Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN

MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I


SD N 82/VII SEI BENTENG II

Oleh
Astri Wayuni

ABSTRAK

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Demonstrasi

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia


menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku
yang lebih baik lagi. Metode Demonstrasi merupakan metode mengajar yang efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.
Tujuan penelitian terdiri dari dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujan khusus.
Tujuan umum : meningkatkan hasil belajar tematik menggunakan model demonstrasi
pada siswa kelas I SD N 82/VII Sei Benteng II. Tujuan khusus : meningkatkan
kreatifitas belajar siswa dalam pembelajaran tematik melalui model demonstrasi,
meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran tematik melalui model
demonstrasi, dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik
melalui model demonstrasi
Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilakukan di SD N 82/VII Sei Benteng II kelas 1. Subjek penelitian terdiri dari 20
orang siswa, yang terbagi menjadi 13 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus , masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi dan revisi.
Hasil analisis pada masing-masing siklus menunjukkan hasil yang diperoleh
pada siklus I, dan II mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran tematik
melalui metode demonstrasi, pada siklus I diperoleh hasil yang belum optimal yaitu
ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa (55%). Pada siklus
II mengalami peningkatan yang pesat yaitu ditunjukkan dengan jumlah siswa yang
mencapai kriteria tuntas sebanyak 16 siswa (80%).
Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan
melalui Metode Demonstrasi dalam proses pembelajaran tematik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh pada setiap siklus
mengalami peningkatan.

Mutu dan efektivitas pendidikan merupakan permaslaahan yang sangat

komplek dan multi dimensional. Jika berbicara mutu pendidikan artinya kita sedang

meneropong keseluruhan dimensi pendidikan satu sama lain saling terkait. Persoalan

demi persoalan sistem pendidikan muncul ke permukaan secara tidak beraturan.

Misalnya kesempatan belajar yang kurang merata dan adil, program pendidikan yang

be;lum sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, pengelolaan yang belum efisien

terlalu terpusat, tenaga proposional pendidikan yang belum proposional, biaya yang

terbatas dan sebagainya. Persoalan tersebut dianggap seolah-olah sebagai dimensi

masalah yang berdiri sendiri-sendiri. Mutu pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan

sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan zaman.

Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika tentang nilai

tempat puluhan dan satuan dapat dilakukan oleh guru sebagai peneliti dengan

menerapkan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat, motivasi serta

keaktifan siswa serta penggunaan alat peraga yang tepat sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Dengan menerapkan pendekatan kontekstual dan penggunaan media

pembelajaran konkret, siswa diharapkan lebih berperan aktif dalam mengikuti proses

belajar mengajar sehingga permasalahan yang dihadapi dalam belajar dapat teratasi

dengan tepat.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

meningkatkan hasil belajar tematik menggunakan model demonstrasi pada siswa kelas

I SD N 82/VII Sei Benteng II ?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dirumuskan tujuan penelitian sebagai

berikut :

1. Tujuan umum : meningkatkan hasil belajar tematik menggunakan model

demonstrasi pada siswa kelas I SD N 82/VII Sei Benteng II.

2. Tujuan khusus :

a. Meningkatkan kreatifitas belajar siswa dalam pembelajaran tematik

melalui model demonstrasi

b. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran tematik melalui

model demonstrasi

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik melalui

model demonstrasi

Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar

untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, skap

dan nilai-nilai. Manusia tanpa belajar, akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan

diri dengan kemajuan ilmu pengetahua dan teknologi yang tidak lain juga merupakan

produk kegiatan berpikir manusia-manusia pendahulunya. Tuntutan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan tuntutan

kebutuhan manusia sejak lahir sampai akhir hanyatnya. Dengan demikian, belajar

merupakan tuntutan hidup sepanjag hanyat manusia (life long learning) (Uno,

2011:54).
Hasil Belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu ‘hasil’ dan ‘belajar’. pengertian hasil (product) menunjuk pada

suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan

berubahnya input secara fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya

perubahan tingkah laku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan

perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Purwanto,

2013:45).

Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam

mencapai tujuannya. Maksudnya guru lebih berurusan dengan strategi daripada

memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai tim yang bekerja sama untuk

menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai

Student centered daripada teacher centered.

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilakukan di SD N 82/VII Sei Benteng II kelas 1. Subjek penelitian terdiri dari 20

orang siswa, yang terbagi menjadi 13 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus , masing-masing siklus terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi dan revisi.

Hasil yang diperoleh pada siklus I, dan II mengalami peningkatan dalam

proses pembelajaran tematik melalui metode demonstrasi, pada siklus I diperoleh hasil

yang belum optimal yaitu ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11

siswa (55%). Pada siklus II mengalami peningkatan yang pesat yaitu ditunjukkan

dengan jumlah siswa yang mencapai kriteria tuntas sebanyak 16 siswa (80%).
Dengan meningkatnya hasil belajar tematik siswa, menunjukkan bahwa

penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran tematik berhasil dan mampu

memperoleh hasil yang memuaskan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

melalui Model Demonstrasi dalam proses pembelajaran tematik dapat meningkatkan

hasil belajar tematik siswa yang ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh pada setiap

siklus mengalami peningkatan.

Daftar Pustaka

Alwi, Muhammad. 2011. Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta :


Pustaka Pelajar.

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.


Jakarta : Bumi Aksara.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2005. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta : Kencana.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:


Prestasi Pustaka Publisher.

Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar


yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Yamin, Martini. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung
Persada Press.

Anda mungkin juga menyukai