Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN,

KEMAMPUAN AKADEMIK, KEMAMPUAN PEMECAHAN


MASALAH, DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

I Wayan Karmana
IKIP Mataram, Jl. Pemuda 59A Mataram
e-mail: iwayankarmana@yahoo.co.id

Abstract: The Learning Strategy, Academic Capability, Problem Solving Skills, and Cognitive
Achievement In Biology. This study investigates the effects of learning strategy, academic capability,
and their interaction on problem solving skills, critical thinking, metacognitive awareness, and cognitive
achievement in biology. This is a quasi experimental study using pretest-posttest non-equivalent control
group design. The sample includes 60 tenth grade students of Senior High School 4 Mataram. Instru-
ments used are a test and a questionnaire. The data are analyzed using ANCOVA and follow up tests
using LSD. Based on the data analysis, the following conclusions are drawn (1) there are effects of PBL
strategy and integrated PBL and STAD on problem solving skill, critical thinking, and cognitive
achievement in biology, but not on metacognitive awareness, (2) there is an effect of academic compe-
tency on cognitive achievement in biology, but not on problem solving skill, critical thinking, and meta-
cognitive awareness, and (3) there are no effects of learning strategy and academic competency interac-
tion on problem solving skill, critical thinking, metacognitive awareness and learning cognitive
achievement in biology.

Abstrak: Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan


Hasil Belajar Biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran, ke-
mampuan akademik, dan interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan akademik terhadap kemam-
puan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, kesadaran metakognitif, dan hasil belajar kognitif
biologi siswa SMA. Penelitian kuasi-eksperimental ini melibatkan 60 siswa kelas X SMA Negeri 4
Mataram yang datanya dikumpulkan menggunakan tes dan angket yang dianalisis menggunakan Ana-
kova. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif biologi serta tidak ada penga-
ruhnya terhadap kesadaran metakognitif, (2) ada pengaruh kemampuan akademik terhadap hasil belajar
kognitif biologi dan tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
berpikir kritis, dan kesadaran metakognitif, dan (3) Tidak ada pengaruh interaksi strategi pembelajaran
dan kemampuan akademik terhadap kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, kesa-
daran metakognitif, dan hasil belajar kognitif biologi.

Kata Kunci: strategi pembelajaran, kemampuan akademik, pemecahan masalah, berpikir kritis, hasil
belajar kognitif

Tuntutan keluaran (outcomes) pembelajaran yang memiliki keterampilan berpikir kritis, maka siswa
mandiri pada abad pengetahuan dewasa ini berbeda dapat melakukan analisis, sintesis dan evaluasi serta
dengan abad pertanian dan abad industri. Menurut dapat menerapkan informasi yang diperolehnya un-
Dwiyogo (2008a) salah satu keterampilan yang diper- tuk situasi yang berbeda-beda. Dharma (2008) juga
lukan untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri mengatakan bahwa keterampilan berpikir kritis dan
pada abad pengetahuan adalah keterampilan berpikir kreatif (critical and creative thinking skill) meru-
dan berbuat secara kritis, termasuk di dalamnya mam- pakan salah satu tuntutan pendidikan abad 21 yang
pu memecahkan masalah, melakukan penyelidikan, ditandai dengan kompetisi global. Ini berarti bahwa
melakukan analisis dan mengelola proyek. Apabila pendidikan nasional diharapkan mampu menghasil-

378
Karmana, Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik, Kemampuan Pemecahan Masalah 379

kan manusia Indonesia yang cerdas untuk mengem- berpengaruh pada kemampuan pemecahan masalah,
bangkan potensi dan karakter siswa, sehingga me- berpikir kritis dan hasil belajar kognitif yang cende-
miliki kemampuan memecahkan masalah hidup yang rung akan rendah termasuk kesadaran metakognitif-
dihadapi serta dapat membentuk manusia yang mam- nya (self assesment dan self managemant, sehingga
pu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif (Sanjaya, 2006). dalam belajar kurang memiliki self-planning, self-
Sejalan dengan tuntutan pendidikan tersebut da- monitoring, dan self-evaluation, sehingga hasil belajar
lam KTSP , khususnya satuan pendidikan di SMA yang dicapai masih rendah. Ini sesuai hasil penelitian
tersurat bahwa pembelajaran biologi di SMA antara Rahman & John (2006) yang melaporkan bahwa ke-
lain bertujuan: (1) memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, sadaran metakognitif berkorelasi positif dengan pen-
objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama capaian akademik atau hasil belajar siswa. Hasil pene-
dengan orang lain, (2) mengembangkan pengalaman litian Solang (2008) menunjukkan bahwa siswa yang
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, diintervensi atau dilatih dengan berpikir praktikal-
(3) mengembangkan kemampuan berpikir analitis, sintetik-analitik (berpikir kritis dan kreatif) memiliki
induktif, deduktif dengan menggunakan konsep dan performansi yang lebih tinggi dari yang tidak dilatih
prinsip biologi, (4) mengembangkan penguasaan kon- berpikir praktikal-sintetik dan analitik.
sep dan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya Fenomena-fenomena tersebut di atas juga terjadi
diri, (5) mampu menghasilkan karya teknologi seder- di SMA Negeri 4 Mataram. Hasil observasi dan wa-
hana, dan (6) berperan dalam menjaga kelestarian ling- wancara menunjukkan bahwa pembelajaran di SMA
kungan (Permendiknas No 22 tahun 2006). Ini ber- Negeri 4 Mataram masih cukup dominan berorientasi
arti bahwa tujuan pembelajaran biologi di SMA harus teacher centered, belum pernah menerapkan PBL,
mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga apalagi integrasi PBL dengan STAD (Student Teams
memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemam- Achievement Divisions). Diperoleh juga informasi
puan berpikir kritis, memiliki kesadaran metakognitif secara kualitatif kemampuan pemecahan masalah,
(pebelajar mandiri dan self-regulated), dan memiliki kemampuan berpikir kritis, kesadaran metakognitif,
pemahaman konsep (pengetahuan) kognitif yang baik. dan hasil belajar kognitif siswa relatif masih rendah.
Fenomena empiris menunjukkan bahwa proses Selain itu belum pernah mengukur kemampuan
pembelajaran sains (biologi) dalam prakteknya ma- pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan
sih dominan menerapkan pola pembelajaran kon- kesadaran metakognitif siswa, khususnya dalam pem-
vensional yang lebih berorientasi pada guru (PPPG belajaran biologi pada semua tingkatan kelas (kelas
IPA, 2000), dan kenyataan ini terus berlangsung X, XI, dan XII).
hingga saat ini. Menurut Sanjaya (2006), kenyataan Proses pembelajaran selama ini belum banyak
selama ini pada semua mata pelajaran termasuk memberdayakan potensi siswa sebagaimana amanat
science (biologi) tidak dapat mengembangkan ke- tujuan pendidikan nasional. Kemampuan akademik
mampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis yang berbeda di kelas belum diperhatikan oleh guru.
karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan Strategi pembelajaran yang diterapkan belum meng-
secara baik di dalam kelas. Sejalan dengan Sanjaya, akomodasi seluruh karakter kemampuan akademik
Tindangen (2006) menyimpulkan bahwa pembela- siswa, sehingga jarak antara siswa berkemampuan
jaran yang terjadi pada pembelajaran sains (biologi) tinggi dan rendah masih tetap jauh. Salah satu solusi
yaitu guru belum menerapkan belajar bermakna untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
(meaningful learning), sehingga siswa mengalami penerapan PBL dalam pembelajaran biologi. Pem-
masalah berpikir yaitu siswa tidak sampai pada ke- belajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan
mampuan berpikir tingkat tinggi yakni pemecahan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
masalah yang termasuk dalam berpikir kreatif. Hal sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar ten-
itu diperkuat Dharma (2008) yang menyatakan ke- tang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
mampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis anak- masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
anak (siswa) Indonesia masih sangat rendah. konsep yang esensial dari materi pelajaran, melatih
Gejala-gejala seperti tersebut di atas merupa- berpikir tingkat tinggi termasuk di dalamnya belajar
kan gejala umum dari hasil proses pendidikan kita. bagaimana belajar (metakognif) dan melatih siswa
Pendidikan tidak diarahkan membentuk manusia yang menjadi pebelajar mandiri dan self regulated (Nur-
cerdas, membekali kemampuan memecahkan ma- hadi, Yasin, & Senduk, 2003; Goodnough & Cashion,
salah hidup nyata serta tidak diarahkan membentuk 2003; Arends, 2007).
manusia yang berpikir kritis, kreatif, mandiri, dan Pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat oleh
inovatif (Sanjaya, 2006). Kenyataan itu juga akan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menerapkan
380 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, Nomor 5, Juni 2011, hlm. 378-386

PBL menunjukkan adanya peningkatan hasil bela- lajaran dan kemampuan akademik terhadap kemam-
jar, pemahaman konsep, kemampuan berpikir kritis, puan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis,
motivasi, minat, dan aktivitas belajar pada mata pe- kesadaran metakognitif, dan hasil belajar kognitif
lajaran biologi, fisika, dan matematika, (Sudjana, biologi siswa SMA.
2002; Aisyah, 2003; Lufri, 2003; Arnyana, 2004;
Marpaung, 2005; dan Paidi, 2008 ). Dwiyogo (2008b) METODE
juga menyatakan penelitian mengenai PBL meng-
konfirmasi bahwa siswa mengembangkan keteram- Jenis Penelitian ini adalah kuasi eksperimen
pilan yang meliputi (1) problem solving, (2) critical dengan rancangan pretest-posttest non equivalent
thinking, (3) research, (4) presentation, dan (5) mov- control group design menggunakan rancangan fak-
ing vision to action. Oleh karena itu diperlukan pene- torial 3 x 2. Sampel penelitian adalah siswa kelas X
rapan strategi PBL oleh guru di sekolah sebagai salah SMAN 4 Mataram sebanyak 60 siswa (3 kelas) de-
satu alternatif dalam pembelajaran biologi untuk me- ngan tujuan agar diperoleh kelas-kelas yang memi-
ningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kemam- liki karakteristik yang hampir sama. Selain itu untuk
puan berpikir kritis, kesadaran metakognitif dan hasil tujuan ini dilakukan uji kesetaraan terhadap ketiga
belajar kognitif biologi (Karmana, 2009). kelas yang menunjukkan hasil bahwa ketiga kelas
Namun PBL sebagai suatu strategi disamping setara dari aspek akademik. Ketiga kelas yang ter-
memiliki kelebihan-kelebihan, juga ada beberapa pilih kemudian ditentukan secara random satu kelas
kelemahannya, antara lain menurut Sanjaya (2006) sebagai kelas kontrol menggunakan strategi kon-
adalah (1) siswa kurang motivasi mencoba bila masa- vensional dan dua kelas sebagai kelas eksperimen,
lahnya sulit, (2) jika siswa tidak memahami untuk dimana satu kelas menggunakan strategi PBL dan satu
apa memecahkan masalah tersebut, mereka tidak mau kelas lagi menggunakan integrasi PBL dan STAD.
belajar, dan (3) keberhasilannya memerlukan waktu. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel
Selain itu PBL kurang mampu atau cenderung tidak bebas, yaitu strategi pembelajaran yang terdiri atas
dapat mengakomodasi seluruh materi yang menjadi strategi konvensional, PBL, dan integrasi PBL dan
muatan kurikulum terutama yang berkaitan dengan STAD, kemudian kemampuan akademik yang ter-
pengetahuan deklaratif atau naratif yang bersifat kon- diri dari kemampuan akademik tinggi dan rendah.
septual karena pada PBL pembahasan materi sangat Kemampuan akademik ditentukan dari nilai UN
tergantung kepada masalah yang dipecahkan, dimana SMP, setelah diranking diambil 33,3% dari atas untuk
umumnya bersifat pengetahuan prosedural (tindakan kategori kemampuan akademik tinggi dan 33,3% dari
menggunakan konsep, prinsip dalam situasi tertentu), bawah untuk kategori kemampuan akademik rendah.
sehingga masalah yang dipecahkan siswa bisa jadi ber- Variabel terikat meliputi kemampuan peme-
sifat kurang representatif. cahan masalah, kemampuan berpikir kritis, kesadaran
Salah satu upaya untuk menutupi kelemahan metakognitif, dan hasil belajar kognitif biologi. Indi-
PBL tersebut adalah dengan mengintegrasikan PBL kator kemampuan pemecahan masalah meliputi meru-
dengan pembelajaran konstruktivis lainnya, yaitu muskan masalah, merumuskan hipotesis, mengum-
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Stdent Teams pulkan data, pengujian hipotesis dan penarikan ke-
Achievement Divisions) yang memiliki beberapa per- simpulan, dan merekomendasi pemecahan masalah.
samaan dan perbedaan sintaks dengan PBL serta ber- Indikator kemampuan berpikir kritis meliputi meng-
peluang dapat saling menutupi kelemahan PBL dan identifikasi dan merumuskan masalah, memberikan
STAD jika dintegrasikan. Pengintegrasian ini meru- argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi,
pakan salah satu upaya inovasi dan penyempurnaan melakukan evaluasi, dan memutuskan atau melak-
strategi PBL yang memiliki kelemahan-kelemahan sanakan tindakan. Kesadaran metakognitif terdiri
berdasarkan praktek di lapangan dalam proses pembe- dari (1) pengetahuan metakognitif (metacognitive
lajaran. Selain itu pengintegrasian ini apabila dikem- knowledge) yang meliputi: declarative knowledge,
bangkan lebih lanjut akan menjadi suatu model bela- procedural knowledge, dan conditional knowledge,
jar tersendiri yang berbeda dari model belajar PBL dan (2) regulasi metakognitif (metacognitive regula-
ataupun STAD. tion) yang meliputi: planning, information manage-
Mengacu pada permasalahan di atas, maka tu- ment strategies, comprehension monitoring, debuging
juan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah strategies, dan evaluation. Sementara hasil belajar
untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran, kognitif meliputi tingkatan mengingat, memahami,
kemampuan akademik, dan interaksi strategi pembe- menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Karmana, Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik, Kemampuan Pemecahan Masalah 381

Variabel kemampuan pemecahan masalah, ke- Tabel 1. Profil Rata-Rata Skor Kemampuan
mampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif Pemecahan Masalah, Kemampuan
pengukurannya menggunakan tes bentuk essai de- Berpikir Kritis, Kesadaran Meta-
ngan teknik penskoran mengacu pada Hart (1994) kognitif, dan Hasil Belajar Kognitif
menggunakan rubrik skala 0-4. Sementara kesadaran
Rata-
metakognitif terdiri dari empat alternatif jawaban No
Variabel Strategi Jenis
Rata Kategori
yaitu selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak Terikat Pembelajaran Tes
Skor
pernah (TP) dengan skor berturut-turut 4, 3, 2, dan 1. 1 Kemampuan Prates 38,25 Kurang
PBL
Perangkat pembelajaran yang dirancang berupa Pemecahan Pascates 45,63 Sedang
silabus, skenario pembelajaran (RPP), dan LKS yang Masalah Prates 38,38 Kurang
PBL+STAD
masing-masing untuk strategi PBL dan integrasi Pascates 47,81 Sedang
Prates 37,81 Kurang
PBL dan STAD. Sebelum digunakan perangkat di- Konvensional
Pascates 39,88 Sedang
validasi oleh ahli pendidikan Prof. Dr. A.D. Core- 2 Kemampuan Prates 43,75 Kurang
bima, M.Pd dan Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd. Selain PBL
Berpikir Pascates 60,10 Cukup
itu juga divalidasi oleh guru biologi Dra Siti Raodah Kritis Prates 44,55 Kurang
PBL+STAD
dan Dra Nur Fajar Rahmi sebagai praktisi pendidikan Pascates 63,25 Cukup
biologi. Prates 43,05 Kurang
Konvensional
Pascates 47,40 Kurang
Instrumen penelitian berupa tes kemampuan
3 Kesadaran Prates 57,80 Mb
pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan Metakognitif
PBL
Pascates 58,50 Mb
hasil belajar kognitif serta kuesioner (inventori) ke- Prates 57,75 Mb
PBL+STAD
sadaran metakognitif. Instrumen tes disusun oleh Pascates 58,50 Mb
peneliti dan pengembangannya mengikuti Arnyana Konvensional
Prates 57,67 Mb
(2004) meliputi (1) penentuan standar kompetensi, Pascates 57,79 Mb
4 Hasil Belajar Prates 45,05 Kurang
(2) analisis kompetensi dasar, (3) penyusunan kisi- Kognitif
PBL
Pascates 61,35 Cukup
kisi, (4) penyusunan tes, (5) penyusunan rubrik, (6) Prates 46,25 Kurang
uji ahli, dan (7) uji lapangan untuk penentuan validi- PBL+STAD
Pascates 65,10 Cukup
tas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Prates 45,65 Kurang
Konvensional
Kuesioner yang digunakan mengacu kepada Schraw Pascates 50,45 Kurang
& Dennison yaitu Metacognitive Awareness Inven- Keterangan: Mb = Mulai berkembang
tory Junior (MAI-Jr) disusun oleh Sperling (2002)
yang telah terstandar.
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis (p < 0,05)
Uji hipotesis dilakukan dengan anakova yang
dilanjutkan uji Least Significant Difference (LSD) Variabel
No Perlakuan/Pengaruh Sig. Keterangan
pada taraf signifikansi 5% (p < 0,05) dengan ban- Terikat
tuan SPSS for Windows. Sebelum uji hipotesis ter- 1 Kemampuan Strategi Pembela- 0,00 Signifikan
lebih dahulu dilakukan uji asumsi (persyaratan) Pemecahan jaran
Masalah Kemampuan Akad- 0,21 Tidak Sig-
berupa uji normalitas dan homogenitas data hasil emik nifikan
penelitian. Selain itu dalam analisis data dibedakan Interaksi Strategi 0,34 Tidak Sig-
antara siswa berkemampuan akademik tinggi dan Pembelajaran dan nifikan
Kemampuan Akad-
rendah. emik
2 Kemampuan Strategi Pembela- 0,00 Signifikan
Berpikir jaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kritis Kemampuan Akad- 0,69 Tidak Sig-
emik nifikan
Hasil Interaksi Strategi 0,11 Tidak Sig-
Pembelajaran dan nifikan
Deskripsi data rata-rata skor kemampuan pe- Kemampuan Akad-
mecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, ke- emik
sadaran metakognitif, dan hasil belajar kognitif pa- 3 Kesadaran Strategi Pembela- 0,62 Tidak Sig-
Metakognitif jaran nifikan
da masing-masing strategi tertera pada Tabel 1.
Kemampuan Akad- 0,16 Tidak Sig-
Selanjutnya ringkasan hasil uji hipotesis dengan emik nifikan
analisis anakova serta uji lanjut Least Significant Interaksi Strategi 0,76 Tidak Sig-
Difference (LSD) dengan bantuan SPSS for Windows Pembelajaran dan nifikan
Kemampuan Akad-
tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. emik
382 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, Nomor 5, Juni 2011, hlm. 378-386

Variabel metakognitif dapat meningkatkan kemampuan pe-


No Perlakuan/Pengaruh Sig. Keterangan
Terikat mecahan masalah dalam pembelajaran biologi.
4 Hasil Belajar Strategi Pembela- 0,00 Signifikan Temuan penelitian ini sesuai dengan pernya-
Kognitif jaran taan Wang, Thompson & Shuler (1998); White (2007);
Kemampuan Akad- 0,00 Signifikan Oakey (2000); Herreid (2000); Hastings (2001); dan
emik
Wheeler (2002) yang pada prinsipnya menyatakan
Interaksi Strategi 0,80 Tidak Sig-
Pembelajaran dan nifikan PBL berperan dalam mengembangkan kemampuan
Kemampuan Akad- berpikir dan pemecahan masalah. Selain itu juga me-
emik ningkatnya kemampuan pemecahan masalah dengan
strategi integrasi PBL dan STAD selain karena ka-
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Lanjut Least rakteristik PBL, juga tidak terlepas dari sintaks inte-
Significant Difference (p < 0,05) grasi yang dirancang peneliti yang mengacu kepada
usaha saling menutupi kelemahan antara PBL dan
Variabel STAD.
No Perlakuan Sig. Keterangan
Terikat
Semenentara itu hasil uji lanjut menunjukkan
1 Kemampuan PBL x Konven- 0,00 Signifikan
Pemecahan sional
tidak ada perbedaan nyata antara strategi PBL dengan
Masalah PBL+STAD x 0,00 Signifikan integrasi PBL dan STAD terhadap kemampuan peme-
Konvensional cahan masalah. Ini berarti integrasi PBL dan STAD
PBL x 0,06 Tidak Signif- belum mampu meningkatkan kemampuan pemecah-
PBL+STAD ikan
an masalah pada siswa. Jika dikaji dari karakteristik
2 Kemampuan PBL x Konven- 0,00 Signifikan
Berpikir Kritis sional STAD, maka hal ini cukup logis karena STAD lebih
PBL+STAD x 0,00 Signifikan berpotensi meningkatkan kinerja akademik tim (Slavin,
Konvensional 2005) Selain itu juga diperkuat temuan penelitian Muh-
PBL x 0,47 Tidak Signif- fahroyin (2009) yang melaporkan bahwa STAD dapat
PBL+STAD ikan
3a Hasil Belajar PBL x Konven- 0,00 Signifikan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Kognitif sional Kemampuan akademik tidak berpengaruh signi-
PBL+STAD x 0,00 Signifikan fikan terhadap kemampuan pemecahan masalah. Ha-
Konvensional sil penelitian ini tidak mendukung teori yang di-
PBL x 0,15 Tidak Signif-
PBL+STAD ikan sampaikan Ausubel yang menyatakan kemampuan
3b Hasil Belajar Akademik Ting- 0,00 Signifikan akademik siswa berpengaruh terhadap perkembangan
Kognitif gi x Rendah intelektual siswa dan kemampuannya dalam mene-
rapkan berpikir tingkat tinggi (kemampuan berpikir
kritis, memecahkan masalah, analisis, evaluasi, dan
Pembahasan mencipta). Demikian juga tidak sesuai dengan yang
Kemampuan Pemecahan Masalah disampaikan Lawrence (1998); Edwards & Bries
(2000) yang mengemukakan bahwa siswa yang me-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pem- miliki kemampuan akademik awal tinggi, penca-
belajaran biologi dengan strategi PBL dan integrasi paian berpikir tingkat tingginya lebih baik daripada
PBL dan STAD berpengaruh signifikan terhadap siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.
kemampuan pemecahan masalah. Ada perbedaan Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
yang nyata antara pembelajaran biologi dengan stra- interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan aka-
tegi PBL dan integrasi PBL dan STAD dibandingkan demik tidak berpengaruh signifikan terhadap ke-
pembelajaran biologi dengan strategi konvensional, mampuan pemecahan masalah. Hasil uji lanjut juga
namun tidak ada perbedaan yang nyata antara pem- menunjukkan semua interaksi (kombinasi) tidak ada
belajaran biologi strategi PBL dengan integrasi PBL perbedaan nyata satu dengan yang lainnya.
dan STAD terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Rata-rata skor terkoreksi (mean) PBL lebih tinggi
Kemampuan Berpikir Kritis
13,40%, integrasi PBL dan STAD lebih tinggi 18,58%
dibandingkan dengan rata-rata skor strategi kon- Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran
vensional. Namun dari ketiganya integrasi PBL dan biologi dengan strategi PBL dan integrasi PBL dan
STAD yang memiliki rata-rata skor tertinggi. Hasil STAD berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang berpikir kritis. Ada perbedaan yang nyata antara
dilakukan Paidi (2008) yang melaporkan bahwa pembelajaran biologi dengan strategi PBL dan in-
strategi PBL dan PBL yang dipadu dengan strategi tegrasi PBL dan STAD dibandingkan pembelajaran
Karmana, Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik, Kemampuan Pemecahan Masalah 383

biologi dengan strategi konvensional, namun tidak Hasil penelitian ini menemukan bahwa kemam-
ada perbedaan yang nyata antara pembelajaran biolo- puan berpikir kritis siswa tidak berbeda nyata antara
gi strategi PBL dengan integrasi PBL dan STAD siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah.
terhadap kemampuan berpikir kritis. Temuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
Rata-rata skor terkoreksi (mean) PBL lebih ting- yang dilakukan Setiawan (2005), Hadi (2007), dan
gi 27,43%, integrasi PBL dan STAD lebih tinggi Muhfahroyin (2009) yang menyimpulkan bahwa tidak
30,09% dibandingkan dengan rata-rata skor strategi ada perbedaan nyata antara siswa berkemampuan
konvensional. Namun dari ketiganya integrasi PBL akademik tinggi dan rendah terhadap kemampuan
dan STAD yang memiliki rata-rata skor paling tinggi. berpikir kritis dalam pembelajaran biologi. Namun
Temuan penelitian ini mendukung penelitian-penelitian hasil penelitian ini berbeda dengan temuan Usman
terkait sebelumnya yang dilakukan Lufri (2003), Ar- (1996), Tindengan (2006), Winarni (2006), dan Indri-
nyana (2004), Marpaung (2005), dan Setiawan (2005). wati (2007) yang melaporkan bahwa siswa yang ber-
Semua penelitian tersebut menunjukkan pembela- kemampuan akademik tinggi memperoleh skor ke-
jaran dengan PBL dapat meningkatkan kemampuan mampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibanding-
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran biologi. Selain kan dengan siswa yang berkemampuan akademik
itu juga mendukung penelitian Muhfahroyin (2009) rendah.
yang menyimpulkan adanya peningkatan berpikir Sementara itu diperoleh hasil temuan bahwa
ktitis siswa dengan strategi STAD. interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan aka-
Meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa demik tidak berpengaruh signifikan terhadap kemam-
ini tidak terlepas dari karakteristik PBL seperti dinya- puan berpikir kritis. Hasil uji lanjut menunjukkan
takan Nurhadi, Yasin, & Senduk, (2003) dan Arends juga tidak berbeda nyata antara kelompok kombi-
(2007) bahwa PBL menggunakan masalah dunia nyata
nasi yang satu dengan yang lainnya.
sebagai konteks untuk belajar berpikir kritis. Demi-
kian juga pernyataan Nugraheni (2007) dan Trianto
(2007) bahwa PBL dapat meningkatkan kemampu- Kesadaran Metakognitif
an berpikir kritis siswa secara efektif dan cocok untuk
Hasil penelitian ini menemukan tidak ada pe-
pelajaran IPA (biologi).
ngaruh strategi pembelajaran, kemampuan akademik,
Hasil uji lanjut juga menunjukkan tidak ada
dan interaksinya terhadap kesadaran metakognitif
perbedaan yang nyata antara strategi PBL dengan
pada siswa SMA di Mataram. Hasil penelitian ini
integrasi PBL dan STAD terhadap kemampuan ber-
sesuai temuan penelitian Retnosari (2008) yang me-
pikir kritis siswa. Ini berarti pengintegrasian PBL
dan STAD belum bisa lebih meningkatkan kemam- nyatakan tidak ada pengaruh strategi PBL terhadap
puan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran biologi, keterampilan metakognitif siswa SMP, namun hasil
dan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian penelitian yang dilaporkan Paidi (2008) menyim-
Muhfahroyin (2009) yang melaporkan bahwa strategi pulkan bahwa strategi PBL berpengaruh terhadap
STAD dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kemampuan metakognitif siswa SMA di Sleman.
siswa. Secara teoritik setelah PBL yang memiliki po- Pada faktor pengaruh kemampuan akademik,
tensi meningkatkan kemampuan berpikir kritis diinte- hasil penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian
grasi dengan STAD yang dilaporkan mampu mening- terkait sebelumnya yang dilakukan Hadi (2007), Anda-
katkan kemampuan berpikir kritis, maka integrasi yani (2007), Muhfahroyin (2009), dan Kristiani (2009)
PBL dan STAD seyogyanya dapat lebih meningkatkan yang menyimpulkan tidak ada perbedaan nyata antara
lagi kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah
dengan PBL. terhadap kesadaran atau keterampilan metakognitif
Terlepas dari temuan penelitian Muhfahroyin siswa.
(2009), hasil penelitian ini masih sejalan dengan Temuan penelitian ini berbeda dengan pernya-
pernyataan Slavin (2005) dan Arends (2007) bahwa taan Dunning, Johnson, Ehrlinger & Kruger (2003)
fungsi tim dalam STAD pada dasarnya memberi yang pada prinsipnya menyatakan bahwa siswa yang
dukungan kinerja akademik (penguasaan materi pe- memiliki kemampuan akademik tinggi semestinya
lajaran) bagi anggotanya. Kedua pernyataan ahli juga memiliki keterampilan metakognitif yang tinggi
tersebut mengindikasikan bahwa STAD lebih ber- dan sebaliknya. Hasil penelitian ini juga kurang men-
peran meningkatkan hasil belajar kognitif, sehingga dukung penelitian Rahman & John (2006) yang me-
ketika diintegrasi dengan PBL belum mampu mening- nunjukkan bahwa kesadaran metakognitif mempunyai
katkan kemampuan berpikir kritis siswa dibanding- hubungan positif dengan pencapaian akademik.
kan dengan strategi PBL itu sendiri.
384 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, Nomor 5, Juni 2011, hlm. 378-386

Hasil Belajar Kognitif dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan


akademik rendah dalam pembelajaran biologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembe-
Selain itu temuan penelitian ini mendukung
lajaran biologi dengan strategi PBL dan integrasi
teori yang disampaikan oleh Nasution (1988) yang
PBL dan STAD berpengaruh signifikan terhadap hasil
menyatakan bahwa dalam pembelajaran adanya per-
belajar kognitif. Ada perbedaan yang nyata antara
bedaan kemampuan akademik tentunya akan memba-
pembelajaran biologi dengan strategi PBL dan inte-
wa konsekuensi atas hasil belajar yang akan dica-
grasi PBL dan STAD dibandingkan strategi konven-
pai. Anderson & Pearson (1984) dan Usman (1996)
sional, namun tidak ada perbedaan yang nyata antara
memperkuat pernyataan Nasution dan menyatakan
pembelajaran biologi strategi PBL dengan integrasi
bahwa apabila siswa memiliki tingkat kemampuan
PBL dan STAD terhadap hasil belajar kognitif. Rata-
akademik berbeda kemudian diberi pengajaran yang
rata skor terkoreksi (mean) PBL lebih tinggi 22,12%,
sama, maka hasil belajarnya akan berbeda-beda sesuai
integrasi PBL dan STAD lebih tinggi 28,54% diban-
dengan tingkat kemampuannya.
dingkan dengan rata-rata skor strategi konvensional.
Sementara itu dari temuan penelitian ini diketa-
Namun dari ketiganya integrasi PBL dan STAD
hui bahwa tidak ada pengaruh signifikan interaksi
yang memiliki rata-rata skor paling tinggi. Temuan
strategi pembelajaran dan kemampuan akademik
penelitian ini menguatkan penelitian-penelitian yang
terhadap hasil belajar kognitif. Hasil uji lanjut juga
relevan sebelumnya yang dilakukan Lufri (2003),
memperlihatkan tidak ada perbedaan nyata antara
Arnyana (2004), Marpaung (2005), Setiawan (2005),
kelompok kombinasi yang satu dengan yang lainnya.
Paidi (2008), dan Retnosari (2008). Semua peneli-
tian tersebut menyimpulkan pembelajaran dengan
PBL dan integrasinya dengan strategi lain dapat me- SIMPULAN
ningkatkan hasil belajar (penguasaan konsep) dalam
pembelajaran biologi pada beberapa jenjang pen- Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil
didikan. penelitian dapat dirumuskan kesimpulan sebagai
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa ini se- berikut. (1) Ada pengaruh strategi pembelajaran ter-
suai pernyataan Wang, Thompson, & Shuler (1998) hadap kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
yang mengemukakan bahwa PBL dapat mengem- berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif biologi serta
bangkan kemampuan berpikir siswa dan mening- tidak ada pengaruhnya terhadap kesadaran metakog-
katkan penguasaan materi pelajaran (hasil belajar nitif. Pengaruh strategi PBL lebih tinggi 13,40%,
kognitif). Diperkuat juga oleh Ibrahim dan Nur (2000) integrasi PBL dan STAD lebih tinggi 18,58% dari
yang menyatakan pembelajaran berdasarkan ma- strategi konvensional terhadap kemampuan pemecahan
salah dapat membangkitkan minat siswa dan sesuai masalah. Sementara itu pengaruh strategi PBL lebih
untuk membangkitkan intelektual (kemampuan kog- tinggi 27,43%, integrasi PBL dan STAD lebih tinggi
nitif). Selain berbagai karakteristik PBL, maka sin- 30,09% dari strategi konvensional terhadap kemam-
taks dari integrasi PBL dan STAD yang dirancang puan berpikir kritis, dan pengaruh strategi PBL le-
peneliti juga berperan cukup besar terhadap pening- bih tinggi 22,12%, integrasi PBL dan STAD lebih
katan hasil belajar kognitif ini. tinggi 28,54% dari strategi konvensional terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil hasil belajar kognitif biologi. (2) Ada pengaruh ke-
belajar kognitif siswa berbeda nyata antara siswa mampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif
berkemampuan akademik tinggi dan rendah. Temuan biologi dan tidak ada pengaruhnya terhadap kemam-
ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian puan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis,
yang dilakukan oleh Hadi (2007), Indriwati (2007), dan kesadaran metakognitif, dan (3) Tidak ada pe-
dan Andayani (2007). Penelitian-penelitian tersebut ngaruh interaksi strategi pembelajaran dan kemam-
melaporkan bahwa ada pengaruh kemampuan aka- puan akademik terhadap kemampuan pemecahan
demik terhadap hasil belajar kognitif, dimana siswa masalah, kemampuan berpikir kritis, kesadaran meta-
yang berkemampuan akademik tinggi memperoleh kognitif, dan hasil belajar kognitif biologi.
rata-rata skor hasil belajar kognitif yang lebih tinggi

DAFTAR RUJUKAN

Aisyah, N. 2003. Efektivitas Pembelajaran Problem Based Andayani. 2007. Pengaruh Penerapan Strategi Think Pair
Learning pada Mata Pelajaran Matematika SLTP Share terhadap Pemahaman Konsep, Keterampilan
melalui Pola Kolaboratif. Forum Pendidikan, 23 Metakognitif, Kemampuan Berpikir Kritis, dan
(1): 13-24 Respon SiswavKelas XII Di MAN 3 Malang. Tesis
Karmana, Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik, Kemampuan Pemecahan Masalah 385

tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Kristiani, N. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Universitas Negeri Malang. Kemampuan Akademik Serta Interaksinya terhadap
Anderson, R. & Pearson, P.D. 1984. A Scemata Theoric Kemampuan Metakognisi dan Hasil Belajar Kogni-
Views of Basic Processes in Reading Comprehen- tif Siswa Kelas X Di SMA Negeri 9 Malang. Tesis
sion. New York: Longman. tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana
Arends, R. 2007. Learning To Teach (Belajar untuk Meng- Universitas Negeri Malang.
ajar). Edisi Ketujuh, Buku II. Terjemahan Soetjipto. Lawrence, L & Harvey, F.C. 1998. Cooperative Learning
2008. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Strategies and Children. ERIC Digest. ERIC Do-
Arnyana, I.B.P. 2004. Pengembangan Perangkat Model cument Reproduction Service, (Online), (http://eri-
Berdasarkan Masalah dipandu Strategi Kooperatif case.net/edo/ED306003.htm, diakses 27 Juli 2009).
serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemam- Lufri. 2003. Pembelajaran Perkembangan Hewan Berbasis
puan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Se- Problem Solving yang diintervensi dengan Peta Kon-
kolah Menengah pada pelajaran ekosistem. Diser- sep dan Pengaruhnya terhadap Berpikir Kritis dan
tasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasar- Hasil Belajar Mahasiswa Biologi FMIPA Universi-
jana Universitas Negeri Malang. tas Negeri Padang. Disertasi tidak diterbitkan. Malang:
Dharma, S. 2008. Pembangunan Pendidik Tenaga Kepen- Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
didikan Menghadapi Tantangan Abad 21. Makalah Marpaung, Rini Rita T. 2005. Penggunaan Lembar Kegi-
Disajikan dalam Kuliah Umum Bagi Mahasiswa atan Berbasis Masalah (LKBM) Sebagai Assesmen
Program Pascasarjana UM Tahun Akademik 2008/ Alternatif untuk Meningkatkan Kemampuan Ber-
2009. Malang: 27 Agustus. pikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa Ke-
Dunning, D., Johnson, K., Ehrlinger, J., & Kruger, J. 2003. las VII SMP Laboratorium Universitas Negeri
Why People Fail to Recognize Their Own Incom- Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program
petence. Current Directions In Psychological Sci- Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
ence. 12, 3. Muhfahroyin. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inte-
Dwiyogo, W.D. 2008a. Merancang Pembelajaran Problem grasi STAD dan TPS dan Kemampuan Akademik
Based Learning (Bahan Kuliah Landasan Pen- Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi, Kemampuan
didikan & Pembelajaran). Malang: Program Pas- Berpikir Kritis, dan Keterampilan Proses Siswa SMA
casarjana Universitas Negeri Malang. di Kota Metro Disertasi tidak diterbitkan. Malang:
Dwiyogo, W.D. 2008b. Pembelajaran Visioner. Bekasi: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Media Visioner. Nasution, S. 1988. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung:
Edwards, M.C & Bries, G.E. 2000. Higher Order and Lower Bina Aksara.
Order Thinking Skill Achievement in Secondary- Nugraheni, E. 2007. Student Centered Learning dan Im-
Level Animal Science. Does Block Shceduling plikasinya terhadap Proses Pembelajaran. Jurnal
Pattern Influence End-Of Course Learner Perform- Pendidikan, 8 (1): 1-10
ance. Journal of Agricultural Education. 41(4):2-14. Nurhadi, Yasin, B., & Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran
Goodnough, K & Cashion, M. 2003. Fostering Inquary Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Through Problem Based Learning. The Science dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Univer-
Teacher, 70 (9): 21-25. sitas Negeri Malang.
Hart, D. 1994. Authentic Assesment A Hand Book for Edu- Oakey, J. 2000. Project Based and Problem Based: The
cators. New York: Addison-Wesley Publishing Same or Different?, (Online), (http://search ya-
Company. hoo.com/search?p=problem+based+learning, di-
Hastings, D. 2001. Case Study Problem Based Learning akses 12 April 2009).
and the Active Classroom, (Online), (http://www. Paidi. 2008. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biolo-
cstudies.ubc.ca/facdev/services/newsletter/index/ gi Yang Mengimplementasikan PBL dan Strategi
html, diakses 12 April 2009). Metakognitif Serta Efektivitasnya Terhadap Kemam-
Herreid, C.F. 2000. AIDS and the Duesberg Phenomenon: puan Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Pengu-
A Problem Based Learning Case Study, (Online), asaan Konsep Biologi Siswa SMA di Sleman Yog-
(http://searchyahoo.com/search?p=problem+ yakarta. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program
based+learning, diakses 12 April 2009). Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Ibrahim, M. & Nur, M. 2000. Pengajaran Berdasarkan Rahman, S. & John, A.P. 2006. Hubungan Antara Kesa-
Masalah. Surabaya: Unesa University Press. daran Metakognisi, Motivasi, dan Pencapaian Aka-
Indriwati, S. E. 2007. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan demik Pelajar Universiti. Jurnal Pendidikan, (31):
Tingkat Kemampuan Akademik terhadap Hasil Bela- 21-39.
jar Kognitif dan Kecakapan Hidup Mahasiswa Bio- Retnosari, K. 2008. Pengaruh Penerapan Strategi PBL
logi FMIPA UM. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan
Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Berpikir, Pemahaman Konsep, Keterampilan Meta-
Karmana, I. W. 2009. Meningkatkan Kemampuan Peme- kognitif Siswa Kelas VII SMPK Santa Maria II
cahan Masalah dan Berpikir Kritis dalam Pembe- Malang dengan Kemampuan Akademik Berbeda.
lajaran Biologi melalui Problem Based Learning, Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Univer-
Ganec Swara, 3 (1): 33-38. sitas Negeri Malang.
386 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, Nomor 5, Juni 2011, hlm. 378-386

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Stan- Usman, U.M. 1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung:
dar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Remaja Rosdakarya.
Media. Wang, H.C.A., Thompson, & Shuller, C.F. 1998. Essential
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset Components of Problem-Based Learning for the
dan Praktik. Terjemahan Oleh Nurulita. 2008. K-12 Inquary. Science Instruction, (Online), (http://
Bandung: Nusa Media. searchyahoo.com, diakses 27 Juli 2009).
Solang, D. J. 2008. Latihan Keterampilan Intelektual dan Wheeler, S. 2002. Dual-ModeDelivery of Problem Based
Kemampuan Pemecahan Masalah Secara Kreatif. Learning A Constructivist Persfective, (Online),
Jurnal Ilmu Pendidikan, 15 (1): 35-42. (http:// searchyahoo.com, diakses 27 Juli 2009).
Sudjana, R. 2002. Optimalisasi Lembar Kegiatan Pembela- White, H. 2007. Problem Based Learning in Introductory
jaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Lis Science Across Disciplines, (Online), (http://www.
trik Statis dan Dinamo sebagai Upaya Mengubah udel.edu/chem/white/finalrpt.html, diakses 16 Mei
Miskonsepsi dan Meningkatkan Sains Siswa Kelas 2010).
II SMU Negeri 1 Singaraja. Laporan penelitian Winarni, E.W. 2006. Pengaruh Strategi Pembelajaran ter-
tidak dipublikasikan. IKIP Negeri Singaraja. hadap Pemahaman Konsep IPA-Biologi, Kemam-
Tindangen, M. 2006. Potret Pembelajaran, Masalah Kemam- puan Berpikir Kritis, dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas
puan Berpikir, dan Alternatif Pendekatan Pembela- V SD dengan Tingkat Kemampuan Akademik Ber-
jaran di SD. Jurnal Sekolah Dasar, 15 (2): 117-127. beda di Kota Bengkulu. Disertasi tidak diterbitkan.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Berorientasi Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Konstruktivistik (Konsep, Landasan Teoritis Praktis Malang.
dan Implementasinya). Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai