Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“TUBERCULOSIS (TBC)”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan beresiko tinggi

Disusun oleh :

Anas Nasrullah
C.0105.16.003
Eva Yulia S
C.0105.16.012
Rizal Fadilah
C.0105.16.035
Sandi Rusmawan
C.0105.16.036
Yuli Yani
C.0105.16.045
Zahra NurAzmi
C.0105.16.047

PENDIDIKAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

TAHUN 2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC)

Masalah : Tuberculosis (TBC)


Mata Ajaran : Keperawatan beresiko tinggi
PokokBahasan : Pencegahan dan penularan TBC
Sub PokokBahasan :
 Pengertian TBC
 penyebab penyakit Tuberkulosis (TBC).
 cara penularan penyakit Tuberkulosis (TBC).
 cara pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC).

Sasaran : Dewasa (masyarakat yang menderita penyakit tuberculosis)


Hari/tanggal :
Waktu : 30 Menit
Tempat : Kp.cirendeu rt05/rw10 kelurahan leuwi gajah kec.cimahi selatan kbb

A. Tujuan
1. TujuanPembelajaranUmum
Setelah di lakukan penyuluhan, di harapkan sasaran mampu memahami apa
Pencegahan dan penularan TBC

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah di beri penyuluhan selama 30 menit, di harapkan klien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan Pengertian TBC
b. Menyebutkan penyebab penyakit Tuberkulosis (TBC)
c. Menyebutkan cara penularan penyakit Tuberkulosis (TBC)
d. Menyebutkan cara pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC).
B. Materi
(Terlampir)
C. MetodePenyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Evaluasi

D. Strategipenyuluhan
Langkah-
No Waktu kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
langkah
1 Pendahuluan 10menit Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Menjawab
Menjelaskan maksud dan pertanyaan
tujuan
2 Penyajian 20menit  Menyebutkan Mendengarkan
pengertian TBC dengan seksama
 Menyebutkan
penyebab TBC
 Menyebutkan cara
penularan penyakit
Tuberkulosis
(TBC)
 Menyebutkan cara
pencegahan
penyakit
Tuberkulosis
(TBC)

3 Evaluasi 15menit Tanya jawab Partisipasi aktif


menanyakan kembali
4 Penutup 5menit Meminta / memberi kesan menjawab salam
pesan
memberi salam penutup

E. Media
 Leaflet
 Presentasi power point
 Poster
F. Evaluasi
 Apa pengertian TBC
 Apa penyebab penyakit Tuberkulosis (TBC)
 Bagaimana cara penularan penyakit Tuberkulosis (TBC)
 Bagaimana cara pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC)

G. Sumber
 Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
 Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
 http://tuberkulosis.org/ (17 : 00, 10 Desember 2014)
 http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html (16 : 56, 10
Desember 2014)
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh yang lain.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru (IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk batang mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam
(BTA)
B. Penyebab
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk
batang dan Tahan asam ( Price, 1997 ). Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis
bentuk batang panjang 1 – 4 /m. Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain
yang memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.
Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis).
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC
cepat mati terhadap sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa
jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant,
tertidur lama selama beberapa tahun. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA
positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut
terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia
melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya,
melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas, atau penyebaran
langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasl pemeriksaan
dahak negative (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
C. Klasifikasi
Menurut DepKes (2003), klasifikasi TB Paru dibedakan atas :
a. Berdasarkan organ yang terinveksi
TBC paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk
pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi
menjadi 2, yaitu :
 TB Paru BTA Positif, disebut TB Paru BTA (+) apabila sekurang-
kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu) hasilnya
positif, atau 1 spesimen dahak SPS positif disertai dengan pemeriksaan
radiologi paru menunjukkann gambaran TB aktif
 TB Paru BTA Negatif , apabila dalam 3 pemeriksaan specimen dahak SPS
BTA negatif dan pemeriksaan rasiologi dada menunjukkan gambaran TB
aktif. TB Paru dengan BGA (-) dan gambaran radioogi positif dibagi
berdasarkan tingkat keparahan, bila menunjukkan keparahan yakni
kerusakan luas dianggap berat
b. TB ekstra paru yaitu tuberculosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,
misalnya pleura, selapu otak, selapu jantung (pericardium), kelenjar limfe, tulang
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing dan alat kelamin. TBC ekstra paru
dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu :
 TBC ekstra paru ringan yang menyerang kelenjar limfe, pleura, tulang
(kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal
 TBC ekstra paru berat seperti meningitis, pericarditis, peritonitis, Tb
tulang belakang, Tb saluran kencing dan alat kelamin.
D. Tanda dan gejala
a. Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
sputum, malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah. ( Mansjoer,
1999)
b. Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93)
c. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
d. Demam : subfebril menyerupai influenza.
e. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½
bagian paru-paru.
f. Nyeri dada
g. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat
malam.
E. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien penyakit TBC apabila tidak ditangani dengan
benar akan menimbulkan komplikasi, diantaranya yaitu :
a. Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura , empiema, faringitis
b. Komplikasi lanjut :
 Obstruksi jalan napas, seperti SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberculosis)
 Kerusakan parenkim berat, seperti SOPT atau Fibrosis paru Cor pulmonal,
amilosis, karsinoma paru, ARDS.
F. Cara penularan
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan
pasien TBC, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
G. Pencegahan
a. Untuk penderita :
 Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
 Menutup mulut ketika batuk atau bersin
 Tidak meludah di sembarang tempat
 Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang
sudah ada karbol/lisol

b. Untuk keluarga :
 Jemur kasur seminggu sekali
 Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
c. Pencegahan lain :
 Imunisasi BCG pada bayi
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
H. Daftar pustaka
 Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
 Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
 http://tuberkulosis.org/ (17 : 00, 10 Desember 2014)
 http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html (16 : 56, 10
Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai