RS Islam Klaten
Ditetapkan
STANDAR Direktur Utama,
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL dr. SUSWANTO Sp PK
Pengertian 1. Musibah massal atau bencana adalah keadaan yang gawat dalam
kehidupan sehari-hari yang mendadak terganggu dan banyak orang
terjerumus dalam keadaan tak berdaya dan menderita, dan sebagai
akibatnya membutuhkan pengobatan, perawatan, perlindungan,
makanan, dan kebutuhan lain.
2. Kualifikasi Bencana.
Bencana tingkat I : jumlah korban 1 - 49 orang
Bencana tingkat II : jumlah korban 50 - 99 orang
Bencana tingkat III : jumlah korban 100 - 299 orang
Bencana tingkat IV : jumlah korban lebih dari 300 orang.
3. Yang dimaksud korban tidak hanya korban yang meninggal dunia,
tapi termasuk semua orang yang mengalami gangguan baik psikis
maupun fisik, dari yang bersifat ringan sampai yang paling berat.
4. Bencana alam adalah rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam, yang mengakibatkan korban jiwa, kerugian material,
merusak sarana prasarana umum, mengganggu tatanan kehidupan
sehari-hari yang memerlukan pertolongan segera.
Tujuan Sesuai dengan sifat dan datangnya yang selalu tak terduga, maka dibuat
suatu prosedur pelaksanaan dalam hal penanggulangan bencana,
dengan tujuan :
1. Pemanfaatan secara maksimal semua tenaga, sarana dan prasarana
yang ada di Instalasi Rawat Darurat untuk penanggulangan
bencana supaya mendapatkan hasil yang optimal.
2. Menciptakan satu koordinasi dan suasana yang baik dalam hal
penanggulangan bencana.
3. Menciptakan sistem kinerja yang dapat berhasil guna dan berdaya
guna.
4. Terbentuknya satuan koordinasi yang baik dan selalu siap setiap
saat dalam penanggulangan bencana.
5. Kesiapan tenaga Rumah Sakit dalam penanggulangan bencana
6. Kesiapan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana
7. Terbentuknya sistem yang baik dalam penanggulangan bencana
15
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Tujuan 8. Peningkatan pelayanan gawat darurat dalam penanggulangan
bencana
9. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait dalam
penanggulangan bencana.
16
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 3. Semua perawat Igd yang sudah terjadual, bila masih kekurangan
tenaga perawat, meminta bantuan Bidang Keperawatan untuk
membantu. P3M bersama dengan semua perawat berkewajiban
membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, a. l. :
a. Menyiapkan peralatan medik bencana yang telah tersedia
sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat.
b. Menyiapkan tempat, brankar, dan ruangan untuk pasien
bencana.
17
Penanggulangan Bencana
RS Islam Klaten
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti
peralatan medik bencana yang telah tersedia sehingga dapat
dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat.
3. Menyiapkan tempat, brankar, dan ruangan untuk pasien
bencana.
4. Menghubungi Bidang Keperawatan untuk minta bantuan
tenaga keperawatan bila dipandang perlu
5. Menghubungi IRNA untuk minta bantuan brankar, O2 dan
standar infus bila dipandang perlu.
6. Mengatur semua petugas Perawat yang ada di KP Igd
7. Menginformasikan kebutuhan Logistik semua tenaga yang
bekerja di KP
8. Mengatur jadual Perawat di KP Igd setelah masa akut selesai
18
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur IV. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INTERMEDIATE CARE (IMC) PENANGANAN KORBAN
BENCANA
1. Koordinasi dengan IRNA untuk memindahkan pasien yang
ada di IMC
2. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk menerima pasien
sebanyak 13 orang.
3. Menghubungi perawat IMC yang tidak sedang bertugas untuk
membantu pelayanan perawatan di IMC.
4. Apabila penderita lebih dari kapasitas yang tersedia maka :
melapor ke Ka. Instalasi untuk penambahan :
a. Sarana dan prasarana
b. SDM
c. Obat-obatan
5. Memberikan pelayanan keperawatan dan medik dengan
prosedur yang sudah ditentukan.
19
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Perawat IRD mengambil spesimen dan mengirim spesimen
tersebut ke Instalasi Patologi Klinik (IPK) atau perawat IRD
menelpon petugas IPK untuk meminta bantuan mengambil
spesimen
3. Petugas administrasi menerima spesimen, mengecek validitas
spesimen, mencatat dalam buku register khusus, membuat copy
permintaan pemeriksaan dan segera memberikan spesimen
beserta formulir permintaan pemeriksaan kepada analis di
masing-masing Sub Lab terkait.
4. Analis segera melakukan analisis (pemeriksaan) dan
mengarsipkan hasil analisis ke dalam buku khusus, kemudian
memberikannya kepada dokter jaga IPK
5. Dokter jaga IPK melakukan penilaian hasil pemeriksaan dan
segera menyerahkan hasil pemeriksaan yang sudah disyahkan
kepada petugas administrasi.
6. Petugas administrasi mencatat dalam buku ekspedisi nama-
nama pasien yang hasil pemeriksaannya sudah selesai,
kemudian memberitahu petugas IRD melalui telpon ke pesawat
349 atau 381 bahwa hasil pemeriksaan lab sudah selesai.
7. Bila sore hari, jam 14.00 – 21.00, menghubungi Pengawas.
8. Petugas IRD mengambil hasil pemeriksaan lab yang sudah
selesai dan menandatangani buku ekspedisi serta menulis nama
terang.
9. Petugas IRD memberikan hasil pemeriksaan kepada dokter
yang merawat korban.
20
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 4. Radiografer memotret pasien yang direkomendasikan dokter
Tim Penanggulangan Bencana.
5. Radiografer/petugas kamar gelap/petugas MR memproses film
beridentitas dan memasukkan dalam amplop.
6. Dokter Radiologi melakukan expertise dengan komputasi SIM.
7. Petugas Radiologi menyerahkan hasilnya kepada Petugas MR
8. Petugas IRD mengambil hasil.
21
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur B. Bila Musibah Terjadi
1. Menunggu informasi dari Medical Support
2. Mengirim ambulans dengan pendamping perawat IRD
3. Memanggil semua sopir untuk datang ke RSUP Dr.
Sardjito.
22
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 8. Menulis dalam buku register korban bencana alam.
9. Melakukan registrasi dengan aplikasi komputer yang
telah disiapkan.
23
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Selesai persiapan perawat menelpon IRD bahwa pasien
siap diterima.
3. Pasien ditransport ke ICU/IRI.
4. Pasien dipindah ke bed ruang ICU/IRI di pintu depan
ICU/IRI.
5. Pemasangan monitor dan ventilator jika diperlukan oleh
perawat ICU/IRI.
6. Pengantar pasien operan dengan perawat jaga ICU/IRI.
7. Status pasien adalah rawat bersama ICU/IRI dan SMF
pengirim.
24
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 6. Wanita dengan kasus abortus incomplete maka dilakukan
kuretase di IRD sesuai protap rumah sakit yang ada.
7. Wanita dengan kasus abortus imminent maka pasien dikirim
ke bangsal DDS selanjutnya mengikuti protap rumah sakit
yang ada.
8. Apabila terjadi kasus wanita hamil dengan trauma maka akan
ditangani bersama dengan bagian terkait sesuai protap rumah
sakit.
9. Apabila ada kasus kegawatan obstetri dan memerlukan
tindakan operasi, maka akan dilakukan secara emergensi di
kamar operasi IRD.
10. Kasus lain yang tidak disebutkan akan dilayani sesuai protap
rumah sakit yang ada.
A. Pelayanan di IRD
1. Residen Anak di IRD melakukan anamnesis dan pemeriksaan
pasien anak secara langsung atau pasien konsul dari bagian
lain.
2. Setelah anamnesis dan pemeriksaan, residen merencanakan
pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
3. Penatalaksanaan kegawatan anak kerja sama dengan perawat,
Instalasi Farmasi, laboratorium dan bagian lain yang terkait.
4. Penatalaksanaan gawat darurat mendahulukan yang life
threatening dan bila perlu koordinasi dengan bagian lain.
5. Penentuan rawat inap atau rawat jalan.
25
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 3. Bila perlu dilakukan rawat bersama dengan bagian lain.
4. Kegiatan di lokasi bencana disesuaikan dengan jadual yang
ada.
26
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur MANAGERIAL SUPPORT
A. Pra Bencana
1. Mempelajari kebijakan-kebijakan mengenai penanganan
bencana.
2. Mengkoordinir penyusunan Hospital Disaster Plan
3. Berkomunikasi dan melakukan koordinasi dengan stake
holder.
4. Melakukan koordinasi untuk penyusunan kebutuhan
persiapan alat medik, non medik, perbekalan farmasi, film,
reagen, linen dan gizi serta kebutuhan fasilitas penunjang
yang lain.
C. Pasca Bencana
1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk :
a. pengadaan logistik untuk korban bencana.
b. perawatan korban selanjutnya.
2. Membantu Direktorat Keuangan untuk proses penyelesaian
klaim biaya perawatan pasien korban bencana.
3. Membantu pembuatan laporan.
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanganan bencana di
rumah sakit, selama masa tanggap darurat sampai dengan
masa normal/akhir bencana.
27
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASION 27 Juni 2012
AL
Prosedur D. Aktivasi Tim Bencana Rumah Sakit
Dewan Direksi
Advisor
28
29
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur II. SOP PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG
PELAYANAN KEPERAWATAN :
1. Prinsip pelayanan akan diberikan oleh Perawat yang ada di
RSUP Dr. Sardjito pada saat kejadian, dan jadual dinas sudah
diketahui oleh perawat tersebut. Pemberitahuan kepada
petugas oleh Pj. Yan. masing-masing.
2. Jadual dinas dibuat oleh Bidang Pelayanan Keperawatan,
dikirim ke IRD, Kantor Pengawas Keperawatan sore, malam,
pagi hari libur dan Penanggung Jawab Pelayanan terkait.
3. Bila terjadi bencana, dan pasien melimpah pasien akan
dirawat pada ruangan yang telah direncanakan (di Rawat Jalan
baru/ruang senam ibu hamil Rawat Jalan).
4. Pelayanan keperawatan akan dilaksanakan oleh Perawat Kelas
Khusus yang telah dijadual dan mengetahui Program ini, serta
Perawat relawan yang akan direkrut oleh RSUP Dr. Sardjito.
5. Bila ruangan Perawatan Intensif, PICU dan Luka Bakar ada
tempat tidur kosong, maka pasien akan semaksimalnya
dirawat disana. Begitu juga dengan ruangan perawatan di
Instalasi lain terkait.
6. Komunikasi & Informasi, pada pagi hari jam 08.00 – 14.00.
”IRD” menghubungi Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
Bidang Pelayanan Keperawatan akan koordinasi dengan
Penanggung Jawab Pelayanan, untuk menggerakkan Perawat /
Bidan ke IRD sesuai jadual yang telah disiapkan.
7. Bila sore hari, jam 14.00 – 21.00, menghubungi Pengawas
Perawatan Sore. Bersamaan informasi juga untuk Kepala
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kasi Pelayanan Rawat
Jalan untuk bantuan pelayanan keperawatan.
8. Bantuan tambahan logistik fasilitas pelayanan keperawatan
terlampir.
9. Bila malam hari 21.00 – 08.00 menghubungi Pengawas
Perawatan Malam. Bersamaan informasi juga untuk Kepala
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kasi Pelayanan Rawat
Jalan.
30
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur III. SOP PENANGGULANGAN BENCANA INSTALASI
BINATU
A. Sebelum Terjadi Bencana
1. Pembentukan Tim Siaga Bencana.
2. Membuat jadual piket petugas.
3. Koordinasi dengan IPSRS tentang :
Kesiapan Boiler
Kesiapan Petugas untuk memperbaiki mesin bila sewaktu-
waktu terjadi kerusakan
4. Pengecekan Peralatan setiap hari oleh Petugas Pemeliharaan
Mesin Instalasi Binatu :
Mesin Cuci
Mesin Pengering
Mesin Flatwork Ironer
5. Menyiapkan Linen untuk korban bencana di dalam Trolly
siap angkut untuk tahap I
6. Menyiapkan administrasi
Jadual Piket
Daftar Petugas Piket
Blangko Keluar Masuk Linen
7. Sosialisasi protap bencana ke seluruh staf
8. Memprioritaskan finishing Linen Operasi IBS & IRD
31
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur C. Pelayanan Selanjutnya Setelah Bencana
1. Penanggung jawab gudang linen menyiapkan linen khusus
untuk bencana setiap hari untuk 3 shift (baik linen operasi
maupun linen perawatan pasien).
2. Penanggung Jawab Gudang Linen menyerahkan linen kepada
petugas piket sesuai dengan kebutuhan untuk dibawa ke IMC
& IRD.
3. Petugas Piket menyerahkan linen bersih ke penanggung
jawab linen di IMC & IRD dan mengambil linen yang kotor
dengan membawa bon penyerahan linen dan bon
pengambilan linen kotor.
4. Petugas piket membawa linen kotor ke Instalasi untuk dicuci.
5. Setiap pk. 15.00 WIB, penanggung jawab linen mengecek
ketersediaan linen di IMC & IRD untuk persediaan sore dan
malam hari.
6. Bila terjadi kekurangan linen pada Pk. 16.00 – 07.00 WIB,
langsung menghubungi petugas Bagian Linen (0274-557944).
7. Semua karyawan Instalasi Binatu harus siap bila sewaktu-
waktu dipanggil ke Instalasi Binatu.
32
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 4. Korban post identifikasi post mortem dipindahkan ke R. VIII
dan IX untuk penyimpanan sementara (R. VIII menampung 6
jenazah, selebihnya di R. IX dengan pemberian kantung
plastik es).
5. Data post mortem diolah dengan data ante mortem di R. X.
6. Hasil pengolahan data dicantumkan di papan informasi IV.
33
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur D. Penanganan di Unit Pembanding Data
1. Mengkoordinasikan penentuan identitas korban antara unit
TKP, unit data Post Mortem dan Unit Ante Mortem
2. Mengumpulkan data-data korban yang dikenal ke Tim
Identifikasi
3. Mengumpulkan data-data tambahan dari unit TKP Post
Mortem dan Ante Mortem untuk korban yang belum dikenal
34
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 7. Bila ada pergantian diit, pramusaji membuat permintaan
pergantian diit dengan menggunakan form pergantian diit
yang ditandatangani ahli gizi ruangan dan pramusaji.
8. Bila ada pasien pulang dengan surat persetujuan pulang dari
TPP yang sudah diserahkan oleh perawat, pasien tersebut
tidak mendapatkan jatah makan.
B. Pengelolaan Sampah
1. Petugas menyediakan fasilitas pengelolaan sampah baik
sampah medik dan non medik yang berupa :
a. Ember merah dan plastik kuning untuk sampah medik
(ada tulisan khusus sampah medik).
b. Ember biru dan plastik hitam untuk sampah non medik
(ada tulisan khusus sampah non medik).
35
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Petugas mengumpulkan sampah dengan mengelompokkan
sampah menurut jenisnya.
3. Petugas sanitasi mengangkut sampah ke tempat yang sudah
tersedia.
4. Pengangkutan sampah dilakukan 2 (dua) kali sehari. Pagi :
pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang : pukul 13.00 – 14.00 WIB.
C. Desinfeksi Ruangan
Apabila ruangan perlu untuk dilakukan desinfeksi untuk
menurunkan angka kuman, maka akan dilakukan desinfeksi
ruangan baik menggunakan bahan kimia (Cidex/Ascend) maupun
OZONTEX sesuai dengan protap yang telah ada.
A. Persiapan
1. Kesiapan SDM
a. Menyiapkan jadual jaga (ditempel).
b. Menyiapkan no. Telpon / HP petugas terkait (ditempel).
c. Kepala IPPS memastikan HP “on”.
2. Kesiapan sarana & Prasarana (cek rutin)
Kesiapan mesin uap, koordinasi dengan boiler.
3. Perbekalan Steril IP2S
a. Menyiapkan alat kesehatan steril, antara lain : minor set,
venasecsi set, CVP set, GV set, (di luar milik IBS dan
IRD).
b. Linen steril (di luar rutin IBS dan IRD)
c. Kasa steril
d. Sarung tangan steril OK
e. Sarung tangan non steril
4. Persiapan Administrasi
a. Blangko permintaan Cito
b. Blangko permintaan perpasien.
c. Buku catatan khusus KLB.
36
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 5. Mengajukan kebutuhan BMHP & AMHP pada Tim
Penanggulangan Bencana.
37
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur C. Pelayanan Lanjutan
1. Petugas IP2S melakukan koordinasi dengan petugas IMC,
Luka Bakar, ICU/PICU meliputi : Nama pasien, Rekam
Medik, tindakan memdik, jumlah dan jenis kebutuhan.
2. Petugas mengecek sediaan kebutuhan yang diperlukan IMC,
Luka Bakar, ICU/PICU.
3. Petugas melakukan :
a. Distribusi sesuai permintaan
b. Menginformasikan ke bagian produksi IP2S bila sediaan
steril menipis/kosong.
4. Petugas memfile :
a. Blangko permintaan Cito
b. Mendokumentasi permintaan
c. Memonitor pengembalian Set Instrumen.
5. Koordinasi dengan Tim Penanggulangan Bencana untuk
kebutuhan dasar yang menipis/kosong.
38
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur IX. SOP PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG
HUKUM & HUBUNGAN MASYARAKAT
39
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Prosedur 2. Dana yang terkumpul dimasukkan ke dalam Buku
Tabungan Rekening Peduli Sesama Bank Mandiri : 137-
0092000807 dan Bank Bukopin : 100-1797049 semua atas
nama RSUP. Dr. Sardjito.
3. Untuk pemanfaatan dana melalui mekanisme yang berlaku
(persetujuan Direksi).
4. Bantuan dalam bentuk barang dikoordinir oleh Bagian
Hukum dan Humas dan berkoordinasi dengan satuan terkait
(Instalasi Gizi dan Instalasi Farmasi).
40
Penanggulangan Bencana
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Juni 2012
OPERASIONAL
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Darurat. 22. Instalasi Sanitasi &
2. IMC Lingkungan Rumah Sakit
3. Tim Bencana 23. Instalasi Penertiban dan
4. Semua SMF Pengamanan Rumah Sakit
5. Unit Luka Bakar 24. Instalasi Gizi
6. Instalasi Patologi Klinik 25. Instalasi Kedokteran Forensik
7. Instalasi Radiologi 26. Bagian Hukum & Humas
8. Unit Ambulans 27. Semua Bidang dan Bagian
9. Instalasi Catatan Medik terkait.
10. IRNA I
11. ICU
12. Instalasi Anesthesi &
Reanimasi
13. Bagian Obstetri dan
Ginekologi
14. Instalasi Kesehatan Anak
15. Unit Penyakit Dalam
16. Bidang Pelayanan Medik
17. Bidang Pelayanan
Keperawatan
18. Instalasi Farmasi
19. Instalasi Binatu
20. Instalasi Pusat Pelayanan
Sterilisasi
21. Instalasi Pemeliharaan Sarana
& Prasarana Rumah Sakit
41