Anda di halaman 1dari 27

Penanggulangan Bencana

RS Islam Klaten

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
0 1/25

Ditetapkan
STANDAR Direktur Utama,
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL dr. SUSWANTO Sp PK

Pengertian 1. Musibah massal atau bencana adalah keadaan yang gawat dalam
kehidupan sehari-hari yang mendadak terganggu dan banyak orang
terjerumus dalam keadaan tak berdaya dan menderita, dan sebagai
akibatnya membutuhkan pengobatan, perawatan, perlindungan,
makanan, dan kebutuhan lain.
2. Kualifikasi Bencana.
 Bencana tingkat I : jumlah korban 1 - 49 orang
 Bencana tingkat II : jumlah korban 50 - 99 orang
 Bencana tingkat III : jumlah korban 100 - 299 orang
 Bencana tingkat IV : jumlah korban lebih dari 300 orang.
3. Yang dimaksud korban tidak hanya korban yang meninggal dunia,
tapi termasuk semua orang yang mengalami gangguan baik psikis
maupun fisik, dari yang bersifat ringan sampai yang paling berat.
4. Bencana alam adalah rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam, yang mengakibatkan korban jiwa, kerugian material,
merusak sarana prasarana umum, mengganggu tatanan kehidupan
sehari-hari yang memerlukan pertolongan segera.

Tujuan Sesuai dengan sifat dan datangnya yang selalu tak terduga, maka dibuat
suatu prosedur pelaksanaan dalam hal penanggulangan bencana,
dengan tujuan :
1. Pemanfaatan secara maksimal semua tenaga, sarana dan prasarana
yang ada di Instalasi Rawat Darurat untuk penanggulangan
bencana supaya mendapatkan hasil yang optimal.
2. Menciptakan satu koordinasi dan suasana yang baik dalam hal
penanggulangan bencana.
3. Menciptakan sistem kinerja yang dapat berhasil guna dan berdaya
guna.
4. Terbentuknya satuan koordinasi yang baik dan selalu siap setiap
saat dalam penanggulangan bencana.
5. Kesiapan tenaga Rumah Sakit dalam penanggulangan bencana
6. Kesiapan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana
7. Terbentuknya sistem yang baik dalam penanggulangan bencana

15
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Tujuan 8. Peningkatan pelayanan gawat darurat dalam penanggulangan
bencana
9. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait dalam
penanggulangan bencana.

Kebijakan Dalam keadaan bencana yang membutuhkan pertolongan segera, dan


datangnya selalu mendadak, maka perlu secara khusus dibuat satu tata
kerja yang baik dalam hal penanggulangannya, pemanfaatan tenaga,
sarana dan prasarana, .
Prosedur MEDICAL SUPPORT

I. SOP PENANGGULANGAN BENCANA DI IRD

1. Dokter Triase yang bertugas di Instalasi Rawat Darurat harus


bertindak sebagai ‘Triage Officer’ dengan tugas-tugas :
a. Melaporkan secara vertikal kepada Ka. Instalasi Rawat Darurat.
b. Mengkoordinasikan, memanfaatkan, dan memobilisasi semua
tenaga, sarana, dan prasarana yang ada di IRD secara optimal.
c. Meminta semua sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penanggulangan bencana (obat-obatan, alat-alat medik, linen,
dan lain-lain).
d. Semua tugas harus segera dikerjakan sampai ada
pengambilalihan tugas oleh yang lebih berwenang.
e. Triase pasien/labelisasi pasien, dilanjutkan penanganan pasien
dengan kategori hijau serta merujuk pasien yang berkategori
kuning dan merah.
2. Ka. IRD bertugas :
a. Melaporkan kepada koordinator Tim Bencana.
b. Berkoordinasi dengan managerial support.
c. Mengkoordinir semua pelayanan di IRD (Kamar periksa, Kamar
Operasi, dan IMC).
d. Berkoordinasi dengan bagian/instalasi lain (Laboratorium,
Farmasi, Radiologi, CSSD, dan lain-lain).

16
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 3. Semua perawat Igd yang sudah terjadual, bila masih kekurangan
tenaga perawat, meminta bantuan Bidang Keperawatan untuk
membantu. P3M bersama dengan semua perawat berkewajiban
membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, a. l. :
a. Menyiapkan peralatan medik bencana yang telah tersedia
sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat.
b. Menyiapkan tempat, brankar, dan ruangan untuk pasien
bencana.

4. Petugas Depo Farmasi menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan


dengan :
a. Menyiapkan obat-obatan yang telah tersedia untuk
penanggulangan bencana sehingga siap digunakan.
b. Merencanakan dan meminta obat-obatan tambahan jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
c. Selalu berhubungan dengan ‘Triage Officer’ untuk mengetahui
perkembangan yang baru dan lebih lanjut.

5. Petugas lain yang ada di Instalasi Rawat Darurat berkewajiban


membantu pelaksanaan penanggulangan bencana sesuai dengan
bidang masing-masing, yaitu :
a. Pekarya dan Pramuhusada membantu menyiapkan peralatan
nonmedik yang diperlukan.
b. Petugas Gizi menyiapkan konsumsi petugas dan pasien.
c. Petugas Rekam Medik menyiapkan dan melakukan pencatatan
dan pendataan pasien.
d. dan lain-lain yang dibutuhkan.

II. SOP PENANGGULANGAN BENCANA KAMAR PERIKSA


IRD

1. Setelah diberitahu Komando bencana ka Igd datang ke Igd


sambil menghubungi semua Perawat , baik yang sudah
terjadual maupun yang belum terjadual untuk datang ke Igd.

17
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 4/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti
peralatan medik bencana yang telah tersedia sehingga dapat
dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat.
3. Menyiapkan tempat, brankar, dan ruangan untuk pasien
bencana.
4. Menghubungi Bidang Keperawatan untuk minta bantuan
tenaga keperawatan bila dipandang perlu
5. Menghubungi IRNA untuk minta bantuan brankar, O2 dan
standar infus bila dipandang perlu.
6. Mengatur semua petugas Perawat yang ada di KP Igd
7. Menginformasikan kebutuhan Logistik semua tenaga yang
bekerja di KP
8. Mengatur jadual Perawat di KP Igd setelah masa akut selesai

III. SOP PENANGGULANGAN BENCANA KAMAR


OPERASI IRD

1. Setelah diberitahu Ka/Wa. Ka IRD, Ka. Ru OK datang ke IRD


sambil menghubungi semua Perawat OK baik yang sudah
terjadual maupun yang belum terjadual untuk datang ke IRD.
2. Membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti
peralatan medik OK yang telah tersedia sehingga dapat
dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat.
3. Mengatur semua petugas Perawat yang ada di OK IRD
4. Menginformasikan ke Ka IRD kemampuan OK IRD, apakah
mampu menangani semua pasien yang ada atau perlu
menghubungi IBS GBST
5. Menginformasikan kebutuhan Logistik semua tenaga yang
bekerja di OK
6. Mengatur Jadual Perawat di OK IRD setelah masa akut selesai

18
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 5/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur IV. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INTERMEDIATE CARE (IMC) PENANGANAN KORBAN
BENCANA
1. Koordinasi dengan IRNA untuk memindahkan pasien yang
ada di IMC
2. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk menerima pasien
sebanyak 13 orang.
3. Menghubungi perawat IMC yang tidak sedang bertugas untuk
membantu pelayanan perawatan di IMC.
4. Apabila penderita lebih dari kapasitas yang tersedia maka :
melapor ke Ka. Instalasi untuk penambahan :
a. Sarana dan prasarana
b. SDM
c. Obat-obatan
5. Memberikan pelayanan keperawatan dan medik dengan
prosedur yang sudah ditentukan.

V. SOP PENANGGULANGAN BENCANA UNIT LUKA


BAKAR
1. Ruangan luka bakar dikosongkan dengan kapasitas 7 bed,
pasien dipindahkan di Instalasi Rawat Inap. Koordinasi dengan
IRNA I (pesawat 400, 308), Sore/Malam pesawat 431.
2. Indikasi perawatan di Unit Luka Bakar sesuai prosedur triase di
IRD.
3. Penatalaksanaan luka bakar sesuai protap Penatalaksanaan
Luka Bakar Derajad I-IV yang sudah ada.
4. Pencatatan penggunaan obat-obatan menggunakan buku bantu
dan atau kartu kuning.

VI. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


PATOLOGI KLINIK
1. Dokter IRD membuat surat permintaan pemeriksaan
laboratorium dengan tanda khusus ‘Cito Korban Bencana ‘
dan memberikan kepada perawat IRD untuk melakukan
pengambilan spesimen

19
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 6/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Perawat IRD mengambil spesimen dan mengirim spesimen
tersebut ke Instalasi Patologi Klinik (IPK) atau perawat IRD
menelpon petugas IPK untuk meminta bantuan mengambil
spesimen
3. Petugas administrasi menerima spesimen, mengecek validitas
spesimen, mencatat dalam buku register khusus, membuat copy
permintaan pemeriksaan dan segera memberikan spesimen
beserta formulir permintaan pemeriksaan kepada analis di
masing-masing Sub Lab terkait.
4. Analis segera melakukan analisis (pemeriksaan) dan
mengarsipkan hasil analisis ke dalam buku khusus, kemudian
memberikannya kepada dokter jaga IPK
5. Dokter jaga IPK melakukan penilaian hasil pemeriksaan dan
segera menyerahkan hasil pemeriksaan yang sudah disyahkan
kepada petugas administrasi.
6. Petugas administrasi mencatat dalam buku ekspedisi nama-
nama pasien yang hasil pemeriksaannya sudah selesai,
kemudian memberitahu petugas IRD melalui telpon ke pesawat
349 atau 381 bahwa hasil pemeriksaan lab sudah selesai.
7. Bila sore hari, jam 14.00 – 21.00, menghubungi Pengawas.
8. Petugas IRD mengambil hasil pemeriksaan lab yang sudah
selesai dan menandatangani buku ekspedisi serta menulis nama
terang.
9. Petugas IRD memberikan hasil pemeriksaan kepada dokter
yang merawat korban.

VII. SOP DAN PROTAP PENANGGULANGAN BENCANA


INSTALASI RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO
SOP Penanggulangan Bencana :
1. Tim Khusus Bencana menyampaikan "KODE DARURAT"
dan informasi akurat tentang bencana kepada petugas Instalasi
Radiologi.
2. Petugas Radiologi mengkoordinasikan tugas-tugas kedaruratan.
3. Instalasi Radiologi mengirim pesawat Mobile X-ray yang ada
dan 2 petugas ke IRD beserta kaset.

20
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 7/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 4. Radiografer memotret pasien yang direkomendasikan dokter
Tim Penanggulangan Bencana.
5. Radiografer/petugas kamar gelap/petugas MR memproses film
beridentitas dan memasukkan dalam amplop.
6. Dokter Radiologi melakukan expertise dengan komputasi SIM.
7. Petugas Radiologi menyerahkan hasilnya kepada Petugas MR
8. Petugas IRD mengambil hasil.

Protap Radiologi dalam Penanggulangan Bencana :


1. Radiografer, setelah menerima surat permintaan pemeriksaan
radiologi, menyiapkan bahan dan sarana pemeriksaan
2. Radiografer, melakukan posisioning penderita, dibantu dengan
pengantar/keluarga.
3. Radiografer mengatur faktor eksposi dan kondisi, kemudian
memberikan aba-aba yang diperlukan (bila mungkin),
kemudian melakukan pemotretan.
4. Radiografer/petugas yang ditunjuk membantu, membawa kaset
terekposi ke Radiologi, dan kemudian melakukan printing ID,
memproses film, dan amplopisasi.
5. Radiografer/petugas yang membantu menyerahkan foto kepada
dokter residen jaga II untuk segera dibaca.
6. Dokter residen jaga II, mengetik ekspertise pada komputer
SIM, dan memasukkan kembali foto beserta ekpertisenya ke
dalam amplop.
7. Petugas Kamar gelap/Petugas MR, mengarsipkan ekpertise,
memasukkan ke Buku Register Pendaftaran.
8. Petugas Kamar Gelap/Petugas MR, menyerahkan foto dan
ekpertisenya kepada petugas yang mengambil, atau dititipkan
Radiografer yang mengantarkan kaset terekposi.

VIII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA UNIT


AMBULANS
A. Tahap Persiapan
1. Mencatat telepon semua sopir
2. Membuat jadual piket 24 jam
3. Ambulans tersedia 6 unit.

21
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 8/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur B. Bila Musibah Terjadi
1. Menunggu informasi dari Medical Support
2. Mengirim ambulans dengan pendamping perawat IRD
3. Memanggil semua sopir untuk datang ke RSUP Dr.
Sardjito.

IX. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


CATATAN MEDIK
A. Penjadualan Dinas Jaga Pelayanan Korban Bencana
Alam
1. Petugas ICM jaga Instalasi Rawat Darurat,
menghubungi staf ICM yang tertera dalam Daftar
Petugas Bencana.
2. Petugas jaga mulai melakukan registrasi bila korban
sudah datang.
3. Petugas yang dihubungi datang di Instalasi Rawat
Darurat.
4. Meminta identitas untuk petugas bencana ke sekretariat
bencana.
B. Registrasi Korban Bencana Alam
1. Mengidentifikasi korban yang sudah diberi tanda
dengan menulis No. RM dan Nama Korban pada tanda
yang telah terpasang.
2. Mengkoordinasikan dengan dokter jaga triase di
Instalasi Rawat Darurat (IRD) atau di POSKO bencana
alam, untuk pasien yang belum diberi tanda.
3. Memberikan tanda “X”, untuk korban yang belum
teridentifikasi namanya.
4. Menulis nomor rekam medik dan nama korban yang
telah diidentifikasi pada berkas rekam medik.
5. Meletakkan berkas rekam medik pada samping korban
sesuai dengan identitas masing-masing.
6. Melakukan koordinasi dengan koordinator lapangan
untuk kelengkapan identitas korban.
7. Melengkapi identitas korban yang belum lengkap dalam
berkas rekam medik.

22
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 9/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 8. Menulis dalam buku register korban bencana alam.
9. Melakukan registrasi dengan aplikasi komputer yang
telah disiapkan.

X. SOP PENANGGULANGAN BENCANA IRNA I


1. Petugas IRNA I menerima informasi mengenai bencana :
a. Pada saat jam kerja (08.00 s.d 14.00 WIB) melalui
telepon 308/400
b. Di luar jam kerja (14.00 s.d. 07.00 WIB) melalui
telepon 431 (Satpam IRNA I / piket perawat pengawas
sore, malam dan hari libur).
2. Petugas IRNA I menghubungi masing-masing
ruangan/bangsal sesuai kebutuhan.
3. Petugas ruangan/bangsal menyiapkan ruang/bangsal.

XI. SOP PENANGGULANGAN BENCANA ICU


(INTENSIVE CARE UNIT)/IRI (INSTALASI RAWAT
INTENSIF)
A. Untuk Pasien Indikasi Masuk ICU/IRI dengan Luka
Bakar
1. Residen ICU/IRI konfirmasi perawat Unit Luka Bakar
untuk penyiapan tempat, ventilator dan semua
perlengkapan perawatan.
2. Selesai persiapan perawat menelpon IRD bahwa pasien
siap diterima.
3. Pasien ditransport ke Unit Luka Bakar.
4. Pasien dipindah ke bed ruang Unit Luka Bakar.
5. Pemasangan monitor dan ventilator jika diperlukan.
6. Pengantar pasien operan dengan perawat jaga.
7. Status pasien adalah rawat bersama ICU/IRI dan Bedah.

B. Untuk Pasien Indikasi Masuk ICU/IRI tanpa Luka


Bakar
1. Residen ICU/IRI konfirmasi perawat ICU/IRI untuk
penyiapan tempat, ventilator dan semua perlengkapan
perawatan.

23
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 10/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Selesai persiapan perawat menelpon IRD bahwa pasien
siap diterima.
3. Pasien ditransport ke ICU/IRI.
4. Pasien dipindah ke bed ruang ICU/IRI di pintu depan
ICU/IRI.
5. Pemasangan monitor dan ventilator jika diperlukan oleh
perawat ICU/IRI.
6. Pengantar pasien operan dengan perawat jaga ICU/IRI.
7. Status pasien adalah rawat bersama ICU/IRI dan SMF
pengirim.

XII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA ANESTHESI &


REANIMASI
1. Begitu ada informasi bencana, residen jaga tugas segera
memberitahu chief IRD.
2. Chief IRD menginformasikan kepada dokter konsulen jaga.
3. Dokter konsulen jaga mengambil alih untuk melakukan
mobilisasi residen maupun konsulen, serta IDSAI Cabang
untuk mengkoordinasi dokter Anesthesi lain.

XIII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI

1. Apabila bencana terjadi, maka petugas menghubungi dokter


bagian obstetri dan ginekologi yang ditugaskan.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum,
tanda vital dan pemeriksaan obstetri dan ginekologis di IRD.
3. Wanita dengan hamil fisiologis belum dalam persalinan atau
dalam persalinan sebelum kala 2 maka pasien dikirim ke kamar
bersalin selanjutya mengikuti protap rumah sakit yang ada.
4. Wanita hamil dalam persalinan kala 2 maka dilakukan
pertolongan persalinan di Ruang Periksa Obstetri dan
Ginekologi IRD.
5. Wanita hamil dengan partus prematurus imminent maka pasien
dikirim ke kamar bersalin selanjutnya mengikuti protap rumah
sakit yang ada.

24
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 11/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 6. Wanita dengan kasus abortus incomplete maka dilakukan
kuretase di IRD sesuai protap rumah sakit yang ada.
7. Wanita dengan kasus abortus imminent maka pasien dikirim
ke bangsal DDS selanjutnya mengikuti protap rumah sakit
yang ada.
8. Apabila terjadi kasus wanita hamil dengan trauma maka akan
ditangani bersama dengan bagian terkait sesuai protap rumah
sakit.
9. Apabila ada kasus kegawatan obstetri dan memerlukan
tindakan operasi, maka akan dilakukan secara emergensi di
kamar operasi IRD.
10. Kasus lain yang tidak disebutkan akan dilayani sesuai protap
rumah sakit yang ada.

XIV. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


KESEHATAN ANAK

A. Pelayanan di IRD
1. Residen Anak di IRD melakukan anamnesis dan pemeriksaan
pasien anak secara langsung atau pasien konsul dari bagian
lain.
2. Setelah anamnesis dan pemeriksaan, residen merencanakan
pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
3. Penatalaksanaan kegawatan anak kerja sama dengan perawat,
Instalasi Farmasi, laboratorium dan bagian lain yang terkait.
4. Penatalaksanaan gawat darurat mendahulukan yang life
threatening dan bila perlu koordinasi dengan bagian lain.
5. Penentuan rawat inap atau rawat jalan.

B. Pelayanan Pasien Rawat Inap


1. Pasien anak yang rawat inap akan dirawat oleh Staf Medik
Fungsional Anak.
2. Follow up pasien rawat inap, baik yang dirawat di INSKA
maupun di bangsal lain di luar INSKA dilaksanakan oleh
residen anak sesuai protap di bawah supervisi staf bagian
terkait.

25
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 12/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 3. Bila perlu dilakukan rawat bersama dengan bagian lain.
4. Kegiatan di lokasi bencana disesuaikan dengan jadual yang
ada.

XV. SOP PENANGGULANGAN BENCANA UNIT


PENYAKIT DALAM

A. Pelayanan Pasien di IRD


1. Residen Penyakit Dalam di IRD menerima konsulen dari
dokter triase, bedah dan bagian lain.
2. Setelah menerima konsul, residen Penyakit Dalam di IRD
melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sesuai indikasi.
3. Penatalaksanaan kegawatan sesuai Protap bekerja sama
dengan perawat, Instalasi Farmasi, laboratorium dan bagian
lain yang terkait.
4. Pasien gawat ditata laksana di IRD dan bila perlu koordinasi
dengan bagian lain, lebih mendahulukan yang life-
threatening dalam penatalaksanannya.
5. Penentuan rawat inap atau tidak.

B. Pelayanan Pasien Rawat Inap


1. Pasien rawat inap Penyakit Dalam akan dirawat oleh Bagian
Penyakit Dalam.
2. Follow up pasien rawat inap Penyakit Dalam dilakukan oleh
Residen Bagian Penyakit Dalam sesuai protap dan konsul
Senior Sub Bagian terkait.
3. Bila perlu dilakukan rawat bersama dengan bagian lain.
4. Kegiatan di lokasi bencana disesuaikan dengan jadual yang
sudah ada.

26
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 13/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur MANAGERIAL SUPPORT

I. BIDANG PELAYANAN MEDIK

A. Pra Bencana
1. Mempelajari kebijakan-kebijakan mengenai penanganan
bencana.
2. Mengkoordinir penyusunan Hospital Disaster Plan
3. Berkomunikasi dan melakukan koordinasi dengan stake
holder.
4. Melakukan koordinasi untuk penyusunan kebutuhan
persiapan alat medik, non medik, perbekalan farmasi, film,
reagen, linen dan gizi serta kebutuhan fasilitas penunjang
yang lain.

B. Pada Saat Bencana


1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk :
a. mengamankan area IRD dan area lain yang dicadangkan
untuk perluasan ruang penanganan emergensi.
b. menyiapkan seluruh fasilitas yang dibutuhkan, a. l :
perbekalan Farmasi, Gizi, Linen, Laboratorium, Radiologi
dan fasilitas penunjang lain.
2. Melakukan telaah kebutuhan tenaga medik dan berkoordinasi
dengan SDM untuk pemenuhannya.
3. Melakukan jaga piket manajerial.

C. Pasca Bencana
1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk :
a. pengadaan logistik untuk korban bencana.
b. perawatan korban selanjutnya.
2. Membantu Direktorat Keuangan untuk proses penyelesaian
klaim biaya perawatan pasien korban bencana.
3. Membantu pembuatan laporan.
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanganan bencana di
rumah sakit, selama masa tanggap darurat sampai dengan
masa normal/akhir bencana.

27
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 14/25

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASION 27 Juni 2012
AL
Prosedur D. Aktivasi Tim Bencana Rumah Sakit

Alur Aktivasi Tim Bencana Rumah Sakit

Berita Adanya Gempa

Dewan Direksi
Advisor

Ketua Tim Bencana


Rumah Sakit

I. Koordinator II. Koordinator III. Koordinator


Manajemen Perawat Medik

1. Berita adanya gempa sampai ke Direksi, Dewan Advisor atau Tim


Bencana.
2. Dewan advisor, Direksi dan Tim Bencana segera melakukan
koordinasi.
3. Ketua Tim Bencana memerintahkan Koordinator Manajemen,
Koordinator Perawat dan Koordinator Medik untuk menjalankan
prosedur sesuai Prosedur Tetap masing-masing bagian, bidang,
instalasi dan satuan kerja.
4. Bagian, bidang, instalasi dan satuan kerja segera melakukan tindakan
sesuai Prosedur Tetap masing-masing.

28
29
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 15/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur II. SOP PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG
PELAYANAN KEPERAWATAN :
1. Prinsip pelayanan akan diberikan oleh Perawat yang ada di
RSUP Dr. Sardjito pada saat kejadian, dan jadual dinas sudah
diketahui oleh perawat tersebut. Pemberitahuan kepada
petugas oleh Pj. Yan. masing-masing.
2. Jadual dinas dibuat oleh Bidang Pelayanan Keperawatan,
dikirim ke IRD, Kantor Pengawas Keperawatan sore, malam,
pagi hari libur dan Penanggung Jawab Pelayanan terkait.
3. Bila terjadi bencana, dan pasien melimpah pasien akan
dirawat pada ruangan yang telah direncanakan (di Rawat Jalan
baru/ruang senam ibu hamil Rawat Jalan).
4. Pelayanan keperawatan akan dilaksanakan oleh Perawat Kelas
Khusus yang telah dijadual dan mengetahui Program ini, serta
Perawat relawan yang akan direkrut oleh RSUP Dr. Sardjito.
5. Bila ruangan Perawatan Intensif, PICU dan Luka Bakar ada
tempat tidur kosong, maka pasien akan semaksimalnya
dirawat disana. Begitu juga dengan ruangan perawatan di
Instalasi lain terkait.
6. Komunikasi & Informasi, pada pagi hari jam 08.00 – 14.00.
”IRD” menghubungi Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
Bidang Pelayanan Keperawatan akan koordinasi dengan
Penanggung Jawab Pelayanan, untuk menggerakkan Perawat /
Bidan ke IRD sesuai jadual yang telah disiapkan.
7. Bila sore hari, jam 14.00 – 21.00, menghubungi Pengawas
Perawatan Sore. Bersamaan informasi juga untuk Kepala
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kasi Pelayanan Rawat
Jalan untuk bantuan pelayanan keperawatan.
8. Bantuan tambahan logistik fasilitas pelayanan keperawatan
terlampir.
9. Bila malam hari 21.00 – 08.00 menghubungi Pengawas
Perawatan Malam. Bersamaan informasi juga untuk Kepala
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kasi Pelayanan Rawat
Jalan.

30
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 16/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur III. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI
BINATU
A. Sebelum Terjadi Bencana
1. Pembentukan Tim Siaga Bencana.
2. Membuat jadual piket petugas.
3. Koordinasi dengan IPSRS tentang :
 Kesiapan Boiler
 Kesiapan Petugas untuk memperbaiki mesin bila sewaktu-
waktu terjadi kerusakan
4. Pengecekan Peralatan setiap hari oleh Petugas Pemeliharaan
Mesin Instalasi Binatu :
 Mesin Cuci
 Mesin Pengering
 Mesin Flatwork Ironer
5. Menyiapkan Linen untuk korban bencana di dalam Trolly
siap angkut untuk tahap I
6. Menyiapkan administrasi
 Jadual Piket
 Daftar Petugas Piket
 Blangko Keluar Masuk Linen
7. Sosialisasi protap bencana ke seluruh staf
8. Memprioritaskan finishing Linen Operasi IBS & IRD

B. Sesaat Setelah Terjadi Bencana


1. Begitu mengetahui terjadi bencana, petugas piket segera ke
Instalasi Binatu, menyiapkan linen untuk dibawa ke IMC &
IRD
2. Petugas Piket I membawa linen yang telah siap angkut ke
IRD dan IMC, masing-masing 100 set.
3. Petugas Instalasi Binatu menyerahkan linen ke petugas IMC
& IRD
4. Petugas kembali ke ruangan dengan membawa informasi
sementara tentang jumlah pasien
5. Penanggung jawab gudang linen menyiapkan linen untuk
kebutuhan shift berikutnya.
6. Petugas mencatat linen yang telah dikeluarkan

31
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 17/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur C. Pelayanan Selanjutnya Setelah Bencana
1. Penanggung jawab gudang linen menyiapkan linen khusus
untuk bencana setiap hari untuk 3 shift (baik linen operasi
maupun linen perawatan pasien).
2. Penanggung Jawab Gudang Linen menyerahkan linen kepada
petugas piket sesuai dengan kebutuhan untuk dibawa ke IMC
& IRD.
3. Petugas Piket menyerahkan linen bersih ke penanggung
jawab linen di IMC & IRD dan mengambil linen yang kotor
dengan membawa bon penyerahan linen dan bon
pengambilan linen kotor.
4. Petugas piket membawa linen kotor ke Instalasi untuk dicuci.
5. Setiap pk. 15.00 WIB, penanggung jawab linen mengecek
ketersediaan linen di IMC & IRD untuk persediaan sore dan
malam hari.
6. Bila terjadi kekurangan linen pada Pk. 16.00 – 07.00 WIB,
langsung menghubungi petugas Bagian Linen (0274-557944).
7. Semua karyawan Instalasi Binatu harus siap bila sewaktu-
waktu dipanggil ke Instalasi Binatu.

IV. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


KEDOKTERAN FORENSIK

A. Penerimaan Korban Bencana


1. Korban bencana dibawa masuk melalui pintu selatan, gerbang
khusus IKF.
2. Korban ditempatkan di R.I, dilakukan registrasi awal
(pencatatan, memberi label IKF, membuat foto close up wajah
dan whole body). Label warna biru untuk jenazah utuh tanpa
properti, label putih untuk jenazah tidak utuh tanpa properti,
label putih untuk jenazah tidak utuh, label kuning untuk
jenazah utuh/tidak utuh dengan properti.
3. Korban dibawa ke R. IV dan VII untuk identifikasi post
mortem (R. VI menampung 3 jenazah dan R. VII menampung
7 jenazah).

32
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 18/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 4. Korban post identifikasi post mortem dipindahkan ke R. VIII
dan IX untuk penyimpanan sementara (R. VIII menampung 6
jenazah, selebihnya di R. IX dengan pemberian kantung
plastik es).
5. Data post mortem diolah dengan data ante mortem di R. X.
6. Hasil pengolahan data dicantumkan di papan informasi IV.

B. Penanganan di Unit Data Post Mortem :


1. Petugas IKF menerima jenazah/potongan jenazah dan barang
dari unit TKP (petugas evakuasi)
2. Registrasi ulang dan mengelompokkan kiriman tersebut
berdasarkan jenazah utuh, tidak utuh, potongan jenazah dan
barang-barang.
3. Membuat foto jenazah
4. Mencatat ciri-ciri korban sesuai formulir yang tersedia
5. Mengambil sidik jari korban dan golongan darah
6. Mencatat gigi-geligi korban oleh tim odontologi
7. Melakukan otopsi jika diminta oleh penyidik
8. Mengambil data-data ke unit pembanding data

C. Penanganan di Unit Data Ante Mortem


1. Mengumpulkan data-data korban semasa hidup (seperti foto
dan lain-lain dari instansi tempat kerja, keluarga/kenalan,
dokter gigi pribadi, polisi seperti sidik jari)
2. Memasukkan data-data yang ada ke dalam formulir yang
tersedia
3. Mengelompokkan data-data ante mortem berdasarkan :
a. Jenis kelamin
b. Umur
4. Mengirimkan data-data yang telah diperoleh ke unit
pembanding data

33
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 19/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur D. Penanganan di Unit Pembanding Data
1. Mengkoordinasikan penentuan identitas korban antara unit
TKP, unit data Post Mortem dan Unit Ante Mortem
2. Mengumpulkan data-data korban yang dikenal ke Tim
Identifikasi
3. Mengumpulkan data-data tambahan dari unit TKP Post
Mortem dan Ante Mortem untuk korban yang belum dikenal

E. Penanganan di Unit Tim Identifikasi Propinsi


1. Check dan recheck hasil unit pembanding data.
2. Mengumpulkan hasil identifikasi korban.
3. Membuat surat kematian untuk korban yang dikenal dan surat-
surat lain yang diperlukan.
4. Menerima keluarga korban.
5. Publikasi yang benar dan terarah.

V. SOP BENCANA INSTALASI GIZI

A. Permintaan Makanan Pasien Rawat Inap Korban Bencana


1. Pramusaji melakukan sensus pasien di ruangan atau melihat
buku register pasien dan mencatat dalam buku les makanan.
2. Pramusaji menulis terapi diit di buku les makan.
3. Pramusaji membuat daftar permintaan makanan pasien sesuai
dengan buku les makanan dalam form khusus.
4. Ahli gizi/pramusaji menandatangani daftar permintaan
makanan pasien.
5. Pramusaji menyerahkan daftar permintaan makanan pasien ke
Instalasi Gizi jam 09.00 untuk makan siang, sore dan makan
pagi hari berikutnya.
6. Bila ada pasien baru, pramusaji membuat permintaan makanan
dengan menggunakan form permintaan pasien baru yang
ditandatangani pramusaji.

34
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 20/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 7. Bila ada pergantian diit, pramusaji membuat permintaan
pergantian diit dengan menggunakan form pergantian diit
yang ditandatangani ahli gizi ruangan dan pramusaji.
8. Bila ada pasien pulang dengan surat persetujuan pulang dari
TPP yang sudah diserahkan oleh perawat, pasien tersebut
tidak mendapatkan jatah makan.

B. Penyaluran Makanan Pegawai Penanganan


Bencana/Keadaan Darurat
1. Pelaksana administrasi mencatat jumlah pegawai yang berhak
mendapat makan pada papan konsumen.
2. Penyelia menyiapkan peralatan makan disposibel sesuai
dengan jumlah pegawai.
3. Pelaksana dapur petugas jaga memorsi makan sesuai menu
dan jumlah petugas penanganan bencana/keadaan alam.
4. Pramusaji membawa makanan pegawai ke ruangan.

VI. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


SANITASI RUMAH SAKIT

A. Penyediaan Air Bersih


1. Petugas mengecek penyediaan air bersih baik kuantitas
maupun kualitas bersama dengan instalasi terkait (IPSRS dan
PT Cipta Karya Bakti).
2. Petugas memonitor penyediaan air bersih setiap hari secara
kuantitas.
3. Petugas memonitor penyediaan air bersih secara kualitas
dengan memeriksa pH dan sisa Chlor.

B. Pengelolaan Sampah
1. Petugas menyediakan fasilitas pengelolaan sampah baik
sampah medik dan non medik yang berupa :
a. Ember merah dan plastik kuning untuk sampah medik
(ada tulisan khusus sampah medik).
b. Ember biru dan plastik hitam untuk sampah non medik
(ada tulisan khusus sampah non medik).

35
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 21/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Petugas mengumpulkan sampah dengan mengelompokkan
sampah menurut jenisnya.
3. Petugas sanitasi mengangkut sampah ke tempat yang sudah
tersedia.
4. Pengangkutan sampah dilakukan 2 (dua) kali sehari. Pagi :
pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang : pukul 13.00 – 14.00 WIB.

C. Desinfeksi Ruangan
Apabila ruangan perlu untuk dilakukan desinfeksi untuk
menurunkan angka kuman, maka akan dilakukan desinfeksi
ruangan baik menggunakan bahan kimia (Cidex/Ascend) maupun
OZONTEX sesuai dengan protap yang telah ada.

VII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


PUSAT PELAYANAN STERILISASI

A. Persiapan
1. Kesiapan SDM
a. Menyiapkan jadual jaga (ditempel).
b. Menyiapkan no. Telpon / HP petugas terkait (ditempel).
c. Kepala IPPS memastikan HP “on”.
2. Kesiapan sarana & Prasarana (cek rutin)
Kesiapan mesin uap, koordinasi dengan boiler.
3. Perbekalan Steril IP2S
a. Menyiapkan alat kesehatan steril, antara lain : minor set,
venasecsi set, CVP set, GV set, (di luar milik IBS dan
IRD).
b. Linen steril (di luar rutin IBS dan IRD)
c. Kasa steril
d. Sarung tangan steril OK
e. Sarung tangan non steril
4. Persiapan Administrasi
a. Blangko permintaan Cito
b. Blangko permintaan perpasien.
c. Buku catatan khusus KLB.

36
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 22/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 5. Mengajukan kebutuhan BMHP & AMHP pada Tim
Penanggulangan Bencana.

B. Pada Saat Bencana


1. Kepala IPPS melakukan koordinasi dengan :
a. Posko IRD.
b. Penanggung jawab-penanggung jawab pelayanan dan
petugas jaga.
c. Kepala Bidang Penunjang & Sarana Medik
d. Kepala IPSRS.
e. Kepala Instalasi Binatu.
2. Petugas jaga menyiapkan :
a. Operasional mesin
b. Kelengkapan sterilisasi : desinfeksi, setting, packing,
labeling & indikatorisasi.
3. Petugas mendistribusikan alat kesehatan :
a. Koordinasi dengan IRD, IBS tentang jumlah pasien
dan jumlah dan jenis kebutuhan.
b. Mengecek jumlah, jenis, kondisi perbekalan steril.
c. Menyiapkan set tambahan bila masih diperlukan
d. Mendistribusikan kebutuhan yang diperlukan.
4. Petugas memfile :
a. Blangko permintaan Cito
b. Blangko permintaan perpasien
c. Mendokumentasi permintaan
d. Memonitor pengembalian set instrumen.
5. Kepala IPPS melakukan koordinasi dengan Tim
Penanggulangan Bencana untuk kebutuhan dasar yang
menipis/kosong.

37
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 23/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur C. Pelayanan Lanjutan
1. Petugas IP2S melakukan koordinasi dengan petugas IMC,
Luka Bakar, ICU/PICU meliputi : Nama pasien, Rekam
Medik, tindakan memdik, jumlah dan jenis kebutuhan.
2. Petugas mengecek sediaan kebutuhan yang diperlukan IMC,
Luka Bakar, ICU/PICU.
3. Petugas melakukan :
a. Distribusi sesuai permintaan
b. Menginformasikan ke bagian produksi IP2S bila sediaan
steril menipis/kosong.
4. Petugas memfile :
a. Blangko permintaan Cito
b. Mendokumentasi permintaan
c. Memonitor pengembalian Set Instrumen.
5. Koordinasi dengan Tim Penanggulangan Bencana untuk
kebutuhan dasar yang menipis/kosong.

VIII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI


PENGAMANAN DAN PENERTIBAN
1. Petugas menghubungi anggota yang tidak dinas.
2. Petugas mengosongkan lahan parkir di sekitar Posko Bencana
3. Petugas mengarahkan pintu masuk ambulans melalui pintu
selatan depan IRD dan membuka pintu besi sebelah utara
untuk keluar kendaraan.
4. Mengatur kendaraan yang keluar masuk IRD/Posko yang
membawa korban (ambulans atau kendaraan lainnya).
5. Petugas mengatur dan menempatkan kendaraan
petugas/pejabat internal maupun eksternal yang mau parkir
kerja sama dengan pihak Java Parking pada tempat yang
disediakan.
6. Melarang masyarakat umum yang tidak berkepentingan
masuk di ruang perawatan pasien (korban).
7. Jika diperlukan Satpam siap membantu mengevakuasi para
korban dari ambulans ke tempat perawatan yang ditentukan.

38
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0 24/25

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur IX. SOP PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG
HUKUM & HUBUNGAN MASYARAKAT

A. Pengelolaan Informasi Korban Bencana


1. Semua informasi tentang korban bencana alam maupun
korban bencana akibat kelalaian manusia yang ada di
lingkungan RSUP Dr. Sardjito melalui Bagian Hukum
dan Humas.
2. Bagian hukum dan Humas menyiapkan bahan informasi
berdasar evidence based.
3. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang korban
bencana alam maupun korban bencana akibat kelalaian
manusia dapat menghubungi Bagian Hukum & Humas
RSUP Dr. Sardjito selama 24 jam melalui No. HP
08121555315 dan 081328327777, pada jam kerja melalui
no. Telepon langsung (0274) 520410, dan (0274) 587333
psw 347 dan 517.
4. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan
pembicaraan secara langsung dengan Ketua Tim Bencana
melalui Bagian Hukum & Humas.

B. Pengelolaan Dokumentasi Korban Bencana


1. Membuat dokumentasi data korban seijin korban yang
masih kooperatif, atau sanak keluarganya.
2. Hasil dokumentasi diproses menjadi data dokumentasi
yang dapat berguna bagi yang memerlukan.
3. Data disimpan dalam ruangan yang dapat menjamin
keawetan dan menjadi tanggung jawab Bagian Hukum
dan Humas.

C. Pengelolaan Bantuan Korban Bencana


1. Menginformasikan data korban yang sudah
teridentifikasikan dengan jelas ke media massa cetak
maupun elektronik dalam rangka penggalangan dana.

39
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Dana yang terkumpul dimasukkan ke dalam Buku
Tabungan Rekening Peduli Sesama Bank Mandiri : 137-
0092000807 dan Bank Bukopin : 100-1797049 semua atas
nama RSUP. Dr. Sardjito.
3. Untuk pemanfaatan dana melalui mekanisme yang berlaku
(persetujuan Direksi).
4. Bantuan dalam bentuk barang dikoordinir oleh Bagian
Hukum dan Humas dan berkoordinasi dengan satuan terkait
(Instalasi Gizi dan Instalasi Farmasi).

X. SOP PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN KORBAN


BENCANA

1. Pasien Korban Bencana dicatat di lembar RM Bencana.


2. Registrasi pasien dilakukan setelah mendapat pelayanan
emergency.
3. Pengolahan data korban bencana dilakukan oleh petugas ICM.
4. Hasil pengolahan data disampaikan kepada Ketua Tim Bencana.
Setelah disetujui Ketua Tim Bencana data laporan disampaikan
kepada Bagian Perencanaan & Evaluasi ( P & E ) dan Hukmas
5. Bagian Perencanaan & Evaluasi mengirimkan laporan yang sudah
ditandatangani Direksi kepada :
A. Dinas Kesehatan Propinsi DIY Bidang Pelayanan Kesehatan.
B. Departemen Kesehatan RI :
 Pusat Penanggulangan Krisis.
 Dirjen Pelayanan Medik (Yan Med) u.b. :
o Direktorat Pelayanan Medik Dasar.
o Direktorat Pelayanan Medik Spesialistik
6. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat menginformasikan data
laporan ke mass media dan keluarga korban bencana.

40
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.04.301.P-039 0

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Darurat. 22. Instalasi Sanitasi &
2. IMC Lingkungan Rumah Sakit
3. Tim Bencana 23. Instalasi Penertiban dan
4. Semua SMF Pengamanan Rumah Sakit
5. Unit Luka Bakar 24. Instalasi Gizi
6. Instalasi Patologi Klinik 25. Instalasi Kedokteran Forensik
7. Instalasi Radiologi 26. Bagian Hukum & Humas
8. Unit Ambulans 27. Semua Bidang dan Bagian
9. Instalasi Catatan Medik terkait.
10. IRNA I
11. ICU
12. Instalasi Anesthesi &
Reanimasi
13. Bagian Obstetri dan
Ginekologi
14. Instalasi Kesehatan Anak
15. Unit Penyakit Dalam
16. Bidang Pelayanan Medik
17. Bidang Pelayanan
Keperawatan
18. Instalasi Farmasi
19. Instalasi Binatu
20. Instalasi Pusat Pelayanan
Sterilisasi
21. Instalasi Pemeliharaan Sarana
& Prasarana Rumah Sakit

41

Anda mungkin juga menyukai