Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH OLAHRAGA

Tentang Tolak Peluru


Dan Lompat Jauh

Nama:Nasyihat Haulla As’Syafah


Kelas:VIII-3

SMP 1 KOTA BIMA


TAHUN AJARAN 2016/2017
TOLAK PELURU
A.Pengertian
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong
suatu alat bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari
logam,yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai
jarak sejauh jauhnya.
B.Teknik Dasar
1.Teknik memegang peluru
Ada 3 teknik memegang peluru:
·Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan
berada disamping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
· Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.Jari-jari agak rapat, ibu
jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
·Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap
jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking
berada di belakang peluru.Cocok untuk orang yang tangannya pendek
dan jari-jarinya kecil. Tidakcocok untuk anak anak dibawah 9thn.

2.Teknik meletakkan peluru pada bahu


Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada
bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang
peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping
kiri badan.
3.Teknik menolak peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain.
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan
cara yang benar. Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap
berdiri agak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang
peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke
depan.
4.Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang
lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris
dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki
kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin
condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.
Lengan kiri masih pada sikap semula.
5.Cara menolakkan peluru
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti
dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan pada
peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
6.Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar
kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan,
kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk
memelihara keseimbangan.
C.Hal yang harus diperhatikan
Ketentuan diskualifikasi:
· Menyentuh balok batas sebelah atas
· Menyentuh tanah di luar lingkaran
· Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
· Dipangil selama 3 menit belum menolak
· Peluru di taruh di belakang kepala
· Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
· Menginjak garis lingkar lapangan
· Keluar lewat depan garis lingkar
· Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
· Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
· Menggunakan dopping
Hal yang disarankan:

·Bawalah tungkai kiri merendah


·Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai
kiri memimpin di belakang
·Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah
bergerak
· Hasilkan rangkaian pada tungkai KIRI
· Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
· Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama
mungkin
· Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
· Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Hal yang harus dihindari:


·Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permainan
· Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
· Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
· Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
· Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
· Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
· Terlalu awal membuka badan
· Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
D.Peralatan
· Rol Meter
· Bendera Kecil
· Kapur / Tali Rafia
· Peluru
· Untuk senior putra = 7.257 kg
· Untuk senior putri = 4 kg
· Untuk junior putra = 5 kg
· Untuk junior putri = 3 kg
E.Juri
Juri Tolak Peluru

Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk memutuskan


pemenangnya. Kemampuan wasit harus meyakinkan, serta
penguasaan peraturan perlombaan dan pertandingan akan menunjang
kelancaran jalannya perlombaan dalam tolak peluru. Wasit atau juri
dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3 orang, yaitu juri 1, juri 2,
dan juri 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-
beda. Berikut tugas dan wewenang setiap juri

a) Juri 1
Mengawasi tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada sisi dekat
dengannya. Juri 1 juga bertugas memanggil peserta dan mengukur
hasilnya.
b) Juri 2
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian atas papan
penahan dan lingkaran-lempar pada sisi papan penahan. Juri 2
memegang bendera untuk memutuskan bahwa lemparan tersebut sah
atau tidak.
c) Juri 3
Bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia akan
menancapkan paku atau bendera kecil tempat peluru tersebut jatuh.
Bagi peserta yang menggunakan tangan kidal, tentu wasit harus
berubah menyesuaikan posisinya.

F. Lapangan
·Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain
yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai
6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
· Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat
atau kayu.
· Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
· Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan
tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
· Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal
9,8-10,2 cm.
LOMPAT JAUH
A. Pengertian Lompat Jauh
Sebelum mengartikan lompat jauh, kita perlu pahami terlebih dahulu
perbedaan antara “Lompat” dengan “Loncat”. Perbedaannya itu
terletak pada tumpuannya, dalam hal ini tumpuan kaki seseorang jika
melakukan kedua gerakan tersebut. “Loncat” menggunakan 2 (dua)
tumpuan Kaki, sedangkan “Lompat” hanya menggunakan satu
Tumpuan kaki. Nah selanjutnya kita beralih ke pengertian dari lompat
jauh!Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang
olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan
dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh
adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa
titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada
satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan
tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak
lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat..
B. Fase & Teknik Lompat Jauh
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolak
an, melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang
membedakan antara gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada
saat melayang diudara. Uraian mengenai keempat fase dan teknik
gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:
1. Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang
setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Latihan
kecepatan awalan dapat dilakukan dengan latihan-latihan sprint 10 -
20 meter yang di lakukan berulang-ulang. Panjang langkah, jumlah
langkah, dan kecepatan berlari dalam mengambil awalan harus selalu
sama. Menjelang tiga sampai empat langkah sebelum balok tumpu,
seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapat melakukan
tumpuan dengan kuat. Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak
kurang dari 45 meter.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai
berikut:
1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit
sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
3) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-
ancang.

2.Tumpuan atau tolakan


Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil
lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu
condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan
harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak
goyang.
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi
lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun
digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan
menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1) Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2) Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktu
melakukan tolakan.
3) Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4) Sudut tolakan 45 derajat.

3.Melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan
dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan
kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini
terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap
jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut
setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian
sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua,
Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu
menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak
kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil
pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan
direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar
tetap terpelihara hingga mendarat.

4.Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu
diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara
bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan
tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si
pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat,
kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki
menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan
kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan
lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat.
Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.

C. Macam-macam Gaya Lompat Jauh


Dalam olahraga lompat jauh terdapat tiga jenis gaya, yaitu;
GAYA JONGKOK, GAYA MENGGANTUNG, dan GAYA
BERJALAN DI UDARA. Yang membedakan ketiga gaya ini adalah
tekhnik gerakannya terutama pada saat melayang.
1. Gambar Lompat Jauh Gaya Jongkok
2. Gambar Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara (walking in the air)

3. Gambar Lompat Jauh Gaya Menggantung (schnepper)

D. Gambar Lapangan Lompat Jauh

Anda mungkin juga menyukai