Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN LISENSI RAHASIA DAGANG

Nomor: _____________________

PERJANJIAN LISENSI RAHASIA DAGANG Nomor: ______________________ ini dibuat dan


ditandatangani di _________________ pada hari ini, ___________ tanggal __ ____________ _____
(“Perjanjian”), oleh dan di antara:

1 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT _______________________ sebagai
Direktur Utama, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan di
Kabupaten/Kota ___________________, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut
sebagai “Pihak Pertama”.
2 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai
“Para Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut.

(1) Bahwa Pihak Pertama adalah sebuah badan hukum perseroan terbatas yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang __________________________.
(2) Bahwa Pihak Kedua adalah usaha perseorangan yang ruang lingkup kegiatan
usahanya bergerak di bidang _____________________________.
(3) Bahwa dalam mejalankan kegiatan usahanya Pihak Pertama menggunakan
rahasia dagang milik Pihak Pertama yang berupa _________________________.
(4) Bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pihak Kedua bermaksud untuk
menggunakan rahasia dagang milik Pihak Pertama dan karenanya Pihak Kedua
telah meminta kepada Pihak Pertama untuk memberikan lisensi rahasia dagang
milik Pihak Pertama tersebut kepada Pihak Kedua dan Pihak Pertama telah
sepakat untuk memberikan lisensi rahasia dagang milik Pihak Pertama tersebut
kepada Pihak Kedua.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan iktikad baik, Para Pihak dengan ini
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di bawah ini.

Halaman 1 / 10 Halaman
Pasal 1
Definisi
Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:
(1). “Rahasia Dagang” adalah informasi yang hanya diketahui oleh Pihak Pertama di
bidang teknologi dan bisnis, yang mempunyai nilai ekonomi karena dapat
digunakan dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh Pihak Pertama.
(2). “Hak Rahasia Dagang” adalah hak atas Rahasia Dagang yang dimiliki oleh Pihak
Pertama berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(3). “Kegiatan Usaha” adalah kegiatan komersil yang berupa
_____________________________ yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
ekonomi.
(4). “Lisensi Rahasia Dagang” adalah izin yang diberikan oleh Pihak Pertama sebagai
pemegang Hak Rahasia Dagang kepada Pihak Kedua untuk menikmati manfaat
ekonomi dari Rahasia Dagang dalam pelaksanaan Kegiatan Usaha.
(5). “Asistensi Pemberian Lisensi” adalah asistensi yang diberikan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua dalam melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang yang
berupa pemberian pelatihan dan konsultasi dalam penggunaan Rahasia Dagang.
(6). “Biaya Lisensi” adalah pembayaran uang yang wajib dilakukan oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama sebagai kompensasi dari pemberian Lisensi Rahasia
Dagang pada saat dimulainya pemberian Lisensi Rahasia Dagang.
(7). “Royalti” adalah pembayaran uang yang wajib dilakukan oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama sebagai kompensasi dari pemberian Lisensi Rahasia
Dagang secara berkala selama berlangsungnya Perjanjian.
(8). “Surat Peringatan” adalah peringatan secara tertulis yang disampaikan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atas pelanggaran pemberian Lisensi Rahasia
Dagang yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
(9). “Pencabutan Lisensi” adalah tindakan penarikan kembali Lisensi Rahasia Dagang
yang dilakukan oleh Pihak Pertama dari Pihak Kedua.
(10). “Surat Pencabutan Lisensi” dalah surat yang disampaikan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua untuk melakukan Pencabutan Lisensi.

Pasal 2
Kesepakatan
Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk memberikan Lisensi Rahasia Dagang kepada
Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk menerima Lisensi
Rahasia Dagang tersebut dari Pihak Pertama.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
a. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran Biaya Lisensi dan
Royalti dari Pihak Kedua.
b. Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan Lisensi Rahasia
Dagang dan melakukan Asistensi Pemberian Lisensi kepada Pihak
Kedua.
Halaman 2 / 10 Halaman
(2) Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
a. Pihak Kedua berhak untuk menerima Lisensi Rahasia Dagang dan
Asistensi Pemberian Lisensi dari Pihak Pertama.
b. Pihak kedua berkewajiban untuk membayar Biaya Lisensi dan Royalti
kepada Pihak Pertama.
Pasal 4
Ruang Lingkup
(1). Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat bahwa pemberian Lisensi
Rahasia Dagang bersifat nonekslusif, dengan pengertian Pihak Pertama berhak
untuk menggunakan Rahasia Dagang dan memberikan Lisensi Rahasia Dagang
kepada pihak lain mana pun.
(2). Rahasia Dagang bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, telah dijaga
kerahasiaannya oleh Pihak Pertama dan untuk memperoleh Hak Rahasia Dagang
tersebut Pihak Pertama tidak melanggar hak kekayaan intelektual pihak
manapun serta telah memiliki segala perizinan yang diperlukan untuk menjadi
pemegang Hak Rahasia Dagang.
(3). Pemberian Lisensi Rahasia Dagang wajib disertai dengan Asistensi Pemberian
Lisensi dan kewajiban Pihak Kedua untuk menjaga kerahasiaan dari informasi
Rahasia Dagang tersebut.
(4). Pemberian Lisensi Rahasia Dagang wajib dilakukan dalam Kegiatan Usaha yang
jenis dan lokasinya ditentukan dalam Perjanjian ini.
(5). Pembayaran Biaya Lisensi wajib dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan
pembayaran Royalti wajib dilakukan secara berkala.
(6). Pemberian Lisensi dilakukan untuk selama jangka waktu tertentu dengan
ketentuan, Pihak Pertama berhak untuk mencabut Lisensi Rahasia Dagang secara
sepihak sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut dalam hal Pihak Kedua
melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berlaku terhadap pemberian Lisensi
Rahasia Dagang dan Pihak Kedua tidak melaksanakan pembayaran Biaya Lisensi
dan/atau Royalti sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian ini.

Pasal 5
Rahasia Dagang
(1) Rahasia Dagang sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Rahasia
Dagang dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Informasi dalam Rahasia Dagang merupakan informasi dalam bidang
______________________________.
b. Lingkup perlindungan Rahasia Dagang meliputi metode
________________________ di bidang _________________, yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum dengan deksripsi
sebagai berikut:
i. ____________________________________________________________________________.
ii. ____________________________________________________________________________.
iii. ____________________________________________________________________________.
iv. ____________________________________________________________________________.

Halaman 3 / 10 Halaman
c. Informasi Rahasia Dagang bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan
dijaga kerahasiannya dengan ketentuan:
i. Informasi Rahasia Dagang tersebut merupakan milik dari Pihak
Pertama dan hanya Pihak Pertama saja yang mengetahuinya serta
informasi Rahasia Dagang tersebut bukan merupakan informasi
yang bersifat umum.
ii. Informasi Rahasia Dagang memiliki nilai ekonomi karena
informasi dalam Rahasia Dagang tersebut dapat digunakan dalam
Kegiatan Usaha.
iii. Dalam menjaga kerahasiaan informasi Rahasia Dagang, Pihak
Pertama telah melakukan langkah-langkah yang layak dan patut,
yaitu antara lain:
A. Mencantumkan kewajiban semua karyawan Pihak Pertama
untuk menjaga kerahasiaan informasi Rahasia Dagang
dalam peraturan perusahaan Pihak Pertama dan di dalam
perjanjian kerja antara Pihak Pertama dengan karyawan
Pihak Pertama.
B. Memberlakukan standar operating procedures (SOP) yang
mengikat semua karyawan Pihak Pertama untuk menjaga
kerahasiaan informasi Rahasia Dagang.
C. Membuat perjanjian kerahasiaan di antara Pihak Pertama
dengan karyawan Pihak Pertama serta dengan mitra Pihak
Pertama lainnya.
D. Mendokumentasikan informasi Rahasia Dagang dalam
bentuk dokumen tertulis dan rekaman video serta audio
serta menyimpan dokumentasi informasi Rahasia Dagang
tersebut di tempat yang aman dan dirahasiakan.
d. Informasi Rahasia Dagang digunakan hanya dalam Kegiatan Usaha.
(2) Pihak Pertama dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa:
a. Pihak Pertama adalah pemilik dari Hak Rahasia Dagang yang sah dan
untuk memperoleh Hak Rahasia Dagang tersebut Pihak Pertama tidak
melanggar Hak Kekayaan Intelektual pihak manapun dan juga tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pihak Pertama telah memiliki segala perizinan yang diperlukan untuk
memperoleh dan melaksanakan sendiri serta memberikan Lisensi
Rahasia Dagang dari Rahasia Dagang tersebut.
c. Dalam hal pernyataan-pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b ayat (2) Pasal ini ternyata tidak benar, Pihak Pertama dengan
ini menjamin untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian
yang mengakibatkan tuntutan dari pihak lain manapun akibat dari
ketidakbenaran dari pernyataan-pernyataan tersebut dan karenanya
Pihak Pertama dengan ini membebaskan Pihak Kedua dari tuntutan pihak
lain manapun yang diakibatkan oleh ketidakbenaran dari pernyataan-
pernyataan tersebut.

Halaman 4 / 10 Halaman
Pasal 6
Lisensi Rahasia Dagang
(1) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Lisensi Rahasia Dagang bersifat non-
ekslusif dengan pengertian:
a. Lisensi Rahasia Dagang tidak mengurangi hak-hak dari Pihak Pertama
sebagai pemegang Hak Rahasia Dagang.
b. Pihak Pertama berhak untuk menggunakan Rahasia Dagang untuk
kepentingannya sendiri dan berhak untuk memberikan Lisensi Rahasia
Dagang kepada Pihak lain mana pun.
(2) Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Rahasia Dagang hanya dapat digunakan oleh
Pihak Kedua dalam Kegiatan Usaha.
(3) Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Asistensi Pemberian Lisensi dilakukan dengan
ketentuan:
a. Pemberian pelatihan penggunaan Rahasia Dagang kepada Pihak Kedua
dilakukan dengan ketentuan:
i. Pelatihan hanya terbatas pada penggunaan Rahasia Dagang dalam
Kegiatan Usaha dengan pelatih dan materi pelatihan yang wajib
disediakan oleh Pihak Pertama.
ii. Pelatihan dilakukan di _______________ dengan fasilitas dan sarana
pelatihan yang disediakan oleh Pihak Kedua.
iii. Pelatihan diberikan sebanyak __ (________) kali pelatihan yang
masing-masing berdurasi __ (_______) hari pelatihan yang harus
sudah diberikan dalam jangka waktu selambat-lambatnya __
(________) hari kerja setelah dilakukannya pembayaran Biaya
Lisensi.
b. Pemberian konsultasi penggunaan Rahasia Dagang dalam Kegiatan Usaha
dilakukan dengan ketentuan:
i. Konsultasi hanya terbatas pada penggunaan Rahasia Dagang dalam
Kegiatan Usaha dengan konsultan yang wajib disediakan oleh
Pihak Pertama.
i. Konsultasi dilakukan dengan cara _________________________________.
ii. Konsultasi diberikan sebanyak maksimal __ (______) kali dalam
setiap __ (________) ______ sekali.
(3). Lisensi Rahasia Dagang tidak disertai dengan pemberian hak untuk
menggunakan Hak Merek dan/atau Hak Kekayaan Intelektual lainnya milik
Pihak Pertama, oleh karenanya dalam melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang
Pihak Kedua dilarang untuk menggunakan Hak Merek dan/atau Hak Kekayaan
Intelektual lainnya milik Pihak Pertama.
(4). Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Pihak Kedua dilarang untuk:
a. Mengungkapkan baik dengan cara membuka, menyampaikan,
mengumumkan dan/atau dengan cara-cara lainnya yang memungkinkan
kerahasian informasi dalam Rahasia Dagang menjadi diketahui atau
tersebar kepada pihak lain manapun atau kepada masyarakat umum.
b. Memberikan Lisensi Rahasia Dagang lebih lanjut kepada Pihak manapun.
Halaman 5 / 10 Halaman
(5). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa dalam menjalankan haknya sebagai
penerima Lisensi Rahasia Dagang, Pihak Kedua berhak untuk melarang pihak
manapun yang tanpa hak untuk menggunakan Rahasia Dagang dengan
ketentuan, sebelum menjalankan haknya tersebut Pihak Kedua wajib untuk
mendapatkan kuasa dari Pihak Pertama berdasarkan surat kuasa khusus.
(6). Pihak Pertama berhak untuk melakukan Pencabutan Lisensi berdasarkan Surat
Pencabutan Lisensi dalam hal terjadinya pelanggaran-pelanggaran sebagai
berikut:
a. Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap larangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini.
b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembayaran
Biaya Lisensi dan Royalti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
dengan ketentuan:
i. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Biaya Lisensi sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
ii. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Royalti sebanyak __
(_______) kali berturut-turut.
iii. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Royalti sebanyak __
(______) _____ tidak berturut-turut dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun.
(7). Pencabutan Lisensi dilakukan dengan ketentuan:
a. Pencabutan Lisensi dilakukan berdasarkan Surat Pencabutan Lisensi.
b. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi hanya dapat dilakukan setelah
Pihak Pertama menyampaikan Surat Peringatan dengan ketentuan
sebagai berikut:
i. __ (_____) kali Surat Peringatan secara berturut-turut untuk jenis
pelanggaran yang sama dengan masa tenggang masing-masing
Surat Peringatan selama __ (______________) hari kalender.
ii. __ (__________) kali Surat Peringatan secara tidak berturut-turut
untuk jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1
(satu) tahun.
c. Pencabutan Lisensi mengakibatkan Lisensi Rahasia Dagang menjadi
berakhir secara hukum.
d. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi dilakukan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua dengan ketentuan:
i. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi dapat dilakukan secara
langsung atau melalui pos.
ii. Pencabutan Lisensi mulai berlaku efektif 3 (tiga) hari kerja sejak
Pihak Kedua menerima Surat Pencabutan Lisensi dalam hal Surat
Pencabutan Lisensi disampaikan secara langsung atau 5 (lima)
hari kerja sejak Pihak Pertama mengirimkan Surat Pencabutan
Lisensi dalam hal Surat Pencabutan Lisensi disampaikan melalui
pos.

Halaman 6 / 10 Halaman
Pasal 7
Kegiatan Usaha
(1) Untuk melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang, Pihak Kedua wajib untuk
menjalankan Kegiatan Usaha dan melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang
dalam Kegiatan Usaha tersebut dengan spesifikasi Kegiatan Usaha sebagai
berikut:
a. _______________________________________________________________________________.
b. _______________________________________________________________________________.
c. _______________________________________________________________________________.
(2) Kegiatan Usaha wajib dilaksanakan di lokasi sebagai berikut.
1. Jalan :
Nomor :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

2. Jalan :
Nomor :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
(“Lokasi Kegiatan Usaha”).
(3) Pihak Kedua dilarang untuk menggunakan Rahasia Dagang di luar Kegiatan
Usaha dengan spesifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
dan/atau melakukan Kegiatan Usaha di tempat lain selain di Lokasi kegiatan
Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini.
(4) Pihak Kedua dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa dalam
melaksanakan Kegiatan Usaha, Pihak Kedua telah memiliki segala perizinan
yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(5) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Pihak Kedua berhak untuk menetapkan
besarnya harga produk dalam menjalankan Kegiatan Usaha.
(6) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa dalam melaksanakan Lisensi Rahasia
Dagang, Pihak Kedua berhak untuk melakukan promosi dengan program
promosi dalam bentuk apapun yang tidak melanggar ketertiban umum dan
kesusilaan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Halaman 7 / 10 Halaman
Pasal 8
Biaya Lisensi dan Royalti
(1) Pihak Kedua wajib untuk membayar Biaya Lisensi dan Royalti kepada Pihak
Pertama dengan ketentuan:
a. Besarnya Biaya Lisensi adalah sebesar Rp _______________
(____________________________) yang wajib dibayarkan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya __ (_______________) hari kerja sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini.
b. Besarnya Royalti adalah sebesar Rp _______________ (__________________)
perbulan yang wajib dibayarkan selambat-lambatnya sebelum tanggal 1
(satu) bulan berikutnya.
(2) Pembayaran Biaya Lisensi dan Royalti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini dilakukan dengan cara transfer antar bank dari rekening bank Pihak
Kedua ke rekening bank Pihak Pertama sebagai berikut;

Rekening Bank Pihak Pertama Rekening Bank Pihak Kedua


Nama Bank : Nama Bank :
Nomor Rek. : Nomor Rek. :
Atas Nama : Atas Nama :

Pasal 9
Jangka Waktu
(1). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa jangka waktu berlakunya Perjanjian ini
adalah untuk selama jangka waktu __ (__________________) tahun, yang mulai
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal __
_____________ ___.
(2). Pengakhiran Perjanjian ini hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan
bersama Para Pihak yang dibuat secara tertulis.
(3). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian
sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dalam hal Pihak Pertama
melakukan Pencabutan Lisensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6)
Perjanjian ini dengan ketentuan, pengakhiran jangka waktu Perjanjian secara
sepihak tersebut terjadi secara hukum dengan disampaikannya Surat
Pencabutan Lisensi oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (7) huruf d.
(4). Dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Pasal ini atau dengan dilakukannya pengakhiran Perjanjian secara sepihak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, maka Pihak Kedua dilarang
untuk:
a. Menggunakan Rahasia Dagang untuk kegiatan apapun.
b. Mengungkapkan baik dengan cara membuka, menyampaikan,
mengumumkan dan/atau dengan cara-cara lainnya yang memungkinkan
kerahasian informasi dalam Rahasia Dagang menjadi diketahui atau
tersebar kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum.

Halaman 8 / 10 Halaman
(5). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Para Pihak berhak untuk melakukan
perpanjangan jangka waktu berlakunya Perjanjian ini berdasarkan kesepakatan
bersama yang dibuat secara tertulis oleh Para Pihak dengan ketentuan,
perpanjangan jangka waktu Perjanjian diajukan oleh pihak yang menghendaki
perpanjangan tersebut secara tertulis dalam jangka waktu selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini.

Pasal 10
Alamat Korepondensi
(1) Para pihak dengan ini sepakat bahwa segala kegiatan surat menyurat dan jenis
komunikasi lainnya di antara Para Pihak wajib dilakukan di alamat sebagai
berikut:
Alamat Pihak Pertama Alamat Pihak Kedua
Alamat : Alamat :
Email : Email :
Telepon : Telepon :
Faksimili : Faksimili :

(2) Dalam hal terjadi perubahan alamat surat menyurat sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini, Pihak yang melakukan perubahan alamat surat
menyurat tersebut wajib untuk memberitahukan secara tertulis perubahan
tersebut kepada pihak lainnya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja sejak terjadinya perubahan alamat surat menyurat tersebut.

Pasal 11
Force Majeure
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak yang
tidak melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan
oleh tidak terlaksananya atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya __ (________) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure
tersebut, dan dalam hal pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak
memberitahukannya dalam jangka waktu tersebut, keadaan force majeure
tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor, dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan,
dan wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.

Halaman 9 / 10 Halaman
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.

Pasal 12
Adendum
Segala perubahan ketentuan dan/atau penambahan ketentuan yang belum diatur
dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut oleh
Para Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan di antara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak
mencapai kesepakatan dan/atau perdamaian, Para Pihak dengan ini sepakat
untuk menyelesaikannya secara hukum di Pengadilan _____________.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.

Para Pihak,
Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Meterai Tempel
Rp. 6.000

Halaman 10 / 10 Halaman

Anda mungkin juga menyukai