Anda di halaman 1dari 17

BAHAN GALIAN ENDAPAN

D A N B AT U B A R A
O B R I N T R I A N DA

S E KO L A H T I N G G I T E K N O L O G I
NASIONAL
YO G YA K A RTA
2017
BAHAN GALIAN

Bahan galian adalah semua produk dari pertambanganang diperoleh


dengan cara pelepasan dari batuan induknyadi dalam kerak bumi,
terdiri dari mineral-mineral.
BERDASARKANA UNDANG-UNDANG NO 11
TAHUN 1967 BAHAN GALIAN DI BAGI
MENJADI 3 YAITU:
1. Golongan Bahan galian Strategis (Golongan A).
minyak bumi, bitumen cair, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara
muda, uraniuam, thorium.
2. Golongan Bahan Galian Vital (Golongan B).
besi, mangaan, khrom, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa,
berilium, korondum, zirkon, kristal kuarsa, barit, dan belerang.
3. Golongan Bahan Galian Non Strategis dan bahan galian Non Vital (Golongan C).
posfat, asbes, mika, pasir kuarsa, kaolin, felspar, bentonit, obsidian, kalsit, granit,
andesit, dan basal.
Dasar-dasar penggolongan bahan-bahan galian, yaitu :
a. Nila strategi/ekonomis bahan galian terhadap Negara
b. Terdapatnya suatu bahan galian dalam alam (genese)
c. Penggunaan bahan galian bagi industry
d. Pengaruhnya terhadap hidup rakyat banyak
e. Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha

Sifat-sifat fisik bahan galian (mineral/batubara) yang penting dalam


proses pengolahan adalah :
1. Kekerasan/Kelunakan (hardness/softness)
2. Structure dan Fracture
3. Agregasi (aggregation)
4. Warna dan Kilap (listre)
5. Berat Jenis (specific gravity)
6. Sifat Kemagnetan (magnetic susceptibility)
7. Sifat kelistrikan (electro-conductivity)
BATUBARA DI INDONESIA

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir


batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika
melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian
menjadi eksportir terdepan batubara thermal.

Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor


terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan
6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100
cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal
dari Cina dan India.
Batubara adalah: endapan yang Mengandung hasil akumulasi material organik yang
Berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami litifikasi, kompaksi, dan proses
metamorfosis. (Menurut SNI, 1997).
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK BATUBARA:
1. Posisi geotektonik (geotectonic position).
2. Topografi purba (paleotopografi).
3. Posisi geografi (geographical position).
4. Iklim (climate)
5. Tumbuhan (flora).
6. Pembusukan (decomposition).
7. Penurunan dasar cekungan (subsidence).
8. Waktu geologi (geological age).
9. Sejarah setelah pengendapan
10. Metamorfosa organik
Kenampakan Whasout Kenampakan Parting
ENDAPAN NIKEL LATERIT
• Menyumbang 40% produksi tahunan nikel dunia.
• Merupakan hasil dari pelapukan lanjut dari batuan ultramafik pembawa Ni-
silikat, pada daerah dengan iklimtropis s/d subtropis.
• “Laterite” : bagian atas dari suatu horizon tanah yang kaya dengan oksida besi
dan miskin silika sebagai hasil dari pelapukan intensif pada regolith (Eggleton,
2001).
• “Nickel laterite” : untuk menyatakan keberadaan suatu regolith yang
mengandung konsentrasi nikel dengan kadar yang ekonomis, tetapi tidak untuk
menyatakan suatu horizon atau unit lapisan tanah tertentu.
Dalam kamus geologi dan mineralogi (McGraw Hill, 1994):
• Regolith ; suatu lapisan yang berasal (sebagai hasil) dari pelapukan batuan yang
menyelimuti suatu batuan dasar.
Sedikitnya akan
ditemukan 3
komponen (horizon)
utama
(dari bawah ke atas) :
- Protholith
- Saprolite
- Limonite
- Tudung (cuirasse, canga,
ferricrete atau laterit
residu).
PROTOLITH ;
• Merupakan dasar (bagian terbawah) dari penampang vertikal.
• Merupakan batuan asal yang berupa batuan ultramafik (harzburgite,
peridotit atau dunit).
• Nikel terdapat (muncul) bersama-sama dengan struktur mineral
silikat dari magnesium-rich olivin atau sebagai hasil alterasi
serpentinisasi.
• Olivin tidak stabil pada pelapukan kimiawi “amorphous ferric
hydroxides”, minor amorphous silikat dan beberapa unsur tidak
mobile lainnya.
Peridotit

Serpentinit
SAPROLITE ;
• Fragmen-fragmen batuan asal masih ada, tetapi mineral-mineralnya
pada umumnya sudah terubah.
• Batas antara zona saprolite dan protolith pada umumnya irregular
dan bergradasi.
• Pada beberapa endapan nikel laterit, zona ini dicirikan dengan
keberadaan pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering)
• Dengan berkembangnya proses pelapukan, unsur Mg didalam
protholith umumnya terlindikan (leached), dan silika sebagian
terbawa oleh air tanah.
spheroidal weathering
LIMONIT
• Bagian yang kaya dengan oksida besi akibat dari proses
pembentukan zona saprolite (oksida besi dominan pada bagian atas
dari zona saprolite), horizon limonit.
• TUDUNG BESI (erriginous duricrust, cuirasse, canga,ferricrete atau laterit
residu)
• Suatu lapisan dengan konsentrasi besi yang cukup tinggi, melindungi
lapisan endapan laterit di bawahnya terhadap erosi.
Potensial Limonit

Anda mungkin juga menyukai