01 - Praktikum Ke 1-2-3 Granulometri
01 - Praktikum Ke 1-2-3 Granulometri
DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa bahwa sedimen dan batuan sedimen merupakan
bagian dari pembentuk kulit bumi yang banyak terkait langsung dengan kehidupan manusia maupun biota. Sedimen di
dasar laut merupakan habitat bagi benthos, disisi lain proses-prose yang terkait dengan sedimentasi akan banyak
merubah bentang alam panati dan laut. Proses ini dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar,
sehingga perlu diansipiasi. Analisa sifat fisik sedimen/batuan sedimen akan dapat menjelaskan proses kejadianya
sehingga dapat dipredeksi kondisi ke waktu yang akan datang.
STANDAR KOMPETENSI MATA KULIAH : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar tentang tata cara analisis sifat
fisik sedimen, penamaan sedimen, proses terjadinya dan sejarah perkembanganya, serta dampak yang timbul akibat
proses tersebut disamping sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dengan adanya produk dari proses dimaksud.
1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
2
3
Grup: ......................................
Tgl: .........................................
MODUL I: GRANULOMETRI
TOPIK I: PENGAYAKAN DAN PEMIPETAN
TOPIK II : ANALISA DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DAN
PREDEKSI PROSES PENGENDAPAN
Sedimen adalah pecahan batuan, mineral, ataupun bahan organic yang ditransportasikan dari
berbagai sumber dan diendapkan oleh udara, air, dan es pada suatu lingkungan pengendapan
tertentu, termasuk didalamnya adalah endapan dari material yang melayang dalam kolom air
atau dalam bentuk asosiasi kimia / biologi pada suatu tempat. Sedimen klastik yang kejadianya
melalui proses mekanis berupa erosi, trasnportasi dan deposisi dapat ditelusuri proses
kejadiannya berdasarkan sifat fisik sedimen yang bersangkutan. Analisa distribusi ukuran butir
dilakukan untuk dapat memberikan nama sedimen sekaligus mempredisksi proses
kejadianyaterutama terkait dengan energi pengendapanya.
Tujuan
Kompetensi
1. Mampu melakukan pengayakan dan pemipetan sedimen berukuran pasir – lempung untuk
mendaptkan distrubusi ukuran butir sedimen
2. Manentukan parameter statistic distribusi ukuran butir
3. Memberikan nama sedimen
4. Melakukan analisis proses kejadian sedimen terkait energy pengendapanya.
Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Kertas Karton kuarto (2 lembar per kelompok)
2. Aquades ( 1 l/ praktikan)
3. Kertas saring 40 (10 lembar / kelompok)
b. Alat
1. Alat tulis (pensil, penghapus, penggaris siku)
2. Sampel sedimen
3. Gunting dan lakband
4. Sieve shaker dan kelengkapanya
5. Neraca
6. Vacum pump
7. Petri disck
8. Gelas ukur
4
c. Metoda dan Hasil Pengamatan
Pengeringan Sedimen
Sedimen yang akan di analisa dikeringkan terlebih dahulu di bawah terik sinar matahari. Setelah
dirasa cukup kering (ditaruh di telapak tangan tidak terasa basah) kemudian dikeringkan lebih
lanjut dengan dioven pada suhu 60 C dengan sering dibalak-balik. Sedimen dinyatakan kering jika
ditimbang sebelum dan sesudah pengovenan selama 5 menit tidak ada perbedaat berat.
Splitting
Splitting dimaksudkan untuk mendapatkan sampel yang representative mewakili dari
populasisedimen yang akan dianalisa. Caranya adalah dengan menyilangkan dua lembaran karton
dan kemudian ditegakan. Vorong ditaruh tepat diatas silangan, selanjutnya sedimen dituangkan
dalam corong sehingga akan terdistribusi dalam empat bagian (kuadran) yang dipisahkan silangan
karton. Sedimen dari kuadran 1 dicampur dengan sedimen dari kuadran 3, sedang dari kuadran 2
dicampur dengan dari kuadran 4. Dengan demikian diperoleh 2 bagian sampel yang masing-
masing akan dianalisa distribusi ukuran butirnya.
Pengayakan
1. Siapkan ayakan dengan disusun dari mesh kecil dibagian bawah dan mesh besar di bagian atas
secara berurutan dan paling bawah dipasang pan untuk menampung sedimen halus.
Penyusunan langsung di set pada sieve shaker (lihat gambar)
2. Ambil sedimen hasil splitting sebanyak 200 gram, dan dituangkan kedalam susunan mesh dari
atas.
3. Tutup mesh dan dikunci, selanjutnya sieve shaker dinyalakan dengan diatur waktu
pengayakannya 15 – 20 menit.
4. Buka pengunci, dan smesh dilepas satu persatu. Sedimen yang tertampung dalam setiap mesh
ditaruh dalam kertas saring yang telah diketahui beratnya.
5. Kertas saring yang telah berisi sedimen ditimbang sehingga berat sedimen pada masing-
masing mesh dapat dihitung.
6. Sedimen yang tertampung dalam pan paling bawah dilakukan uji pemipetan
Pemipetan
Uji pemipetan dilakukan untuk mengetahui distribusi ukuran butir lanau dan lempung.
1. Contoh dari pan pengayakan, dipindahkan dalam gelas ukur volume 1 liter, dikocok hingga
homogen untuk dilakukan pemipetan. Selengkapya lihat Tabel 8.
2. Masing-masing hasil pemipetan diletakkan pada cawan yang sebelumnya ditimbang dan
dimasukkan dalam oven pada suhu 105 0 C hingga kering. Contoh diambil dan dimasukkan ke
dalam desikator selama sepuluh menit, kemudian ditimbang untuk mendapatkan presentase
masing-masing fraksi
5
Tabel Jarak dan waktu pemipetan (Buchanan, 1984 dalam Holme and McIntyre,
1984).
Gambar 2.
Histogram, grafik
distribusi, dan persen
komulatif distribusi
sedimen
6
Gambar 3.
Contoh Penamaan Sedimen
dengan Segitiga Klasifikasi
Sedimen Shepard (Petijohn, 1975)
Penamaan sedimen
1. Dari grafik persentasi komulatif tentukan prosentase untuk pasir, lanau, dan lempung
2. Plotkan besarnya prosentase masing-masing fraksi tersebut ke dalam segitiga klasifikasi
sedimen dari shepard.
3. Nama sedimen terbaca pada posisi dimana hasil pengeplotan berada.
Simpulan dan Saran (disediakan ruang secukupnya, namun tidak lebih dari 1 halaman)
Pustaka
1. Folk, F.J. 1980. Sedimentology of Rock. Hemphill University. USA. 200 hlm.
2. Pettijohn, 1975, Sedimentology, Mac. Graw Hill, New York
3. Pipkin, B.W., D.S. Gorsline, R.E. Casey and D.E. Hammond. 1987. Laboratory Exercises in
Oceanography. Second Edition. W.H. Treeman and Company. New York. 257 hlm.
4. Sam Boggs, Jr. 1992. Petrology Of Sedimentary Rocks. Macmillan Publishing Comapany. New
York.