Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas bahan uji dan
bahan kimia. Bahan uji yang digunakan adalah sampel air limbah. Bahan kimia
yang digunakan adalah larutan induk nitrat 100 mg/L, larutan baku nitrat 10 mg/L,
larutan ammonium klorida-etilendiamin tetra asetat (NH4Cl-EDTA) pekat, larutan
ammonium klorida-etilendiamin tetra asetat (NH4Cl-EDTA) encer, larutan
pewarna dan akuades. (Pembuatan pereaksi dapat dilihat pada Lampiran 4)
Alat
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari alat utama dan
alat pendukung. Alat utama yang digunakan yaitu spektrofotometer sinar tampak
Unico, neraca analitik Mettler Toledo ME204T, dan pH meter Oaklon. Alat
pendukung terdiri dari mikropipet 1 mL, labu ukur 1000 mL,100 mL dan 50 mL,
15
16
pipet volumetri 25 mL, gelas piala 1000 mL dan 100 mL, spatula, oven, desikator,
labu semprot, kolom reduksi kadmium, dan batang pengaduk.
Metode Percobaan
Cara Kerja
Tahap Preparasi
Tahap Pengujian
Keterangan :
A : Kadar nitrit dari kolom reduksi (mg/L)
B : Kadar nitrit tanpa melewati kolom reduksi (mg/L)
18
Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan melalui pengukuran larutan blangko dan deret
standar nitrat 0,01 ; 0,1; 0,2; dan 0,4 mg/L menggunakan instrumen
spektrofotometer sinar tampak Unico pada panjang gelombang 543 nm. Hasil
pengkuran diolah secara statistika untuk menentukan nilai koefisien korelasi,
slope dan intercept, kemudian dibandingkan dengan syarat keberterimaan.
spektrofotometer sinar tampak Unico pada panjang gelombang 543 nm. Hasil
pengukuran diolah secara statistika untuk mengonfirmasi nilai LDI dan LK.
Linearitas
Pengujian linieritas dilakukan terhadap larutan standar nitrat pada
konsentrasi yang telah ditentukan sehingga didapatkan kurva linieritas hubungan
antara konsentrasi dengan absorbansi. Berdasarkan data yang ditentukan nilai
koefisien korelasi (r), slope (b), dan intercept (a) sehingga didapatkan sebuah
persamaan dengan rumus sebagai berikut :
Persamaan Regresi : y = a + bx
(∑𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 ) (∑𝑖=1 𝑦𝑖 )
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝑛
r = 𝑛 𝑥 )²
(∑ (∑𝑛 𝑦 )²
√∑𝑛 𝑥 2 − 𝑖=1 𝑖 √∑𝑛 𝑦 2 − 𝑖=1 𝑖
𝑖=1 𝑖 𝑛 𝑖=1 𝑖 𝑛
(∑𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 ) (∑𝑖=1 𝑦𝑖 )
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝑛
b = (∑𝑛 𝑥 )²
∑𝑛 2 𝑖=1 𝑖
𝑖=1 𝑥𝑖 − 𝑛
∑𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑦𝑖 −𝑏 ∑𝑖=1 𝑥𝑖
a =
𝑛
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
a : Intercept (Abs)
𝐴𝑏𝑠
b : Slope (𝑚𝑔/𝐿)
n : Banyaknya ulangan
i : 1,2,3,4….., n
Presisi (Repeatability)
Pengujian presisi ditentukan dengan pengujian sampel yang dilakukan
sebanyak sepuluh kali pengulangan. Presisi metode analisis dinyatakan dengan
persen simpangan baku relatif (SBR), dihitung menggunakan rumus :
20
∑𝑛
𝑖 𝑥𝑖
𝑥 =
𝑛
2
∑n
i=1(xi− x )
√
SB = n−1
SB
SBR (%) = x 100%
x
Keterangan :
xi : Nilai konsentrasi ke-i (mg/L)
Kriteria penerimaan :
Repeatability Metode, %SBR < 2/3CV Horwitz
Akurasi (Recovery)