Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas akhir dengan judul “klasifikasi penggolongan mikroba”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
1. Klasifikasi Bakteri
Bakteri umumnya berbentuk 1-sel atau sel tunggal atau uniseluler, tidak mempunyai
klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel atau biner. Karena tidak mempunyai
klorofil, bakteri hidup sebagai jasad yang saprofitik ataupun sebagai jasad yang parasitik.
Tempat hidupnya tersebar di mana-mana, yaitu di udara, di dalam tanah, didalam air, pada
Bergey’s Manual ed. 8 terakhir membagi Prokariota dalam 4 divisi utama, berdasarkan ciri
khas dinding selnya yaitu :
IV. Archaebacteria
I. Morfologi Sel
V. Sifat pertumbuhan
I. Pewarnaan sederhana
I. Aerob
II. Anaerob
III. Mikroaerofilik
I. Bakteri Autotrophic
2. Nomenklatur Bakteri
Seperti halnya tanaman, bakteri juga menggunakan 2 nama yaitu nama binomial
(binomial name), yang diajukan oleh Linnaeus pada tahun 1753 untuk penamaan tanaman.
Kaidah penulisan nama bakteri pada tingkat spesies ditulis dengan cara nama genus
mendahului nama spesiesnya. Huruf awal nama Genus ditulis dengan huruf besar dan nama
spesies ditulis dengan huruf kecil. Keseluruhan nama ditulis dengan dicetak miring.
Penamaan bakteri pada jenjang taksonominya dapat terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini.
Bakteri yang termasuk kedalam spesies tertentu akan memiliki sifat-sifat struktural,
biokimiawi, sifat fisiologis, ekologi, komposisi basa DNA, homologi dan sifat-sifat genetic
yang sama.
Kedua tipe sel secara kimiawi adalah serupa, yakni sama-sama memiliki asam nukleat,
protein, lipid, dan karbohidrat. Kedua tipe sel tersebut juga menggunakan reaksi kimia yang
Perbedaan sel prokariotik dari sel eukariotik adalah struktur dinding sel, membran sel, serta
tidak adanya organel, yaitu struktur seluler yang terspesialisasi yang memiliki fungsi-fungsi
spesifik.
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik secara struktural lebih sederhana dan hanya ditemukan pada organisme
bersel satu dan berkoloni, yaitu bakteri dan archaea. Dapat dikatakan sel prokariotik sebagai
suatu molekul yang dikelilingi oleh membran dan dinding sel karena tidak mempunyai
Suatu sel prokariotik terdiri atas DNA, sitoplasma, dan suatu struktur permukaan
termasuk membran plasma dan komponen dinding sel, kapsul, dan lapisan lendir (slime
layer).
1) sitoplasma sel prokariotik bersifat difuse dan bergranular karena adanya ribosom yang
2) membran plasma yang berbentuk dua lapis fosfolipid yang memisahkan bagian dalam
sel dari lingkungannya dan berperan sebagai filter dan komunikasi sel;
5) kromosom umumnya sirkuler. Sel prokariotik tidak memiliki inti sejati karena DNA tidak
6) dapat membawa elemen DNA ekstrakromosom yang disebut plasmid, yang umumnya
sirkuler (bulat). Plasmid umumnya membawa fungsi tambahan, misalnya resistensi
antibiotik;
b. Sel Eukariotik
endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, vakuola, peroksisom, dan lain-lain. Organel dan
komponen lain berada pada sitosol, yang bersama dengan nukleus disebut protoplasma.
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan kadang terdapat pula kloroplas;
3) DNA eukariotik terikat oleh protein kromosomal (histon dan non histon). Struktur
4) Sel eukariotik bergerak dengan menggunakan silia atau flagela yang secara struktural
Secara rinci perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada tabel 1.3
berikut ini.