Disusun Oleh :
Pendahuluan
SCP adalah tentang mempromosikan sumber daya energy dan efisien untu
mengembangkan infrastruktur berkelanjutan dan menyediakan kualitas hidup yang lebih
baik. Implementasinya ialah pembangunan secara menyeluruh, mengurangi biaya
eonomi, dan mengunrangi kemiskinan. Tujuan dari SCP ialah melakukan lebih banyak
dan lebih baik dengan lebih sedikit dalam penggunaan SDA tidak terbarukan.
Kemudian meningkatkan kesejahteraan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan dan
pencemaran akan tetapi meningatkan kualitas.
Pengembangan dari SCP ini sampai pada konsep tripel bottom dari bidang
SSCM. Tripel bottom ini beraitan dengan dampak keputusan dari sebuah manajmen
baik jangka pendek maupun panjang pada dimensi ekonomi, dimensi sosial, dan
dimensi lingkungan. SSCM adalah Strategis, Integrasi transparan dan pencapaian tujuan
sosial lingkungan dan ekonomi. SSCM ini memiliki tujuan untuk menjaga produk,
komponen dan bahan utilitas tertinggi pada setiap saat. Kaitan antar SCP dengan SSCM
ialah peranan SCP dalam penerapan SSCM. SCP yang diterapkan dalam bidang bisnis
(Supply) perilaku konsumen (demand) dan peraturan. Tantangan dari SCP ini ialah
kondisi pasar yang memiliki siklus yang lebih cepat dengan orientasi prifit yang besar
yang hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan adanya kerusakan lingkungan.
Modularitas suatu sistem yang dalam bentuk yang paling abstrak ialah sejauh
mana komponen-kompomenya dapat dipisahkan dan digabungkan. Modularitas ini
memungkinkan setiap komponen dapat digunaan secara bergantian dalam produk yang
berbeda. Modularitas juga meberikan dasar untuk flksibilitas dalam menciptakan variasi
produk. Sebuah produk memiliki derajat modularitas tinggi ialah saat komponenya dapt
dipisahkan dan digabungkan dengan kompponen lainnya. Modularitas ini diharapkan
dapat mempengaruhi keputusan pembelian, memperpanjang umur produk dan kepuasan
konsumen.
3. Pengembangan model
Di pasar saat ini, atribut lingkungan dari suatu produk memanifestasikan dirinya
sebagai faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Namun, penghijauan
masih bukan istilah yang didefinisikan dengan baik (Chen, 2001), dan sering, itu
dirasakan berbeda oleh perusahaan, konsumen, dan pemerintah (Kleiner, 1990). Mirip
dengan Nouira et al. (2014), istilah kehijauan (yaitu, kinerja lingkungan) dalam model
kami bertepatan dengan tingkat keramahan lingkungan dari produk, baik dalam desain
dan pembuatan dan dalam "persepsi konsumen." Namun demikian, dari sisi pasokan,
kami juga memasukkan ke dalam model analitis kami upaya yang dilakukan oleh
produsen. Karena kami menyelidiki dampak konsumen yang sadar lingkungan terhadap
strategi penetapan harga, kami memasukkan utilitas lingkungan, terutama untuk
kehijauan dan modularitas produk, ke dalam keputusan untuk membeli barang. Lubin
dan Esty (2010) mencatat bahwa keberlanjutan adalah pertemuan banyak faktor yang
mungkin menjadi tugas yang sulit untuk diukur. Meskipun berbagai formulasi lain dapat
dikembangkan, sebagai upaya pertama, kami mengusulkan dan menggunakan fungsi
utilitas lingkungan berikut:
Pada bagian ini, ekspresi bentuk tertutup untuk harga keseimbangan optimal, pangsa
permintaan, dan keuntungan untuk kedua perusahaan disediakan melalui Proposisi 1.
Kami juga menawarkan wawasan struktural (umum) melalui Corollaries 1-2 dan
Proposisi 2. Kami melakukan statika komparatif dengan sehubungan dengan fitur yang
paling menonjol dari model kami, kesediaan konsumen untuk membayar keberlanjutan
produk yang ditingkatkan (konsumsi berkelanjutan) dan nilai usabilitas komponen
modular dalam produk (produksi berkelanjutan).
5. Ilustrasi Numerik