BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diberikan secara menyeluruh dimulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
asuhan antenatal dan persalinan dengan prinsip bersih dan aman, mengurangi
2014)
atau penanganannya, kematian ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera.
1
2
Indonesia jumlah kematian ibu di provinsi Jawa Barat sebanyak 901 jiwa
sebanyak 35 jiwa.
hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
kehamilan. Tujuan dari ANC terpadu ini adalah menyediakan pelayanan yang
gangguan atau penyakit lain, serta menyediakan rujukan sesuai dengan sistem
kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya melalui berbagai upaya yang berintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal. Asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang bersih
dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan
persalinan, hipotermi serta asfiksia pada bayi baru lahir. (JNPK-KR, 2013)
Berdasarkan uraian di atas penulis sebagai calon bidan merasa perlu untuk
2018.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana Ny. A 37
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran pada kasus ini adalah Ny. A 37 tahun G2P1A0 hamil 36-37 minggu.
2. Tempat
Tasikmalaya.
3. Waktu
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam rangka meningkatkan
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan kb secara intensif dan kontinu.
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
masalah tersebut.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
(Saifuddin, 2014)
saat hari pertama haid terakhir sampai lahirnya bayi (Mochtar R, 2012).
dan ovum sehingga akan terjadi nidasi yang berlangsung selama 40 minggu
aspek fisik, spiritual, sosial dan psikologis dalam menghadapi persalinan dan
nifas. Sasaran utama pemberian asuhan yaitu untuk memastikan bahwa ibu
dan bayinya memiliki kesehatan yang baik pada akhir kehamilan dan
2009)
penyakit Tetanus
Tabel 2.1
Waktu Imunisasi Tetanus Toxoid (Kemenkes RI, 2013)
8
h. Test laboratorium
i. Tatalaksana kasus
2015).
2. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil Trimester I, II,
dan III.
a. Sistem Reproduksi
a) Trimester I
b) Trimester II
(Romauli, 2011)
c) Trimester III
2) Uterus
Gambar 2.1
Besar uterus pada kehamilan
a) Trimester I
kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut
saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar diatas simfisis.
(Saryono, 2012)
b) Trimester II
oleh ruang amnion yang terisi janin dan isthmus menjadi bagian
bayi atau tinju orang dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki
c) Trimester III
akan menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara
12
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
(Saryono, 2012)
3) Serviks Uteri
Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak
6) Payudara
diperas akan keluar air susu (kolostrum) berwarna kuning (Dewi dan
Sunarsih, 2012).
Gambar 2.2
(Perubahan payudara saat kehamilan)
14
sebagai berikut :
a) Estrogen
b) Progesteron
c) Somatomatropin
areola mamae.
b. Sistem Perkemihan
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada pelvis kiri
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.
(Romauli, 2011)
c. Sistem Pernapasan
napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
(Romauli, 2011)
d. Sistem Hematologi
hemodilusi.
samapi minggu ke-8 kehamilan dan terus menurun sampai minggu ke-16
multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau
anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorpsi yang tidak
e. Sistem Kardiovaskuler
darah sedikit demi sedikit akan naik ke level sebelum hamil pada saat
1) Trimester I
pembesaran uterus pada vena pelvis atau pada vena cava inferior,
kulit.
f. Sistem Pencernaan
berikut:
1) Trimester I
bawah.
sickness”.
2) Trimester II
atas dan lateral, wasir cukup sering pada kehamilan yang sebagian
3) Trimester III
dan lateral.
a. Anamnesa
2) Anamnesa umum:
b) Tentang haid, kapan haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid
c. Palpasi
Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba nadi, kulit, perut dan
bagian tertentu pada tubuh. Ibu hamil diminta untuk berbaring terlentang,
kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa
perut menentukan:
3) Gerakan janin
1) Leopold I
c) Konsistensi uterus
2) Leopold II
3) Leopold III
4) Leopold IV
b) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan seberapa jauh
d. Perkusi
e. Auskultasi
dengarkan adalah:
1) Dari janin:
2) Dari ibu:
a) Bising rahim
b) Bising aorta
c) Peristaltik usus
27
f. Pemeriksaan Laboratorium
a. Data Subjektif
1) Identitas Klien
3) Keluhan utama
5) Riwayat KB
6) Riwayat Kesehatan
7) Riwayat Perkawinan
b. Data Objektif
lab, dan hasil tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
c. Analisa Data
Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
d. Penatalaksanaan
B. Persalinan
1. Definisi Persalinan
yang telah cukup bulan (37-42 minggu) atau hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
saat persalinan. Selain itu, selama kehamilan ataupun persalinan dapat terjadi
(Wahyuni, 2014)
yang dialami oleh ibu hami berupa pengeluaran hasil konsepsi melalui jalam
2. Jenis Persalinan
proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa
secara spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh karena terdapat indikasi
b. Passage (jalan lahir), meliputi jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu
bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina dan introitus vagina,
4. Tanda-tanda Persalinan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
b. Perdarahan
meskipun sangat sedikit dapat merupakan ancaman bagi ibu dan janin.
tanda gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian janin. Karena
itu sebaiknya ibu mengerti cara menghitung pergerakan janin dalam satu
awal, yakni sejak ibu merasa pergerakan janinnya, karena ibu sendirilah
selama 20 menit. Janin yang sehat akan bergerak lebih dari 5 kali dalam
20 menit. Apabila ini terjadi, janin ibu akan baik selama 24 jam
diketahui, tetapi apabila ibu merasa bengkak pada kaki yang tidak hilang
kehamilan).
33
6. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
2010)
1) Fase Laten
dalam 7- 8 jam.
2) Fase Aktif
menjadi 4 cm
janin
serviks
amnion
Tabel 2.4
Frekuensi minimal penilan dan intervensi dalam persalinan normal
(Kemenkes RI, 2013)
3) Tata laksana
dan kesakitan.
persalinannya
terhadap perasannya
(2) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin di
kesanggupannya
kontraksi
dengan cara:
(4)Sungsang
(5)Kehamilan ganda
(6)Hipertensi
(7)Persalinan lama
j) Pemeriksaan Dalam
sebagainya
ischii
38
panggul
pasien
b. Kala II
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
1) Tatalaksana
(2) Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
keterlibatan ibu.
posisi berikut:
(1) Jongkok
(2) Menungging
infeksi.
40
sesering mungkin
dehidrasi
c. Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
1) Tatalaksana
penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi
dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada kepala bayi
g) Letakkan satu tangan di atas kain yang ada diperut ibu, tepat di tepi
atas simpisis dan tegangkan tali pusat dan klem dengan tangan yang
lain
terlepas, lalu minta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat
d. Kala IV
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
1) Tatalaksana
perdarahan pervaginam
klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun dan air
kontraksi
g) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
setelah didekontaminasi
sesuai
diinginkannya
menit
fisik bayi
44
p) Dalam satu jam pertama, beri salep atau tetes mata profilaksis
keringkan dengan tisu atau handuk pribadi yang kering dan bersih
persalinan
C. Nifas
1. Pengertian
tertahan dan tidak bisa keluar dari rahim selama hamil. Ketika melahirkan
yaitu dari kata “puer” yaitu “bayi” dan “parous” yang berarti “melahirkan”.
Puerperium adalah masa pemulihan ibu, yang dimulai dari saat persalinan
selesai sampai alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Menurut potensi bahaya yang bisa terjadi pada ibu, periode masa nifas
plasenta lahir sampai dengan 24 jam berikutnya. Pada masa ini sering
terjadi masalah seperti perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu,
b. Periode early postpartum (minggu pertama). Pada masa ini involusi uterus
harus dipastikan dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak
berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,
masa ini juga terjadi perubahan secara bertahap pada kondisi fisik ibu.
46
Menurut proses pemulihan ibu, masa nifas dibagi dalam tiga periode yaitu:
dan berjalan-jalan.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan bagi ibu untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
a. Sistem Reproduksi
perubahan fisik yang terjadi adalah pada masa nifas, alat genetalia external
proses tersebut, kedua oran ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah
tiga minggu vulva dan vagina kembali dalam keadaan tidak hamil
Pada masa nifas biasanya terdapat luka-luka jalan lahir. Luka pada
vagina umumnya tidak seberapa luas dan akan sembuh secara perpriman
c. Perineum
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah dua jam
serviks dapat dilalui 2-3 jari, dan setelah tujuh hari hanya dapat dilalui satu
jari. Pada enam minggu dari saat persalinan, serviks akan menutup
uterus atau pengerutan uterus. Dalam proses ini uterus secara berangsur-
yang telah mengendur akibat perubahan panjang 10 kali lipat dan lebar
kontraksi dan retraksi otot uteri. Hal ini akan menekan pembuluh darah
Perubahan pada ukuran uterus yang terjadi selama persalinan dan masa
1) Saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000
gram.
2) Pada akhir kala III persalinan, tinggu fundus uteri teraba dua jari
4) Pada dua minggu postpartum, tinggi fundus uteri tidak teraba di atas
Bobot Diameter
Masa Nifas Palpasi Serviks
Uterus Uterus
Tabel 2.5
(Perubahan uterus pada masa nifas)
Tinggi fundus uteri (TFU) dan berat uterus selama masa involusi
Tabel 2.6
(Tinggi fundus uteri (TFU) dan berat uterus selama masa involusi)
Berkurangnya ukuran uterus tidak mempengaruhi jumlah otot sel
yang terdapat di uterus. Perubahan darah uterus yangg besar pada masa
kehamilan sudah tidak diperlukan lagi pada masa nifas, karena uterus
pada kondisi tidak hamil permukaannya tidak lagi luas dan besar yang
e. Lochea
Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang
yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan. Campuran antara
Lochea adalah sekresi cairan selama masa nifas dan bersifat basa
sedikit saat ibu berbaring dan lebih banyak saat berdiri. Jumlah rata-rata
Edyanna 2013)
1) Lochea Rubra : Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel
f. Diastasis Rekti
tidur.
arahkan kedua tangan kegaris tengah darin 2 otot jika ada diastasis
status ibu dan BBL juga untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
53
Kun
an
Kun
an
Kun
an
hari berlebihan.
putting susu,Menganjurkan
Kun
an
menyongkong payudara
n pendarahan pervaginam
tubuh
makan-makanan yang
Kun
an
hari
di setiap payudara
berlebihan.
menyongkong payudara
Kun
an
efek sampingnya.
Tabel 2.7
(Kunjungan Nifas, DEPKES RI, 2009)
59
1. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37- 42 mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram, bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di
namun tidak ada batasan yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah periode
tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru
lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu,
selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
merupakan bagian esensial asuhan BBL. Bayi cukup bulan adalah bayi yang
sempurna.
kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem skoring apgar untuk fisik dan
perilaku.
4. Kunjungan Neonatus
Kunjungan Penatalaksanaan
(KN 1) dilakukan dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis
dalam kurun dan jika suhunya 36.5oC. Bungkus bayi dengan kain
waktu 6-48 jam yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
Kunjungan Penatalaksanaan
pemeriksaan
lakukan pemeriksaan
menyusu
dan kepala
Jari
tonjolan
Kunjungan Penatalaksanaan
tanda bahaya
Kunjungan Penatalaksanaan
benar.
hari ke-3 sampai infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah
persalinan
65
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan Penatalaksanaan
Tabel 2.8
(Kunjungan Neonatus)
5. Imunisasi Dasar
(2010), yang diwajibkan oleh pemerintah. Imunisasi dasar atau PPI (Program
penyakit atau virus hidup yang sudah dilemahkan. BCG diberikan pada
umur < 3 bulan. Dengan cara pemberian imunisasi ini dilakukan secara
Intra Cutan(IC) di lengan kanan pada bayi baru lahir 0,05 ml.
b. Imunisasi Hepatitis B
yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati. Vaksin ini
terbuat dari bagian virus Hepatitis B yang dinamakan HbsAg, yang dapat
lahir. Khusus bagi bayi yang lahir dari seorang ibu pengidap virus hepatitis
c. Imunisasi DPT
Corynebacterium diptheriae.
penyakit ini adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan, dan demam
ringan. Dalam dua sampai tiga hari timbul selaput putih kebiru-biruan
tetesan kecil yang keluar dari batuk dan bersin. Gejalanya adalah pilek,
68
mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan
menyebabkan kematian.
masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit ini adalah kaku
otot pada rahang, disetai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot
perut, berkeringat dan demam. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat
Vaksin ini mengandung kuman difteri dan tetanus yang dilemahkan serta
usia kurang dari 7 bulan, DPT 1 diberikan pada usia 2 bulan, DPT 2
diberikan pada usia 3 bulan, DPT 3 diberikan pada usia 4 bulan selang
setelah DPT 3.
d. Imunisasi Polio
yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.
imunisasi polio 4.
e. Imunisasi Campak
terhadap penyakit campak (Atikah, 2010). Vaksin dari virus hidup (CAM
diberikan pada usia 9 bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh
dari ibu. Jika ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan,
injeksi di lengan kiri atas secara subcutan (SC) dengan dosis 0,5 ml.
E. Keluarga Berencana
2. Manfaat KB
bahaya-bahaya akibat:
belum sepenuhnya tumbuh cukup matang dan siap untuk dilewati oleh
bayi. Lagi pula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum
problem kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
wanita. Kalau ibu belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi,
Wanita yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian
akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan bila ibu terus saja
sebagai berikut:
a. Dapat dipercaya
f. Mudah pelaksanaannya
h. masyarakat
Terdapat beberapa macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan, antara lain:
1) Metode kalender
sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan
mencapai 98%. MAL efektif bila menyusui lebih dari delapan kali
(Saifuddin, 2006)
b. Metode Barrier
1) Kondom
atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang pada penis saat
2) Diafragma
1) Kontrasepsi pil
2) Kontrasepsi implant
pria dan pada wanita, dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk
5) Kontrasepsi Suntikan
F. Pijat Endorphin
1. Pengertian
rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman
ringan ini mencakup pemijatan ringan yang bisa membuat bulu-bulu halus
stress dan nyeri, seperti ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan 36
minggu. Pada usia ini pijat endorphin yang dilakukan akan merangsang
e. Pada kehamilan: usia awal kehamilan atau usia kehamilan belum aterm,
3. Metode
untuk ibu hamil hal ini dapat mempererat hubungan antara suami, istri dan
bagian luar lengan ibu hamil, mulai dari tangan sampai lengan bawah.
Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan jari jemari atu ujung-
ujung jari.
Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan dikedua lengan, ibu hamil akan
1) Anjurkan ibu hamil untuk berbaring miring atau duduk. Dimulai daril
leher, pijat ringan membentuk huruf “v” ke arah luar menuju sisi
tulang rusuk ibu hamil. Lalu bimbing agar pijatan-pijatan ini terus
Pasal 22
Pasal 27
diberikan.
H. Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
pemeriksaan fisik.
bersama klien.
individu.
selanjutnya.
81
3. Langkah-langkahManajemenKebidanan
yang secara periodik disaring ulang, proses manajemen ini terdiri dari
1) DataSubyektif
2) DataObyektif
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
ada. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
83
sudah teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari setiap masalah yang
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Ibu Suami
: Mengurus Rumah
Pekerjaan Karyawan swasta
Tangga
Golongan Darah : O A
B. Keluhan Utama
Kaki terasa bengkak, sakit pinggang, keputihan berwarna putih tidak berbau
C. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Mestruasi
pertama lahir tahun 2001 jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3200
Pada kehamilan ini ibu teratur memeriksakan diri ke Bidan 1 bulan 1 kali.
Ibu rutin mengkonsumsi tablet penambah darah. Status imunisai ibu T1.
serta bergerak ±10x/12 jam dalam sehari dan masih dirasakan sampai
D. Riwayat Penyakit
E. Riwayat Pernikahan
Ini merupakan pernikahan pertama bagi ibu dan suami. Lama pernikahan
±18 tahun.
F. Riwayat Psikososial
Kehamilan ini diharapkan oleh keluarga, baik keluarga maupun suami sangat
86
G. Riwayat KB
H. Rencana Persalinan
Ibu berencana bersalin di Bidan dan ditolong oleh Bidan, serta sudah
Ibu biasa makan 2—3 kali sehari, minum ±10 gelas perhari tidak ada
makanan dan minuman yang dipantang. BAB tidak ada keluhan, ibu mengeluh
sering BAK ±8 kali sehari terutama saat malam hari. Tidur malam ±6 jam dan
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
B. Tanda-tanda Vital
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 °C
87
C. Antropometri
TB : 150 cm LILA : 26 cm
D. Pemeriksaan Fisik
tidak rontok
+/+
sekret abnormal
5. Mulut dan Gigi : Bibir kemerahan, tidak terdapat stomatitis dan karies
gigi
Pemeriksaan Leopold :
melenting
11. Ekstremitas Bawah : tidak ada varises, tidak oedema pada tungkai, reflek
patela +/+
E. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,2 g/dL
Glukosa : Negatif
IV. PENATALAKSANAAN
- Menginformasikan ibu untuk lebih banyak minum pada siang hari agar
- Menginformasikan ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada
mengerti
CATATAN PERKEMBANGAN I
leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun kelenjar lympe, payudara
tidak ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan, pengeluaran colostrum ada. Abdomen Tidak ada luka bekas
bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin, di bagian kanan perut ibu teraba
bagian besar memanjang seperti ada tahanan. Leopold III : dibagian bawah
perut ibu teraba bagian bundar, keras dan melenting, belum masuk PAP. DJJ :
136 x/menit, reguler. Kandung kemih tidak penuh. Ekstermitas atas kuku tidak
pucat, tidak ada oedema. Ekstremitas Bawah: tidak ada varises, ada oedema
91
mengetahui
- Menginformasikan ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada
CATATAN PERKEMBANGAN II
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun kelenjar lympe, payudara tidak
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan, pengeluaran colostrum ada. Abdomen Tidak ada luka bekas
bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin, di bagian kanan perut ibu teraba
bagian besar memanjang seperti ada tahanan. Leopold III : teraba bagian
bundar, keras dan melenting, belum masuk PAP. DJJ : 138 x/menit, reguler.
Kandung kemih tidak penuh. Ekstermitas atas kuku tidak pucat, tidak ada
oedema. Ekstremitas Bawah: ada oedema pada tungkai, reflek patela +/+.
93
mengetahui
senam hamil
S : Ibu mengeluh keluar air-air bercampur darah dan perut terasa meregang sejak
muda, sklera putih, tidak ada polip pada hidung, telinga, mulut tidak ada
kelainan, leher tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan tyroid, payudara
tidak ada dimpling dan benjolan abnormal, colostrum ada. Abdomen tidak
ada luka bekas operasi, leopold I : TFU 3 jari dibawah px, difundus teraba
bulat lunak, kurang meleting, leopold II : di bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin, di bagian kanan perut ibu teraba keras memanjang seperti ada
tahanan, leopold III : teraba bulat, lunak, melenting, sudah masuk PAP,
leopold IV: convergen 3/5. TFU Mc Donald : 31 cm, DJJ : 139x/m. His
2x10’x25”. Genetalia tidak ada kelainan, pemeriksaan dalam v/t v/v t.a.k
portio tebal lembek pembukaan 1 cm ketuban utuh presentasi kepala Hodge II.
95
Anus tidak ada hemoroid. Ekstermitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
Lakmus (-).
melakukannya
CATATAN PERKEMBANGAN IV
S : Ibu mengeluh mulas-mulas semakin sering sejak pukul 01.00 WIB serta keluar
air-air.
dalam: v/t v/v t.a.k portio tebal lembek pembukaan 2 cm ketuban negatif uuk
kanan depan hodge II sisa cairan ketuban bercampur darah. Ekstermitas atas
dalam ketika ada kontraksi, ibu mengerti dan melakukan dengan baik
- Memfasilitasi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, ibu makan dan minum
97
normal.
t.a.k portio tipis lembek pembukaan lengkap ketuban negatif uuk kanan
disiapkan
lengkap
- Mengingatkan cara meneran yang baik dan posisi melahirkan yang aman
- Memimpin meneran saat ada his dan memberi pujian saat ibu meneran
- Menganjurkan ibu istirahat dan minum saat tidak ada kontraksi. Ibu
98
bersedia
- Memantau pemantauan DJJ saat tidak ada kontraksi, hasil dalam batas
normal
spontan jam 08.36 WIB langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
- Meletakan bayi di perut ibu dan mengeringkan bayi, bayi menangis kuat
O: Keadaan umum baik kesadaran composmentis, TFU sepusat tidak teraba janin
- Melakukan penjepitan tali pusat saat tali pusat ketika sudah tidak berdenyut
- Memfasilitasi IMD
99
memanjang)
- Pukul 08.44 WIB plasenta lahir spontan dilakukan masase uterus 15 kali
telah disuntikkan
100
dan subkutikuler untuk menutup luka. Luka perineum telah selesai dijahit
- Merendam alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit,
kemudian cuci bilas dan di DTT. Peralatan telah siap digunakan kembali
- Melengkapi partograf.
101
CATATAN PERKEMBANGAN V
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal dan nyeri
tekan, colostrum ada. TFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat,
P:
- Menginformasikan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan. Ibu dan
keluarga memahami
menyusui. Ibu memahami dan ibu bersedia makan nasi dan sayur
- Memberikan KIE mengenai tanda bahaya nifas dan bayi baru lahir. Ibu
102
memahami
memahami
103
CATATAN PERKEMBANGAN VI
S : Ibu mengeluh masih mules, bekas jahitan masih terasa linu, sudah BAK ke
kamar mandi.
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal dan nyeri
tekan, colostrum ada. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat,
P:
- Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu dan
keluarga memahami
- Mengevaluasi ibu tentang perawatan luka jahitan. Ibu dapat mengingat dan
menyebutkan
- Mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya nifas dan bayi baru lahir.
104
Ibu memahami
- Mengevaluasi ibu tentang pemberian ASI Ekslusif bagi bayi. Ibu dapat
memahami
S : Ibu merasa kurang tidur, linu bagian luka jahitan, BAB dan BAK lancar, ibu
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal dan nyeri
tekan, colostrum ada. TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat,
kandung kemih tidak penuh, lochea sanguinolenta, luka jahitan baik, tanda
homman -/-.
P:
- Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu dan
keluarga memahami
memahami
mempraktikan
memahami
- Memberitahu jadwal kunjungan nifas hari ke-7 atau apabila ada keluhan.
Ibu memahami
107
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal dan nyeri
tekan, colostrum ada. TFU 3 jari diatas simfisis, kontraksi uterus kuat,
kandung kemih tidak penuh, lochea sanguinolenta, luka jahitan perineum baik,
P:
- Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu dan
keluarga memahami
memahami
- Memberitahu jadwal kunjungan nifas hari ke-14 atau apabila ada keluhan.
Ibu memahami
109
CATATAN PERKEMBANGAN IX
ada dimpling, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal dan nyeri
tekan, colostrum ada. TFU tidak teraba, kandung kemih tidak penuh, diastasis
keluarga memahami
IDENTITAS
S : -
O: Keadaan umum baik, tonus otot aktif, bayi menangis kuat, warna kulit
kemerahan.
P :
- Mengeringkan, merangsang taktil dan mengganti kain basah dengan kain
kering
- Meletakkan bayi di atas perut ibu untuk IMD dengan kepala ditutupi topi
112
dan diselimuti
- Meyuntikkan Neo K 1 mg (0,5 mL) secara IM di 1/3 paha luar sebelah kiri,
Neo K di injeksikan.
- Menjaga bayi agar tetap hangat dengan menyelimuti bayi dan menutup
kepalanya
- Pukul 10.37 WIB Menyuntikkan vaksin HB0 secara IM 1/3 paha luar
CATATAN PERKEMBANGAN I
S : -
O: Keadaan umum baik, tonus otot aktif, bayi menangis kuat, warna kulit
konjungtiva merah muda, sklera. Hidung simetris, tidak ada sekret. Telinga
tidak ada kelainan. Warna bibir merah muda, bibir dan palatum utuh. Leher
tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid. Dada bentuk simetris, tidak ada
tarikan dinding dada, bunyi nafas bersih, bunyi jantung reguler, tidak ada
kelainan. Abdomen tidak ada benjolan abnormal, tali pusat berwarna putih
terbuka, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada kelainan. Ekstremitas atas
tidak ada spina bifida. Genitalia testis telah turun ke skrotum. Anus terdapat
Reflek-reflek
a. Reflek glabela : Ada reflek, saat dahi bayi diketuk terdapat respon
b. Reflek rooting : Ada reflek, saat ujung bibir bayi disentuh terdapat
mulutnya
c. Reflek sucking: Ada reflek, saat bibir bayi diberi sentuhan jari
neck : lengan kanan bayi lurus dan lengan kiri bayi menekuk
begitupun sebaliknya
f. Reflek graps : Ada reflek, saat tangan bayi disentuh terdapat respon
menggenggam
g. Reflek babinski: Ada reflek, saat bagian telapak kaki bayi diusap jari-
h. Reflek plantar : Ada reflek, saat kaki bayi disentuh terdapat respon
seperti menggenggam
115
i. Reflek gallant : Ada reflek, saat punggung bayi diusap, tubuh bayi
P :
- Menginformasikan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa
- Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Bayi diberi ASI semau bayi atau setiap
2 jam sekali
CATATAN PERKEMBANGAN II
S : -
O: Keadaan umum baik, tonus otot aktif, N: 138 x/menit, R: 46 x/menit, S: 37 oC.
Konjungtiva merah muda, sklera putih. Abdomen tali pusat belum lepas,
S : -
O: Keadaan umum baik, tonus otot aktif, BB : 3350 gram PB: 51 cm LK: 34 cm
muda, sklera putih. Abdomen tali pusat sudah lepas, keadaan bersih, tidak ada
ASI
118
- Memotivasi ibu untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan. Ibu mau
CATATAN PERKEMBANGAN IV
O: Keadaan umum baik, tonus otot aktif, BB : 3400 gram N: 144 x/menit, R: 46
By. Ny. A bayi baru lahir usia 15 hari dengan imunisasi BCG dan Polio 1
A:
- Memotivasi ibu untuk selalu memberikan ASI saja sampai 6 bulan. Ibu
120
mau melakukan
memahami.
121
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai Manajemen Asuhan Kebidanan
Komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. A
Praktik Bidan Mandiri yaitu Bidan N. Disamping itu penulis juga akan membahas
kesesuaian serta kesenjangan antara teori dengan asuhan yang diberikan. Adapun
A. Asuhan Kehamilan
Pengkajian dan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny. A dari
kehamilan 36-37 minggu yaitu bertujuan untuk membantu ibu dalam menyiapkan
aspek fisik, spiritual, sosial dan psikologis dalam menghadapi persalinan dan
nifas. Sasaran utama pemberian asuhan yaitu untuk memastikan bahwa ibu dan
bayinya memiliki kesehatan yang baik pada akhir kehamilan dan mendeteksi dini
untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan janin minimal 4 kali
satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua satu kali kunjungan, dan
Dua kali kunjungan pada trimester 3 adalah 2 minggu sekali pada usia
kehamilan 28-36 minggu, dan 1 minggu sekali pada usia kehamilan 37-42
pada kunjungan kedua adalah 7 hari setelah kunjungan pertama, bertujuan untuk
dikarena ibu didiagnosa memiliki Anemia Ringan. Dan kunjungan ketiga adalah
7 hari setelah kunjungan pertama bertujuan untuk memantau keadaaan ibu dan
janin.
Ibu merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu, hal ini sesuai
dengan teori yang menyatakan gerakan fetus dapat dirasakan pada usia
kali/12 jam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cardiff dalam jurnal Endjun, Judi
bahwa pemantauan gerakakan janin dilakukan mulai jam 9 pagi, tidur miring ke
kiri atau duduk, dan menghitung berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai
10 gerakan janin. Bila hingga jam 9 malam tidak tercapai 10 gerakan, maka
123
pasien harus segera ke dokter / bidan untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini
TT3 ibu harus menunggu 6 bulan setelah pemberian TT2 (Kemenkes RI, 2013).
Ibu mengeluh sering BAK dalam sehari ±8 kali sehari atau lebih. Pada
kehamilan trimester III kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan
kembali. Pada kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan.
dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin
(Romauli, 2011).
Keluhan pegal-pegal disertai bengkak pada kaki mulai ibu rasakan saat usia
terjadi selama kehamilan trimester II, karena rahim membesar dapat menekan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
Selama kehamilan ini ibu mengalami kenaikan berat badan sebanyak 11 kg,
yaitu berat badan sebelum hamil 50 kg, dan berat badan pada usia kehamilan 39
minggu menjadi 61 kg. Ibu sempat mengalami penurunan berat badan hingga 1
kg saat usia kehamilan 13—14 minggu. Hal ini dipicu akibat mual muntah pada
kehamilan awal. Hal ini tentunya berbeda dengan teori yang seharusnya bahwa
ibu akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama kehamilan
trimester pertama (Manuaba, 2010). Saat pemeriksaan usia kehamilan ibu adalah
36—37 minggu didapatkan TFU 3 jari bawah Px. Hal ini sesuai dengan teori
Belum masuk PAP, convergen. Hal ini masih wajar karena ibu
memasuki usia kehamilan 36 minggu. Hal ini kurang sesuai dengan teori
yang menyebutkan bahwa Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan
sebanyak 70 tablet, mengeluh mudah lesu dan lemas, hal ini berdasarkan
hasil pemeriksaan penunjang kadar hemoglobin ibu 10,2 gr%. Bila dilihat
dari jumlah kadar normal hemoglobin dalam darah pada ibu hamil trimester
III adalah 11 g/dL, dan klasifikasi anemia pada ibu hamil menurut Sohimah,
2008.
hasil dengan hasil 10,7 g/dl. Peningkatan kadar Hb ini dapat dipengaruhi
dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi. Selain itu
penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari. Dan dapat dibantu
B. Asuhan Persalinan
Pengkajian subjektif pada Ny. A tanggal 19 September 2018 pukul 00.30 WIB
dengan keluhan keluar air-air bercampur darah sejak pukul 00.00 WIB.
Berdasarkan dengan teori keluhan yang dirasakan ibu dapat dikatakan ibu telah
masuk kedalam inpartu. Adapun tanda-tanda inpartu yaitu rasa sakit oleh adanya
his datang lebih kuat, sering, dan teratur. Keluar lendir bercampur darah (bloody
127
show) yang lebih banyak karena robekan – robekan kecil pada serviks. Kadang–
mendatar dan pembukaan telah ada. Hal ini tidak ada kesenjangan antara praktik
Keluhan mules-mules yang dirasakan oleh ibu merupakan hal yang wajar
dialami oleh ibu bersalin. Salah satu faktor yang berperan dalam persalinan
menurut Sumarah, 2008 adalah Power atau kekuatan. Power adalah kekuatan-
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan mengejan yang dapat
menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin keluar. His yang normal
mulai dari salah satu sudut di fundus uteri yang kemudian menjalar merata
simetris ke seluruh korpus uteri dengan adanya dominasi kekuatan pada fundus
relaksasi secara merata dan menyeluruh, hingga tekanan dalam ruang amnion
kembali ke asalnya.
WIB dan kala I berlangsung selama ± 8 jam, menurut teori kala I pada
Kala II persalinan berlangsung selama 36 menit, hal ini sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa kala II pada multigravida berlangsung tidak lebih dari 1
jam. (Winkjosastro, 2009) hali ini sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
128
Kala III pada kasus Ny. A berlangsung 8 menit pada pukul 08.44 WIB,
melahirkan plasenta secara spontan. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir (Rohani dkk, 2011). Pada asuhan kala
III telah menggunakan manajemen aktif kala III yang membantu menghindarkan
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Hal ini sesuai dengan teori yaitu
Pada kala IV dimulai dari plasenta lahir sampai 2 jam post partum yang
merupakan waktu kritis bagi ibu dan bayi, maka dari itu dilakukan pemeriksaan
setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
uterus, jumlah perdarahan, kandung kemih, dan tanda – tanda vital. Hal ini sudah
Ny. A melakukan mobilisasi dengan miring ke kiri dan ke kanan segera setelah
melahirkan dan turun sendiri dari tempat tidur ke kamar mandi setelah 2 jam
melahirkan. Mobilisasi dan early ambulation ini perlu dilakukan, karena dapat
Pada pemeriksaan nifas 6 jam post partum ibu sudah BAK ke kamar mandi
serta dilakukan pemeriksaan tanda–tanda vital dengan hasil TD: 110/70 mmHg,
kemih tidak penuh, kontraksi uterus baik, keluar colostrum dari ke-2 payudara,
mengajarkan massase fundus uteri. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pemeriksaan
untuk 6 jam post partum yaitu mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
Pada 6 jam post partum (sebelum pasien pulang), pasien diberikan terapi oral
vitamin A 200.000UI 1x1, vitonal F 1x1 dan paracetamol 3x500 mg. Dalam
dan antipiretik untuk mencegah nyeri dan demam pada masa nifas. Hal tersebut
Pada kunjungan post partum hari ke-3 ibu mengatakan merasa kurang tidur,
linu bagian luka jahitan, BAB dan BAK lancar, ibu mium ±8 gelas sehari.
36,40C, payudara tidak ada nyeri dan ASI keluar lancar, TFU 3 jari bawah pusat,
pengeluaran lochea sanguinolenta, Hal ini sesuai dengan tujuan nifas hari ke 2
sampai dengan hari ke 6, menurut teori yaitu memastikan involusi uteri berjalan
normal (kontraksi baik), memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
130
pusat. (Saifuddin, 2013). Adapun linu dibagian luka jahitan karena luka jahitan
belum kering sepenuhnya sehingga masih dapat dirasakan perih dan linu ketika
terkena air.
Pada kunjungan post partum hari ke 7, ibu mengatakan lecet pada puting. TD:
nyeri, puting lecet, ASI keluar lancar, TFU 3 jari diatas simpisis, pengeluaran
lochea sanguinolenta, hali ini sesuai dengan tujuan kunjungan nifas hari ke 7
bawah umbilikus, memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar. Terjadinya
puting lecet di awal menyusui pada umumnya disebabkan oleh posisi dan
perlekatan bayi tidak tepat saat menyusu atau bayi tidak menghisap dengan baik.
Keadaan puting Ny. A yang sedikit menonjol menjadi salah satu penyulit Ny. A
Pada kunjungan post partum hari ke 15 ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Hasil pemeriksaan dalam batas normal, lochea alba, TFU tidak teraba diastasis
Segera setelah bayi lahir, penulis menetekkan bayi pada Ny. A dengan
melakukan proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Hal ini dilakukan agar dapat
selanjutnya pada bayi yaitu menjaga kehangatan pada bayi, menganjurkan ibu
untuk menyusui bayinya dengan cara memberitahu ibu cara menyusui yang benar.
Pada bayi Ny. A penulis memberikan salep mata sebagai profilaktif yaitu salep
0,5 mg. Hal ini sudah sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan
(Winkjosastro, 2009).
baik, menangis kuat, refleks hisap baik, tali pusat masih basah dan dibiarkan
gram, tidak ada ikterus, ibu hanya memberikan ASI saja, ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa bayi baru lahir hanya diberikan ASI saja, tidak ada tanda-
Perubahan berat badan selama masa neonatus terjadi akibat perpindahan cairan
neonatus menyebabkan diuresis garam dan air dalam 48-72 jam pertama.
fisiologis terjadi setelah neonatus usia 5 - 7 hari dan berat badan bertambah pada
usia 12 – 14 hari.
kesenjangan antara teori dengan praktik. Apa yang ditulis kedalam asuhan adalah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2018 - 06 Oktober 2018 yang dimulai dari
kesimpulan bahwa :
ini didukung oleh respon positif dan kooperatif dari ibu dan keluarga
asuhan selama bersalin penulis tidak mengalami hambatan, hal ini didukung
3. Penulis telah melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny. A Adapun keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh klien merupakan hal yang bersifat fisiologis
134
4. Penulis telah melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny. A Pada
ini didukung oleh respon positif dan kooperatif dari ibu dan keluarga
pasca melahirkan dan ibu bersedia untuk berKB dan memilih kontrasepsi
suntik 3 bulan
B. Saran
Agar dapat menghasilkan asuhan yang baik dan bermutu, kerjasama yang
telah terbina antara klien, keluarga dan bidan harus tetap dipertahankan
2. Bagi Bidan
3. Bagi Institusi