Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Oktovindy Takakobi, Drs. Sonny Lumingkewas, M.Si, dan Joice D. S. Caroles, S.Si., M.Si,
Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Manado
yayaoktovindy@gmail.com

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk ABSTRACT. This research was aimed to
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa determine whether there is a difference in
yang diajarkan dengan model the average learning outcomes of students
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan who are taught with Guided Inquiry
model pembelajaran Inkuiri Bebas learning model and Modified Free Inquiry
Termodifikasi pada materi larutan Learning model inbuffer liquid. This
penyangga. Penelitian ini dilaksanakan research was conducted in even semester
pada semester genap 2016/2017 di SMA of 2016/2017 in SMA Negeri 1 Remboken.
Negeri 1 Remboken. Metode penelitian The method used in this research was
yang digunakan adalah metode experimental method. This research used
eksperimen. Pengambilan sampel random sampling technique with class of
dilakukan menggunakan teknik simple XI IPA 1 as the first experimental class
random sampling. Sampel dalam and class of XI IPA 2 as the second
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 experimental class. Each sample has 25
sebagai kelas eksperimen I dan siswa respondents; total number of respondents
kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen was 50. The technique used in data
II. Masing- masing sampel berjumlah 25 collection was posttest and the instrument
responden, sehingga total jumlah used to measure learning outcomes was
responden adalah 50 siswa. Teknik essay test. Data analysis of post-test of
pengumpulan data yang digunakan adalah both groups using t-test. The results
posttest dan instrument yang digunakan referenced based on the value of t table is
untuk mengukur hasil belajar berupa tes 2.010 at a significance level of 0.05 which
essay. Analisis data posttest kedua is the reference value for the tcount
kelompok menggunakan uji t. Hasil yang obtained is 2.52, then the result is that
dirujuk berdasarkan nilai ttabel yaitu 2,010 tcount> ttable so that Ho is concluded and H1
pada taraf signifikansi 0,05 yang menjadi is accepted. Acceptance of the H1
nilai rujukan bagi thitung yang diperoleh hypothesis shows that there are differences
yaitu 2,52, maka diperoleh hasil bahwa in learning outcomes of students who are
thitung> ttabel sehingga disimpulkan Ho taught using the Guided Inquiry learning
ditolak dan H1 diterima. Penerimaan model and the Modified Free Inquiry
hipotesis H1 menunjukan bahwa terdapat learning model.
perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
model pembelajaran Inkuiri Bebas
Termodifikasi.

Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Inkuiri Keywords: Guided Inquiry, Modified Free
Bebas Termodifikasi, Hasil Belajar, Inquiry, Learning Outcomes, Buffer
Larutan Penyangga. Liquid.

1
PENDAHULUAN hingga membuat kesimpulan dengan
Kimia adalah mata pelajaran yang sangat bahasa sendiri dengan pemberian arahan-
penting dalam kehidupan manusia, karena arahan dan motivasi dari guru yang dapat
kimia selalu berada disekitar kita dalam membantu siswa untuk lebih fokus
kehidupan sehari-hari. Pada umumnya terhadap materi yang akan dipelajari. Pada
banyak siswa yang masih beranggapan pembelajaran menggunakan inkuiri bebas
bahwa kimia adalah salah satu pelajaran yang termodifikasi siswa diberikan kesempatan
dianggap sulit dipahami khususnya pada yang lebih luas untuk mengembangkan
materi larutan penyangga. Hal ini ditandai pengetahuannya sendiri, akan tetapi
dengan banyak siswa yang mengalami permasalahan tetap diberikan oleh guru.
kesulitan dalam perhitungan pH larutan Model pembelajaran inkuiri bebas
penyangga juga pada proses pembuatan termodifikasi guru hanya mengawasi siswa
larutan penyangga. di dalam pelaksanaan pembelajaran dan
SMA Negeri 1 Remboken merupakan membantu siswa apabila ada kesulitan
salah satu sekolah yang ada di Sulawesi (Susparini dkk, 2016).
Utara. Proses pembelajaran kimia di kelas Berdasarkan uraian di atas, maka
SMA Negeri 1 Remboken dilakukan dengan dilakukan penelitian dengan judul
metode ceramah di mana guru masih “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
mendominasi pembelajaran sehingga siswa Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi
menjadi kurang aktif. Kurangnya keaktifan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
siswa disebabkan karena metode ceramah Larutan Penyangga”
membuat siswa merasa jenuh, sehingga
banyak siswa tidak memperhatikan METODE
penjelasan dari guru dan mengakibatkan Metode penelitian yang digunakan
siswa kesulitan dalam memahami materi. adalah metode eksperimen dengan rancangan
Kesulitan siswa dalam memahami materi penelitian True Experimental Design yaitu
berdampak pada hasil belajar, di mana nilai Posttest-Only Control Design (Sugiyono,
ujian akhir bab tentang larutan penyangga 2014), yang dapat dilihat pada tabel 1:
pada tahun ajaran 2015/2016 tidak mencapai Tabel1 Rancangan Penelitian
kriteria ketuntasan minimum yang harus Post-
Kelas Sampel Treatment
dicapai siswa yaitu nilai 75. Persentase siswa test
yang memenuhi standar KKM hanya sebesar Eksperimen 1 R X1 O2
45%. Untuk mengatasi hal tersebut Eksperimen 2 R X2 O4
diperlukan suatu model pembelajaran yang Keterangan :
berpusat pada siswa agar peserta didik dapat R : Sampel dipilih secara random/acak
memahami konsep-konsep melalui X1 : Proses pembelajaran dengan menerapkan model
aktivitasnya sendiri. pembelajaran inkuiri terbimbing.
Model pembelajaran inkuiri X2 : Proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi.
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi O2 : Tes akhir / tes sesudah perlakuan (post-test)
merupakan model pembelajaran yang dapat O4 :Tes akhir / tes sesudah perlakuan (post-test)
membuat siswa aktif dan menemukan sendiri
konsep-konsep materi yang akan dipelajari
dengan melakukan penyelidikan secara Penelitian ini dilaksanakan di SMA
langsung. Pada model pembelajaran inkuiri Negeri 1 Remboken kelas XI IPA 1 dan kelas
terbimbing, siswa diberi kesempatan untuk XI IPA 2 pada semester genap bulan Maret
membangun pengetahuannya sendiri dengan selama 1 minggu tahun ajaran 2016/2017
mengembangkan gagasan berdasarkan dengan populasi 50 siswa dan sampel
rumusan masalah, merumuskan hipotesis, masing-masing 25 siswa pada kelas XI IPA 1
merancang dan mengolah data yang dan kelas XI IPA 2.
mereka dapatkan dari berbagai sumber
2
Instrumen yang digunakan dalam diperoleh dilakukan uji validitas butir soal
penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan menggunakan rumus korelasi product
Pembelajaran (RPP), LKS, kisi-kisi soal, moment dengan bantuan microsoftexcel.
dan soal posttest untuk mengukur perbedaan Hasil validitas menunjukan ke sepuluh soal
hasil belajar siswa dalam bentuk tes essay. posttest tersebut valid (rhitung > rtabel).
Sebelum instrument digunakan, instrumen
harus diuji terlebih dahulu dengan Uji Reliabilitas
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Pada tahap ini dilakukan uji reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui dengan rumus Spearman- Brown dan
apakah instrumen yang digunakan layak atau diperoleh nilai koefisien reliabilitas ri yaitu
tidak. Uji reliabilitas digunakan untuk 0.73. Berdasarkan klasifikasi reliabel nilai
mengetahui apakah instrumen tetap konsisten r1= 0.73 termasuk dalam kategori reliabel,
jika soal digunakan kembali. dan disimpulkan bahwa butir soal reliabel
Teknik analisis data yang digunakan untuk digunakan.
adalah uji normalitas untuk mengetahui
apakah sampel berdistribusi normal, uji Uji normalitas data
homogenitas untuk melihat apakah kedua Pengujian statistik yang digunakan dalam
sampel homogen, dan uji t bila sampel uji normalitas ini adalah lilliefors dengan
berkorelasi atau berpasangan, misalnya menggunakan bantuan dari program
membandingkan kelompok eksperimen 1 dan Microsoftexcel dengan kriteria data
Eksperimen II, maka menggunakan t-test menyebar normal jika Lhitung <Ltabel. Hasil uji
sampel related. normalitas kelas eksperimen I dengan model
Inkuiri Terbimbing, serta kelas eksperimen II
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan model Inkuiri Bebas Termodifikasi
Deskriptif Data Penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Penelitian ini melibatkan dua kelas yang Tabel 2. Ringkasan Data Hasil Uji Normalitas
menjadi objek penelitian. Kedua kelas itu Kelas N Nilai Ltabel Kesimpulan
Lhitung (𝜶 =
adalah kelas dengan model pembelajaran
𝟎, 𝟎𝟓)
Inkuiri Terbimbing (Eksperimen I) dan kelas Inkuiri 25 0,102 0.173 NORMAL
dengan model pembelajaran Inkuiri Bebas Terbimbing
Termodifikasi (Eksperimen II). Jumlah siswa Inkuiri Bebas 25 0,121 0.173 NORMAL
pada kelas eksperimen I dan kelas Termodifikasi
eksperimen II masing- masing terdiri dari 25 Berdasarkan Tabel 2 nilai Lhitung < Ltabel
siswa. Hasil statistik tes akhir (posstest) dari kedua kelas, dengan demikian data
untuk kelas eksperimen 1 dengan menyebar normal .
menggunakan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing diperoleh jumlah skor total tes Uji homogenitas
akhir (posttest)= 2223 dengan rata- rata Uji homogenitas menggunakan uji F
88,92, skor minimum 77, dan skor melalui Microsoft Excel dengan kriteria
maksimum 98 dan untuk kelas eksperimen II varians dari kedua kelas homogen jika
dengan model pembelajaran Inkuiri Bebas Fhitung< Ftabel.
Termodifikasi diperoleh jumlah skor total tes Hasil analisis pengujian dengan statistik
akhir (posttest)= 2114 dengan rata- rata uji F pada data hasil posttest dengan 𝑆12 =
84.56, skor minimum 75, dan skor 39.49333333dan 𝑆22 = 36.00666667dengan
maksimum 90. taraf nyata α= 0,05 diperoleh nilai Fhitung=
1,09 dengan FTabel= 1,98. Hal ini
Uji Validitas menunjukkan bahwa Fhitung< Ftabel sehingga,
Uji validitas dilakukan menggunakan dapat simpulkan bahwa varians dari dua
data dari 10 soal posttest yang diedarkan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
kepada siswa kelas XII IPA 1. Data yang
3
adalah homogen dan layak dijadikan sampel skor minimum = 75 , standar deviasi =
penelitian. 6.00055553, dan variansnya = 36.00666667.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Uji Hipotesis. dilakukan, ada beberapa pengujian yang
Pada perhitungan diperoleh t hitung = harus diuji. Pengujian pertama yaitu uji
2.52 dengan taraf signifikan ∝= 0,05 maka validitas, dilakukan untuk mengetahui soal
diperoleh ttabel yang sesuai dengan daftar mana yang valid atau tidak valid. Soal yang
distribusi adalah = 2,010, sehingga valid kemudian digunakan soal posstest yaitu
didapatkan thitung> ttabel maka H0 ditolak, dan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kedua
diterima H1 yang artinya ada perbedaan rata- yaitu uji reliabilitas, di mana diperoleh nilai ri
rata hasil belajar siswa yang diajarkan = 0,73 dan dinyatakan reliabel untuk
menggunakan model pembelajaran inkuiri digunakan. Ketiga uji normalitas dengan nilai
terbimbing, dan inkuiri bebas termodifikasi Lhitung< Ltabel. Untuk kelas eksperimen I
pada materi larutan penyangga. Lhitung= 0,102 dan Ltabel = 0,173 dinyatakan
normal, sedangkan untuk kelas eksperimen II
Pembahasan Lhitung= 0,121 dan Ltabel = 0,173 dinyatakan
Hasil penelitian yang diuraikan diperoleh normal. Uji yang ke empat yaitu uji
melalui beberapa langkah pengujian, langkah homogenitas untuk mengetahui apakah
pertama menentukan sampel penelitian. kedua kelas homogen atau tidak. Diperoleh
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nilai Fhitung = 1,09 dan Ftable = 1,98 dan
siswa kelas XI IPA SMA N 1 Remboken dinyatakan homogenitas. Selanjutnya
tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 2 dilakukan uji hipotesis dan diperoleh thitung=
kelas dengan jumlah siswa kelas XI IPA 1 2.52 dari derajat kebebasan dk= 48 dan taraf
sebanyak 25 orang dan kelas XI IPA 2 signifikan 𝛼 = 0,05 maka diperoleh ttabel
sebanyak 25 orang. Sampel yang diperoleh yang sesuai dengan daftar distribusi adalah =
secara acak adalah kelas XI IPA 1 sebagai 2.010 , dari hasil thitung>ttabel maka tolak H0
kelas eksperimen I dan XI IPA 2 sebagai dan terima H1 yang artinya adalah terdapat
kelas eksperimen II. Pada kedua sampel perbedaan hasil belajar siswa pada kelas
diterapkan perlakuan yang berbeda, yaitu eksperimen I dan kelas eksperimen II.
pada kelas eksperimen I diberikan model Pembelajaran inkuiri terbimbing,
pembelajaran Inkuiri terbimbing dan kelas mengarahkan siswa pada kelas eksperimen I
eksperimen II model pembelajaran Inkuiri dengan memberikan masalah misalnya
Bebas Termodifikasi. masalah yang ada pada LKS tentang
Penelitian ini dilakukan selama 3 kali menganalisis larutan penyangga atau bukan,
pertemuan untuk masing-masing kelas yang kemudian siswa dibimbing untuk
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017 merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
sampai 21 April 2017, sedangkan materi ajar baik melalui praktikum atau dari sumber lain
yang digunakan adalah larutan penyangga. yang relevan dengan bimbingan guru,
Pada penelitian ini waktu yang digunakan kemudian menganalisis data, dan akhirnya
dalam setiap kelas sama, dimana pelaksanaan siswa dapat menyimpulkan masalah
kedua model pembelajaran ini membutuhkan berdasarkan data yang diperoleh. Model
waktu 12 jam. Enam jam untuk kelas pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi
eksperimen I, dan enam jam juga untuk dalam penerapannya lebih membebaskan
kelas eksperimen II. Data yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen II untuk
untuk kelas eksperimen I yaitu nilai rata-rata bereksperimen, mengarahkan siswa lebih
= 88,92, skor maksimum = 98, skor mandiri untuk memecahkan masalah. Guru
minimum = 77, standar deviasi = hanya memberikan masalah, dan sedikit
6.284372151, varians = 39.49333333, bimbingan jika itu diperlukan.
sedangankan untuk kelas eksperimen II yaitu Hasil penelitian ini sejalan dengan
nilai rata-rata = 84,56, skor maksimum = 90 , penelitian yang telah dilakukan oleh Ajwar,
4
dkk.,(2015), Budiasa, dkk.,(2013), dan Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi
Susparini, dkk., (2016) yang menyatakan Pada Materi Termokimia Terhadap
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan
bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
yang diterapkan model pembelajaran inkuiri Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal
terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi Pendidikan Kimia. Universitas Sebelas Maret.
dan karena persamaan sintaks dari model 5 (2), 44-51.
pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri
bebas termodifikasi, menghasilkan nilai
signifikasi yang tidak jauh berbeda, namun
nilai rata- rata kelas dapat dibandingkan dan
dilihat perbedaannya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari uji
statistik (uji t) data posttest diperoleh nilai
thitung = 2,52 lebih besar dari nilai ttabel = 2,01
pada α = 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa
pada kelas yang diterapkan dengan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing (kelas
eksperimen I), dengan kelas yang diterapkan
model pembelajaran inkuiri bebas
termodifikasi (kelas eksperimen II).

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
disarankan bahwa model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas
termodifikasi dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran sehingga siswa lebih aktif
didalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Ajwar M, Prayitno B, dan Sunarno W. (2015).
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau dari Berpikir Kritis
dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X MIA
SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015.Jurnal Inkuiri, Universitas Sebelas
Maret. 4 (3), 127-135.
Budiasa, K., Viyanti.,& Nyeneng I.D. (2013).
Perbandingan Metode Inkuiri dan Inkuiri
Bebas Termodifikasi Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar.Jurnal Pendidikan Fisika.
Lampung: Universitas Negeri Lampung.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Pendidikan,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Susparini, N.T., Ashadi., dan Masykuri, M. (2016).
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
5

Anda mungkin juga menyukai