Anda di halaman 1dari 7

Andita Pitaloka 18105011061

Ananda nurunabilah 18105011063

Niken Anjarwati 18105011065

Khurun Choulina S 18105011055

Meldi aeingke i.s 18105011074

Sofia ayu 18105011041


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas akhir dengan judul “klasifikasi penggolongan mikroba”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

1. Klasifikasi Bakteri

Bakteri umumnya berbentuk 1-sel atau sel tunggal atau uniseluler, tidak mempunyai

klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel atau biner. Karena tidak mempunyai

klorofil, bakteri hidup sebagai jasad yang saprofitik ataupun sebagai jasad yang parasitik.

Tempat hidupnya tersebar di mana-mana, yaitu di udara, di dalam tanah, didalam air, pada

bahan-bahan, pada tanaman ataupun pada tubuh manusia atau hewan.

Klasifikasi bakteri dapat didasarkan pada beberapa jenis penggolongan, misalnya :

Klasifikasi Bakteri Patogen

Bergey’s Manual ed. 8 terakhir membagi Prokariota dalam 4 divisi utama, berdasarkan ciri
khas dinding selnya yaitu :

I. Gracilicutes : Bakteri Gram Negatif

II. Firmicutes : Bakteri Gram Positif

III. Tenericutes : Bakteri tanpa dinding sel

IV. Archaebacteria

I, II dan III termasuk kedalam Eubacteria

Klasifikasi Berdasarkan Genetika

Perkembangan-perkembangan dalam biologi molekuler memungkinkan diperolehnya

informasi mengenai kekerabatan organisme-organisme pada tingkat genetic berdasarkan :

I. Komposisi basa DNA

II. Homologi sekuens DNA dan RNA Ribosoma

III. Pola-pola metabolism stabil yang dikontrol oleh gen

IV. Polimer-polimer pada sel

V. Struktur organel dan pola regulasinya

Klasifikasi Berdasarkan Ekspresi Fenotipe :

I. Morfologi Sel

II. Morfologi Koloni

III. Sifat terhadap pewarnaan

IV. Reaksi pertumbuhan

V. Sifat pertumbuhan

Klasifikasi Berdasarkan Bentuk Sel :

I. Bentuk bulat (coccus)

II. Bentuk batang

III. Bentuk spiral

IV. Bentuk vibrio


Klasifikasi Terhadap Sifat Pewarnaan :

I. Pewarnaan sederhana

II. Pewarnaan diferensial

III. Pewarnaan khusus

Klasifikasi berdasarkan Sifat Pertumbuhan :

I. Aerob

II. Anaerob

III. Mikroaerofilik

Klasifikasi berdasarkan metabolisme :

I. Bakteri Autotrophic

II. Bakteri Heterotrophic

2. Nomenklatur Bakteri

Seperti halnya tanaman, bakteri juga menggunakan 2 nama yaitu nama binomial

(binomial name), yang diajukan oleh Linnaeus pada tahun 1753 untuk penamaan tanaman.

Kaidah penulisan nama bakteri pada tingkat spesies ditulis dengan cara nama genus

mendahului nama spesiesnya. Huruf awal nama Genus ditulis dengan huruf besar dan nama

spesies ditulis dengan huruf kecil. Keseluruhan nama ditulis dengan dicetak miring.

Contohnya : Staphylococcus aureus.

Penamaan bakteri pada jenjang taksonominya dapat terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini.

Bakteri yang termasuk kedalam spesies tertentu akan memiliki sifat-sifat struktural,

biokimiawi, sifat fisiologis, ekologi, komposisi basa DNA, homologi dan sifat-sifat genetic

yang sama.

3. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik


Sel organisme terdiri atas dua golongan utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

Kedua tipe sel secara kimiawi adalah serupa, yakni sama-sama memiliki asam nukleat,

protein, lipid, dan karbohidrat. Kedua tipe sel tersebut juga menggunakan reaksi kimia yang

sama untuk memetabolisme makanan, membentuk protein, dan menyimpan energi.

Perbedaan sel prokariotik dari sel eukariotik adalah struktur dinding sel, membran sel, serta

tidak adanya organel, yaitu struktur seluler yang terspesialisasi yang memiliki fungsi-fungsi

spesifik.

a. Sel Prokariotik

Sel prokariotik secara struktural lebih sederhana dan hanya ditemukan pada organisme

bersel satu dan berkoloni, yaitu bakteri dan archaea. Dapat dikatakan sel prokariotik sebagai

suatu molekul yang dikelilingi oleh membran dan dinding sel karena tidak mempunyai

organel sel, tetapi mempunyai sistem membran dalam dinding selnya.

Suatu sel prokariotik terdiri atas DNA, sitoplasma, dan suatu struktur permukaan

termasuk membran plasma dan komponen dinding sel, kapsul, dan lapisan lendir (slime

layer).

Ciri-ciri sel prokariotik adalah:

1) sitoplasma sel prokariotik bersifat difuse dan bergranular karena adanya ribosom yang

melayang di sitoplasma sel;

2) membran plasma yang berbentuk dua lapis fosfolipid yang memisahkan bagian dalam

sel dari lingkungannya dan berperan sebagai filter dan komunikasi sel;

3) tidak memiliki organel yang dikelilingi membran;

4) memiliki dinding sel kecuali mycoplasma dan thermoplasma;

5) kromosom umumnya sirkuler. Sel prokariotik tidak memiliki inti sejati karena DNA tidak

terselubung oleh membran;

6) dapat membawa elemen DNA ekstrakromosom yang disebut plasmid, yang umumnya
sirkuler (bulat). Plasmid umumnya membawa fungsi tambahan, misalnya resistensi

antibiotik;

7) beberapa prokariotik memiliki flagela yang berfungsi sebagai alat gerak;

8) umumnya memperbanyak diri dengan pembelahan biner.

b. Sel Eukariotik

Sel eukariotik mengandung organel seperti nukleus, mitokondria, kloroplas, retikulum

endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, vakuola, peroksisom, dan lain-lain. Organel dan

komponen lain berada pada sitosol, yang bersama dengan nukleus disebut protoplasma.

Ciri-ciri sel eukariotik adalah:

1) Sitoplasma sel eukariotik tidak tampak berbutir-butir (bergranular), karena ribosom

terikat pada retikulum endoplasma;

2) Memiliki sejumlah organel yang dikelilingi oleh membran, termasuk mitokondria,

retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan kadang terdapat pula kloroplas;

3) DNA eukariotik terikat oleh protein kromosomal (histon dan non histon). Struktur

kromosom bersama protein kromosomal disebut kromosom. Seluruh DNA Kromosom

tersimpan dalam inti sel; dan

4) Sel eukariotik bergerak dengan menggunakan silia atau flagela yang secara struktural

lebih komplek dibandingkan silia atau flagela pada sel prokariotik.

Secara rinci perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada tabel 1.3

berikut ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 29 oktober 2019


Penyusun

Anda mungkin juga menyukai