dilakukan peningkatan dalam evaluasi terhadap manajemen pengelolaan obat dan
monitoring secara berkala agar tidak terjadi death stock, obat kadaluarsa, obat rusak dan
ketidak sesuaian stock yang bisa mngakibatkan kerugian Rumah Sakit.
2. Perlu dilakukan perbaikan terhadap pencatatan dokumen-doumen untuk menghindari
terjadinya kerugian akibat kesalahan atau ketidaklengkapan pencatatan.
3. Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan terkait penyimpanan obat-obat khusus berupa
pelatihan atau pemasangan poster disetiap ruangan penyimpanan obat seperti rawat jalan,
rawat inap, bangsal, ruang operasi dan IGD, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyimpanan
obat yang bisa mengakibatkan kerusakan obat dan kesalahan yang berakibat fatal.
Daftar Pustaka
Jufrizen,2015, pengaruh inventory turn over dan fixed asset turn over terhadap return on equity
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di bei tahun 2007-2013,Jurnal Kajian Manajemen
Bisnis Volume 4, Nomor 1, Maret 2015
Permenkes 72 tahun 2016,standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit, Jakarta,: Kementrian
kesehatan Republik Indonesia.