EKONOMI
Disusun Oleh:
Rekaman tersebut berisi penjelasan materi dan pembahasan soal-soal sesuai silabus KSN-K Ekonomi
SMA. Sangat cocok untuk kamu yang sedang mempersiapkan diri mengikuti KSN maupun
lomba/kompetisi/olimpiade lainnya! Juga cocok untuk Bapak/Ibu guru yang ingin membina siswa-
siswinya mengikuti ajang KSN Ekonomi.
Kami menyadari bahwa tidak semua siswa bisa belajar secara otodidak. Selain itu, dengan memiliki
akses rekaman ini, kamu bisa menonton ulang video pembelajaran jika kamu merasa kurang paham
pada penjelasan pertama.
Apa saja cakupan materi yang dibahas dalam Olympia Gold TV Ekonomi?
Berikut adalah judul lengkap semua video di Olympia Gold TV Ekonomi yang telah disusun secara
berurutan dan diberikan nomor serta judul video untuk memudahkan penonton. Mantap!
Hanya member yang akan diberikan akses untuk menonton video. Jadi jika kamu bukan member,
meskipun kamu follow akun IG @olympiagold_ekonomi, TIDAK AKAN dikonfirmasi oleh admin.
1
Daftar Isi
Mekanisme Pasar
M A. Permintaan 9
e B. Faktor Penentu Permintaan 11
k
a C. Penawaran 13
n D. Faktor Penentu Penawaran 14
i
s E. Excess and Shortages 16
m Contoh Soal 17
e
ELASTISITAS 18
P A. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan 18
a
s B. Menghitung Elastisitas Permintaan 19
a C. Jenis Kurva Elastisitas Permintaan 19
r
D. Meningkatkan Total Revenue 22
4 E. Income Elasticity of Demand (Elastisitas Pendapatan) 22
Contoh Soal 23
C
o TEORI PERILAKU KONSUMEN 24
n A. Teori Perilaku Konsumen 24
t
o B. Keseimbangan Konsumen 27
h Contoh Soal 31
S TEORI PRODUKSI 32
o A. Teori Produsen 32
a
l B. Model Produksi Satu Faktor Produksi Variabel (Jangka Pendek) 32
C. Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel 34
7
Contoh Soal 37
M A. Jenis-Jenis Biaya 39
E Contoh Soal 42
K
A Memaksimumkan Laba 43
N A. Pengertian Laba atau Profit 43
I
S B. Pendekatan Totalitas 44
M
C. Pendekatan Marjinal 45
E
Contoh Soal 47
P
BENTUK – BENTUK PASAR 48
A
S A. Pasar A. Pasar persaingan Sempurna 48
A
R B. Pasar Monopoli 49
C. Pasar Monopolistik 52
2
D . Intermezzo 56
.
B. Produk Domestik Bruto (PDB) 56
P C. PDB Metode Penerimaan dan PDB Metode Pengeluaran 58
a
D. Komponen Pendapatan Nasional 59
s
a E. Pendapatan Per Kapita 60
r
F. PDB Nominal dan PDB Riil 60
O Contoh Soal 64
l
i FUNGSI TABUNGAN, KONSUMSI, DAN INVESTASI 66
g A. Intermezzo 66
o
p B. Fungsi Konsumsi 66
o C. Fungsi Tabungan 69
l
i D. Fungsi Investasi 70
Contoh Soal 72
5
3 Pertumbuhan Ekonomi 74
B. Faktor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi 75
C C. Teori Pertumbuhan Ekonomi 76
o
n D. Inflasi 76
t E. Pengangguran 80
o
h F. Hubungan Inflasi dengan Pengangguran : Kurva Philips 81
PERPAJAKAN 85
S
o A. Fungsi Pajak serta Hubungannya dengan APBN 85
a B. PUNGUTAN RESMI SELAIN PAJAK 86
l
Contoh Soal 95
5
KEBIJKKEBIJAKAN MAKROEKONOMI 96
5
A. Kebijakan Moneter 96
A B. Kebijakan Fiskal 97
3
BAB I
Mekanisme Pasar
Tahukah kamu? Setiap subjek atau bidang ilmu memiliki terminologi dan fokus
pembelajaran masing-masing. Matematika berfokus pada integral, diferensial,
persamaan vektor, axioma dan beragam bentuk persamaan. Psikologi mempelajari
tentang ego, identitas, dan disonansi kognitif. Lalu, apa yang dipelajari dalam ilmu
ekonomi? Segala sesuatu yang muncul akibat keterbatasan suatu barang dan
kemampuan sehingga memunculkan beragam alternatif.
KATA KUNCI
B. Ekonomi
Fakta yang sangat fundamental hidup di sekeliling kita : we want more than we
can get. Kita menginginkan sesuatu melebihi dari apa yang bisa kita dapatkan. Ya,
ketidakmampuan kita untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan inilah yang
disebut kelangkaan atau scarcity. Segala sesuatu yang kita inginkan dibatasi oleh
kemampuan kita. Apa yang kita inginkan dibatasi dengan pendapatan kita serta harga
yang harus kita bayarkan.
Karena kita tidak bisa mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan, kita
harus menentukan pilihan. Kamu memiliki uang sebesar 10 juta, kamu menginginkan
laptop dan smartphone keluaran terbaru, tetapi dengan uang 10 juta kamu tidak bisa
membeli keduanya. Keterbatasan inilah yang memaksa kita harus menentukan pilihan
mau membeli laptop atau smartphone. Pilihan kita haruslah konsisten dengan pilihan
orang lain, misalkan kita memilih untuk membeli laptop, maka harus ada orang yang
mmemilih untuk menjual laptop.
4
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pilihan yang dibuat oleh
individu, bisnis perusahaan, pemerintah dan keseluruhan masyarakat sosial beserta
harga dan pengorbanan yang harus diberikan setelah membuat pilihan. Ilmu ekonomi
terbagi menjadi dua fokus utama yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro
a. Pilihan yang ditentukan oleh pelaku ekonomi berakhir pada what, how, and for
whom suatu barang di produksi?
b. Apakah pilihan seseorang berdasarkan ketertarikannya pribadi (self-interests)
dapat menjadi cakupan yang luas dan berubah menjadi ketertarikan yang
berlaku umum? (social-interest)
Barang dan jasa adalah sesuatu yang diproduksi untuk memuaskan apa yang
diinginkan manusia Barang merupakan objek fisik seperti mobil dan HP, sedangkan
jasa merupakan tugas yang dilakukan atau diselesaikan oleh seseorang seperti jasa
perbaikan telpon dan jasa perbaikan mobil.
What?
Apa yang kita produksi seiring waktu terus mengalami perubahan dimana pun
di seluruh negara. Pada mulanya kita memasuki masa agrikultur dengan menekankan
memproduksi hasil tani kemudian memasuki era baru yang mana industri mulai
mengakar kuat sehingga saat ini memasuki era teknologi informasi yang menjual segala
alat penunjang informasi. Maka, pertanyaan what disini lebih mengarah kepada, apa
yang menentukan pola produksi ini?
5
How?
Land (Tanah)
Land dalam hal ini dapat diartikan sebagai “Pemberian alam” yang kita gunakan
untuk memproduksi barang dan jasa .
Waktu dan yang dikorbankan oleh seseorang untuk memproduksi barang dan
jasa dapat diartikan sebagai labor. Pengorbanan mental dan fisik di semua bidang
kerja seperti pertanian, kosntruksi, pabrik, took maupun kantor dapat
dikategorikan sebagai labor.
Capital (Modal)
Entrepreneurship (Kewirausahaan)
For Whom?
Pertanyaan utuk siapa ini sangat bergantung kepada siapa barang dan jasa
diproduksi, dimana hal ini juga bergantung dari seberapa pendapatan yang dihasilkan
oleh masyarakat.
6
Contoh Soal
Tipe Soal yang sering dikeluarkan
Tipe soal yang paling sering dikeluarkan dalam materi ini adalah penyebab dan
dampak utama dari scarcity.
Soal juga seringkali menanyakan penyebab utama adanya ilmu ekonomi
Opportinity Cost ditanyakan tentang pengertian maupun aplikasinya
Contoh Soal :
1. The most indicating phenomenon that reflects scarcity of a certain good is…
a. the government rations the purchase of the corresponding good
b. the demand for the corresponding good rises
c. people substitute that good with an imitative one
d. the good becomes more and more expensive
e. more companies produce similar goods
(OSP 2016)
Jawab : Indikasi utama telah terjadinya kelangkaan adalah semakin mahalnya harga
suatu barang seiring berjalannya waktu, maka jawaban yang tepat untuk soal
ini adalah (d ) barang akan semakin mahal dan mahal
Jawab: Opportuinty cost merupakan kesempatan yang tidak kita ambil (kesempatan
yang hilang) akibat memilih pilihan lain, jawaban yang tepat untuk soal ini
7
adalah (c) suatu potensi yang kita lepaskan akibat tidak mengerjakan atau
mengambilnya.
3. The word “economy” comes from the Greek word oikonomos, which means
a. “environment.”
b. “production.”
c. “one who manages a household.”
d. “one who makes decisions.”
e. “consumption”
Jawab : Ekonomi (Economy) berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikonomos yang berarti
seseorang yang mengatur rumah tangganya. Jadi, jawaban c. “one who
manages a household”
Jawab: Pepatah di atas menggambarkan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang kita
inginkan, kita biasanya harus mengorbankan keinginan lainnya. Jadi jawaban
b. orang – orang mengalami tradeoff
8
BAB II
MEKANISME PASAR
KATA KUNCI
A. Permintaan
Permintaan diartikan secara harfiah sebagai perbuatan meminta, permintaan
merupakan keinginan konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu barang pada
periode dan tempat tertentu. Permintaan yang didukung dengan daya beli yang tinggi
dari konsumen disebut dengan permintaan efektif, sedangkan permintaan yang hanya
didasarkan pada kebutuhan disebut dengan permintaan potensial. Quantity Demand
adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen (pembeli).
9
.
Mari kita ambil contoh Demand Schedule saat terjadi penurunan permintaan dari
permen cinta :
50 10
100 8
150 6
200 4
250 2
300 0
Hubungan antara harga dan jumlah permintaan itu kemudian disajikan dalam
bentuk grafik, grafik inilah yang dikenal dengan kurva permintaan dengan slope negatif
(turun dari kiri atas ke kanan bawah) yang menunjukkan pengaruh berlawanan saat
terjadi kenaikan harga terhadap jumlah permintaan.
10
B. Faktor Penentu Permintaan
a. Movement Along The Demand Curve
Faktor penentu permintaan yang menyebabkan pergerakan di sepanjang
kurva permintaan hanya ada satu faktor yakni perubahan harga barang itu
sendiri. Perubahan harga barang ini berpengaruh negatif terhadap jumlah barang
yang diminta, naiknya harga suatu barang, ceteris paribus, maka permintaannya
akan turun.
11
Faktor-faktor ini dapat berupa:
a. Pendapatan Konsumen
b. Harga Barang Lain yang Terkait
c. Selera
d. Perkiraan Harga di Masa Mendatang
e. Jumlah Pembeli
Faktor penentu permintaan dalam tabel
Substitusi (+)
Harga barang lain yang terkait Shifting Komplementer (-)
a. Barang spekulasi
Barang jenis ini akan dibeli saat harganya naik sehingga permintaan justru
meningkat saat harga naik.
Contoh: valuta asing, saham
b. Barang Prestise
Barang prestise merupakan barang yang memiliki kebanggaan, sehingga
pembelinya akan mendapatkan kepuasan dan kebanggaan tersendiri yang mana
permintaan akan meningkat saat harga semakin mahal.
Contoh: Lukisan terkenal
12
C. Penawaran
Penawaran (Quantity supplied) merupakan jumlah barang yang ingin dijual produsen
(penjual) pada berbagai tingkat harga serta pada tempat dan periode tertentu.
Mari kita ambil contoh yang sama dengan menggunakan produsen permen cinta
50 0
100 1
150 2
200 3
250 4
300 5
Fungsi Penawaran dapat dicari dengan cara yang sama seperti Permintaan,
yakni menggunakan persamaan :
P − P1 Q − Q1
=
P2 − P1 Q2 − Q1
13
D. Faktor Penentu Penawaran
Sama halnya seperti faktor penentu permintaan, faktor penentu penawaran ada
yang dapat menyebabkan pergerakan sepanjang kurva penawaran dan ada juga yang
menyebabkan pergeseran kurva.
14
Faktor yang menyebabkan pergeseran kurva penawaran antara lain :
a. Harga faktor produksi dan biaya produksi (input)
b. Teknologi produksi
c. Ekspektasi
d. Jumlah penjual
50 0 50 16
100 1 100 13
150 4 150 10
200 7 200 7
250 10 250 4
300 13 300 1
15
E. Excess and Shortages
16
Contoh Soal
Tipe soal yang sering dikeluarkan :
Contoh Soal :
1. When quantity demanded decreases at every possible price, we know that the
demand curve has ...
a. Shifted to the left
b. Shifted to the right
c. Not shifted; rather, we have moved down the demand curve to a new point
on the same curve
d. Not shifted; rather, we have moved up the demand curve to a new point on
the same curve
e. Not shifted, the demand curve has become flatter
(OSN 2014)
Jawab : Seringkali siswa terlalu terburu dan melihat soal sekilas sehingga banyak siswa
akan menjawab kurva permintaan bergeser ke kiri karena di dalam soal
terdapat kata kunci berupa penurunan harga. Jawaban yang tepat sebenarnya
adalah point c. Not shifted; rather, we have moved down the demand
curve to a new point on the same curve , karena pada soal tidak dijelaskan
harga barang lain yang mengalami, namun dikatakan bahwa terjadi penurunan
harga pada setiap kemungkinan yang ada. Statement tersebut dapat diartikan
penurunan harga dialami oleh barang yang bersangkutan, bukan barang lain,
sehingga kurva tidak bergeser melainkan terjadi pergerakan titik yang
menurun di sepanjang kurva.
17
BAB III
ELASTISITAS
KATA KUNCI
Elastisitas
Price Elasticity of Demand
Income Elasticity of Demand
Price Elasticity of Supply
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Menghitung Elastisitas
18
B. Menghitung Elastisitas Permintaan
a. Elastis
19
b. Inelastis
Jumlah barang yang diminta tidak merespon tidak cukup kuat terhadap
perubahan harga. Secara kuantitatif besaran elastisitasnya kurang dari satu (ED<1)
Presentase perubahan permintaan lebih kecil dari perubahan harga. Contoh barang
inelastic adalah barang kebutuhan pokok seperti beras (substitusi sedikit)
c. Elastis Sempurna
20
d. Inelastis sempurna
Jumlah barang yang diminta tak berubah terhadap perubahan harga. Secara
kuantitatif besaran elastisitasnya 0 (ED= 0). Contoh barang inelastis sempurna
adalah garam (hampir tidak memiliki substitusi).
e. Elastis Uniter
Jumlah barang yang diminta berubah sama besar dengan perubahan harga.
Secara kuantitatif besaran elastisitasnya satu (ED=1). Presentase perubahan
permintaan sama dngan presentase perubahan harga.
21
D. Meningkatkan Total Revenue
Total revenue merupakan pendapatan total yang didapat dari total harga dari
keseluruhan barang yang terjual. Dengan kata lain, total revenue dirumuskan dengan
harga barang dikalikan jumlah barang.
Pada income elasticity ini point penting yang perlu diperhatikan adalah Jenis
barang yakni:
22
Contoh :
Meskipun bensin mengalami kenaikan harga, namun kita tetap membeli
bensin dengan jumlah yang relatif sama. Semisal Udin dengan gaji 4 juta
perbulan yang memiliki 3 buah motor cukup membili 15 liter bensin
sebulannya, saat gaji udin naik menjadi 4,3 juta, jumlah bensin yang dibeli
relatif stagnan menjadi 15,5 liter karena jumlah motor dan jarak tempuh udin
yang menjadi kebutuhan pokoknya cenderung sama. Beda halnya dengan
motor, semakin besar pendapatan kita, semakin kita menginginkan motor
dengan spesifikasi terbaik, keluaran terbaru atau yang paling stylish.
Contoh Soal
Jawab :
23
BAB IV
TEORI PERILAKU KONSUMEN
KATA KUNCI :
Konsumen adalah orang yang menghabiskan atau mengurangi nilai barang atau jasa. Untuk
memahami hal-hal yang dibutuhkan konsumen serta keputusan yang diambil konsumen,
ekonom mempelajari perilaku konsumen dan mengembangkan alat analisis ekonomi untuk
memudahkan kita dalam mempelajari perilaku konsumen.
Secara umum, teori perilaku konsumen dibedakan menjadi dua, yaitu:
Teori Kardinal
Teori kardinal menyatakan bahwa tingkat kegunaan suatu barang dapat diukur
secara nominal atau satuan util, contohnya harga sebuah buku yang dibeli X seharga
Rp1.000, harga 10 kg beras yang dibeli Bu Y seharga Rp20.000.
Teori Kardinal didukung oleh dua hukum gossen, yaitu hukum gossen 1 dan
hukum gossen 2. Hukum Gossen 1 dikenal sebagai The Law of Deminishing Return
yaitu hukum yang menyatakan bahwa tambahan konsumsi suatu barang akan
meningkatkan tambahan utilitas, tetapi semakin lama penambahan tersebut
menyebabkan total utilitas semakin menurun bahkan negatif. Hukum ini merupakan
hasil pengamatan seorang ekonom bernama Herman Heinrich Gossen terhadap air dan
berlian yang dikenal sebagai paradox of value (ketika sesuatu yang bernilai tinggi
dihargai rendah dibandingkan sesuatu yang bernilai tinggi) seperti yang telah dibahas
pada materi awal.
24
Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. MU = P
Ketika nilai Marjinal Utility sama dengan harga barang atau jasa yang
dikonsumsi, konsumen akan berhenti mengkonsumsi barang tersebut.
b. MU = 0
Teori Ordinal menyatakan bahwa tingkat kegunaan suatu barang tidak dapat
diukur secara nominal dan hanya bisa dibandingkan. Ada 2 indikator yang digunakan
dalam teori ordinal ini, yaitu kurva indeferensi (indifference curve) dan kurva garis
anggaran (budget line).
25
a. Kurva Indiferensi
U= A,B
U = Tingkat Kepuasan
A = Barang A
B = Barang B
Titik Optimum
A1
IC
B
B1
1. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah (berslope negatif). Untuk mempertahankan
jumlah kegunaan barang, konsumen harus mengurangi satu barang jika ingin
menambah barang yang lain (marginal rate of subtitusion). Dengan demikian,
kurva indiferensi harus berslope negatif.
2. Cembung ke titik origin. Konsumen dapat menentukan tingkat konsumsi yang
paling efisien di titik origin. Titik origin sendiri menandakan penggunaan yang paling sesuai
dalam konsumsi. Selain itu, disepanjang kurva isokuan jumlah faktor produksi tetap sama,
yang berbeda hanya proporsi penggunaannya.
3. Ketika bergeser ke kanan, kepuasan konsumen semakin meningkat.
4. Kurva indiferensi tidak pernah berpotongan. Ketika terjadi perubahan biaya pada
faktor produksi, kurva isoquan yang baru tidak akan pernah memotong kurva
isoquan yang lama. Mengapa demikian? Secara matematis ketika terjadi
perpotongan, tingkat kepuasan terhadap konsumsi tetap sama, tetapi proporsi
konsumsi tersebut bertambah.
26
c. Kurva Garis Anggaran
BL = Pa.Qa + Pb.Qb
Pa = Harga barang A
Qa = Jumlah barang A
Pb = Harga barang B
Qb = Jumlah barang B
Bentuk kurva garis anggaran adalah berbentuk linier dan berslope negatif.
I/Pb.Qb
Budget Line
B
I/Pa.Qa
B. Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen terjadi ketika kurva indiferensi dan kurva garis
anggaran menyinggung. Persinggungan antara kurva indiferensi dan kurva garis anggaran
sekaligus persinggungan antara titik origin (titik paling optimal kombinasi barang yang
paling efektif) dengan anggaran yang dikeluarkan. Artinya, konsumen akan menemukan
tingkat kepuasan yang maksimum dengan anggaran yang ada.
A
Keseimbangan
Konsumen
A1
IC
I = Pa.Qa + Pb.Qb
B
B1
27
Perubahan Harga Barang dan Pendapatan beserta Reaksinya
a. Kurva Harga Konsumsi / Price-Consumption Curve (PCC)
Ketika harga salah satu barang berubah, rasio harga barang juga berubah.
Perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata konsumen berubah walaupun tidak
merubah pendapatan nominal sehingga konsumen akan merubah jumlah barang
yang akan dikonsumsi karena keseimbangan konsumen berubah. Keadaan ini
diimplementasikan ke dalam bentuk Kurva Price-Consumption Curve.
A Barang bersifat
Komplementer
PPC
A2
A1 Harga Barang B
naik
B
B2 B1
Harga
P2 Kurva Permintaan
Individu
P1
B
B2 B1
Kurva di atas adalah contoh kurva PCC untuk barang yang bersifat
komplementer dan harga barang B naik. Permintaan barang B menurun karena
harga barang B naik. Karena barang B dan baran A bersifat komplementer atau
saling melengkapi, turunnya permintaan barang B mengakibatkan turunnya
permintaan barang A. Contohnya kopi dan gula. Jika harga kopi naik, permintaan
kopi akan menurun, begitu juga dengan gula. Permintaan gula akan menurun
karena permintaan kopi juga turun. Turunnya gula karena konsumsi kopi juga turun
sehingga gula tidak perlu untuk dibeli. Kesimpulannya, permintaan barang B turun
akan menyebabkan barang A juga turun. Hubungan harga dengan barang B
dilambangkan denga kurva permintaan individu.
28
b. Kurva Permintaan Individu
P3
P2
B+C
P1
Q Q
D D1
Kurva A Kurva Pasar
29
d. Kurva Pendapatan-Konsumsi (Income-Consumption Curve)
Kurva ICC
ICC
A2
A1
B
B2 B1
e. Kurva Engel
Kurva Engel diturunkan dari Kurva ICC. Konsumen tidak selamanya akan
membeli suatu barang lebih banyak jika pendapatannya meningkat. Hal ini disebabkan
oleh faktor jenis barang itu. Untuk mengetahui jenis barang (barang pokok, mewah,
atau lainnya), ekonom menggunakan kurva engel. Kurva engel adalah kurva yang
menghubungkan antara jumlah barang yang diminta pada tingkat pendapatan tertentu.
Kurva engel tidak selamanya berslope positif, kadang kurva engel juga bisa berslope
negatif.
30
Contoh Soal
Jawab : Kurva indiferensi menunjukkan kombinasi dua macam barang yang dikonsumsi
oleh konsumen untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama. Kurva indiferensi
juga menunjukkan jumlah barang yang ingin di konsumsi lebih banyak atau
lebih sedikit sehingga kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi satu
barang yang sama berbeda dengan konsumen lain. Oleh karena itu, kurva
indiverensi juga menunjukkan preferensi satu konsumen dalam mengkonsumsi
barang. Jawaban yang benar adalah c. an individual’s preferences.
31
BAB V
TEORI PRODUKSI
KATA KUNCI :
Teori Produsen
Model Produksi Satu Faktor Produksi Variabel (Jangka Pendek)
Model Produksi Dua Faktor Produksi Variabel
Return to Scale
A. Teori Produsen
Teori Produsen Persis dengan konsumen, kita hanya perlu menggeser sudut
pandang. Dalam berproduksi, produsen menggunakan faktor produksi. Berdasarkan
hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi dibedakan menjadi faktor
produksi jangka tetap dan jangka variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi
yang tidak dipengaruhi oleh banyaknya jumlah produksi, seperti gedung, mesin, dan
lainnya. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlahnya tergantung
oleh banyaknya jumlah produksi, seperti pegawai, modal, dan lainnya. Faktor produksi
variabel akan bertambah apabila produsen menambah jumlah produksi dan sebaliknya.
Namun, faktor produksi tetap akan tetap walaupun produsen memutuskan untuk tidak
berproduksi.
B. Model Produksi Satu Faktor Produksi Variabel (Jangka Pendek)
Output
40
30
TPP
20
10
APP
Tenaga Kerja
MPP
Pada awalnya, total produksi akan meningkat ketika produsen menambah faktor
produksi. Hal ini disebabkan faktor produksi tetap yang masih mampu menampung
faktor produksi variabel. Nah, faktor produksi tetap mempunyai batas penampung
sehingga penambahan ini justru akan mengurangi jumlah produksi (seperti contoh di
atas, batas penampung mesin hanya 5 orang saja, lebih dari 5 orang menyebabkan
jumlah produksi menurun). Total produksi akan mencapai titik puncak ketika produksi
marjinal = 0.
32
Mengapa demikian? Karena pada saat itu faktor produksi tetap telah mencapai
batas maksimal dalam menampung faktor produksi variabel. Jika produsen menambah
faktor produksi variabel lagi, total produksi akan mengalami penurunan karena adanya
faktor produksi variabel yang tidak dapat bekerja maksimal akibat penumpukan faktor
produksi variabel. Contoh lain, satu sawah hanya dapat menampung maksimal 10
petani. Jika terdapat 15 petani dalam sawah tersebut, apakah produktivitas padi akan
lebih baik? Tidak, karena jumlah petani terlalu banyak sehingga tidak bekerja secara
efisien. Begitu juga dengan kasus di atas.
Output C
Tenaga Kerja
Output
APP
Tenaga Kerja
MPP
33
Ada 3 tahapan penting dari pergerakan Total Produksi. Ketiga tahapan tersebut antara
lain :
1. Tahap 1, dari 0 hingga MP = AP maksimum. Pada tahap ini, biasanya dialami oleh
perusahaan atau usaha yang baru. Penambahan faktor produksi sangat
direkomendasikan untuk meningkatkan total produksi. Produsen akan mengalami
kerugian jika berhenti berproduksi pada tahap ini karena keuntungan yang diperoleh
tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk menggaji tenaga kerja.
2. Tahap 2, antara MP = AP maksimum sampai MP = 0. Pada tahap ini, biasanya
dialami oleh perusahaan yang memasuki masa puncak. Penambahan faktor
produksi mengakibatkan MP dan AP menurun. Namun, hal ini masih dalam kondisi
baik karena penurunan belum negatif. Pada tahap 2 inilah yang akan menjadi masa
emas perusahaan dan produsen harus mengefisienkan faktor produksinya.
3. Tahap 3, pada saat MP negatif. Pada tahap ini, produsen tidak boleh menambah
faktor produksi lagi. Jika produsen tetap menambah faktor produksi, produsen akan
mengalami kerugian karena biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada
pendapatan yang akan diperoleh. Apa yang harus dilakukan produsen ketika
usahanya memasuki tahap 3 ? Produsen harus mengurangi faktor produksi variabel.
Dalam hal ini, berarti produsen bisa jadi memberlakukan PHK.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya berproduksi pada tahap 2. Dengan
demikian, perusahaan harus berhenti menambah faktor produksi ketika tambahan biaya
yang harus dibayar sama dengan tambahan pendapatan yang diperoleh.
C. Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel
Pada analisis model kali ini, penulis membahas keterkaitan antara 2 faktor
produksi variabel dalam menghasilkan suatu produk. Dalam model produksi dengan
dua faktor produksi variabel, penulis menggunakan penjelasan grafis dan matematika,
yaitu
a. Kurva Isoquant
IQ : (L, K)
K : Capital (Modal)
34
Ciri-ciri kurva isoquant antara lain:
1. Berslope negatif dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Dengan
bentuk kurva yang berslop negatif, kurva isoquant menandakan bahwa
adanya konveksitas. Artinya, produsen bersedia untuk mengorbankan
faktor produksi yang satu demi menambah penggunaan faktor produksi
yang lain agar tingkat produksi tetap sama. Keadaan ini disebut juga
Marjinal Rate of Technical Subtitution (MRTS).
2. Cembung ke titik origin. Produsen dapat menentukan tingkat penggunaan
faktor produksi yang paling efisien di titik origin. Titik origin sendiri
menandakan penggunaan yang paling sesuai dalam menghasilkan
produksi. Selain itu, disepanjang kurva isokuan jumlah faktor produksi
tetap sama, yang berbeda hanya proporsi penggunaannya.
3. Semakin bergeser ke kanan, produksi semakin banyak.
4. Kurva isoquan tidak akan berpotongan satu dengan yang lainnya. Ketika
terjadi perubahan biaya pada faktor produksi, kurva isoquan yang baru
tidak akan pernah memotong kurva isoquan yang lama. Mengapa
demikian ? Secara matematis ketika terjadi perpotongan, jumlah
penggunaan faktor produksi tetap sama, tetapi proporsi penggunaan
faktor produksi tersebut bertambah.
Penggunaan faktor
produksi
bertambah
L2
L1
K1 K 2
35
b. Kurva Isocost
Kurva isocost adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua faktor produksi pada tingkat biaya yang sama. Kesimpulannya
adalah kurva isocost merupakan biaya yang dikeluarkan produsen untuk
membiayai faktor produksinya. Kurva isocost dapat dirumuskan sebagai berikut
I = wL + rK
I = Kurva isocost
w = Biaya Gaji
L = Tenaga Kerja
r = Biaya Sewa
K = Modal
I = wL + rK
L1
K
K1
Selain itu, biaya yang dikeluarkan dapat berubah apabila harga faktor
produksi meningkat. Perubahan biaya ini diimplementasikan terhadap sudut
kemiringan kurva isocost. Jika terjadi perubahan harga faktor produksi, kurva
isocost akan berotasi. Jika anggaran produsen yang berubah, kurva isocost akan
bergeser sejajar. Perubahan jumlah faktor produksi ketika terjadi perubahan
anggaran atau perubahan harga faktor produksi dapat menentukan faktor
produksi tersebut bersifat subtitusi atau komplementer.
L L
K
K2 K1
Kurva A Kurva B
36
Kurva A menunjukkan perubahan modal dalam bentuk biaya sewa.
Peningkatan tarif menyebabkan biaya sewa yang harus dikeluarkan semakin
tinggi sehingga produsen mengurani masa waktu penyewaan (K1 ke K2). Gaji
tenaga kerja tidak mengalami perubahan sehingga tidak ada rotasi pada faktor
produksi tenaga kerja. Kurva A menunjukkan rotasi ke dalam pada sumbu Y
(tenaga kerja) karena terjadi perubahan modal.
c. Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika adanya persinggungan antara
kurva isoquant dan kurva isocost, bukan berpotongan ya!. Mengapa harus
bersinggungan ? Karena bentuk kurva isocost yang berbentuk cembung dan titik
origin merupakan titik optimal, titik origin akan menyentuh kurva isocost
terlebih dahulu. Artinya, titik optimal tersebut akan bersinggungan dengan
biaya yang sanggup dikeluarkan oleh produsen. Perlu diingat, dalam mencapai
keseimbangan, produsen selalu berlandaskan prinsip efisiensi, yaitu
memaksimalkan output (anggaran yang sudah ditentukan harus dicapai output
maksimum) dan meminimalkan biaya (target output yang dicapai harus dicapai
dengan biaya minimum).
Contoh Soal
1. Sumbu vertikal dan horizontal pada kurva produk total (TP) dan kurva produk
marginal (MP) adalah ....
a. harga dan kuantitas barang
b. biaya produksi dan kuantitas barang
c. kuantitas barang dan jumlah tenaga kerja
d. jumlah modal dan jumlah tenaga kerja
e. kuantitas barang X dan barang Y yang diproduksi
(OSK 2017)
Jawab : Jawaban jelas, yaitu d. jumlah modal dan jumlah tenaga kerja. Sumbu
vertikal dan sumbu horiontal kurva TP dan MP berkisar tentang dua faktor
produksi, yaitu modal dan tenaga kerja.
additional unit of labor.
37
2. Dengan sejumlah angaran tertentu, perusahaan akan menghasilkan jumlah
produksi (output) yang maksimum pada……
a. titik singgung antara kurva indiferensi dan kurva garis anggaran
b. perpotongan antara isoquant dengan isocost
c. isoquant menyinggung isocost
d. isoquant yang berada paling kanan
e. isoquant yang maksimum
38
BAB VI
KONSEP BIAYA
A. Jenis-Jenis Biaya
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh penambahan atau
pengurangan jumlah barang, artinya produsen tidak menambah biaya ketika
produsen menambah produksi barang (dalam jangka pendek). Contohnya adalah
biaya gedung, biaya sewa, pajak, dan lainnya.
Biaya
Fixed Cost
Biaya VC
FC
Kuantitas
39
c. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya VC
AC
FC
Kuantitas
d. Biaya Rata-Rata Tetap (Average Fixed Cost)
Biaya tetap rata-rata tetap adalah biaya tetap yang dikeluarkan untuk
memproduksi satu unit produksi. Bentuk kurva AFC adalah non linier, berslope
negatif, dan nilainya semakin mengecil, tetapi tidak akan pernah mencapai nol.
Biaya VC
AC
FC
AFC
Kuantitas
40
e. Biaya Rata-Rata Variabel (Average Variabel Cost)
Biaya VC
AC
AVC
FC
AFC
Kuantitas
f. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
AC
AVC
FC
AFC
Kuantitas
Contoh:
Unit Produksi Total Biaya Biaya Marjinal*
1 10 0
2 12 2
3 14 2
4 16 2
5 18 2
6 20 2
Berarti, produsen akan menambah biaya sebesar Rp2 setiap menambah 1 unit produksi.
41
Contoh Soal
Jawab : Kurva Total Biaya menunjukkan hubungan antara jumlah output yang
dihasilkan dengan total biaya produksi. Jawaban yang benar adalah b.
quantity of output produced and the total cost of production.
(OSK 2015)
Jawab : Jawaban a. Rent of factory atau biaya sewa termasuk biaya tetap karena
produsen harus membayar gedung walaupun tidak berproduksi. Sama seperti
kita harus bayar listrik walaupun tidak menggunakannya. Jawaban b. interest
payments of borrowed financial capital adalah jenis biaya bulanan bunga
yang harus dibayarkan akibat produsen meminjam modal. Jenis biaya ini juga
termasuk biaya tetap. Jawaban c. wages paid to factory labour atau upah kerja
biasanya dikategorikan sebagai biaya variabel karena produsen hanya
memperkejakan buruh jika ingin berproduksi. Jawaban d. Payment on lease
for factory equipment atau pembayaran leasing termasuk biaya tetap juga
karena pembayaran menggunakan sistem leasing yang mewajibkan bagi
yang ingin me-leasing-kan barang untuk membayar sejumlah tertentu kepada
pemilik. Jawaban e. salaries paid to upper management atau gaji juga
termasuk biaya tetap. Dalam hal ini, kita harus membedakan antara upah dan
gaji. Upah adalah bayaran yang diberikan sesuai jam kerja yang telah kita
lakukan sedangkan gaji adalah bayaran atas hasil kerja berdasarkan jabatan,
bukan jam kerja sehingga gaji manajemen termasuk biaya tetap. Jadi,
jawaban yang tepat untuk soal di atas adalah c. wages paid to factory
labour.
42
BAB VII
Memaksimumkan Laba
KATA KUNCI :
Laba adalah selisih antara pendapatan yang diterima oleh produsen dengan
biaya. Laba dibagi menjadi 2, yaitu laba ekonomi dan laba akuntansi. Apakah laba
akuntansi dan laba ekonomi sama ? Jika dilihat oleh masyarakat awam, mungkin kedua
laba itu sama. Namun, kedua laba itu sangat jelas berbeda. Laba ekonomi adalah total
penerimaan perusahaan dikurangi semua biaya kesempatan (opportunity cost) baik
biaya eksplisit maupun implisit dalam memproduksi barang atau jasa. Laba akuntansi
adalah total penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit saja. Menurut
pakar ekonomi, harus menutupi biaya implisit dan biaya eksplisit, bukan hanya biaya
eksplisit saja.
Laba akuntansi jelas lebih tinggi daripada laba ekonomi karena laba akuntansi
tidak menyertakan biaya implisit padahal hal itu sangat penting karena bisa mengetahui.total
pendapatan asli perusahaan. Konsep laba ekonomi bisa menjadi motivasi
perusahaan untuk meningkatkan penjualan barang atau jasa.
Pendapatan Pendapatan
Biaya Implisit
Laba
Laba Ekonomi Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit Akuntansi
𝜋 = TR – TC
𝜋 = Laba Produsen
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
43
Produsen akan mendapatkan keuntungan ketika TR > TC. TR melambangkan
total pendapatan dan TC melambangkan total biaya. Jika total pendapatan lebih besar
dari total biaya, produsen akan mendapatkan keuntungan. Nah, untuk mendapatkan
laba maksimum (TR>TC), produsen harus tahu kuantitas yang tepat untuk berproduksi.
Oleh karena itu, ada 3 pendekatan yang dapat digunakan dalam menghitung
kuantitas maksimum yang biasanya digunakan untuk mencapai laba maksimum :
1. Pendekatan Totalitas
2. Pendekatan Rata-Rata
3. Pendekatan Marjinal
B. Pendekatan Totalitas
Dalam menggunakan pendekatan totalitas, model yang digunakan
membandingkan antara total biaya dengan total pendekatan. Total biaya adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan produsen meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Total
pendapatan adalah seluruh penerimaan yang diterima oleh produsen ketika berhasil
menjual produksinya.
TR =PxQ dan TC = FC + VC
44
Rp TR
TC
Rugi
Laba
BEP
Q
Bagi produsen muda (produsen yang baru pertama kali masuk pasar), biasanya
berproduksi pada tingkat kuantitas titik impas. Selanjutnya, produsen baru menetapkan
penjualan melebihi batas kuantitas titik impas.
C. Pendekatan Marjinal
45
Jadi, terdapat 3 syarat yang harus diingat untuk mencapai laba maksimum :
1. MR=MC
2. DR/DQ > DC/DQ
3. P>AC
46
Contoh Soal
1. Penerimaan total seorang produsen ditunjukkan oleh persamaan TR = 200Q – 5Q2 dan
biaya total ditunjukkan oleh persamaan TC = 100Q. Berdasarkan persamaan tersebut,
perusahaan memperoleh ….
a. laba maksimum 250
b. rugi minimum 250
c. laba maksimum 500
d. rugi minimum 750
e. laba maksimum 1.000
(OSK 2017)
3. Laba akan maksimum apabila perusahaan berproduksi pada tingkat output di mana...
a. Biaya total (TC) adalah minimum
b. Biaya per unit (AC) adalah minimum
c. Penerimaan Marginal = Biaya Marginal (MC = MR)
d. Penerimaan Total (MR) adalah maksimal
e. TR lebih besar dari TC
(OSK 2014)
47
BAB VIII
BENTUK – BENTUK PASAR
48
Dari sisi penerimaan, total penerimaan pasar persaingan sempurna sama
dengan harga (P) dikali dengan output (Q). Karena harga tetap sama berapa pun
output yang diminta, peneriman rata-rata dan penerimaan marjinal sama dengan
harga sekaligus kurva permintaannya.
P D = AR = MR
Kuantitas
B. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang hanya memiliki satu produsen. Dalam pasar
monopoli, perusahaan tidak memiliki saingan karena terdapat hambatan untuk masuk
dan adanya perundang-undangan yang menjadikan perusahan menjadi perusahaan
tunggal. Biasanya perusahaan dalam pasar monopoli adalah pemerintah untuk
mengatur sumber daya alam yang berdampak bagi khalayak ramai. Apakah monopoli
adalah hal yang sah ? Ya, jika dikelola oleh pemerintah dan sumber daya yang dikelola
diperlukan oleh masyarakat luas.
Ciri-ciri pasar monopoli :
1. Barang yang dihasilkan adalah barang langka dan bermanfaat. Barang langka dan
bermanfaat paling diinginkan oleh masyarakat (contohnya minyak bumi, listrik, dan
lainnya) sehingga perlu pengelolaan yang tepat agar masyarakat dapat menikmati
proporsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2. Perusahaan mempunyai modal yang besar untuk menghasilkan barang. Modal yang
besar didukung oleh pemerintah melalui penerimaan negara. Modal ini digunakan
untuk mengelola barang langka dan bermanfaat agar dapat dialokasikan dengan
baik.
3. Perusahaan dapat menentukan harga (price maker). Karena perusahaan monopoli
hanya ada satu dan tidak ada saingan, perusahaan berhak untuk menentukan harga.
49
Hal ini juga didasari karena hanya perusahaan tersebut yang menjual barang langka
dan bermanfaat sehingga konsumen hanya bisa membeli dari perusahaan tersebut.
4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar. Perusahan monopoli dilindungi oleh
perundang-undangan sehingga memaksa perusahaan lain untuk tidak menguasai
sumber daya yang menyangkut khalayak ramai. Hal ini untuk mengantisipasi
adanya eksploitasi yang berlebihan untuk kepentingan pihak swasta.
Bentuk kurva permintaan pada pasar monopoli adalah kurva berbentuk linier
berslope negatif. Perusahaan dapat menetapkan harga di atas biaya marjinal (MC)
berarti dalam pasar monopoli, perusahaan dapat melakukan eksploitasi konsumen.
Karena adanya eksploitasi konsumen, konsumen akan kehilangan kesejahteraannya
(deadweight loss). Kehilangan kesejahteraan (deadweight loss) merupakan salah satu
bentuk hilangnya surplus konsumen karena harus membeli barang dengan harga yang
lebih tinggi dari biaya produksinya.
Contoh : Perusahaan A adalah satu-satunya perusahaan yang menjual botol air
seharga Rp5.000. Perusahaan tersebut mengeluarkan Rp2.000 sebagai biaya
produksinya. Rizky ingin membeli botol tersebut sehingga Rizky harus membayar
botol air seharga Rp5.000. Bagi perusahaan selisih Rp3.000 adalah profit. Namun, bagi
Rizky, selisih Rp3.000 adalah hilangnya surplusnya (bisa jadi surplus tersebut bisa
digunakan untuk membeli barang lain, tetapi digunakan untuk membeli botol tersebut).
50
2. Keseimbangan pada Pasar Monopoli
51
Perusahaan monopoli akan mendapatkan keuntungan lebih besar ketika
perusahaan menerapkan diskriminasi harga dibandingkan tidak menerapkan
diskriminasi harga.
Apakah perusahaan monopoli dapat digusur oleh perusahaan lain ? Bisa. Jika
terdapat perusahaan lain yang memiliki teknologi yang mampu menghasilkan output
yang sama seperti perusahaan monopoli dengan biaya minimum, perusahaan tersebut
mampu menggantikan posisi perusahaan monopoli tersebut.
Untuk mengetahui daya monopoli, seorang ekonom mengukur tingkat daya
monopoli perusahaan dengan menghitung angka indeks. Abba P. Lerner mengukur
daya monopoli yang dikenal sebagai indeks lerner :
L = (P-MC)/P
L = Indeks Lerner
P = Harga Produk
MC = Biaya Marjinal
Rentang indeks lerner adalah 0-1. Jika hasil indeks lerner mendekati 0, daya
monopoli perusahaan akan semakin sulit untuk dilawan oleh pasar.
C. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah pasar yang terdiri dari banyak produsen. Jumlah
produsennya banyak, tetapi tidak lebih banyak dari produsen dalam pasar persaingan
sempurna. Pasar monopolistik bisa dibilang campuran dari pasar monopoli dan pasar
monopolistik. Dalam dunia nyata, pasar monopolistik memiliki contoh seperti produsen
mie instan, produsen sepeda motor, produsen mobil, dan lainnya.
52
Ciri-ciri pasar monopolistik antara lain :
1. Terdiri dari banyak produsen.
2. Barang yang dihasilkan adalah barang terdiferensiasi. Barang diferensiasi
adalah barang homogen yang memiliki ciri khas di setiap produknya.
Contohnya : mie instan ada yang bermerek indomie, supermie, mie sedap, dan
lainnya. Hakikatnya produknya homogen, tetapi mempunyai ciri khas entah itu
dari kemasan, rasa, atau kualitasnya.
3. Setiap produk yang dihasilkan memiliki ciri khas masing-masing. Untuk apa ?
Karena adanya kompetisi pasar, produsen harus mempunyai keunggulan yang
harus diingat oleh konsumennya. Contohnya : motor mio terkenal karena
murahnya, motor jupiter terkenal karena kecepatannya. Hal ini untuk
‘menanamkan’ dibenak konsumen bahwa setiap produk mempunyai
keunggulan tersendiri.
4. Bebas keluar masuk pasar. Maksudnya gimana ? Di pasar monopolistik, jumlah
produksi pasar berjumlah banyak sehingga konsumen dapat memilih produk
sesuai yang diinginkan. Karena banyak alternatif produk dan produsen, masuk
atau keluarnya produsen tidak akan berpengaruh pada total produksi
keseluruhan pasar. Jadi, produsen bisa keluar masuk pasar dengan bebas.
D. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari 2 – 15 produsen. Pasar oligopoli
tetap memiiki daya monopoli, tetapi daya monopolinya sangat kecil bahkan lebih kecil
dari pasar monopolistik. Dalam pasar oligopoli, terjadi persaingan non harga, artinya
produsen akan menaikkan atau menurunkan harga tergantung kompetitornya.Ciri-ciri
pasar oligopoli :
1. Terdiri dari 2 – 15 produsen.
2. Barang yang dihasilkan adalah barang homogen atau barang terdiferensiasi.
Di pasar oligopoli, produsen boleh menjual barang homogen atau barang
diferensiasi. Hal ini disebabkan adanya barang yang tidak bisa
didiferensiasikan. Contohnya perbankan. Setiap bank ‘menjual’ barang yang
sama, yaitu uang. Jadi, setiap bank tidak mungkin membuat ciri khas pada
uang.
3. Harga sulit berubah (price ridigity). Nah, setiap kebijakan harga produsen itu
tergantung kebijakan harga produsen lain. Contoh : Di Klebengan, ada 2
penjual utama, yaitu Farez dan Azzaky. Mereka berdua sama-sama bersaing
satu sama lain. Azzaky ingin mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, dia
ingin menaikkan harga barangnya, tetapi dia memantau harga barang dari
pesaingnyam yaitu si Farez. Karena Farez tidak menaikkan harganya,
Azzaky batal menaikkan harga barangnya karena takut konsumennya akan
lari ke produk Farez. Di sisi lain, Farez ingin menurunkan harganya. Namun,
Farez takut kalau Azzaky akan menurunkan harga lebih rendah darinya.
Akhirnya Farez dan Azzaky tidak melaksanakan kebijakannya karena saling
menunggu satu sama lain. Nah, oleh karena itu, harga produk sulit untuk
berubah karena produsen saling menunggu.
4. Terjadi aksi-reaksi terhadap keputusan yang diambil produsen. Jika produsen
A menurunkan harga, produsen B, C, dan D tentu melakukan hal yang sama.
Mengapa ? Supaya mereka bisa meraih hati konsumen agar bisa membeli
produknya.
53
1. Permintaan dan Penawaran pada Pasar Oligopoli
Kurva Permintaan pada pasar oligopoli mempunyai bentuk yang berbeda. Karena
pasar oligopoli mempunyai persaingan non harga, terdapat 2 kurva permintaan yang
ada dalam grafik. Kedua kurva tersebut mengindikasikan adanya 2 permintaan yang
dihadapi oleh 2 produsen yang berbeda.
Dengan demikian, kurva permintaan pada pasar oligopoli berbentuk kurva yang
patah (kinked demand). Kurva yang patah tersebut terdapat 2 jenis permintaan, yaitu
permintaan yang elastis dan permintaan yang inelastis. Ketika produsen ingin
menaikkan harga, permintaan akan menjadi elastis sehingga kuantitas akan jauh
berkurang dari kenaikan harga. Misalnya, produsen ingin menaikkan harga sebesar
Rp1, kuantitas akan turun > 1 unit. Kok bisa ? Karena di pasar oligopoli banyak
produsen, artinya banyak produk yang dijual. Dengan kata lain, barang subtitusinya
juga banyak. Kenaikan harga suatu produk langsung berdampak pada kepindahan
konsumen ke produk lain. Oleh sebab itu, permintaan akan menjadi elastis ketika
produsen menaikkan harga.
Jika produsen menurunkan harga, permintaan akan menjadi inelastis sehingga
kuantitas produk yang terjual akan meningkat tapi tidak sebanyak penurunan harga.
Jika produsen menurunkan harga sebesar Rp1, kuantitas produk meningkat < 1 unit.
Kok gitu ? Kembali lagi, karena di pasar oligopoli banyak produsen, jumlah produk
banyak dan barang subtitusi juga banyak. Konsumen akan lebih ‘setia’ pada produk
yang menawarkan harga lebih rendah sehingga kuantitas barang yang terjual akan naik.
Namun, produsen lain juga menurunkan harga sehingga konsumen memiliki alternatif
untuk memilih produk lain karena produsen sama-sama menawarkan produk dengan
harga yang murah.
P
Elastis
Kurva yang
Patah
Inelastis
Q
MR
54
Contoh Soal
1. In the short run a monopolist ....
a. cannot incur any loss because the firm is the only seller
b. produces at minimum average cost to gain maximum profit
c. produces at maximum total revenue to earn maximum profit
d. produces at the level when marginal revenue equals marginal cost to keep
minimum loss
e. produces at the level when marginal revenue exceeds marginal cost to gent
maximum profit.
(OSK 2017)
Jawab : Dalam jangka pendek, perusahaan monopoli berproduksi pada tingkat MR =
MC (Marginal Revenue = Marginal Cost) untuk mendapatkan keuntungan
maksimum. Jadi, jawaban yang benar untuk soal di atas adalah e. produces at
the level when marginal revenue exceeds marginal cost to gent maximum
profit.
2. For a competitive firm,
a. Total revenue = Average revenue.
b. Total revenue = Marginal revenue.
c. Total cost = Marginal revenue.
d. Average revenue = Marginal revenue.
e. Total cost = Price
Jawab : Pasar monopoli memproduksi barang lebih sedikit pada harga yang lebih
tinggi. Posisi pasar monopoli sebagai price maker mengakibatkan produsen
pasar monopoli berbebas untuk berproduksi barang karena konsumen pasti
membeli barang dari produsen monopoli. Untuk memaksimalkan
keuntungan, produsen monopoli memproduksi barang semakin sedikit pada
harga yang lebih tinggi. Jadi, jawaban yang tepat adalah c. less output at a
higher price.
55
BAB IX
PENDAPATAN NASIONAL
A. Intermezzo
Bagaimana caranya kita menilai bahwa si Ali lebih makmur dibanding si Aldo?
Pertama kali tentu kita akan melihat pendapatannya atau pendapatan orangtuanya. Si
Ali yang pendapatannya relatif tinggi tentu dengan mudah memperoleh kehidupan yang
serba cukup bahkan hidup mewah. Dengan pendapatan yang relatif tinggi, maka si Ali
tersebut mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginannya, menikmati akses
pendidikan, tempat tinggal dan kesehatan lebih baik atau dengan kata lain standar
hidupnya lebih tinggi. (Enak banget ya)
Begitu jugalah jika kita ingin menilai baik atau buruk, makmur atau tidak
makmur keseluruhan ekonomi suatu negara, yaitu dengan melihat dari pendapatan
nasional suatu negara atau yang sering dikenal dengan istilah Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Di bab ini, kita akan lebih banyak
membahas konsep agar kita benar-benar memahaminya dari mana asal pendapatan
nasional tersebut. Berikut adalah kata kunci yang harus diperhatikan.
Kata Kunci
PDB (GDP) adalah keseluruhan nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga
pasar yang diproduksi dalam sebuah perekonomian dalam periode/kurun waktu
tertentu. Mari kita telaah kalimat diatas satu per satu.
56
“. . . Keseluruhan. . .”
PDB menghitung semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perekonomian dan dijual secara legal di pasar. PDB tidak termasuk barang-barang
illegal seperti narkoba, ganja, dan lainnya. PDB bukan hanya menghitung nilai pasar
dari mangga dan tomat yang dihasilkan saja namun juga termasuk apel, jeruk, pakaian,
beras, dan lainnya. Berarti, PDB dihitung dari total barang dan jasa yang dihasilkan
oleh 9 (Sembilan) lapangan usaha/sektor dalam kurun waktu tertentu (biasanya selama
satu tahun). Kesembilan sektor usaha tersebut ialah:
“. . . Diproduksi . . .”
Barang-barang dan jasa yang diproduksi. Misalnya, PT. Alfan memproduksi
dan menjual pakaian batik, maka nilai akhir/harga pasar batik tersebut termasuk
kedalam PDB. Bila ada seseorang yang kemudian menjual kembali batik bekas tersebut
ke orang lain maka itu sudah tidak dimasukkan kedalam PDB lagi.
57
Dari pembahasan di atas, maka PDB diukur dengan metode produksi yaitu
menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan seluruh sektor yang ada pada dalam
perekonomian. Tentunya sudah tahu dong ada apa saja sektor-sektor usaha? (ada di atas
ya).
Y = ∑Pqn . Qin
Y = (Pq1 x Q1) + (Pq2 x Q2) + (Pq3 x Q3) +……. (Pq9 x Q9)
Dengan:
Y = pendapatan nasional
Pqn = harga produk dari sektor
Qin = Jumlah produk tiap i sektornya
Nah, untuk masing-masing sektor, nilai produk yang dihitung ialah nilai
akhirnya atau nilai tambah dari tiap sektor yang sama. Hal ini bertujuan untuk tidak
terjadi penghitungan ganda (double counting).
Y=w+i+r+p
Y = C + I + G + X-M 58
Jika diasumsikan bahwa semua rumah tangga konsumen menghabiskan
pendapatan mereka dari hasil kepemilikan faktor produksi guna membeli barang dan
jasa serta perusahaan menggunakan uang yang mereka peroleh dari penjualan barang
dan jasa untuk membayar upah, sewa, bunga, dan laba kepada pemilik maka PDB
dengan pengukuran dua cara di atas akan sama hasilnya atau dengan kata lain PDB
sama dengan Aggregate expenditure sama dengan Aggregate income.
D. Komponen Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) secara umum
mirip tapi tidak sama, ini yang sering kali keliru dan sulit bagi kita untuk
membedakannya, berikut perbedaannya:
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB) atau
Gross Domestic Product (GDP) Gross National Product (GNP)
ialah jumlah nilai akhir seluruh ialah jumlah nilai seluruh produk
produk (barang dan jasa) yang (barang dan jasa) yang
dihasilkan di suatu negara dihasilkan oleh warga negara
dalam setahun. dalam setahun.
PDB = nilai produk warga negara PNB= nilai produk warga negara
sendiri di dalam negeri + nilai sendiri di dalam negeri + nilai
produk warga negara asing di produk warga negara sendiri di
dalam negeri. luar negeri.
59
o PI (Personal Income)
Pendapatan perseorangan ialah bagian dari pendapatan nasional yang telah
menjadi hak individu atas keikutsertaan dalam proses produksi (barang/jasa). Ini
didapat dari mengurangi dengan laba ditahan dan jaminan sosial serta ditambahkan
dengan pendapatan bunga dan transfer payment.
Transfer Payment ialah penerimaan yang bukan berasal dari proses produksi,
contoh dari transfer payment ialah mendapat hadiah undian, menemukan uang di
jalanan, pemberian dari teman, tunjangan keluarga para pegawai negeri, bonus atlit
nasional, dan lain-lainnya.
o DI (Disposable Income)
Pendapatan Disposibel ialah pendapatan perseorangan yang telah siap
dibelanjakan ataupun ditabung. Ini didapat dari Pendapatan perseorangan dikurangi
dengan paak penghasilan.
atau
Sebelumnya kita sudah belajar bahwa ada 3 metode untuk menghitung PDB
(metode produksi, metode penerimaan, dan metode pengeluaran). Tahukah kamu
bahwa ada 2 bentuk PDB? Ya, PDB Nominal dan PDB Riil.
60
PDB Nominal adalah nilai akhir pasar barang dan jasa yang dihasilkan dalam
satu tahun dengan menggunakan harga pada tahun tersebut. biasanya ungkapan PDB
sama dengan berarti PDB nominal.
PDB Riil adalah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun
yang nilai harganya memakai harga berlaku pada tahun tertentu (tahun dasar) dan
dijadikan acuan untuk tahun-tahun selanjutnya. Dari PDB riil, kita dapat mengetahui
performa sebuah perekonomian dengan melihat perubahan jumlah produksi dari waktu
ke waktu.
Untuk memudahkan, mari kita lihat tabel ini. Misalkanlah sebuah negara “Jaya-
Selalu” hanya menghasilkan produk berupa apel dan jeruk. Berikut datanya
61
Mari kita hitung PDB Nominal Negara “Jaya-Selalu”
Rp 500.000
Rp 1.750.000
Rp 500.000
Rp1.300.000
Terlihat bahwa PDB riil tidak menggunakan harga yang berlaku pada tahun
tersebut (guna menghapus unsur inflasi), maka nilai PDB riil 2015 lebih kecil dibanding
nilai PDB riil 2014. Ini artinya bahwa jumlah produksi sedang menurun pada tahun
2015. (silakan bandingkan PDB riil 2015-2016! Apa yang terjadi?)
62
Menghitung PDB Deflator (Indeks Harga Implisit / IHI)
Apabila kita ingin membandingkan laju inflasi antar tahun, maka kita gunakan
Tetap menggunakan data di atas, cobalah lahap cemilan ringan di bawah ini.
(1) Berapa laju inflasi pada tahun 2016 dengan membandingkan tahun 2015?
(2) Berapa laju inflasi pada tahun 2016 sejak tahun 2014 (tahun dasar) ?
63
Contoh Soal
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dihitung berdasarkan perubahan…
a. tingkat inflasi
b. nilai ekspor
c. Produk Domestik Bruto riil
d. Produk Domestik Bruto nominal
e. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Jawab : e. Minus the inflation rate.PDB riil sama juga didapat dari PDB Nominal
dikurangi dengan tingkat inflasi karena angka PDB riil telah lepas dari pengaruh
inflasi.
3. Indonesia pada tahun 2015 mempunyai penduduk 226.000.000 orang, jumlah
produksi nasional Rp1.084.802.000.000,00 serta pendapatan nasional pada tahun
2015 sebesar : Rp 1.094.344.000.000,00. Berdasarkan data diatas, besar pendapatan
perkapita tahun 2015 adalah …
a. Rp 4.840,00 d. Rp 4.842,23
b. Rp 4.800,00 e. Rp 4.928,40
c. Rp 4.884,00
64
65
BAB X
FUNGSI TABUNGAN, KONSUMSI, DAN INVESTASI
A. Intermezzo
Oleh karena itu, pada bagian ini, kita akan membahas fungsi konsumsi, fungsi
tabungan, dan fungsi investasi. Kami juga akan membahas cara untuk
‘membahasakan’ fungsi tersebut secara baik dan benar.
B. Fungsi Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan nilai barang atau jasa. Fungsi
konsumsi adalah fungsi yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi di dalam model. Kurva konsumsi bersifat linier dan terdiri dari satu faktor
yang mempengaruhinya, yaitu pendapatan.
C = a + bYd
C = Konsumsi
2. Jumlah Penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, tingkat konsumsi akan semakin
meningkat. Kok bisa ? Prinsipnya adalah konsumsi sebagai kebutuhan primer,
semakin banyak penduduk, kebutuhan tersebut semakin banyak harus terpenuhi
sehingga konsumsi akan meningkat, begitu juga sebaliknya apabila jumlah
penduduk semakin menurun.
3. Selera Konsumen
Selera konsumen mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya konsumsi. Ketika
konsumen menyukai barang A, konsumen akan membeli barang tersebut lebih
banyak daripada barang yang lain. Dengan kata lain, selera konsumen dapat
‘meniadakan’ pemikiran konsumen tentang harganya karena konsumen
terlanjur suka dengan barang tersebut. Contohnya : Orella penyuka mobil
Ferrari. Setiap kali mobil Ferrari mengeluarkan model terbaru, Orella selalu
membelinya. Namun, seperti yang kita tahu bahwa harga mobil Ferrari tidak
murah, tetapi Orella tetap menambah konsumsi mobil Ferrari.
4. Tingkat bunga
Tingkat bunga bank mempengaruhi konsumsi seseorang. Tingkat bunga
dalam hal ini ada dua, yaitu tingkat suku bunga pinjaman dan tingkat suku
bunga pinjaman. Ketika tingkat suku bunga tabungan dinaikkan oleh bank,
masyarakat dengan pendapatan tinggi akan lebih tertarik untuk menyimpan
uangnya ke bank dalam bentuk tabungan sehingga jumlah uang yang dipegang
lebih sedikit. Walaupun konsumsi adalah kebutuhan primer, tetapi konsumen
juga memiliki motif lain dalam mengendalikan pendapatannya (Motif transaksi,
motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi). Dengan jumlah pendapatan yang
dipegang lebih sedikit, konsumen akan menyesuaikan konsumsinya sesuai
dengan pendapatan yang dipegang.
67
5. Harga Barang
Ketika harga suatu barang naik, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya. Jika konsumen tetap mengkonsumsi barang dengan tingkat yang
sama dan harga yang naik, jumlah pendapatan riil akan menurun. Dengan
demikian, konsumen harus mengurangi jumlah konsumsi suatu barang ketika
harga naik untuk mempertahankan tingkat pendapatannya.
6. Inflasi
Ketika terjadi kenaikan harga barang secara umum (inflasi), konsumen
akan mengurangi konsumsinya secara keseluruhan untuk mempertahankan
tingkat pendapatannya. Contohnya : Harga beras naik, harga tempe naik, harga
sayur naik, harga kopi naik, dan kebutuhan pokok lainnya. Ismu tidak
mendapatkan tambahan pendapatan dari perusahaannya. Dengan demikian,
Ismu harus mengurangi jumlah konsumsi beras, tempe, sayur, kopi, dan
kebutuhan lain untuk mempertahankan tingkat pendapatannya.
68
C. Fungsi Tabungan
S = -a + (1-b)Yd
S = Simpanan
-a = Disaving
Contoh grafik:
C,S Y=C
C : Rp400.000 + 0,4Y
BEP
Y
Rp666.666,67
-Rp400.000
69
D. Fungsi Investasi
Investasi adalah kegiatan menanamkan pendapatan ke dalam bentuk aset setara
kas ataupun aset jangka panjang yang dapat menghasilkan keuntungan ataupun
kerugian di masa yang akan datang. Fungsi Investasi adalah fungsi yan menjelaskan
faktor – faktor yang mempengaruhi investasi di dalam model, yaitu tingkat pendapatan.
I = Io + iY
I = Investasi
i = Investasi Marjinal
a. Investasi Marjinal
Kecenderungan untuk berinvestasi atau MPI (Marginal Propensity to
Invest) adalah besarnya investasi yang dapat dilakukan ketika terjadi perubahan
pendapatan.
ΔI
MPI =
ΔY
∆I = Perubahan Investasi
∆Y = Perubahan Pendapatan
Contoh :
I2 = Rp600.000
70
I = I0 + iY
I = I0 + 0,4Y
Rp400.000 = I0 + 0,4(Rp2.000.000)
Rp400.000 = I0 + 0,4(Rp2.000.000)
Rp400.000 = I0 + Rp800.000
I0 = Rp 800.000 – Rp400.000
I0 = Rp400.000
artinya, apabila terjadi kenaikan pendapatan sebesar Rp1, maka investasi Amar
akan naik sebesar Rp0,4
71
Contoh Soal
1. Hasrat mengonsumsi marginal atau marginal propensity to consume (MPC) sebesar
0,75 menunjukkan......
a. Jika pendapatan meningkat sebesar 10 %, konsumsi akan meningkat sebesar 75
%
b. Jika pendapatan meningkat sebesar 10 %, konsumsi akan meningkat sebesar
0,75 %
c. Jika pendapatan meningkat sebesar 10 %, konsumsi akan meningkat sebesar 7,5
%
d. Jika pendapatan meningkat sebesar 10 %, konsumsi akan meningkat sebesar
0,075 %
e. Jika pendapatan meningkat sebesar 10 %, konsumsi akan meningkat sebesar
0,075 %
(OSK 2014)
72
C = 218 (pilihan e salah)
(OSK 2015)
C1 = Rp400.000 C2 = Rp600.000
S1 = Rp100.000 S2 = Rp400.000
73
BAB VII
Pertumbuhan Ekonomi
Pernah gak sih kamu mendengar kata “Pertumbuhan Ekonomi” baik di Televisi
maupun membacanya di Koran? Apa yang terlintas pertama kali ketika mendengar kata
itu? Apa nya yang tumbuh dari ekonomi kita? Ternyata yang dimaksud dengan
Pertumbuhan Ekonomi ialah kenaikan pendapatan nasional, tanpa melihat apakah
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan
apakah terjadi perubahan dalam struktur ekonomi.
Ingat! Pertumbuhan ekonomi berbeda dengan Pembangunan ekonomi, sebab
pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang akan meningkatkan pendapatan
nasional riil suatu perekonomian yang bertambah selama jangka waktu yang panjang.
Kata “pembangunan” disini fokus pada usaha mengubah struktur masyarakat negara
berkembang ke jurusan yang lebih maju, sedangkan pertumbuhan ekonomi mempunyai
perubahan terbatas, yaitu peningkatan output nasional tanpa memperhatikan
pembangunan.
Jadi pembangunan ekonomi mencakup segi-segi yang lebih luas bukan hanya
dari segi pertumbuhan ekonomi saja (kenaikan pendapatan nasional/output nasional),
tetapi juga mencakup segi-segi perubahan sosial, kelembagaan masyarakat, budaya,
serta perubahan struktural.
Setelah mengetahui apa itu pertumbuhan ekonomi, ada beberapa kata kunci
yang perlu dipahami dalam bab ini yaitu
74
Kata Kunci :
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu:
3. Modal (Capital)
Ingat, Jangan sama artikan antara modal dan uang ya! Modal dalam
pengertian ekonomi yaitu bukan serta merta tentang uang saja. Modal meliputi
peralatan barang berwujud yang menunjang kegiatan ekonomi suatu negara seperti
jalan raya, komputer, mesin produksi, dan juga tidak berwujud seperti software
komputer, hak paten, dan merek dagang. Semakin banyak modal yang diakumulasi,
maka ekonomi suatu negara bisa semakin bertumbuh. Oleh karena itu lah, kita
sekarang tahu mengapa pemerintah saat ini sedang gencar nya membangun
pelabuhan, jalan tol, dan infrastruktur lainnya.
75
4. Perubahan Teknologi dan Inovasi
Faktor selanjutnya dari penggerak pertumbuhan ekonomi ialah teknologi
dan inovasi. Perubahan teknologi dan inovasi berarti perubahan dalam proses
produksi dan atau menciptakan produk baru. Proses tersebut tentunya telah
meningkatkan produktivitas suatu negara seperti penemuan mesin uap, mesin
fotokopi, mesin fax, telepon, pesawat, dan komputer. Kecanggihan teknologi dan
inovasi tersebut membuat kita dengan mudahnya bisa melakukan aktivitas dengan
efektif dan efisien begitu juga dengan pelaku ekonomi yang tentunya lebih produktif
dibanding pelaku ekonomi ratusan tahun yang lalu sebelum mengenal teknologi dan
inovasi tersebut.
Akumulasi Modal
Harrord Domar
D. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Penulis
memberi satu contoh kasus, apabila harga satu porsi bakso naik dari Rp 9.000,00
menjadi Rp 10.000,00 sedangkan harga barang lainnya seperti daging sapi, Bahan
Bakar Minyak (BBM), dan lain-lain tidak mengalami kenaikan. Apakah itu disebut
inflasi? Tentu saja tidak. Dikatakan inflasi apabila barang-barang secara umum
76
mengalami kenaikan. Jadi apabila hanya satu barang yang mengalami kenaikan harga
sedangkan barang umum lainnya tidak, maka tidak bisa dikatakan sebagai inflasi.
140
Price level (2006/2007 = 100)
130
f 120
110
100
90
Year
2006 2007 2008 2009 2010
Selain karena dua hal diatas, hal-hal seperti bertambahnya jumlah penduduk
secara keseluruhan, dan makin membaiknya pendapatan per kapita juga mampu
mempengaruhi pergeseran kurva AD sebagaimana yang kita pelajari seperti
pergeseran kurva permintaan individu di bagian awal buku ini.
77
Inflasi Tekanan Permintaan (Demand-Pull Inflation)
P1 Y
P0
0
Y
Y0 Y1 Y
P Y
0Y
P1 Y
P0 Y
Y0 Y
Y1 Y Y Y
149
3. Biaya Sosial dari Inflasi (Cost of Inflation)
Inflasi memang dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan penawaran agregat
(AS). Loh, kenapa? Sebab kenaikan harga akan memacu produsen untuk meningkatkan
output-nya. Umumnya inflasi yang aman adalah sekitar 5-10% per tahun. Bagaimana
jika inflasi lebih dari angka 10%? Umumnya sudah mulai dapat menganggu stabilitas
ekonomi apalagi bila yang terjadi adalah hiper-inflasi (hyper-inflation), yaitu inflasi
yang lebih dari 100% per tahun.
Ada beberapa masalah sosial (biaya sosial) yang muncul dari inflasi yang parah.
Penulis merangkumnya menjadi bagian berikut ini:
79
E. Pengangguran
Seseorang yang tidak bekerja atau tidak mau bekerja belum tentu disebut
sebagai pengangguran! Tetapi pengangguran sudah pasti dikatakan tidak bekerja! Nah
bingung? Oke, mari kita bahas. Orang yang tidak mau bekerja, tidak bisa dikatakan
sebagai pengangguran. Karena memang orang tersebut mungkin tidak mau bekerja,
kenapa? Mungkin karena sudah kaya! Atau sudah menjadi prinsip orang tersebut.
Misalnya, tabungannya atau investasinya sudah mencapai miliaran dan bahkan
triliunan. Sehingga bunga dan return sudah lebih cukup untuk membiayai hidup beliau
dan keluarganya.
Contoh nyata yang ada di Indonesia adalah Bapak Lo Kheng Hong, beliau
seorang investor saham ternama di Indonesia yang dulunya merupakan kepala Bank
Ekonomi akan tetapi di umur 37 tahun mengundurkan diri. Setelah itu, puluhan tahun
beliau hanya fokus membaca buku-buku di taman rumahnya sembari mencari saham-
saham untuk diinvestasikannya. Prinsip beliau “sebagai orang bebas, tidak punya bos,
tidak punya kantor, tidak punya pelanggan, tidak punya karyawan”. Alasan-alasan lain
yang membuat orang tidak (mau) bekerja antara lan adalah ibu-ibu yang harus
mengasuh anak, kaum muda yang harus sekolah/kuliah dahulu. Jadi walaupun penulis
sudah di atas 17 tahun namun karena masih kuliah, maka tidak bisa dikatakan sebagai
pengangguran ya
1. Jenis-Jenis Pengangguran
Ada beberapa jenis pengangguran yang dikemukakan oleh ekonom.
80
h. Pengangguran Siklis (Cyclical Unemployment)
Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran konjungtur yaitu
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan
perekonomian. Misalnya, ketika perekomian sedang lesu, perusahaan harus
mengurangi kegiatan produksinya. Dalam artian, jam kerja dikurangi, pemakaian
mesin dikurangin, dan sebagian tenaga kerja diberhentikan. Dengan demikian,
kemunduran atau kelesuan ekonomi membuat jumlah pengangguran bertambah.
82
1. Kurva Phillips
Kuva phillips adalah kurva yang menghubungkan antara inflasi dan
pengangguran dalam jangka pendek. Ide ini pertama kali dicetuskan pada tahun
1958 oleh Profesor A.W. Phil ips dalam artikelnya yang berjudul “The
Relationship between Unemployment and the Rate of Change of Money Wages
in the United Kingdom, 1861 – 1957”. Pada artikel ini Phillips memperlihatkan
hubungan negatif antara tingkat pengangguran dengan tingkat inflasi.
Dalam jangka panjang, tingkat pengangguran ditentukan oleh pasar
tenaga kerja (ketersediaan lapangan kerja, dan jumlah pencari kerja), aturan
upah minimum, kekuatan pasar dari serikat buruh, keefektifan pencarian kerja.
Sedangkan inflasi lebih ditentukan oleh pertumbuhan jumlah uang beredar.
Jadi, dalam jangka panjang inflasi tidak memiliki hubungan dengan
pengganguran.
Dalam jangka pendek, inflasi memiliki hubungan yang saling
berkebalikan dengan penggangguran. Jika pemerintah membuat kebijakan yang
mengakibatkan kurva permintaan aggregat bergeser ke kanan, maka
pengangguran akan menurun, dan harga akan naik. Dan jika pemerintah
membuat kebijakan yang mengakibatkan kurva permintaan aggregat bergeser
ke kiri, maka inflasi akan menurun sedangkan pengangguran meningkat.
Inflation
rate
(percent
per year)
3 7 Unemployment
Rate (percent)
Contoh Soal:
1. Kurva yang menunjukkan hubungan antara inflasi dan pengangguran dalam jangka
pendek ialah…
a. Kurva Lorenz
b. Kurva Phillips
c. Kurva Indifference
d. Kurva Budget Line
e. Kurva PPC
83
2. Pengangguran yang terjadi karena bencana alam, seperti hilangnya pekerjaan karena
banjir, gunung meletus, dan tsunami merupakan bentuk…
a. force unemployment
b. seasonal unemployment
c. cyclical unemployment
d. disguised unemployment
e. frictional unemploymnet
(OSK 2010)
Jawab : a. force unemployment. Pengangguran yang terpaksa karena adanya bencana alam
disebut Force unemployment
Jawab : c. Masyarakat memegang uang lebih sedikit dari biasanya. Buka kembali
mengenai pembahasan the shoeleather cost di buku ini.
84
BAB XII
PERPAJAKAN
85
2. Hubungan Pajak Dalam APBN
Tahukah kita bahwa 70-an% Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
(APBN) kita berasal dari dana pajak. Itulah mengapa negara begitu perhatian dan
sayang terhadap pajak, karena penerimaan pajak merupakan bagian kontribusi
terbesar dari keseluruhan penerimaan negara. Kita bisa melihat kontribusi pajak
terhadap APBN dalam gambar berikut:
Selain pajak, pemerintah juga melakukan pungutan resmi lainnya yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pungutan ini didasarkan pada tujuan dan
manfaat yang ingin dicapai. Jenis pungutan tersebut antara lain adalah:
1. Retribusi
Retribusi merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Nah, sehingga orang yang
membayar retribusi tersebut, dapat langsung mendapatkan manfaat dari
pembayaran retribusi.
3. Cukai
Cukai merupakan sejenis iuran yang telah ditetapkan berdasarkan atas peraturan
pemerintah terhadap barang tertentu. Misalnya: cukai tembakau.
86
C. Asas Pemungutan Pajak
Jenis Pajak
87
1. Jenis Pajak Menurut Pihak Yang Menanggung
Ada dua jenis pajak menurut pihak yang menanggung, Apa saja?
a. Pajak Langsung
Pajak langsung yaitu pajak yang dikenakan langsung kepada Wajib Pajak yang
bersangkutan. Contohnya: Pajak Penghasilan (PPh) karena pengenaan pajaknya
langsung kepada pihak yang menerima penghasilan.
a. Pajak Subjektif
Pajak subjektif yaitu pajak yang dikenakan berdasarkan keadaan subjeknya.
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh) karena PPh melihat keadaan subjek pajak yang
mana apabila telah memenuhi persyaratan tertentu antara lain mempunyai
penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan ketentuan batas
waktu tinggal selama 183 hari dalam kurun waktu satu tahun bagi orang asing
barulah dikenai Pajak Penghasilan.
b. Pajak Objektif
Pajak yang dikenakan berdasarkan ada tidaknya objek pajak, tanpa
memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Seseorang akan dikenakan PPN apabila
mengonsumsi barang dan atau jasa tertentu dan akan dikenakan PBB bila
memanfaatkan atau memiliki tanah dan atau bangunan tanpa peduli bagaimana
keadaan Wajib Pajak.
a. Pajak Pusat
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara. Berikut ini yang termasuk dalam bagian dari pajak pusat:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Bea Materai
5. Pajak Bumi dan Bangunan (sektor perkebunan, pertambangan, perhutanan)
b. Pajak Daerah
Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran daerah. Pajak daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
88
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Pajak daerah dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Pajak Provinsi
Pajak Provinsi dipungut untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi. Yang termasuk bagian dari Pajak Provinsi ialah:
- Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
- Pajak Bahan Baku Kendaraan Bermotor
- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan.
2. Pajak Kabupaten/Kota
Pajak Kabupaten/Kota dipungut untuk membiayai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. Yang termasuk bagian
dari Pajak Kabupaten/Kota ialah:
- Pajak Hotel;
- Pajak Restoran;
- Pajak Hiburan;
- Pajak Reklame;
- Pajak Penerangan Jalan;
- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
- Pajak Parkir;
- Pajak Sarang Burung Walet;
- Pajak Bumi dan Bangunan (sektor perdesaan dan perkotaan);
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
Ada tiga macam sistem pemungutan pajak yang dikenal saat ini, apa saja?
3. Withholding System
Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga
yang wajib melakukan pemotongan dan/atau pemungutan pajak atas objek pajak
tertentu. Objek pajak yang dimaksud adalah antara lain: Penghasilan karyawan,
penghasilan atas sewa penggunaan harta, bunga atas deposito, bunga atas tabungan,
dan hadiah undian. Pihak ketiga setelah melakukan pemotongan dan/atau
pemungutan pajak, wajib melakukan penyetoran dan pelaporan pajak sesuai
89
dengan ketentuan yang berlaku. Pada sistem ini, petugas pajak bertugas melakukan
pengawasan dan bimbingan keapda Wajib Pajak selain melakukan penegakan
hukum (law enforcement) terhadap Wajib Pajak.
F. Tarif Pajak
Tarif pajak digunakan untuk menentukan besarnya pajak terutang. Ada empat
jenis tarif pajak, antara lain:
1. Penghitungan PPh
Penghitungan PPh dilakukan berdasarkan Undang-Undang tentang Pajak
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008.
90
Sumber tabel: www.putra-putri-indonesia.com/pajak-penghasilan-badan.html
Penghasilan Kena Pajak (PKP) dalam akuntansi sama saja disebut dengan laba bersih,
sehingga PKP atau laba bersih didapat dari:
Laba Kotor
Biaya/Beban usaha (-)
1. Pada tahun pajak 2017, PT. Wijayando memiliki laba bruto sebesar Rp 82.500.000.000,00
dengan total biaya/beban usaha sebesar Rp 20.500.000.000,00. Berapakah Pajak
Penghasilan terutang untuk tahun pajak 2017?
Jawab: karena Penghasilan Kotornya lebih dari Rp50 Milliar, maka kita gunakan tarif pajak
yang ketiga pada tabel.
2. PT. Selalu Sayang memperoleh penghasilan kotor di tahun 2017 sebesar Rp15 Miliar,
kemudian memiliki biaya/beban usaha sebesar Rp7 miliar sehingga laba bersihnya
(Penghasilan Kena Pajak) adalah Rp8 Miliar, maka besar pajak PT Selalu Sayang
sebesar…….
Jawab: karena Penghasilan Kotornya diantara 4.8 Milliar – 50 Milliar maka kita
menggunakan tarif pajak yang kedua pada tabel di atas:
91
= (0.25 - (0.6 Miliar/15 Miliar)) x 8 Miliar = Rp1.68 Milliar
Laba Kotor
Biaya Usaha (-)
92
Laba Bersih
Penghasilan Tidak Kena Pajak (-)
Contoh soal:
1. Pada tahun pajak 2014, Tn. Fauzi sebagai wiraswasta yaitu pemilik restaurant masakan
Sunda memiliki penghasilan bruto Rp 5.000.000.000,00 dengan total biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp 1.500.000.000,00. Tn Fauzi menikah, isteri tidak bekerja dan
memiliki 2 orang anak yang belum dewasa. Berapa Pajak Penghasilan terutang untuk tahun
pajak 2014 ?
Penghasilan Bruto Rp 5.000.000.000,00
Biaya (Rp 1.500.000.000,00)
Penghasilan Bersih Rp 3.500.000.000,00
PTKP (K/2):
Wajib Pajak Rp 54.000.000,00
Isteri Rp 4.500.000,00
Tanggungan 2 orang Rp 9.000.000,00
Jumlah PTKP (K/2) (Rp 67.500.000,00)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 3.432.500.000,00
PPh terutang :
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.0000,00
30% x Rp 2.932.500.000,00 = Rp 879.750.000,00
Rp 974.750.000,00
2. Mas Bambang yang baru saja lulus kuliah langsung bekerja dan memiliki penghasilan
bersih Rp3.000.000,00/bulan atau sama dengan Rp36.000.000/tahun, maka berapa PPh
yang harus dibayarkan oleh mas Bambang?
(jawaban: Tidak perlu membayar PPh, karena penghasilan beliau kurang dari
Rp4.500.000,00/bulan atau Rp54.000.000,00/tahun).
93
Penghitungan PPh Orang Pribadi yang menggunakan norma
penghitungan sehubungan dengan usaha dan/atau pekerjaan bebas yang
dilakukan menggunakan skema sebagai berikut:
Contoh soal:
1. Tn. Rian, seorang pengusaha minimarket di Jogjakarta, memiliki istri tidak bekerja dan
memiliki 3 orang anak yang belum dewasa. Selama tahun pajak 2014, ia memiliki
penghasilan bruto sebesar Rp 850.000.000,00. Jika besarnya tarif norma penghasilan neto
untuk pedagang toko/minimarket di Jogjakarta adalah 30%, maka berapa besarnya Pajak
Penghasilan terutang tahun pajak 2013!
Penghasilan Neto:
30% x Rp 850.000.000,00 = Rp 255.000.000,00
PPh terutang :
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 133.000.000,00 = Rp 19.950.000,00
Pajak Terutang Tn. Rian tahun pajak 2013 adalah Rp 22.450.000,00
94
perbandingan harga dengan objek lain sejenis, atau nilai perolehan baru, atau
Nilai Jual Objek Pajak Pengganti.
Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)
ditetapkan paling rendah Rp 60.000.000,00. Artinya, setiap Wajib Pajak yang
memiliki Objek Pajak (Bumi dan Bangunan) lebih kecil dari sama dengan Rp
60.000.000,00 maka akan dibebaskan dari tarif pajak PBB, dan akan mendapat
potongan sebesar Rp 60.000.000,00 apabila Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
lebih besar dari nilai tersebut. Penyesuaian besarnya NJOPTKP ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkotaan dan Perdesaan sesuai
dengan UU No. 28 Tahun 2009 ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3% (nol koma
tiga persen) dan ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah.
Contoh soal:
1. Pada tahun pajak 2014, Tn. Cristiano memiliki tanah dan rumah dengan luas masing-
masing 700m2 dan 400m2, dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) masing-masing Rp
400.000,00 per m2 untuk tanah dan Rp 450.000.000,00 per m2 untuk bangunan. Besar
NJOPTKP yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah setempat adalah Rp 10.000.000,00.
Besarnya PBB tahun pajak 2014 yang terutang adalah.....
Bumi/Tanah = 700 x Rp 400.000,00 = Rp 280. 000.000,00
Rumah = 400 x Rp 450.000,00 = Rp 180. 000.000,00
Total NJOP Bumi dan Bangunan = Rp 460. 000.000,00
NJOPTKP (Rp 60.000.000,00)
Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak Rp 400.000.000,00
Contoh Soal
1. A tax which imposed on the company a fixed amount, does not depend on the fact of
many products is cal ed………
a. LumpSump tax
b. Progresif tax
c. Proportional tax
d. Tax per unit
e. Income tax
Jawab : a. lumpsump tax. Pajak Lumpsum adalah istilah pajak yang besar jumlahnya
sama/tetap, tidak tergantung dengan pendapatan.
2. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pemungutan pajak yang dikemukakan oleh Adam
Smith (1723-1790) dengan dikenal sebutan The Four Maxims ialah kecuali…
a. Prinsip kesamaan
b. Prinsip ekonomis
c. Prinsip ketepatan waktu
d. Prinsip kepastian
e. Prinsip kepercayaan
Jawab : e. Prinsip kepercayaan. Yang termasuk dalam prinsip pemungutan pajak ialah
prinsip kesamaan/keadilan, ekonomis, ketepatan waktu, dan kepastian.
95
BAB XIII
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
A. Kebijakan Moneter
Tujuan inti dari kebijakan ini adalah mengendalikan kestabilan ekonomi. Bank
Indonesia merupakan pihak yang merumuskan kebijakan moneter di Indonesia
Bentuk kebijakan moneter yang dapat dirumuskan adalah:
Saat dilakukan pembelian surat berharga oleh Bank Indonesia , maka jumlah
uang beredar bertambah karena bank Indonesia mengeluarkan uang untuk
membeli surat berharga yang ada di masyarakat .
Saat dilakukan penjualan surat berharga oleh Bank Indonesia , maka jumlah
uang beredar berkurang dikarenakan uang masyarakat masuk ke bank untuk
membeli surat berharga yang dijual bank.
+(easy)
B. Kebijakan Fiskal
Hakikatnya kebijakan fiskal memiliki tujuan yang sama dengan kebijakan moneter
yakni untuk membawa ekonomi nasional ke arah yang diinginkan, akan tetapi kebijakan
fiskal menempuh cara yang berebeda yakni dengan mengatur pengeluaran dan
penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal yang akan dibahas disini adalah tentang
pengaturan pajak dan dampaknya dilihat dari multiplier effect.
a. Pajak
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun
pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif PPN
adalah tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%. Yang
dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, peraian, dan ruang udara diatasnya.
Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong
mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah adalah :
98
d. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang
memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan
atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat yang hampir seluruh realisasi
penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota
BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan. Seperti halnya PBB, BPHTB dikelola oleh Pemerintah Pusat namun
realisasi penerimaan BPHTB seluruhnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah
baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
a. Pajak Propinsi
1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
b. Pajak Kabupaten/Kota
1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;
7. Pajak Parkir.
C. Multiplier Effect
99
penerimaannya (pajak) secara bersamaan? Hal ini lah yang disebut multiplier effect.
J.M. Keynes mengatakan bahwa secara keseluruhan, efek penurunan GDP akibat
naiknya pajak tidak sebesar efek kenaikan GDP akibat kenaikan pengeluaran
pemerintah.
𝑀𝑃𝐶
Multiplier effect akibat naiknya pajak dapat dihitung dengan : − x (∆T)
1−𝑀𝑃𝐶
1
Multiplier effect akibat turunnya government expenditures : x (∆G)
1−𝑀𝑃𝐶
Contoh Soal :
(OSP 2016)
100
Jawab : a. sebesar 1 . perlu diingat bahwa blanced multiplier selalu berjumlah Satu
1
Perhitungan : - 𝑀𝑃𝐶 , misalkan MPC 0.8 , maka
1−𝑀𝑃𝐶 1−𝑀𝑃𝐶
1 0.8
:
1−0.8 1−0.8
: 5-4 = 1
Silahkan masukkan berapapun nilai MPC lalu gunakan cara yang sama , akan
diperoleh nilai Multiplier sebesar 1
101
DAFTAR PUSTAKA