Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

Topik Bahasan : III. Elektromagnetik


NIM dan Nama Mahasiswa : 2019-0451-0059 / Yehuda Pratama Seciawanto
Materi Bahasan:
Elektromagnetik:
Fluks dan medan induksi maknetik
Hukum Biot-Savart
Hukum Ampere
Medan maknetik di sekitar konduktor berarus:
Konduktor lurus, konduktor melingkar, solenoida
- Elektromagnetik
Fluks Magnet
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari
perkalian antara medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks
magnet dapat dinyatakan dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas
bidangnya. Sedangkan jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks
magnetnya dikalikan cosinus sudutnya

Induksi Magnetik
Induksi magnetik merupakan kuat medan sebuah magnet yang diakibatkan oleh adanya
arus listrik yang mengalir di dalam konduktor.
Jika jarum kompas diletakkan sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri
arus listrik. Bila arah arus dibalik, maka penyimpangannya juga berbalik.
Selanjutnya, secara teoritis menyatakan bahwa kuat medan magnet atau induksi magnet
di sekitar arus listrik sebagai berikut :
1. Berbanding lurus dengan arus listrik
2. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat arak suatu titik dari kawat penghantar itu
4. Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus listrik.

Hukum Biot-Savart untuk medan magnetik yang ditimbulkan oleh elemen arus
Hukum ini digunakan untuk menentukan medan magnetik B di sembarang titik P pada
sebuah kawat. Biot dan Savart menyatakan bahwa besar medan magnetik:
 berbanding lurus dengan arus listrik (I);
 berbanding lurus dengan panjang elemen kawat penghantar (dl)
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

 berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat
penghantar (r2)
 berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik
itu ke elemen kawat penghantar.
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T );
μo = permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m);
I = kuat arus listrik (A);
dl = perubahan elemen panjang (m);
θ = sudut antara elemen berarus dan jarak ke titik yang ditentukan besar medan
magnetiknya; dan
r = jarak titik P ke elemen panjang (m).
Untuk menghitung medan magnetik total di sembarang titik yang ditimbulkan oleh
kawat berarus listrik, kalian dapat mengintegralkan persamaan di atas yang mencangkup
semua elemen kawat dl, sehingga:

Hukum Biot-Savart untuk medan magnetik yang ditimbulkan oleh kawat lurus panjang
berarus listrik
Besarnya medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik, dipengaruhi oleh
besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat
arus, semakin besar kuat medan magnetiknya. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya
terhadap kawat, semakin kecil kuat medan magnetiknya. Berdasarkan hukum Biot-
Savart, besarnya medan magnetik di sekitar kawat lurus yang panjang dan berarus listrik
dirumuskan sebagai berikut.

Jika terdiri dari N lilitan kawat, maka medan magnetiknya adalah


UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

Keterangan:
B = medan magnetik dalam tesla (T);
μ0 = permeabilitas ruang hampa;
I = kuat arus listrik (A); dan
a = jarak titik P dari kawat (m)

Membuat magnet dengan cara induksi dapat dilakukan dengan menempelkan atau
mendekatkan logam yang mengandung partikel besi pada magnet yang ada.
Hukum Ampere
Hukum Ampere adalah hukum yang menentukan induksi magnetik atau kuat medan
magnet (B) yang dihasilkan oleh arus listik yang melalui sebuah kunduktor. Hukum
Ampere secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
B : Induksi magnetik (T atau Wb/m2)
dl : Elemen panjang lintasan tertutup (m)
θ : Sudut antara B dan dl
µ0 : Permabilitas vakum (4µ.107 Wb/A.m)
I : Arus listik (A)

- Medan magnetik di sekitar konduktor berarus


UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

Konduktor Lurus
Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh
besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus
semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin
kecil kuat medan magnetnya.

Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet
disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :

Keterangan :
B = Medan magnet dalam tesla ( T )
µ0 = permeabilitas ruang hampa =4π.10-7wb/amp.m
I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
N : jumlah lilitan

Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan


Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh
beberapa medan magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan
magnet.
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang
menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus
bidang mendekati pengamat.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

Tanda titik menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati pengamat.

Tanda silang menunjukkan arah medan menembus bidang menjauhi pengamat.


Tanda anak panah biru menunjukkan arah arus listrik. Pada sumbu
koordinat x, y, z kawat berarus listrik berada pada bidang xoz dan bersilangan dengan sb.
Z negative. Arah arus listrik searah dengan sumbu x positif. Jarak antara kawat I dengan
titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya medan magnet dititik (O) tersebut
searah dengan sumbu y negative.

Keterangan gambar:
I = arus listrik
B = medan magnet
Tanda panah biru menunjukkan arah arus llistrik

Konduktor Melingkar
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan
dengan rumus :
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

Keterangan:
Bp = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam
derajat (°)
x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam meter ( m )

Solenoida
INCLUDEPICTURE "https://3.bp.blogspot.com/-
Obt4Db9AUfI/UlfGYdvcY0I/AAAAAAAAA40/6p-2VCWb5dE/s200/selenoid.png" \*

MERGEFORMATINET
Selenoida adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat
rapat. Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila
dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan ini disebut
dengan Solenoida. Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat
dihitung:

Keterangan :
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2019/2020
Instruktur : Tahir Ursam

B : medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )


µ0 : permeabilitas ruang hampa (4π.10−7 Wb/amp.m)
I : kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N : jumlah lilitan dalam solenoida
l : panjang solenoida dalam meter ( m )

Anda mungkin juga menyukai