Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

“PENDIDIKAN KWARGANEGARAAN”
Dosen Pengampu :Dra. Yusna Melianti,M.H.

NAMA : INDAH PERMATA SARI

NIM : 4183131048

KELAS : KIMIA DIK B 2018

JURUSAN : KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN yang maha ESA atas rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan menyusun CRITICAL BOOK REPORT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
maupun dalam PERGURUAN .
Harapan kami semoga CBR ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi critical book report ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Critical book report ini kami akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada dosen atau pembaca cbr ini,
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Medan, OKTOBER 2019

Indah Permata Sari


4183131048
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

Bab I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................................ 2

1.3 Manfaat .......................................................................................... 2

Bab II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

2.1 Identitas Buku ................................................................................ 3

2.2 Ringkasan Isi Buku ........................................................................ 4

2.3 Penilaian Terhadap Buku ............................................................... 17

Bab III PENUTUP ....................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 19

3.2 Saran .............................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran untuk membentuk diri supaya
menjadi warga Negara yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan Pancasila. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara. Mata pelajaran ini diajarkan dari SD, SMP, SMA, bahkan sampai jenjang
perkuliahan.
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan
,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi
kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan
zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan
kesamaan nilai-nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan.
Semangat perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga
negara Republik Indonesia
Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi
globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap
dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
rangka bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI. Serta menjaga tali persaudaraan satu sama
lainya, agar terjadi kehidupan yang berkeluarga sera saling membantu satu sama lainya.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat negara kesatuan
Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah
negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Identitas Nasional?
1.2.2 apa saja yang termasuk Identitas Nasional?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.3.1 Mengetahui apa itu identitas Nasional
1.3.2 Mengetahui apa saja yang termasuk identitas nasional
BAB II
PEMBAHASAN

IDENTITAS BUKU
BUKU EMBANDING:
Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraaan Untuk Perguruan Tinggi
Pengarang : Apick Gandamana,S.Pd.,M.Pd.
Penerbit : CV. HARAPAN CERDAS
Tahun Terbit : 2019
Kota Terbit : MEDAN
ISBN : 978-602-5799-42-6
Tebal Buku : 180 halaman
BUKU PEMBANDING:
Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraaan Untuk Perguruan Tinggi
Pengarang :Winarno Narmoatmojo, dkk
Penerbit : Ombak
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Yogyakarta
ISBN : 602-258-267-0
Tebal Buku : 200 halaman
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU UTAMA:
BAB II

IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional yang berasal dari kata “national identity” data diartikan sebagai
“keribadian nasional” atau “ jati diri nasional “adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu
bangsa. Keribadian atau jati diri bangsa Indonesia akan berbeda dengan kepribadian atau jati
diri bangsa Amerika, inggris,dan lain lain. keribadian atau jati diri nasional itu kita adopsi
dari nilai nilai budaya dan nilai nilai agama yang kita yakini kebenarannya.jika ada orang
yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, berbudaya, dan
beretika maka, itulah yang kita katakana sebagai kepribadian atau jati diri nasional Indonesia.

Menurut winarno (2007:42) factor factor penting bagi pembentukan bangsa indoensia
adalah sebagai berikut:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah enjajahan bangsa asing.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, meleaskan diri dari belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal,yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Marauke.
4. Adanya cita cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa.

Dilihat dari proses lahirnya identitas nasional, maka identitas nasionall itu sendri dibagi
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

1. Identitas Kesukubangsaan (identity cultural unity)


Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,agama, adat budaya,
keturunan dan daerah asal. Unsur unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa yang
bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang dimiliki
oleh sebuah cultural unity bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah,
primer dan etnik.
2. identitas kebangsaan ( identity political unity)
terdaat 2 jenis identitas yaitu identitas primer dan identitas
sekunder(tilaar,2007). Identitas rimer dinamakan juga identitas etnik yang mengawali
ternjadinya identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah odentitas yang
dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Identitas nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan karena
identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai
identitasnyasetalah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional
lahir kemudian bila dibandingkan dengan identitas kesuku bangsaan yang memang
telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Jauh sebelum mereka memiliki
identitas nasional, warga bangsa telah memiliki:
a. Lambang Negara Garuda Pancasila
b. Lagu kebangsaan Indonesia raya
c. Pancasila sebagai dasar Negara
d. UUD 1945 sebagai konstitusi (hokum dasar) Negara
e. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara
f. Bentuk Negara adalah Kesatuan Republik Indonesia
g. Konsepsi wawasan Nusantara
h. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

Menurut max weber (eka Darmaputra,1988:3) cara yang terbaik untuk memahami
suatu masyarakat adalah dengan memahami karakterny atau tingkah laku angotanya.
Karakter terbentuk salah satunya melalui identitas nasional, yaitu pancasila, dimana di
dalamnya terdapat nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuaan, kerakyatan dan keadilan.
Maka dapat dikatakan bahwa karakter bangsa indoensia adalah religious,beradap, bersatu,
selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dan selalu bersikap adil.

BUKU PEMBANDING
BAB I
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Istilah “ identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofois membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan
pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Identitas nasional sebuah Negara bangsa adalah penanda yang menjadi ciri khas dari
warga Negara yang terhimpun dalam satu Negara bangsa, baik dalam dimensi fisik maupun
nonfisikyang dimanifestasikan dalam sikap dan perbuatannya.arti pentinng identitas nasional
bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa yang bersangkutan sekaligus sebagai
pembeda dengan bangsa lain. Sebagai entitas Negara, Indonesia memiliki sejumlah identitas
nasional, yang diwujudkan dalam bentukbentuk antara lain:
1. Bahasa nasional yakni bangsa Indonesia
2. Bendera Negara yakni Sang Merah Putih
3. Lagu kebangsaan yakni Indonesia Raya
4. Lambang Negara yakni Garuda Pancasila
5. Semboyan Negara yakni Bhineka Tunggal Ika
6. Ideologi nasional yakni Pancasila
Identitas memliki fungsi integratif artinya mengintegrasikan atau menyatukan masyarakat
bangsa itu. Pancasila sebagai identitas berperan penting dalam mengintegrasikan bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan “nilai integratif” nya bangsa Indonesia.
Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut
terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “ identitas nasional” sebagaimana
dijelaskan diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Identitas nasional memiliki multidimensi, seperti Identitas Nasional pada hakikatnya
adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan
suatu bangsa (nation) dengan ciri khas, dan dengan khas yang tadi suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Para tokoh besar ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang hakikat kepribadian bangsa
tersebut adalah dari beberapa disiplin ilmu, antara lain antropologi, psikologi, dan sosiologi.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain Margareth Mead, Ruth Benedict, Ralph Linton, Abraham
Kardiner, David Riesman. Menurut Mead dalam “anthropology to day “ (1954) misalnya,
bahwa studi tentang “National Character” mencoba untuk menyusun suatu kerangka pikiran
yang merupakan suatu konstruksi tentang bagaimana sifat-sifat yang dibawa oleh kelahiran
dan unsur-unsur ideotyncrotie pada tiap-tiap manusia dan patroon umum serta patroom
individu dari proses pendewasaannya di integrasikan dalam tradisi sosial yang didukung oleh
bangsa itu sedemikian rupa sehingga nampak sifat-sifat kebudayaan yang sama, yang
menonjol yang menjadi ciri khas suatu bangsa tersebut (Kroeber,1954; Ismaun, 1981:7.
Berdasarkan uraian diatas maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas
nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu
sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasional
suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “ People Character”, “National
Character”, atau “National Identity”.
Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia kiranya sangat sulit jikalau hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik. Hal
ini mengingat bangsa Indonesia itu terdiri atas berbagai macam unsur etnis, ras, suku,
kebudayaan, agama, serta karakter yang sejak asalnya memang memiliki suatu perbedaan.
Oleh karena itu kepribadian bangsa Indonesia sebagai suatu identitas nasional secara historis
berkembang dan menemukan jati dirinya setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya/proses lahirnya identitas nasional,
maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
1. Identitas cultural unity / identitas kesukubangsaan
2. Idebtitas political unity / identitas kebangsaan
Oleh karena itu dalam hubungannya dengan identitas nasional secara dinamis, dewasa
ini bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi, melalui
dasar filosofi bangsa dan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang terkandung dalam filosofi
pancasila. Masyarakat harus semakin terbuka , dan dinamis namun harus berkeadaban serta
kesadaran akan tujuan hidup berasama dalam berbangsa dan bernegara. Dengan kesadaran
akan kebersamaan dan persatuan tersebut maka insya Allah bangsa Indonesia akan mampu
mengukir identitas nasionalnya secara dinamis di dunia internasional.
B. Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia memiliki dua faktor, yaitu faktor objektif dan faktor subjektif (suryo, 2002).
Kondisi geografis, ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia di
asia tenggara, ikut mempengaruhu perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial
dan kultural bangsa Indonesia.1[10]
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The Power
of Identity (Suryo,2002) mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu:
a) faktor primer
b) faktor pendorong
c) faktor penarik
d) faktor reaktif.
Keempsat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Pencarian identitas nasional bangsa
Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk
membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama Indonesia.
Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsu-unsur masyarakat lama dan di
bangun menjadi suatu kesatuan, bangsa dan Negara dengan prinsip nasionalisme modern.
Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur
lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang saling berkaitan
dan terbentuk melalui suatu proses yang panjang.2[13]
C. Parameter Identitas Nasional
Dalam rangka untuk menentukan identitas nasional suatu bangsa, perlu diketahui
terlebih dahulu mengenai parameter dari identitas nasional itu sendiri. Parameter ini
digunakan sebagai suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan
sesuatu itu menjadi khas.3[14]
Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan,
bahwa identitas nasional itu bersifat khas/unik sehingga layak diangkat da dijadikan sebagi
identitas nasional suatu bangsa. Adanya parameter identitas nasional antara lain adalah:4[15]
1. Pola prilaku yang tampak dalam kegiatan masyarakat
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan Negara
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan Negara.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa
Parameter identitas nasional di atas memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan tersendiri
yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang membentuk identitas nasional tersebut. Dalam
kajian ini, terapat bebrapa faktor yang mendorong pembentukan identitas nasional,
yaitu:5[16]
a) Faktor primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah dan sebagainya).
b) Faktor Sakral (kesamaan agama, ideology).
c) Faktor Tokoh (kepemimpinan tokoh yang disegani).
d) Faktor kesediaan warga Negara untuk bersatu dalam perbedaan.
D. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional, memiliki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju frase nasionalisme modern, diletakanlah
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Para pendiri Negara menyadari akan pentingnya dasar filsafat ini, kemudian
melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan melatakkan dasar
filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para
pendiri banga tersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan hidup bangsa
Indonesia, yang kemudian di abstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu
pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang
bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Hal inilah menurut Titus dikemukakan bahwa
salah satu fungsi filsafat adalah kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup masyarakat
(Titus, 1984).6[18]
Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.
Dalam pengertian seperti ini menurut Notonagoro bangsa Indonesia adalah sebagai
kausa materialis pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara
formal oleh para pendiri Negara untuk dijadikan sebagai dasar Negara republik Indonesia.
Proses perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam siding-sidang
BPUPKI pertama, siding “panitia 9”, siding BPUPKI kedua, serta akhirnya disyahkan secara
formal yuridis sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
E. Sejarah Budaya Bangsa Sebagai Akar Identitas Nasional
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang.
Berdarakan kenyataan objektif tersebut maka untuk memahami jati diri bangsa Indonesia
serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akar-akar budaya yang
mendasari identitas nasional Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional
Indonesia yang terumuskan dalam filsafat pancasila harus dilacak dan dipahami melalui
sejarah terbentknya bangsa Indonesia sejak jaman kutai, Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan
lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia.

KELEBIHAN BUKU:

1. Buku karya Winarno Narmoadmojo dkk ini bisa menjadi buku pedoman yang baik
bagi para mahasiswa terutama mahasiswa jurusan kimia untuk menambah
pengetahuan yang lebih baik lagi. Buku utama juga baik, namun enjelasan lebih jelas
ada pada buku pembanding.
2. Pada buku utama tidak terdapat analisis kasus, sedangkan pada buku pembanding
terdapat analisis kasus di setiap materi sehingga pembaca akan lebih memahami
karena diberikan contoh konkrit.
3. Sebelum memasuki isi dari suatu bab penulis buku pembanding memberikan
keterangan orientasi dengan bahasa yang baik sehingga dapat memotivasi para
pembaca untuk kelanjutan bacaannya. Sedangkan buku utama penulis memberikan
indicator pembelajaran, capaian pembelajaran, kometensi dasar dan peta konsep.
4. Buku pembanding sangat bagus karena materi-materi yang dibahas dibuat dengan
lengkap dan disertai juga dengan gambar. Buku ini juga terdapat konsep-konsep dan
kata kunci di setiap materinya yang dibahas. Buku utama juga mudah dipahami
dengan bahasan yang ringkas namun teat sasaran.
5. Di setiap akhir pembahasan bab pada buku pembanding terdapat saran bacaan untuk
pembaca untuk lebih mendalami materi yang disajikan. Dan Pada buku Utama diakhir
bahasan diberikan latihan dan soal untuk mahasiswa lebih mendalami materi.
6. Dalam buku Pembanding juga disediakan glossarium yang berfungsi menyajikan
kata-kata berserta artinya yang terkait dengan buku tersebut untuk memudahkan kita
untuk memahami sesuatu kata. Dan ini tidak terdapat dalam buku Utama

.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Identitas nasional yang berasal dari kata “national identity” data diartikan sebagai
“keribadian nasional” atau “ jati diri nasional “adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu
bangsa. Keribadian atau jati diri bangsa Indonesia akan berbeda dengan kepribadian atau jati
diri bangsa Amerika, inggris,dan lain lain. keribadian atau jati diri nasional itu kita adopsi
dari nilai nilai budaya dan nilai nilai agama yang kita yakini kebenarannya.jika ada orang
yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, berbudaya, dan
beretika maka, itulah yang kita katakana sebagai kepribadian atau jati diri nasional Indonesia.

Identitas nasional sebuah Negara bangsa adalah penanda yang menjadi ciri khas dari
warga Negara yang terhimpun dalam satu Negara bangsa, baik dalam dimensi fisik maupun
nonfisikyang dimanifestasikan dalam sikap dan perbuatannya.arti pentinng identitas nasional
bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa yang bersangkutan sekaligus sebagai
pembeda dengan bangsa lain. Sebagai entitas Negara, Indonesia memiliki sejumlah identitas
nasional, yang diwujudkan dalam bentukbentuk antara lain:
1. Bahasa nasional yakni bangsa Indonesia
2. Bendera Negara yakni Sang Merah Putih
3. Lagu kebangsaan yakni Indonesia Raya
4. Lambang Negara yakni Garuda Pancasila
5. Semboyan Negara yakni Bhineka Tunggal Ika
6. Ideologi nasional yakni Pancasila
B. SARAN
Upaya terbentuknya karakter yang baik dan memiliki komitmen tinggi
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia pada Mahasiswa dan Mahasiswi,
Dosen harus bisa mencerminkan sesuatu hal yang baik atau karakter tersebut supaya
bisa dicontoh oleh mahasiswa itu sendiri. Dan Mahasiswa ataupun Mahasiswi bisa
menerapkan apa yang ada didalam Pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan
bernegara dan kesehariannya.

DAFTAR PUSTAKA

N.Winarno. 2015 . PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI.


Yogyakarta: ombak.

G.APICK. 2019. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI.


Medan: CV.Haraan Cerdas.

Anda mungkin juga menyukai