Anda di halaman 1dari 112

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR

LISTING PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP


PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING

(pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI

tahun 2010 hingga 2013)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FAUZI ALGHOFUR


109082000105

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE,
UMUR LISTING PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR
TERHADAP PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING

(pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI


tahun 2010 hingga 2013)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FAUZI ALGHOFUR


109082000105

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014
i
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah:

Nama : Muhammad Fauzi Alghofur

No. Induk mahasiswa : 109082000105

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri bukan merupakan
replikasi maupu saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap
gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan
kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.

Ciputat, 15 Oktober 2014

Muhammad Fauzi Alghofur

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muhammad Fauzi Alghofur
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Maret 1991
3. Alamat : Jl. Gotong royong VII, RT/RW 03/01
no. 37, Kel. Larangan indah, Kec.
Larangan, Kab. Kota Tangerang
4. Telepon : 085742003945
5. Email : fauzialgofur@yahoo.co.id

II. Pendidikan Formal


1. MIN 9 Petukangan Selatan Tahun 1996 – 2003
2. Mts PPMI Assalaam Tahun 2003 – 2006
3. MA PPMI Assalaam Tahun 2006 – 2009
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009 – 2014

III. Pendidikan Non Formal


1. Peserta Workshop Software akuntansi Zahir “Zahir Accounting Edisi
Standar 5.1”
2. Peserta training IDEA data analysist software “IDEA Overview for
TOADS (Training of Accounting & Auditing Software)”.
3. Peserta seminar KAHFI Bagus Brain Motivator School
4. Peserta didik KAHFI Bagus Brain Motivator School

v
IV. Pengalaman Organisasi
1. Wakil Direktur Bank Sampah Paguyuban Remaja Gotong Royong
2014
2. Ketua Divisi Ekonomi Kreatif Paguyuban Remaja Gotong Royong
2014
3. Ketua Divisi Acara 17 Agustus 2014 Paguyuban Remaja Gotong
Royong 2014
4. Divisi Acara OSPEK KAHFI Motivator School 2012
5. Divisi Acara Think Acct 2011

V. Latar Belakang Keluarga


Ayah : Drs. Bedjo Samsuri (alm)
Ibu : Sutarmi
Kakak : Khusnul Khotimah (almh)
Adik : Azizah Sitty Fatimah
Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara

vi
ABSTRACT

The fast growing of the internet creates a new way for companies to
communicate with investors. Internet could be used by companies for reporting
financial information or usually called Internet Financial Reporting (IFR). IFR helps
companies to extent financial information disseminating and to reduce agency costs
such as corporate costs of printing and mailing annual reports. The use of IFR also
helps companies in disseminating informations about companies superiorities. Those
informations are signal positive for companies to attract investors.
This research has the objective analyze the effect of variable company size,
leverage ratio, listing age and reputation auditor on the internet financial reporting.
This research conducted on 40 property and real estate industry which is listed in
Indonesia Stock Exchange in the period 2010 – 2013. The sample selection method
used purposive sampling. The hyphotesis test use logistic regression. Result showed
that company size and leverage ratio are significantly influence toward internet
financial reporting, while listing age and reputation auditor is not significantly
influence toward internet financial reporting.

Keyword: company size, leverage ratio,listing age and reputation auditor ,. internet
financial reporting

vii
ABSTRAK

Perkembangan internet yang cepat menciptakan cara baru bagi perusahaan


untuk berkomunikasi dengan investor. Internet dapat digunakan perusahaan untuk
melaporkan informasi keuangan kepada investor atau biasa disebut dengan Internet
Financial Reporting (IFR). IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebara
informasi keuangan dan mengurangi agency cost terkait dengan pencetakan dan
pengiriman laporan tahunan sebagai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap
shareholders. Penggunaan IFR juga membantu perusahaan dalam menyebarluaskan
informasi mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan. Informasi-informasi
tersebut merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik para investor.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel ukuran
perusahaan, leverage, umur listing perusahaan, reputasi auditor terhadap penerapan
Internet Financial Reporting. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan
properti dan real estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 – 2013. Sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis
regresi logistic. Hasilnya ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan
Internet Financial Reporting. Sedangkan umur listing perusahaan dan reputasi
auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Internet Financial Reporting.
Kata Kunci: ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan, reputasi auditor,
dan Internet Financial Reporting.

viii
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabatnya, serta para pengikutnya
yang selalu tetap istiqomah sampai akhir zaman.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul


“Analisis Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Listing
Perusahaan, Reputasi Auditor Terhadap Penerapan Internet Financial Reporting”
telah peneliti selesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Uiversitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan,


arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda bedjo samsuri (alm) meskipun kau telah tiada namun tanpa engkau
aku tidak bisa seperti sekarang ini, serta ibunda Sutarmi yang telah
memberikan cinta, doa, kasih sayang, perhatian, nasihat serta dorongannya
hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan kuliahku.
2. Adikku Azizah yang telah memberikan doa dan keceriaan selama ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku dosen pembimbing 1 sekaligus
Dekan Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah rela
meluangkan waktu untuk membimbing peneliti hingga skripsi ini bisa
terselesaikan.

ix
4. Ibu Atiqah, SE., MS., Ak. selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan dan ilmu
pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini hingga
akhirnya biasa terselesaikan. Terimakasih atas segala bimbingannya selama
ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama perkuliahan selama ini,
semoga ilmu tersebut menjadi bermanfaat dan berkah bagi kita semua hingga
sukses di dunia dan akhirat.
6. Teman-teman seperjuangan jurusan akuntansi 2009 khususnya ACID yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
7. Teman-teman paguyuban remaja gotong royong.
8. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
peneliti selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Akhirnya peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 15 oktober 2014

Muhammad Fauzi Alghofur

x
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi .......................................................................i


Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................... iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................iv
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ v
Abstract ....................................................................................................... vii
Abstrak....................................................................................................... viii
Kata Pengantar ...........................................................................................ix
Daftar Isi ......................................................................................................xi
Daftar Tabel .............................................................................................. xiv
Daftar Gambar ........................................................................................... xv
Daftar Grafik .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11
A. Tinjauan Literatur ............................................................................. 11
1. Teori Keagenan ............................................................................ 11
2. Teori Sinyal ................................................................................. 14
3. Laporan keuangan ........................................................................ 15
a. Luas Pengungkapan Laporan Keuangan .............................. 16
4. Ukuran Perusahaan ...................................................................... 18
5. Leverage ...................................................................................... 22
6. Umur Listing Perusahaan ............................................................. 26
7. Reputasi Auditor .......................................................................... 28

xi
8. IFR (Internet Financial Reporting) ............................................. 30

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................33


C. Kerangka Pemikiran .......................................................................40
D. Keterkaitan Antar Variabel............................................................. 41
1. Ukuran Perusahaan terhadap Internet Financial Reporting ......41

2. Leverage terhadap Internet Financial Reporting ...................... 42

3. Umur Listing terhadap Internet Financial Reporting ................42

4. Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting ..........43

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 45


A. Ruang Lingkup ...............................................................................45
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 45
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 46
D. Metode Analisis Data .....................................................................46
1. Statistik Deskriptif...................................................................47
2. Uji Hipotesis ............................................................................47

a) Menilai Kelayakan Model Regresi ...................................49

b) Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ..........49

c) Koefisien Determinasi ...................................................... 50

E. Operasional Variabel ......................................................................50


1. Variabel Independen ..................................................................51
a) Ukuran Perusahaan ........................................................... 51
b) Leverage ...........................................................................51
c) Umur Listing Perusahaan ................................................. 52
d) Reputasi Auditor .............................................................. 53
2. Variabel Dependen ..................................................................53
a) Internet Financial Reporting (IFR) ..................................53

xii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 56
1. Deskripsi Objek Penelitian...................................................... 56
2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................... 56
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ............................................... 59
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 59
2. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 62
a) Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test) ...... 62
b) Menilai keseluruhan model (overall model fit test) ........... 63
c) Menguji Koefisien Regresi................................................. 64
BAB V PENUTUP...................................................................................... 70
A. Kesimpulan .................................................................................. 70
B. Implikasi ...................................................................................... 71
C. Saran ............................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73

xiii
DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1. KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four ........................ 29


2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 34
3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................ 55
4.1. Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang

Tidak Menerapkan Internet Financial Reporting ............................. 57

4.2. Descriptive Statistics ........................................................................ 60

4.3. Hosmer and Lemeshow Test ............................................................ 63

4.4. Overall model fit test ........................................................................ 63

4.5. Model Summary .............................................................................. 64

4.6. Variables in the Equation ................................................................. 65

xiv
DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1. Data Pengguna Internet Dunia .......................................................... 3

2.1. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 40

xv
DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman

4.1. Data Pertumbuhan Penerapan IFR ...................................................... 59

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang membawa

dampak perubahan yang besar di berbagai sektor. Salah satunya,

perkembangan internet sebagai sarana untuk menyebarkan informasi

perusahaan yang telah menciptakan bentuk komunikasi antara perusahaan

dengan para pemilik kepentingan (Sari dan Imam, 2011).

Informasi dianggap relevan untuk pengambilan keputusan ketika

informasi diungkapkan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya

untuk mempengaruhi keputusan. Internet dianggap mampu memberikan

informasi yang terbaik tepat pada waktunya (Widaryanti, 2011).

Internet mempunyai beberapa keunggulan seperti mudah menyebar, tidak

mengenal batas, real time, berbiaya rendah, dan mempunyai interaksi yang

tinggi. Internet mengintegrasikan teks, gambar, gambar bergerak, dan suara-

suara. Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat internet dengan mudah

diterima masyarakat (Prasetya et. al. 2012)

Meski bukan hal yang diwajibkan, melakukan pelaporan keuangan

dengan media internet kini sudah banyak diminati oleh banyak perusahaan

Karena dengan menggunakan media internet proses pelaporan keuangan

1
menjadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat dibuka siapapun,

kapanpun dan dimanapun. Selain itu, dengan menggunakan internet sebagai

media dalam menyebarkan informasi keuangan, perusahaan dapat menarik

investor lebih banyak dan dapat memberikan image yang baik bagi

perusahaan.

Pada saat ini stakeholders tentu sangat ingin mendapatkan informasi yang

cepat dan tepat, kondisi ini tentu mendorong manajemen berusaha untuk

mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu baik secara manual

maupun secara online (Novitasari, 2012). Proses publikasi pada umumnya

dilakukan minimal sekali dalam setahun, selain itu perusahaan juga dapat

mempublikasikan laporan keuangannya secara periode seperti laporan

triwulan atau semester. Keunggulan internet dibandingkan media lain

menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet terus meningkat tajam.

Menurut Internet World Stats, dalam 15 tahun terakhir jumlah pengguna

internet meningkat hingga 676, 3%. Pada tahun 2000 jumlah pengguna

internet dunia adalah sekitar 360 juta dan pada tahun 2014 pengguna internet

dunia mencapai 2,8 miliar atau sekitar 39% jumlah penduduk dunia.

Sedangkan di Indonesia jumlah pengguna internet per 30 Desember 2011

sekitar 55 juta pengguna internet atau 22,41% dari total penduduk Indonesia.

2
Gambar 1.1
Data Pengguna Internet Dunia

WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS


December 31, 2013
Internet
World Population Internet Users Penetration Growth Users %
Users
Regions ( 2014 Est.) Latest Data (% Population) 2000-2014 of Table
Dec. 31, 2000

Africa 1,125,721,038 4,514,400 240,146,482 21.3 % 5,219.6 % 8.6 %

Asia 3,996,408,007 114,304,000 1,265,143,702 31.7 % 1,006.8 % 45.1 %

Europe 825,802,657 105,096,093 566,261,317 68.6 % 438.8 % 20.2 %

Middle East 231,062,860 3,284,800 103,829,614 44.9 % 3,060.9 % 3.7 %

North America 353,860,227 108,096,800 300,287,577 84.9 % 177.8 % 10.7 %

Latin America
612,279,181 18,068,919 302,006,016 49.3 % 1,571.4 % 10.8 %
/ Caribbean

Oceania /
36,724,649 7,620,480 24,804,226 67.5 % 225.5 % 0.9 %
Australia

WORLD
7,181,858,619 360,985,492 2,802,478,934 39.0 % 676.3 % 100.0 %
TOTAL

Sumber: http://internetworldstats.com: 14 agustus 2014

Perkembangan yang cepat dalam dunia internet membawa perubahan

dalam penyebaran informasi keuangan. Kini, banyak perusahaan yang telah

menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi

3
mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan melalui

internet atau Internet Financial Reporting (IFR).

Kepopuleran penggunaan IFR (Internet Financial Reporting) yang terus

meningkat terjadi setelah perusahaan mengetahui keuntungan yang dapat

diperoleh. Resiko akan timbul bagi manajemen dan auditor internal dari

sebuah perusahaan jika tidak menggunakan IFR.

Meskipun fenomena IFR berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, namun

masih ada beberapa perusahaan yang masih tidak melakukan IFR. Xiao et al.

(2004) mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan

keuangan dalam website mereka.

Menurut penelitian dan survey yang dilakukan oleh komite khusus

pelaporan keuangan AICPA (American Institute of Certified Public

Accountant) pada tahun 1994, kebutuhan informasi pengguna sangat

bermacam-macam sehingga perubahan pendekatan bisnis dengan penekanan

lebih terhadap kebutuhan stakeholder sangat penting. Stakeholder

membutuhkan sistem pelaporan yang fleksibel, dimana akan dapat

memungkinkan mereka memperoleh informasi dengan cara yang lebih mudah.

Sehingga metode pelaporan perusahaan yang digunakan sekarang tidak

mencukupi untuk mengakomodosi kebutuhan tersebut.

Pengungkapan informasi pada website juga merupakan suatu upaya dari

perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dengan

pihak luar. Pengungkapan informasi pada website tersebut juga merupakan

4
suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya berupa informasi

keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian

mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

Ukuran perusahaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi praktek

IFR karena adanya pernyataan bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki

tingkat kompleksitas tinggi sehingga investor akan membutuhkan informasi

keuangan yang lebih banyak untuk membuat keputusan investasi yang lebih

efektif. Perusahaan besar memiliki agency cost yang besar karena perusahaan

besar harus menyampaikan pelaporan keuangan yang lengkap kepada

shareholders sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen. Penelitian yang

berkaitan dengan variabel ini telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007)

hasil penelitiannya adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

IFR, begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni

(2012) dalam penelitiannya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap IFR.

Tingkat leverage perusahaan merupakan alat untuk mengukur seberapa

besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan

(Belkaoui, 2006). Tetapi leverage yang tinggi menjadikan pihak manajemen

menjadi lebih sulit dalam membuat prediksi jalannya perusahaan ke depan

karena manajer perusahaan dianggap tidak dapat mengelola perusahaan

dengan baik. Ada beberapa penelitian tentang leverage, salah satunya adalah

penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al (2010) di negara Mesir hasilnya

5
adalah leverage tidak berpengaruh terhadap IFR. Sedangkan menurut lestari

dan Anis (2007) leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR hal ini sama

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012)

hasilnya adalah leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR.

Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan

yang akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan

pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah lebih lama listing menyediakan

publisitas informasi yang lebih banyak daripada perusahaan yang baru saja

listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh

BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai

kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi keuangannya

sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui

penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public

mungkin saja memiliki website tapi belum tentu melakukan IFR. Penelitian

yang berkaitan dengan variabel ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh

Lestari dan Anis (2007) hasilnya adalah umur listing perusahaan berpengaruh

positif signifikan terhadap IFR. Penelitian lain juga dilakukan oleh Prasetya

dan Soni (2012) hasilnya adalah umur listing tidak berpengaruh terhadap IFR.

Variabel reputasi auditor dapat mempengaruhi penerapan IFR, karena untuk

mempertahankan reputasinya Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menjaga

tingkat independensinya, sehingga mereka sehingga mereka berusaha

melaporkan informasi selengkap mungkin kepada pemegang saham dan

6
pihak-pihak berkepentingan lainnya. Penelitian tentang hal ini pernah

dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasil penelitiannya adalah reputasi

auditor berpengaruh positif terhadap IFR. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Aly et al (2010) bertentangan dengan Lestari dan Anis (2007),

hasil penelitian Aly et al (2010) adalah reputasi auditor tidak berpengaruh

terhadap IFR.

Sebelumnya banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang

Internet Financial Reporting seperti Prasetya dan Soni (2012), Sari dan Imam

(2011), Anna (2013), Lestari dan Anis (2007), Almilia (2008) dan Aly et al.

(2010). namun terdapat beberapa perbedaan dari penelitian ini bila

dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Periode penelitian. Pada penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan

pada periode penelitian 2004 hingga 2012, sedangkan periode

penelitian ini dilakukan tahun 2010 hingga 2013.

2. Objek penelitian. Pada penelitian-penelitian sebelumnya objek yang

dijadikan penelitian adalah perusahaan manufaktur, perbankan,

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange

yang tergabung di kompas. Sedangkan pada penelitian ini objek

penelitian yang digunakan adalah perusahaan properti dan real estate.

3. Variabel penelitian. Pada penelitian ini hanya menggunakan 4 (empat)

variabel dependen yaitu ukuran perusahaan, leverage, umur listing

perusahaan, dan reputasi auditor. Sedangkan pada penelitian-

7
penelitian sebelumnya juga menggunakan variabel profitabilitas,

likuiditas tipe industry, ROA, ROE, foreign owner, growth, foreign

listing, struktur kepemilikan kepemilikan ketersediaan internet dan

kinerja keuangan.

Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti berkeinginan untuk melakukan

penelitian terhadap perusahaan yang menggunakan internet sebagai media

untuk mengkomunikasikan laporan keuangannya.

Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan properti

dan real estate hal ini didasarkan karena indeks saham properti menjadi sektor

paling menguntungkan pada semester I tahun 2013, saham properti. Hal ini

terjadi karena pada semester ini terjadi perpindahan investasi dari para

investor dari emas ke properti seiring menurunnya harga komoditas emas

pada semester ini (Gumiwang, 2013).

Berdasarkan alasan diatas, penelitian ini mengambil judul “ANALISIS

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR LISTING

PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP

PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR)”

8
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal diatas maka perumusan masalah dapat dibahas

adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerapan Internet

Financial Reporting (IFR)?

2. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap penerapan Internet

Financial Reporting (IFR)?

3. Apakah umur listing berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial

Reporting (IFR)?

4. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap penerapan Internet

Financial Reporting (IFR)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk memproleh bukti empiris mengenai hal-hal berikut:

1. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerapan Internet

Financial Reporting (IFR)

2. Mengetahui pengaruh leverage terhadap penerapan Internet Financial

Reporting (IFR)

3. Mengetahui pengaruh umur listing terhadap penerapan Internet Financial

Reporting (IFR)

4. Mengetahui pengaruh reputasi auditor terhadap penerapan Internet

Financial Reporting (IFR)

9
D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

banyak pihak, diantaranya:

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan manajemen dalam

membuat kebijakan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan,

dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan

melalui internet.

2. Bagi akademisi

Untuk menambah wawasan mengenai pengetahuan terapan dan

menambah referensi bagi peneliti dimasa yang akan datang mengenai

penerapan penerapan Internet Financial Reporting (IFR) dalam

perusahaan, dan juga bagi yang ingin mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen lainnya.

3. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami lebih dalam

mengenai Internet Financial Reporting (IFR) dalam perusahaan. Dan

dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami

penerapan dari teori-teori yang didapat selama dibangku kuliah, terutama

yang berkaitan dengan judul yang dipilih.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik

bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berasal dari

sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi.

Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara

pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang

menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak

kerjasama.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Hartadi (2009)

hubungan agensi didefinisikan sebagai kontrak antara prinsipal dan

agen. Proses ini melibatkan pendelegasian sebagian kewenangan

pengambilan keputusan kepada agen. Jika prinsipal dan agen adalah

Utility Maximiziers, maka ada kesempatan yang lebih besar untuk

setiap pihak untuk memaksimalkan kepentingan sendiri. Menurut

Eisenhardt (1989), teori agensi mengakui adanya konflik kepentingan

dan menggabungkan unsur alienability dan menunjukkan bahwa

multiperson, insentif informasi, asimetris, serta pentingnya koordinasi

dalam memahami bagaimana organisasi beroperasi.

11
Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi

disebut dengan Agency Theory (teori keagenan). Teori ini merupakan

salah satu teori yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi

yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi

keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model

ekonomi. Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara

pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer. Menurut teori ini

hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta

karena adanya kepentingan yang saling bertentangan.

Tujuan utama teori agensi (agency theory) adalah untuk

menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan

kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir

biaya sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan

kondisi ketidakpastian.

Teori keagenan mengasumsikan bahwa prinsipal menginginkan

pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi

yang mereka tanamkan, salah satunya dicerminkan dengan kenaikan

porsi dividen dari tiap saham yang mereka miliki. Sedangkan agen

menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian

kompensasi/bonus/insentif yang memadai dan sebesar-besarnya atas

kinerja yang telah mereka lakukan.

12
Masalah keagenan juga akan timbul jika pihak manajemen atau

agen perusahaan tidak memiliki saham biasa dari perusahaan tersebut.

Karena dengan keadaan ini menjadikan pihak manajemen tidak lagi

berupaya untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan dan mereka

berusaha untuk mengambil keuntungan dari beban yang ditanggung

oleh pemegang saham. Cara yang dilakukan pihak manajemen adalah

dalam bentuk peningkatan kekayaan dan juga dalam bentuk

kesenangan dan fasilitas perusahaan.

Menurut Lestari dan Anis (2007), didalam kerangka teori

keagenan terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu:

a. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik (Bonus

Plan Hypothesis)

b. Hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur

(Debt/Equity Hypothesis), dan

c. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah

(Political cost Hypothesis).

Hal ini berarti ada kecenderungan untuk melaporkan sesuatu

dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas

mereka dalam hal ini hubungannya dengan pemilik, kreditur maupun

13
pemerintah. Praktek IFR merupakan media untuk menyampaikan

informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan.

2. Teori Sinyal (Signal Theory)

Dalam teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak

eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena

terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena

perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan

prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditur).

Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan

menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan

harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan

nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu

cara untuk mengurangi untuk mengurangi informasi asimetri adalah

dengan memberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya dengan

berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan

mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan

datang.

Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan

dan nonkeuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang

14
sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan pemilik yakni

memaksimalkan keuntungan mereka. Sinyal dapat berupa promosi

atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih

baik dari perusahaan lain. Pengungkapan CSR dapat digunakan

manajemen untuk menunjukkan kepada pemegang saham atau para

investor bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain

karena bertanggungjawab terhadap seluruh dampak dari aktifitas

perusahaan. Berdasarkan teori sinyal kegiatan sosial dan lingkungan

memberikan informasi kepada investor tentang prospek return masa

depan yang substansial. Pengungkapan CSR yang tepat dan sesuai

harapan stakeholder sebagai sinyal berupa goodnews yang yang

diberikan oleh pihak manajemen kepada publik bahwa perusahaan

memiliki prospek bagus di masa depan dan memastikan terciptanya

sustinability development.

3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu

perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu.

Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi

keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang

berkaitan dengan kinerja adalah penghasilan dan beban yang termuat

dalam laporan laba rugi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan

15
keuangan merupakan produk dari suatu proses akuntansi. Laporan

keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

sebagai salah satu rujukan dalam mengambil keputusan.

Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam. Berdasarkan PSAK

01 revisi 2013 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-

komponen berikut ini:

a) Laporan posisi keuangan pada akhir periode.

b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama

periode.

c) Laporan perubahan ekuitas selama periode.

d) Laporan arus kas selama periode.

e) Catatan atas laporan keuangan.

f) Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

a. Luas Pengungkapan Laporan Keuangan

Kualitas pengungkapan ditunjukkan dengan tingkat keluasan

pengungkapan sebagai salah satu indikator. Semakin luas tingkat

pengungkapan maka semakin valid informasi yang diberikan.

Yularto dan Chariri (2003) mengidentifikasi konsep mengenai

pengungkapan sehubungan dengan kualitas laporan keuangan menjadi

tiga, yaitu:

16
a) Adequate disclosure (cukup)

Tingkat pengungkapan yang memadai adalah pengungkapan yang

harus dipenuhi agar laporan keuangan secara keseluruhan tidak

menyesatkan bagi pemakai dalam mengambil keputusan.

b) Fair Disclosure (wajar)

Tingkat pengungkapan yang wajar adalah tingkat yang harus

dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan

informasi yang sama.

c) Full disclosure (lengkap)

Tingkat pengungkapan yang penuh menuntut penyajian secara

penuh terhadap semua informasi yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan. Namun, apabila penyajian laporan

keuangan terlalu detail atau terlalu banyak justru akan

menyembunyikan informasi penting dan membuat laporan

keuangan tersebut menjadi sulit diinterpretasikan.

Dari ketiga konsep diatas hanya dua konsep yang sering digunakan

yakni adequate disclosure dan fair disclosure. Sedangkan full

disclosure sangat jarang digunakan.

17
4. Ukuran Perusahaan

Menurut Prasetya dan Soni (2012), perusahaan besar memiliki

agency cost yang besar karena perusahaan besar harus menyampaikan

pelaporan keuangan yang lengkap kepada shareholders sebagai wujud

pertanggungjawaban manajemen. Menurut Oyelere et al (2003) dalam

Hanny dan Chariri (2007) agency cost tersebut berupa biaya

penyebarluasan laporan keuangan, termasuk biaya cetak dan biaya

pengiriman laporan keuangan kepada pihak-pihak yang dituju oleh

perusahaan. Praktik IFR dalam penyebarluasan laporan keuangan

merupakan usaha untuk mengurangi besarnya agency cost.

Menurut Sudharmadji (2008) dalam Novitasari (2012), besarnya

ukuran perusahaan dinyatakan dalam total aktiva. Penjualan dan

kapitalisasi pasar, semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi

pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Ketiga variabel

tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukuran perusahaan. Semakin

besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanamkan maka

semakin besar total aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi

nilai penjualan maka semakin besar nilai perputaran uang di dalam

perusahaan. Semakin besar nilai kapitalisasi pasar maka semakin

dikenal produk yang dihasilkan perusahaan.

18
Perusahaan merupakan emiten yang banyak disoroti,

pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis

sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.

Ada tiga jenis perusahaan berdasarkan kegiatan utama yang

dijalankannya, yaitu:

a. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya

memproduksi produk tidak berwujud yakni berupa jasa dengan

tujuan untuk mencari laba.

Ciri-ciri perusahaan jasa adalah pertama, perusahaan jasa tidak

menawarkan produk yang jelas wujudnya. Sebuah perusahaan

jaa pada hakikatnya tidak menjual produk berwujud. Karena

jasa adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat bentuk fisiknya,

namun dapat dirasakan manfaatnya. Kedua, sulit mengukur

standar harga pada jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan

jasa. Harga yang mungkin dikenakan oleh suatu perusahaan

jasa tidaklah mutlak.

b. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang

dengan maksud untuk menjualnya kembali tanpa mengubah

bentuk, serta menambah barang secara berarti. Barang yang

diperdagangkan tersebut dapat berupa konsumsi atau bahan

19
baku untuk produksi. Kegiatan atau aktivitas perusahaan

dagang, terutama adalah pembelian dan penjualan barang yang

berwujud fisik dengan spesifikasi yang jelas.

Ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Usaha yang dilakukan adalah membeli barang dagang dan

menjualnya tanpa diaolah terlebih dahulu. Jika terjadi

pengolahan, pengolahan itu biasanya terbatas pada

pengepakan atau pengemasan agar barang tersebut menjadi

lebih menarik.

b. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang

dagang, baik secara tunai maupun kredit.

c. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian

dan sebelum barang laku terjual.

d. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan

bila diperlukan.

e. Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan

penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.

c. Perusahaan Manufaktur.

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah

barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi

kemudian dijual kepada pelanggan.

Ciri-ciri perusahaan Manufaktur

20
a. Kegiatannya memproses barang mentah menjadi produk

jadi.

b. Pendapatannya berasal dari penjualan produk.

c. Terdapat Harga pokok Penjualan untuk menentukan

laba/rugi.

d. Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya

Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik.

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan

perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang

lebih kecil. Sehingga ukuran perusahaan menjadi hal yang perlu

diperhatikan dalam hal ini.

Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk

tahun yang bersangkutan hingga beberapa tahun. Dalam hal ini

penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap maka

perusahaan akan mengalami kerugian. Ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan

oleh total aset, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata

total aset.

Total aset penjualan maupun nilai pasar ekuitas perusahaan

menjadi faktor penentu dalam mengukur besar kecilnya suatu

perusahaan. Semakin besar komponen perusahaan maka akan semakin

21
besar ukuran perusahaan tersebut. Sedangkan Rodoni dan Ali (2010)

menjelaskan bahwa ukuran perusahaan biasanya adalah total aset

perusahaan. Karena aset biasanya memiliki nilai yang sangat besar dan

untuk menghindari bias skala maka besaran aset perlu dikompres.

5. Leverage

a) Pengertian leverage

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total

asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai

utang perusahaan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watts

dan Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2008) dalam hipotesis

debt covenant bahwa motivasi debt covenant disebabkan oleh

munculnya perjanjian kontrak antara manajer dengan perusahaan

yang berbasis kompensasi manajerial. Dengan demikian,

perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti

proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi

aktivanya akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk

manajemen laba.

Menurut Tarjo (2008) bahwa rasio leverage menggambarkan

sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio

perusahaan juga menunjukkan resiko yang dihadapi oleh

22
perusahaan. Sedangkan menurut Saptantinah (2005) leverage

adalah perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukkan

beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.

Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002) dalam

Widaryanti (2011) leverage adalah utang sumber dana yang

digunakan perusahaan untuk membiayai asetnya diluar sumber

dana modal atau ekuitas.

Foster (1986) dalam Tarjo (2008) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return

perusahaan. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi

keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh bagi investor jika

berinvestasi pada suatu perusahaan.

Kebijakan hutang merupakan salah satu alternatif pendanaan

perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang yang

dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai

perusahaan. Herry dan Hamin (2005) dalam Tarjo (2008).

b) Jenis-jenis leverage

Menurut Rodoni dan Ali (2010) ada beberapa jenis mengenai

leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage), leverage

keuangan (financial leverage), dan gabungan dari leverage operasi

dan leverage keuangan yang disebut combined leverage.

a. Leverage Operasi

23
Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada

saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-

biaya operasi tetap. Biaya tersebut misalnya biaya penyusutan

gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain

yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen.

Dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel artinya

dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Oleh karena itu, dalam analisis ini di asumsikan dalam jangka

pendek. Biaya operasi tetap dikeluarkan agar volume penjualan

dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada

seluruh biaya operasi tetap dan variabel.

Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap

yaitu adanya perubahan dalam volume penjualan yang

menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi

yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage

operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba

operasi atau laba sebelum bunga dan pajak yang di peroleh.

Pengaruh tersebut dapat di cari dengan menghitung besarnya

tingkat leverage operasinya.

Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa leverage operasi

adalah penggunaan aktiva dimana untuk melakukan

penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap.

24
Tingkat leverage operasi merupakan suatu ukuran, pada tingkat

penjualan tertentu tentang bagaimana persentase perubahan

dalam volume penjualan akan mempengaruhi laba. Jika

leverage operasi tinggi, maka peningkatan persentase yang

kecil dalam penjualan dapat menghasilkan peningkatan laba

bersih dalam persentase yang jauh lebih besar.

b. Financial leverage

Menurut Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa

financial leverage merupakan penggunaan modal pinjaman

selain modal sendiri dan untuk itu perusahaan harus membayar

beban tetap berupa bunga.

c. Combined leverage

Ukuran yang dipergunakan apabila suatu perusahaan ingin

mengetahui secara sekaligus pengaruh leverage secara

keseluruhan, perusahaan dapat mengkombinasikan tingkat

leverage operasi atau DOL dan tingkat leverage keuangan atau

DFL, sehingga diperoleh suatu angka yang dapat mengukur

secara langsung pengaruh perubahan penjualan dengan EPS.

25
6. Umur Listing perusahaan

Umur listing perusahaan merupakan umur perusahaan sejak

terdaftar di BEI. Perusahaan yang ingin mendaftarkan perusahaannya

di BEI harus melakukan Initial Public Offering atau IPO. Perusahaan

yang telah melakukan Initial Public Offering merupakan perusahaan

yang telah melakukan penawaran saham kepada pihak luar untuk

pertama kalinya. Setelah perusahaan go public maka perusahaan

diwajibkan untuk mempublikasikan laporan hasil kinerja operasional

perusahaan selama periode waktu tertentu. Pengungkapan dengan cara

seperti itu merupakan cara terbaik untuk mengkomunikasikan antara

kepentingan pihak investor dengan pihak manajemen perusahaan agar

menjadi lebih seimbang. Semakin lama perusahaan melakukan IPO

diharapkan pengungkapan dalam laporan keuangan menjadi lebih luas

dan lebih baik.

Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa

perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki

kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang

telah lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih

banyak daripada perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari

praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan

yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk

mengubah metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan

26
perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan

IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin

saja memiliki website tapi belum tentu melakukan IFR.

Perusahaan yang lebih lama listing menyediakan publisitas

informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru saja

listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh

BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai

kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan keuangannya

sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui

penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go

public mungkin saja memiliki website tapi tidak melakukan IFR.

Perusahaan yang terdaftar di BEI cenderung akan melakukan

pelaporan keuangannya secara lebih transparan dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum terdaftar di BEI. Hal ini

terjadi karena perusahaan yang lebih lama listing di BEI memiliki

lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan

keuangannya. Perusahaan yang lebih berpengalaman tersebut akan

melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan jaman,

tidak hanya mengandalkan paper based reporting system secara terus

menerus namun berganti menjadi paper less reporting system.

27
7. Reputasi Auditor

Pengertian reputasi auditor atau juga ukuran KAP (kantor akuntan

publik) menurut Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor

17/PMK. 01/2008 tentang jasa Akuntan Publik pasal 1 butir 3,

disebutkan, bahwa:

KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari

Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik agar dapat

memberikan jasanya.

Mengenai bentuk badan usaha KAP berdasarkan pasal 16 adalah

sebagai berikut:

a. Badan usaha KAP dapat berbentuk a) perseorangan; atau b)

persekutuan

b. KAP yang berbentuk badan usaha perseorangan hanya dapat

didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang

sekaligus bertindak sebagai pemimpin.

c. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah persekutuan perdata

atau persekutuan firma.

d. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan hanya dapat

didirikan oleh paling sedikit 2 (dua) orang Akuntan Publik,

dimana masing-masing sekutu merupakan rekan dan salah satu

sekutu bertindak sebagai pemimpin rekan.

28
e. Dalam hal KAP berbentuk usaha persekutuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b mempunyai rekan non

Akuntan Publik, persekutuan dapat didirikan dan dijalankan

apabila paling kurang 75% dari seluruh sekutu adalah Akuntan

Publik.

Banyak penelitian yang menggolongkan ukuran KAP menjadi 2

kategori yaitu kategori Big Four dan non Big Four, KAP Big Four

adalah PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG

Internasional, dan Deloitte Touche Tohmatsu. Dan KAP tersebut

adalah KAP asing, sedangkan untuk KAP Big Four di Indonesia

adalah KAP yang berafiliasi dengan KAP asing tersebut. Beberapa

KAP lokal yang berafiliasi dengan KAP Big Four adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1
KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four
KAP Mitra Asing Periode Afiliasi
18 desember 2012–
1. KAP Osman Bing Satrio Deloitte Touche Tohmatsu
sekarang
KAP Purwantono, Suherman,
2. Ernst & Young 17 juni 2010 – sekarang
Surja
KAP Sidharta, Sidharta dan
3. KPMG 11 Mei 2009 – sekarang
Widjaja
KAP Tanudiredja, Wibisana &
4. PWC 11 maret 2010– sekarang
rekan
Sumber: IAPI

29
8. IFR (Internet Financial Reporting)

IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan

melalui internet yang disajikan dalam website perusahaan. Internet

Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan

untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu

melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur akuntansi yang

ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi

karena alat yang digunakan. Informasi keuangan yang disajikan dalam

IFR maencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk

didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight

dan ringkasan laporan keuangan (Ettredge et al., 2001; Oyelere et al.,

2003).

Kualitas pelaporan keuangan melalui internet dapat dinilai melalui

empat komponen, yaitu:

a. Isi/Content, dalam hal ini meliputi komponen informasi keuangan

seperti laporan posisi keuangan, laba rugi, arus kas, perubahan

posisi keuangan serta laporan keberlanjutan perusahaan. Informasi

keuangan yang diungkapkan dalam bentuk html memiliki skor

yang tinggi dibandingkan dalam format pdf, karena informasi

30
dalam bentuk html lebih memudahkan pengguna informasi untuk

mengakses informasi keuangan tersebut menjadi lebih cepat.

b. Ketepatan waktu, ketika website perusahaan sering di-update serta

dapat menyajikan informasi terkini maka dikatakan tepat waktu.

c. Pemanfaatan teknologi, komponen ini terkait dengan pemanfaatan

teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak

serta penggunaan media teknologi multimedia, analysis tools

(seperti Excel’s Pivot Table), fitur-fitur lanjutan (seperti

implementasi “Intelligent agent” atau XBRL).

d. User support, indeks website perusahaan semakin tinggi jika

perusahaan mengimplementasikan secara optimal semua sarana

dalam website perusahaan seperti media pencarian dan investigasi.

Bentuk format yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam

menampilkan laporan keuangannya melalui internet adalah sebagai berikut:

a) Portable Document Format (PDF)

Merupakan sebuah format file yang dikembangkanoleh Adobe

Corporation untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan

untuk mewakili dokumen asli yang asli. Semua elemen dalam

dokumen yang asli disimpan dalam bentuk eleektronik.

b) Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk

mempresentasikan informasi melalui internet.

31
c) Graphics Interchange Format (GIF)

GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik dengan meringkas

mengenai gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut.

d) Joint Photograpic Expert Group (JPEG)

Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar

mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.

e) Microsoftt Excel Spreadsheet

Sebuah aplikasikomputer yang berupa spreadsheet dengan

menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun

dalam kolom dan lajur.

f) Microsoft Word

Microsoft Word merupakan aplikasi program computer yang paling

banyak digunakan dalam IFR.

g) Zip Files

Zip Files atau winzip adalah program windows yang mengizinkan

para pengguna untuk menyimpan dan meringkas dokumen informasi

sehingga mereka dapat menyimpan dan mendistribusikan informasi

tersebut dengan lebih efisien.

h) Macromedia Flash Software

Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat.

i) Real Networks Real Player Software

Format yang menggunakan efek video

32
j) Macromedia Shockwave Software

Shockwave merupakan bagian dari multimedia player. (Lai, et al.,

2002)

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terdapat

beberapa perbedaan dan persamaan yang akan dijelaskan dalam tabel 2.1

33
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
1. Mellisa Prasetya Faktor-faktor Objek penelitian Beberapa variabel a. Ukuran perusahaan

dan Soni Agus yang sebelumnya dilakukan independennya sama yaitu berpengaruh

(2012) mempengaruhi hanya 1 tahun yakni pada ukuran perusahaan, umur signifikan terhadap

pelaporan tahun 2010, sample listing, leverage dan IFR

keuangan melalui penelitiannya adalah variabel dependennya sama b. Profitabilitas,

internet pada perusahaan manufaktur yaitu Internet Financial likuiditas, leverage,

perusahaan sedangkan penelitian ini Reporting. umur listing tidak

manufaktur di pada perusahaan properties berpengaruh

BEI dan real estate. Variabel signifikan terhadap

independen yang berbeda IFR

profitabilitas, likuiditas.

34
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
2. Indah Permata Analisis Faktor- Objek penelitian sebelumnya Variabel independen yang Ukuran perusahaan/

Sari dan Imam Faktor Yang dilakukan terhadap sama adalah ukuran perbankan memiliki

Ghozali (2011) Mempengaruhi perusahaan yang bergerak perusahaan. pengaruh positif

Praktik dibidang perbankan hingga signifikan terhadap IFR

Penerapan akhir 2010. Variabel

Internet independen yang berbeda

Financial adalah ketersediaan internet

Reporting (IFR) dan kinerja keuangan.

Pada Perbankan

Di Indonesia

35
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
3. Yane Devi Anna Analisis yang Objek penelitian sebelumnya Variabel yang sama adalah a. Variabel ukuran

(2013) faktor-faktor adalah perusahaan yang ukuran perusahaan dan perusahaan dan

yang listing pada Indonesian Stock leverage. leverage berpengaruh

mempengaruhi Exchange yang tergabung signifikan terhadap

Internet dalam kompas 100 pada Internet Corporate

Corporate tahun 2012. Variabel yang Reporting

Reporting berbeda adalah profitabilitas, b. Variabel

growth, foreign listing, dan profitabilitas, growth,

struktur kepemilikan. foreign listing, tidak

berpengaruh terhadap

Internet Corporate

Reporting

36
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
4. Hanny Sri Analisis faktor- Sampel penelitian Penelitian ini memiliki a. Variabel ukuran

Lestari dan Anis faktor yang sebelumnya adalah variabel yang sama , yaitu perusahaan, likuiditas,

Chariri (2007) mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang ukuran perusahaan, umur leverage, umur listing dan

pelaporan terdaftar pada tahun 2005. listing , leverage, dan reputasi auditor

keuangan Variabel yang berbeda adalah reputasi auditor. berpengaruh positif

melalui internet likuiditas, profitabilitas, dan terhadap IFR

dalam website jenis industri b. Variabel profitabilitas dan

perusahaan jenis industri tidak

berpengaruh terhadap

IFR.

37
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
5. Luciana Spica Faktor-faktor Objek penelitian sebelumnya Variabel yang sama adalah Ukuran perusahaan,

Almilia (2008) yang adalah laporan keuangan ukuran perusahaan dan profitabilitas, dan mayoritas

mempengaruhi tahun 2004-2006. Variabel leverage. mempengaruhi tingkat

pengungkapan yang berbeda adalah Return pengungkapan sukarela

sukarela”Internet of Asset, Return of Equity, perusahaan. Sedangkan

Financial and dan kepemilikan pihak luar. leverage perusahaan tidak

Sustainability mempengaruhi tingkat

Reporting” pengungkapan sukarela

tersebut.

38
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Metodologi Penelitian
No. Peneliti (Tahun) Judul Hasil penelitian
Perbedaan Persamaan
6. Aly, Doaa., Jon “Determinants Objek penelitian sebelumnya Variabel yang sama adalah Profitabilitas, umur listing,
adalah laporan keuangan ukuran perusahaan, dan tipe industri memiliki
Simon dan of Corporate 2005-2006 dan perusahaan leverage, reputasi auditor, pengaruh terhadap
yang menjadi sampel adalah dan umur listing. corporate reporting.
Khaleed Internet
perusahaan-perusahaan di Sedangkan reputasi auditor
Hussainey. Reporting: Mesir. Varibel yang berbeda tidak memiliki pengaruh
adalah profitabilitas, terhadap IFR
(2010) Evidence from likuiditas, dan tipe industri.

Egypt”.

39
C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka

dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian ini pada bagan tersebut:

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Perkembangan Internet yang semakin pesat

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan


internet pada perusahaan

Teori basis: teori keagenan dan teori sinyal

Variabel Independen: Variabel Dependen:

Ukuran Perusahaan (x1)

Leverage (x2)
Internet Financial
Reporting (IFR) (Y)
Umur Listing (x3)

Reputasi Auditor (x4)

Metode analisis: regresi

Regresi Logistik

Kesimpulan dan Saran

40
D. Keterkaitan Antar Variabel

Penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan variabel-variabel

independen dengan variabel dependen. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah dari sisi tahun penelitian dan variabel penelitian.

Penelitian ini meneliti di periode tahun 2010 sampai dengan 2013. Penelitian

ini mengkombinasikan variabel-variabel independen dengan variabel

dependen dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah diungkapkan diatas.

Berikut adalah keterkaitan antara variabel independen dengan variabel

dependen dalam penelitian.

1. Ukuran Perusahaan terhadap Internet Financial Reporting

Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga

mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan,

sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih

akurat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012)

menghasilkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap IFR.

Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Uyar (2012), Alali dan

Romero (2012), dan Novitasari et. al.(2012). Dengan demikian hipotesis

yang diajukan sebagai berikut:

H1: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap IFR

41
2. Leverage terhadap Internet Financial Reporting

Seiring dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan

IFR untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif

perusahaan dalam rangka “mengaburkan” perhatian kreditur dan

pemegang saham untuk tidak terlalu fokus hanya pada leverage

perusahaan yang tinggi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012)

menghasilkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerapan

Internet Financial Reporting.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2002) dalam

Almilia (2008) menyatakan bahwa Internet Financial Reporting memiliki

pengaruh positif terhadap tingkat Leverage. Hasil yang sama juga

didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007)

bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap Internet Financial

Reporting, dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H2: Leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting

3. Umur Listing perusahaan terhadap Internet Financial Reporting

Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan

yang akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk

melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah lebih lama listing

menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak daripada perusahaan

42
yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang

ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman

mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi

keuangannya sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik

investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru

melakukan go public mungkin saja memiliki website tapi belum tentu

melakukan IFR.

Perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki memiliki

kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah

terdaftar di BEI akan memberikan pelaporan keuangan yang lebih

lengkap dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) dan Aly

et. al. (2010) menunjukkan bahwa perusahaan berpengaruh positif

signifikan terhadap IFR. Namun penelitian ini bertentangan oleh Prasetya

dan Soni (2012) menyatakan bahwa umur listing perusahaan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap IFR.

H3: umur listing perusahaan berpengaruh terhadap Internet

Financial Reporting

4. Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting

Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan bahwa KAP

bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan yang lebih besar dalam

43
mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan karena Big four memiliki

kemampuan yang lebih besar untuk bertahan dari tekanan klien, lebih

peduli pada reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar

berkaitan dengan kompetensi personelnya dan teknologi maju yang

dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik.

Penelitian yang berkaitan dengan reputasi auditor pernah dilakukan

oleh Lestari dan Anis (2007) hasilnya adalah reputasi auditor berpengaruh

positif terhadap IFR. Namun, penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al (2010) hasilnya adalah

reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap IFR. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H4: Reputasi auditor berpengaruh terhadap IFR

44
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu

ukuran perusahaan, leverage, umur listing, dan reputasi auditor terhadap

variabel dependen yaitu Internet Financial Reporting. Populasi pada penelitian

ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 sampai dengan 2013.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini

adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dengan teknik

berdasarkan pertimbangan (judgement sampling), yaitu metode pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan

tertentu. Elemen populasi dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen

yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan (Indriantoro dan

Supomo, 2002) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

2. Website dari perusahaan yang bergerak dibidang properti dan real estate.

45
3. Perusahaan properti dan real estate yang memiliki laporan keuangan telah

diaudit selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

4. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah diaudit

selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

5. Memiliki data yang diperlukan untuk mendukung penelitian, seperti total

aset perusahaan, total utang perusahaan, nama KAP yang mengaudit, dan

rasio aset lancar, serta informasi auditor yang digunakan perusahaan

tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode

dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan data-data dari

sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari

situs BEI idx.co.id, dan sumber-sumber lain yang berkaitan. Data tersebut

berupa laporan keuangan perusahaan yang bergerak pada bidang property dan

real estate. Selain itu, data sekunder lain yang digunakan berupa jurnal, artikel,

dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis menggunakan

Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 21. Metode analisis

data menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis.

46
1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data

penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan

diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau

penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang

diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk

menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan

memberikan gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang

mempengaruhi Internet Financial Reporting. Metode analisis data

akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi computer SPSS

versi 21.

2. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan

menggunakan regresi logistik (logistic regression), yang variabel

bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metric

(nominal) (Ghozali, 2012) dan tidak memerlukan uji normalitas dan

uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati (2003)

menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedasity,

artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk

masing-masing variabel bebasnya.

47
Regresi logistic digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran

perusahaan yang diproxy dengan menggunakan:

Ln = α + βSIZE + βLEV + βUMUR + βAUDIT + ɛ

Keterangan:

Ln = Dummy variable, nilai 1 apabila perusahaan

menggunakan IFR dan nilai 0 apabila

perusahaan tidak menggunakan IFR.

α = Konstanta

βSIZE = Ukuran perusahaan

βLEV = Rasio Leverage perusahaan

βUMUR = Umur listing perusahaan

βAUDIT = Dummy Variable untuk reputasi audior, nilai 1

untuk KAP yang termasuk big four dan nilai 0

untuk KAP yang termasuk non big four

ɛ = error

kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dari model regresi

logistic (Hidayat et. al. 2011)

48
a. jika hasil signifikannya adalah < 0,10 maka H0 diterima

b. jika hasil signifikannya adalah > 0,10 maka H0 ditolak

a) Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan

model regresi logistik yang akan digunakan. Menilai kelayakan

model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of

Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test menguji

hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model.

Kriteria penentuan data empiris sesuai dengan model atau tidak:

a. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test sama

dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang

berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena

model tidak dapat menilai observasinya.

b. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test

lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan

berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya (Ghozali, 2012)

b) Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini dilakukan untuk menguji model keseluruhan model

regresi (Overall Model Fit). Pertama dengan melihat angka -2 Log

49
Likelihood (LL) pada (block number = 0) dan angka -2 Log

Likehood pada block number = 1, jika terjadi penurunan angka -2

Log Likehood (block number = 0 – block number = 1 ) maka

menunjukkan model regresi kedua lebih baik dari pada regresi

model pertama, yang artinya model fit terhadap data (Ghozali,

2012).

c) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas

variabel independen digunakan Nagelkerke’s R2 yang berkisar antara

0 hingga 1. Nagelke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien

Cox & Snell. Nilai Nagelke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti R2

pada multiple regression (Ghozali, 2012).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel

independen memberikan hamper seluruh informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2012)

E. Operasional Variabel

Pada penelitian ini terdapat empat variabel independen dan satu variabel

dependen. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun negatif (Sekaran,

50
2007). Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

menjadi perhatian utama peneliti dengan kata lain merupakan variabel utama

yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2007).

1. Variabel Independen

a) Ukuran Perusahaan

Perusahaan besar memiliki agency cost yang besar karena

perusahaan besar harus menyampaikan wujud pelaporan keuangan

yang lengkap kepada shareholders sebagai wujud

pertanggungjawaban manajemen (Prasetya dan Soni, 2012)

Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan

menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan yang

bersangkutan.

b) leverage

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total

asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai

utang perusahaan.

Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah

aset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham. Rasio

leverage diukur dengan membagi total utang dengan jumlah

modal perusahaan.

Berikut ini adalah rumus untuk menghitung leverage sebagai

berikut:

51
Keterangan:

L = Leverage

Total Debt = Total hutang perusahaan

Equity = Jumlah modal perusahaan

c) Umur Listing Perusahaan

Perusahaan yang lebih lama melakukan listing di BEI

menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dibandingkan

perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik

akuntabilitas yan gditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang

lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah

metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan

perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui

penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go

public mungkin saja memiliki website tetapi tidak melakukan IFR.

Umur listing perusahaan dalam penelitian ini diukur

berdasarkan jumlah umur perusahaan sejak penawaran saham

perdana.

Umur listing: Tahun penelitian – Tahun IPO (first issue)

52
d) Reputasi Auditor

Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan

bahwa KAP bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan

yang lebih besar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan

keuangan karena Big four memiliki kemampuan yang lebih besar

untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada reputasi

mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan

kompetensi personelnya dan teknologi maju yang dimiliki serta

memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik.

Di Indonesia, KAP besar diklasifikasikan dalam afiliasi firma

big four yaitu PriceWaterhouseCoopers, Ernst&Young, Deloitte,

dan KPMG. Reputasi auditor menggunakan variabel dummy,

dimana perusahaan yang menggunakan jasa KAP dengan afiliasi

big four diberi nilai 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa

KAP lainnya diberi nilai 0.

2. Variabel Dependen

a) Internet Financial Reporting (IFR)

IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh

perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website

perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang

53
dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya

melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan.

Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal

sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan

karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan.

Informasi keuangan yang disajikan dalam IFR maencakup laporan

keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian

laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan

keuangan (Ettredge et al., 2001; Oyelere et al., 2003).

Internet financial reporting diukur melalui variabel dummy,

jika perusahaan menggunakan Internet financial reporting maka

dinilai 1, dan apabila perusahaan sampel tidak menggunakannya

maka akan dinilai 0. Pengukuran ini telah dilakukan oleh Lestari

dan Anis (2007) dan Sari et al., (2011).

54
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Deskripsi Pengukuran

Nilai 1 untuk perusahaan

Internet Financial Penggunaan Internet Financial yang menggunakan IFR dan

Reporting Reporting oleh perusahaan. nilai 0 untuk yang tidak

menggunakannya.

Ukuran Perusahaan Dilihat dari total aset perusahaan Natural log dari total aset

Leverage Nilai debt to equity ratio suatu

perusahaan

Umur Listing Jumlah umur perusahaan sejak Umur Listing: Tahun

penawaran saham perdana Penelitisn - Tahun IPO

(First Issue)

Nilai 1 untuk KAP dengan

Reputasi auditor KAP dengan afiliasi big four dan afiliasi big four dan nilai 0

KAP non big four untuk KAP non big four

55
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian menyajikan pemilihan sampel dan

kelompok perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini. Objek

penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 hingga 2013.

Pemilihan perusahaan properti dan real estate didasarkan karena pada

awal tahun 2014 indeks saham sektor properti BEI menguat 37,6%. Sektor

properti mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan

sektor lainnya (Kahfi, 2014)

Pada penelitian ini perusahaan yang diteliti telah terdaftar di BEI

sebelum tanggal 01 Januari 2011 dan selama periode penelitian

perusahaan tersebut tidak keluar dari BEI.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate

yang dikelompokkan kedua kategori berdasarkan penerapan Internet

Financial Reporting, yaitu:

56
1. Perusahaan yang telah mencatumkan laporan keuangannya kedalam

website perusahaan tersebut.

2. Perusahaan yang tidak mencatumkan laporan keuangannya kedalam

website perusahaan tersebut.

Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, pengujian signifikan

pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaa,

leverage, umur listing perusahaan dan reputasi auditor terhadap

penerapan Internet Financial Reporting akan diuji menggunakan model

binary logistic regression. Hal ini dikarenakan penerapan Internet

Financial Reporting dalam bentuk skala nominal.

Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan

penerapan Internet Financial Reporting pada periode 2010-2013

ditampilkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1
Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang Tidak
Menerapkan Internet Financial Reporting
Perusahaan Yang Perusahaan Yang Tidak
Tahun Menerapkan IFR Menerapkan IFR
Penelitian Jumlah % Jumlah %
2010 26 65 14 35
2011 32 80 8 20
2012 37 92.5 3 7.5
2013 38 95 2 5
Total 133 83,125 27 16.875
Sumber: data sekunder yang telah diolah

57
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010

jumlah perusahaan properti dan real estate yang menerapkan IFR

sebanyak 26 (65%) perusahaan. Kemudian pada tahun 2011 meningkat

menjadi 32 (80%) perusahaan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat

lagi menjadi 37 (92,5%) perusahaan. Dan pada tahun 2013 menjadi 38

(95%) perusahaan.

Sedangkan perusahaan properti dan real estate yang tidak

menerapkan IFR pada tahun 2010 sebanyak 14 (35%) perusahaan.

Kemudian pada tahun 2011 turun menjadi 8 (20%) perusahaan.

Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing

turun menjadi 3 (7,5%) perusahaan dan 2 (5%) perusahaan.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun

penerapan IFR pada perusahaan properti dan real estate selalu mengalami

peningkatan. Pada tahun 2011 peningkatan terjadi sebesar 15% dari tahun

2010, lalu pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 12,5%. Kemudian

pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 2,5%. Hal ini digambarkan

pada grafik 4.1

58
Grafik 4.1
Data Pertumbuhan Penerapan IFR

100
90
80
70
60 perusahaan yang
menerapkan IFR
50
perusahaan yang tidak
40 menerapkan IFR
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013

Sumber: data sekunder yang telah diolah


Penyebab utama terus bertumbuhnya penerapan IFR bagi perusahaan

properti dan real estate adalah karena dengan menggunakan IFR

perusahaan menjadi lebih terbantu untuk menyebarluaskan informasi

mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan yang merupakan sinyal

positif perusahaan untuk menarik investor.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan

ringkasan data-data dalam bentuk statistic deskriptif untuk masing-masing

variabel. Ada sebanyak 160 data pengamatan yang dapat dilihat pada tabel

4.2

59
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SIZE 160 22.1 31.1 28.351 1.5109


LEV 160 .50 317.67 84.6342 67.70832
AGE 160 .0 24.0 11.663 6.6559
AUD 160 .0 1.0 - -
IFR 160 .0 1.0 - -
Valid N (listwise) 160

Sumber: data output SPSS 21

Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala rasio dan

skala nominal. Variabel yang menggunakan skala rasio dalam penelitian

ini terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, dan umur perusahaan.

Sedangkan yang menggunakan data skala adalah variabel Internet

Financial Reporting dan reputasi auditor.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai leverage antara 0,5 hingga

317,67. Leverage terendah sebesar 0,5 terdapat pada perusahaan Duta

Pertiwi pada tahun 2013 dan tertinggi adalah 317,67, dialami oleh PT.

Wijaya Karya pada tahun 2013.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

reputasi auditor adalah nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum

sebesar 1, dengan standar deviasi 0,4307. Dari total 160 sampel yang

diteliti ada 38 sampel yang menggunakan KAP BIG four, sedangkan 122

sampel lainnya menggunakan jasa KAP lainnya. Perusahaan yang

mendapatkan nilai 0 adalah perusahaan yang tidak menggunakan KAP

60
big four sedangkan yang mendapatkan nilai 1 adalah perusahaan yang

menggunakan big four.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap umur

listing perusahaan adalah nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum

sebesar 24, dengan nilai rata-rata 11,663 dengan standar deviasi 6,6559.

Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Agung Podomoro Land pada

tahun 2010, hal ini terjadi karena penelitian ini dimulai pada tahun 2010

sedangkan PT. Agung Podomoro Land melakukan listing di BEI untuk

pertama kalinya pada tanggal 11 November 2010. Dan nilai maksimum

sebesar 24 terjadi pada perusahaan PT. Pakuwon Jati pada tahun 2013,

hal ini terjadi karena PT. Pakuwon Jati pertama kali melakukan listing di

BEI pada tanggal 09 oktober 1989.

Untuk variabel ukuran perusahaan dengan menggunakan statistik

deskriptif hasil analisisnya adalah nilai minimum sebesar 22,1 dan nilai

maksimum sebesar 31,1 dengan nilai rata-rata 28,351 dan standar deviasi

1,5109. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Plaza Indonesia

Realty pada tahun 2013 hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PT.

Plaza Indonesia Realty memiliki aset paling sedikit bila dibandingkan

perusahaan sejenis lainnya. Dan nilai maksimum terjadi pada perusahaan

PT. Lippo Karawaci pada tahun 2013, pada tahun ini PT. Lippo Karawaci

memiliki aset paling besar dibandingkan perusahaan properti dan real

estate lainnya.

61
Hasil analisis untuk variabel Internet Financial Reporting dengan

menggunakan statistik deskriptif adalah nilai minimum sebesar 0 dan

maksimum sebesar 1. Dari total 160 sampel yang terkumpul terdapat 27

sampel yang mendapatkan nilai 0, berarti sampel tersebut tidak

menggunakan IFR. Untuk perusahaan yang konsisten tidak menggunakan

IFR sejak tahun 2010 hingga 2013 yaitu Bekasi Asri Pemula Tbk dan

Metro Realty Tbk.

2. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression binary

dengan metode enter pada tingkat signifikan (α) 10%, logistic regression

binary digunakan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan (size),

leverage (lev), umur listing perusahaan (umur), dan reputasi auditor (aud)

terhadap Internet Financial Reporting. Pengujian hipotesis meliputi (a)

menilai kelayakan model regresi, (b) menilai keseluruhan model, dan (c)

menguji koefisien regresi.

a) Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test)

Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan

model regresi. Model fit dapat diuji dengan Hosmer and lemeshow

Test. Hasil SPSS pada tabel 4.3 menunjukkan nilai statistik Hosmer

and lemeshow Test sebesar 12,130 dengan probabilitas signifikan

0,146 dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05 maka tidak

diperoleh adanya perbedaan data estimasi regresi logistik dengan data

62
observasinya. Sehingga model regresi yang dipergunakan dalam

penelitian ini layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Tabel 4.3
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.

1 12.130 8 .146
Sumber: data output SPSS 21

b) Menilai keseluruhan model (overall model fit test)

Langkah selanjutnya menilai kelayakan model (overall model fit

test). Pada tabel 4.3 ditunjukkan uji kelayakan dengan memperhatikan

angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block Number = 0, sebesar

145,248 dan angka pada -2 Log Likelihood (LL) block Number = 1

sebesar 133,731. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2

LogLikelihood pada block 0 dan block 1sebesar 145,248 – 133,731 =

11,571 penurunan Likelihood ini menunjukkan model regresi yang

lebih baik atau dengan kata lain model fit dengan data.

Tabel 4.4
Overall model fit test
-2 Log Likelihood (LL) -2 Log Likelihood (LL)
block Number = 0 block Number = 1
145,248 133,731
Sumber: data output SPSS 21

Nilai Cox dan Snell’s R dan Nagelkerke’s R square juga

digunakan untuk menilai model fit. Hasil SPSS 21 pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa memberikan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,69

63
dan nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,116 yang berarti variabilitas

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas independen

sebesar 11,6%. Sedangkan sisanya 88,4% dijelaskan oleh variabel lain

diluar penelitian ini.

Tabel 4.5
Model Summary
Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
likelihood Square Square
1 133.731a .069 .116

a. Estimation terminated at iteration number 5 because


parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: data output SPSS 21

c) Menguji Koefisien Regresi

Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.4 dari tabel tersebut menunjukkan hasil pengujian

persamaan regresi logistik pada tingkat signifikan 10%. Dari pengujian

persamaan regresi tersebut, maka dapat diperoleh model regresi

logistik sebagai berikut:

Ln = -8.827 + 0.346SIZE +0.007LEV +0 .013UMUR +

0.077AUDIT + ɛ

64
Tabel 4.6
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

SIZE .346 .135 6.540 1 .011 1.413

LEV .007 .004 3.004 1 .083 1.007

Step 1a AGE .013 .034 .146 1 .702 1.013


AUD .077 .581 .017 1 .895 1.080
Constant -8.827 3.828 5.316 1 .021 .000

a. Variable(s) entered on step 1: SIZE, LEV, AGE, AUD.


*)signifikansi pada level sepuluh persen

Hasil uji hipotesis 1: ukuran perusahaan (size) berpengaruh

positif terhadap penerapan Internet Financial Reporting.

Variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai koefisien

regresi sebesar 0,346 dengan probabilitas variabel sebesar 0,011

dibawah signifikansi 0,1 (sepuluh persen). Hal ini mengandung

arti bahwa hipotesis 1 diterima, dengan demikian terbukti

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

penerapan Internet Financial Reporting.

Hasil hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012), Sari dan Imam (2011),

Anna (2013), Lestari dan Anis (2007), dan Almilia (2008). Hal

ini membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka

semakin besar kemungkinan bagi perusahaan tersebut untuk

melakukan penerapan Internet Financial Reporting.

65
Hasil uji hipotesis 2: leverage berpengaruh positif terhadap

penerapan Internet Financial Reporting.

Variabel leverage perusahaan menunjukkan nilai koefisien

regresi sebesar 0,007 dengan probabilitas sebesar 0,083 dibawah

0,1 (sepuluh persen). Hal ini memiliki arti bahwa hipotesis 2

diterima, dengan demikian terbukti bahwa leverage berpengaruh

terhadap penerapan Internet Financial Reporting.

Hasil hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Anna (2013) dan Lestari et al.,(2007). Mereka

berpendapat bahwa semakin tinggi leverage suatu perusahaan

maka kemungkinan untuk melakukan Internet Financial

Reporting juga semakin besar.

Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Almilia (2008) dan Prasetya dan Soni

(2012). Hasil yang didapatkan oleh penelitiannya adalah tingkat

leverage tidak berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting. Ketidaksesuaian ini terjadi karena menurut Sich

(2010) dalam Prasetya dan Soni (2012) para investor lebih

menyukai perusahaan yang mempunyai rasio leverage rendah

karena akan lebih memenuhi prinsip akuntansi going concern

atas pengembalian investasi.

66
Hasil uji hipotesis 3: umur listing perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.

Variabel umur listing perusahaan menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 0,013 dengan probabilitas variabel

sebesar 0,702. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,1 (sepuluh

persen) menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari

umur listing perusahaan terhadap penerapan Internet Financial

Reporting hal ini berarti bahwa hipotesis 3 ditolak.

Hipotesis ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Prasetya dan Soni (2012). Mereka menemukan bahwa umur

listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap Internet Financial

Reporting. Menurutnya, hal ini memiliki arti bahwa perusahaan

yang memiliki umur lama tidak menjadi jaminan bahwa

perusahaan tersebut akan memiliki sumber daya manusia yang

kompeten dalam hal teknologi untuk membantu perusahaan

melakukan IFR.

Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) dan Aly et al.,

(2010). Mereka menemukan bahwa umur listing perusahaan

berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Alasannya,

mereka beranggapan bahwa perusahaan yang lebih lama listing

akan menyediakan publisitas informasi keuangan yang lebih

67
banyak bila dibandingkan perusahaan yang baru saja listing

sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang telah ditetapkan

oleh BAPEPAM. Selain itu, perbedaan ini terjadi karena adanya

perbedaan objek dan tahun penelitian yang dilakukan oleh

Lestari dan Anis (2007) dan Aly et al., (2010) dengan peneliti.

Hasil uji hipotesis 4: reputasi auditor tidak berpengaruh

terhadap Internet Financial Reporting.

Variabel reputasi auditor menunjukkan nilai koefisien

regresi sebesar 0,077 dengan probabilitas variabel sebesar 0,895.

Nilai signifikansi yang berada diatas 0,1(sepuluh persen)

menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari

reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting

hal ini berarti hipotesis 4 ditolak.

Hasil hipotesis ini sesuai oleh penelitian yang telah

dilakukan oleh Aly et al., (2010). Pada penelitiannya didapatkan

hasil reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerapan Internet Financial Reporting. Alasannya, menurut Ali

dan Hartono (2003) dalam Lestari et al., (2007) kualitas aktual

audit tidak dapat diobservasi, sehingga auditor berusaha untuk

mengkomunikasikan kualitas mereka melalui signal seperti

reputasi atau brand names.

68
Namun, penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007). Hasil penelitian

mereka adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap

penerapan Internet Financial Reporting. Alasannya karena

mereka beranggapan dengan menggunakan KAP yang berafiliasi

dengan KAP Big Four merupakan sinyal positif perusahaan

karena perusahaan akan diinterpretasikan oleh publik bahwa

perusahaan memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan

telah melaporkan informasi setransparan mungkin. Hal tersebut

akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan

untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui IFR dalam

rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan

keuangan perusahaan dapat dipercaya. Selain itu, perbedaan ini

terjadi karena objek penelitian yang dilakukan mereka adalah

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada

tahun 2005 kecuali perusahaan-perusaahan financial. Sedangkan

penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan properti

dan real estate dari tahun 2010 hingga 2013.

69
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan regresi

logistic biner, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan

Internet Financial Reporting. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012), Sari dan

Imam (2011), Anna (2013), Lestari dan Anis (2007), dan Almilia (2008)

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting.

2. Variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet

Financial Reporting. Didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Anna (2013) dan Lestari et al.,(2007). Mereka berpendapat bahwa

semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka kemungkinan untuk

melakukan Internet Financial Reporting juga semakin besar.

3. Variabel umur listing perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerapan Internet Financial Reporting. Hipotesis ini sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012). Mereka

70
menemukan bahwa umur listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap

Internet Financial Reporting.

4. Variabel reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan

Internet Financial Reporting. Hasil hipotesis ini sesuai oleh penelitian

yang telah dilakukan oleh Aly et al., (2010). Pada penelitiannya

didapatkan hasil reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerapan Internet Financial Reporting.

B. Implikasi

Berdasarkan penelitian ini, maka implikasi yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi perusahaan, dapat menjadi acuan dasar untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi laporan keuangan melalui internet dan dapat

menganalisis hal-hal tertentu yang dapat mempengaruhi pelaporan

keuangan melalui internet.

2. Bagi akademisi, diharapkan dapat menjadi tambahan dalam memahami

faktor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh bagi perusahaan properti

dan real estate dalam mengenai penerapan Internet Financial Reporting

(IFR).

3. Bagi peneliti selanjutnya, dengan melakukan penelitian ini diharapkan

untuk dapat melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai penerapan

71
Internet Financial Reporting (IFR) sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

C. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah

sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan dapat digunakan dapat ditambahkan kembali,

tidak hanya sebatas pada perusahaan properti dan real estate yang telah

terdaftar di BEI.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel penelitian lainnya,

seperti ROA, ROE, profitabilitas, likuiditas, ketersediaan internet,

kinerja keuangan, growth, foreign listing, dan struktur kepemilikan,

dan jenis industri.

3. Periode penelitian lebih empat tahun, sehingga dapat melihat

kecenderungan pengaruh Internet financial Reporting dengan lebih

panjang.

4. Selain menggunakan data sekunder, penelitian selanjutnya dapat

menggunakan data primer.

72
DAFTAR PUSTAKA

Alali, Fatima., Romero dan Silviana. 2012. “The Use of The Internet for
Corporate in The Mercosur (Southern Common Market: The Argentina
Case)”. Advance in Accounting, Incorporating Advances in
International Accounting. pp 157-167

Almilia, Luciana Spica. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pengungkapan Sukarela (Internet Financial Reporting)”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2.

Aly, Doaa., Jon Simon dan Khaleed Hussainey. 2010. “Determinants of


Corporate Internet Reporting: Evidence from Egypt”. Managerial
Auditing Journal. Vol. 25 No. 2.

Anna, Yane Devi. 2013. “Analisis yang faktor-faktor yang mempengaruhi


Internet Corporate Reporting”. SNA XVI Manado. Institut
Manajemen Telkom.

Belkaoui dan Ahmed Riahi. 2006. “Teori Akuntansi”. Salemba. Jakarta.


Empat.

Eisenhardt, K. m. 1989. “Agency Theory: an Assessment and Review”.


Academy of Management. The Academy of Management Review 14(1):
57.

Ettredge, M., Richardson, V. J., & Scholz, S. 2002. “Dissemination of


Information for Investors at Corporate Websites”. Journal of
Accounting and Public Policy.

Ghozali, Prof. Dr. Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan


Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2003. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta: Erlangga.

Gumiwang, Ringkang. 2013. “Indeks Saham Properti Tumbuh 47,99%,


Semester I/2013”. www.bisnis.com. Diakses pada 25 Oktober 2014.

73
Hamid, Abdul. 2012. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”.Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Hartadi, Bambang. 2009. “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi
Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Ekonomi Keuangan. Universitas Teknologi Yogyakarta.

Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. “Panduan Lengkap Menguasai SPSS
19 untuk Mengelola Data Statistika”. Jakarta: Mediakita.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis


Untuk Akuntansi & Manajemen”. Edisi pertama. FE UGM.
Yogyakarta.

Kahfi, Muhammad. 2014. “Properti, Saham Paling Untung di Bursa 2014”.


http://www.katadata.co.id. Diakses Pada 30 September 2014.

Lai, Syou-Ching., Lin, Cecilia., Lee, Hung-Chih dan Wu, Frederick H. 2010.
“An Empirical Study of The Impact of Internet Financial Rpeorting on
Stock Prices”. The International Journal of Digital Accounting
Research. Vol. 10, pp. 1-26.

Lestari, Hanny Sri dan Anis Chariri. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet
Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan”. Jurnal Akuntansi.
Universitas Diponegoro. Semarang.

Novitasari, Elvi., Resti Yulistia Muslim dan Dandes Rifa. 2012. “Analisis
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting Pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Universitas Bung Hatta.

Oyelere, P., F. Laswad dan R. Fisher. 2003. “Determinants of Internet


Financial Reporting by New Zealand Companies”. Journal of
International Financial Management and Accounting 14.

Prasetya, Mellisa dan Soni Agus Irwandi. 2012. “Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet
Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia”. The Indonesian Accounting Review. Volume 2, No. 2,
pages 151-158.

74
Peraturan Menteri Keuangan No.17/ PMK. 01/ 2008

Rodoni dan Ali. 2010. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Mitra Wacana


Media.

Saptantinah, Dewi. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengeruhi


Motivasi Manajemen Laba Di Seputar Right Issue”. Jurnal Akuntansi.
Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Sari, Indah Permata dan Imam Ghozali. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Praktik Penerapan Internet Financial Reporting (IFR)
Pada Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Universitas
Diponegoro.

Sekaran, Uma. 2007. “Research Methods for Business”. Jakarta: Salemba


Empat.

Sulistyanto, H. Sri. 2008. “Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris”.


Jakarta: Grasindo.

Tarjo. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage


terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of
Equity Capital”. SNA 11 Pontianak. Universitas Trunojoyo Bangkalan
Madura.

UU Pasar Modal No. 8 1995

Uyar, Ali. 2012. “Determinants of Corporate Reporting on The Internet: An


Analysis of Companies Listed Istanbul Stock Exchange”. Managerial
Auditing journal. pp 87-104

Widaryanti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan


Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan-Perusahaan
yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan, Vol 2 Nomor 2. STIE Pelita Nusantara Semarang.

World Internet Usage and Population Statistics. 2012.


www.internetworldstats.com. Diakses Pada 14 Agustus 2014.

75
Xiao, J. Z. H. Yang dan C. W. Chow. 2004. “The Determinants and
Characteristics of Voluntary Internet Based Disclosures by Listed
Chinese Companies”. Journal of Accounting and Public Policy 23. pp.
191-225.

Yularto, A. dan Chariri. 2003. “Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan


Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ
Sebelum Krisis dan Pada Periode Krisis”. Jurnal Maksi vol.2. pp. 35-
51.

76
77
DAFTAR SAMPEL DAN TANGGAL LISTING

PERUSAHAAN

78
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 11-Nov-2010
2 ASRI Alam Sutra Realty Tbk. 18-Dec-2007
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. 14-Jan-2008
4 BCIP Bumi Citra permai Tbk. 11-Dec-2009
5 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 23-Oct-1995
6 BKDP Bukit Darmo Property Tbk. 15-Jun-2007
7 BKSL Sentul City Tbk. 28-Jul-1997
8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 6-Jun-2008
9 COWL Cowell Development Tbk. 19-Dec-2007
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 28-Mar-1994
11 CTRP Ciputra Property Tbk. 7-Nov-2007
12 CTRS Ciputra Surya Tbk. 15-Jan-1999
13 DART Duta Anggara Realty Tbk. 8-May-1990
14 DILD Intiland Development Tbk. 4-Sep-1991
15 DUTI Duta Pertiwi Tbk. 2-Nov-1994
16 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 11-Dec-2000
17 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk. 10-Oct-2007
18 JRPT Greenwood Sejahtera Tbk. 29-Jun-1994
19 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. 10-Jan-1995
20 KPIG MNC Land Tbk. 30-Mar-2000
21 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. 18-Jul-2001
22 LPCK Lippo Cikarang Tbk. 24-Jul-1997
23 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 28-Jun-1996
24 MDLN Modernland Realty Tbk. 18-Jan-1993
25 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk. 10-Jul-2009
26 MTSM Metro Realty Tbk. 8-Jun-1992
27 MORE Indonesia Prima Property Tbk. 22-Aug-1994
28 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk. 15-Jun-1992
29 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk. 18-Nov-1994
30 PWON Pakuwon Jati Tbk. 9-Oct-1989
31 RBMS Ristia Bintang Mahkota Sejati 19-Dec-1997
32 RDTX Roda Vivatex Tbk. 14-May-1990
33 RODA Royal Oak Development Asia Tbk. 22-Oct-2001
34 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 3-Dec-2007
35 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk. 12-Oct-1995
36 SMRA Sumarecon Agung Tbk. 7-May-1990
37 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. 4-Dec-2007
38 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk. 27-Mar-1997
39 TOTL Total Bangun Persada Tbk. 25-Jul-2006
40 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. 29-Oct-2007

79
DAFTAR RINCIAN PERUSAHAAN PROPERTI DAN

REAL ESTATE 2010-2013

80
TOTAL ASSETS
No. Kode
2010 2011 2012 2013
1 APLN 7.564.619.668.057,00 10.787.265.542.000,00 15.195.642.352.000,00 7.212.700.000.000,00
2 ASRI 4.587.986.472.840,00 6.007.548.091.185,00 3.905.746.231.000,00 14.428.082.000.000,00
3 BAPA 136.358.827.789,00 148.084.624.723,00 159.093.151.873,00 175.635.233.972,00
4 BCIP 191.717.227.775,00 237.541.563.214,00 341.565.287.503,00 432.216.712.637,00
5 BIPP 191.368.442.289,00 197.342.817.672,00 178.403.632.950,00 561.407.000.000,00
6 BKDP 1.017.544.318.408,00 976.488.666.616,00 899.948.360.908,00 845.487.000.000,00
7 BKSL 4.814.315.153.733,00 5.290.382.916.872,00 6.154.231.305.371,00 10.665.713.000.000,00
8 BSDE 11.694.747.901.551,00 12.787.376.914.156,00 16.756.718.000.000,00 22.572.159.491.478,00
9 COWL 266.939.286.532,00 385.681.565.146,00 1.778.428.912.031,00 1.944.913.000.000,00
10 CTRA 9.378.342.136.927,00 11.524.866.822.316,00 15.023.391.727.244,00 20.114.871.000.000,00
11 CTRP 3.823.458.770.185,00 4.314.646.971.261,00 5.933.874.601.626,00 7.653.881.000.000,00
12 CTRS 2.609.229.793.505,00 3.529.028.283.751,00 4.428.210.643.555,00 5.770.170.000.000,00
13 DART 2.561.931.438.242,00 4.103.893.859.060,00 4.293.161.447.000,00 4.768.450.000.000,00
14 DILD 4.599.239.260.454,00 5.691.909.741.708,00 6.091.751.240.542,00 752.647.000.000,00
15 DUTI 4.723.365.274.851,00 5.188.186.444.790,00 6.592.254.980.112,00 5.188.186.444.790,00
16 GMTD 358.990.245.785,00 487.193.845.496,00 900.597.066.316,00 1.307.846.871.186,00
17 GPRA 1.184.685.940.567,00 1.236.255.766.968,00 1.310.251.294.004,00 1.332.646.538.409,00
18 JRPT 3.295.717.307.000,00 4.084.414.957.000,00 4.998.260.900.000,00 6.163.177.866.000,00
19 KIJA 3.335.857.281.974,00 5.597.356.750.923,00 7.077.817.870.077,00 4.413.349.410.393,00
20 KPIG 2.091.913.170.503,00 1.948.666.123.846,00 2.627.806.704.532,00 7.361.429.209.148,00
21 LAMI 604.528.491.000,00 5.919.979.523.000,00 614.717.410.000,00 612.074.767.000,00
22 LPCK 1.670.033.142.093,00 2.041.958.524.823,00 2.832.000.551.101,00 3.854.166,345.345,00
23 LPKR 16.155.384.919.926,00 18.259171.414.889,00 24,869.295.733.093,00 31.300.362.430.266,00

81
TOTAL ASSETS
No. Kode
2010 2011 2012 2013
24 MDLN 2.032.644.356.215,00 2.410.399.588.075,00 4.591.920.046.013,00 9.647.813.079.565,00
25 MKPI 110.799.166.772,00 2.138.597.313.933,00 2.553.204.000.000,00 2.838.815.438.871,00
26 MTSM 1.818.211.227.559,00 122.140.554.000,00 108.481.953.974,00 101.168.393.496,00
27 MORE 767.521.32.169,00 738.221.345.249,00 774.036.052.884,00 822.190.160.767,00
28 PLIN 4.430.888.110.000,00 4.232.841.288.000,00 3.950.266.763.000,00 4.126.804.890,00
29 PUDP 285.283.488.950,00 340.747.940.166,00 361.178.839.947,00 366.625.848.156,00
30 PWON 3.937.325.624.000,00 5.744.711.035.000,00 7.565.819.916.000,00 9.298.245.408,00
31 RBMS 117.937.211.458,00 135.937.211.458,00 152.811.855.863,00 158.997.539.543,00
32 RDTX 852.447.473.948,00 1.082.292.152.075,00 1.207.905.280.350,00 1.549.674.922.146,00
33 RODA 1.317.110.188.203,00 2.231.729.483.607,00 2.442.060.00.000,00 2.750.856.730.771,00
34 SCBD 3.475.736.555.000,00 3.478.445.408.000,00 3.558.903.785.000,00 5.550.429.288.000,00
35 SMDM 2.063.046.866.205,00 2.545.961.990.000,00 2.637.664.779.000,00 2.950.314.446.000,00
36 SMRA 6.139.640.438.000,00 8.099.174.681.000,00 10.876.386.685.000,00 13.659.136.825.000,00
37 JKON 1.952.978.239.516,00 2.228.434.922.345,00 2.557.731.220.187,00 3.417.012.222.326,00
38 SSIA 2.382.641.539.976,00 2.937.900.000.000,00 4.854.633.414.808,00 5.814.435.113.331,00
39 TOTL 1.589.349.600.405,00 1.897.418.630.991,00 2.064.069.415.848,00 2.226.418.477.000,00
40 WIKA 6.286.304.902.000,00 8.322.979.571.000,00 10.945.209.418.000,00 12.594.962.700.000,00
Sumber: Annual Report 2010-2013

82
LEV (%)
No. Kode
2010 2011 2012 2013
1 APLN 45,3 114,5 139,3 172,9
2 ASRI 52 116 131 171
3 BAPA 45,07 83,26 81,87 89,88
4 BCIP 24,83 29,78 77,32 92
5 BIPP 104 166 110 29,22
6 BKDP 40 37,88 38,5 43,14
7 BKSL 16,73 15,14 27,78 55,03
8 BSDE 69,79 65,92 14,2 30,5
9 COWL 104,55 135,4 56,8 64,46
10 CTRA 5,8 15,7 26,3 42,8
11 CTRP 110 125 52,2 76,05
12 CTRS 17,6 93,8 116 18,2
13 DART 246,7 82,9 51,3 40
14 DILD 41,21 32,75 55,25 29,81
15 DUTI 23 52,37 3,7 0,5
16 GMTD 180,4 55 285 224,31
17 GPRA 97 90 86 66
18 JRPT 109,65 114,93 125 129,66
19 KIJA 100 60 78 97
20 KPIG 7 7,6 23 21
21 LAMI 182,65 108,65 88,67 70,67
22 LPCK 196 149 131 1,12
23 LPKR 40 40 60 133,76
24 MDLN 82,63 103,15 106,28 106,34
25 MKPI 41,04 44 49,35 48
26 MTSM 42 47,25 22,79 18,84
27 MORE 90 50 40 52,76
28 PLIN 101,25 84,23 76,96 91,08
29 PUDP 28,63 41,56 41,96 32,26
30 PWON 170 142 140 126,63
31 RBMS 7,12 8,34 7,71 24,38
32 RDTX 19,3 23,5 26,7 35
33 RODA 7,79 57,36 78,23 59,83
34 SCBD 57,91 33,51 34 29
35 SMDM 17,1 187,2 24,7 37,6
36 SMRA 186 228 185 54
37 JKON 1,61 163 157,8 1,14
38 SSIA 164,4 157,9 199,2 138,1
39 TOTL 177,13 193,25 193,25 186,88
40 WIKA 242,53 294,64 294,64 317,671
Sumber: Annual Report 2010-2013

83
UMUR
No. Kode
2010 2011 2012 2013
1 APLN 0 1 2 3
2 ASRI 3 4 5 6
3 BAPA 2 3 4 5
4 BCIP 1 2 3 4
5 BIPP 15 16 17 18
6 BKDP 3 4 5 6
7 BKSL 13 14 15 16
8 BSDE 2 3 4 5
9 COWL 3 4 5 6
10 CTRA 16 17 18 19
11 CTRP 3 4 5 6
12 CTRS 11 12 13 14
13 DART 20 21 22 23
14 DILD 19 20 21 22
15 DUTI 16 17 18 19
16 GMTD 10 11 12 13
17 GPRA 3 4 5 6
18 JRPT 16 17 18 19
19 KIJA 15 16 17 18
20 KPIG 10 11 12 13
21 LAMI 9 10 11 12
22 LPCK 13 14 15 16
23 LPKR 14 15 16 17
24 MDLN 17 18 19 20
25 MKPI 1 2 3 4
26 MTSM 18 19 20 21
27 MORE 16 17 18 19
28 PLIN 18 19 20 21
29 PUDP 16 17 18 19
30 PWON 21 22 23 24
31 RBMS 13 14 15 16
32 RDTX 20 21 22 23
33 RODA 9 10 11 12
34 SCBD 3 4 5 6
35 SMDM 5 6 7 7
36 SMRA 10 11 12 13
37 JKON 3 4 5 6
38 SSIA 13 14 15 16
39 TOTL 4 5 6 7
40 WIKA 3 4 5 5
Sumber: Annual Report 2010-2013

84
AUD
No. Kode
2010 2011 2012 2013
1 APLN 1 1 1 1
2 ASRI 0 0 0 0
3 BAPA 0 0 0 0
4 BCIP 0 0 0 0
5 BIPP 0 0 0 0
6 BKDP 0 0 0 0
7 BKSL 0 0 0 0
8 BSDE 0 0 0 0
9 COWL 0 0 0 0
10 CTRA 1 1 1 1
11 CTRP 1 1 1 1
12 CTRS 1 1 1 1
13 DART 1 1 1 1
14 DILD 0 0 0 0
15 DUTI 0 0 0 0
16 GMTD 0 0 0 0
17 GPRA 0 0 0 0
18 JRPT 0 0 0 0
19 KIJA 0 0 0 0
20 KPIG 0 0 0 1
21 LAMI 0 0 0 0
22 LPCK 0 0 0 0
23 LPKR 0 0 0 0
24 MDLN 0 0 0 0
25 MKPI 0 0 0 0
26 MTSM 0 0 0 0
27 MORE 1 1 1 1
28 PLIN 1 1 1 1
29 PUDP 0 0 0 0
30 PWON 1 1 1 1
31 RBMS 0 0 0 0
32 RDTX 0 0 0 0
33 RODA 0 0 0 0
34 SCBD 0 0 0 0
35 SMDM 1 0 0 0
36 SMRA 1 1 1 1
37 JKON 0 0 0 0
38 SSIA 1 0 0 0
39 TOTL 0 0 0 0
40 WIKA 0 0 0 0
Sumber : Annual Report 2010-2013, Keterangan: bagi perusahaan yang menggunakan KAP
big four diberi nilai 1, bagi yang tidak diberi nilai 0.

85
IFR
No. Kode
2010 2011 2012 2013
1 APLN 1 1 1 1
2 ASRI 1 1 1 1
3 BAPA 0 0 0 0
4 BCIP 1 1 1 1
5 BIPP 1 1 1 1
6 BKDP 1 1 1 1
7 BKSL 0 1 1 1
8 BSDE 0 0 1 1
9 COWL 1 1 1 1
10 CTRA 1 1 1 1
11 CTRP 1 1 1 1
12 CTRS 1 1 1 1
13 DART 0 0 1 1
14 DILD 1 1 1 1
15 DUTI 0 0 1 1
16 GMTD 1 1 1 1
17 GPRA 0 0 0 1
18 JRPT 1 1 1 1
19 KIJA 1 1 1 1
20 KPIG 0 1 1 1
21 LAMI 1 1 1 1
22 LPCK 1 1 1 1
23 LPKR 1 1 1 1
24 MDLN 1 1 1 1
25 MKPI 1 1 1 1
26 MTSM 0 0 0 0
27 MORE 0 1 1 1
28 PLIN 1 1 1 1
29 PUDP 1 1 1 1
30 PWON 0 1 1 1
31 RBMS 0 0 1 1
32 RDTX 0 1 1 1
33 RODA 0 0 1 1
34 SCBD 1 1 1 1
35 SMDM 0 1 1 1
36 SMRA 1 1 1 1
37 JKON 1 1 1 1
38 SSIA 1 1 1 1
39 TOTL 1 1 1 1
40 WIKA 1 1 1 1
Sumber: Annual Report 2010-2013, Keterangan: bagi perusahaan yang menerapkan IFR
diberi nilai 1, bagi yang tidak diberi nilai 0.

86
No Kode Nama Perusahaan Alamat Website
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk. Agungpodomoroland.com
2 ASRI Alam Sutra Realty Tbk. Alamsuterarealty.co.id
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. -
4 BCIP Bumi Citra permai Tbk. Bumicitrapermai.com
5 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Bipp.co.id
6 BKDP Bukit Darmo Property Tbk. Bukitdarmoproperty.com
7 BKSL Sentul City Tbk. Sentulcity.co.id
8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. Bsdcity.com
9 COWL Cowell Development Tbk. Cowelldev.com
10 CTRA Ciputra Development Tbk. Ciputradevelopment.com
11 CTRP Ciputra Property Tbk. Ciputraproperty.com
12 CTRS Ciputra Surya Tbk. Ciputrasurya.com
13 DART Duta Anggara Realty Tbk. Dutaanggadarealty.com
14 DILD Intiland Development Tbk. Intiland.com
15 DUTI Duta Pertiwi Tbk. Sinarmasland.com
16 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk. Tanjungbunga.com
17 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk. Gapuraprima.com
18 JRPT Jaya Property Tbk. Jayaproperty.com
19 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. Jababeka.com
20 KPIG MNC Land Tbk. Mncland.com
21 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. Lamicitra.com
22 LPCK Lippo Cikarang Tbk. Lippo-cikarang.com
23 LPKR Lippo Karawaci Tbk. Lippokarawaci.co.id
24 MDLN Modernland Realty Tbk. Modernland.co.id
25 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk. Pondokindahgroup.co.id
26 MTSM Metro Realty Tbk. -
27 OMRE Indonesia Prima Property Tbk. Ipp.co.id
28 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk. Plazaindonesiarealty.com
29 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk. Pudjiadiprestige.co.id
30 PWON Pakuwon Jati Tbk. pakuwon.com
31 RBMS Ristia Bintang Mahkota Sejati Ristiagroup.co.id
32 RDTX Roda Vivatex Tbk. rodavivatex.co.id
33 RODA Royal Oak Development Asia Tbk. pikkoland.com
34 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. Scbd.com
35 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk. Rancamaya.com
36 SMRA Sumarecon Agung Tbk. Summarecon.com
37 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Jayakonstruksi.com
38 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk. Suryainternusa.com
39 TOTL Total Bangun Persada Tbk. Totalbp.com
40 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. Wika.co.id

87
88
89
HASIL OUTPUT BINARY LOGISTIC REGRESSION

90
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent

Included in Analysis 160 100.0

Selected Cases Missing Cases 0 .0

Total 160 100.0


Unselected Cases 0 .0
Total 160 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number


of cases.

Block 0: Beginning Block

Dependent Variable Encoding


Original Value Internal Value

.0 0
1.0 1

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

1 146.976 1.325
2 145.257 1.574
Step 0
3 145.248 1.594
4 145.248 1.595

a. Constant is included in the model.


b. Initial -2 Log Likelihood: 145.248
c. Estimation terminated at iteration number 4 because
parameter estimates changed by less than .001.

91
Classification Tablea,b
Predicted

Observed IFR Percentage Correct


.0 1.0

.0 0 27 .0
IFR
Step 0 1.0 0 133 100.0
Overall Percentage 83.1

a. Constant is included in the model.


b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.595 .211 57.063 1 .000 4.926

Variables not in the Equation

Score df Sig.

SIZE 8.499 1 .004


LEV 4.003 1 .045
Variables
Step 0 AGE .001 1 .977

AUD .604 1 .437


Overall Statistics 11.267 4 .024

Block 1: Method = Enter


Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log Coefficients


likelihood Constant SIZE LEV AGE AUD

1 138.616 -4.993 .211 .003 .006 .023


2 133.997 -8.018 .319 .006 .011 .063

Step 1 3 133.734 -8.774 .344 .007 .013 .077

4 133.731 -8.826 .346 .007 .013 .077


5 133.731 -8.827 .346 .007 .013 .077

a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 145.248
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter
estimates changed by less than .001.

92
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.

Step 11.516 4 .021

Step 1 Block 11.516 4 .021


Model 11.516 4 .021

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R


Square Square
1 133.731a .069 .116

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter


estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test


Step Chi-square df Sig.

1 12.130 8 .146

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test


IFR = .0 IFR = 1.0 Total
Observed Expected Observed Expected

1 8 6.372 8 9.628 16

2 3 4.292 13 11.708 16
3 2 3.567 14 12.433 16

4 3 3.015 13 12.985 16

5 5 2.610 11 13.390 16
Step 1
6 1 2.087 15 13.913 16

7 3 1.689 13 14.311 16

8 0 1.496 16 14.504 16

9 0 1.192 16 14.808 16
10 2 .680 14 15.320 16

93
Classification Tablea
Predicted

Observed IFR Percentage


.0 1.0 Correct

.0 0 27 .0
IFR
Step 1 1.0 1 132 99.2
Overall Percentage 82.5

a. The cut value is .500

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

SIZE .346 .135 6.540 1 .011 1.413

LEV .007 .004 3.004 1 .083 1.007

Step 1a AGE .013 .034 .146 1 .702 1.013


AUD .077 .581 .017 1 .895 1.080
Constant -8.827 3.828 5.316 1 .021 .000

a. Variable(s) entered on step 1: SIZE, LEV, AGE, AUD.

Correlation Matrix
Constant SIZE LEV AGE AUD

Constant 1.000 -.990 -.071 -.219 .142

SIZE -.990 1.000 -.008 .118 -.139

Step 1 LEV -.071 -.008 1.000 .119 -.132


AGE -.219 .118 .119 1.000 -.247
AUD .142 -.139 -.132 -.247 1.000

94

Anda mungkin juga menyukai