NUR ROHMAH
JL.WONOSARI – YOGYA KM 7 JAMBUREJO
BANDUNG PLAYEN GUNUNGKIDUL TELP. 0274-394574
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
NOMOR : …………….……………….……..
TENTANG
PANDUAN TATA NASKAH DAN KENDALI DOKUMEN
DI RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
1
Sakit Nur Rohmah tertanggal 24 September 2014
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Playen
Pada tanggal : 31 Desember 2015
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH,
2
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
Nomor : ….../......…/20.......
Tanggal : 31 Desember 2015
I. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya tuntutan masyarakat seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, membawa pengaruh
terhadap kebutuhan sistem administrasi yang lebih baik dalam perencanaan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas manajemen dan
operasional RS Nur Rohmah Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya panduan
penyusunan dokumen yang terintegrasi antara gugus tugas satu dengan gugus tugas
lain yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penyusunan dokumen akreditasi
di lingkungan RS Nur Rohmah
Pedoman ini disusun dengan memperhatikan dan merujuk pada buku Panduan
Penyusunan Dokumen Akreditasi yang diterbitkan oleh Komisi Akreditasi Rumah
Sakit tahun 2012.
II. DEFINISI
1) Administrasi adalah rangkaian kegiatan administrasi meliputi tata naskah
dinas, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
3
2) Cap Dinas adalah tulisan dan/atau lambang rumah sakit yang digunakan
sebagai tanda pengenal yang sah dan berlaku, dan dibubuhkan pada ruang
tandatangan.
3) Dokumen adalah keterangan yang meyakinkan atau arsip yang dipergunakan
sebagai bahan pembuktian atau untuk mendukung suatu hal dan biasanya
berupa arsip penting dan asli.
4) Dokumen Eksternal/dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang
diterbitkan oleh pihak luar organisasi dan digunakan untuk menunjang
operasional organisasi.
5) Dokumen Internal/dokumen terkendali adalah dokumen yang diterbitkan,
dikendalikan dan digunakan untuk kelancaran internal organisasi.
6) Dokumentasi adalah suatu usaha aktif atau rangkaian pekerjaan yang bertugas
mengumpulkan, menyusun, menyelidiki/meneliti dan mengolah serta
memelihara bahan guna menyiapkan informasi yang bermanfaat.
7) Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak
dan redaksional, serta penggunaan lambang/logo instansi, dan cap dinas.
8) Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan penyampaian informasi
kedinasan yang dilakukan oleh instansi dengan pihak lain di luar lingkungan
instansi yang bersangkutan.
9) Komunikasi Internal adalah tata hubungan penyampaian informasi kedinasan
yang dilakukan antar gugus tugas/unit pengolah dalam organisasi secara
vertikal dan horisontal.
10) Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dalam rangka
penyelenggaraan tugas kedinasan di suatu organisasi.
III. TUJUAN
1) Keseragaman proses dan pengendalian dokumen
2) Menjamin bahwa hanya kebijakan dan prosedur terkini, dengan versi yang
relevan
4
3) Identifikasi perubahan dalam kebijakan dan prosedur; adaptasi regulasi
nasional sebagai regulasi rumah sakit
4) Pemantauan pelaksanaan regulasi
5) Retensi regulasi yang sudah dinyatakan tidak berlaku
V. KEGIATAN
A. RUANG LINGKUP
Rumah Sakit Nur Rohmah sebagai salah satu organisasi, mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rumah Sakit Nur Rohmah dalam melaksanakan tugas tersebut antara lain
ditunjang oleh salah satu komponen penting ketatalaksanaan organisasi yaitu
dokumen yang merupakan salah satu unsur administrasi.
5
a) Review dan persetujuan atas semua kebijakan dan prosedur oleh pejabat
berwenang sebelum diterbitkan
b) Proses dan frekuensi review serta persetujuan berkelanjutan atas kebijakan
dan prosedur
c) Pengendalian untuk menjamin bahwa hanya kebijakan dan prosedur terkini,
dengan versi yang relevan tersedia dimanapun akan digunakan
d) Identifikasi perubahan dalam kebijakan dan prosedur
e) Pemeliharaan identitas dan dokumen yang bisa dibaca/terbaca
f) Suatu proses pengelolaan kebijakan dan prosedur yang berasal dari luar rumah
sakit
g) Retensi dari kebijakan dan prosedur yang sudah tidak berlaku, minimal dalam
kurun waktu yang dipersyaratkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, serta memastikan tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya
h) Identifikasi dan penelusuran dari sirkulasi seluruh kebijakan dan prosedur.
1) KEBIJAKAN
A. Pengertian
Kebijakan adalah Penetapan Direktur RS Nur Rohmah pada tataran strategis
atau bersifat garis besar yang mengikat.
B. Susunan
Mengingat kebijakan adalah merupakan penetapan direktur maka dokumen
kebijakan harus ditetapkan dengan surat keputusan direktur.
Dalam panduan ini, pembuatan kebijakan diatur dengan format lampiran dari
surat keputusan dan tata cara pembuatannya sebagai berikut:
6
1) Kepala Surat Keputusan: sama dengan Kepala Surat Dinas yang berlaku.
2) Kata KEPUTUSAN, nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan,
nomor keputusan, kata TENTANG, dan judul Keputusan diketik simetris
dengan huruf kapital berurutan ke bawah, ditulis cetak tebal dengan huruf
Times New Roman ukuran 12 dan tidak diakhiri tanda baca.
7
terbitnya peraturan perundang-undangan tersebut. Hirarki peraturan sesuai
dengan UU no. 10 Tahun 2004 diurutkan sebagai berikut :
(1) Undang-undang,
(2) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang,
(3) Peraturan Pemerintah,
(4) Peraturan Presiden,
(5) Keputusan Presiden,
(6) Peraturan Menteri,
(7) Keputusan Menteri,
(8) Peraturan Daerah,
Disusul dengan Peraturan/keputusan yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit.
d) Setiap dasar hukum diawali urutan angka diikuti tanda baca titik dan pada
setiap kalimat diakhiri dengan tanda baca titik koma.
4) Diktum:
a) Kata MEMUTUSKAN diketik simetris dengan huruf kapital tanpa spasi di
antara setiap huruf dan diikuti tanda baca titik dua, ditulis cetak tebal dengan
huruf Times New Roman ukuran 12 ,diletakkan di bawah Dasar Hukum.
b) Kata Menetapkan diketik dengan huruf awal kapital dan diikuti tanda baca
titik dua sesudah kata MEMUTUSKAN yang diletakkan di marjin kiri (sejajar
dengan kata Menimbang dan Mengingat), ditulis cetak tebal dengan huruf
Times New Roman ukuran 12.
c) Judul Keputusan diketik dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca titik yang
diletakkan setelah tanda baca titik dua pada angka (4) huruf (b) di atas.
8
yang diawali dengan bilangan bertingkat/ diktum Pertama, Kedua, Ketiga,
dan seterusnya.
2) Semua substansi dicantumkan pada saat berlakunya keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya.
9
Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap diketik berurutan ke
bawah tidak menggunakan tanda kurung, tidak digarisbawahi, dan diketik di
sebelah kanan bawah.
Catatan :
1. Kebijakan ditandatangani oleh direktur.
2. Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor keputusan.
3. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh direktur.
Format Naskah Kebijakan dapat dilihat pada Format 2.1 s/d 2.1a.
10
Format 2.1
Naskah Keputusan
Kop Surat Dinas
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
NOMOR : …/…………./…/……..
TENTANG
KEBIJAKAN ................................................................................
MEMUTUSKAN:
11
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa
segala sesuatunya akan ditinjau lagi dan diperbaiki kembali sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini.
Ditetapkan di ..................................…
pada tanggal .....………………........…
Nama Jabatan,
tanda tangan dan cap
Nama Lengkap
12
Format 2.1a
Naskah Lampiran Kebijakan Unit
Kebijakan Umum
1. Peralatan di gugus tugas harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di gugus tugas harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
3. Semua petugas gugus tugas wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan gugus tugas dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
13
1. Setiap calon karyawan RS NUR ROHMAH diwajibkan memeriksa kesehatan badan
dan kondisi mental.
2. Setiap karyawan wajib memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan.
3. Petugas K3 diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Setiap kecelakaan akibat kerja dalam lingkup rumah sakit wajib melapor kepada tim
K3 RS NUR ROHMAH
5. Pelayanan K3 harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan karyawan serta
pasien RS NUR ROHMAH
6. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
7. Penempatan pegawai disesuaikan dengan kondisi kesehatan karyawan.
8. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur, melalui monitoring
lingkungan kerja dengan hazard yang ada.
9. Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja pada setiap unit kerja
10. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
11. Melaksanakan surveilan kesehatan pekerja
Direktur,
Rumah Sakit Nur Rohmah
2) PEDOMAN/PANDUAN
A. Pengertian
Pedoman adalah naskah dinas memuat kumpulan acuan/ ketentuan dasar yang
memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan.
Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan.
Dengan demikian, pedoman merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan dan dapat diartikan bahwa pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
14
Dalam dokumen akreditasi, pedoman dibedakan menjadi 2 yaitu pedoman
pengorganisasian dan pedoman pelayanan.
Pedoman pengorganisasian adalah pedoman yang mengatur tentang organisasi
dan tata aturan adminisrasi organisasi, sedangkan pedoman pelayanan adalah
pedoman yang mengatur pelayanan dan keselamatan kerja yang harus
dilakukan oleh suatu organisasi.
B. Susunan
1. Kepala Naskah Pedoman/Panduan:
a. Kata LAMPIRAN KEPUTUSAN, NOMOR: dan TANGGAL: dicantumkan
berurutan ke bawah di sebelah kanan atas.
b. Kata PEDOMAN/PANDUAN dan judul Pedoman/Panduan diketik simetris
dengan huruf kapital berurutan ke bawah, tidak diakhiri tanda baca.
15
kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal kapital
berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata PENDAHULUAN
sebagai berikut :
A. Latar Belakang
Pada sub bab ini menjelaskan tentang fungsi gugus tugas
(bagian/instalasi), perannya di layanan RS dan apa yang diharapkan
dari layanan gugus tugas untuk pencapaian tujuan RS
B. Maksud dan Tujuan
Sub bab ini berisi maksud dan tujuan dibuatnya pedoman, BUKAN
maksud dan tujuan akhir yang akan dicapai.
C. Ruang Lingkup
Sub bab ini berisi garis besar cakupan materi yang dibahas dalam
pedoman ini (lingkup organisasi dan layanan gugus tugas).
D. Batasan Operasional
Sub bab ini berisi tentang istilah atau kata kunci yang perlu
dijelaskan agar persepsi dan pemahaman seragam.
E. Landasan Hukum
Sub bab ini memuat regulasi (Undang Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri,
Peraturan/Keputusan Daerah, Peraturan/Keputusan Yayasan/Rumah
Sakit) yang digunakan sebagai referensi dalam penyusunan
16
C. Susunan
3. Kepala Naskah Pedoman/Panduan:
a. Kata LAMPIRAN KEPUTUSAN, NOMOR: dan TANGGAL:
dicantumkan berurutan ke bawah di sebelah kanan atas.
b. Kata PEDOMAN/PANDUAN dan judul Pedoman/Panduan diketik
simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah, ditulis dengan huruf
Times New Roman ukuran 12 tidak diakhiri tanda baca.
A. Latar Belakang
Pada sub bab ini menjelaskan tentang fungsi gugus tugas
(bagian/instalasi), perannya di layanan RS dan apa yang diharapkan
dari layanan gugus tugas untuk pencapaian tujuan RS
B. Maksud dan Tujuan
Sub bab ini berisi maksud dan tujuan dibuatnya pedoman, BUKAN
maksud dan tujuan akhir yang akan dicapai.
b. Ruang Lingkup
Sub bab ini berisi garis besar cakupan materi yang dibahas dalam
pedoman ini (lingkup organisasi dan layanan gugus tugas).
c. Batasan Operasional
Sub bab ini berisi tentang istilah atau kata kunci yang perlu
dijelaskan agar persepsi dan pemahaman seragam.
d. Landasan Hukum
17
Sub bab ini memuat regulasi (Undang Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri,
Peraturan/Keputusan Daerah, Peraturan/Keputusan Yayasan/Rumah
Sakit) yang digunakan sebagai referensi dalam penyusunan pedoman
ini.
2) Kata BAB II dan GAMBARAN UMUM, diketik simetris dengan huruf kapital.
Gambaran umum ini memuat materi gambaran umum rumah sakit, tugas pokok
atau fungsi rumah sakit serta gambaran umum gugus tugas yang diawali dengan
urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal
kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata GAMBARAN UMUM
sebagai berikut:
A. Gambaran RS NUR ROHMAH
huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal kapital
berurutan Sub bab ini berisi gambaran umum rumah sakit (sejarah, profil
saat ini dan jenis-jenis layanan)
B. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Sub bab ini memuat tugas poko dan fungsi rumah sakit secara umum.
C. Gambaran Umum Gugus Tugas
Sub bab ini memuat tugas dan fungsi gugus tugas, lingkup layanan gugus
tugas.
3) Kata BAB III dan VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN, diketik
simetris dengan huruf kapital. Bab ini memuat tentang Visi, Misi, Falsafah, Nilai
Dasar dan Tujuan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
4) Kata BAB IV dan STRUKTUR ORGANISASI, diketik simetris dengan huruf
kapital.
Bab ini memuat tentang, struktur organisasi rumah sakit dan gambaran gugus
tugas didalam struktur organisasi rumah sakit;
5) Kata BAB V dan STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA, diketik simetris
dengan huruf kapital.
18
Bab ini memuat tentang, struktur organisasi unit/gugus tugas yang dimulai dari
pejabat satu tingkat di atasnya.
JABATAN
KUALIFIKASI/ 1. Pendidikan : ............
KRITERIA 2. Pengalaman Kerja minimal …
tahun.
3. Ketrampilan : .................
4. Pelatihan : ..................
5. Pelatihan : ......................
6. dst.
TANGGUNG 1. Bertanggung jawab atas
JAWAB ………
2. Bertanggung jawab terhadap
…
3. Dst
WEWENANG 1. Berwenang memberikan
………
2. Berwenang mengusulkan ……
3. Berwenang melaksanakan …..
4. Dst
1.2 ……………
1.3 Dst
19
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
2. ………….. 2.1 …………….
2.2 ………………..
Dst 2.3
3. ……………….. 3.1 …………….
4. ………………… 4.1 …………….
5. ………………… 5.1 …………….
20
Contoh :
Skema Hubungan Kerja
INTERN
PASIEN/
KELUARGA UNIT PENGUNJUNG
EKSTERN
21
memuat tentang kualifikasi, kebutuhan tenaga, dan tata cara
penghitungan tenaga (pola ketenagaan).
Format Pola Ketenagaan sebagai berikut:
22
diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal kapital berurutan
ke bawah di marjin kiri setelah kata PROGRAM ORIENTASI.
Sistematika penulisan:
A. Jenis Orientasi
1. Orientasi Umum
Hari Penanggung
Materi Waktu Metoda
Ke Jawab
2. Orientasi Khusus
Penanggung
Hari Ke Materi Waktu Metoda
Jawab
B. Materi Orientasi
23
13) Kata BAB XII dan PENUTUP, diketik simetris dengan huruf kapital.
Bab ini memuat harapan dan saran untuk perbaikan pedoman.
c. PEDOMAN PELAYANAN
1) Kata BAB I dan PENDAHULUAN diketik simetris dengan huruf
kapital yang didalamnya memuat latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
batasan operasional dan landasan hukum yang diawali dengan urutan
huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal
kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata PENDAHULUAN
sebagai berikut :
A. Latar Belakang
Pada sub bab ini menjelaskan tentang fungsi gugus tugas
(bagian/instalasi), perannya di layanan RS dan apa yang diharapkan
dari layanan gugus tugas untuk pencapaian tujuan RS
B. Maksud dan Tujuan
Sub bab ini berisi maksud dan tujuan dibuatnya pedoman, BUKAN
maksud dan tujuan akhir yang akan dicapai.
C. Ruang Lingkup
Sub bab ini berisi garis besar cakupan materi yang dibahas dalam
pedoman ini (lingkup pelayanan gugus tugas).
D. Batasan Operasional
Sub bab ini berisi tentang istilah atau kata kunci yang perlu
dijelaskan agar persepsi dan pemahaman seragam.
E. Landasan Hukum
Sub bab ini memuat regulasi (Undang Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri,
Peraturan/Keputusan Daerah, Peraturan/Keputusan Yayasan/Rumah
Sakit) yang digunakan sebagai referensi dalam penyusunan pedoman
ini.
24
2) Kata BAB II dan STANDAR KETENAGAAN diketik simetris dengan
huruf kapital yang didalamnya memuat kualifikasi Sumber Daya
Manusia, distribusi ketenagaan, pengaturan dinas dan prosedur
rekrutmen serta seleksi. Kata Kualifikasi Sumber Daya Manusia,
Distribusi Tenaga, Pengaturan Dinas/Jaga dan Uraian Tugas, diawali
dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan
huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata
STANDAR KETENAGAAN.
25
yang dihasilkan (umum, berbahaya, infeksius, radioaktif), bentuk limbah
(cair, padat, gas) dan cara mengelola atau menangani limbah yang
dilakukan oleh gugus tugas yang bersangkutan. Pengetikan diawali
dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan
huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata
PENGELOLAAN LIMBAH.
26
Kesehatan Kerja, jenis APD dan ketentuan penggunaannya, pemeriksaan
kesehatan berkala yang secara mandatory harus dilakukan. Pengetikan
diawali dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik
dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata
KESELAMATAN KERJA.
11) Kata BAB XI dan PENUTUP, diketik simetris dengan huruf kapital.
Bab ini memuat harapan dan saran untuk perbaikan pedoman.
27
(2) Kata BAB II dan RUANG LINGKUP diketik simetris dengan huruf kapital
yang didalamnya memuat ruang lingkup panduan pelayanan yang diawali
dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf
awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata RUANG
LINGKUP.
(3) Kata BAB III dan TATALAKSANA diketik simetris dengan huruf kapital
yang didalamnya memuat tatalaksana pelayanan sebagai penjabaran dari
ruang lingkup yang diawali dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca
titik dan diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri
setelah kata TATALAKSANA.
(4) Kata BAB IV dan DOKUMENTASI diketik simetris dengan huruf kapital
yang didalamnya memuat tatacara pendokumentasian yang diperlukan yang
diawali dengan urutan huruf kapital diikuti tanda baca titik dan diketik
dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata
DEFINISI.
28
Format 3
Naskah Pedoman Pengorganisasian
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RS NUR ROHMAH
Nomor : ….../......…./20.......
Tanggal : …...................................
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT KERJA/GUGUS TUGAS/INSTALASI/BAGIAN........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dann Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II
GAMBARAN UMUM
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
29
A. Visi
B. Misi
C. Falsafah
D. Nilai Dasar
E. Tujuan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
BAB V
URAIAN JABATAN
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
................................................................................................................................................
...........................................
BAB VII
KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN POLA KETENAGAAN
................................................................................................................................................
...........................................
30
BAB VIII
PENILAIAN KINERJA
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Jenis Orientasi
B. Materi Orientasi
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
................................................................................................................................................
...........................................
BAB XI
PELAPORAN
................................................................................................................................................
...........................................
BAB XII
31
PENUTUP
................................................................................................................................................
...........................................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
32
Format 3a
Naskah Pedoman Pelayanan
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RS NUR ROHMAH
Nomor : ….../......…/20.......
Tanggal : …...................................
PEDOMAN PELAYANAN
UNIT KERJA/GUGUS TUGAS/INSTALASI/BAGIAN........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
33
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
............................................................................................................................................
BAB V
PENGELOLAAN LIMBAH
............................................................................................................................................
BAB VI
LOGISTIK
............................................................................................................................................
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA
............................................................................................................................................
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
A. Gambaran Umum
B. Indikator Mutu unit/gugus
C. Sasaran Mutu unit/gugus
34
BAB X
PELAPORAN
................................................................................................................................................
...........................................
BAB XI
PENUTUP
............................................................................................................................................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Format 3b
Naskah Panduan
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RS NUR ROHMAH
Nomor : ….../......…/20.......
Tanggal : …...................................
PANDUAN PELAYANAN
I. LATAR BELAKANG
II. DEFINISI
35
III. TUJUAN
V. KEGIATAN
VI. KESIMPULAN
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Catatan :
1. Sistematika pedoman/panduan pengorganisasian/pelayanan tersebut diatas bukanlah
baku tergantung dari materi/isi pedoman/panduan.
2. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus
ada di RS yang di persyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen
penilaian dalam akreditasi.
3. Asli pedoman/panduan dikelola oleh Bagian Sekretariat RS, sedangkan di unit
kerja berupa copy.
4. Paduan diketik dengan ukuran margin kiri/kanan/atas/bawah 3, font Times New
Roman ukuran 12, dan spasi 1½ .
5. Pedoman/panduan harus ditetapkan dengan surat keputusan.
36
3) Standar Prosedur Operasional
A. Pengertian
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
B. Susunan
Susunan/Format ini merupakan format minimal dan dapat diberi tambahan sesuai
dengan ketentuan di ................. dan atau standar profesi yang bersangkutan,
misalnya: nama penyusun SPO, unit yang memeriksa SPO, dll namun tidak boleh
mengurangi item-item yang ada di SPO.
a) Kepala SPO:
Kepala SPO terdiri dari :
(1) Kolom Logo dan nama RS Nur Rohmah
(2) Kolom JUDUL SPO, diberi judul/nama sesuai dengan proses kerjanya, misal
: Konsultasi Medis, Biopsi Ginjal, Persiapan Pasien Operasi, Penerimaan
Mahasiswa Baru, dan sebagainya. Judul SPO diketik cetak tebal simetris
didalam kotak judul dengan huruf kapital dan jenis huruf Times New Roman
16.
(3)Kolom No.Dokumen, harus dibuat sistematis agar ada keseragaman. Nomor
SPO dibuaturut dari angka 1 untuk setiap gugus tugas/jenis pelayanan,
diketik dengan huruf Times New Roman 11, center-top, pada kotak nomor
dengan format sebagai berikut :
XXX.SPO.0000
37
(3) Kolom No.Revisi, merupakan status revisi SPO. Untuk SPO baru nomor
revisi diberi nomor 00, SPO revisi pertama diberi nomor 01, revisi ke-2 diberi
nomor 02, revisi ke-3 diberi nomor 03, dan setelah revisi ke-3 hendaknya
kembali ke revisi 00. Nomor revisi SPO diketik didalam kotak nomor revisi
dengan huruf Times New Roman, center-top.
(4) Kolom Halaman, diisi nomor halaman yang bersangkutan dengan
mencantumkan juga total halaman, dengan pemisah garis miring (/). Contoh :
halaman pertama : 1/5, halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5. Nomor
halaman diketik didalam kotak nomor halaman dengan huruf Times New
Roman ukuran 12, center-top.
(5) Kolom SPO diberi penamaan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,
diketik simetris dengan huruf kapital, jenis huruf Times New Roman 16.
(6) Kolom Tanggal Terbit, diberi tanggal sesuai terbitnya atau diberlakukannya
SPO. Diketik didalam kotak tanggal terbit dengan huruf Times New Roman
ukuran 12, center-top
(7) Kolom Ditetapkan, diketik dengan huruf pertama kapital dilanjutkan dengan
kata nama jabatan pimpinan diketik dengan huruf pertama kapital dan
diakhiri dengan tanda koma, diberi tanda tangan pimpinan dan nama terang
penandatangan. Tanda tangan hanya dituangkan pada halaman pertama. Jenis
huruf Times New Roman 12, center-top.
Catatan:
Kepala SPO pada halaman-halaman berikutnya hanya memuat: Logo
dan nama kantor, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi dan Halaman.
38
(2) Setiap kata diterangkan secara singkat, jelas, dan urut sesuai kronologi
prosedur atau tata cara pelaksanaan kegiatan prosedur tersebut.
(3) Kolom Pengertian, berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
(4) Kolom Tujuan, berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk ……..”
(5) Kolom Kebijakan, berisi :
(a) Kebijakan (Pengurus ................. atau Pemimpin Unit Kerja) yang
menjadi dasar dibuatnya SPO.
(b) Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian diikuti
dengan peraturan/ keputusan dari kebijakan terkait.
(6) Kolom Prosedur, bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu, dan
staf/petugas yang berwenang. Didalamnya dapat dicantumkan
alat/formulir/fasilitas yang digunakan, waktu, frekuensi dalam proses kerja
tersebut. Bila memungkinkan diuraikan secara lengkap unsur-unsur yang
menyangkut: SIAPA, APA, DIMANA, KAPAN dan BAGAIMANA (who,
what, where, when, how ). Siapa melakukan apa, dimana dilakukan, kapan
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
(7) Kolom Unit Terkait, berisi unit-unit terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Catatan :
Penyusunan SPO mengacu pada buku panduan penyusunan dokumen akreditasi dan atau
regulasi yang berlaku.
Format 4
39
Naskah SPO
JUDUL SPO
(Times New Roman 16, Center, Bold)
No. No. Revisi Halaman
LOGO RS Dokumen 00 00/00
KODE.SP (Times New (Times New Roman 12
(Times New Roman
O.000 Roman 12 center- center-top)
16, Center, Bold)
(Times New top)
Roman 12
center-top)
STANDAR Tanggal Ditetapkan
PROSEDUR Terbit Direktur RSXYZ
OPERASIONAL (Times New (Times New Roman 12 center-top)
(Times New Roman Roman12
16, Center, Bold) center-top) dr. …………….
Pengertian
(Times New Roman
12 left top)
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
40
JUDUL SPO
(Times New Roman 16, Center, Bold)
No. No. Revisi Halaman
LOGO RS Dokumen 00 00/00
KODE.SP (Times New (Times New Roman 12
(Times New Roman
O.000 Roman 12 center- center-top)
16, Center, Bold)
(Times New top)
Roman 12
center-top)
Unit Terkait
4) PROGRAM
A. Pengertian
Program adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara
rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
41
B. Tujuan
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja/gugus tugas sehingga
tujuan program dapat tercapai.
C. Susunan
1. Kepala Naskah Program:
Kata PROGRAM dan nama program kegiatan serta tahun pelaksanaan
program, diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah, tanpa
diakhiri tanda baca apapun.
Contoh :
- Nama program: program peningkatan mutu layanan RS NUR ROHMAH
Tahun 2015, maka ditulis: PROGRAM KEGIATAN PENINGKATAN
MUTU LAYANAN RS NUR ROHMAH TAHUN 2015
- Nama program: program diklat RS Nur Rohmah tahun 2015-2017, maka
ditulis: PROGRAM KEGIATAN DIKLAT RS TAHUN 2015-2017.
42
Sistematika/format tersebut di atas adalah minimal, rumah sakit/unit kerja
dapat menambah sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi.
Contoh penambahan :
ditambah point untuk pembiayaan/anggaran.
Petunjuk Penulisan :
1) Kata PENDAHULUAN diketik dengan huruf kapital, diawali angka
romawi. Pendahuluan memuat hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan program.
43
6) CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN adalah metode untuk
melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa
dengan cara membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-
lain.
44
proses anggaran apabila dibuatnya sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran.
BULAN
N KEGIATA
1 1 1
o N 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1 Pembentu x
kan Tim
2 Rapat Tim x x x x x x x x x x x x
3 Dst
45
Pencatatan adalah catatan kegiatan, oleh karena itu yang ditulis di dalam
program adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
(kapan) laporan harus diserahkan. Laporan harus diserahkan/ditujukan
kepada siapa saja.
Evaluasi Kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis didalam program bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
46
Format 5
Program
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
NOMOR : …/......…/……
TENTANG
PENETAPAN PROGRAM …………………………………….
DI RS.................... TAHUN ………….
47
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Gunungkidul
pada tanggal .....
………………........…
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
48
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RS NUR ROHMAH
Nomor : ................................
Tanggal : .................................
I. PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, dengan
didukung adanya kemajuan ilmu pengetahuan serta globalisasi teknologi informasi,
maka sistem nilai dan orientasi masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai
menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih cepat, tepat, ramah dan bermutu.
Peningkatan mutu pelayanan akan dapat tercapai jika didukung dengan adanya
sistem, prosedur dan sumber daya yang ada di rumah sakit tersebut.
49
Dalam upaya memberikan pelayanannya, Sekretariat dituntut untuk memberikan
pelayanan administrasi perkantoran, administrasi informasi dan kearsipan, serta
pelayanan penunjang dengan sebaik-baiknya.
Secara umum dapat ditangkap kesan bahwa kinerja sekretariat belum optimal dan
sesuai harapan. Hal ini dapat dilihat dari kinerja pengelolaan tata persuratan belum
standar, monitoring surat masih belum dapat dilaukan dan kearsipan juga masih
belum mendapat penanganan yang semestinya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk pencarian arsip aktif masih dibawah standar yang seharusnya… yaitu …..
menit/per arsip. Dilain pihak, pengelolaan retensi arsip juga menjadi masalah
tersendiri, sehingga arsip yang seharusnya dimusnahkan sampai saat ini belum bisa
dilakukan karena belum adanya pedoman yang baku untuk retensi arsip.
Oleh karena itu, Sekretariat perlu meningkatkan kinerjanya dengan menggali potensi
sumber daya yang ada agar lebih kompeten berdaya guna.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kinerja Sekretariat melalui program peningkatan profesionalisme
sumber daya manusia dan optimalisasi kerja.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan kinerja Sekretariat melalui :
a. Peninjauan sistem, pedoman, prosedur, alur kerja dan sarana-prasarana kerja.
b. Pelaksanaan dan Evaluasi pekerjaan kesekretariatan.
c. Peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia
50
c. Tindak Lanjut (penyebarluasan informasi kebijakan dan perbaikan).
d. Inventarisasi sarana-prasarana kerja.
2. Pelaksanaan pekerjaan kesekretariatan
a. Pelaksanaan pengelolaan surat keluar.
b. Pelaksanaan pengelolaan surat masuk.
c. Pelaksanaan pengarsipan.
d. Pelaksanaan perijinan.
e. Pelaksanaan permintaan penggandaan.
f. Pelaksanaan rapat dan protokoler.
3. Peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia
a. Pelatihan internal dan eksternal.
b. Pendidikan berkelanjutan.
51
c. Mengikutsertakan pelatihan eksternal bagi karyawan bagian sekretariat sesuai
kebutuhan.
d. Memotivasi setiap karyawan bagian sekretariat untuk mengikuti studi lanjut.
VI. SASARAN
1. Tercapainya pembuatan/revisi sistem, pedoman, prosedur dan alur kerja bagian
sekretariat.
2. Tepenuhinya sarana-prasarana kerja.
3. Terlaksananya sistem, pedoman, prosedur dan alur kerja bagian sekretariat.
4. Terlaksananya rapat internal bagian sekretariat setiap 1 (satu) bulan sekali
5. Terlaksananya pengelolaan surat keluar dan surat masuk yang baik, benar dan
cepat sesuai prosedur.
6. Terlaksananya tata kearsipan yang cepat dan akurat.
7. Terlaksananya rapat-rapat rumah sakit sesuai jadwal.
8. Terlaksananya kegiatan protokoler rumah sakit dengan lancar.
9. Terpenuhinya ijin-ijin yang diperlukan.
10. Terlaksananya peningkatan mutu SDM.
52
identifikasi dan
perubahan
dokumen
pedoman,
prosedur dan alur
kerja.
b. Melaksanakan x
pengumpulan/
inventarisasi dan
meneliti
kesesuaian
pedoman,
prosedur dan alur
kerja.
c. Mengusulkan
pembuatan/revisi
:
o Sistem x x x x x
Kearsipan RS
o Pedoman x x
Kerja bagian
Sekretariat
o Standar x x
Prosedur
Operasional
(SPO): SPO
Penerimaan
Surat Masuk,
SPO
Pengelolaan
Surat keluar,
SPO
53
Permintaan
Penggandaan,
dll
d. Pelaksanaan x x x
pembuatan/revisi
dokumen sesuai
usulan.
e. Menginventarisir
dan mengusulkan
sarana-prasarana
kerja :
o Komputer 1 x
unit
o Almari x
Dokumen
Akreditasi 1
unit
4. Pelaksanaan
pekerjaan
kesekretariata
n
a. Melakukan x
optimalisasi
pelaksanaan
pengelolaan surat
keluar, surat
masuk dan
tatacara
pengarsipannya
dengan cara
sistem
komputerisasi.
b. Memproses x x
54
perijinan yang
diperlukan.
c. Optimalisasi dan x x x x x x x x x x x x
efisiensi
pelaksanaan
penggandaan
dengan cara
pencatatan dan
meminimalisir
angka kesalahan
penggandaan.
d. Pembuatan x x x x x
jadwal rapat
berkala dan
monitoring
pelaksanaanya.
e. Melaksanakan x x x x x x x x x x x x
dan
mengorganisir
kegiatan
protokoler yang
ada dan kegiatan
RS lain ( HUT
RS, dll).
5. Peningkatan
Profesionalisme
Sumber Daya
Manusia
1. Melakukan x
analisis
ketenagaan,
kuantitas,
kualifikasi.
55
2. Melakukan x
pelatihan
internal: sistem,
prosedur dan alur
kerja yang
baru/hasil revisi.
3. Mengikutsertaka
n pelatihan
eksternal bagi
karyawan bagian
sekretariat :
o Pelatihan x x
Kearsipan
o Pelatihan x x
Kesekretariat
an.
o Pelatihan x
Service
Excellent.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap 1 bulan petugas bagian sekretariat membuat laporan sesuai dengan
pekerjaannya.
2. Setiap 1 bulan kepala bagian sekretariat membuat laporan kegiatan bagian
sekretariat kepada wakil direktur administrasi dan keuangan.
3. Setiap 1 tahun kepala bagian Sekretariat membuat laporan kegiatan bagian
kepada wakil direktur administrasi dan keuangan.
56
c. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan memberikan
rekomendasi/persetujuan atas laporan kepala bagian Sekretariat.
2. Pelaksanaan pekerjaan kesekretariatan
a. Setiap staf bagian Sekretariat wajib mencatat dan melaporkan kepada
Kepala Bagian Sekretariat.
b. Kepala Sekretariat membuat laporan rekapitulasi, analisis, evaluasi dan
rencana perbaikan/tindaklanjut kegiatan bagian Sekretariat.
c. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan memberikan rekomendasi atas
laporan kepala bagian Sekretariat.
3. Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia
a. Setiap staf yang dikirim mengikuti pelatihan harus membuat laporan
peningkatan mutu sesuai kebutuhan
b. Setiap staf yang dikirim mengikuti pendidikan berkelanjutan harus membuat
laporan hasil akhir pendidikan dan penerapnnya.
Demikian Program Bagian Sekretariat tahun 2015 dibuat untuk dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaannya.
……………., .................
Mengetahui, Bagian Sekretariat,
Nama Pejabat ……………,
……………………………… ………………………..
57
5) LAPORAN
A. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan
suatu kegiatan atau kejadian. Naskah laporan dapat dibuat dengan 2 format yaitu
laporan deskriptif/narasi dan laporan yang dibuat dalam bentuk tabel.
B. Susunan
a. Kepala Naskah Laporan:
1) Kop Naskah: sama dengan Kepala Surat Dinas.
2) Kata LAPORAN, TENTANG, dan judul laporan diketik simetris dengan
huruf kapital berurutan ke bawah di bawah kop naskah laporan.
b. Batang Tubuh Naskah Laporan:
1) Kata Pendahuluan diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri,
kemudian diketik berurutan ke bawah dengan huruf awal kapital terdiri atas:
a) Umum
b) Maksud dan Tujuan
c) Ruang Lingkup
d) Dasar
2) Kata KEGIATAN PROGRAM, WAKTU EVALUASI, HASIL
EVALUASI, REKOMENDASI dan PENUTUP diketik berurutan ke bawah
dengan huruf kapital setelah PENDAHULUAN.
3) Materi Laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor yang
mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal
lain yang perlu dilaporkan.
4) Rekomendasi perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan.
5) Penutup merupakan akhir laporan yang memuat harapan untuk masa yang
akan datang dan ucapan terima kasih.
c. Penutup Naskah Laporan:
58
1) Kata Dibuat di dan pada tanggal diketik dengan huruf awal kapital di
sebelah kanan bawah, kemudian berurutan ke bawah nama jabatan/pejabat
pembuat laporan dan nama lengkap.
2) Tempat disesuaikan dengan kota alamat instansi dan tanggal dibuat Laporan.
59
Format 6
Laporan
Kop Surat
LA P O R A N
TENTANG
.......................................................................................................................
A. PENDAHULUAN
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
B. PROGRAM KERJA
.......................................................................................................................dan
seterusnya
C. WAKTU EVALUASI
.......................................................................................................................
D. HASIL EVALUASI
.......................................................................................................................
E. REKOMENDASI
.......................................................................................................................
F. PENUTUP
.......................................................................................................................
60
Dibuat di .............................
pada tanggal .………............
Pejabat Pembuat Laporan,
Nama Lengkap
61
Format 6a
Laporan
STANDAR/PEDO
NO MAN/ WAKTU HASIL TINDAK
REKOMENDASI
. SPO/PROGRAM/ EVALUASI EVALUASI LANJUT
KEGIATAN
Dibuat di ..............................
pada tanggal .………............
Nama Lengkap
62
6) Notule Rapat
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan intisari jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah/topik sampai dengan
pengambilan keputusan/kegiatan dan penutup.
63
c. Penutup Naskah Risalah Rapat
1) Tempat dan tanggal penetapan Risalah Rapat
2) Nama Pimpinan Sidang dan pembuat/notulis/jabatan
3) Tanda tangan
4) Nama jelas dan jabatan
64
Format 7
Notulen Rapat
NOTULEN RAPAT
RAPAT …………………………..
Tanggal : Hadir :
Jam :
Tempat : Tidak Hadir :
KEPUTUSA
PEMB
MASALAH/ N/ BATAS PENANGGUNG TANGGAL
NO AHASA HASIL
TOPIK TINDAKLA WAKTU JAWAB SELESAI
N
NJUT
..............., ………….
65
Menyetujui, Notulis,
Pimpinan Rapat
7) FORMULIR
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah
untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu
atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.
Formulir sangat penting artinya untuk menjalankan organisasi. Hampir semua
peristiwa didalam organisasi terjadi karena formulir dan memerlukan formulir
untuk merekamnya.
Dalam Organisasi, formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan tanggung jawab mengenai timbulnya transaksi bisnis
perusahaan.
b. Merekam data mengenai transaksi bisnis perusahaan.
c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
d. Menyampaikan informasi pokok dari orang yang satu ke orang yang lain di
dalam organisasi yang sama atau ke dalam organisasi lainnya.
66
1. Jika suatu kejadian harus dicatat.
2. Jika Informasi tertentu harus dicatat berulang kali, penggunaan formulir akan
mengurangi waktu penulisan informasi tersebut.
3. Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam
tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai
kelengkapan informasinya, maka formulir harus digunakan.
4. Jika dibutuhkan menetapkan tanggungjawab terjadinya transaksi, formulir
perlu digunakan.
Format 8
Formulir
67
C. PENGENDALIAN TATA NASKAH
a) PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya tuntutan masyarakat seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, membawa pengaruh
terhadap kebutuhan sistem administrasi yang lebih baik dalam perencanaan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas manajemen
dan operasional RS Nur Rohmah Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya
panduan pengendalian dokumen yang dapat dijadikan acuan di lingkungan RS
Nur Rohmah.
Panduan ini dimaksudkan untuk memastikan dokumen yang beredar
adalah dokumen yang sesuai.
b) RUANG LINGKUP
1. Pengendalian dokumen mencakup pengendalian dokumen internal dan
eksternal.
2. Pengendalian catatan mutu mencakup pembuatan, penyimpanan, pemeliharaan,
dan pemusnahan catatan mutu di bagian/bidang/instansi yang terkait.
c) URAIAN UMUM
1. Level dokumen internal terdiri dari Kebijakan, Pedoman/Pandun, dan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
2. Dokumen eksternal yang dikendalikan adalah :
a. Persyaratan standar internasional/regional/nasional.
b. Peraturan perundangan yang terkait.
c. Manual mesin/peralatan medis/peralatan penunjang medis.
3. Dokumen eksternal poin 2.a dan 2.b harus ditinjau keabsahannya setiap 6
(enam) bulan sekali oleh Kepala Bagian/Bidang/Instansi terkait. Peninjauan
melalui komunikasi dengan lembaga terkait langsung atau dari informasi media
yang ada (seperti internet, media cetak, media elektronik, dll). Peninjauan
termasuk kemungkinan penambahan dokumen.
68
4. Sekretariat rumah sakit bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen
internal dan eksternal.
5. Copy dokumen internal dikendalikan dengan pemberian stempel Terkendali
atau Tidak Terkendali.
6. Dokumen eksternal dikendalikan dengan cara pemberian stempel Eksternal dan
nomor dokumen eksternal.
7. Master dokumen internal disimpan oleh Sekretariat dan diidentifiikasi dengan
label pada folder.
8. Perubahan dokumen internal dikendalikan dengan pemberian status
revisi/status perubahan, dan dicatat dalam transaksi dokumen.
9. Dokumen eksternal yang telah beredar di RS Nur Rohmah, dilakukan
pendataan dengan menggunakan form Daftar Induk Dokumen Eksternal.
10. Uraian tugas dikendalikan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.
11. Penggandaan dokumen dilakukan oleh Sekretariat.
12. Catatan mutu yang telah habis masa retensinya dapat tetap disimpan bila
dibutuhkan untuk keperluan khusus.
13. Pemusnahan rekam medis pasien diatur tersendiri.
14. Revisi dokumen internal maksimal sampai revisi ke 04, apabila ada revisi ke
05 dianggap revisi 00 kembali.
d) PENGERTIAN
1. Dokumen terkendali adalah dokumen yang didistribusikan kepada
bagian/bidang/instalasi di RS Nur Rohmah, dan bila terjadi perubahan maka
harus dilakukan penarikan dokumen lama untuk kemudian diganti dengan
dokumen baru. Dokumen tersebut harus diberi stempel/cap “Dokumen
Terkendali”.
2. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang didistribusikan kepada
internal/eksternal RS Nur Rohmah, dan bila terjadi perubahan maka tidak harus
dilakukan penarikan dan penggantian dokumen lama. Dokumen tersebur diberi
stempel/cap “Dokumen Tidak Terkendali”.
69
3. Dokumen tidak berlaku adalah dokumen yang telah digantikan dengan
dokumen baru dan dapat dilakukan pemusnahan terhadap dokumen lama
tersebut.
4. Dokumen eksternal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh
badan/instansi/pihak luar RS Nur Rohmah Dokumen tersebut diberi stempel/ca
“Dokumen Ekternal”.
5. Dokumen internal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh RS Nur Rohmah.
6. Catatan mutu adalah semua jenis arsip, data, slip, tanda tangan persetujuan
(approval) dan sejenisnya yang menyertai sebuah proses, sebagai bukti tertulis
bahwa proses tersebut telah dilaksanakan atau dilakukan.
7. Masa retensi adalah tenggang waktu berlakunya Catatan Mutu.
e) TUJUAN
Untuk mengendalikan dokumen internal, dokumen eksternal, dan catatan mutu
di RS Nur Rohmah
70
a. Memberi nomor dokumen.
b. Menyerahkan dokumen final kepada Direktur dan Wakil Direktur untuk
disahkan.
5. Direktur dan Wakill Direktur :
a. Mengesahkan dokumen dan menyerahkan kembali ke Sekretariat.
6. Sekretariat :
a. Mendaftar dokumen internal yang sudah disahkan dalam Daftar Induk
Dokumen Internal.
b. Menggandakan atau memperbanyak dokumen yang sudah mendapat
pengesahan atau persetujuan, untuk kemudian didistribusikan.
c. Memberikan status TERKENDALI atau TIDAK TERKENDALI pada copy
dokumen dengan stempel.
d. Mendistribusikan copy dokumen kepada pemegang atau pemakai dokumen
yang bersangkutan.
e. Mendaftar penerima atau pemegang copy dokumen ke dalam Daftar
Distribusi Dokumen.
7. Kepala Bagian/Bidang/Instansi :
a. Menerima copy dokumen dan menempatkan copy dokumen di tempat kerja
yang mudah untuk dimanfaatkan jika diperlukan.
b. Menjaga dan memelihara dokumen agar terhindar dari kerusakan atau
hilang.
c. Menerapkan dokumen dan mengevaluasi efektivitasnya.
d. Mengusulkan perubahan dokumen dengan menggunakan form usulan
pembuatan atau perubahan dokumen ke Wakil Direktur bila dokumen tidak
dapat diterapkan secara efektif.
8. Wakil Direktur :
a. Meninjau atau menolak usulan perubahan sesuai kebutuhan.
9. Kepala Bagian/Bidang/Instansi :
a. Apabila usulan perubahan disetujui, maka Kepala Bagian/Bidang/Instansi
terkait menyusun draft perbaikan, kembali ke poin 1.c
10. Wakil Direktur dan Kepala Bagian/Bidang/Instansi :
71
a. Memerintahkan kepada Sekretariat dan petugas administrasi bagian untuk
menarik copy dokumen terkendali yang sudah tidak berlaku.
11. Sekretariat :
a. Melakukan penarikan copy dokumen terkendali yang tidak berlaku dan
mengganti dengan dokumen yang baru.
b. Master dokumen yang sudah tidak berlaku diberi stempel “DOKUMEN
TIDAK BERLAKU”. Dan membuat berita acara pemusnahan dokumen.
72
3. Petugas Administrasi Bagian/Instalasi :
a. Menyimpan Catatan Mutu sesuai dengan masa retensinya.
b. Menyimpan Catatan Mutu ditempat yang mudah dijangkau bila dibutuhkan.
c. Memelihara Catatan Mutu agar terhindar dari kerusakan atau hilang.
d. Memeriksa masa retensi Catatan Mutu dan menyingkirkan Catatan Mutu
yang telah habis masa retensinya.
e. Melaporkan Catatan Mutu yang telah habis masa retensinya ke Kepala
Bagian/Bidang/Instalasi.
4. Kepala Bagian/Bidang/Instalasi :
a. Mengecek laporan catatan mutu yang telah habis retensinya dan menyeleksi
catatan mutu yang akan dimusnahkan.
b. Memerintah petugas administrasi bagian/instalasi untuk memusnahkan/
menyimpan secara khusus catatan mutu yang telah habis masa retensinya
atau menyimpannya secara khusus apabila catatan mutu tersebut masih
diperlukan.
5. Petugas Administrasi Bagian/Instalasi :
a. Melakukan pemusnahan/penyimpanan secara khusus catatan mutu.
b. Membuat berita acara pemusnahan catatan mutu dengan persetujuan Wakil
Direktur.
c. Menyerahkan berita acara pemusnahan catatan mutu ke Sekretariat.
73
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya in-efiensiensi / pemborosa baik dan
dalam rangka peningkatan layanan dokumen maka perlu dilaksanakan retensi dan
pemusnahan dokumen.
b. Ruang lingkup
1. Retensi dokumen
2. Pemusnahan dokumen
c. Tujuan
1. Mengurangi jumlah dokumen yang disimpan di rak ( filling) sehingga dapat
menyimpan dokumen yang baru.
2. Penyelamatan informasi dari pihak yang tidak berhak mengetahui
3. Efisiensi dan efektifitas kerja
d. Definisi
1. Retensi / penyusutan dokumen yaitu kegiatan mengurangi volume dokumen
dengan cara memindahkan, menyerahkan, dan memusnahkan. Tidak semua
dokumen memiliki guna abadi. Sebagian dokumen suatu saat tertentu akan
habis kegunaanya.
2. Pemusnahan dokumen adalah kegiatan menghilangkan / memusnahkan/
menghancurkan secara fisik dokumen yang sudah tidak terpakai atau habis
masa berlakunya.
e. Kegiatan
1. Retensi / penyusutan dokumen.
Kegiatan retensi / penyusutan dokumen meliputi :
a. Penyeleksian dokumen yang sudah habis masa berlakunya (in-aktif) oleh
unit kerja terkait.
b. Pengelompokkan arsip tersebut secara lengkap.
c. Pembuatan jadwal retensi / penyusutan .Dengan adanya jadwal retensi
dokumen, maka memudahkan unit terkait untuk mengetahui kapan
dokumen tersebut harus dimusnahkan.
d. Pelaksanaan pemindahan dokumen aktif ke dokumen in aktif
2. Pemusnahan dokumen
74
Pemusnahan dokumen meliputi :
a. Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan dan memastikan dokumen in – aktif yang akan
dimusnahkan.
b. Pendaftaran dokumen
1) Menulis nomor urut
2) Menulis nomor surat
3) Menulis asal surat
4) Menulis tanggal surat
5) Menulis kegunaan surat
c. Pembentukan panitia
Bentuk panitia pemusnahan dokumen yang terdiri dari :
1) Kepala unit SDM dan Umum
2) Pelaksana sub unit rumah tangga
3) Kepala unit Administrasi dan Keuangan
d. Persetujuan
Mengajukan persetujua pemusnahan dokumen in – aktif kepada wakil
direktur Umum & Keuangan.
e. Pembuatan berita Acara
1) Membuat berita acara pemusnahan dokumen in – aktif yang di
tandatangani oleh panitia pemusnahan dokumen, Wakil Direktur
Umum & Keuangan.
2) Menentukan waktu pelaksanaan pemusnahan dokumen.
f. Pelaksanaan pemusnahan dokumen
1) Melaksanakan pemusnahan dokumen disaksikan panitia pemusnahan
dokumen
2) Pemusnahan dokumen dilakukan dengan cara di bakar.
3) Pembakaran dokumen dilakukan oleh pelaksana sub unit rumah
tangga.
4) Mendokumentasikan kegiatan pemusnahan dengan cara di foto.
VI. KESIMPULAN
Hal-hal yang belum/belum cukup diatur di dalam Panduan ini bisa diatur lebih lanjut
dalam standar prosedur oleh masing-masing gugus tugas terkait.
Panduan ini dapat ditinjau sewaktu-waktu untuk direvisi sesuai dengan kebutuhan
atau jika terbit peraturan perundang-undangan terbaru.
Ditetapkan di : Playen
75
Pada tanggal : 31 Desember 2015
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR ROHMAH,
76