Anda di halaman 1dari 6

No.

12/ 37 /DInt Jakarta, 23 Desember 2010

SURAT EDARAN

Kepada

SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Perihal : Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan


Bank serta Format Indikator Keuangan

Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor


12/1/PBI/2010 tentang Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5102), perlu diatur
ketentuan pelaksanaan dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut:

I. KEWAJIBAN PELAPORAN
1. Kewajiban menyampaikan laporan berada pada Perusahaan (entitas) yang
berencana melakukan PLN Perusahaan dan/atau yang memiliki kewajiban
membayar kembali atas PLN yang dilakukan.
2. Perusahaan wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia secara
benar dan lengkap, sebagai berikut :
a. Untuk Perusahaan yang berencana memperoleh PLN Perusahaan
Jangka Panjang, meliputi :
1) Laporan Rencana PLN Perusahaan untuk 1 (satu) tahun;
2) Hasil analisis manajemen risiko perusahaan;
3) Penilaian peringkat;
4) Rasio Keuangan; dan
5) Laporan Keuangan;

Rencana …
Rencana PLN Perusahaan Jangka Panjang termasuk juga antara lain :
- PLN Perusahaan Jangka Pendek yang akan diperpanjang lebih dari
1 (satu) tahun.
- Rencana roll over PLN Perusahaan Jangka Panjang yang sudah
direalisasikan oleh Perusahaan
Kewajiban menyampaikan laporan penilaian peringkat kepada Bank
Indonesia hanya berlaku bagi perusahaan yang memiliki nilai peringkat.
b. Untuk Perusahaan yang memiliki posisi PLN Perusahaan Jangka
Pendek dan/atau PLN Perusahaan Jangka Panjang, meliputi :
1) Rasio keuangan; dan
2) Laporan keuangan
Dalam hal laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a angka
5) dan huruf b angka 2) adalah laporan keuangan yang telah diaudit maka
harus mencantumkan nama auditor.
Dalam hal laporan keuangan dimaksud belum diaudit maka harus diberi
penjelasan bahwa laporan tersebut belum diaudit, atau dalam hal sedang
diaudit, maka mencantumkan nama auditor yang sedang melakukan
pemeriksaan.

II. LAPORAN
A. Jenis Laporan
Laporan PLN Perusahaan meliputi :
1. Laporan Rencana PLN Perusahaan Jangka Panjang untuk 1 (satu) tahun
yang akan datang ;
2. Hasil Analisis Manajemen Risiko Perusahaan ;
3. Penilaian Peringkat ;
4. Rasio Keuangan; dan
5. Laporan Keuangan;

6. Laporan …
6. Laporan perubahan rencana PLN Perusahaan Jangka Panjang, dalam
hal terdapat perubahan rencana nominal, mata uang (currency), jangka
waktu dan tujuan penggunaan PLN Perusahaan Jangka Panjang dengan
mengemukakan perubahan dan alasan terjadinya perubahan tersebut;
dan
7. Laporan perubahan hasil analisis manajemen risiko Perusahaan, dengan
mengemukakan perubahan dan alasan terjadinya perubahan.
B. Format Laporan
1. Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir A.1 sampai dengan A.7
disusun sesuai dengan format laporan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
2. Format Laporan dan Petunjuk Pengisian Pelaporan Pinjaman Luar
Negeri Perusahaan Bukan Bank adalah sebagaimana dimaksud dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat
Edaran Bank Indonesia ini.
C. Tatacara Penyampaian Laporan
1. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam butir A.1 sampai
dengan A.7 dilakukan sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan pelapor yang kantor pusatnya berkedudukan di
Indonesia, laporan tersebut disampaikan oleh :
1) kantor pusat, yang merupakan gabungan dari perolehan PLN
Perusahaan yang dilakukan oleh kantor pusat dan kantor
lainnya yang berkedudukan di Indonesia ; atau
2) kantor cabang yang memiliki kewajiban untuk membayar
kembali atas PLN yang dilakukannya.
b. Bagi Perusahaan pelapor yang kantor pusatnya berkedudukan di
Luar Indonesia, laporan tersebut dapat disampaikan oleh kantor
koordinator dari kantor-kantor Perusahaan pelapor atau masing-
masing kantor Perusahaan Pelapor yang berkedudukan di Indonesia.

2. Penyampaian …
2. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam butir A.1 sampai
dengan A.7 dapat dilakukan:
a. Media on line (web technology):
https://www.bi.go.id/siulweb/backendweb; atau
https://www.bi.go.id/siulweb/backendws.
b. Media off line :
1) Dalam bentuk disket/CD, media penyimpanan lainnya,
hardcopy atau media lainnya kepada:
Bank Indonesia
Direktorat Internasional c.q.
Bagian Penatausahaan Dan Publikasi Pinjaman Luar Negeri
(PPLN)
Menara Sjafrudin Prawiranegara, Lantai 5 Jl. M.H. Thamrin
No.2, Jakarta 10350.
Nomor Faksimili : (021) 2311936, (021) 3502002
2) Email : APLNSIUL@bi.go.id
3. Batas waktu penyampaian laporan kepada Bank Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir A.1, A.2 dan A.3
termasuk revisinya disampaikan paling lambat tanggal 10 Maret
pada tahun yang bersangkutan atau hari kerja berikutnya apabila
tanggal tersebut jatuh pada hari libur.
b. Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir A.4 dan A.5 termasuk
revisinya disampaikan per semester, paling lambat tanggal 10 Juni
dan 10 Desember atau hari kerja berikutnya apabila tanggal tersebut
jatuh pada hari libur.
c. Laporan perubahan rencana sebagaimana dimaksud dalam butir A.6
dan A.7 disampaikan paling lambat tanggal 1 Juli tahun yang

bersangkutan …
bersangkutan atau hari kerja berikutnya apabila tanggal tersebut
jatuh pada hari libur.
4. Perusahaan dianggap tidak menyampaikan laporan sebagaimana
dimaksud dalam butir A.1 sampai dengan A.7 dalam hal laporan tidak
diterima oleh Bank Indonesia 30 hari kalender setelah batas waktu yang
ditetapkan dan/atau laporan diterima oleh Bank Indonesia dalam batas
jangka waktu yang ditetapkan namun tidak lengkap sebagaimana diatur
dalam butir I.2.

III. INDIKATOR KEUANGAN PERUSAHAAN


Dalam melakukan PLN, Perusahaan dapat menerapkan fungsi manajemen
risiko antara lain dengan memperhatikan indikator-indikator yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia yaitu :
1. Indikator mikro adalah indikator yang digunakan dalam rangka menerapkan
prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan PLN Perusahaan baik jangka
panjang maupun jangka pendek, yang diterbitkan dalam bentuk tabel
indikator rasio keuangan per sektor ekonomi (Financial Ratio Indicators by
Economic Sectors).
2. Indikator makro adalah indikator yang digunakan dalam rangka menerapkan
prinsip kehati-hatian atas exposure PLN Perusahaan dalam skala makro
(nasional) khususnya dari perspektif moneter yang diformulasikan dalam
bentuk debt indicator ratio.
3. Indikator mikro dan makro sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2 akan
dipublikasikan oleh Bank Indonesia antara lain melalui email dan/atau
website Bank Indonesia – Investor Relation Unit.

IV. TATA CARA PENGENAAN SANKSI


1. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud

dalam …
dalam butir II.C.3 dan II.C.4. dikenakan sanksi administratif berupa surat
peringatan.
2. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan dan/atau laporan diterima
oleh Bank Indonesia sesuai jangka waktu yang ditetapkan namun tidak
lengkap sebagaimana dimaksud dalam butir II.C.4 dikenakan sanksi
administratif berupa surat peringatan.
3. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan dan/atau laporan diterima
oleh Bank Indonesia sesuai jangka waktu yang ditetapkan namun tidak
lengkap sebanyak lebih dari 2 (dua) kali secara berturut-turut, selain
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan, juga dikenakan sanksi
administratif berupa pemberitahuan kepada otoritas yang berwenang.

V. PENUTUP
1. Ketentuan mengenai pengenaan sanksi mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2012.
2. Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 10/46/DInt tanggal 22 Desember 2008 perihal
Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
3. Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 23 Desember
2010

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat


Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.


BANK INDONESIA

NELSON TAMPUBOLON
DIREKTUR INTERNASIONAL

DInt

Anda mungkin juga menyukai