Anda di halaman 1dari 15

MODUL 4

MOMEN INERSIA

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 142 - Praktikum Fisika

Nama : Yehuda Pratama S.


NIM : 2019-0451-0059
Shift/Kelompok : MB/Kelompok 5
Tanggal Praktikum : 9 Maret 2020
Asisten : Andrew C J

LABORATORIUM MEKANIKA EKSPERIMENTAL


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2020
I. TUJUAN
1. Memepelajari konsep momen inersia.
2. Menentukan momen inersia (momen kelembaman) dengan
menggunakan koefisien benda berbeda-beda.

II. DASAR TEORI


Momen inersia adalah kemampuan yang dimiliki benda untuk
mempertahankan posisinya. Besarnya momen inersia tergantung oleh
distribusi massa terhadap sumbu putarnya.
Momen inersia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu momen
inersia partikel dan momen inersia benda tegar. Momen inersia partikel
dapat dirumuskan sebagai berikut.
I =m r 2
Keterangan:
I = momen inersia (kg m2)
m = massa partikel (kg)
r = jarak partikel dari sumbu putar (m)
Momen inersia benda tegar adalah momen inersia yang melibatkan
koefisein distribusi massa. Momen inersia benda tegar dapat dirumuskan
sebagai berikut.
L
I =∫ r 2 dm
0

Keterangan:
r = jarak elemen massa ke poros
dm = elemen massa benda tegar
L = batas akhir jarak
Momen inersia untuk beberapa benda tegar terhadap sumbu
putarnya.
Gambar 2.1 Tabel benda 1

Gambar 2.2 Tabel benda 2


Momen inersia diterapkan dalam dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Pada pemain ski es
 Pada sektor farmasi
 Pada elemen mesin
 Pada jaw crusher
 Pada roda gila
 Pada gangsing dan yoyo
 Pada tongkat golf saat diayunkan
III. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Apa saja yang mempengaruhi momen inersia?
Jawab:
Yang mempengaruhi momen inersia adalah massa benda/partikel (kg),
jarak dari sumbu putar (m), dan koefisien distribusi massa terhadap
sumbu putar.
2. Apakah momen inersia dipengaruhi waktu (jelaskan)?
Jawab:
Tidak karena waktu tidak mempengaruhi kerjanya momen inersia dan
waktu hanya keterangan ketika benda telah melalui jarak tertentu.
3. Bagaimana pengaruh jika massa diletakkan dekat dengan titik putar?
Jawab:
Jika massa diletakkan dekat dengan titik putar makan nilai dari
momen inersia akan semakin kecil dan kelembangan bendanya akan
semakin sebentar.
4. Sebutkan dan jelaskan hukum apa saja yang ada didalam percobaan
ini?
Jawab:
 Hukum II Newton : ketika beban penarik dijatuhkan dari atas ke
bawah maka beban penarik bergerak jatuh ke bawah dengan
percepatan yang konstan.
 Hukum III Newton : ketika beban penarik dijatuhkan
menimbulkan aksi sehingga menyebabkan beban pada batang
pemutar yang tersambung tali dengan beban penarik mendapatkan
reaksi yang menyebabkan beban pada batang pemutar berputar.
5. Sebutkan contoh pemanfaatan momen inersia dalam kehidupan sehari-
hari!
Jawab:
Selembar kertas HVS diletakkan pengahus di atas kertas tersebut, lalu
tarik kertas tersebut dengan cepat. Hasilnya penghapus masih tetap
diam dan kertas tertarik, ini menunjukkan suatu benda tetap
mempertahankan keadaannya.
IV. LEMBAR DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISIS
IV.1. Lembar Data (Terlampir)

Gambar 4.1.1 Lembar Data 1


Gambar 4.1.2 Lembar Data 2
IV.2. Perhitungan
1. Hitung dan jelaskan perbedaan momen inersia benda solid dengan
hollow!
Jawab:
 Solid
Aktual
m = 0,1 kg
r = 0,02 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 1,6584 s
m w g r 12 2
I= ( 2h )t

0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,02 m )2


I= ( 2 ( 0,3 m ) )
( 1,6584 s )2

I = 0,001894 kg/m2

Teoritis
m = 0,9 kg
D = 0,12 m
1
I s= × m w × D 2
8
1
I s= × 0,9 kg × ( 0,12m )2
8
Is = 0,00162 kg/m2

 Hollow
Aktual
m = 0,1 kg
r = 0,02 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 2.1508 s
m w g r 12 2
I= ( 2h )t
0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,02 m )2
I= ( 2 ( 0,3 m ) )( 2,1508 s )2

I = 0,003084 kg/m2

Teoritis
m = 0,9 kg
D = 0,12 m
d = 0,11 m
1
I s= m w ( d 2 + D 2 )
8
1
I s= 0,9 kg( ( 0,11 )2+ ( 0,12 )2)
8
Is = 0,00298125 kg/m2
Perbedaan momen inersia benda solid dengan hollow adalah
benda solid memiliki nilai momen inersia yang lebih kecil
dibandingkan dengan momen inersia benda hollow karena benda
solid mengahsilkan waktu yang lebih kecil dan tidak dipengaruhi
oleh jari-jari dalam, benda solid tidak memiliki jari-jari dalam dan
hanya memiliki jari-jari luar.

2. Hitung dan jelaskan perbedaan momen inersia setiap massa (100 g,


200 g, dan 400 g) dengan jarak yang sama!
Jawab:
9 pin(10,5cm)
 Massa 100 g
m = 0,1 kg
r = 0,105 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 2.966 s
m w g r 12 2
I= ( 2h
t )
0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,105 m )2
I= ( 2 ( 0,3 m ) )
( 2,966 s )2
I = 0,161648 kg/m2

 Massa 200 g
m = 0,1 kg
r = 0,105 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 3.2622 s
m w g r 12 2
I= ( 2h
t)
0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,105 m )2
I= ( 2 ( 0,3 m) )(3.2622 s )2

I = 0,195546 kg/m2

 Massa 400 g
m = 0,1 kg
r = 0,105 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 3,6144 s
m w g r 12 2
I= ( 2h
t)
0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,105 m )2
I= ( 2 ( 0,3 m ) )(3,6144 s )2

I = 0,240049 kg/m2
Perbedaan momen inersia pada 100 g, 200 g, dan 400 g di
pengaruhi oleh massa dan waktu. Bila massa yang semakin besar
maka akan menyebabkan nilai momen inersia yang semakin
besar, massa yang semakin besar menyebabkan waktu yang
semakin lama. Bila nilai waktu semakin besar menyebabkan nilai
momen inersia yang semakin besar.

3. Hitung dan jelaskan perbedaan momen inersia setiap jarak (5 pin, 7


pin, dan 10 pin) dengan massa yang sama!
Jawab:
 5 pin
m = 0,1 kg
r = 0,065 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 2.4964 s
m w g r 12 2
I= ( 2h
t )
0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,065 m )2
I= ( 2 ( 0,3 m) )( 2,4964 s )2

I = 0,043884 kg/m2

 7 pin
m = 0,1 kg
r = 0,085 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 2.6506 s
m w g r 12 2
I= ( 2h ) t

0,1 kg × 10 m/s2 × ( 0,085 m )2


I= ( 2 ( 0,3 m ) )
( 2,6506 s )2

I = 0,084601 kg/m2

 10 pin
m = 0,1 kg
r = 0,115 m
h = 0,3 m
t rata-rata = 2.9938 s
m w g r 12 2
I= ( 2h ) t
m 2

I= ( 0,1 kg × 10
s2
× ( 0,115 m )

2 ( 0,3 m ) ) ( 2,9938 s )
2

I = 0,197556 kg/m2
Perbedaan momen inersia pada 5 pin, 7 pin, dan 10 pin di
pengaruhi oleh jarak dan waktu. Bila jarak ke pusat batang yang
semakin besar maka akan menyebabkan nilai momen inersia yang
semakin besar, bila jarak ke pusat batang yang semakin besar
menyebabkan waktu yang semakin lama. Bila nilai waktu
semakin besar menyebabkan nilai momen inersia yang semakin
besar.
IV.2.1.1.1.3. Analisis
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui momen inersia dengan
koefisiensi benda yang berbeda-beda.
Pada percobaan ini di lakukan sebanyak empat jenis percobaan
yang berbeda-beda yaitu dengan hollow cylinder, dengan solid cylinder,
dengan massa yang bededa-beda, dan dengan jarak yang berbeda-beda.
Percobaan dengan hollow cylinder menghasilkan nilai momen
inersia yang lebih besar dibandingkan percobaan dengan solid cylinder
hal ini di sebabkan oleh nilai waktu yang besar dan hollow cylinder
memiliki jari-jari luar dan jari jari dalam.
Percobaan dengan solid cylinder menghasilkan nilai momen inersia
yang lebih kecil dibandingkan percobaan dengan hollow cylinder hal ini
di sebabkan oleh nilai waktu yang kecil dan solid cylinder hanya
memiliki jari-jari luar saja.
Percobaan dengan massa yang berbeda-beda dipengaruhi oleh
massa. Semakin besar massa maka akan menghasilkan waktu yang
semakin lama sehingga menyebakan nilai momen inersia yang semakin
besar dan berlaku sebaliknya semakin kecil massa maka akan
menghasilkan waktu yang semakin sebentar sehingga menyebakan nilai
momen inersia yang semakin kecil.
. Percobaan dengan panjang yang berbeda-beda dipengaruhi oleh
jarak beban ke pusat batang. Semakin besar jarak beban kepusat batang
maka akan menghasilkan waktu yang semakin lama sehingga
menyebakan nilai momen inersia yang semakin besar dan berlaku
sebaliknya semakin kecil jarak beban ke pusat batang maka akan
menghasilkan waktu yang semakin sebentar sehingga menyebakan nilai
momen inersia yang semakin kecil.
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa momen inersia
dipengaruhi oleh massa, jarak, dan koefisien benda untuk hasil
perhitungan momen inersia secara teoritis. Dan momen inersia
dipengaruhi oleh waktu, massa, jarak dan tinggi dan percepatan
gravitasi untuk hasil perhitungan momen inersia secara aktual.
V. SIMPULAN
 Waktu mempengaruhi momen inersia untuk perhitungan aktual.
 Momen inersia dipengaruhi oleh massa.
 Momen inersia dipengaruhi oleh jarak.

VI. DAFTAR PUSTAKA


[1] S.Si., M.Si, Supadi. (2015). BIG BOOK FISIKA SMA. (Taqwa, Ed.)
(Pertama). Jakarsa, Jakarta Selatan: Penerbit Cmedia Imprint Kawan
Pustaka.

[2] Palupi, D. S. (2009). Fisika (A. Wulandari (ed.); I). Jakarta: Sahabat.

[3] Yogyakarta, N. (2018). BELAJAR PRAKTIS Fisika. (N. Yogyakarta,


Ed.) (Pertama). Yogyakarta: Integral.
VII. LAMPIRAN

Gambar 7.1 Beban hollow cylinder

Gambar 7.2 Beban 100 g


Gambar 7.3 Beban 200 g

Anda mungkin juga menyukai