Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Hisana Fried Chicken, Bisnis Ayam Goreng Ekonomis yang Populer di

Indonesia
Edited by Aufi Ramadhania Pasha • 5 Desember 2018
Ayam goreng adalah salah satu makanan yang paling terkenal dan menjadi favorit di seluruh
dunia. Awal mulanya, pertama kali yang mencoba membuatnya adalah penduduk negara
Skotlandia, walau pada masa itu mereka tidak menggunakan bumbu apapun.
Semakin meningkatnya rasa ingin tahu pada manusia akan hal baru, berbagai bahan makanan
pun menjadi bahan percobaan untuk menemukan cita rasa unik yang belum pernah ditemui.
Akhirnya, dari seluruh olahan ayam goreng di seluruh dunia memiliki gaya memasak, cita rasa,
dan tentunya menggunakan berbagai macam bumbu yang berbeda.
Di Indonesia sendiri, ayam goreng merupakan sebuah masakan yang berbahan dasar dari
potongan ayam yang dibumbui dengan berbagai macam rempah yang kemudian digoreng. Pada
dasarnya, ayam goreng ala Indonesia adalah salah satu yang paling berbeda dibanding ayam
goreng di negara – negara lainnya.
Walaupun begitu, rumput tetangga pasti selalu terlihat lebih hijau. Alhasil di Indonesia sendiri,
ayam goreng versi Amerika lebih terkenal yaitu, daging ayam yang digoreng dengan
menggunakan tepung yang telah dibumbui sebelumnya, Hasilnya, terciptalah ayam goreng
renyah dengan cita rasa yang khas.
Di Indonesia, pasar dari ayam goreng dengan balutan tepung ini dikuasai oleh beberapa
rantai franchise besar, seperti KFC (Kentucky Fried Chicken), McDonald’s, A&W (Allen &
Wright), serta berbagai restoran fast food lainnya yang dapat kalian temui hampir di seluruh
penjuru Nusantara.
Diantara berbagai brand makanan penyaji ayam goreng tersebut, muncul sebuah brand lokal
yang juga tidak kalah suksesnya, Hisana Fried Chicken (HFC). HFC ini memang terdengar asing
bagi sebagian orang. Tapi siapa yang bakal menyangka, bisnis ayam goreng ini sudah memiliki
ratusan gerai dan menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah.
Bagi Anda yang belum mengetahui HFC, yuk simak ulasannya berikut ini:

1. Berdiri Sejak 2005


Hisana Fried Chicken (HFC) pertama kali didirikan oleh Tatang Suharta pada tahun 2005.
Awalnya HFC ini tidak langsung berkembang dengan pesat. Bermodalkan sebuah kios yang
tidak besar, HFC mulai secara perlahan terlihat perkembangannya.
Walau pada saat itu, HFC harus mengalah karena kompetitor lebih dulu terkenal. Namun, dalam
beberapa tahun terakhir ini, Hisana melesat bagaikan roket.
Sebelumnya, Tatang sempat memiliki berbagai profesi, mulai dari sales kompor hingga
mengalami pengalaman pahit di-PHK tanpa pesangon oleh sebuah perusahaan saat masa orde
baru. Mungkin pengalaman Tatang itulah yang membuatnya berusaha menerapkan
konsep syariah untuk mengelola Hisana Fried Chicken.

2. Memiliki Ratusan Hingga Ribuan Outlet


Pada 2016, Hisana tercatat sudah memiliki sekitar 600-an lebih outlet yang tersebar di 11
provinsi di seluruh Indonesia. Menurut Tatang, sang founding father dari fried chicken
gerobakan ini, semua bisa menjadi seperti sekarang berkat kerja dari bagian Research and
Development yang terus memberi masukan ide – ide baru untuk menarik perhatian pasar.
Selain ayam goreng tepung yang menjadi andalannya, Hisana juga menjual berbagai menu lain
seperti kentang goreng, katsu, hingga ice cream. Dengan berkembangnya Hisana yang membuat
keberadaannya sudah dikenali oleh banyak orang, menciptakan menu baru tidaklah begitu sulit
untuk dikenal.
Dalam hal promosi, para konsumen dengan sendirinya akan merasa penasaran jika melihat menu
– menu lain dari Hisana dan mencobanya tanpa diminta karena sudah menyukai rasa dari ayam
goreng Hisana.
Walaupun mengusung konsep utama sebagai makanan take and go atau take away, namun
beberapa outlet dari Hisana Fried Chicken sendiri menyediakan tempat duduk untuk dine in bagi
para pengunjungnya.
Wakil Direktur Utama dari Hisana juga menyatakan bahwa pihak mereka menargetkan
keberadaan total 2000 outlet Hisana pada tahun 2020 di seluruh provinsi di Indonesia. Bila
perkembangan mereka sesuai dengan apa yang direncanakan, maka kemungkinan saat ini Hisana
sudah memiliki lebih dari 1000 outlet di Indonesia.

3. Menerapkan Konsep Syariah


Banyak dari pebisnis di Indonesia sudah mulai menerapkan konsep – konsep yang mengandung
unsur syariah di dalamnya. Hal ini bisa dipengaruhi berbagai faktor seperti kepribadian
sang owner, mengikuti tren, ataupun pendapat bahwa memang konsep tersebut yang terbaik.
Bagi Tatang Suharta itu sendiri, dia merasa bahwa cara ini memang yang terbaik untuk
memajukan usahanya. Tatang menerapkan sistem dimana setiap karyawan dari Hisana Fried
Chicken akan mendapatkan kepemilikan dari perusahaan ini.
Menurut Tatang, hal ini memacu kinerja dari para karyawannya untuk terus berusaha mengambil
andil dalam perkembangan Hisana itu sendiri karena merasa bahwa dirinya bukanlah sekedar
karyawan melainkan bagian dari pemilik. Dengan begitu, kinerja dari karyawan akan sangat
berbeda jauh.

4. Memiliki Target Pasar yang Jelas


Sejak awal pencetusan ide membuat fried chicken “gerobakan” yang terkonsep, Hisana sudah
memutuskan siapa yang akan menjadi target pasar mereka dengan jelas. Hisana terang – terangan
berusaha untuk merebut target pasar dari para pecinta ayam goreng renyah yang biasa membeli
panganan kesukaan mereka dari outlet – outlet yang dianggap sebagai “Raja” dalam industri ini
seperti Kentucky Fried Chicken (KFC) ataupun McDonald’s.
Untuk melawan sesuatu yang jauh lebih besar, tentunya Anda memerlukan senjata yang kuat.
Pertama, rasa yang tidak kalah dengan ayam goreng buatan para raksasa tersebut. Kedua, harga
yang sangat miring. Hisana mengedepankan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan
para kompetitornya, namun tetap memberikan kualitas dan pelayanan yang setara.
Untuk mendapatkan satu potong ayam goreng di Hisana Fried Chicken, Anda hanya perlu
merogoh kocek tidak sampai 15 ribu Rupiah, itupun sudah dilengkapi dengan seporsi nasi putih
serta saos sambalnya sebagai pelengkap.
Benar saja, usaha Tatang untuk merebut pasar tersebut dapat terbilang cukup sukses. Tidak
sedikit orang yang sudah merasa puas dengan rasa yang sangat enak dan harga yang terjangkau.
5. Berasal dari Nama Anak Owner
Nama Hisana itu sendiri diambil dari nama anak keduanya yang lahir ketika ia sedang merintis
usaha ini, Hisana Zahra. Mungkin saja ini mempengaruhi kesuksesan Hisana Fried Chicken,
namun pastinya kelahiran Hisana Zahra ke dunia memberikan dampak yang positif terhadap
Tatang Suharta dan bisnis yang ia jalani.
Teguh dalam Berbisnis
Menjalankan usaha atau bisnis dengan sungguh-sungguh, niscaya akan melahirkan hasil yang
tidak mengecewakan. Kesuksesan Tatang Suharta bersama Hisana Fried Chicken miliknya
mungkin bisa Anda jadikan contoh serta motivasi untuk berani mengambil langkah pertama
dalam menciptakan sebuah usaha.
Selain ide yang menarik, keberanian yang tak tergoyahkan, Tatang juga menunjukan bahwa
dalam menjalani sebuah bisnis, pastinya akan ada rintangan yang memaksa untuk jatuh bangun.

Meski sedang mengalami berbagai cobaan, namun Tatang tetap tegar menghadapi semua itu
dengan ikhlas dan tidak larut dalam keadaan yang tak menentu. Berbekal pengalaman
menjadi tukang goreng ayam di pinggir jalan, Tatang pun memberanikan diri untuk jualan
ayam goreng tepung hasil racikannya sendiri dengan nama Hisana Fried Chicken. “Adapun
nama Hisana Fried Chicken diambil dari nama anak kedua saya, memang lahirnya ketika saya
merintis usaha ayam ini. Nama lengkapnya Hisana Zahra artinya baik atau cantik.”

Hisana Fried Chicken yang dijalaninya berjalan dengan sentimen positif. Sebelum mencapai
hal itu, setidaknya Tatang harus melakukan beberapa ekperimen untuk mendapatkan resep
yang pas. Sekitar tiga tahun, ada ratusan ekor ayam yang menjadi ‘korban’ selama uji coba.
Akhirnya, Tatang berhasil menemukan formula yang tepat untuk ayam tepung olahannya.
Bisnis yang dirintisnya sejak 16 September 2006 ini, terus mengalami pertumbuhan yang
sangat signifikan sampai sekarang.

Pada 2013 owner Hisana Fried Chicken muncul di majalah ESQ Life. Beliau
menceritakan kisah bagaimana memberi nama merek dan menjalankan bisnis Hisana
Fried Chicken yang paling di suka di Indonesia.

Kesuksesan tak pernah terjadi dalam semalam, namun diperlukan proses panjang juga
mental baja. Banyak orang sukses yang bisa kita jadikan contoh bagaimana mereka
memperjuangkan impian dan cita-cita meski berbagai problematika menghadangnya,
salah satunya ialah Tatang Suharta.

Sebelum dikondisinya seperti saat ini, pemilik Hisana Fried Chicken ini telah banyak
merasakan pahit manisnya kehidupan. Baik menjadi sales yang menawarkan barang
dagangan dari pintu ke pintu, demo kompor di depan ibu-ibu arisan atau di PHK dari
supermarket terbesar di zaman Orde Baru tanpa mendapat
Hisana Fried Chicken adalah merek ayam goreng krispi buatan asli anak bangsa yang enaknya
disuka di Indonesia. Tak kalah dengan yang di Mall baik rasa dan penampilan, outlet-outlet
Hisana telah tersebar dengan layanan prima take away dengan beberapa resto.

Hisana Fried Chicken sudah ada di kota/ kabupaten, kecamatan dan kelurahan. Sebut saja ada
alamatnya ada Hisana sini : Hisana Jakarta, Hisana Bandung, Hisana Surabaya, Hisana Bekasi,
Hisana Tangerang, Hisana Karawang, Hisana Subang, Hisana Purwakarta, Hisana Makassar,
Hisana Balikpapan, Hisana Sumedang, Hisana Sidoarjo, Hisana Cimahi, Hisana Kuningan,
Hisana Cirebon, dll.

Hisana Fried Chicken tetap memberikan kualitas produk bagi konsumen, terus berinovasi dan
semakin memperluas jangkauan layanan agar banyak dinikmati seluruh nusantara.

Produk Siap Saji Hisana Fried Chicken:

 Fried Chicken Wing


 Fried Chicken Drum Stick
 Fried Chicken Breast
 Fried Chicken Thigh
 French Fries
 Ice Cream : Chocolate, Vanilla, etc.
 Soft Drink : Tea, Milo, etc.

Anda mungkin juga menyukai