Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.3. Tabling
4.3.1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum shaking table kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Memahami mekanisme dan prosedur kerja alat.
b. Menghitung kadar dan recovery
4.3.2. Dasar Teori
Shaking table atau meja goyang merupakan pemisahan material dengan
cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja bergoyang, dengan
menggunakan media aliran tipis dari air. Konsentrasi gravitasi adalah proses
pemisahan material-material yang berharga dan tidak berharga dalam suatu
bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida berdasarkan atau tergantung pada
perbedaan density, bentuk dan ukuran.
Ukuran partikel memainkan peran yang sangat penting dalam proses
shaking table, seperti jika kisaran ukuran feed meningkat, efisiensi pemisahan
berkurang. Jika feed terdiri dari berbagai ukuran partikel, beberapa ukuran akan
menjadi tidak efisien untuk di pisahkan. Dalam pemisahan yang ideal maka
middling yang dihasilkan bukan middling yang sebenarnya, yaitu partikel mineral
yang berasosiasi dengan gangue, tetapi partikel berat yang relatif kasar dan
partikel ringan yang halus.
Shaking table juga yang dikenal sebagai meja yang basah, terdiri atas
suatu garis miring yang berada pada permukaan yang riffled. Terdapat suatu
motor atau mesin yang sebagai penggerak untuk menggetarkan sepanjang meja
tersebut. prinsip kerja shaking table adalah berdasarkan perbedaan berat dan
ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan
diameter yang sama memiliki gaya dorong yang sama besar.
Faktor faktor yang mempengaruhi kapasitas shaking table adalah
sebagai berikut:
a. Ukuran dari feed
b. Operasi (cleaning)
c. Perbedaan berat jenis mineral-mineralnya
d. Berat jenis rata-rata mineralnya.

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Adapun macam-macam dari shaking table atau meja goyang adalah
sebagai berikut:
a. Wilfley table, alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat
mulai dari ukuran pendek hingga panjang. Faktor yang sering diubah adalah
kemiringannya.

*Sumber: Anonim, 2019

Gambar 4.18
Wilfley Table
b. Butchart table, bentuk head motion hampir sama dengan wilfley table tapi
berbeda pada riffle-nya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan
riffle ini material dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok kearah
atas sebelum sampai ke tempat konsentrat.

*Sumber: Anonim, 2019

Gambar 4.19
Butchart Table

c. Card table, riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya
langsung dibuat pada dek tersebut.

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Anonim, 2019

Gambar 4.20
Card Table
d. Desiter overstorm, plat O table, pada dasarnya perbedaan macam-macam
meja goyang ini terletak dari head motion dan bentuk riffle-nya.

*Sumber: Anonim, 2019


Gambar 4.21
Plat O Table

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.3.3. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum shaking table,
sebagai berikut:
a. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum shaking table, adalah
sebagai berikut:
1) Shaking table, digunakan sebagai alat utama untuk memisahkan antara
konsentrat dengan tailing.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.22
Shaking Table
2) Ember, digunakan untuk menampung material setelah ataupun sebelum
praktikum.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.23
Ember

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Peralatan pelindung diri digunakan sebagai peralatan perlindungan diri dalam
praktek.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.24
Peralatan Pelindung Diri
4) Neraca atau timbangan, digunakan untuk menimbang berat material sebelum
atau sesudah proses shaking table.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.25
Neraca

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5) Alat tulis digunakan untuk mencatat data yang didapat.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.26
Alat Tulis
6) Kaca pembesar digunakan untuk melihat butiran pasir.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.27
Kaca Pembesar

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum shaking table kali
ini, adalah:
1) Material, yaitu campuran dari pasir besi dengan pasir silika yang akan
digunakan untuk praktikum.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.28
Material
2) Air, digunakan sebagai bahan pembantu untuk melakukan shaking table.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2019


Gambar 4.29
Air

Kelompok VI
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.3.4. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja dari praktikum shaking table kali ini adalah
sebagai berikut:
a. Menimbang pasir besi dan pasir silika.
b. Menyampurkan material
c. Melakukan conning quartering.
d. Memasukkan air ke dalam ember yang berisikan material campuran.
e. Memastikan material menjadi seperti bubur.
f. Menghidupkan shaking table sesuai dengan SOP.
g. Memasukkan material kedalam salah satu tempat penampungan yang telah
ditentukan dan menghidupkan airnya.
h. Memperhatikan proses yang terjadi dan atur kederasan air yang mengalir di
penampungan.
i. Mengeluarkan material yang tertampung pada tempatnya melalui lubang
keluar yang telah tersedia.
j. Mematikan mesin jika material sudah benar-benar bersih.
k. Menyangrai konsentrat sampai kering lalu konsentrat di timbang.
l. Melakukan conning quartering dan perhitungan untuk menghitung nilai
recovery.

Kelompok VI

Anda mungkin juga menyukai