Anda di halaman 1dari 10

KOMPOSISI

Oleh : Prof. Gorys Keraf

Ditulis oleh:

Khoirunnisa Apsari

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Bahasa Indonesia Semester Genap

Tahun Ajaran 2016/2017


KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan buku ini. Laporan
buku ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaranBahasa Indonesia.
Laporan buku ini berjudul “KOMPOSISI”.

Penyusunan laporan buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gumgum Gumilang S.Pd. yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan buku ini. Penulis tidak menutup
kemungkinan dalam penyusunan laporan buku ini terdapat kesalahan. Oleh karena itu,
penulis berharap Bapak dapat memberikan kritik dan saran yang membangun/konstruktif
demi perbaikanlaporan buku kedepan.

Kuningan, 27 Februari 2017

Penulis
A. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Komposisi (SebuahPengantarKemahiranBahasa)
2. No. ISBN : 979-429-002-5
3. Pengarang : PROF.DR.GORYS KERAF
4. Penerbit : Nusa Indah
5. Cetakan Ke : Kedelapan, 1989
6. Kota Terbit : Flores,NTT,Indonesia
7. Ukuran : 13,5 cm x 20 cm
8. Jumlah Halaman : 363 halaman
B. KEPENGARANGAN

Prof. Dr. Gregorius Keraf, atau lebih dikenal dengan Gorys


Keraf adalah salah seorang legendaris dalam dunia ilmu
bahasa dan tata bahasa Indonesia. Tak hanya terkenal di
pulau kelahirannya, Flores, ia juga terkenal di seantero
Indonesia karena sumbangsih pemikiran dan buku-bukunya
pada perkembangan ketatabahasaan negeri ini.
Gorys Keraf lahir pada 17 November 1936 di Kampung
Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ia menjadi sangat
terkenal setelah mengeluarkan buku pertamanya yang
monumental: "Tata bahasa Indonesia" (1970). Lalu disusul dengan sebuah buku
monumental lainnya: "Komposisi" di tahun setelahnya. Dari 174 buku tata bahasa Indonesia
yang diteliti oleh Bambang, ada dua buku yang paling banyak dibaca dan berpengaruh luas
di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia selama lebih dari 25 tahun. Kedua buku itu
adalah (1) Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (jilid 1 dan 2) karangan Sutan Takdir
Alisjahbana dan (2) Tata Bahasa Indonesia karangan Gorys Keraf. Gorys Keraf bisa
dibilang sebagai ilmuwan bahasa. Dalam buku-bukunya, ia menciptakan rumus-rumus
ketatabahasaan yang masih dipakai hingga saat ini. Tidak hanya itu, berdasarkan hasil
penelitiannya yang mendalam atas bahasa-bahasa Nusantara sebagaimana dipaparkannya
dalam bukunya Linguistik Bandingan Historis (1984) membuahkan sebuah “teori baru”
tentang asal-usul bahasa dan bangsa Indonesia yang mengejutkan banyak ahli antropologi.
Selama hidupnya, ia banyak menularkan ilmunya dengan cara menjadi guru dan dosen di
berbagai universitas, terutama di almamaternya: Universitas Indonesia. Ia juga
meninggalkan warisan tak ternilain berupa buku-buku hasil karangannya bagi bangsa ini.
Buku-bukunya yang telah diterbitkan adalah: Tata Bahasa Indonesia (1970), Komposisi
(1971), Eksposisi dan Deskripsi (1981), Argumentasi dan Narasi (1982), Diksi dan Gaya
Bahasa (1984), Linguistik Bandingan Historis (1985), Linguistik Bandingan Tipologis (1990),
Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah (1991), Tanya
Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum (1992), Cakap Berbahasa Indonesia (1995),
dan Fasih Berbahasa Indonesia (1996).
C. RINCIAN BUKU
BAB I
PUNGTUASI
Pungtuasi yang sering digunakan didasarkan atas nada dan lagu (suprasegmental),
dan didasarkan atas relasi gramatikal, frasa, dan inter-relasi antar bagian kalimat (hubungan
sintaksis), tanda-tanda tersebut antara lain:
1) Titik atau perhentian akhir.
2) Koma dilambangkan dengan tanda (,).
3) Titik koma dilambangkan dengan (;)
4) Titik dua dilambangkan dengan ( : )
5) Tanda kutip dilambangkan dengan (“....”)
6) Tanda tanya dilambangkan dengan (?)
7) Tanda seru dilambangkan dengan (!)
8) Tanda hubung dilambangkan dengan (-)
9) Tanda pisah dilambangkan dengan (--)
10) Tanda elipsis yang dilambang dengan tiga titik
11) Tanda kurung dilambangkan dengan ()
12) Tanda kurung siku dilambangkan dengan [ ]
13) Garis miring dilambangkan dengan (/)
14) Huruf kapital atau huruf besar digunakan pada awal suatu kalimat
BAB III
ALINEA: KESATUAN DAN KEPADUAN
Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang membentuk satu kesatuan
pikiran dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam satu alinea hanya
terdapat satu tema. Oleh karena itu dengan adanya alinea kita dapat menentukan dimana
tema tersebut berawal dan berakhir sehingga sangat mudah bagi kita untuk memfokuskan
fikiran dan konsentrasi terhadap satu tema lebih terarah. Alinea dapat dibedakan atas:
a. Alinea Pembuka
Tiap jenis karangan mempunyai alinea pembuka. Alinea pembuka berisi tentang
pikiran pengarang untuk mengantar pembaca pada isi atau pokok dari sebuah
karangan.
b. Alinea Penghubung
Sesuai dengan namanya yaitu penghubung yang berarti menggabungkan antara dua
objek, disini objek tersebut ialah alinea pembuka dan alinea penutup. Alinea
penghubung berisi tentang inti persoalan yang di bahas.
c. Alinea Penutup
Alinea penutup dimaksudkan untuk menutup atau bagian akhir dari suatu karangan.
Kesimpulan dari persoalan-persoalan yang telah diurai secara rinci pada alinea
penghubung tertuang di alinea penutup ini.
Alinea yang baik dan efektif itu harus memenuhi ketiga syarat berikut:
a. Kesatuan: semua kalimat yang membentuk sebuah alinea harus menyatakan
suatu tema atau suatu hal secara bersama-sama.
b. Koherensi: kekompakan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam
membentuk alinea.
c. Perkembangan alinea: perincian dan penyusun dari gagasan-gagasan yang
membentuk alinea.
BAB V
TEMA KARANGAN
Dalam pembuatan sebuah karangan, tema itu dapat di aplikasikan dari dua aspek,
yang pertama pada saat karangan telah selesai dan yang kedua, merupakan proses dari
pembuatan karangan. Definisi tema setelah karangan selesai yaitu suatu amanat utama atau
penyampaian umum yang disampaikan pengarang melalui tulisannya. Tema dapat kita
simpulkan jika kita telah selesai membaca dengan tuntas sebuah karangan atau sebut saja
buku. Tema yang merupakan proses pembuatan sebuah karangan itu maksudnya pada saat
membuat sebuah tulisan, kita dapat merumuskan suatu permasalah untuk dijadikan tema
dengan artian penulis dapat memilah topik pembahasan utama yang akan di sampaikan
kemudia topik tersebut secara bijak dapat dikembangkan. Oleh karena itu, pemilihan topik
harus sangat di pikirkan dengan baik. Dapat dikatakan penetapan topik ialah suatu keahlian
dalam menggarap tema sehingga menciptakan karangan yang menarik. Dengan topik yang
menarik, dapat memicu pengarang untuk lebih mencari data-data guna melengkapi
karangannya apalagi jika karangan tersebut dalam bentuk karangan ilmiah.
BAB VI

KERANGKA KARANGAN

1. Penyusunan Kerangka Karangan


Langkah-langkah yang harus diikuti sebagai tuntunan penyusunan kerangka
karangan adalah sebagai berikut :
1) Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik yang dipilih.
2) Mangadakan interventasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai
perincian dari thesis.
3) Mengadakan evaluasi yang telah dicatat.
4) Lakukan langkah 2 dan 3 secara berulang untuk mendapat kerangka yang
terperici.
5) Tentukan pola susunan yang cocok untuk mendapat kerangka karangan yang
baik.
2. Pola Susunan Kerangka Karangan
Berikut tipe-tipe susunan kerangka karangan :
2.1. Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan yang sesuai dengan
keadaan yang nyata dialam. Pola alamiah dibagi lagi menjadi tiga bagian utama,yaitu :
a. Urutan waktu (kronologis)
b. Urutan ruang (spasial)
c. Topik yang ada
2.2. Pola Logis
Pola logis yaitu urutan pernyataan masih ada sentuhan dengan keadaan yang
nyata, tetapi lebih dipengaruhi oleh jalan pikiran manusia yang menghadapi persoalan yang
tengah di garap itu.Macam-macam urutan pola logis yang dikenal diantaranya :
a. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks
b. Urutan Kausal
c. Urutan Pemecahan Masalah
d. Urutan Umum-Khusus
e. Urutan Familiaritas
f. Urutan Akseptabilitas
3. Syarat-syarat Kerangka yang Baik
Untuk menerapkan cara penyusunan kerangka karangan dengan mempergunakan
semua persyaratan , terdapat syarat-syarat merangka yang baik :
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
b. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d. Harus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.

BAB VII
PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data mempunyai teknin tertentu yaitu dengan mengadakan wawancara,
menyebarkan angket, mengadakan observasi, atau mengadakan penelitian ke
perpustakaan. Wawancara dan angket merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data-
data yang efektif dengan mempersiapkan pertanyaan yang di butuhkan jawabannya dan
memilih narasumber yang kiranya tahu bahkan paham mengenai hal yang akan di
pertanyakan. Daftar kuesioner dapat dijawab secara tertulis yang disebut dengan angket.
Kebaikan dari angket yaitu secara kuantitatif data dan informasi yang masuk akan lebih
banyak, tersebar merata walau kenyataan nya angket tersebut ada yang tidak dikembalikan.
Kelemahan dari angket yaitu ada pertanyaan yang tidak dijawab atau jawaban yang di
harapkan tidak sesuai karena beberapa factor tertentu. Pengumpulan data juga dapat
dilakukan dengan cara observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan
langsung kepada suatu objek yang akan diteliti. Sedangkan penelitian lapangan adalah
usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian
kembali atas semua yang telah dikumpulkan.
B. Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Seorang
penulis harus memperhatikan kutipan yang akan diambilnya juga harus bisa menahan
dirinya dalam mengutip sebuah buku karena akan tidak efektif isi dari suatu karangan atau
karya ilmiah jika semua isi terdiri dari kutipan-kutipan.
BAB IX
KONVENSI NASKAH
Sebelum sebuah naskah diserahkan, naskah itu harus digarap dalam bentuk yang
baik dan menarik. Adapun persyaratan yang harus di penuhi dalam bentuk lahirah atau
persyaratan formal adalah yang pertama bagian pelengkap pendahuluan sebagai bahan
informasi bagi para pembaca sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk
yang tampak lebih menarik, yang biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman
pengesahan, halaman judul, halamani persembahan, kata pengantar, isi, daftar gambar dan
tabel, dan halaman penjelasan.
Sebuah karya ilmiah yang bersifat formal memerlukan persyaratan-persyaratan teknis
agar terlihat rapi. Persyaratannya yaitu:
a. Ukuran kertas
b. Mesin tulis
c. Pita dan karbon
d. Margin
e. Pemisahan suku kata
f. Spasi
g. Nomor halaman
h. Judul
i. Huruf miring
j. Penulisan angka
BAB X
REPRODUKSI
A. Ringkasan Dan Ikhtisar
Ringkasan adalah penyajian dalam bentuk singkat dari sebuah karangan. Ikhtisar
adalah bentuk singkat dari sebuah karangan atau karya namun tetap mempertahankan
urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Tujuan dari di buatnya ringkasan ialah untuk
sebagian orang karena dapat memahami isi atau pokok dari suatu buku dengan bacaan
yang singkat. Berikut hal-hal yang menjadi pegangan untuk membuat ringkasan sebagai
berikut:
1. Membaca naskah asli: penulisan ringkasan harus membaca naskah asli
seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang,
serta sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama: semua gagasan yang dianggap penting dapat
digaris bawahi.
3. Membuat reproduksi: susun kembali suatu karangan singkat berdasarkan
gagasan-gagasan utama sebagaimana yang di catat dalam langkah kedua.
4. Ketentuan tambahan: maksudnya yaitu tambahkan pada karangan apabila
dalam tiga langkah di atas masih memiliki kekurangan.
B. Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau
buku. Tujuan dari resensi yaitu untuk menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau
karya itu patut diterima dan mendapat sambutan dari masyarakat.
Mengungkapkan keunggulan dari sebuah karangan atau buku merupakan hal yang di
anggap wajib dalam resensi karena dapat menarik perhatian atau menarik minat pembaca
untuk meihat bahkan membacanya. Dengan mengemukakan segi-segi menarik dari buku itu,
menampilakan kutipan-kutipan dari isi buku, dan mengemas cover atau fisik buku semenarik
mungkin.
BAB XI
LAPORAN DAN USUL
A. Laporan
Laporan ialah menceritakan kembali apa yang telah seseorang kerjakan, atau apa
yang telah seseorang lihat. Laporan terdiri dari dasar-dasar diantaranya pemberi laporan,
penerima laporan, sifat dan tujuan laporan. Penyajian laporan disesuaikan dengan
diperuntukkan kepada siapa laporan tersebut.
a. Laporan berbentuk formulir lisan
Berbentuk blanko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai,
bersifat rutin dan berbentuk angka-angka.
b. Laporan berbentuk surat
Dapat dipakai untuk menyampaikan segala macam topik dan sudah biasa digunakan
tetapi didalamnya haruslah memaparkan sesuatu yang ingin disampaikan.
c. Laporan berbentuk memorandum
Memorandum yaitu saran, nota, catatan pendek sama dengan berbentuk surat
namun lebih singkat.
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan ialah laporan yang tujuannya untuk menyampaikan tentang
perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha.
Laporan keadaan ialah laporan yang tujuannya untuk menggambarkan kondisi yang
ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan berkala
Disebut juga degan laporan periodik dapat dibuat pada saat tertentu yang dibuat
dalam bentuk formulir isian atau memorandum.
f. Laporan laboratories
Tujuannya adalah untuk menyampaikan hasil percobaan yang dalam hal ini harus
menerapkan masalah-masalah khusus bahkan kegiatan yang diinginkan dalam labor
tersebut.
g. Laporan formal dan semiformal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan tertentu. Laporan semi
formal yaitu laporan yang apabila ketentuan-ketentuan dalam laporan formal tidak
sepenuhnya terpenuhi.
B. Usul
Usul disebut juga dengan proposal yaitu suatu saran atau permintaan kepada
seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Tujuan
dari pembuatan proposal biasanya dalam hal dana ataupun hal lainnya. Seperti laporan, usul
juga terbagi berdasarkan usul formal yang memenuhi ketentuan tertentu, usul semi formal
dan nonformal merupakan variasi dari usul formal karena tidak ada persyaratan tertentu.
BAB XII
PENYAJIAN LISAN
Lisan merupakan sesuatu yang dilakukan menggunakan panca indra pengecap dan
perasa. Contoh penyajian lisan itu seperti pidato dan ceramah. Penyajian lisan berguna bagi
masyarakat untuk mengembangkan suatu tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan lebih
luhur. Seseorang yang ingin berpidato haruslah memiliki kemahiran dalam berbicara karena
dengan kecakapannya dalam menyampaikan pidato massa dapat ia kuasai.
Untuk menentukan topik yang baik, pembicara harus memperhatikan hal berikut:
1. Topik yang dipilih setidaknya tau sedikit sehingga dapat memperoleh lebih
banyak informasi.
2. Persoalan yang hendak dibawakan menarik bagi pembicara sendiri maupun
pendengar
3. Persoalan yang dibahas sesuai dengan daya tangkap pendengar.
4. Penyampaian haruslah tepat pada waktu atau sesuai dengan waktu yang
telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Quiz Mekflud
    Quiz Mekflud
    Dokumen1 halaman
    Quiz Mekflud
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Gaya Angkat dan Hambat Pesawat
    Gaya Angkat dan Hambat Pesawat
    Dokumen11 halaman
    Gaya Angkat dan Hambat Pesawat
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • 02
    02
    Dokumen1 halaman
    02
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mekatron
    Tugas Mekatron
    Dokumen11 halaman
    Tugas Mekatron
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Tugas 01 Yehuda Pratama
    Tugas 01 Yehuda Pratama
    Dokumen1 halaman
    Tugas 01 Yehuda Pratama
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Yehuda Pratama - 201904510059
    Yehuda Pratama - 201904510059
    Dokumen4 halaman
    Yehuda Pratama - 201904510059
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Soal ID GANJIL
    Soal ID GANJIL
    Dokumen2 halaman
    Soal ID GANJIL
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mekatron
    Tugas Mekatron
    Dokumen11 halaman
    Tugas Mekatron
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Soal Id Genap
    Soal Id Genap
    Dokumen2 halaman
    Soal Id Genap
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • PROSES PANAS
    PROSES PANAS
    Dokumen1 halaman
    PROSES PANAS
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • ZZZZZ
    ZZZZZ
    Dokumen20 halaman
    ZZZZZ
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Impak
    Impak
    Dokumen17 halaman
    Impak
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • MOMEN INERSIA
    MOMEN INERSIA
    Dokumen15 halaman
    MOMEN INERSIA
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Impak
    Impak
    Dokumen17 halaman
    Impak
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • MOMEN INERSIA
    MOMEN INERSIA
    Dokumen15 halaman
    MOMEN INERSIA
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • V Arus Bolak Balik Final
    V Arus Bolak Balik Final
    Dokumen9 halaman
    V Arus Bolak Balik Final
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah: FISIKA: Materi Bahasan
    Mata Kuliah: FISIKA: Materi Bahasan
    Dokumen7 halaman
    Mata Kuliah: FISIKA: Materi Bahasan
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Logika 1
    Logika 1
    Dokumen1 halaman
    Logika 1
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    Dokumen13 halaman
    IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    Dokumen13 halaman
    IV Prinsip Dasar Mesin Listrik
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat
  • Arah Langkah
    Arah Langkah
    Dokumen113 halaman
    Arah Langkah
    Yehuda Pratama
    Belum ada peringkat