By Budi Wahyono On 7:23 PM
Pada kesempatan kali ini, pendidikanekonomi.com akan membahas tentang contoh soal yang
pernah digunakan dalam OSN Ekonomi SMA tingkat Kabupaten/Kota. Inisiatif untuk membuat
artikel ini adalah karena seringkali kita menemui contoh soal OSN dan kunci jawabnya, namun
tidak tahu langkah-langkah penyelesaiannya.
Harapan kami adalah dengan adanya artikel semacam ini nanti bisa membantu adik-adik SMA
khususnya maupun bagi guru pembimbing OSN Ekonomi SMA untuk persiapan menghadapi
OSN Ekonomi tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi dan Nasional.
Pada artikel pertama ini, kami akan membahas satu contoh soal yang pernah digunakan dalam
OSN Ekonomi SMA tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2016 yang lalu. Adapun soalnya adalah
sebagai berikut:
Pada saat Anita belum memiliki pekerjaan, ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp1.000.000,00
untuk memenuhi kebutuhannya selama satu bulan. Setelah Anita bekerja dan memperoleh
penghasilan sebesar Rp5.000.000,00 ia dapat menabung sebesar Rp400.000,00. Berdasarkan
data tersebtu maka fungsi konsumsi Anita dapat dinyatakan dengan …
A. C = 1.000.000 + 0,72 Y
B. C = - 1.000.000 + 0,28 Y
C. C = 1.000.000 + 0,28 Y
D. C = - 1.000.000 + 0,72 Y
E. C = 1.000.000 – 0,72 Y
Pertama-tama kita tetukan variabel apa saja yang tertera dalam soal, yaitu:
Diketahui:
C0 = 1.000.000
Y0 = 0
Y1 = 5.000.000
S1 = 400.000
Langkah selanjutnya adalah mencari besarnya konsumsi setelah Anita mempunyai penghasilan
(C1) yaitu dari Y1 – S1 = 5.000.000 – 400.000 = 4.600.000
Setelah besarnya MPC diketahui, maka kita bisa menentukan formula atau fungsi konsumsi
Anita, yaitu C = C0 + MPC Y --> C = 1.000.000 + 0,72 Y (A).
Perlu diingat bahwa nilai C0 dan MPC dalam fungsi konsumsi “SELALU POSITIF” sehingga
pilihan jawaban E yaitu C = 1.000.000 – 0,72 Y sudah pasti salah.
Bagian 2
By Budi Wahyono On 7:28 PM
Melanjutkan pembahasan tentang soal dan pembahasan OSN Ekonomi SMA tingkat
Kabupaten/Kota, pada kesempatan ini kami akan menampilkan contoh soal OSN Ekonomi SMA
tingkat Kabupaten/Kota tahun 2014. Adapun contoh soalnya adalah sebagai berikut:
Soal
Pada tingkat pendapatan Rp500.000,00 besarnya konsumsi Rp400.000,00, sedangkan pada
tingkat pendapatan Rp1.000.000,00 besarnya konsumsi Rp600.000,00. Besarnya hasrat untuk
menabung marginal adalah ....
a. 0,60
b. 0,50
c. 0,40
d. 0,25
e. 0,15
Jawaban
Jawaban dari soal di atas adalah 0,6 (a)
Adapun langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
Diketahui:
Y1 = Rp500.000,00
Y2 = Rp1.000.000,00
C1 = Rp400.000,00
C2 = Rp600.000,00
Ditanya:
Besarnya MPS (marginal propensity to save) atau hasrat menabung marjinal = … ?
Jawab:
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari besarnya hasrat menkonsumsi marjinal
atau marginal propensity to consume (MPC) dengan rumus berikut ini:
Setelah nilai MPC diketahui, langkah berikutnya baru kita bisa mencari besarnya nilai MPS, yaitu
1 – MPC = 1 – 0,4 = 0,6
Tambahan Pembahasan:
Dari pembahasan jawaban atas soal OSN Ekonomi SMA tahun 2014 di atas, kita dapat
mengetahui bahwa formula untuk mencari MPC adalah
Formula untuk mencari MPS hampir sama dengan formula MPC, yang membedakan adalah jika
pada MPC kita harus mengetahui selisih konsumsi, sedangkan dalam MPS kita harus mengetahui
besarnya selisih saving (tabungan) seseorang. Adapun formula untuk mencari MPS adalah
sebagai berikut:
Selain itu, kita juga bisa mengetahui bahwa MPC + MPS = 1; sehingga kita bisa menentukan
besarnya MPS dari MPC atau sebaliknya.
Pada kesempatan ini atau pada bagian 3 ini kami akan menampilkan contoh soal OSN Ekonomi
SMA tingkat Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan materi elastisitas permintaan.
Adapun contoh soal elastisitas permintaannya kami ambilkan dari salah satu soal OSN Ekonomi
SMA tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2007. Meskipun tahun 2007 tergolong sudah cukup
lama, tetapi esensi materi elastisitas permintaannya masih berlaku sampai saat ini.
Soal
Data demand of apple fruit in the hypermarket is at the following:
Rp5.000.000,00 50 ton
Rp6.000.000,00 40 ton
Pursuant of the table above, hence the demand of elasticity coefficient is....a.
0,04 b. 0,10 c. 0,40d. 1,00e. 1,10
Jawaban
Jawaban dari soal di atas adalah 1,00 (d). Sudah tahu bagaimana cara mendapatkannya?? Mari
kita bahas…
Diketahui:
P1 = Rp5.000.000,00
P2 = Rp6.000.000,00
Q1 = 50 ton
Q2 = 40 ton
Ditanya:
Jawab:
Berdasarkan perhitungan di atas, jelaslah bahwa nilai koefisien permintaan yang ditanyakan pada
soal di atas adalah 1,00 atau pada pilihan jawaban (d).
Bagian 4
By Budi Wahyono On 6:57 PM
Pembahasan latihan soal OSN Ekonomi SMA kali ini berkaitan dengan materi pasar persaingan
sempurna. Adapun contoh soalnya kami ambilkan dari salah satu soal OSN Ekonomi SMA
tingkat Kabupaten/Kota tahun 2012 Paket 2.
Berikut contoh soal OSN Ekonomi SMA yang akan kita bahas dalam artikel ini:
Soal
Bila perusahaan menambah produksi barang dari 200 unit menjadi 210 unit menyebabkan
penerimaan totalnya bertambah dari Rp1.000.000,00 menjadi Rp1.500.000,00 sedangkan biaya
total bertambah dari Rp600.000,00 menjadi Rp630.000,00, maka perusahaan akan …
a. menambah output, karena pada saat itu MR > MC
Ditanya:
Apa yang akan dilakukan oleh perusahaan ketika kondisinya seperti itu?
Jawab:
Langkah awal kita melihat pilihan jawaban yang disediakan, nampak bahwa pilihan jawabannya
berhubungan dengan besarnya nilai Marginal Revenue (MR) dan Marginal Cost (MC), sehingga
langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari besarnya MR dan MC tersebut.
Ketentuannya adalah apabila MR > MC maka perusahaan akan menambah produksi, sebaliknya
apabila MR < MC maka perusahaan akan mengurangi produksi. Perusahaan seharusnya berhenti
memproduksi barang ketika keuntungannya maksimum, yaitu ketika MR = MC.
Setelah kita mengetahui ketentuan di atas, langkah berikutnya adalah mencari besarnya nilai MR
dan MC. MR merupakan tambahan keuntungan ketika perusahaan menambah 1 unit produksi.
Dalam soal di atas, diketahui perusahaan menambah 10 unit produksi, sehingga keuntungannya
bertambah Rp500.000,00 (Rp1.500.000,00 – Rp1.000.000,00). Untuk menentukan besarnya MR
maka kita harus membagi Rp500.000,00 dengan 10 yaitu Rp50.000,00.
Setelah mengetahui besarnya nilai MR, selanjutnya kita harus mencari besarnya nilai MC, yaitu
dengan cara membagi Rp30.000,00 (Rp630.000,00 – Rp600.000,00) dengan 10 unit, yaitu
Rp3.000,00.
Sekarang, kita sudah mengetahui besarnya MR dan MC, yaitu Rp50.000,00 (MR) dan
Rp3.000,00 (MC). Jelaslah bahwa nilai MR > MC sehingga perusahaan akan menambah
produksinya sampai titik MR = MC.
Kami akan mengambil 2 soal yang berkaitan dengan materi Permintaan dan Penawaran.
Kami akan membahas satu per satu, tiap satu soal langsung diikuti dengan pembahasannya.
Adapun 2 soal tersebut adalah sebagai berikut:
Soal Pertama
Pembahasan
Pertanyaan pertama tersebut di atas membahas tentang kurva permintaan, lebih jelas lagi
tentang pergeseran kurva permintaan. Inti pertanyaan di atas adalah apa yang menyebabkan
peningkatan harga dari P0 ke P1?
Kata kunci dari soal di atas terletak pada pergeseran kurva permintaan dari D1 ke D2
(bergeser ke kanan) yang pada akhirnya menyebabkan harga meningkat dari P0 ke P1. Kita
tahu bahwa pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah 1)
Pendapatan, 2) Harga barang terkait, 3) Selera, 4) Ekspektasi, dan 5) Jumlah Pembeli.
Dari beberapa faktor tersebut yang masuk dalam pilihan jawaban adalah pendapatan
(consumer income). Jika pendapatan konsumen meningkat (cetertis paribus) maka akan
menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan. Dengan demikian, jawaban dari soal di
atas adalah (B) Increasing in Consumer’s Income (meningkatnya pendapatan konsumen).
Soal Kedua
The supply and demand of textile materials at Surabaya Show in the function below:
Qd = 180-20P
Qs = -20 + 5P
Based on those two functions, the equilibrium price of textile material in Surabaya is ....
A. 3
B. 5
C. 7
D. 8
E. 10
Pembahasan
Soal kedua berbicara mengenai fungsi permintaan dan penawaran. Inti soalnya adalah harga
keseimbangan dari fungsi permintaan dan fungsi penawaran tersebut. Harga dilambangkan
dengan huruf P, sehingga kita akan mencari besarnya nilai P dari persamaan/formula tersebut.
Demikian pembahasan mengenai contoh Soal OSN Ekonomi SMA tingkat Kabupaten/Kota
dan Pembahasannya Bagian 7. Semoga bisa bermanfaat, khususnya bagi siswa atau guru
yang sedang membimbing siswa untuk persiapan olimpiade. Tunggu artikel
pendidikanekonomi.com di bagian-bagian selanjutnya.
Pada artikel bagian 6 ini kita akan membahas beberapa contoh soal OSN Ekonomi SMA dalam
Bahasa Inggris. Beberapa contoh soal tersebut kami ambilkan dari “Soal Seleksi Olimpiade Sains
Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Ekonomi”.
Kami langsung mengambil 4 soal pertama yang disajikan dalam Bahasa Inggris. Kami akan
membahas satu per satu, tiap satu soal langsung diikuti dengan pembahasannya. Baik, empat soal
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Soal Pertama
Fundamental economic problems basically arise from …
E. Differences of resources
Pembahasan
Pertanyaan pertama tersebut berkaitan dengan permasalahan pokok ekonomi. Ditanyakan dalam
soal bahwa permasalahan pokok ekonomi muncul akibat …? Jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah karena adanya kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas, namun alat
pemuas kebutuhannya (sumber dayanya) yang terbatas. Sehingga jawaban yang tepat adalah
pilihan (D) Our want exceed our scare resources.
Soal Kedua
In what kind of economy does the government make all decisions?
A. Mixed economy
B. Centrally planed
C. Socialist
D. Free enterprise
E. Traditional
Pembahasan
Soal kedua berbicara mengenai sistem perekonomian. Pertanyaan yang disampaikan adalah
dalam sistem ekonomi apa, pemerintah membuat/menguasai semua keputusan/kebijakan?
Jawabannya sudah jelas adalah sistem ekonomi komando, atau disebut juga (B) Centrally planed.
Soal Ketiga
What best describes the role of the government in a free market system?
B. Decide what companies will be formed and then allow the managers to run them
C. Allow the individual to operate their businesses in ways they think will maximize their profits
D. Control businesses activities
Pembahasan
Soal ketiga masih seputar sistem perekonomian seperti halnya pada soal kedua. Namun, dalam
soal ketiga ini yang ditanyakan adalah wujud peran pemerintah dalam sistem perekonomian
bebas/liberal. Jawabannya adalah membiarkan setiap individu mengelola usahanya, agar individu
tersebut mampu memaksimalkan keuntungannya sendiri atau (C) Allow the individual to operate
their businesses in ways they think will maximize their profits.
Soal Keempat
The negative slope of the production possibility curve illustrates that …
B. When resources are fully employed, an economy can produce more of one thing only by
producing less of something else
Pembahasan
Soal keempat ini membahas tentang kurva kemungkinan produksi (production possibility
curve). Production possibility curve merupakan “a graph that shows the combinations of output
that the economy can possibly produce given the available factors of production and the
available production technology” (Mankiw, 2012).
Production possibility curve menunjukkan jumlah maksimum produksi yang dapat dicapai suatu
perekonomian, dengan pengetahuan teknologi & jumlah input yang tersedia. Production
possibility curve merupakan grafik yang memperlihatkan semua kombinasi barang dan jasa yang
bisa diproduksi dengan memakai sumber daya masyarakat secara efisien.
Demikian pembahasan mengenai contoh Soal OSN Ekonomi SMA tingkat Kabupaten/Kota dan
Pembahasannya Bagian 6. Tunggu artikel kami di bagian-bagian selanjutnya.
Artikel Terkait:
Mikro Ekonomi
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas beberapa soal OSN Ekonomi SMA tahun 2010
tentang materi Permintaan dan Penawaran. Di artikel bagian 8 ini kita akan membahas soal
OSN Ekonomi SMA tahun 2015 yang berkaitan dengan materi fungsi produksi.
Kami mengambil soal OSN Ekonomi SMA tahun 2015 tepatnya pada nomor 13. Adapun soal
yang akan kita bahas adalah sebagai berikut:
Soal
Penerimaan total bu Susi sebagai seorang produsen kue ditunjukkan oleh persamaan TR =
2.000Q - 8Q2 dan biaya total ditunjukkan oleh persamaan TC = 10.000 + 400Q, maka
perusahaan bu Susi akan memperoleh …
A. laba maksimum 75.000
B. rugi minimum 70.000
C. laba maksimum 70.000
D. rugi minimum 150.000
E. labamaksimum 150.000
Pembahasan
Diketahui:
TR = 2.000Q - 8Q2
TC = 10.000 + 400Q
Ditanya:
Laba/Rugi Maksimum/Minimum?
Jawab:
Yang perlu kita perhatikan adalah pilihan jawaban yang disediakan, apakah laba/rugi? Dan
ada keterangan maksimum/minimum. Ketika kita mengetahui maksimum/minimum maka
syarat yang harus dipenuhi adalah MR = MC.
Ketika MR = MC maka sebuah perusahaan akan memperoleh dua kemungkinan, yaitu jika
perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut adalah keuntungan
maksimum, tetapi sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian maka kerugian
tersebut adalah kerugian minimum.
MR dapat kita peroleh dari turunan pertama fungsi Total Revenue (TR), sedangkan MC kita
peroleh dari turunan pertama Total Cost (TC). Sehingga kita akan memperoleh nilai MR dan
MC.
MR = 2.000 – 16Q
MC = 400
MR = MC
2.000 – 16Q = 400
16Q = 1.600
Q = 100
Setelah nilai Q atau jumlah produk yang dihasilkan diketahui, yaitu 100 unit, kita masukkan
nilai Q tersebut ke dalam persamaan TR dan TC seperti berikut ini:
TR = 2.000Q - 8Q2
TR = (2.000 x 100) – 8 x (100)2
TR = 200.000 – 80.000
TR = 120.000
TC = 10.000 + 400Q
TC = 10.000 + (400 x 100)
TC = 10.000 + 40.000
TC = 50.000
Langkah selanjutnya setelah nilai TR dan TC diketahui adalah menghitung selisih TR dan TC
untuk mengetahui apakah Bu Susi mengalami laba atau rugi.
Laba/Rugi = TR – TC
Laba/Rugi = 120.000 – 50.000 = 70.000
Karena nilainya positif, maka Bu Susi akan mendapatkan keuntungan maksimum 70.000,
sehingga jawaban yang tepat untuk soal di atas adalah laba maksimum 70.000 (C).
Demikian sekilas pembahasan soal OSN Ekonomi tahun 2015 khususnya pada materi fungsi
produksi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Tunggu artikel-artikel kami selanjutnya.
Salam pendidikanekonomi.com.