I
I
Modul 1.
Penjelasan :
1. TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET Teori ini mengatakan bahwa “Jika kita akan
memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus
memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.” Dengan teori belajar
yang disebut Teori Perkembangan Mental Anak (Mental atau Intelektual dan
Kognitif) atau ada pula yang menyebutnya Teori Tingkat Perkembangan Berfikir
Anak telah membagi tahapan kemampuan berfikir anak menjadi empat tahapan
yaitu :
a. Tahap Sensori Motor (Sensory Motoric Stage) Tahap ini diperoleh melalui
perbuatan fisik (gerakan anggotatubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Pada
mulanya pengalamanitu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek itu
ada bilaada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai
berusahauntuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghilang
daripandangannya, asal perpindahan terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulaimencari
objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihatperpindahannya. Objek mulai
terpisah dari dirinya dan bersamaandengan itu konsep objek dalam struktur
kognitifnya mulai matang. Iamulai mampu untuk melambangkan objek fisik ke
dalam simbolmisalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan.
b. Tahap Pra Operasi (Pre Operational Stage) Tahap ini adalah tahap persiapan
untuk pengorganisasian operasikonkrit. Istilah operasi yang digunakan oleh
Piaget di sini adalahberupa tindakan-tindakan kognitif, seperti
mengklasifikasikansekelompok objek (classifying), menata letak benda-benda
menuruturutan tertentu (seriation), dan membilang (counting). Pada tahap
inipemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkritdaripada
pemikiran logis, sehingga jika ia melihat obyek-obyek yangkelihatannya berbeda,
maka ia mengatakannya berbeda pula.a.b.
Dari contoh-contoh di atas, tampak bahwa anak masih berada padatahap pra
operasional belum memahami konsep kekekalan(conservation), yaitu kekekalan
banyak, kekekalan materi, kekekalanvolum, kekekalan panjang, dan kekekalan
luas dan belum memahamioperasi yang sifatnya reversible belum dapat
memikirkan dua aspek ataulebih secara bersamaan, belum memahami operasi
transformasi (Piaget,1972 : 39)
c. Tahap Operasi Konkrit (Concrete OperationStage) Anak-anak yang berada pada
tahap ini umumnya sudah berada diSekolah Dasar, sehingga sudah semestinya
guru-guru SD. mengetahuibenar kondisi anak pada tahap ini dan kemampuan
apa yang belumdimilikinya. Umumnya anak-anak pada tahap ini telah
memahamioperasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan
initerwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan
untukmengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari
sudutpandang yang berbeda secara objektif, dan mampu berfikir reversible.
d. Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage) Pada tahap ini Anak sudah
mulai mampu berpikir secara abstrak,dia dapat menyusun hipotesis dari hal-hal
yang abstrak menjadi duniareal, dan tidak terlalu bergantung pada benda-benda
kongkrit. Piagetmenekankan bahwa proses belajar merupakan suatu proses
asimilasidan akomodasi informasi ke dalam struktur mental. Asimilasi
adalahproses terpadunya informasi dan pengalaman baru ke dalam
strukturmental. Akomodasi adalah hasil perubahan pikiran sebagai suatuakibat
adanya informasi dan pengalaman baru.Contoh : Dalam operasi penjumlahan,
anak memahami 5 + 3 = 8 denganmemanipulasi benda-benda kongkret yang
telah dia kenal. Misalnyadia mempunyai 5 buah jeruk, kakaknya memberikan 3
buah jeruk lagikepada dia. Dia kumpulkan jeruk-jeruk tersebut kemudian
membilangbanyaknya buah jeruk yang dia miliki saat ini. Dengan
pengetahuandan pengalaman yang telah dimiliki, dia mampu menyatakan
bahwasekarang jeruknya ada 8 buah.
Sekarang dia dapat memisahkan antara konsepbanyaknya jeruk, yaitu 8 buah,
yang terdapat pada suatukumpulan dengan cara-cara jeruk tadi ditata atau
diatur,yaitu 5 buah dan 3 buah. Oleh sebab itu, sekarang diadapat
mengkonstruksikan bahwa 8 sama dengan 5 + 3.Dengan perkataan lain, anak
pada tahap operasi kongkretsebagai dasar untuk berpikir abstrak.
a. Pendekatan Lingkungan
b. Sain – Linkugan – Teknologi – Masyarakat
c. Pendekatan Faktual
d. Pendekatan Konseptual
e. Pemecahan masalah
f. Pendekatan Nilai
g. Pendekatan Inquiri
h. Pendekatan Ketrampilan proses
i. Pendekatan Sejarah
Penjelasan :
a. Pendekatan Lingkungan adalah pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan
dan memperlakukan lingkungan sebagai sarana dan fasilitas siswa untuk
mengembangkan pemehaman siswa terhadap materi pembelajaran
b. Pendekatan Sain – Linkugan – Teknologi – Masyarakat adalah merupakan cara
pandang siswa bahwa belajar, menyusun pengetahuan, melalui intraksi pribadi
antara pengalaman dengan schemata pengetahuannya untuk memahami tentang
aspek sain, teknologi, lingkungan, dan masyarakatyang berguna bagi
perkembangan kognitif peserta didik.
c. Pendekatan Faktual adalahpendekata yang dilakukan dengan menghubungkan
pembelajaran dengan keadaan yang sebenarnya (fakta) yang telah dihasilkan oleh
produk pembelajaran tersebut
d. Pendekatan Konseptual adalah pendekatan Pembelajaran dengan memahami suatu
konsep yang berupa objek yang konkrit, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan
melakukan manipulasi atau pemerosesan pendapat secara mental.
e. Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang dilakukan dengan
mengindentifikasi suatu masalah dalam pembelajaran dan guru membimbing siswa
untuk memecahkan masalah dengan berbagai ketrampilan dan kreatifitas masing-
masing peserta didik.
f. Pendekatan Nilai adalah pendekatan dengan menggunakan pandangan suatu nilai
yang diharapkan dapat memahami dan menerapkan prilaku tentang nilai yang
menyangkut dengan kehidupan dan alam sekitar.
g. Pendekanatn Inkuiri adalah pendekatan yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa,
melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan kognitif tingkat
tinggi dalam mengembangkan keterampilan proses pembelajaran IPA
h. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dengan mengobservasi,
mengukur, menentukan variable, memformulasi hipotesis, menyampaikan hasil
pengamatan dan menyimpulkan serta melakukan percobaan/Penelitian
i. Pendekatan sejarah adalah dengan menyajikan hasil penemuan dari para ilmuan
yang berhubungan dengan dengan pembelajaran IPA dengan membaca buku teks
atau menjelaskan.