B. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masayarakat nasional, regional dan
internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian matematika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.26 Menentukan peluang 3.26.4 Menemukan rumus peluang
kejadian kejadian saling lepas.
3.26.5 Menemukan rumus peluang
kejadian tidak saling lepas.
3.26.6 Menentukan peluang kejadian
saling lepas.
3.26.7 Menentukan peluang kejadian tidak
saling lepas.
4.26 Menyelesaikan masalah 4.26.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kontekstual yang berkaitan dengan
peluang kejadian peluang kejadian saling lepas.
4.26.4 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
peluang kejadian tidak saling
lepas.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.26.4 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menemukan rumus peluang kejadian saling lepas. dengan penuh
rasa ingin tahu dan teliti.
3.26.5 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menemukan rumus peluang kejadian tidak saling lepas. dengan
penuh rasa ingin tahu dan teliti.
3.26.6 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menentukan peluang saling lepas dengan penuh rasa ingin tahu
dan bertanggungjawab.
3.26.7 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menentukan peluang tidak saling lepas dengan penuh rasa ingin
tahu dan bertanggungjawab.
4.26.3 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
peluang kejadian saling lepas dengan penuh rasa ingin tahu dan
bertanggungjawab.
4.26.4 Setelah mengamati, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik
dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
peluang kejadian tidak saling lepas dengan penuh rasa ingin tahu dan
bertanggungjawab.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
Notasi penulisan peluang kejadian saling lepas dan peluang kejadian tidak
saling lepas.
2. Konsep
a. Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan dan irisan dari dua kejadian itu
merupakan himpunan kosong.
b. Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut
dapat terjadi secara bersamaan.
3. Prinsip
a. Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas, sebab
𝐴 ∩𝐵 =∅.
Karena 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 0, maka:
P (A B) = P(A) + P(B)
b. Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang tidak saling lepas, jika
terdapat irisan dari kejadian A dan kejadian B.
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) – 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Dimana: P (A B) = Peluang gabungan dua kejadian saling lepas
4. Prosedur
a. Menenmukan rumus peluang saling lepas.
b. Menentukan peluang saling lepas.
F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE
Pendekatan : Student Center (Scientific)
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi dan presentasi.
G. SUMBER BELAJAR
Matematika untuk SMK/MAK Kelas XII Program/Bidang Teknologi,
Kesehatan, dan Pertanian. Penerbit Arya Duta.
Modul Matematika untuk SMK Kelas XII. Penerbit Yudhistira.
H. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Power Point
Alat : LCD Projector
Bahan : Lembar Kerja Peserta (LKPD)
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam 15 menit
2. Guru mempersilahkan salah seorang
peserta didik untuk memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran dengan
bertanya siapa yang tidak hadir
4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran secara fisik
maupun psikis.
5. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran dan metode penilaian yang
akan dilaksanakan.
4 n(S) = 20 25
10
P(genap) = 20
1
P(6) = 20
1
P(genap ∩ 6) =
20
P(genap ∪ 6) = P(genap) + P(6) - P(genap ∩ 6)
10 1 1
= + −
20 20 20
10 1
= 20
=2
Jadi, peluang terambilnya kartu bernomor genap atau bernomor 6
1
adalah 2.
Rumusan tugas:
Carilah permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan peluang kejadian saling
lepas dan peluan kejadian tidak saling lepas. Kemudian selesaikanlah masalah
tersebut!
Pedoman penskoran:
Skor
No Aspek yang dinilai
(maks)
1 Persiapan
Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1) 6
Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
2 Pelaksanaan
a.Keakuratan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; 12
tidak akurat = 1)
b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak
lengkap = 1)
c. Analisis data (baik = 3; cukup = 2; kurang = 1)
d.Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)
3 Pelaporan hasil
a. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik 12
= 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai
kaidah = 2; tidak sesuai kaidah = 1)
c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak
tepat/banyak kesalahan =1)
d. Tampilan (menarik = 3; kurang menarik = 2; tidak menarik
= 1)
Total Skor 30
3. Lembar pengamatan Sikap
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran luas daerah segitiga pada trigonometri.
1. ≤ 𝟕𝟎 : jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. 71 - 80 : jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum konsisten
3. 81 – 90 : jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran dan konsisten
4. 91 – 100 : jika menunjukkan sudah ambil bagian secara aktif dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsisten
a. Program Remedial
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Keterangan:
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
1. Jika terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah
KKM; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching),
terhadap kelompok tersebut.
2. Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM;
maka dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
3. Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah
KKM; maka Diketahui tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-
indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan berupa tugas
mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order
Thinking Skills) tentang peluang majemuk.