Anda di halaman 1dari 42

Abstrak

Sirkulasi dan parkir merupakan salah satu dari 8 elemen perancangan kota yang dapat mempengaruhi pola kegiatan
dari suatu kota karena selain membutuhkan ruang untuk bergerak, kendaraan atau moda transportasi juga membutuhkan ruang
untuk berhenti (parkir), Kebutuhan parkir menjadi sangat penting dan berbeda beda tergantung kondisi dan karakteristik
masing-masing lokasi fasilitas parkir, apabila dalam pelaksanaannya fasilitas parkir tersebut tidak ditata dengan baik maka
akan menimbulkan permasalahan parkir terutama fasilitas parkir on street yang menggunakan badan jalan sebagai ruang
parkirnya. Permasalahan parkir ini juga terjadi pada salah satu pusat kegiatan yaitu Pasar Baru Lamongan dimana karena
permasalahan parkir on street ini mengakibatkan sirkulasi kendaraan yang melintas mengalami tundaan serta perubahan fungsi
trotoar menjadi tempat parkir sehinga masyarakat juga merasakan keresahan akibat permasalahan parkir ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan agar tercipta fasilitas parkir yang nyaman dan
memadai bagi pengunjung pasar maupun masyarakat dengan menggunakan metode analisa karakteristik parkir, analisa tingkat
pelayanan, deskriptif komparatif dan analisa tapak yang selanjutnya diketahui konsep penataan yang bisa menjadi alternatif
guna tercapainya tujuan penelitian ini.
Hasil analisa yang didapatkan dalam penelitian ini adalah berupa karakteristik parkir dan tingkat pelayanan jalan
dimana nilai indeks parkir di Jalan Ahmad Yani adalah 32,6% untuk motor dan 42,8% untuk mobil dengan tingkat pelayanan
jalan kelas F, untuk Jalan Hasyim Asyari indeks parkirnya 32,6% untuk motor dan 42,8% untuk mobil dengan tingkat
pelayanan jalan kelas E serta untuk Jalan Wahidin indeks parkinya 4,37% untuk motor dan 92,4% untuk mobil dengan tingkat
pelayanan jalan E. dari hasil tersebut terdapat alternatif konsep penataan yaitu pemerataan parkir dan pengalihan parkir on
street menjadi parkir off street

Kata Kunci : Parkir On Street, Karakteristik Parkir, Tingkat Pelayanan Jalan


Abstract
Circulation and parking is one of the 8 elements of urban design that can affect the activity patterns of a city because
besides requiring space to move, vehicles or modes of transportation also need space to stop (parking), parking needs become
very important and vary depending on conditions and characteristics of each location of the parking facility, if in the
implementation of the parking facility is not arranged properly it will cause parking problems, especially on-street parking
facilities that use the road as a parking space. This parking problem also occurs in one of the activity centers, namely Pasar
Baru Lamongan where due to the problem of on-street parking, the vehicle circulation has been delayed and the sidewalk
function changes into a parking lot so that the local people als
o feels unrest due to this parking problem.
This research is a quantitative study that aims to create a convenient and adequate parking facility for market visitors
and the public by using the parking characteristic analysis method, service level analysis, comparative descriptive and site
analysis which are further known structuring concepts that can be an alternative for the goal of this research.
The analysis results in this study are in the form of parking characteristics and service level of the road where the index
value of parking on Ahmad Yani Street is 32.6% for motorcycles and 42.8% for cars with F class on road level of service, for
Hasyim Asyari street its parking index 32.6% for motorcycles and 42.8% for cars with E class on road level of service and
for Wahidin street the parking index is 4.37% for motorcycles and 92.4% for cars with E class on road level of service. From
these results there are alternative concepts structuring namely equal distribution of parking and switch of on-street parking to
off-street parking

Keywords : On Street Parking, Parking Characteristic, Level of Service


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Parkir adalah keadaan kendaraan yang tidak bergerak yang bersifat sementara karena ditinggalkan pengemudinya
(Direktur Jenderal Perhubungan Darat 1996). Dalam pengertian yang lain parkir merupakan tempat untuk menempatkan
dengan menghentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor/tidak bermotor) pada suatu tempat pada jangka waktu tertentu
(Taju, 1996) Sedangakan sirkulasi adalah gerakan dari orang – orang atau benda yang di perlukan untu melalui suatu tapak.
Sirkulasi dan parkir merupakan salah satu dari 8 elemen perancangan kota (Hamid Shirvani, 1985) yang dapat mempengaruhi
pola kegiatan dari suatu kota karena selain membutuhkan ruang untuk bergerak, kendaraan atau moda transportasi juga
membutuhkan ruang untuk berhenti (parkir). Berdasarkan penempatannya fasilitas parkir sendiri terdiri atas dua jenis yaitu
fasilitas parkir yang menggunakan badan jalan (on street) dan fasilitas parkir yang tidak menggunakan badan jalan (off street).
Pengendalian parkir dilakukan untuk mendorong penggunaan fasilitas parkir secara lebih efisien serta digunakan untuk
membatasi arus lalu lintas ke suatu kawasan yang perlu dibatasi lalu lintasnya. pengendalian parkir merupakan sebuah alat
menejemen lalu lintas yang digunakan untuk mengendalikan kendaraan yang akan menuju suatu kawasan sehingga diharapkan
terjadi sebuah peningkatan kinerja lalu lintas pada kawasan tersebut.
Permasalahan transportasi yang sering dijumpai adalah permasalahan terkait fasilitas parkir, dimana dalam setiap
pusat kegiatan seperti pasar, pusat perkantoran, CBD, sekolah, tempat wisata, hotel dan lain lain akan menimbulkan aktifitas
parkir kendaraan. Kebutuhan parkir menjadi sangat penting dan berbeda beda tergantung kondisi dan karakteristik masing-
masing lokasi fasilitas parkir. Apabila dalam pelaksanaannya fasilitas parkir tersebut tidak ditata dengan baik maka akan
menimbulkan permasalahan parkir Permasalahan parkir seringkali terjadi karena ruang parkir tersebut memakan sebagian
badan jalan atau biasa disebut dengan parkir badan jalan (on street)
Permasalahan parkir ini juga terjadi pada salah satu pusat kegiatan yang berupa pasar yang ada di Kabupaten
Lamongan yang merupakan salah satu kawasan perkotaan Gerbangkertasusila dimana perdagangan dan jasa menjadi salah
satu sektor unggulannya yang mana sektor perdagangan dan jasa ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan memiliki daya
saing wilayah yang kuat (Arif Purnomo dkk, 2011). Lokasi pusat kegiatan masyarakat yang menjadi lokasi permasalahan
parkir ini adalah Pasar Baru Lamongan dimana merupakan pasar modern pertama dan terbesar yang ada di Kabupaten
Lamongan. Pasar merupakan suatu tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli sehingga terjadi banyak
aktivitas masyarakat, tidak terkecuali dengan mobilitas kendaraan disekitarnya, untuk itu penjual dan pembeli layak mendapat
sarana dan prasarana yang baik, salah satunya adalah tempat parkir dimana parkir menjadi kebutuhan bagi pengunjung maupun
penjual terutama parkir on street. Dengan sarana parkir (on street) yang baik sirkulasi kendaraan yang melintas pun akan tetap
lancar. Tidak terkecuali di Pasar Baru Lamongan, adanya pasar baru Lamongan ini sekaligus mendukung sektor unggulan
yang ada di Lamongan yaitu sektor perdagangan sehingga pasar baru Lamongan ini menjadi pusat kegiatan dari masyarakat
terlebih lokasi pasar baru Lamongan terletak di pusat kota Lamongan tidak jauh dari alun alun Lamongan dan pusat
pemerintahan Kabupaten Lamongan oleh karena itu sirkulasi dan parkir menjadi bagian sangat penting, dimana selain
membutuhkan ruang untuk bergerak moda transportasi juga membutuhkan ruang untuk berhenti atau parkir, akan tetapi pada
kenyataannya masih dijumpai permasalahan tentang perparkiran yang dapat mempengaruhi sirkulasi dari kendaraan sehingga
mengakibatkan kemacetan.
Permasalahan parkir yang muncul di Pasar Baru Lamongan ini menyebabkan perubahan fungsi trotoar yang
semestinya menjadi hak pejalan kaki tetapi berubah menjadi lahan parkir. Dalam buku Standar Perancangan Jalan Perkotaan,
Ir. Wibowo Gunawan menuliskan bahwa trotoar memiliki pengertian sebagai bagian jalan yang disediakan untuk pejalan kaki.
Umumnya ditempatkan sejajar dengan jalur lalu lintas, dan harus terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur fisik. Pengertian
tersebut mengatakan bahwa antara trotoar merupakan tempat berjalan kaki yang berada bersebelahan dengan jalan raya,
keadaan trotoar dan jalan raya harus memiliki batas yang memisahkan keduanya. Pemisah yang dibuat tersebut digunakan
untuk keamanan pejalan kaki agar pemakai jalan raya tidak memasuki wilayah trotoar dan dapat membahayakan pejalan kaki.
Pengertian tersebut bertolak belakang dengan kondisi eksisting yang terjadi pada ruas jalan yang menjadi lokasi parkir on
street di pasar baru Lamongan ini dimana trotoar sepanjang ruas jalan tersebut di gunakan sebagai tempat parkir kendaraaan
yang seharusnya trotoar merupakan hak dari pejalan kaki, hal ini juga menimbulkan keresahan masyarakat sebagaimana
termuat dalam media tribun,jatim,com yang di unggah pada Jum’at, 19 Januari 2018, dalam unggahanya di jelaskan keresahan
masyarakat dan pengunjung pasar baru Lamongan yang meminta agar permasalahan tersebut bisa di selesaikan, hal tersebut
menunjukkan bahwa masyarakat juga merasa terganggu dan tidak nyaman atas permasalahan parkir yang terjadi, selain itu
sirkulasi kendaraan yang melintas pada ruas jalan yang menjadi lokasi parkir on street ini juga terganggu dan cenderung
menimbulkan kemacetan lalu lintas dikarenakan sebagian ruas jalan tersebut digunakan sebagai lokasi parkir on street
akibatnya ruang bagi pejalan kaki menjadi berkurang dan lau lintas kendaraan yang melintasi ruang tersebut mengalami
tundaan dalam perjalanannya. Dengan demikian dirasa perlu adanya sebuah penelitian tentang evaluasi parkir, khususnya
parkir badan jalan di area Pasar Baru Lamongan ini.

1.2 Rumusan Masalah


Pasar Baru Lamongan merupakan pasar modern pertama dan terbesar yang ada di Lamongan, sehingga daya tarik
masyarakat terhadap pasar ini cukup besar yang mengakibatkan pengguna fasilitas parkir pada pasar baru Lamongan ini juga
cukup besar. Permasalahan yang terlihat sangat mencolok adalah pada fasilitas parkir on street pasar ini diantaranya adalah
beralih fungsinya trotoar menjadi tempat parkir, dan pada beberapa ruas jalan yang menjadi lokasi parkir on street ini timbul
kemacetan pada jam – jam puncak dari pasar tersebut sehingga terjadi tundaan bagi pengguna jalan yang menggunakan ruas
jalan tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya penelitian mengenai fenomena yang ada pada fasilitas
parkir pasar baru Lamongan ini. Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apa yang menyebabkan terjadinya permasalahan parkir on street di Pasar Baru Lamongan ?
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan parkir on street di Pasar Baru Lamongan ?

1.3 Tujuan Dan Sasaran


Tujuan dari disusunnya penelitian tentang Penataan Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan yaitu
terciptanya fasilitas parkir yang baik dan memadai bagi pengunjung pasar maupun masyarakat sehingga tidak terjadi suatu
permasalahan parkir. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran – sasaran yang harus dicapai adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik parkir badan jalan (on street) di Pasar Baru Lamongan.
2. Mengidentifikasi kinerja jalan lokasi parkir badan jalan (on street) Pasar Baru Lamongan
3. Menyusun konsep penataan parkir on street Pasar Baru Lamongan

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu ruang lingkup lokasi dan ruang lingkup materi, adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut :

1.4.1 Ruang Lingkup Lokasi


Ruang lingkup lokasi dari penelitian evaluasi parkir badan jalan (on street) ini berada di fasilitas parkir badan jalan
(on street) Pasar Baru Lamongan yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Hasyim Asyari dan Jalan Wahidin Kelurahan
Tumenggungan Kecamatan Lamongan Jawa Timur, dimana Pasar Baru Lamongan ini merupakan pasar modern pertama dan
terbesar di Lamongan. Pasar Baru Lamongan merupakan pasar yang di dalamnya di dominasi oleh penjual yang menjual
kebutuhan sekunder dan tersier adapun jam operasional dari Pasar Baru Lamongan ini mulai jam 07.00 wib – 14.00 wib. Para
pedagang yang memiliki stan di Pasar Baru Lamongan ini sebagian besar berasal dari dalam Kabupaten Lamongan. Pasar Baru
Lamongan ini dikelilingi oleh ruas jalan yang mana terdapat fasilitas parkir pada ruas jalan tersebut, adapun tiga ruas jalan di
sekitar Pasar Baru Lamongan yang menjadi titik parkir on street tersebut adalah :
1. Jalan Ahmad Yani
Ruas jalan Ahmad Yani yang menjadi lokasi parkir on street ini memiliki lebar 8 meter dan perkerasan jalan berupa
aspal hot mix sepanjang 76 meter mulai dari pertigaan jalan Laras – Liris hingga pertigaan jalan KH Hasyim Asyari.
2. Jalan KH Hasyim Asyari
Ruas jalan KH Hasyim Asyari yang menjadi lokasi parkir on street memiliki lebar 8 meter dan perkerasan jalan
berupa aspal hotmix sepanjang 123 meter mulai dari pertigaan jalan Ahmad yani sampai pertigaan jalan DR Wahidin.
3. Jalan DR Wahidin
Ruas jalan DR Wahidin yang menjadi lokasi parkir on street ini memiliki lebar 8 meter dan perkerasan jalan berupa
aspal hotmix sepanjang 85 meter mulai dari pertigaan jalan Laras – Liris sampai pertigaan jalan Hasyim Asyari

1.4.2 Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi pada penelitian ini merupakan penjelasan mengenai batasan materi dan teori untuk mencapai
masing masing sasaran. Maka ruang lingkup materinya adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik parkir on street Pasar Baru Lamongan


Melakukan identifikasi terkait karakteristik dari parkir on street yang berada di Pasar baru Kota Lamongan yang
meliputi akumulasi parkir, volume parkir, parking turn over, indeks parkir, durasi parkir, dan kapasitas parkir (Tamin, 2000),
selanjutnya berdasarkan karakteristik parkir on street Pasar Baru Lamongan mengidentifikasi kebutuhan parkir on street yang
ada di Pasar Baru Lamongan termasuk juga di dalamnya Mengidentifikasi jenis kendaraan apasaja yang menggunakan fasilitas
parkir on street serta persebaran dimana saja lokasi parkir berdasarkan jenis kendaraan tersebut.
2. Tingkat Pelayanan Jalan
Mengidentifikasi tingkat pelayanan jalan yang menjadi lokasi parkir on street pasar baru Lamongan dimana
dibutuhkan data berupa lintas harian rata – rata (LHR) kendaraan yang melintas pada ruas jalan yang menjadi lokasi dari parkir
on street pasar baru Lamongan serta kecepatan yang diperlukan untuk melewati ruas jalan tersebut, selanjutnya juga perlu
diketahui tentang bagaimana geometrik jalan lokasi parkir on street.
3. Konsep penataan parkir on street Pasar Baru Lamongan
Menyusun konsep penataan parkir on street di Pasar Baru Lamongan ini berdasarkan keluaran yang didapat dari
sasaran 1 dan sasaran 2 yaitu berupa data karakteristik parkir dan tingkat pelayanan jalan yang menjadi lokasi parkir on street
pasar baru Lamongan

1.5 Manfaat Dan Keluaran


Dalam penelitian ini terdapat manfaat yang diharapkan bisa berguna bagi pihak–pihak yang lain yang termasuk
didalamnya bermanfaat terhadap masyarakat, selain itu dalam penelitian ini juga terdapat keluaran sehingga diharapkan
penelitian ini bisa bermanfaat dan berguna terhadap permasalahan yang menjadi dasar dari penelitian ini. adapun manfaat dan
keluaran dari penelitian adalah sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis, adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang dimaksud adalah menjelaskan bahwa hasil penelitian ini memiliki manfaat memberikan
sumbangan berupa pemikiran, konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang
ilmu dalam penelitian ini. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah :
a. Diketahuinya cara menganalisa karakteristik parkir khususnya parkir on street Pasar Baru Lamongan
b. Diketahuinya rekomendasi dari permasalahan parkir on street di Pasar Baru Lamongan
c. Menjadi salah satu bentuk upaya pengelolaan parkir on street di Pasar Baru Lamongan.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang di dapatkan dari penelitian ini yang dirasakan secara langsung. Manfaat praktis
dari penelitian ini adalah :
a. Terwujudnya fasilitas parkir di pasar baru Lamongan yang nyaman bagi pengunjung maupun pengguna jalan.
b. Permasalahan parkir berupa kamacetan di sekitar pasar baru Lamongan bisa diminimalis

1.5.2 Keluaran
Keluaran dari penelitian Evaluasi Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan adalah sebagai berikut :
1. Data karakteristik parkir on street pasar baru Lamongan dan tingkat pelayanan ruas jalan yang menjadi lokasi parkir
on street pasar baru Lamongan.
2. Rekomendasi alternatif pengendalian parkir sebagai bentuk upaya mengatasi permasalahan parkir on street Pasar
Baru Lamongan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori – teori yang mendasari dari penelitian evaluasi parkir badan jalan (on
street) pasar baru Lamongan, untuk penjelasan mengenai kajian dalam tinjauan pustaka adalah sebagai berikut :

2.1 Parkir
Setiap kendaraan tidak selamanya bergerak terus menerus, akan ada waktunya dimana kendaraan tersebut harus
berhenti dalam waktu sebentar ataupun lama hal seperti ini disebut dengan parkir. Perparkiran bisa menjadi pemecah
permasalahan lalu lintas jika dikelola dan direncanakan dengan baik (Warpani, 2002).
Parkir merupakan keadaan dari suatu kendaraan yang tidak bergerak dan memiliki sifat yang tidak sementara, sedangkan
berhenti merupakan keadaan suatu kendaraan yang tidak bergerak dan memiliki sifat sementara dengan kondisi pengemudi
tidak meninggalkan kendaraan (Direktorat Perhubungan Darat, 1998).
Parkir merupakan salah satu unsur dari sebuah prasarana transportasi dimana keberadaannya tidak terpisahkan dari
sistem jaringan transportasi, sehingga pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu jaringan, terutama jaringan jalan
raya. Selain pengertian tersebut terdapat pendapat dari ahli tentang pengertian parkir diantaranya Parkir merupakan tempat
untuk menempatkan dengan menghentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor atau tidak bermotor) dalam jangka waktu
tertentu pada suatu tempat (Taju, 1996). Sedangkan menurut UU no 22 tahun 2009 parkir adalah keadaan kendaraan berhenti
atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
Daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat ekonomi yang tinggi dapat mengakibatkan tingkat
kepemilikan kendaraan pribadi semakin bertambah. Apabila kondisi ini tidak didukung kebijakan pemerintah dalam
manajemen lalu lintas yang membatasi penggunaan mobil pribadi, maka akan mendukung masyarakat untuk selalu
menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini akan menimbulkan kebutuhan lahan parkir yang besar pada zona tarikan sebagai
contoh pada daerah pusat bisnis (CBD, Central Business District). Lokasi dimana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas
parkir peran fasilitas parkir dalam sistem transportasi dapat dilihat dari fungsinya dalam menyediakan tempat untuk
menyimpan kendaraan di tempat – tempat tujuan perjalanan dari sebuah pergerakan lalu lintas.

2.2 Karakteristik Parkir


Karakteristik parkir ini adalah sifat dasar yang dapat memberikan nilai terhadap pelayanan dan permasalahan parkir
yang terjadi pada lokasi studi. Adapun karakteristik parkir itu sendiri mencakup volume parkir, akumulasi parkir, lama waktu
(durasi) parkir, pergantian parkir, kapasitas parkir dan indeks parkir (Tamin, 2000). Dalam merencanakan sebuah fasilitas
parkir informasi mengenai karakteristik parkir ini sangatlah diperlukan.
1. Volume parkir
Volume parkir merupakan jumlah dari kendaraan dalam beban parkir yaitu jumlah kendaraan per periode waktu
tertentu, biasanyya perhari.
2. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir pada suatu waktu tertentu di suatu tempat. Data
pencacahan kendaraan di analisis dalam bentuk grafik yang menunjukkan presentase kendaraan dalam interval yang
dihubungkan dengan waktu.

3. Durasi Parkir
Durasi parkir merupakan lama waktu yang dihabiskan oleh pelaku parkir pada ruang parkir. Lamanya parkir
dinyatakan dalam (jam).
4. Pergantian parkir (Parking Turn Over)
Pergantian parkir merupakan angka yang menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir, dimana dapat diperoleh
dengan cara membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk tiap satuan waktu tertentu.
5. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu area parkir dalam waktu dan
kondisi tertentu. Kapasitas parkir merupakan nilai yang menyatakan jumlah seluruh kendaraan yang termasuk beban parkir,
yaitu jumlah kendaraan tiap periode waktu tertentu yang menggunakan satuan jam atau hari.
6. Indeks Parkir
Indeks parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dan kapasitas parkir. Nilai dari indeks parkir ini
menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang terisi. Untuk mengetahui dan menentukan kebutuhan parkir dapat diketahui
dari waktu puncak parkir dan indeks parkir. Gambaran tentang besarnya permintaan parkir dapat kita lihat dari waktu puncak
parkir. Dengan menggunakan indeks parkir dapat di ketahui apakah permintaan parkir sebanding atau tidak dengan kapasitas
parkir yang tersedia. Jika nilai indeks lebih dari 100 % maka itu berarti permintaan ruang parkir lebih besar dari kapasitas yang
ada, dan jika nilai indeks parkir kurang dari 100 % maka itu berarti permintaan ruang parkir masih dapat terpenuhi dengan
kapasitas parkir yang ada

2.3 Penentuan Kebutuhan Parkir


a. Kegiatan parkir yang tetap
Peruntukan kebutuhan parkir yang termasuk dalam kegiatan parkir yang tetap diantaranya adalah : pusat
perdagangan, pusat perkantoran, pusat perdagangan eceran atau psar swalayan, pasar, sekolah, tempat rekreasi, hotel atau
penginapan, rumah sakit.
b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara
Peruntukan kebutuhan parkir yang termasuk dalam kegiatan parkir yang sementara antara lain adalah : bioskop,
tempat pertunjukan, tempat pertandingan olahraga, tempat ibadah.

2.4 Cara dan Jenis Parkir


Cara dan jenis parkir secara umum dibedakan antara lain sebagai berikut :
a. Menurut Penempatannya
Jenis parkir menurut penempatannya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Parkir Badan Jalan (On Street Parking)
Parkir badan jalan merupakan jenis parkir yang menggunakan bagian dari jalan (bahu jalan) sebagai tempat ruang
parkirnya. Parkir badan jalan ini memiliki keuntungan yaitu murah tanpa investasi tambahan serta bagi pengguna tempat parkir
bisa lebih dekat dan mudah. Selain itu jenis parkir ini juga memiliki kerugian, kerugiannya adalah mengganggu lalu lintas dan
mengurangi kapasitas jalan karena adanya pengurangan lebar jalan sehingga meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.
Parkir badan jalan ini memiliki posisi parkir sejajar badan jalan, parkir tegak lurus badan jalan dan parkir membentuk sudut.
Penempatan fasilitas parkir yang berada di badan jalan (off street) ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Parkir yang terletak pada tepi jalan dengan tanpa adanya pengendalian parkir
b. Parkir badan jalan yang terletak pada kawasan parkir dengan adanya pengendalian parkir.
2. Parkir Di Luar Badan Jalan ( Off Street Parking )
Parkir diluar badan jalan ini merupakan jenis parkir yang ruang tempat parkirnya berada di luar badan jalan, ruang
parkinya bisa berada di halaman, berada di gedung, atau pada taman parkir. Parkir jenis ini memiliki keuntungan yaitu tidak
mengganggu lalu lintas sehingga resiko terjadi kecelakaan lebih rendah. Adapun kerugiaanya adalah perlu biaya investasi awal
yang cukup besar, dan bagi pengguna parkir dirasakan kurang praktis terlebih jika keperluannya hanya sebentar saja.
Fasiltas parkir di luar badan jalan yang digunakan untuk umum maerupakan tempat yang berupa gedung parkir atau taman
parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri. Sedangkan fasilitas parkir di luar badan jalan yang digunakan
sebagai fasilitas penunjang adalah berupa gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan dari
bangunan utamamnya. (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Dirjen Perhubungan Darat, 1996)
• Menurut Statusnya
Jenis parkir menurut statusnya adalah sebagai berikut :
a. Parkir Umum
Parkir umum ini dikelola oleh pemerintah daerah
b. Parkir Khusus
Parkir Khusus ini dikelola oleh swasta.
c. Parkir Darurat
Parkir jenis ini merupakan parkir yang diselenggarakan karena adanya kegiatan yang tidak direncanakan ( incidental
).
d. Taman Parkir
Taman parkir ini dikelola oleh pemerintah daerah
e. Gedung Parkir
Gedung parkir ini diselenggarakan oleh pemerintah daerah tetapi dikelola oleh swasta.

2.5 Satuan Ruang Parkir (SRP)


Satuan ruang parkir (SRP) merupakan ukuran luas yang digunakan untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang,
bus/truk, dan sepeda motor), termasuk juga ruang bebas dari lebar buka pintu (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir Dirjen Perhubungan Darat, 1996).

2.6 Tingkat Pelayanan ( Kinerja Jalan )/LoS


LoS ( Level of Service ) merupakan sebuah ukuran kualitatif yang digunakan di HCM 85 Amerika Serikat, dimana
ukuran tersebut menjelaskan tentang kondisi operasional dari arus lalu lintas serta memberikan penilaian dimana penilaiannya
oleh pemakai jalan. Pada umumnya kinerja jalan dinyatakan dalam kecepatan, waktu tempuh, kebebasan bergerak,
kenyamanan, keamanan atau keselamatan pengendara. Tingkat pelayanan merupakan hal yang berkaitan dengan kecepatan
operasi atau fasiltas jalan yang tergantung pada perbandingan arus lalu lintas dan kapasitas jalan (Tamin, 2000)
Karakteristik tingkat pelayanan jalan / Level of Service dapat dilihat dalam tabel berikut :

Batas Lingkup
Nilai Karakteristik
V/C
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi,
A pengemudi memilih kecepatan yang 0,0 – 0,20
diinginkan tanpa hambatan.
Arus stabil, tetapi kecepatn operasi mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi
B 0,21 – 0,44
memiliki kebebasan yang cukup untuk
memilih kecepatan.
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
C kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi 0,45 – 0,74
dalam memilih kecepatan.
Batas Lingkup
Nilai Karakteristik
V/C
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan
D masih dikendalikan, Q/C masih dapat di 0,75 – 0,84
tolerir
Volume lalu lintas mendekati/ berada pada
E kapasitas arus tidak stabil terkadang 0,85 – 1,00
berhenti.
Arus yang dipaksakan/macet, kecepatan
F rendah, V diatas kapasitas, antrian panjang >1,00
dan terjadi hambatan – hambatan yang besar.

2.6.1 Arus lalu lintas


Arus lalu lintas adalah jumlah dari kendaraan bermotor yang melewati suatu ruas jalan yaang biasanya dinyatakan
dalam satuan kendaraan/jam. Data arus lalu lintas ini didapatkan dengan melakukan survey LHR (Lintas Harian Rata – Rata).
2.6.2 Kapasitas jalan
Kapasitas jalan adalah jumlah arus lalu lintas maksimum yang bisa dipertahankan pada suatu ruasjalan dalam kondisi
tertentu. Dalam perhitungannya kapasitas untuk jalan dengan 2/2TT (2 lajur 2 arah) ditentukan secara total arus dua arah,
sedangkan untuk jalan dengan 4/2TT (4 lajur 2 arah), 6/2TT (6 lajur 2 arah) dan 8/2TT (8 jalur 2 arah) arus ditentukan secara
terpisah masing – masing arah dan kapasitas ditentukan tiap lajur.
2.6.3 Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur atau menentukan kinerja suatu segmen
jalan. Nilai derajat kejenuhan berada di antara nol sampai satu, dimana nilai semakin mendekati satu menunjukkan bahwa arus
tidak jenuh atau lengang sedangkan untuk nilai semakin mendekati satu menunjukkan bahwa arus mendekati kapasitas ruas
jalan tersebut.
2.6.4 Kecepatan
Kecepatan memiliki arti dan makna yang cukup luas dimana kecepatan menunjukkan suatu perubahan dari sati saat
ke saat yang lain, dalam kehidupan sehari – hari kecepatan erat kaitannya dengan jarak dan waktu. Kecepatan sendiri memiliki
pegertian yaitu sebuah besaran yang menujukkan seberapa cepat sebuah obyek atau benda dapat berpindah yang dapat
dinyatakan dalam satuan meter/detik (m/s) atau kilometer/jam (km/h). untuk mendapatkan sebuah nilai kecepatan maka dapat
digunakan rumus kecepatan rata-rata,

2.7 Penelitian Terdahulu


Dalam sub bab penelitian terdahulu ini akan di bahas penelitian – penelitian mengenai keilmuan yang sudah di
letakkan orang lain sehingga penelitian ini benar - benar baru dan belum pernah di teliti oleh orang lain. Adapun penelitian
terdahulu yang di guanakan dalam penelitian Evaluasi Parkir Badan Jalan ( On Street ) Pasar Baru Kota Lamongan adalah
sebagai berikut :
1. Yaumil Wahdan, dkk, 2014
Yaumil Wahdan, dkk melakukan penelitian mengenai Analisis Karakteristik Parkir Pada Badan Jalan Dan
Dampaknya Terhadap Lalu Lintas ( Studi Kasus : Jalan Siliwangi Kabupaten Garut ). Dalam penelitiannya Yaumil Wahdan,
dkk bertujuan untuk mengetahui karakteristik parkir dan mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan parkir pada
jalan siliwangi kabupaten garut sehingga dapat diketahuinya kebutuhan parkir pada kawasan lokasi studi dan dapat dijadikan
sebaga parameter serta bahan masukan dalam upaya penyediaan fasilitas parkir yang memadai dan tidak berdampak terhadap
lalu lintas. Dalam penelitiannya Yaumil Wahdan, dkk menggunakan analisis karakteristik parkir dan analisis kebutuhan parkir.
Adapun keluaran dari penelitian Yaumil Wahdan, dkk ini adalah berupa data kondisi perparkiran di jalan siliwangi Kabupaten
Garut.
2. Alfred Rodriques Januar Nabal, 2014
Alfred Rodriques Januar Nabal melakukan penelitian menganai Evaluasi Kebutuhan Lahan Parkir Pada Area
Parkiran Kampus FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lahan parkir di
wilayah kampus fisip Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
karakteristik, analisis satuan ruang parkir, analisa permintaan parkir, analisa keamanan.
3. Ahmam Birka, dkk, 2014
Ahmam Birka, dkk melakukan penelitian mengenai Evaluasi Fasilitas Parkir Di Stasiun Kota Baru Malang. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kapasitas parkir dan kebutuhan parkir yang dapat memberikan penilaian
terhadap kebutuhan ruang parkir yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan metode anasisis yang meliputi analisis
karakteristik parkir, ekonometrika, dan studi pelayanan perparkiran. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi penanganan
masalah parkir Stasiun Kota Baru Malang.
4. Elmia Susanna Br Tarigan, 2014
Elmia Susanna Br Tarigan melakukan penelitian mengenai Evaluasi Tata Letak (Layout) Dan Kapasitas Parkir
Kendaraan Sepeda Motor Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta Kampus III Gedung Bonaventura. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui akumulasi parkir dan kapsitas parkir di universitas atma jaya Yogyakarta kampus III gedung
Bonaventura. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan standar SRP departemen perhubungan darat.
5. Doni Kurniawan, 2010
Doni Kurniawan melakukan penelitian mengenai Identifikasi Pengaruh Parkir Di Badan Jalan Terhadap Tingkat
Pelayanan Jalan Ki Samaun Tanggerang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi lalu lintas, kegiatan
perparkiran di badan jalan dan pengaruh adanya parkir di badan jalan terhadap kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan.
Analisa yang digunakan pada penelitian in adalah analisa tingkat pelayanan jalan, dan kapasitas jalan.
6. Ricky Muhammad Yani, dkk, 2016
Ricky Muhammad Yani dkk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja
Ruas Jalan (Studi Kasus : Ruas jalan Ciledug Kota Garut), adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah Untuk
mengetahui penurunan tingkat kinerja jalan akibat kegiatan on street parking berdaarkan indicator tingkat pelayanan jalan.
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui perngaruh yang diakibatkan parkir badan jalan
terhadap kapasitas ruas jalan. Untuk mengetahui kemungkinan pendapatan asli daerah ( PAD ) Kabupaten Garut dari sector
parkir khususnya di sekitar jalan Ciledug. Selanjutnya analisa yng digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kapasitas ruas
jalan, analisa komparatif.

2.8 Landasan Penelitian


Landasan penelitian adalah sebuah dasar dalam penulisan penelitian yang memuat beberapa teori dari beberapa
sumber atau ahli yang berkaitan dengan tema penelitian yang berjudul Evaluasi Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru
lamongan. Dengan adanya landasan teori ini maka menjadikan penelitian ini memiliki ciri yang merupaan cara secara ilmiah
untuk memperoleh data
Adapun landasan penilitian yang akan di kaji meliputi : pengertian parkir, karakteristik parkir, tingkat pelayanan
ruas jalan.
1. Parkir merupakan keadaan dari suatu kendaraan yang tidak bergerak dan memiliki sifat yang tidak sementara,
sedangkan berhenti merupakan keadaan suatu kendaraan yang tidak bergerak dan memiliki sifat sementara dengan kondisi
pengemudi tidak meninggalkan kendaraan.
2. Karakteristik Parkir adalah sifat dasar yang mencakup volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian
parkir, kapasitas parkir dan indeks parkir yang dapat memberikan nilai terhadap pelayanan dan permasalahan parkir yang
terjadi pada lokasi studi, termasuk juga di dalamya bagaimana persebaran kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir
tersebut.
3. Tingkat pelayanan merupakan hal yang berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasiltas jalan yang tergantung pada
perbandingan arus lalu lintas dan kapasitas jalan.
Variabel penelitian merupakan objek dari penelitian atau apa yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek
pengamatan atau fenomena yang di teliti. Variable penelitian merupakan variable yang akan digunakan dalam penelitian ini
yang mengacu pada sasaran yang akan dicapai.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian atau pendekatan penelitian adalah usaha dari peneliti untuk menetapkan sudut pandang atau cara
mendekati persoalan yang dipilih oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkannya (Metode
Penelitian, 2014 : 28). Metode penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian atau pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian atau pendekatan
kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang diarahkan untuk pencapaian tujuan memperoleh penjelasan yang luas
tentang fenomena yang ditetapkan sebagai objek penelitian. (Metode Penelitian, 2014 : 29). Dalam pengertian yang lain
penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian Evaluasi Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan ini terdiri
dari pengumpulan data primer dan data sekunder, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
3.2.1 Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer ini merupakan pengumpulan data secara langsung di lapangan yaitu dengan cara observasi
di lokasi obyek penelitian. Adapun observasinya meliputi :
1. Data – data mengenai kondisi parkir on street pasar baru Lamongan.
2. Data mengenai inventarisasi ruas jalan yang digunakan sebagai tempat parkir on street pasar baru Lamongan.
3. Data mengenai volume kendaraan yang melintas atau nama lainnya adalah lintasan harian rata – rata ( LHR )

3.2.2 Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder ini merupakan pengumpulan data yang berasal dari instansi terkait yang ssuai dengan
kebutuhan penelitan diantaranya adalah mengenai data geometric jalan yang meliputi panjang ruang jalan, lebar jalan serta
lebar trotoar.

3.3 Metode Analisa Data


Dalam penelitian ini terdapat tahapan analisa yang digunakan guna mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
ditentukan. Adapun analisa – analisanya adalah sebagai berikut :
Tabel Urutan Analisis Data

No Sasaran Tujuan Teknik Analisa Hasil


1 Mengidentifikasi Untuk mengetahui Observasi secara Data
permasalahan bagaimana langsung dan permasalahan
parkir on street permasalahan parkir analisa parkir yang terjadi
Pasar baru yang ada di pasar baru karakteristik di fasilitas parkir
Lamongan Lamongan. parkir on street pasar
baru Lamongan.
2 Mengidentifikasi Untuk mengetahui Observasi secara Data tingkat
kinerja jalan bagaimana tingkat langsung, Analisa pelayanan ruas
lokasi parkir on pelayanan jalan yang tingkat pelayanan jalan yang
street pasar baru menjadi lokasi dari menjadi lokasi
Lamongan parkir on street pasar parkir on street
baru Lamongan pasar baru
Lamongan
No Sasaran Tujuan Teknik Analisa Hasil
3 Menyusun Untuk mewujudkan Analisa Deskriptif Konsep penataan
konsep penataan fasilitas parkir on Komparatir, parkir on street
parkir on street street yang nyaman Analisa Tapak pasar baru
Pasar Baru serta meningkatkan Lamongan
Lamongan kualitas pelayanan
fasilitas parkir on
street pasar baru
Lamongan.

3.3.1 Identifikasi Karakteristik Parkir On Street Pasar Baru Lamongan


Sasaran 1 dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi karakteristik parkir on street pasar baru Lamongan, Untuk
mengetahui bagaimana permasalahan parkir yang ada di pasar baru Lamongan.. Untuk mendapatkan hasil dari sasaran 1 ini
yang berupa data permasalahan parkir yang terjadi di fasilitas parkir on street pasar baru Lamongan.

Input
Output
 Akumulasi Analisis
parkir
Data karakter parkir
 Durasi Parkir
Analisa on street pasar baru
 Pergantian Karakteristik Parkir Lamongan
Parkir
 Volume Parkir
 Kapasitas
Parkir
 Indeks Parkir

3.3.2 Identifikasi Kinerja jalan Lokasi Parkir On Street Pasar Baru Lamongan
Sasaran 2 dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi kinerja jalan lokasi parkir on street pasar baru Lamongan,
dimana sasaran ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pelayanan jalan yang menjadi lokasi dari parkir on street
pasar baru Lamongan. Analisa yang dilakukan adalah dengan cara observasi secara langsung untuk mendapat data untuk
dilakukan analisa LHR dan melakukan analisa tingkat pelayanan kinerja jalan.

Output
Input Analisis
Data LoS/derajat
 Arus Lalu Analisa Tingkat kejenuhan ruas jalan
Lintas Pelayanan yang menjadi lokasi
 Kapasitas Jalan
parkir on street
 Kecepatan

3.3.3 Konsep Penataan Parkir On Street Pasar Baru Lamongan


Sasaran 3 dari penelitian ini adalah menyusun konsep penataan parkir on street pasar baru Lamongan, dimana
bertujuan agar tercipta fasilitas parkir pasar baru Lamongan yang nyaman baik bagi pengunjung pasar maupun bagi pengguna
jalan yang menjadi lokasi fasilitas parkir on street ini sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayan fasilitas parkir on street
pasar baru Lamongan. Analisa sasaran 3 ini berdasarkan data yang di dapat dari hasil sasaran 1 yaitu karakteristik parkir serta
data yang di dapat dari hasil sasaran 2 yaitu tingkat pelayanan kinerja jalan (LoS), adapun analisa yang dipakai untuk mencapai
sasaran 3 ini adalah deskriptif komparatif dan analisa tapak.

Input Analisis Output


 Karakteristik  Deskriptif Konsep penataan
Parkir Komparatif pengendalian parkir
 LoS/Derajat  Analisa on street pasar baru
kejenuhan Ruas Tapak Lamongan
Jalan Lokasi
Parkir
BAB IV
GAMBARAN UMUM

4.1 Batas Administrasi Kecamatan Lamongan


Kecamatan Lamongan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan yang merupakan ibukota
dari Kabupaten Lamongan. Kecamatan Lamongan terletak pada 112° 41’ Bujur Timur dan 7° 12’ Lintang Selatan. Luas
wilayah Kecamatan Lamongan adalah 39,65 km2 dan memiliki total penduduk laki-laki sebesar 34.346 jiwa dan penduduk
perempuan sebesar 33.906 jiwa dengan total keseluruhan penduduk di Kecamatan Lamongan adalah sebesar 68,252 jiwa.
Adapun batas dari Kecamatan Lamongan adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Turi


Sebelah Selatan : Kecamatan Tikung
Sebelah Barat : Kecamatan Sukodadi
Sebelah Timur : Kecamatan Deket

Pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan terletak di wilayah Kecamatan Lamongan yang mana Kecamatan
Lamongan sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Lamongan. Posisi desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Lamongan yang
memiliki ketinggian 9 meter diatas permukaan laut (DPL) diantaranya adalah Desa Wajik, Desa Sumberrejo, Desa Kebet dan
Kelurahan Sidoharjo dimana desa/kelurahan tersebut menjadi lokasi tertinggi yang ada di Kecamatan Lamongan. Kecamatan
Lamongan terdiri dari 20 desa dan kelurahan dengan rincian 12 desa dan 8 kelurahan.

4.2 Batas Wilayah Penelitian


Wilayah penelitian ini berada di wilayah Kecamatan Lamongan lebih tepatnya berada di Kelurahan Tumenggungan
Kecamatan Lamongan, Kelurahan Tumenggungan memiliki jumlah penduduk berjumlah 4.799 jiwa dengan rincian 2.326 jiwa
penduduk laki-laki dan 2.473 jiwa penduduk perempuan. Lokasi penelitian berada di fasilitas parkir Pasar Baru Lamongan
yang tersebar di tiga ruas jalan yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasyim Asyari dan Jalan Wahidin.
• Pasar Baru Lamongan
Pasar Baru Lamongan merupakan pasar modern pertama yang ada di Kabupaten Lamongan dimana Pasar Baru
Lamongan ini selain menjual bahan-bahan makanan pokok juga menjual barang kebutuhan sekunder dan tersier seperti
peralatan rumah tangga dll. Lokasi Pasar Baru Lamongan ini terletak di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan
Kabupaten Lamongan. Pasar Baru Lamongan ini awalnya merupakan pasar tradisional yang sudah ada sejak 1995 hingga
sekitar tahun 2008 pasar ini direnovasi oleh pemerintah Kabupaten Lamongan menjadi pasar modern pertama yang ada di
Kabupaten Lamongan. Pasar baru Lamongan saat ini terbagi menjadi 2 tempat, di sebelah selatan bernama Pasar Lamongan
Baru sedangkan di bagian utara bernama Pusat Perbelanjaan Kota Lamongan (PPKL) tetapi masih menjadi satu kesatuan Pasar
Baru Lamongan, kedua bagian Pasar Baru Lamongan tersebut dihubungkan dengan jembatan penyeberangan yang terdapat di
Jalan Ahmad Yani. Saat ini Pasar Baru Lamongan memiliki total 778 pedagang.
Pasar ini memiliki jam operasional yaitu mulai buka pada jam 07.00 pagi hingga tutup jam 14.00 siang, pasar ini
juga ditunjang dengan beberapa fasilitas pendukungnya salah satunya adalah fasilitas parkir yang terdiri dari fasilitas parkir
on street dan parkir off street. Lokasi fasilitas parkir offstreet ada di dalam kawasan pasar baru Lamongan, sedangkan untuk
parkir on street berada tiga ruas jalan yang mengelilingi pasar baru Lamongan yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasyim Asyari
dan Jalan Wahidin. Jam – jam puncak pengunjung Pasar Baru Lamongan ini ada di antara jam 09.00 – 12.00 sehingga pada
jam itulah muncul beberapa permasalahan parkir.
• Jalan Ahmad Yani
Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu lokasi parkir on street yang ada di Pasar Baru Lamongan, ruas jalan ini
memiliki lebar 10 m dan panjang 55 m dengan perkerasan jalan berupa aspal hotmix dengan kondisi yan cukup baik. Ruas
jalan Ahmad Yani ini menjadi ruas jalan yang paling padat dan banyak terdapat permasalahan perparkirannya.
• Jalan Hasyim Asyari
Ruas jalan ini juga menjadi lokasi titik parkir on street Pasar Baru Lamongan yang memiliki lebar 9,5 m dan panjang
93 m dengan perkerasan berupa aspal hotmix dengan kondisi yang cukup baik.
• Jalan Wahidin
Jalan Wahidin ini juga menjadi lokasi parkir on street yang ada di Pasar Baru Lamongan dimana ruas jalan ini
memiiki lebar 7 m dan panjang 65 m memiliki perkerasan jalan berupa aspal hotmix dengan kondisi yang cukup baik.

4.3 Kondisi Parkir On Street Lokasi Penelitian


Gambaran kondisi fasilitas parkir di masing masing ruas jalan yang menjadi lokasi penelitian memiliki kondisi yang
berbeda – beda untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
4.3.1 Kondisi Parkir On Street Jalan Ahmad Yani
Parkir on street yang ada di ruas Jalan Ahmad Yani ini di dominasi oleh kendaraan roda 2 dengan jumlah kendaraan
parkir terbanyak pada saat weekend dan pada jam 09.01 – 10.00, adapun jumlahnya adalah untuk weekend sebesar 208 untuk
motor dan 3 untuk mobil, sedangkan saat weekday jumlahnya adalah sebesar 104 untuk motor, dan 4 untuk motor.
4.3.2 Kondisi Parkir On Street Jalan Hasyim Asyari
Parkir on street yang ada di ruas jalan Hasyim Asyari juga didominasi oleh pengguna roda dua, berdasarkan hasil
survey diketahui bahwa jumlah total kendaraan yang parkir paling banyak terdapat pada saat weekend yaitu pada jam 09.00 –
10.00, adapun jumlahnya adalah untuk weekend sebesar 88 untuk motor dan 17 untuk mobil, sedangkan saat weekday
jumlahnya adalah sebesar 81 untuk motor, dan 9 untuk motor.
4.3.3 Kondisi Parkir On Street Jalan Wahidin
Fasilitas parkir on street yang ada di ruas Jalan Wahidin lebih didominasi oleh kendaraan roda 4 dari pada roda 2
sehingga karakter parkir on street yang ada di jalan ini berbeda dengan dua ruas jalan yang lain. Berdasarkan hasil survey
volume parkir on street paling padat terdapat di saat weekend yaitu pada jam 09.00 – 10.00, adapun jumlahnya adalah untuk
weekend sebesar 9 untuk motor dan 30 untuk mobil, sedangkan saat weekday jumlahnya adalah sebesar 7 untuk motor, dan
18 untuk motor.

4.4 Kondisi Lalu Lintas Lokasi Penelitian


Gambaran kondisi lalu lintas tiap-tiap ruas jalan yang menjadi lokasi parkir on street pasar baru Lamongan adalah
sebagai berikut :

4.4.1 Arus lalu lintas ruas Jalan Ahmad Yani


Kondisi arus lalu lintas yang melewati ruas Jalan Ahmad Yani di dominasi oleh kendaraan roda 2, adapun puncak
arus lalu lintas pada jam operasional pasar baru Lamongan adalah pada jam 09.01 – 10.00, adapun jumlah volume lalu lintas
pada saat weekend adalah sebanyak 4552 kendaraan dan saat weekday sebanyak 4317 kendaraan.

4.4.2 Arus lalu lintas ruas Jalan Hasyim Asyari


Arus lalu lintas yang melewati ruas Jalan Hasyim Asyari ini juga di dominasi oleh kendaraan roda 2 dimana puncak
arus lalu lintas dengan volume terbanyak yang terdapat pada jam operasional pasar yaitu pada jam 09.01 – 10.00. adapun
jumlah volume lalu lintas pada saat weekend adalah sebanyak 2863 kendaraan dan saat weekday sebanyak 2646 kendaraan.
4.4.3 Arus lalu lintas ruas Jalan Wahidin
Arus lalu lintas yang melewati ruas Jalan Wahidin ini juga masih sama yaitu di dominasi oleh kendaraan roda 2
dimana puncak arus lalu lintas dengan volume terbanyak yang terdapat pada jam operasional pasar yaitu pada jam 09.01 –
10.00. adapun jumlah volume lalu lintas pada saat weekend adalah sebanyak 2582 kendaraan dan saat weekday sebanyak 2647
kendaraan.
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Karakteristik Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan
Karakteristik parkir ini adalah sifat dasar yang dapat memberikan nilai terhadap pelayanan dan permasalahan parkir
yang terjadi pada lokasi studi. Adapun karakteristik parkir itu sendiri mencakup volume parkir, akumulasi parkir, lama waktu
(durasi) parkir, pergantian parkir, kapasitas parkir dan indeks parkir (Tamin, 2000). Dalam penelitian ini terdapat tiga ruas
jalan yang diidentifikasi mengenai karakteristik parkir on street, yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasyim Asyari dan Jalan
Wahidin.
5.1.1 Karakteristik Parkir Badan Jalan (On Street) Jalan Ahmad Yani
Ruas Jalan Ahmad Yani ini merupakan ruas jalan yang memiliki tingkat penggunaan fasilitas parkir on street paling
tinggi, dimana pengguna fasilitas parkirnya didominasi oleh kendaraan roda 2. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan
diketahui bahwa tingkat penggunaan fasilitas parkir on street di Jalan Ahmad Yani yang paling tinggi terdapat pada akhir
pekan (weekend) tepatnya pada hari Minggu. Adapun tipe parkir on streetnya adalah dengan parkir sudut 90°
a. Volume Parkir
Volume parkir merupakan jumlah dari kendaraan dalam beban parkir yaitu jumlah kendaraan per periode waktu
tertentu, Berdasarkan hasil survey seperti yang ditampilkan pada tabel diatas diketahui volume parkir tertinggi untuk kendaraan
roda 2 (motor) terdapat pada jam 09.01 – 10.00 yaitu berjumlah 208 kendaraan dan volume parkir terendah terdapat pada jam
13.01 – 14.00 yaitu berjumlah 8 kendaraan.
b. Durasi Parkir
Durasi / lama waktu parkir merupakan lamanya waktu parkir yang digunakan oleh pelaku parkir dalam suatu tempat
parkir. Berdasarkan hasil survey didapatkan perhitungan mengenai rata – rata durasi parkir di ruas Jalan Ahmad Yani sebagai
berikut, dimana data survey yang digunakan adalah data pada saat terjadi volume parkir dengan jumlah terbanyak, adapun
jumlah rata-rata durasi parkirnya adalah 0,98 jam/kendaraan untuk motor dan 1 jam/kendaraan untuk mobil.
c. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir dalam suatu waktu dan dalam suatu tempat tertentu.
AP = 1002 = 143,14 kendaraan/jam
Akumulasi Parkir Motor
7
AP = 7 = 1 kendaraan/jam
Akumulasi Parkir Mobil
7

d. Pergantian Parkir (Parking Turn Over)


Pergantian parkir merupakan angka yang menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir, dimana dapat diperoleh
dengan cara membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk tiap satuan waktu tertentu,

e. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu area parkir dalam waktu dan
kondisi tertentu. Kapasitas parkir merupakan nilai yang menyatakan jumlah seluruh kendaraan yang termasuk beban parkir.
f. Indeks Parkir
Indeks parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dan kapasitas parkir. Nilai dari indeks parkir ini
menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang terisi. Untuk mengetahui dan menentukan kebutuhan parkir dapat diketahui
dari waktu puncak parkir dan indeks parkir. Gambaran tentang besarnya permintaan parkir dapat kita lihat dari waktu puncak
parkir. Dengan menggunakan indeks parkir dapat di ketahui apakah permintaan parkir sebanding atau tidak dengan kapasitas
parkir yang tersedia. Jika nilai indeks lebih dari 100 % maka itu berarti permintaan ruang parkir lebih besar dari kapasitas yang
ada, dan jika nilai indeks parkir kurang dari 100 % maka itu berarti permintaan ruang parkir masih dapat terpenuhi dengan
kapasitas parkir yang ada.

Dengan hasil indeks parkir tersebut yang mana nilai indeks parkir motor lebih dari 100 % maka permintaan parkir
motor di ruas Jalan Ahmad Yani lebih besar dari kapasitas parkir motor yang tersedia, sedangkan nilai indeks parkir mobil
lebih kecil dari 100 % maka kapasitas parkir masih bisa menampung permintaan parkir mobil.
5.1.2 Karakteristik Parkir Badan Jalan (On Street) Jalan Hasyim Asyari
Ruas Jalan Hasyim Asyari ini merupakan ruas jalan yang pengguna fasilitas parkirnya didominasi oleh kendaraan
roda 2 (motor) dan roda 4 (mobil). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat penggunaan fasilitas
parkir on street di Jalan Hasyim Asyari yang paling tinggi terdapat pada akhir minggu (weekend) lebih tepatnya pada hari
Minggu. Adapun tipe parkir on streetnya adalah dengan parkir sudut 90°
a. Volume Parkir
Berdasarkan hasil survey diketahui volume parkir tertinggi di ruas Jalan Hasyim Asyari untuk kendaraan roda 2
(motor) terdapat pada jam 09.01 – 10.00 yaitu berjumlah 88 kendaraan dan volume parkir terendah terdapat pada jam 13.01 –
14.00 yaitu berjumlah 7 kendaraan, sedangkan untuk kendaran mobil volume tertinggi juga berada pada jam 09.01 – 10.00
dengan jumlah 17 dan volume terendah ada di jam 13.01 – 14.00 dengan jumlah 1 kendaraan.
b. Durasi Parkir
Durasi / lama waktu parkir merupakan lamanya waktu parkir yang digunakan oleh pelaku parkir dalam suatu tempat
parkir. Berdasarkan hasil survey didapatkan perhitungan mengenai rata – rata durasi parkir di ruas Jalan Hasyim Asyari
diantaranya adalah rata – rata durasi parkir untuk motor adalh 0,98 jam/kendaraan dan rata – rata durasi parkir untuk mobil
adalah 0,98 jam/kendaraan.
c. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir dalam suatu waktu dan dalam suatu tempat tertentu.
Berdasarkan hasil survey dapat dihitung jumlah dari akumulasi parkir yang terjadi.

d. Pergantian Parkir (Parking Turn Over)


Pergantian parkir merupakan angka yang menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir, dimana dapat diperoleh
dengan cara membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk tiap satuan waktu tertentu, berdasarkan hasil survey
didapatkan data untuk menghitung tingkat pergantian parkir, Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa jumlah petak parkir
untuk kendaraan roda 2 (motor) adalah 132 petak parkir sedangkan untuk petak parkir mobil terdapat 17 petak parkir.

e. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu area parkir dalam waktu dan
kondisi tertentu. Kapasitas parkir merupakan nilai yang menyatakan jumlah seluruh kendaraan yang termasuk beban parkir.

f. Indeks Parkir
Indeks parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dan kapasitas parkir. Nilai dari indeks parkir ini
menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang terisi.
5.1.3 Karakteristik Parkir Badan Jalan (On Street) Jalan Wahidin
Ruas Jalan Wahidin ini merupakan ruas jalan yang pengguna fasilitas parkirnya didominasi oleh kendaraan roda 4
(mobil). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat penggunaan fasilitas parkir on street di Jalan
Wahidin yang paling tinggi terdapat pada akhir minggu (weekend) lebih tepatnya pada hari Minggu. Adapun tipe parkir on
streetnya adalah dengan parkir sudut 90°
a. Volume Parkir
Berdasarkan hasil survey seperti yang ditampilkan pada tabel diatas diketahui volume parkir tertinggi di ruas Jalan
Wahidin untuk kendaraan roda 2 (motor) terdapat pada jam 10.01 – 11.00 yaitu berjumlah 9 kendaraan dan volume parkir
motor terendah terdapat pada jam 13.01 – 14.00 yaitu berjumlah 2 kendaraan, sedangkan untuk kendaran mobil volume
tertinggi juga berada pada jam 09.01 – 10.00 dengan jumlah 30 kendaraan dan volume terendah ada di jam 13.01 – 14.00
dengan jumlah 2 kendaraan.
b. Durasi Parkir
Berdasarkan hasil survey didapatkan perhitungan mengenai rata – rata durasi parkir di ruas Jalan Hasyim Asyari
diantaranya adalah rata – rata durasi parkir untuk motor adalh 0,95 jam/kendaraan dan rata – rata durasi parkir untuk mobil
adalah 0,98 jam/kendaraan.
c. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir dalam suatu waktu dan dalam suatu tempat tertentu.
Berdasarkan hasil survey dan analisa didapatkan akumulasi parkir sebagai berikut :

d. Pergantian Parkir (Parking Turn Over)


Pergantian parkir merupakan angka yang menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir, dimana dapat diperoleh
dengan cara membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk tiap satuan waktu tertentu.

e. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu area parkir dalam waktu dan
kondisi tertentu.
f. Indeks Parkir
Berdasarkan hasil survey dan analisa yang telah dilakukan didapatkan hasil nilai indeks parkir untuk jalan Wahidin
adalah:

Dengan hasil indeks parkir tersebut yang mana nilai indeks parkir motor maupun indeks parkir mobil kurang dari
100 % maka permintaan parkir di ruas Jalan Wahidin lebih kecil dari kapasitas parkir yang tersedia.

5.2 Identifikasi Kinerja Jalan Lokasi Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan
Untuk mengidentifikasi kinerja jalan maka perlu diketahui tentang tingkat pelayanan jalan dimana tingkat pelayanan
merupakan hal yang berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasiltas jalan yang tergantung pada perbandingan arus lalu lintas
dan kapasitas jalan (Tamin,2000), adapun untuk perhitungannya adalah sebagai berikut :
5.2.1 Kinerja Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Sudut 90°
Untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan maka terlebih dahulu ditentukan jumlah arus lalu lintas dan kapasitas
jalan.
a. Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir 90°
Jumlah dari kendaraan bermotor yang melewati suatu ruas jalan yang biasanya dinyatakan dalam satuan
kendaraan/jam, berdasarkan hasil survey lintas harian rata – rata (LHR) maka didapatkan data mengenai arus lalu lintas ruas
Jalan Ahmad Yani dimana arus terpadat terdapat pada saat akhir pekan (weekend), berdasarkan hasil survey diketahui bahwa
puncak arus lalu lintas di ruas jalan Ahmad Yani berada pada jam 09.01 – 10.00 dengan total arus lalu lintas yang melintas
sebanyak 4.552 kendaraan.
b. Kapasitas Ruas Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir 90°
Kapasitas merupakan jumlah arus lalu lintas maksimum yang bisa dipertahankan pada suatu ruas jalan dalam kondisi
tertentu. Ruas Jalan Ahmad Yani merupakan jalan dengan dua lajur dan dua arah, dalam perhitungannya kapasitas untuk jalan
dengan 2/2TT (2 lajur 2 arah) ditentukan secara total arus dua arah. Berdasarkan hasil survey dan analisa diketahui bahwa
kapasitas jalan Veteran dengan parkir badan jalan sudut 90 adalah 2.863,3.
C = 2900 x 1,29 x 1 x 0,89 x 0, 860
C = 2.863,3
c. Derajat Kejenuhan Ruas Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir 90°
Derajat kejenuhan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur atau menentukan kinerja suatu segmen
jalan. Berdasarkan hasil survey dan aanalisa data maka di dapatkan hasil sebagai berikut :

4552
Dj = = 1,58
2.863,3
Berdasarkan hasil analisa derajat kejenuhan di dapatkan hasil > 1 maka dpat disimpukan bahwa tingkat pelayanan
ruas Jalan Ahmad Yani berada di kelas F yang mana ini berarti arus yang dipaksakan/macet, kecepatan rendah, arus lalu lintas
diatas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan.
d. Kecepatan
Berdasarkan hasil survey pada ruas Jalan Ahmad Yani diketahui bahwa untuk menempuh 55 meter panjang ruas
jalan diperlukan waktu 43 detik dengan menggunakan mobil, dengan begitu maka dapat diketahui kecepatannya adalah : 55
meter/37 detik = 1,48 m/s atau di konversikan menjadi 0,055 Km/0,010 Jam = 5,5 Km/h

5.2.2 Kinerja Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°


Untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan maka terlebih dahulu ditentukan jumlah arus lalu lintas dan kapasitas
jalan.
a. Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°
Jumlah dari kendaraan bermotor yang melewati suatu ruas jalan yang biasanya dinyatakan dalam satuan
kendaraan/jam, berdasarkan hasil survey lintas harian rata – rata (LHR) maka didapatkan data mengenai arus lalu lintas ruas
Jalan Hasyim Asyari dimana arus terpadat terdapat pada saat akhir pekan (weekend), diketahui bahwa volume lalu lintas
tertinggi berada pada jam 09.00 – 10.00 dengan total jumlah keseluruhan volume arus lalu lintas saat weekend adalah 2863
kendaraan.
b. Kapasitas Ruas Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°
Kapasitas merupakan jumlah arus lalu lintas maksimum yang bisa dipertahankan pada suatu ruas jalan dalam kondisi
tertentu. Ruas Jalan Hasyim Asyari merupakan jalan dengan dua lajur dan dua arah, dalam perhitungannya kapasitas untuk
jalan dengan 2/2TT (2 lajur 2 arah) ditentukan secara total arus dua arah. Adapun kapasitas ruas jalan Hasyim asyari adalah
sebesar 2.868,1.
C = 2900 x 1,25 x 1 x 0,92 x 0, 860
C = 2.868,1
c. Derajat Kejenuhan Ruas Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°
Derajat kejenuhan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur atau menentukan kinerja suatu segmen
jalan. Berdasarkan hasil survey dan analisa data maka di dapatkan hasil sebagai berikut :

2863
Dj = = 0,9
2.868,1

Berdasarkan hasil analisa derajat kejenuhan di dapatkan hasil 0,9 maka dpat disimpukan bahwa tingkat pelayanan
ruas Jalan Hasyim Asyari berada di kelas E yang mana ini berarti volume lalu lintas mendekati/ berada pada kapasitas arus
tidak stabil terkadang berhenti.
d. Kecepatan
Berdasarkan hasil survey pada ruas Jalan Hasyim Asyari diketahui bahwa untuk menempuh 93 meter panjang ruas
jalan diperlukan waktu 31 detik dengan menggunakan mobil, dengan begitu maka dapat diketahui kecepatannya adalah : 93
meter/21 detik = 4,42 m/s atau di konversikan menjadi 0,093 Km/0,0058 Jam = 16,3 Km/h.
5.2.3 Kinerja Jalan Wahidin Dengan Parkir Sudut 90°
Untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan maka terlebih dahulu ditentukan jumlah arus lalu lintas dan kapasitas
jalan.
a. Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Wahidin Dengan Sudut 90°
Jumlah dari kendaraan bermotor yang melewati suatu ruas jalan yaang biasanya dinyatakan dalam satuan
kendaraan/jam, berdasarkan hasil survey lintas harian rata – rata (LHR) maka didapatkan data mengenai arus lalu lintas ruas
Jalan Wahidin dimana arus terpadat terdapat pada saat akhir pekan (weekend), diketahui bahwa puncak arus lalu lintas di ruas
jalan Ahmad Yani berada pada jam 09.01 – 10.00 dengan total arus lalu lintas yang melintas sebanyak 2.582 kendaraan.
b. Kapasitas Ruas Jalan Wahidin Dengan Parkir Sudut 90°
Kapasitas merupakan jumlah arus lalu lintas maksimum yang bisa dipertahankan pada suatu ruas jalan dalam kondisi
tertentu. Ruas Jalan Wahidin merupakan jalan dengan dua lajur dan dua arah, dalam perhitungannya kapasitas untuk jalan
dengan 2/2TT (2 lajur 2 arah) ditentukan secara total arus dua arah. Adapun kapasitas ruas jalan wahidin adalah sebesar
2.726,8.
C = 2900 x 1 x 1 x 0,92 x 0, 86
C = 2.726,8
c. Derajat Kejenuhan Ruas Jalan Wahidin Dengan Parkir Sudut 90°
Derajat kejenuhan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur atau menentukan kinerja suatu segmen
jalan. Berdasarkan hasil survey dan aanalisa data maka di dapatkan hasil sebagai berikut :

2582
Dj = = 0,94
2.726,8

Berdasarkan hasil analisa derajat kejenuhan di dapatkan hasil 0,94 maka dpat disimpukan bahwa tingkat pelayanan
ruas Jalan Hasyim Asyari berada di kelas E yang mana ini berarti volume lalu lintas mendekati/ berada pada kapasitas arus
tidak stabil terkadang berhenti.
d. Kecepatan
Berdasarkan hasil survey pada ruas Jalan Wahidin diketahui bahwa untuk menempuh 65 meter panjang ruas jalan
diperlukan waktu 29 detik dengan menggunakan mobil, dengan begitu maka dapat diketahui kecepatannya adalah : 65 meter/22
detik = 2,95 m/s atau di konversikan menjadi 0,065 Km/0,0061 Jam = 10,6 Km/h
5.3 Konsep Penataan Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan
Berdasarkan analisa pada sasaran 1 dan sasaran 2 sebelumnya, diketahui kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik parkir on street di ruas Jalan Ahmad Yani
Tabel Karakteristik Parkir On Street Ruas Jalan Ahmad Yani (sudut 90°)
Karakteristik
Motor Mobil
Parkir
Volume Parkir 1002 Kendaraan 7 Kendaraan
Rata – Rata Durasi 0,98 Jam/Kendaraan 1 Jam/Kendaraan
Parkir
Akumulasi Parkir 143,14 1 Kendaraan/Jam
Kendaraan/Jam
Tingkat 1,83 0,1
Pergantian Parkir Kendaraan/Petak/Jam Kendaraan/Petak/Jam
Kapasitas Parkir 79,5 Kendaraan/Jam 11 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir 181,8 % 9,1 %
(Nilai indeks parkir (Nilai indeks parkir
>100% berarti <100% berarti
permintaan parkir permintaan parkir
lebih besar dari lebih kecil dari
kapasitas parkir yang kapasitas parkir yang
tersedia) tersedia)
Sumber : Hasil Analisa 2019

2. Karakteristik Parkir On Street Ruas Jalan Hasyim Asyari


Tabel Karakteristik Parkir On Street Ruas Jalan Hasyim Asyari (Sudut 90°)
Karakteristik
Motor Mobil
Parkir
Volume Parkir 308 Kendaraan 52 Kendaraan
Karakteristik
Motor Mobil
Parkir
Rata – Rata Durasi 0,98 Jam/Kendaraan 0,98 Jam/Kendaraan
Parkir
Akumulasi Parkir 44 Kendaraan/Jam 7,42 Kendaraan/Jam
Tingkat Pergantian 0,33 0,43
Parkir Kendaraan/Petak/Jam Kendaraan/Petak/Jam
Kapasitas Parkir 134,6 Kendaraan/Jam 17,3 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir 32,6 % 42,8 %
(Nilai indeks parkir (Nilai indeks parkir
<100% berarti <100% berarti
permintaan parkir permintaan parkir
lebih kecil dari lebih kecil dari
kapasitas parkir yang kapasitas parkir yang
tersedia) tersedia)
Sumber : Hasil Analisa 2019

3. Karakteristik Parkir On Street Ruas Jalan Wahidin


Tabel Karakteristik Parkir On Street Ruas Jalan Wahidin (Sudut 90°)
Karakteristik
Motor Mobil
Parkir
Volume Parkir 29 Kendaraan 86 Kendaraan
Rata – Rata Durasi 0,95 Jam/Kendaraan 0,98 Jam/Kendaraan
Parkir
Akumulasi Parkir 4,14 Kendaraan/Jam 12,2 Kendaraan/Jam
Tingkat Pergantian 0,05 0,94
Parkir Kendaraan/Petak/Jam Kendaraan/Petak/Jam
Kapasitas Parkir 94,7 Kendaraan/Jam 13,2 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir 43,7 % 92,4 %
(Nilai indeks parkir (Nilai indeks parkir
<100% berarti <100% berarti
permintaan parkir permintaan parkir lebih
lebih kecil dari kecil dari kapasitas
kapasitas parkir yang parkir yang tersedia)
tersedia)
Sumber : Hasil Analisa 2019

4. Kinerja Ruas Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Sudut 90°


Tabel Kesimpulan Kinerja Eksisting Ruas Jalan Ahmad Yani
Arus Lalu Lintas 4.552 Kendaraan
Kapasitas Ruas Jalan 2.863,3
Derajat Kejenuhan 1,58 (Kelas F yang berarti arus
yang dipaksakan/macet,
kecepatan rendah, arus lalu
lintas diatas kapasitas, antrian
panjang dan terjadi hambatan –
hambatan yang besar)
Sumber : Hasil Analisa 2019

5. Kinerja Ruas Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°


Tabel Kesimpulan Kinerja Eksisting Ruas Jalan Hasyim Asyari
Arus Lalu Lintas 2.863 Kendaraan
Kapasitas Ruas Jalan 2.868,1
Derajat Kejenuhan 0,9 (Kelas E yang berarti
volume arus lalu lintas
mendekati/ berada pada
kapasitas arus tidak stabil atau
terkadang berhenti)
Sumber : Hasil Analisa 2019
6. Kinerja Ruas Jalan Wahidin Dengan Parkir Sudut 90°
Tabel Kesimpulan Kinerja Eksisting Ruas Jalan Wahidin
Arus Lalu Lintas 2.582 Kendaraan
Kapasitas Ruas Jalan 2.726,8
Derajat Kejenuhan 0,94 (Kelas E yang berarti
volume arus lalu lintas
mendekati/ berada pada
kapasitas arus tidak stabil atau
terkadang berhenti)
Sumber : Hasil Analisa 2019

5.3.1 Pemerataan Penggunaan Fasilitas Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru
Lamongan
Salah satu alternatif konsep penataan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemerataan terhadap
penggunaan fasilitas parkir sehingga tidak bertumpuk pada satu ruas jalan saja, hal tersebut dirasa mungkin dilakukan
mengingat setelah di simulasikan diketahui bahwa total kapasitas parkir on street yang ada bisa menampung total permintaan
parkir on street dari ketiga ruas jalan, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

Motor
Akumulasi parkir on street Jalan Ahmad Yani : 143, 14 kend/jam
Akumulasi parkir on street Jalan Hasyim Asyari : 44 kend/jam
Akumulasi parkir on street Jalan Wahidin : 4, 14 kend/jam
Total Jumlah Akumulasi Parkir On Street : 191,28 kend/jam
Kapasitas parkir on street Jalan Ahmad Yani : 79,5 kend/jam
Kapasitas parkir on street Jalan Hasyim Asyari : 134,6 kend/jam
Kapasitas parkir on street Jalan Wahidin : 94,7 kend/jam
Total jumlah kapasitas parkir on street : 308,8 kend/jam

Indeks Parkir = (Akumulasi Parkir/Kapasitas Parkir) x 100 %


= (191,28/308,8) x 100 %
= 61,9 % (nilai indeks <100% yang berarti permintaan parkir lebih kecil dari pada kapasitas parkir)

Mobil
Akumulasi parkir on street Jalan Ahmad Yani : 1 kend/jam
Akumulasi parkir on street Jalan Hasyim Asyari : 7,42 kend/jam
Akumulasi parkir on street Jalan Wahidin : 12,2 kend/jam
Total jumlah akumulasi parkir on street : 20,62 kend/jam

Kapasitas parkir on street Jalan Ahmad Yani : 11 kend/jam


Kapasitas parkir on street Jalan Hasyim Asyari : 17,3 kend/jam
Kapasitas parkir on street Jalan Wahidin : 12,2 kend/jam
Total jumlah kapasitas parkir on street : 40,5 kend/jam

Indeks Parkir = (Akumulasi Parkir/Kapasitas Parkir) x 100 %


= (20,62/40,5) x 100 %
= 50,91 % (nilai indeks <100% yang berarti permintaan parkir lebih kecil dari pada kapasitas parkir)
Jalan Ahmad Yani (setelah pemerataan parkir) Dengan Sudut Parkir Motor 90° dan Mobil 0°
Akumulasi Parkir (motor) = 63,76 Kendaraan/Jam
Akumulasi Parkir (mobil) = 6,8 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (motor) = 79,5 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (mobil) = 11 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir (motor) = 80,2 %
Indeks Parkir (mobil) = 61,8 %
Kapasitas Jalan = 2959,8
Tingkat Pelayanan = Kelas E

Jalan Hasyim Asyari (setelah pemerataan parkir) Dengan Sudut Parkir Motor 90° dan Mobil 0°
Akumulasi Parkir (motor) = 63,76 Kendaraan/Jam
Akumulasi Parkir (mobil) = 6,8 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (motor) = 134,6 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (mobil) = 17,3 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir (motor) = 47,3 %
Indeks Parkir (mobil) = 39,3 %
Kapasitas Jalan = 2.868,1
Tingkat Pelayanan = Kelas E

Jalan Wahidin (setelah pemerataan parkir) Dengan Sudut Parkir Motor 90° dan Mobil 0°
Akumulasi Parkir (motor) = 63,76 Kendaraan/Jam
Akumulasi Parkir (mobil) = 6,8 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (motor) = 94,7 Kendaraan/Jam
Kapasitas Parkir (mobil) = 12,2 Kendaraan/Jam
Indeks Parkir (motor) = 67,3 %
Indeks Parkir (mobil) = 55,7 %
Kapasitas Jalan = 2726,8
Tingkat Pelayanan = Kelas E

Jalan Ahmad Yani Setelah Pemerataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 45°
Jumlah Petak Parkir Motor = 69 Petak
Akumulasi Parkir Motor = 63,76 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 70,4 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 86,3 %

Jalan Hasyim Asyari Setelah Pemerataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 45°
Jumlah Petak Parkir Motor = 123 Petak
Akumulasi Parkir Motor = 63,74 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 125,5 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 49,2 %

Jalan Wahidin Setelah Pemerataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 45°
Jumlah Petak Parkir = 81 Petak
Akumulasi Parkir Motor = 63,74 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 85,2 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 74,8 %

Jalan Ahmad Yani Setelah Penataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 60°
Jumlah Petak Parkir Motor = 70 Petak
Akumulasi Parkir Motor =63,74 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 71,4 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 89,2 %

Jalan Hasyim Asyari Setelah Pemerataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 60°
Jumlah Petak Parkir Motor =124 Petak
Akumulasi Parkir Motor = 63,74 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 126,5 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 50,3 %

Jalan Wahidin Setelah Pemerataan Parkir Dengan Sudut Parkir Motor 60°
Jumlah Petak Parkir Motor = 82 Petak
Akumulasi Parkir Motor = 63,74 Kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Motor = 86,3 Kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor = 73,8 %

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui indeks parkir baik untuk kendaraan roda 2 (motor) dengan sudut parkir
90°, 60° dan 45°ataupun mobil keduanya memiliki nilai indeks parkir <100% yang mana hal tersebut berarti kapasitas parkir
masih mencukupi untuk dilakukan alternatif konsep penataan berupa pemerataan penggunaan fasilitas parkir on street di Pasar
Baru Lamongan. Dalam penerapan alternatif konsep penataan terdapat kelemahan yaitu tingkat pelayanan ruas jalan yang
menjadi lokasi parkir on street memiliki nilai yang cukup buruk sehingga bisa menimbulkan tundaan perjalanan bagi pengguna
jalan yang melewati ruas jalan tersebut selain itu akan berdampak pada arus yang dipaksakan/macet, kecepatan rendah, arus
lalu lintas diatas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan. Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan
antara kondisi eksisting dengan setelah dilakukannya penataan dengan alternatif konsep pemerataan parkir on street dapat
dilihat dalam penjelasan berikut:

Kondisi Eksisting

Jalan Wahidin
Jalan Ahmad Yani
Jalan Hasyim Asyari

 Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Sudut 90°


Indeks Parkir : 181,8% (Motor)
9,1 % (Mobil)
Tingkat Pelayanan : Kelas F
 Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Sudut 90°
Indeks Parkir : 32,6 % (Motor)
42,8 % (Mobil)
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Wahidin Dengan Parkir Sudut 90°
Indeks Parkir : 43,7 % (Motor)
92,4 % (Mobil)
Tingkat Pelayanan : Kelas E

Sudut Parkir Motor 45°

Jalan Hasyim Asyari

Jalan Ahmad Yani


Jalan Wahidin

Sudut Parkir Motor 60°

Jalan Hasyim Asyari

Jalan Ahmad Yani

Jalan Wahidin
Sudut Parkir Motor 90°

Jalan Hasyim Asyari

Jalan Ahmad Yani

Jalan Wahidin

 Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Motor Sudut 90° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 79,5 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 11 kendaraan/jam
Indeks Parkir : 67,3 %
Indeks Parkir Mobil : 61,8 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Motor Sudut 60° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 70/0,98 = 71,4 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 11 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 89,2%
Indeks Parkir Mobil : 61,8 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Ahmad Yani Dengan Parkir Motor Sudut 45° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 69/0,98 = 70,4 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 11 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 86,3%
Indeks Parkir Mobil : 61,8 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Motor Sudut 90° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 134,6 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 17,3 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 47,3 %
Indeks Parkir Mobil : 39,3 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Motor Sudut 60° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 124/0,98 = 126,5 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 17,3 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 50,3 %
Indeks Parkir Mobil : 39,3 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Hasyim Asyari Dengan Parkir Motor Sudut 45° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 123/0,98 = 125,5 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 17,3 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 49,2 %
Indeks Parkir Mobil : 39,3 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Wahidin Dengan Parkir Motor Sudut 90° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 94,7 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 13,2 kendaraan/jam
Indeks Parkir : 67,3 % (Motor 90°) 73,8% (Motor 60°) 74,8% (Motor 45°)
Indeks Parkir Mobil : 55,7 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Wahidin Dengan Parkir Motor Sudut 60° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 82/0,95 = 86,3 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 13,2 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 73,8%
Indeks Parkir Mobil : 55,7 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E
 Jalan Wahidin Dengan Parkir Motor Sudut 45° dan Mobil Sudut 0°
Kapasitas Parkir Motor : 81/0,95 = 85,2 kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Mobil : 13,2 kendaraan/jam
Indeks Parkir Motor : 74,8%
Indeks Parkir Mobil : 55,7 %
Tingkat Pelayanan : Kelas E

5.3.2 Pengalihan parkir on street menjadi parkir off street berupa parkir gedung
Alternatif konsep yang selanjutnya adalah dengan mengalihkan penggunaan parkir on street menjadi parkir off street
adapun parkir off street yang menjadi alternative konsep adalah berupa parkir gedung dikarenakan berdasarkan survey parkir
off street yang tersedia di pasar baru Lamongan, kapasitas parkirnya hampir tidak bisa memenuhi permintaan parkirnya.
Berdasarkan hasil survey dimana data survey diambil dari hari dengan tingkat penggunaan fasilitas parkir off street
yang paling tinggi yaitu pada saat akhir pekan tepatnya pada hari minggu, dari hasil survey tersebut didapatkan data untuk
menganalisa karakteristik parkir off street pasar baru Lamongan.
• Volume Parkir
Volume parkir pada fasilitas parkir off street yang ada di pasar baru Lamongan ini memiliki volume tertinggi pada
jam 10.01 – 11.00 dengan volume motor sebanyak 298 kendaraan dan mobil sebanyak 48 kendaraan.
• Durasi Parkir
Durasi Parkir pada fasilitas parkir off street yang ada di pasar baru Lamongan ini adalah 0,99 jam/kendaraan untuk
motor dan 0,99 kendaraan/jam untuk mobil
• Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir motor untuk parkir off street di pasar baru Lamongan adalah 235,1 kendaraan/jam dan akumulasi
parkir mobil adalah 33,1 kendaraan/jam
• Tingkat Pergantian Parkir
Tingkat pergantian parkir untuk motor di pakir off street pasar baru Lamongan adalah 0,86 kend/petak/jam,
sedangkan untuk mobil 0,58 kend/petak/jam

• Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir off street untuk motor adalah 275,7 kend/jam sedangkan untuk kapasitas parkir mobil adalah
sebebsar 57,5 kend/jam.
• Indeks Parkir
Berdasarkan analisa karakteristik parkir off street di pasar baru didapatkan hasil yaitu nilai indeks parkir motor
maupun parkir mobil <100 % yang mana berarti kapasitas parkir off street masih bisa menampung permintaan parkir off street
yang ada. Selanjutnya untuk mengetahui apakah kapasitas parkir off street mampu menampung permintaan parkir akibat
pengalihan parkir dari parkir on street ke parkir off street maka perlu dihitung indeks parkir berdasarkan akumulasi parkir dari
parkir on street maupun off street yang ada di pasar baru Lamongan dan kapasitas parkir off street yang ada di Pasar Baru
Lamongan.
Tabel Total Akumulasi Parkir Motor Pasar Baru Lamongan
Total Akumulasi Parkir On Street Pasar Baru 20,62 kendaraan/jam
Lamongan
Total Akumulasi Parkir Off Street Pasar Baru 33,1 kendaraan/jam
Lamongan
Total Akumulasi Parkir Pasar Baru Lamongan 53,72 kendaraan/jam

Kapasitas Parkir Off Street Mobil = 57,5 kendaraan/jam


Indeks Parkir = (Akumulasi Parkir/Kapasitas Parkir) x 100%
= (53,72/57,5) x 100%
= 93,4 %
Berdasarkan analisa tersebut diketahui indeks parkir masih <100% yang berarti kapasitas parkir off street mobil yang
ada di pasar baru Lamongan masih bisa memenuhi permintaan parkir mobil akibat pengalihan dari parkir on street ke parkir
off street

Tabel Total Akumulasi Parkir Motor Pasar Baru Lamongan


Total Akumulasi Parkir On Street Pasar Baru 191,28 kendaraan/jam
Lamongan
Total Akumulasi Parkir Off Street Pasar Baru 235,1 kendaraan/jam
Lamongan
Total Akumulasi Parkir Pasar Baru Lamongan 426,38
kendaraan/jam
Kapasitas Parkir Off Street Motor = 275,7 kendaraan/jam

Indeks Parkir = (Akumulasi Parkir/Kapasitas Parkir) x 100%

= (426,38/275,7) x 100%

= 154,6 %

Berdasarkan analisa tersebut diketahui bahwa indeks parkir motor >100% yang berarti permintaan parkir motor
akibat pengalihan dari parkir on street ke parkir off street lebih tinggi dari pada kapasitas parkir motor off street yang tersedia,
maka atas dasar itulah salah satu alternatif konsep yang ditawarkan adalah pengalihan parkir on street menjadi parkir off street
berupa parkir gedung. Adapun pemilihan lokasi gedung parkir ini ada tepat dibagian atas lahan parkir off street yang ada di
pasar baru Lamongan, pemilihan tempat ini dirasa paling tepat karena masih berada di kawasan pasar baru Lamongan,
mengingat di sekitar pasar baru Lamongan ini tidak didapatkan lahan kosong yang dapat digunakan sebagai lokasi parkir
gedung.
Dalam alternatif konsep parkir gedung terdapat 2 lantai untuk penggunaan fasilitas parkir off street sebagai alternatif
pengalihan parkir on street dari tiga ruas jalan yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasyim Asyari dan Jalan Wahidin, dimana dalam
pembagiannya lantai bawah terdapat srp untuk mobil dan srp untuk motor sedangkan lantai atas hanya terdapat srp untuk motor
karena permintaan parkir untuk motor lebih banyak dari pada permintaan parkir mobil, adapun jumlah petak parkir yang ada
adalah 650 satuan ruang parkir motor sedangkan untuk mobil terdapat 71 satuan ruang parkir, selanjutnya untuk melihat
perbandingan kondisi eksisting dengan kondisi setelah pengalihan parkir on street ke parkir off street dapat diihat dalam tabel
berikut :

Tabel Perbandingan Karakteristik Parkir


Setelah Pengalihan Setelah Pengelihan
Eksisting Parkir Off
Parkir (sebelum Parkir (parkir
Street
parkir gedung) gedung)
AP Motor = 235,1 AP Motor =426,38 AP Motor = 426,38
kend/jam kend/jam kend/jam
KP Motor = 275,7 KP Motor = 275,7 KP Motor = 656,5
kend/jam kend/jam kend/jam
IP Motor = 85,27 % IP Motor = 154,6 % IP Motor = 64,9 %
AP Mobil = 33,1 AP Mobil = 53,72 AP Mobil = 53,72
kend/jam kend/jam kend/jam
KP Mobil = 57,5 KP Mobil = 57,5 KP Mobil = 71,7
kend/jam kend/jam kend/jam
IP Mobil = 57,5 % IP Mobil = 93,4 % IP Mobil = 74,9 %
Sumber : Hasil Analisa 2019

Gambar Petak Parkir Lantai 1 Gedung Parkir Pasar Baru Lamongan


Dalam alternatif konsep penataan berupa parkir gedung terdapat 2 lantai dimana lantai pertama memiliki petak parkir
untuk motor maupun mobil degan jumlah 650 petak parkir motor dan 71 petak parkir mobil, adapun jalur sirkulasinya nampak
seperti gambar diatas yang mana terdapat 2 pintu masuk yang terdapat di sebelah timur dan sebelah utara.

Gambar Petak Parkir Lantai 2 Gedung Parkir Pasar Baru Lamongan

Konsep untuk lantai 2 dari parkir gedung ini di khususkan untuk parkir kendaraan roda 2 dengan ukuran panjang 51
meter dan lebar 30 meter dimana untuk sirkulasinya nampak seperti gambar di atas, untuk arah sirkulasinya adalah satu arah
dengan akses masuk dan keluar yang berbeda.

Kondisi Eksisting Parkir Off Street Pasar Baru Lamongan


Akumulasi Parkir Motor = 235,1 kend/jam
Kapasitas Parkir Motor = 275,7 kend/jam
Indeks Parkir Motor = 85,27 %
Akumulasi Parkir Mobil = 33,1 kend/jam
Kapasitas Parkir Mobil = 57,57 kend/jam
Indeks Parkir Mobil = 57,56 %

Alternatif Konsep Desain Gedung Parkir Pasar Baru Lamongan


Karakteristik Parkir Setelah Pengalihan Parkir (sebelum parkir gedung)

Akumulasi Parkir Motor =426,38 kend/jam

Kapasitas Parkir Motor = 275,7 kend/jam

Indeks Parkir Motor = 154,6 %

Akumulasi Parkir Mobil = 53,72 kend/jam

Kapasitas Parkir Mobil = 57,5 kend/jam

Indeks Parkir Mobil = 93,4 %

Setelah Pengalihan Parkir (parkir gedung)

Akumulasi Parkir Motor = 426,38 kend/jam

Kapasitas Parkir Motor = 656,5 kend/jam

Indeks Parkir Motor = 64,9 %

Akumulasi Parkir Mobil = 53,72 kend/jam

Kapasitas Parkir Mobil = 71,7 kend/jam

Indeks Parkir Mobil = 74,9 %

Dengan adanya penerapan alternatif konsep pengalihan dari parkir on street maka berpengaruh juga dengan keadaan
tingkat pelayanan jalan yang sebelumnya menjadi lokasi parkir on street, adapun untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

Jalan Ahmad Yani


Derajat Kejenuhan 0,98 (Kelas E yang berarti
volume arus lalu lintas
mendekati/ berada pada
kapasitas arus tidak stabil atau
terkadang berhenti)

Jalan Hasyim Asyari


Derajat Kejenuhan 0,91 (Kelas E yang berarti
volume arus lalu lintas
mendekati/ berada pada
kapasitas arus tidak stabil atau
terkadang berhenti)
Jalan Wahidin
Derajat Kejenuhan 0,90 (Kelas E yang berarti
volume arus lalu lintas
mendekati/ berada pada
kapasitas arus tidak stabil atau
terkadang berhenti)

Meskipun dalam pelaksanaannya ketiga ruas jalan masih berada dalam kelas yang sama yaitu E tetapi nilai derajat
kejenuhan mengalami penurunan yang berarti pemindahan/ pengalihan parkir ini memiliki dampak yang positif terhadap
tingkat pelayanan jalan.
Dalam penerapannya, konsep parkir gedung ini memiliki beberapa pertimbangan diantaranya adalah :
1. Kapasitas parkir yang tersedia sudah mencukupi permintaan parkir baik parkir untuk motor maupun untuk mobil
2. Diperlukan biaya untuk pembangunan parkir gedung
3. Wajah Pasar Baru Lamongan tertutupi oleh bangunan gedung parkir.

Untuk mengetahui penataan parkir on street ini dapat digunakan hingga berapa tahun maka perlu diketahui proyeksi
pengguna fasilitas parkir di Pasar Baru Lamongan, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut ;

Tabel Rata – Rata Jumlah Pengunjung Pasar Baru Lamongan Per Hari

Tahun PPKL Pasar Lamongan Baru Jumlah


2017 3452 3869 7321
2018 3576 4231 7807
2019 3702 4610 8312
Sumber : Hasil Survey Sekunder, 2019

Berdasarkan data di atas dapat diketahui rata – rata pertumbuhan pengunjung pasar baru Lamongan adalah sebesar
495 pengunjung
Selanjuitnya untuk mengetahui proyeksi jumlah pengunjung pasar pada tahun tahun berikutnya maka di gunakan
rumus :

Pt = Po + (r x t)

Pt = Jumlah Pengunjung Tahun Proyeksi


Po = Jumlah Pengunjung Tahun Dasar 2019
r = Rata – rata pertumbuhan pengunjung
t = Tahun Proyeksi

P8 = 8312 + ( 495 x 8 )
= 12.272

Maka selanjutnya untuk menentukan proyeksi di gunakan perbandingan antara jumlah pengunjung dengan
akumulasi parkir.
Tabel Perbandingan Jumlah Pengunjung Pasar Baru Lamongan &
Akumulasi Parkir

Tahun Jumlah Pengunjung Akumulasi Parkir


2019 8312 480
2027 12272 708,7

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa konsep penataan parkir gedung ini dapat digunakan untuk jangka
waktu hingga 8 tahun mendatang.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dimana data dan analisa didalamnya di tampilkan dalam
bentuk angka – angka. penelitian ini menjadikan Pasar Baru Lamongan menjadi lokasi penelitian dimana terdapat fasilitas
parkir badan jalan yang menjadi titik permasalahannya, lokasi penelitian ini berada di Desa Tumenggungan Kecamatan
Lamongan.
Fasilitas parkir badan jalan (on street) yang ada di Pasar Baru Lamongan ini memiliki karakteristik parkir yang
menumpuk pada satu ruas jalan yaitu Jalan Ahmad Yani dengan indeks parkir 181,8 % untuk motor dan 9,1 % untuk mobil,
selanjutnya untuk Jalan Hasyim Asyari indeks parkir motornya adalah 32,6 % dan indeks parkir mobil 42,8 % Serta untuk
Jalan Wahidin indeks parkir motornya adalah 43,7 % dan indeks parkir mobilnya 92,4 %. Adanya parkir badan jalan ini juga
berdampak pada tingkat pelayanan jalan yang menjadi lokasi parkir tersebut dimana nilai tingkat pelayanan untuk ketiga ruas
jalan tersebut masing – masing adalah kelas F untuk Jalan Ahmad Yani yang berarti arus yang dipaksakan/macet, kecepatan
rendah, arus lalu lintas diatas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar, untuk Jalan Hasyim
Asyari dan Jalan Wahidin memiliki nilai E yang berarti volume arus lalu lintas mendekati/ berada pada kapasitas arus tidak
stabil atau terkadang berhenti.
Alternatif konsep yang ditawarkan berdasarkan karakteristik parkir dan tingkat pelayanan jalan yang menjadi lokasi
parkir on street adalah pemerataan penggunaan parkir on street yang ada di Pasar Baru Lamongan yang didalam penerapannya
terdapat beberapa pertimbangan diantaranya tidak diperlukan biaya tambahan dalam pelaksanaanya, kapasitas parkir yang ada
bisa menampung permintaan parkir yang ada tetapi berdampak pada tingkat pelayanan jalan sehingga memiliki nilai yang
cukup buruk. Alternatif konsep selanjutnya yang ditawarkan adalah berupa pengalihan parkir on street ke parkir off street yang
berupa gedung parkir, gedung parkir yang dimaksud memiliki 2 lantai dimana lantai pertama memiliki petak parkir untuk
parkir motor maupun parkir mobil sedangkan untuk lantai kedua hanya memiliki petak parkir untuk motor karena permintaan
parkir untuk motor lebih banyak memerlukan kapasitas parkir dari pada parkir untuk mobil, seperti halnya alternative konsep
yang pertama, alternative konsep ini dalam penerapanya juga terdapat beberapa pertimbangan diantaranya adalah
diperlukannya biaya tambahan dalam pembangunan gedung parkirnya, tingkat pelayanan tiga ruas jalan yang awalnya menjadi
lokasi parkir on street menjadi meningkat karena terbebas dari kendaraan yang parkir sehingga badan jalan bisa dimanfaatkan
secara maksimal, wajah dari Pasar Baru Lamongan menjadi tidak Nampak karena tertutup oleh bangunan gedung parkir
dikarenakan kedua bangunan baik pasar maupun gedung parkir sama – sama memiliki 2 lantai.

6.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil dari penelitian Penataan Parkir Badan Jalan (On Street) Pasar Baru Lamongan, maka rekomendasi
penelitian lanjutan yang dapat peneliti berikan diantaranya adalah
1. Analisa Dampak Lingkungan Gedung Parkir Pasar Baru Lamongan
2. Perencanaan Parkir Off Street Pasar Baru Lamongan Berupa Gedung Parkir
3. Perencanaan Detail Struktur Konstruksi Bangunan Gedung Parkir Pasar Baru Lamongan.
Rekomendasi selanjutnya yang peneliti berikan bersifat rekomendasi yang tidak lanjut yang berarti rekomendasi tersebut tidak
bisa dilanjutkan dalam sebuah penelitian selanjutnya tetapi mengarah kepada sebuah tindakan dan pelaksanaan secara
langsung, adapun rekomendasi tersebut adalah
1. Melakukan pengendalian penggunaan parkir sehingga tidak terjadi penumpukan parkir hanya pada salah satu ruas
jalan saja.
2. Merevitalisasi atau melakukan perbaikan jika dirasa terdapat fasilitas parkir yang kualitasnya menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Gunawan, Wibowo. 1988. Standart Perancangan Geometrik Jalan Perkotaan. Direktorat Jenderal Bina Marga – Departemen
Pekerjaan Umum
Hakim, Rustam. 2012. Komponen Perencanaan Arsitektur Lansekap. Jakarta : Bumi Aksara
Indrawan, Rully & Yaniawati, Poppy. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama
Mirsa, Rinaldy. 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Graha Ilmu
Shirvani, Hamid. 1985. Urban Design Proces. New York : Van Nostrand Reinhold
Tamin, Ofyar. 2000. Perencanaan & Pemodelan Transportasi. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Warpani, Soewardjoko. 1993. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta : Bhratara Niaga Media

Kebijakan
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No : 272/HK.105/DRJD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir
Kementerian Pekerjaan Umum : Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 1997
Kementerian Pekerjaan Umum : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia.2014

Jurnal/Internet
Birka, Ahmam dkk. 2014. Evaluasi Fasilitas Parkir Di Stasiun Kota Baru Malang. Malang
Mahirah. 2017. Evaluasi Belajar Peserta Didik. Makassar : Jurnal Idaarah Vol 1 No 2
Purnomo, Arif dkk. 2011. Analisis Sektor Uggulan Dalam Struktur Perekonomian Kabupaten Lamongan.
Rodriques, Alfred. 2014. Evaluasi Kebutuhan Lahan Parkir Pada Area Parkiran Kampus Fisip Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Yogyakarta : JTS, VoL. 13, No. 1, Oktober 2014
Rye, Tom. 2011. Modul Manajemen Parkir: Sebuah Kontribusi Menuju Kota Layak Huni. Eschborn. Germany
Susanna, Elmia. 2014. Evaluasi Tata Letak ( Layout ) Dan Kapasitas Parkir Kendaraan Sepeda Motor Di Universitas Atma
Jaya Yogyakarta Kampus III Gedung Bonaventura. Yogyakarta
Wahdan, Yaumil dkk. 2014. Analisis Karakteristik Parkir Pada Badan Jalan Dan Dampaknya Terhadap Lalu Lintas ( studi
Kasus : Jalan Siliwangi Kabupaten Garut ). Garut : ISSN : 2302-7312 Vol. 13 No. 1 2014

Anda mungkin juga menyukai