Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Topik Bahasan : IV. Prinsip Dasar mesin elektrik


NIM dan Nama Mahasiswa : 201904510059 - Yehuda Pratama Seciawanto
Materi Bahasan:
GGL Induksi :
Hukum Lenz dan Hukum Faraday
Konduktor lurus bergerak dalam medan maknit
Kumparan berputar dalam medan maknit
Induktansi
Prinsip Trafo dan Prinsip Generator
GAYA LORENTZ:
Terhadap kawat berarus dalam medan maknit
Terhadap muatan listrik bergerak dalam medan maknit
Prinsip motor listrik
GGL Induksi
- Hukum lenz
Hukum Lenz adalah hukum elektromagnetik yang dapat digunakan untuk menentukan
arah gaya gerak listrik yang dihasilkan oleh induksi elektromagnetik. Hukum ini
ditemukan pada tahun 1834 oleh fisikawan Rusia yang bernama Heinrich Friedrich Emil
Lenz. Hukum Lenz tentang Induksi Elektromagnetik ini menyatakan bahwa arah arus
yang diinduksi dalam sebuah konduktor oleh medan magnet yang berubah (sesuai hukum
Faraday tentang induksi elektromagnetik) adalah sedemikian rupa sehingga medan
magnet yang diciptakan oleh arus induksi akan bertentangan dengan perubahan medan
magnet awal yang menghasilkannya. Arah aliran ini dapat mengikuti aturan tangan kanan
Fleming.
Bunyi Hukum Lenz
Bunyi Hukum Lenz adalah sebagai berikut :
“Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi selalu membangkitkan arus yang medan
magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.
Untuk lebih jelas mengenai Hukum Lenz tentang Induksi Elektromagnetik ini, silakan
lihat gambar dan penjelasan singkat seperti dibawah ini:

Ketika arus diinduksi oleh medan magnet, medan magnet yang dihasilkan arus induksi ini
akan menciptakan medan magnetnya sendiri. Menurut Hukum Lenz, Medan magnet ini
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

akan selalu sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan medan magnet yang semula
menghasilkannya. Dalam contoh diatas yang ditunjukan oleh gambar 1, pada saat kutub
utara batang magnet bergerak mendekati ke arah kumparan, arus yang diinduksi mengalir
ke arah dimana sisi terdekat kumparan dan menimbulkan medan magnet kutub Utara
yang menentang perubahan fluks sehingga terjadi saling tolak menolak yang dikarenakan
oleh kesamaan kutub. Dengan aturan tangan kanan, arus berputar berlawanan arah jam
jam.
Pada saat magnet menjauhi kumparan, perubahan fluks magnet mengecil dan arus induksi
akan mengalir ke arah yang berlawanan sehingga sisi terdekat kumparan akan
menimbulkan medan induksi kutub selatan yang menarik satu sama lainnya.
Dasar dari Hukum Lenz adalah Hukum Faraday. Hukum Faraday memberitahukan
kepada kita bahwa medan magnet yang berubah akan menginduksi arus dalam sebuah
konduktor. Sedangkan Hukum Lenz memberitahukan kepada kita tentang arah arus
induksi ini yang menentang perubahan medan magnet awal yang menghasilkannya. Oleh
karena itu, terdapat tanda negatif “-“ di rumus Hukum Faraday tentang GGL Induksi
seperti dibawah ini :
ɛ = -N (ΔΦ/Δt)
Keterangan :
ɛ = GGL induksi (volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
ΔΦ = Perubahan fluks magnetik (weber)
∆t = selang waktu (s)
Tanda negatif yang ada pada rumus Faraday ini menandakan arah gaya gerak listrik (ggl)
induksi yaitu arah induksi yang dikemukakan oleh Hukum Lenz.
Perubahan medan magnet ini dapat disebabkan oleh perubahan kekuatan medan magnet
dengan menggerakkan magnet ke arah atau menjauh dari koil atau memindahkan koil ke
dalam atau ke luar medan magnet. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa
besarnya GGL (Gaya Gerak Listrik) yang diinduksi dalam rangkaian sebanding dengan
laju perubahan fluks.

- Hukum faraday
Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday, yang
melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin
cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi
lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB , yang bergerak melintasi loop seluas A, yang
secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Φ = B.A cos θ
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya magnetik
per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan θ
adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika
permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap
kumparan, θ = 0o , sehingga:

ΦB = B.A

Hal ini terlihat pada Gambar berikut:

Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A.

Pada Gambar diatas terlihat kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2 . Garis
B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding
dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang
melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang
setara dengan tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m 2).

Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΔΦB dalam waktu Δt , maka besarnya ggl
induksi adalah:

Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi:


UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”.

Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan
fluks ( ΔΦ ) terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka ggl induksi menjadi:

Keterangan:
ε = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
ΔΦB = perubahan fluks magnetik (weber)
Δ t = selang waktu (s)

- Konduktor Lurus Bergerak dalam Medan Magnet

Konduktor lurus bergerak dalam medan magnet

Induksi magnetik disekitar konduktor lurus berarus listrik ditentukan dengan


menggunakan konsep hukum Ampere, yang dirumuskan sebagai berikut :

Dan karena B dan dl searah maka θ = , sehingga cos =1


UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Maka besarnya induksi magnetik pada titik sejauh r dari kawat lurus berarus listrik
dengan panjang tak terhingga dapat ditentukan sebagai berikut :

Keterangan :
μ0 : Permeabiltas vakum (4π.10-7 Tm/A)
r : Jarak titik ditinjau ke kawat penghantar (m)

- Kumparan Berputar dalam Medan Magnet


Sebuah kumparan diletakan diantara magnet permanen pada suatu inti silinder besi agar
arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar. Menurut hukum
dasar gaya elektromagnetik, kumparan tersebut akan berputar dalam medan magnet
ketika listrik dialirkan kepadanya. Dibawah ini merupakan contoh alat pengukur
tegangan:

Cara kerja kumparan putar pada alat ukur tegangan

Fungsi dari kawat halus sebagai pembawa arus dari kumparan atau
menuju ke kumparan. Keelastisan kawat halus tersebut membangkitkan suatu
torsi yang melawan perputaran kumparan.

Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya elektromagnetik yang memiliki arah
tertentu sehingga jarum penunjuk bergerak sebesar θ. Pergerakan tersebut dirumuskan
sebagai berikut :

Keterangan :
T : Torka (Nm)
B : Kerapatan fluks magnetik (Wb/m2)
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

A : Luas efektif koil (m2)


I : Arus ke kumparan putar (A)
N : Banyaknya lilitan

Atau dirumuskan juga sebagai berikut :

Keterangan :
a : Panjang kumparan (m)
b : Lebar kumparam (m)

Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang


menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga yang
dihubungkan secara magnetis. Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan
dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik. Selanjutnya,
apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan menghasilkan
fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat
menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi. Ggl induksi
yang terjadi karena adanya perubahan fluks magnetik yang ditimbulkan oleh rangkaian
itu sendiri disebut ggl induksi diri.

Induktansi diri
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan
fluks magnetik di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang
berlawanan. Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang
melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl dengan arah
arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut. Jadi
dapat disimpulkan bahwa ggl induksi sebanding dengan laju perubahan arus. secara
matematika pernyataan ini dapat dituliskan sebagai:

Ε = GGL induksi (Volt) = laju perubahan kuat arus listrik (A) terhadap perubahan
waktu (s)

Besarnya induktansi diri induktor sebesar :

Keterangan :
L = induktansi diri inductor (Henry = H);
N = jumlah lilitan inductor
A = luas penampang inductor (ms);
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

l = panjang inductor (m)


Induktansi Silang
Induktansi silang disebut juga induktansi timbal-balik, yaitu gejala kelistrikan akibat
dua buah kumparan yang saling didekatkan. Jika salah satu kumparan mengalir
arus listrik, maka akan timbul GGL induksi pada kumparan kedua.GGL induksi
pada kumparan kedua menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah,
sehingga kembali menimbulkan GGL induksi pada kumparan pertama. Besarnya
induktansi silang kedua kumparan adalah :

Besarnya GGL induksi pada umparan pertama dan kedua masing-masing adalah :

dan

Keterangan :
M = induktansi silang (H)
µ0 = permeabelitas ruang hampa
N1 = jumlah lilitan kumparan pertama;
N2 = jumlah lilitan kumparan kedua
A = luas penampang kumparan;
l = panjang kumparan (m)
I1 = kuat arus kumparan pertama (A);
I2 = kuat arus kumparan kedua (A)

- Prinsip Trafo
Trafo atau transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya
seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan
dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip
Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari
pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian
Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan
oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan
Tegangan AC 220Volt.

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan
dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka
akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan
magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi
medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL
(Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan
daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah
pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih
tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut
diantaranya seperti :
 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination
Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :

Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer
dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari
tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan
Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1
lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan
Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini
disebut dengan Transformator Step Down.

- Prinsip generator
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi
listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di
antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet. Jika kumparan diputar, jumlah garis gaya
magnetik yang menembus kumparan akan berubah-ubah sesuai dengan posisi kumparan
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

terhadap magnet. Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik dan generator
arus searah.

 Generator (AC)
Perhatikan prinsip kerja dari suatu generator arus bolak-balik sederhana pada Gambar!
Ujung-ujung kumparan yang berada di dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1
dan cincin 2 yang ikut berputar jika kumparan diputar.

Gambar: Prinsip Kerja Generator AC (Arus Bolak Balik)

Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua sikat karbon ini
tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan.Ketika kumparan berputar, terjadi arus
listrik induksi pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga
lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetik, arus
induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam.

Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi kembali
mengalir dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu kembali
menyala.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa generator arus bolak-balik menghasilkan
arus bolak-balik yang dinamakan arus AC (alternating current). Grafik arus bolak-balik
yang dihasilkan generator arus bolak-balik dapat dilukiskan pada Gambar.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Grafik: Arus Bolak-balik yang dihasilkan Generator AC

2. Prinsip Kerja Generator (DC) Arus Searah


Perhatikan prinsip kerja generator arus searah pada Gambar! Generator arus searah hanya
memiliki satu cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan komutator.

Gambar: Prinsip Kerja Generator DC (Arus Serarah)

Salah satu belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan komutator lainnya
berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir hanya
memiliki satu arah saja, yaitu dari komutator berpolaritas positif menuju sikat karbon,
lampu, dan kembali ke komutator berpolaritas negatif.

Arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus listrik searah atau direct
current (DC). Grafik arus searah yang dihasilkan generator arus searah ditunjukkan pada
Gambar.

Grafik: Arus Searah yang dihasilkan Generator DC

Dari uraian yang telah kamu pelajari, pada generator terdapat dua bagian. Bagian yang
pertama dinamakan rotor, yaitu bagian-bagian generator yang bergerak, seperti kumparan
dan cincin konduktor. Bagian yang kedua dinamakan stator, yaitu bagian-bagian
generator yang tidak bergerak, seperti magnet dan sikat.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Gaya Lorentz
- Terhadap kawat berarus dalam medan maknit
Ketika terdapat dua buah kawat dengan panjang l dialiri arus listrik sebesar I yang tiap
kawat diletakkan pada suatu medan magnetik sebesar B, maka akan timbul gaya Lorentz
berupa gaya tarik menarik ataupun tolak menolak tergantung dari arah arus listrik pada
tiap kawat. Jika kedua kawat memiliki arah arus yang searah, maka akan mengalami gaya
tarik menarik; apabila arah arus pada kedua kawat saling bertolak belakang/berlawanan,
maka akan mengalami gaya tolak-menolak.

Besarnya gaya tarik-menarik ataupun tolak-menolak pada kawat sejajar berarus listrik
dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Keterangan :
F1 = merupakan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada kawat 1 (Newton)
F2 = merupakan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada kawat 2 (Newton)
I1 = merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat 1 (Ampere)
I2 = merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat 2 (Ampere)
µ0 = merupakan permeabilitas vakum ( )
l = merupakan panjang kawat (m)
α = merupakan jarak antar kedua kawat (m)

- Terhadap muatan listrik bergerak dalam medan maknit


Ketika terdapat muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v pada suatu medan
magnetik sebesar B, maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang
besarnya dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan :
q = merupakan muatan listrik (Coloumb)
v = merupakan kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
B = merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α = merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan v
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

Arah gaya Lorentz pada kasus ini adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan
arah kecepatan benda. Arah gaya Lorentz akan berbeda tergantung muatan partikelnya.
Perhatikan gambar dibawah, sesuai dengan kaidah tangan kanan, bila muatan q positif
maka arah v searah dengan I; bila muatan q negatif maka arah v berlawanan dengan arah
I.

Jika arah medan magnet tegak lurus dengan arah kecepatan partikel bermuatan listrik,
maka lintasannya akan berbentuk lingkaran sehingga partikel akan mengalami gaya
sentripetal yang besarnya sama dengan gaya Lorentz.

Sehingga, besarnya jari-jari lintasan melingkar partikel tersebut dapat dicari dengan:

- Prinsip motor listrik


Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah
perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada
peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin). Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh
jenis motor listrik secara umum sama, yaitu:
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. •
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 201/8/2019
Instruktur : Tahir Ursam

kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga


kelompok:
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan
(torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

Anda mungkin juga menyukai